sistem informasi manajemen (artikel)

55
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Analisis praktis pada SMAN 11 Bandung) MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan yang diampu oleh Bapak Yudi Oleh : Nuri Puspitasari 1401651 Nandya Afra Safira 1401554 Inri Fitriani 1407075 DEPARTEMEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Upload: nandyaafra

Post on 16-Apr-2017

319 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem informasi manajemen (artikel)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN(Analisis praktis pada SMAN 11 Bandung)

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan yang diampu

oleh

Bapak Yudi

Oleh :

Nuri Puspitasari 1401651

Nandya Afra Safira 1401554

Inri Fitriani 1407075

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

KATA PENGANTAR

Page 2: Sistem informasi manajemen (artikel)

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan

karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini berjudul Sistem Informasi Manajen(Analisis Praktis pada SMAN 11

Bandung) yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan

Pendidikan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sistem informasi

manajemen dan implementasinya disekolah.

Penyusunan makalah ini tidak sedikit menemukan hambatan dan kesulitan, namun

berkat dorongan serta doa restu dari beberapa pihak akhirnya makalah ini dapat

diselesaikan.

Namun, diharapkan semoga makalah ini dapar bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya, Amin.

Bandung, 7 November 2015

Penulis

Page 3: Sistem informasi manajemen (artikel)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................................................

i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................

3

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................

3

1.5 Metode Penulisan..............................................................................................

3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen.........................................................

4

2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen.....................................

6

2.3 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen .................................................

11

2.4 Proses Pengolahan Data dalam Sistem Informasi Manajemen.........................

11

2.5 Studi Kasus.......................................................................................................

16

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Analisis Teori..................................................................................................

18

Page 4: Sistem informasi manajemen (artikel)

3.2 Analisis Praktis................................................................................................

25

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................

18

4.2 Kritik dan Saran................................................................................................

25

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

30

LAMPIRAN..............................................................................................................................

31

Page 5: Sistem informasi manajemen (artikel)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini nampak sekali bahwa perubahan-perubahan yang terjadi

dalam kehidupan bermasyarakat telah menjadikan pendidikan dipandang sebagai

sesuatu yang sangat dipercaya dan diandalkan dalam mempersiapkan manusia

yang utuh, siap dan mampu menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan

cepat. Oleh sebab itu, pendidikan sebagai suatu bagian dari kehidupan

bermasyarakat tidak bisa menghindari dari berbagai perubahan yang terjadi, serta

harus menyikapinya dengan proaktif dan inovatif, sebab jika tidak demikian,

maka upaya mempersiapkan manusia yang siap dalam menghadapi perubahan

tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik.

Salah satu faktor berkembangnya dunia pendidikan yaitu sistem informasi yang

ada dalam dunia pendidikan itu. Sistem informasi harus dimanajemen dengan baik

supaya menghasilkan informasi yang berguna bagi berkembangnya pendidikan.

Sistem informasi manajemen (SIM) yaitu “suatu sistem yang menyediakan

informasi untuk manajer secara teratur”.

Menurut Shrode dan Voich (1994), informasi merupakan sumber dasar bagi

organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan menejmen berfungsi secara

efektif. Sedangkan menurut Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi

manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan

keputusan dalam sebuah organisasi.

Mcleod (1995) mendefinisikan SIM yaitu sebagai suatusistem berbasis komputer

yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa.

Dari ketiga definisi para ahli diatas, bisa kita simpulkan bahwa Sistem Informasi

Manajemen yaitu keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan pada pembuatan

1

Page 6: Sistem informasi manajemen (artikel)

keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang

berfungsi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan

organisasi ataupun perorangan. Informasi merupakan data yang telah diolah,

dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki arti dan makna (worth). Seangkan

data adalah fakta atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka,

nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, situasi, ataupun kondisi.

Hal- hal yang perlu mendapatkan perhatian SIM, yaitu :

1. Perlu diidentifikasi informasi yang dibutuhkan

2. Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan

3. Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan

4. Perlu dikomunikasikan informasi itu secara tepat, terpercaya kepada

para pengguna

Beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi,

bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainnya, yaitu :

1. Uniformity

2. Lengkap

3. Jelas

4. Tepat waktu

Jadi, SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan

keputusan dan pemecahan masalah yang lebih baik. SIM yang tidak efektif hanya

menghabiskan biaya dan tidak berguna.

Oleh karena itu, Sistem Informasi Manajemen yang baik sangat diperlukan untuk

mengembangkan dunia pendidikan kearah yang lebih baik dan tercapai tujuan

pendidikan nasional Indonesia. Dengan dilator belakangi masalah tersebut,

penulis membuat makalah yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen (analisis

praktis pada SMAN 11 Bandung)”.

2

Page 7: Sistem informasi manajemen (artikel)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari Sistem Informasi Manajemen?

2. Komponen-komponen apa saja yang terdapat Sistem Informasi

Manajemen?

3. Bagaimana pengembangan Sistem Informasi Manajemen?

4. Bagaimana proses pengelolaan data dalam Sistem Informasi Manajemen?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengertian dari Sistem Informasi Manajemen

2. Komponen-komponen yang terdapat Sistem Informasi Manajemen

3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

4. Proses pengelolaan data dalam Sistem Informasi Manajemen?

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini, yaitu menambah

wawasan tentang sistem informasi manajemen lembaga pendidikan, dan

khususnya kepada lembaga pendidikan yaitu mampu memanajemen sistem

informasi sekolah dengan baik, sehingga meningkatkan kualitas layanan baik

bagi sekolah maupun pihak umum.

1.5 Metode Penulisan

Metode pembahasan yang digunakan perlu dilaporkan secara rinci (studi

dokumentasi, studi literatur, wawancara, observasi, dan lain-lain). Dilaporkan

juga bagaimana rancangan pembahasannya.

