sistem informasi rencana tata ruang wilayah …repository.amikom.ac.id/files/publikasi _...
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN PACITAN BERBASIS WEB
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Oktiva Dwilestari 07.11.1794
Kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2011
INFORMATION SYSTEM SPATIAL PLANNING AREA
PACITAN REGENCY WEB BASED
SISTEM INFORMASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KEBUPATEN PACITAN BERBASIS WEB
Oktiva Dwilestari
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Spatial plans prepared in order to implement the arrangement of space where the
results of such implementation should always be documented in order to know how much spatial plans have been implemented to do an assessment of existing plans with the reality of the matter in the field. For that, it takes one document spatial products that can be used as an evaluation of local government and as a guide for the community, so that people can participate to the maximum in it.
Information Systems Spatial Plan is a web-based Pacitan built to provide solutions to these problems that is, ease of documentation and publications. The system will display the results of mapping Pacitan district that contains the mapping data and archives on the rules of spatial Pacitan.
Web-based system was developed using Dreamweaver MX 2004 software, Adobe Photoshop CS3, and Wamp Server. The existence of this system, expected to replace the old system (manual) with the new system (computerized) that can provide information by the number of lots in a short amount of time, and minimize the wasting of costs.
Keywords: information systems, spatial plans, RTRW
1. Pendahuluan
Kebutuhan masyarakat Pacitan akan ruang/lahan yang terus meningkat
mengakibatkan terus dilakukannya pembenahan tata ruang, namun rencana tata ruang
yang disusun tidak selalu dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut. Untuk itu, hasil dari
penerapan rencana tata ruang harus selalu didokumentasikan supaya diketahui
seberapa besar rencana tata ruang yang telah diimplementasikan sehingga dapat
dilakukan pengkajian terhadap rencana yang ada dengan kenyataan yang terjadi di
lapangan.
Kendala utama yang ada saat ini adalah data dan informasi tersebut sering tidak
diketahui lokasinya dan sulit diakses baik. Akibatnya perencanaan tata ruang sering
mengalami kesulitan karena publik tidak bisa mengakses informasi dengan mudah,
ditambah dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya rencana tata ruang
wilayah. . Untuk itu, diperlukan satu dokumen produk penataan ruang yang bisa dijadikan
bahan evaluasi pemerintah daerah dan sebagai pedoman untuk masyarakat, agar
masyarakat dapat berperan serta secara maksimal didalamnya.
Teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini dapat membantu
memecahkan permasalahan tersebut, yaitu dengan menyediakan sebuah sistem
informasi pemetaan kabupaten Pacitan yang dapat diakses secara mudah dan cepat
oleh masyarakat luas. Sistem ini berfungsi sebagai bahan acuan pemilihan lokasi
pembangunan bagi masyarakat selaku user. Sedangkan untuk admin, dapat melakukan
entry data mengenai perencanaan tata ruang yang akan direalisasikan.
2. LandasanTeori
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sam untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
yang tertentu. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemen
mendesfinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.1
2.1.2 Karakteristik sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan
1 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktik
aplikasi bisnis, hal.1-2
unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut ini adalah karakteristik sistem yang
dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya.2
1. Batasan (boundary): Penggambaran dari suatu elemen mana yang termasuk di dalam
sistem dan mana yang di luar sistem.
2. Lingkungan (environment): Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang
menyadiakan asumsi, kendala, dan masukan terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input): Sumber daya dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi
oleh suatu sistem.
4. Keluaran (output): Sumber daya atau produk yang disediakan untuk lingkungan
sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang
mengubah masukan menjadi bentuk setengah jadi. Komponen ini bisa merupakan
subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface): Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya
berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage): Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan
sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut
bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang
berbeda dari berbagai data yang sama.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.3 Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan
informasi.