3

Page 8: Sistem informasi manajemen (artikel)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Kata “informasi” pada umumnya sudah tidak terdengar asing dalm masyarakat.

Namun, masyarakat sering mengidentikkan informasi degan data, padahla kedua

hal tersebut sangtalah berbeda. Perbedaannya ditentukan oleh adanya proses dan

kepentingan dan maksud dalam hal yang dikatakan informasi. Sedangkan data

tidak terikat olh kedua hal tersebut. Dengan demikian, data merupakan bahan

untuk menjadi informasi setelah diproses dengan prosedur, teknik, dan cara sesuai

kepentingannya. Atau dengan kata lain, informasi adalah data terpilih yang telah

diproses dalam suatu sistem untuk menjadikannya dapat memberikan arti.

Untuk menyamakan konsep tentang SIM ini, maka penulis akan membahas tiga

konsep tentang SIM, yaitu :

a. Menurut Gordon, B. Davis (1974), yan dialihbahasakan oleh Aceng

Muhtaram Mirfani dalam “Sistem Informasi Pendidikan dan Ketatausahaan

Sekolah” dari buku Administrasi Pendidikan (1992:128) bahwa : Sistem

informasi manajemen merupakan sebuah sistem manusia/mesin yang

terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,

manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Dari pengertian tersebut, maksud dari mesin dan manusia harus merupakan

suatu sistem, yaitu manusia tanpa mesin, SIM tidak akan berjalan atau

adanya kerusakan salah satunya, akan merupakan suatu kecacatan dalam

Sistem Informasi Manajemen.

b. Menurut Suhardiman Yuwono dalam Ensiklopedi Administrasi (1989:264)

adalah keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pimpinan

untuk keperluan pelaksanaan fungsi manajemen bagi pimpinan terutama

dalam menentukan keputusan yang tepat.

4

Page 9: Sistem informasi manajemen (artikel)

Pengertian ini mengandung makna bahwa SIM adalah suatu jaringan

informasi dalam membantu pelaksanaan fungsi manajemen bagi pimpinan

terutama dalam menentukan keputusan yang tepat.

c. Menurut The Liang Gie (1976), SIM adalah keseluruhan jaringan hubungan

dan jaringan lalu lintas keterangan-keterangan dalam organisasi mulai dari

sumber yang melahirkan bahan keterangan melalui proses pengumpulan,

pengolahan, penahanan, sampai penyebarannya kepada para pejabat yang

berkepentingan dapat melaksanakan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya

dan terakhir tiba pada pimpinan untuk keperluan pembuatan keputusan-

keputusan yang tepat.

Pengertian yang dikemukakan The Liang Gie, memiliki beberapa kesamaan

dengan Davis dan Yuwono, pengertian keseluruhan jalinan dan satuan-

satuan jaringan lalu lintas macam-macam keterangan, artinya adalah

jaringan antara bagian-bagian dan sub-sub bagian, dan yang dimaksud

dengan keterangan adalah data dan informasi.

Tujuan akhir SIM menurut The Liang Gie adalah proses pelaksanaan tugas oleh

para pelaksana dengan baik dan para pemimpin dapat membuat keputusan dan

melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan cepat dan tepat.

Dengan mengacu pada pengertian-pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa konsep sistem informasi karakteristik :

1. Terdapat bagian khiusus sebagai pengelola SIM dalam suatu organisasi.

2. SIM merupakan jalinan lalu lintas informasi dan data dari setiap bagian

didalam suatu organisasi yang terpusat pada SIM.

3. Jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian SIM.

4. SIM merupakan segenap proses yang mencakup pengumpulan data,

pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data, dan penyebaran

informasi dengan cepat dan tepat.

5. SIM bertujuan agar pelaksana dapat melaksanakan tugasnya dengan baik

dan benar dan mebuat keputusan dengan cepat dan tepat.

5

Page 10: Sistem informasi manajemen (artikel)

Oleh karena itu, sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur data mulai

dari pengumpulan data, pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data,

dan penyebaran informasi dengan menggunakan berbagai peralatan yang tepat,

dengan maksud memberikan data kepada manajemen setip waktu diperlukan

dengan cepat dan tepat, untuk membuat keputusan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen

Idochi Anwar mengemukakan bahwa ada tiga unsur yang membentuk SIM yaitu

management, information, dan system.

a. Sistem

Merupakan seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang

saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk

mencapai tujuan bersama.

b. Informasi

Merupakan unsur inti dalam sistem informasi manajemen, karena informasi

inilah yang dijadikan sebagai sistem, dan dikelola dengan pendekatan

sistem.

Informasi sangat erat hubungannya dengan data, namun berbeda makna.

Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “kenyataan,

catatan”. Data merupakan fakta, pesan yang belum diproses yang

merupakan bahan baku informasi.

The Liang Gie mengemukakan bahwa data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan

lainnya apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar

guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan.

Data adalah ibarat barang mentah yang melalui pengolahan tertentu lalu menjadi

informasi.

Gordon B. Davis menjelaskan bahwa “Information is data that has been

processed into a form that is meaningful to the receipent and is of real or

6

Page 11: Sistem informasi manajemen (artikel)

perceived value in current or prospective desicions”, (informasi adalah data yang

telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai

nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan

datang).

Raymond Coleman dan M.J. Riley (1973:135) mengemukakan bahwa kriteria

bagi system informasi manajemen yang efektif adalah bahwa sistem dapat

memberikan data yang cermat, tepat waktu, penting artinya bagi perencanaan,

analisis, dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan

organisasi.

Keterkaitan antara informasi, data, dan pemrosesan data digambarkan dalam

bagan berikut.