Berikut gambar siklus informasi :4
2 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan
dan Organisasi Modern, hal. 5-6
3 Jogiyanto HM, Op. cit., hal. 3
4 Ibid, hal. 9
Gambar 2.1 Siklus Infrmasi
2.2.3 Nilai Informasi
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah
mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. berguna atau
tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu: 5
1. Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus
membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar
penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara
efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan
bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi
5 Ibid, hal. 10
tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti
yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 6
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri
dari beberapa komponen yang masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Komponen tersebut
adalah:7
1. Blok masukan
Masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan
memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitan dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat pemakai sistem.
4. Blok teknologi
Teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk
menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
5. Blok basis data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
lainnya, tersimpan di perangkat keras dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6 Ibid, hal. 11
7 Ibid, hal. 11
6. Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terjadi kesalahan-kesalahan
dapat langsung cepat diatasi.
2.4 Konsep Dasar Basis Data
2.4.1 Pengertian Basis Data
Basis data merupakan sekumpulan data yang saling terintegrasi satu sama lain
dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema dan struktur tertentu dan tersimpan pada
sebuah hardware komputer. 8
Basis data terdiri dari beberapa tabel yang saling terorganisir. Tabel digunakan
untuk menyimpan data dan terdiri dari baris dan kolom. Data tersebut dapat ditampilkan,
dimodifikasi, dan dihapus dari table oleh setiap user yang diberi wewenang yang dapat
melakukan akses terhadap data tersebut.
2.4.2 Database Management System (DBMS)
DBMS merupakan software yang menangani semua akses ke basis data. Secara
konsep yang terjadi sebagai berikut:9
1. User melakukan akses basis data untuk informasi yang diperlukan menggunakan
suatu bahasa manipulasi data yang disebut SQL.
2. DBMS menerima request dari user dan menganalisa.
3. DBMS memeriksa pemetaan konseptual, skema konseptual baik eksternal ataupun
internal serta struktur penyimpanan.
4. DBMS mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan
user.
Beberapa produk DBMS yang cukup terkenal saat ini diantaranya Microsoft SQL
Server 2000, Oracle Enterprise Edition, MySQL dan PostGreSQL.
3. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting dan kritis untuk
dilakukan, maka tahap ini harus dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan
sebelum tahap desain sistem, sebab apabila terjadi kesalahan didalam tahap ini akan
menyebabkan kesalahan dibagian selanjutnya.
Analisis sistem ini dilakukan oleh seorang yang disebut analis sistem dimana
seorang analis ini bertugas untuk menemukan kesalahan-kesalahan ataupun juga
kelemahan-kelemahan yang terjadi didalam sistem agar dapat diusulkan perbaikannya.
8 M. Rudyanto Arief, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL
Server 2000, hal. 33
9 Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, hal. 12
3.1 Analisis PIECES
Hal-hal yang akan dianalisis dengan menggunakan Analisis Pieces adalah
sebagai berikut:
3.1.1 Analisis Kinerja (Performance)
Kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga
sasaran dapat segera tercapai. Pengukuran kinerja (performance) diukur dengan jumlah
produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Jumlah
produksi (throughput) adalah jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada saat tertentu.
Waktu tanggap (response time) adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua
transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan
tersebut.
Berikut tabel analisis kinerja penyusunan RTRW Kabupaten Pacitan:
Tabel 3.1 Analisis Kinerja
Parameter Hasil Analisa
Throughput
Personil memiliki beban kerja yang berat karena harus melakukan
pemetaan diatas peta satu per satu secara manual dan menyusunnya
kedalam bentuk buku.
Response
Time
Untuk menyajikan satu materi dibutuhkan waktu yang lama, belum
tentu jadi dalam waktu satu hari.
3.1.2 Analisis Informasi (Information)
Informasi merupakan hasil proses pengolahan data yang dilakukan oleh sebuah
sistem informasi.
Berikut tabel analisis Informasi penyusunan RTRW Kabupaten Pacitan :
Tabel 3.2 Analisis Informasi
Parameter Hasil Analisa
Akurat Informasi sudah akurat karena sesuai dengan data yang telah dikaji.
Tepat Waktu Informasi yang diberikan sering terjadi keterlambatan karena
lamanya penyusunan materi dan pendistribusian buku.