Bagan diatas menunjukkan bahwa sistem penolahan/pemrosesan informasi

mengolah data menjadi informasi atau lebih tepatnya sistem pengolahan data dari

bentuk tak berguna menjadi berguna atau menjadi informasi bagi penerimanya

Berdasarkan pemasukannya, data dikelompokkan menjadi dua, yaitu : (1) data

statis, dan (2) data dinamis. Data statis adalah data yang umumnya tidak berubah

atau jarang berubah, misalnya identitas nama, kode-kode nomor, dan/atau alamat.

Sedangkan data dinamis yaitu data yang selalu berubah baik dalam frekuensi

waktu yang singkat (harian) atau agak lama (semeteran), dan lain-lain, misalnya

data tabungan, data gaji, data kepangkatan, dan sebagainya.

Berdasarkan sifatnya, data dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu (1) data

kuantitatif, data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka, misalnya adalah

7

DATA INFORMASI

PEMROSESAN

PROSEDUR

TEKNIK

CARA

Page 12: Sistem informasi manajemen (artikel)

jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 12, dan lain-lain,

dan (2) data kualitatif, adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang

mengandung nilai, misalnya seperti banyak, kecil, sedikit, besar, cantik, mahal,

dan lain-lain.

Berdasarkan sumber datanya, data dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) data

internal, yaitu data yang berasal dari suatu organisasi itu senidri, dan (2) data

eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi itu sendiri. Berdasarkan

isinya, baik data int9ernal maupun eksternal dapat dibagi menjadi empat

kelompok, yaitu (1) catatan kegiatan, (2) hasil penelitian, (3) data lingkungan, dan

(4) data peraturan.

Untuk menyusun data dan mendatangkan hasil yang berarti, beberapa kombinasi

operasi dasar harus dilaksanakan. Kesepuluh operasi dasar data itu, yaitu :

1. Capturing, yaitu pencatatan data dari suatu peristiwa atau kejadian dalam

suatu bentuk, yaitu formulir-formulir kepegawaian, pembelian, dan

sebagainya.

2. Verifying, yaitu pemeriksaan, pengecekan, dan pengesahan data untuk

menjamin agar data tersebut dapat dicatat dan diperoleh secara cermat.

3. Classifying, yaitu mengelompokkan data dalam kategori-kategori khusus

yang memberikan arti bagi si pemakai.

4. Penyortiran, yaitu mengelompokkan data dalam suatu rangkaian urutan

khusus.

5. Summarizing, yaitu mengumpulkan unsur-unsur data dalam salah satu dari

dua cara. Misalnya pertama secara matematika kemudian mengurangi secara

logika.

6. Calculating, yaitu penanganan data secara ilmu hitung dan atau logika.

7. Storing, yaitu menempatkan data ke suatu media penyimpanan, seperti

kertas, microfilm, dan sebagainya.

8. Retrieving, yaitu pencarian sampai ketemu dan mendapatkan tambahan bagi

unsur-unsur data tersebut.

8

Page 13: Sistem informasi manajemen (artikel)

9. Reproduksi, yaitu memperbanyak data dari satu media ke media lain atau

dalam kedudukan yang lain dalam media yang sama.

10. Disseminating-communicating, yaitu penyebaran dan pemindahan data

dari satu tempat ke tempat lain.

Oleh karena itu, jelaslah bahwa yang dimaksud informasi disini adalah yang

memiliki makna dan kegunaan. Berguna atau tidaknya informasi seperti yang

dikemukakan oleh George R. Terry yang dikutip oleh Moekijat (1991:7) yaitu :

1. Tujuan si penerima

Informasi yang diterima harus membantu si penerima dalam apa yang

diusahakannya untuk memperolehnya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi

harus dipertahankan.

3. Waktu

Apakah informasi itu masih up-to-date?

4. Ruang atau tempat

Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?

5. Bentuk

Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif? Apakah informasi itu

menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan, dan

bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah

informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya?

6. Semantik

Apakah hubungan kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah

ada kemungkinan salah tafsir?

Jelaslah bahwa agar informasi itu berguna, maka harus disampaikan kepada orang

yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.

c. Manajemen

9

Page 14: Sistem informasi manajemen (artikel)

Komponen ketiga ini merupakan proses pengelolaan dari mulai

pengumpulan data, sehingga menjadi informasi, termasuk proses

pentransferan informasi kepada yang memerlukan.

Unsur manajemen ini merupakan serangkaian proses pengelolaan seperti

yang diungkapkan oleh George R. Terry (1977:4) bahwa :Management is a

distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and

controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the

use of human being and other resources. (manajemen adalah suatu proses

tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan

pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang

telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumberdaya lainnya.)

Menurut Prajudi Atmosudirjo (1962:179) pengertian manajemen dapat dipandang

sebagai:

a. Orang-orang

b. Semua orang yang mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai

pemimpin-pemimpin kerja

c. Proses

d. Adanya kegiatan-kegiatan yang berarah kebawah, jadi berupa kerja-kerja

untuk mencapai tujuan tertentu.

e. Sistem kekuasaan atau sistem wewenang supaya orang-orang menjalankan

pekerjaan.

Manajemen dipandang sebagai orang-orang, yakni semua orang yang mempunyai

fungsi atau kegiatan pokok sebagai pemimpin-pemimpin kerja (manajer).

Manajemen dipandang sebagai serangkaian proses pengelolaan yang

menggunakan fungsi-fungsi manajemen. Manajemen dipandang sebagai proses

adalah proses pemanfaatan semua sumber yang ada, yang meliputi manusia, uang,

material, dan metode proses kerja. Manajemen dipandang sebagai sistem

kekuasaan artinya dalam manajemen terdapatnya pembagian tugas dan

wewenang, terjadi proses pengaturan kerja.

10

Page 15: Sistem informasi manajemen (artikel)

Menurut Moekijat (1991:6) manajer tidak melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan

operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok

orang yang disebut bawahan. Dalam sistem manajemen informasi, seorang

pemimpin tidak akan mampu bekerja tanpa dibantu oleh bawahannya. Karena

SIM tidak menerima data dari atasan atau dari satu bagian saja dalam organisasi,

tetapi dari semua bagian. Sehingga diperlukan bawahan secara spesifik menangani

data dan informasi yang diterima dari bagian-bagian yang lain.

2.3 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Ada dua orang yang terlibat langsung dalam upaya mengembangkan suatu sistem

informasi untuk manajemen suatu organisasi, yaitu analisis sistem dan manajer.

Seorang analisis sistem merupakan orang yang merencanakan sistem informasi

untuk manajemen, mengkaji untuk kerjanya, merancang perbaikannya dalam

suatu sistem. Analisis sistem memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam

tentang informasi yang sedang menjadi kajiannya.

Inti dari fungsi analisis adalah perancang sistem informasi untuk mengoptimalkan

keterhubungan orang-orang, material, mesin, dan uang nampak seperti layaknya

seorang manajer. Maka dalam kaitan ini, langkah-langkah dasar yang dapat

ditempuh dalam mengembangkan informasi meliputi :

• Studi fisibilitas

• Menentukan persyaratan sistem

• Merancang dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri atas basis data

(data base), persiapan fisik, langkah-langkah kerja, dan solusi program

• Perubahan keorganisasian

• Pengetesan solusi

• Konservasi

• Manajemen proyek

2.4 Proses Pengelolaan Data dalam Sistem Informasi Manajemen

11

Page 16: Sistem informasi manajemen (artikel)

Proses kerja suatu SIM merupakan suatu alur proses yang kontinu dari mulai

perencanaan sampai umpan balik.

Untuk mengetahui kriteria efektifitas suatu SIM, Moekijat (1991:41) telah

mengemukakan bahwa : untuk menentukan jaringan yang efektif bagi suatu SIM,

telah disarankan pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Data atau informasi apakah yang dibutuhkan?

2. Bilamana data atau informasi itu dibutuhkan?

3. Siapa yang membutuhkan?

4. Dimana data atau informasi itu dibutuhkan?

5. Dalam bentuk apa informasi itu dibutuhkan?

6. Berapa biaya data atau informasi itu?

7. Prioritas apa yang akan diberikan oleh bermacam-macam data?

8. Mekanisme apakah yang akan digunakan untuk menyortir informasi,

menyusunnya, menggunakannya menjadi bentuk yang berarti, dan

menyampaikan informasi yang telah dipersatukannya kepada pengambil

keputusan untuk mengambil tindakan?

9. Bagaimana pengaturan kontrol umpan balik akan disediakan bagi

manajemen?

10. Mekanisme apakah yang akan ditentukan untuk dapat terus-menerus

menilai dan memperbaiki SIM?

Pendapat Moekijat diatas telah cukup untuk memahami bagaimana batasan-

batasan sistem informasi manajemen yang efektif. Bahwa SIM itu bisa dikatakan

efektif bila data atau informasi itu terdapat kesesuaian antar yang memerlukan

dengan yang menyiapakna tepat waktu, pemberi data atau informasi memahami

orang atau bagian yang membutuhkan data, seperti sikap dan emosinya, informasi

diberikan sesuai situasi tempat diterimanya informasi atau data, bentuk informasi

dapat diterima oleh yang memerlukan, informasi mengalir secara kontinu menurut

urutan prioritas data atau informasi yang dibutuhkan, data atau informasi diolah

dengan mekanisme yang cepat dan tepat, umpan balik yang mengalir ke bagian

12

Page 17: Sistem informasi manajemen (artikel)

perencanaan sehingga perbaikan dapat berkelanjutan, mekanisme kerja diperbaiki

secara kontinu sesuai dengan umpan balik.

Sistem informasi manajemen berdasarkan konsepnya dalam pembahasan yang

terdahulu, dipandang sebagai pemrosesan data. Oleh karena pentingnya

pemrosesan data, maka penulis akan menyajikan bahasan secara teoritis tentang

langkah-langkah pemrosesan data yang meliputi :

1. Pengumpulan data

Seperti yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis, informasi adalah data yang

telah diolah dan yang penting artinya untuk pengambilan keputusan. Jadi untuk

memperoleh informasi tindakan pertamanya adalah pengumpulan data untuk

diolah. Untuk pengumpulan data ini, dipergunakan beberapa metode,

diantaranya :

1) Melalui pengamatan secara langsung

2) Melalui wawancara

3) Melalui perkiraan koresponden (pembawa berita)

4) Melalui daftar pertanyaan

2. Pengolahan data

Pengolahan data adalah suatu proses kegiatan pikiran dengan bantuan tangan

atau suatu peralatan dengan mengikuti serangkaian langkah-langkah

perumusan atau pola tertentu, untuk mengubah data tertentu menjadi

berbentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih berguna.

Aktifitas dalam pengelolaan data menurut Burch dan Strater (1974: 26-27)

adalah :

1. Capturing, yaitu pencatatan data dari suatu peristiwa atau kejadian dalam

suatu bentuk, yaitu formulir-formulir kepegawaian, pembelian, dan

sebagainya.

13

Page 18: Sistem informasi manajemen (artikel)

2. Verifying, yaitu pemeriksaan, pengecekan, dan pengesahan data untuk

menjamin agar data tersebut dapat dicatat dan diperoleh secara cermat.

3. Classifying, yaitu mengelompokkan data dalam kategori-kategori khusus

yang memberikan arti bagi si pemakai.

4. Penyortiran, yaitu mengelompokkan data dalam suatu rangkaian urutan

khusus.

5. Summarizing, yaitu mengumpulkan unsur-unsur data dalam salah satu dari

dua cara. Misalnya pertama secara matematika kemudian mengurangi

secara logika.