Relevan Informasi / materi yang diperoleh sudah sesuai dengan fakta yang
ada dilapangan.
3.1.3 Analisis Ekonomi (Economics
Analisis ekonomi adalah peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi. Fokus analisis
ekonomi adalah pada pertimbangan sistem informasi lama yang diterapkan, memiliki nilai
ekonomi yang cukup tinggi. Pertimbangan ekonomi akan dilakukan perbandingan dengan
sejauh mana manfaat dari sistem lama dalam mendukung proses informasi.
Berikut tabel analisis Ekonomi penyusunan RTRW Kabupaten Pacitan:
Tabel 3.3 Analisis Ekonomi
Parameter Hasil Analisa
Pemanfaatan
Peralatan dan Biaya
Dalam sistem terjadi pemborosan biaya dalam penggunaan
kertas dan tinta, karena data yang salah tidak dapat diubah
melainkan harus dicetak ulang, hal ini akan membutuhkan
biaya yang tidak sedikit.
3.1.4 Analisis Kontrol (Control)
Kontrol adalah peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang terjadi atau
kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.
Berikut tabel analisis Kontrol penyusunan RTRW Kabupaten Pacitan:
Tabel 3.4 Analisis Kontrol
Parameter Hasil Analisa
Pengendalian
Pengendalian informasi penyusunan RTRW Kabupaten Pacitan
kurang optimal karena dalam menyampaikan informasi/materi tata
ruang, pembaca/investor hanya mendapatkan materi saja sehingga
kurang tertarik dalam pemahaman materi.
3.1.5 Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada digunakan
dengan pemborosan yang minimal. Efisiensi dapat diukur dengan membandingkan
antara output dengan input.
Berikut tabel analisis Efisiensi penyusunan RTRW Kabupaten Pacitan:
Tabel 3.5 Analisis Efisiensi
Parameter Hasil Analisa
Pemanfaatan
Sumber Daya
Peralatan
Komputer
Bappeda memiliki fasilitas atau sarana yang cukup memadai
untuk penyampaian informasi kepada pembaca/investor seperti
peralatan komputer dan jaringan internet, namun kurang
dimanfaatkan seefisien mungkin.
3.1.6 Pelayanan (Service)
Pelayanan merupakan faktor utama dalam organisasi dalam mencapai tujuan.
Oleh karena itu pelayanan haruslah memuaskan pengguna sistem.
Berikut tabel analisis Pelayanan penyusunan RTRW Kabupaten Pacitan:
Tabel 3.6 Analisis Pelayanan
Parameter Hasil Analisa
Pemanfaatan
Waktu Dalam
Pelayanan
Penyusunan dan pendistribusian RTRW dalam bentuk buku
memerlukan waktu yang cukup lama, banyak investor yang
kurang tertarik dalam mempelajari isi/materi yang disampaikan,
pemahaman tentang RTRW dirasakan masih kurang. Sehingga
tidak jarang investor memilih “jalan cepat” untuk segera memulai
investasi.
Dari analisis PIECES diatas dapat disimpulkan bahwa sistem kerja penyusunan
RTRW belum optimal, meskipun memiliki fasilitas yang cukup memadai (komputer,
jaringan internet). Oleh karena itu, sebuah sistem yang dapat membantu meringankan
beban kerja dirasakan sangat dibutuhkan untuk meringankan beban kerja personel dan
meningkatkan kualitas informasi yang hendak disampaikan serta meningkatkan citra
RTRW itu sendiri tanpa ada pemborosan biaya.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Dari kelemahan-kelemahan yang didapat pada analisis PIECES, maka
diperlukan sistem baru dengan membentuk sistem berbasis web. Kebutuhan sistem
terbagi atas 2 macam yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional.