6. Calculating, yaitu penanganan data secara ilmu hitung dan atau logika.

7. Storing, yaitu menempatkan data ke suatu media penyimpanan, seperti

kertas, microfilm, dan sebagainya.

8. Retrieving, yaitu pencarian sampai ketemu dan mendapatkan tambahan

bagi unsur-unsur data tersebut.

9. Reproduksi, yaitu memperbanyak data dari satu media ke media lain atau

dalam kedudukan yang lain dalam media yang sama.

10. Disseminating-communicating, yaitu penyebaran dan pemindahan data

dari satu tempat ke tempat lain.

Menurut Burch dan Strater (1947:27) ada empat metode pengolahan data,

yaitu:

a. Manual, metode ini operasi data dilakukan dengan tangan, dan bantuan

pensil, kertas, dan mistar hitung.

b. Elektromechanical, merupakan gabungan dari orang dan mesin.

c. Punched card Equipment, menggunakan setiap alat yang digunakan dalam

apa yang disebut sebagai suatu sistem warkat unit. Prinsip ini menyatakan

bahwa setiap kegiatan, peristiwa, orang, ataupun waktu dicatat dalam

suatu kartu. Sejumlah kartu dengan data dari objek yang sama

digabungkan bersama untuk membentuk suatu file.

d. Electronic Computer, metode ini menggunakan komputer dalam

pengolahan datanya. Komputer yang dimaksud adalah suatu susunan dari

14

Page 19: Sistem informasi manajemen (artikel)

alat-alat masukan, suatu sistem unit pengolahan pusat dan alat-alat

keluaran.

3. Penyimpanan data

Penyimpanan data termasuk didalamnya pengarsipan. Tujuan

penyimpanan data atau pengarsipan ini adalah :

1) Sewaktu-waktu diperlukan bagi pemecahan persoalan dapat

dengan mudah di ambil

2) Menjaga dan memelihara fisik arsip atau dokumen agar terlindungi

dari kemungkinan rusak, terbakar, atau hilang.

Gordon B. Davis menetapkan empat macam informasi:

1. Lapisan dasar adalah informasi untuk transaksi

2. Lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi yang menunjang

operasi-operasi manajemen sehari-hari.

3. Lapisan ketiga adalah sumber-sumber informasi untuk menunjang

perencanaan taktis dan pembuatan keputusan bagi kontrol managemen.

4. Lapisan keempat sumber-sumber informasi yang menunjang perencanaan

dan pembuatan “policy”pada tingkat managemen yang lebih tinggi.

15

1

3

2

4

Page 20: Sistem informasi manajemen (artikel)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi yang harus disimpan

terdiri atas empat macam sesuai dengan fungsinya, yaitu kperluan informasi untuk

proses interaksi, informasi untuk manajemen sehari-hari, informasi untuk

perencanaan dan control manajemen pada tingkat bagian dan informasi untuk

perencanaan dan pembuatan “policy” pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.

4. Pengeluaran data

Yang dimaksud pengeluaran data atau informasi disini adalah memindahkan

data atau informasi dari bagian Sistem Informasi Managemen ke bagian yang

memerlukan, terutama pada pembuatan kebijakan. Sesuai yang dikemukakan

oleh Moekijat (1986:23) bahwa, “pengeluaran data atau informasi adalah

pemindahan data dari suatu tempat yang satu ke tempat yang lain”.

Pengeluaran data ini adalah bukan hanya pengeluaran dari komputer atau dari

alat-alat pengolahan data atau informasi, tetapi dari bagian pengelolaan

SIM/bank data dan informasi pada bagian lain atau pembuatan kebijakan.

2.5 Studi Kasus

Untuk tercapainya keterpaduan menyeluruh maka telah ditetpan jenis data harus

dikirimkan dan untuk itu telah disiapkna formt khusus. demikian pula agar

terkendalinya arus data, prosedur, dan waktu pengumpulannya pun telah

ditetapkan. Ketetapan-ketetapan tersebut dibuat secara tersentralisasi. Untuk

sekolah dasar, jenis data yang harus dicatat :

1. Nomor Statistik Sekolah (NSS)

2. Identitas yang mencakup nama, alamat, status, tahun pendirian, dan waktu

penyelenggaraan sekolah

3. Murid yang memiliki UN/UAS tahun ajar yang lalu, pengiriman murid

tingkat satu, murid baru tingkat satu menurut umur, tingkat dan jenis

kelamin, murid menurud agama, murid mengulang dan kelas menurut

tingkat.

4. Kepala sekolah, guru dan pegawai lainnya menurut status kepegawaian,

jenis kelamin, ijazah tertinggi, jabatan/penugasan

16

Page 21: Sistem informasi manajemen (artikel)

5. Ruang belajar yang meliputi status pemilikan dan kondisi

Untuk sekolah menengah, data yang harus di catat meliputi:

1. Nomor Statistik Sekolah (NSS)

2. Identitas sekolah, SK status sekolah, kurikulum, waktu penyelenggaraan

dan tempat penyelenggaraan praktek.

3. Identitas nama sekolah swasta mencakup nama: yayasan/penyelenggara,

alamat dan akte pendirian.

4. Kelas dan murid yang mencakup penerimaan murid baru tingkat I menurut

asal sekolah, banyak kelas dan murid menurut program studi/jurusan,

murid mengulang menurut tingkat, murid menurut agama dan tingkat,

murid menuruut tingkat dan tahun kelahiran, murid puus sekolah selama

satu tahun

5. UAS/UN tahun... Kewenangan penyelenggaraan UN, SK, Diknas untuk

kewenangan

6. Pegawai yang meliputi guru termasuk kepala sekolah, tenaga bukan guru

yang tidak merangkap sebagai guru tetap dan tidak tetap.

7. Fasilitas meliputi banyak ruang menurut status kepemilikan, keadaan dan

luasnya, luas tanah yang dikuasai sekolah menurut kepemilikan, rata-rata

biaya pemakaian setiap bulan dari listrik, air dan telepon.

17

Page 22: Sistem informasi manajemen (artikel)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis Teori

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir didalam tubuh, sangat

penting sebagai penyokong metabolisme perkembangan dan pertumbuhan tubuh.

Seperti halnya informasi didalam sebuah organisasi yang sangat penting untuk

mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa

informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah organisasi.

Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain

sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Sebuah

organisasi pendidikan atau sekolah dalam menjalankan proses pelaksanaan

pendidikan memerlukan suatu informasi agar bisa menjalankan kegiatannya

sehari-hari.

Untuk lebih memahami konsep dasar sistem informasi manajemen, kita harus

menganalisis terhadap ketiga konsep tersebut, yaitu sistem, informasi, dan

manajemen, akan membuat pemahaman terhadap sistem informasi manajemen

menjadi lebih baik dan konseptual.

A. Sistem

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal

orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)

untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen,

dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Definisi sistem secara sederhana, yaitu sebagai seperangkat elemen yang

digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Suatu

subsistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar dan semua sistem

adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Dalam kaitannya dengan

18

Page 23: Sistem informasi manajemen (artikel)

maksud tulisan ini, organisasi adalah sistem dan bagiannya (divisi,

departemen, fungsi, satuan dan sebagainya) adalah subsistem.

Definisi sistem dikemukakan Murdick et.al. (1987: 15) sebagai berikut:

A System is a set of elements forming an activity or a processing

procedure/scheme seeking a common goal or goals by operating on data

and/or energy and/or matter in a time reference to yield information

and/or energy and/or matter.

Prinsip dasar teori sistem adalah bahwa tiap elemen (subsistem) diikat oleh

tujuan bersama yang hanya dapat dicapai dengan baik apabila terjadi

pertukaran informasi antar subsistem. Konsep sistem pada SIM karenanya

yang mengoptimalkan keluaran organisasi dengan menghubungkan

subsistem operasi dan level-level organisasi melalui media pertukaran dan

pelaporan informasi. Berkaitan dengan hal ini, Murdick et al. (1987: 6)

menyatakan bahwa tujuan suatu SIM adalah menyajikan informasi untuk

pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan,

pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu

perusahaan (organisasi), dan menyajikan sinergi organisasi pada proses.

B. Informasi

Informasi sudah merupakan sumber daya dan komoditi yang nilainya

semakin meningkat dan yang dibutuhkan oleh pejabat (manajemen) untuk

merencanakan dan mengontrol kegiatan organisasi secara efektif.

Kedudukan informasi sebagai sumber daya sama halnya dengan jenis

sumber daya lain yang sering dikenal dengan 4 M (men, machine,

material, money). Dengan informasi, sebuah sistem atau organisasi akan

dapat menghindari proses keberakhiran yang biasa disebut entropy atau

lebih tepatnya negentropy (Jogiyanto, 1999: 7-8).

Davis (1999a: 27-28) menyatakan bahwa informasi sering digunakan

secara tidak tepat. Data mentah, data tersusun, dsb, kadang dikaitkan dan

19

Page 24: Sistem informasi manajemen (artikel)

dianggap sebagai informasi.  Secara umum, informasi dalam konteks

sistem informasi adalah "data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk

yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil

keputusan saat ini atau mendatang." Menurutnya, informasi memperkaya

penyajian, mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang

penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka.  Dalam dunia yang tidak

menentu, informasi mengurangi ketidakpastian. Dia mengubah

kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan dalam sebuah situasi

keputusan dan karena itu mempunyai nilai dalam proses keputusan.

Adapun data, sebagaimana dijelaskan Davis (1999a: 29), yang merupakan

bahan baku informasi adalah "kelompok teratur simbol-simbol yang

mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya."  Data terbentuk dari

karakter, yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti

*,$, dan /.  Data disusun untuk diolah dalam bentuk struktur data, struktur

file, dan database.

Dalam praktek, rnaka antara informasi dan data, kedudukannya sangat

relatif. Informasi yang diproduksi dari sekumpulan data, pada situasi

tertentu yang baru serta mempunyai kekhususannya, dapat berubah

menjadi data mentah yang masih perlu diproses kembali untuk menjadi

informasi baru. Oleh karena itu, maka sangat diperlukan adanya informasi

tersebut. Dengan konsep yang ada, akan menjadi suatu kerangka acuan

(frame of reference) yang akan digunakan untuk mengindentifikasikan

data yang diperlukan.

Informasi sangat erat hubungannya dengan pengambilan keputusan

(decision making). Dalam hubungan dengan pengambilan keputusan ini,

maka Oxenfeldt (Riley, 1981: 5) mengemukakan bahwa informasi dapat

berfungsi untuk: menggambarkan (to describe), menjelaskan/menerangkan

(to explain), memperkirakan (to predict), mengevaluasi (to evaluate) dan

mengadakan pembaharuan (to innovate). lnformasi yang deskriptif

membantu pimpinan untuk menentukan apakah sesuatu itu akan salah atau

20

Page 25: Sistem informasi manajemen (artikel)

apakah kondisi lingkungan itu akan mengalami perubahan. Informasi yang

menjelaskan akan sangat berhubungan dengan kemampuan seseorang

untuk menyusun atau merancang model. Dengan model yang ada, maka

akan dapat memperjelas apa yang dimaksudkan serta hubungan-hubungan

yang ada. Informasi prediktif sangat membantu pimpinan untuk

memprediksi dan mengestimasi keadaan pada masa yang akan datang

dihubungkan dengan keadaan pada masa lampau. Informasi yang evaluatif

membantu pimpinan untuk mengadakan evaluasi periodik mengenai

performans serta aktivitas penting lainnya, baik yang nampak sekarang

maupun yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Informasi yang

inovatif adalah hal-hal yang berupa ide-ide atau gagasan-gagasan baru,

rancangan-rancangan dan hipotesa-hipotesa yang dirasakan akan dapat

membantu mempercepat usaha pengembangan dan pembangunan.