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan funsional yang ingin dicapai:
1. User dapat lebih tertarik untuk membaca materi tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Pacitan tanpa harus membeli bukunya dan membacanya
halaman per halaman
2. Admin dapat lebih mudah menyajikan materi yang berkaitan dengan RTRW
Kabupaten Pacitan, tanpa harus melakukan pemetaan berulang-ulang dan
menyusunnya dalam sebuah buku
3. Pemerintah Daerah tidak perlu mencetak hasil penyusunan RTRW Kabupaten Pacitan
untuk distribusikan karena user dapat mengakses melalui website
4. Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada user tentang hal yang
bersangkutan dengan RTRW Kabupaten Pacitan.
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
Dalam membangun sebuah sistem informasi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Pacitan yang berbasis wab tersebut, dibutuhkan spesifikasi hardware
dan software yang baik untuk memberikan kemudahan dalam membangun sistem dan
brainware (manusia) yang berkualitas. Untuk membangun sistem ini ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Perangkat Lunak
Perangkat Lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini yang diusulkan
adalah :
a. Windows Xp Professional SP2
b. WampServer
c. Web Browser
d. MySQL
2. Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini yang diusulkan
adalah :
a. 1 UNIT KOMPUTER
1) Intel Pentium IV 2.4 Ghz
2) MB Socket 478
3) RAM 512 DDR2
4) VGA 128 Share
5) DVDRW 24x
6) Cassing new ATX
7) HDD 120 GB Sata
8) Sound Card 3D
9) Monitor
b. Keybord dan Mouse
(*) Biaya Hardware tidak dimasukkan dalam rancangan biaya
pengembangan, karena hardware yang dibutuhkan sudah tersedia di Bappeda
selaku instansi yang bertanggung jawab dalam penyusunan RTRW Kabupaten
Pacitan.
3. Perangkat Manusia (Brainware)
Aspek brainware meliputi individu atau organisasi yang akan terlibat langsung
dalam pembuatan sistem informasi ini. Aspek ini cenderung mempunyai karakter serta
sifat yang tidak cenderung sama, dan mempunyai intensitas serta daya kreasi dan
imajinasi.
Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari kios informasi tersebut
dan dari hasil akhir itu juga dapat menilai sejauh mana keberhasilan individu tersebut
dalam menyampaikan sebuah informasi kepada orang lain.
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Memproduksi Sistem
Langkah-langkah dalam memproduksi sistem informasi Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Pacitan berbasis Web ini terdiri dari dua tahapan yaitu membangun
dan mengembangkan aplikasi. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi pembuatan
desain grafik yang mendukung sistem informasi yang akan disajikan, membuat database
semua teabel yang diperlukan dan melakukan coding script untuk membangun program.
Proses pembuatan dan editing gambar dilakukan menggunakan Adobe
photoshop, kemudian memebuat database dengan mySql melalui localhost/phpmyadmin
pada web browser dan coding script dengan menggunakan aplikasi Macromedia
Dreamweaver MX 2004. Jika sudah selesai semuanya akan dikoneksikan satu sama lain
dengan skrip koneksi database dan akan menjadi suatu sistem yang sesuai dengan
konsep yang diinginkan.
Sistem ini belum diimplementasikan di Bapedda Kabupaten Pacitan selaku
penanggungjawab penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan.
4.2 Pengujian Sistem Informasi
4.2.1 Pengujian Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari
kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu program harus ditest untuk menemukan kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi. Program ditest untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan
dengan pengetesan untuk semua modul yang telah dirangkai. Kesalahan dari program
yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk kesalahan (Jogiyanto.HM,
2005, hal.583), yaitu sebagai berikut ini.
4.2.1.1 Kesalahan Penulisan (syntax errors)
Kesalahan penulisan (syntax errors) atau disebut juga kesalahan bahasa
(language errors) adalah kesalahan didalam penulisan source program yang tidak sesuai
dengan yang disyaratkan. Kesalahan ini relatip mudah ditemukan dan diperbaiki, karena
compiler akan memberitahukan letak dan sebab kesalahannya. Berikut contoh gambar
yang menunjukan letak dan sebab kesalahan penulisan.
Sistem informasi yang telah dibangun dan dikembangkan ini tidak memiliki syntax
errors, karena setiap menu dari aplikasi ini sudah berjalan sesuai dengan fungsinya.