Disamping data dan informasi sebagai elemen entitas dari sistem

informasi, dewasa ini diperkenalkan juga dua konsep lainnya yakni

pengetahuan dan kebijaksanaan. Pengetahuan adalah rangkaian informasi

dan data, yang membentuk jaringan semantik di dalam ingatan seseorang.

Jaringan semantik tersebut bisa dibentuk oleh relasi logika atau intuisi

berdasarkan pengalaman maupun proses belajar.  Dengan kata lain

pengetahuan merupakan informasi ditambah pengolahan kesimpulan.

Bentuk umum dari pengetahuan adalah sekumpulan data tentang fakta dan

aturan (prolog) tentang beberapa subyek tertentu.  Adapun kebijaksanaan

(wisdom) adalah sifat dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,

pemahaman, pengalaman, akal sehat dan wawasan yang dalam.  Data,

informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan (D-I-P-K) merupakan 4

elemen entitas dari sistem informasi (Witarto, 2004: 8 dst.; lihat juga

Whitten et al., 2004: 23 & 57-60).

C. Manajemen

Sebagian pakar menyatakan bahwa manajemen adalah seni mencapai

tujuan dengan menggunakan keahlian orang lain, sebagian lagi

21

Page 26: Sistem informasi manajemen (artikel)

menyatakan manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui keahlian

orang lain (Stoner, 1986; Atmodiwirio, 2000; Fattah, 2000).

Murdick et al. (1987:5-6) menyatakan bahwa manajemen terdiri dari

proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang dilakukan manajer pada

operasi organisasi mereka, yakni: merencanakan, mengorganisasikan,

memprakarsai, dan mengendalikan operasi.  Keempat macam proses ini

biasa pula disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen, tetapi secara umum

fungsi-fungsi manajemen terdiri dari: perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership), dan

pengendalian (controlling).

Terkait dengan SIM, Murdick dkk. (1987: 6) menyatakan bahwa

pengambilan keputusan merupakan persyaratan mendasar bagi tiap

proses/fungsi manajemen tersebut.  Artinya, pada semua fungsi

manajemen tersebut terjadi proses pengambilan keputusan. Peran SIM

dalam hal ini—sebagaimana telah dikemukakan diatas—

adalah menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan pada

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian kegiatan

operasi subsistem suatu organisasi dan menyajikan sinergi organisasi pada

proses-proses tersebut.

Perlu juga dikemukakan bahwa penggunaan kata manajemen dalam SIM

bukan berarti hanya manajer yang mengambil manfaat dan menjadi subyek

SIM.  Kroenke (1989: 6) menyatakan bahwa selain manajer, pihak-pihak

lain dalam organisasi atau dalam struktur dan desain organisasi adalah

pelaku (subyek) SIM. Hal sama dikemukakan McLeod (2001: 7) yang

menyatakan bahwa selain manajer, non-manajer dan staf ahli juga

menggunakan output SIM. Dari luar organisasi, pemegang saham,

pelanggan/klien, dan pemerintah adalah juga pemakai sistem. Menurutnya,

istilah SIM sebenarnya tidak memberikan gambaran yang menyeluruh.

SIM bukanlah suatu sistem untuk memproduksi informasi manajemen,

melainkan informasi pemecahan masalah.  Oleh karena itu, Kroenke

22

Page 27: Sistem informasi manajemen (artikel)

(1989: 6) menyatakan bahwa istilah organizational information systems

(sistem informasi keorganisasian) adalah lebih tepat, sedangkan

management information systems adalah sebuah konsep yang kurang jelas

(an ill-defined concept). Meskipun demikian, istilah sistem informasi

manajemen (management information systems) sudah terlanjur terbangun

dan diterima luas. Hal ini juga menunjukkan bahwa SIM berorientasi

manajemen (management oriented) dan diarahkan oleh manajemen

(management directed) (Anwar dkk: 1989:32).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan definisi sistem informasi

manajemen, yakni: sistem, yang terdiri dari sekelompok orang, pedoman, dan

perangkat pengolah data, yang memantau dan mengambil kembali data dari

lingkungan, yang memperoleh data dari transaksi dan operasi dalam organisasi,

dan yang menyaring, mengatur, dan memilih data serta menyajikannya sebagai

informasi terutama bagi para manajer (terdapat juga pemakai non manajer),

disemua level dan fungsi organisasi, untuk mendukung pengambilan keputusan

dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen, untuk mendukung komunikasi, dan

untuk mendukung kegiatan operasional.

Peran sistem informasi manajemen dalam pengelolaan dan pengembangan

sekolah. Sistem informasi dimanfaatkan oleh para pemakai layanan informasi

guna membantu tugas penentuan kebijakan organisasi bagi para kepala sekolah.

Keberadaan sistem informasi manajemen pada ujungnya berfungsi untuk

menelaah informasi menjadi bahan pengambilan keputusan. Selain informasi

dapat diperoleh melalui sistem ini, informasi juga bisa diperoleh dari informasi

luar. Seorang kepala sekolah seringkali kelebihan informasi, namun tidak semua

informasi yang diterima adalah informasi yang baik dan relevan dengan

kebutuhan organisasi, akibatnya kurang akurat informasi tersebut, manajer

cenderung mengalami kesalahan saat menentukan kebijakan.

Sistem informasi manajemen bertugas menyaring berdasarkan keperluan

organisasi, yang orientasinya untuk menunjang keefektifan pengambilan

keputusan dari kepala sekolah. Salah satu tugas penting seorang kepala sekolah

23

Page 28: Sistem informasi manajemen (artikel)

adalah pengambilan keputusan yang berkenaan dengan lembaga pendidikan.

Sebagai bahan pijakan pengambilan keputusan bagi kepala sekolah adalah sistem

informasi manajemen. Suatu informasi bisa menjadi bahan bagi pengambil

keputusan dalam tahapan tertentu, tetapi bisa pula merupakan bahan mentah bagi

pengambil keputusan untuk tahapan berikutnya. Sehubungan dengan hal tersebut

tantangan yang lebih besar untuk memperoleh informasi yang efisien adalah:

1. Kemampuan untuk memberikan macam dan jumlah informasi yang benar-

benar dibutuhkan.

2. Menyampaikan informasi yang memenuhi persyaratan dan mudah

dimengerti pimpinan sekolah. Informasi yang baik dan memenuhi

persyaratan adalah lengkap sesuai kebutuhan, terpercaya dan masih aktual

(up to date). Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, maka data

yang diterima juga harus lengkap. Kriteria data atau fakta yang dijadikan

bahan untuk informasi ialah relevan, lengkap/mendetail, baru, sesuai

dengan tempat, tidak melanggar efisiensi kerja.

Selain yang tersebut diatas, menurut Johnson diharapkan informasi itu

memiliki syarat-syarat sebagai berikut: (1) intregatif, (2) untuk jangka

waktu tertentu, (3) cukup mendetil, (4) berorientasi pada masalah yang

akan datang.

Semua sistem informasi yang diperoleh—terutama dari hasil penilaian—

diumpanbalikkan kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan manajerial

sekolah, termasuk kepada para peserta didik, pendidik, tenaga administrasi

sekolah, kepala sekolah, dan pihak-pihak lain yang mendukung berjalannya proses

pendidikan di sekolah. Penjelasan diatas membuktikan bahwa informasi sangat

dibutuhkan dalam pengembangan suatu organisasi terutama dalam dibidang

pendidikan. Untuk membangun informasi yang handal dibutuhkan Sistem

Informasi Manajemen (SIM) yang mampu menampung dan mengolah data serta

menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat sebagai bahan

pengambilan keputusan kepala sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan.

Tanpa dukungan SIM yang tangguh, maka akan sulit pengelolaan sekolah yang

24

Page 29: Sistem informasi manajemen (artikel)

baik akan terwujud, karena SIM menolong lembaga-lembaga bidang apapun

dalam mengintegrasikan data, mempercepat dalam memperoleh informasi dalam

pengambilan keputusan.

3.2 Analisis Praktis

Berdasarkan hasil observasi penulis ke SMAN 11 Bandung, penulis

mendapatkan beberapa informasi terkait dengan sistem manajemen informasi

dalam penerapannya di sekolah. Sistem manajemen informasi adalah suatu

komponen yang urgent dalam suatu organisasi. Sekolah merupakan salah satu

organisasi pendidikan formal yang tidak terlepas dari informasi. Informasi

yang berada di sekolah membentuk sebuah siklus dan feedback yang menarik

untuk di kaji.

Implementasi dari sistem manajemen informasi disekolah sangat penting

dikarenakan sekolah yang mengolah informasi sehingga menghasilkan produk

SDM yang berkualitas. Pentingnya suatu manjemen informasi di sekolah

seprti yang di sampaikan oleh bapak Bernas.

25

Page 30: Sistem informasi manajemen (artikel)

“Sistem manajemen informasi sangat penting karena pertama kebutuhan

informasi itu penting dan kedua sebagai feedback (umpan balik) informasi

dari luar, info dari luar diatur untuk mendapatkan hasil dan acuan program

berikutnya”.

Suatu data atau informasi yang dibutuhkan organisasi berasal dari suatu

sumber, baik sumber eksternal maupun sumber internal organisasi yang

bersangkutan. Sehingga informasi tersebut memiliki titik awal yang kemudian

menuju ke organisasi. Berikut ini adalah pernyataan sumber mengenai sumber

informasi di SMAN 11 Bandung, yaitu:

“Sumber informasi SMAN 11 Bandung dari semua aspek, baik itu dari kepala

sekolah, staf pengajar”

Pentingnya suatu informasi di suatu organisasi baik sekolah ataupun

organisasi lainnya adalah untuk kepentingan pengambilan keputusan, sehingga

informasi ini berperan dalam setiap bagian organisasi, terutama manajer

organisasi. Karena setiap bagian organisasi memerlukan informasi untuk

memutuskan suatu keputusan yang menyangkut kepentingan organisasi.

Dalam hasil observasi kami, sumber mengatakan bahwa:

“Sistem informasi manajemen lebih berperan pada humas, petunjuk

tekhnisnya berada di wakasek. Sebagai media komunikasi dengan

masyarakat”

Hal ini menunjukan ketimpangan teori dengan implementasi dilapangan.

Adapun sebuah informasi berasal dari pengolahan data, data dikelompokan

menjadi dua yaitu data dinamis dan data statis. Data dinamis adalah data yang

tidak kaku, atau mengalami perubahan seperti berat badan, tinggi badan.

Sedangkan data satatis adalah sebuah data yang terkesan kaku dan cenderaung

konstan tidak berubah seperti nama, nomor induk siswa, dan alamat. Sistem

informasi dunia kerja adalah salah satu data dinamis, sedangkan RPP dan

26

Page 31: Sistem informasi manajemen (artikel)

bahan ajar termasuk data statis dalam kurun waktu tertentu. Hal ini relefan

dengan hasil ibservasi kami, sumber menyatakan bahwa:

“Contoh data dinamis adalah hubungan sekolah dengan alumni untuk

informasi dunia kerja. Contoh statis seperti software sosial media. Informasi

yang dibutuhkan untuk masyarakat SMAN 11 Bandung