4.2.1.2 Keslahan Sewaktu Proses (run-time errors)
Keslahan Sewaktu Proses (run-time errors) adalah kesalahan yang sewaktu
execute program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses program tehenti
sebelum selesai pada saatnya, karena compiler menemukan kondisi-kondisi yang belum
terpenuhi dan tidak bisa dikerjakan. Kesalahan ini relatip mudah ditemukan, karena juga
ditunjukan letak kesalahan dan sebab kesalahannya.
Sistem informasi ini juga tidak memiliki run-time errors, karena setiap menu
aplikasi ini dapat terbuka secara sempurna saat dijalankan (proses program lancar).
4.2.1.3 Kesalahan Logika (logical errors)
Kesalahan Logika (logical errors) adalah kesalahan dari logika program yang
telah dibuat. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukan dengan cara test data. Test
data adalah menjalakan program dengan menggunakan data tertentu kemudian
membandingkan hasil pengolahannya dengan hasil yang sudah diketahui. Bila hasilnya
berbeda, berarti mengalami kesalahan dan harus dilacak untuk menemukan sebab-
sebab kesalahannya.
Dalam aplikasi ini ditemukan kesalahan dari logika program, yaitu saat akan
menampilkan peta untuk menandai wilayah dibagian web admin. Peta baru tidak dapat
muncul saat akan mengedit peta untuk kategori peta yang baru diinputkan.
Hal itu dikarenakan didalam database belum ada record untuk peta baru (tabel
koordinat) sedangkan di file phpnya untuk kategori peta terdapat filter yang tidak boleh
menampilkan peta jika nama peta (tabel nama_peta) dan koordinat peta (tabel koordinat)
kosong.
Gambar 4.32 Logical Errors
Sehingga admin tidak dapat memasukkan koordinat peta (pointer menggunakan
id_peta yang ada dalam variabel $_GET) secara langsung jika data peta belum ada pada
database.
4.2.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan setelah pengujian program. Pengujian sistem
dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang
diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem ini untuk memastikan bahwa
komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian ini juga termasuk pengujian program secara menyeluruh.
Berikut tabel dari hasil pengujian sistem (*Sistem ini diuji saat web belum
diimplementasikan) :
Tabel 4.1 Tabel Pengujian Sitem
Komponen Uji Yang Dilakukan Hasil
Performance Respon Time Menguji rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi yang akan dipublikasikan
Untuk menyajikan materi (menginputkan data kedalam sistem) dibutuhkan waktu kurang lebih 5 menit
Throughput Menguji banyaknya jumlah pekerjaan yang dapat terselesaikan dengan menggunakan siatem yang telah dibangun
Sistem informasi yang telah dibangun dapat menghasilkan jumlah produksi lebih banyak dibandingkan sistem lama, karena personil cukup menginputkan data kedalam sistem. Sedangkan metode lama mengharuskan personil mengerjakan semua pekerjaanya secara manual.
Information Akurat Menginputkan data Data yang diinputkan belum akurat, karena data belum merupakan data yang sesungguhnya
Tepat Waktu Menginputkan data Informasi dapat tersaji dengan cepat. Setelah admin memposting data, saat itu juga data akan tampil di web dan langsung dapat dibaca oleh user
Relevan Menginputkan data Data yang diinputkan belum relevan, karena data belum merupakan data yang sesungguhnya
Economics Pemanfaatan Peralatan dan Biaya
Menghitung peningkatan manfaat atau keutungan atau penurunan biaya yang terjadi
Sistem yang telah dibangun dapat menekan pemborosan biaya distribusi
Control Control data Menganalisis kelebihan sistem informasi yang telah dibangun dibanding sistem lama dalam hal menarik minat pembaca
Sistem yang dibangun memungkinkan admin untuk selalu memperbarui informasi, sehingga pembaca tidak merasa jenuh. Selain itu partisipasi pembaca melalui kritik dan saran membantu admin untuk mengetahui seberapa besar minat pembaca
Tabel 4.1 Tabel Pengujian Sitem Lanjutan
Komponen Uji Yang Dilakukan Hasil
Efficiency Pemanfaatan Sumber Daya Peralatan Komputer
Menjalankan program di perangkat komputer
Sistem yang telah dibangun dapat berjalan di komputer dengan spesifikasi low sampai haigh, sehingga memungkinkan untuk diaplikasikan dengan menggunakan fasilitas yang sudah tersedia di Bappeda
Service Pemanfaatan Waktu Dalam Pelayanan
Membuat tampilan sistem semenarik mungkin dan menginputkan data kedalam sistem yang telah dibangun
Dengan menggunakan sistem yang sudah didesain semenarik mungkin, informasi dapat dipublikasikan dengan cepat, karena data yang dipostingkan oleh admin dapat langsung tertera di website user sehingga pembaca dapat mengakses data dalam waktu singkat.
Pembaca dapat mengirimkan keluhan atau pemikiran atau pertanyaan yang ingin meraka sampaikan melalui halaman kritik dan saran yang nantinya akan direspon/dijawab oleh admin sehingga pemahaman pembaca akan semakin jelas
Dari tabel hasil pengujian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi rencana tata ruang wilayah yang telah dibangun ini sudah layak untuk
digunakan.
5. Kesimpulan
Dari uraian penjelasan dan pembahasan disetiap bab maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pacitan berbasis
web ini telah dibangun sesuai kebutuhan dalam rangka mempublikasikan hasil
pemetaan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Pacitan kepada masyarakat luas.
Aplikasi dapat digunakan untuk menyampaikan data dalam jumlah banyak dalam
waktu yang cukup singkat.
2. Sistem ini mampu memberikan informasi berupa data yang dipublikasikan oleh
administrator melalui web admin kepada user dengan cepat. Diharapkan setelah
sistem diimplementasikan, mampu memberikan infomasi yang akurat dan relevan
sesuai materi rencana tata ruang wilayah yang telah dikaji. Data yang dapat diperoleh
antara lain tentang data pemetaan dan keterangan-keterangan yang menjelaskan
hasil dari pemetaan sebuah wilayah tertentu, pemahaman mengenai RTRW, serta
berita-berita terhangat yang terjadi di wilayah kabupaten Pacitan.
3. Sistem ini dapat menekan pemborosan biaya daripada mengunakan metode yang
lama yaitu pemetaan dan pendistribusian secara manual. Selain biaya pembelian
hosting dan domain serta perawatan hardware, tidak diperlukan biaya lagi bagi pihak
administrator, fasilitas yang dibutuhkan yaitu berupa perangkat komputer dan jaringan
internet sudah tersedia.
Pengguna dari sistem ini juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan
informasi yang ada dalam rencana tata ruang wilayah, karena pengguna dapat
mengakses web untuk mendapatkan informasi secara gratis. Berbeda dengan
menggunakan metode lama, karena untuk memperoleh informasi pemabaca harus
mengeluarkan biaya untuk membeli bukunya.
4. Sistem ini memberikan kontrol penuh kepada administrator. Admin diberikan hak
akses penuh dalam mempublikasikan informasi semenarik mungkin. Disini admin
dapat mengetahui respon dan seberapa besar minat dari pngguna/pengunjung
terhadap informasi yang disediakan.
5. Sistem informasi berbasis web dapat dijalankan menggunakan hardware dengan
spasifikasi apapun, sehingga dapat menekan pemborosan biaya seminimal mungkin
untuk pengadaan hardware.
6. Data yang diposkan oleh admin dapat langsung tertera di web user sehingga
pembaca dapat mengakses data dalam waktu singkat. Pembaca dapat mengirimkan
keluhan atau pemikiran atau pertanyaan yang ingin meraka sampaikan dan akan
direspon/dijawab oleh admin sehingga dapat menambah pemahaman pembaca.
Daftar Pustaka
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI.
Arief, M.Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL
dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: ANDI.
Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI.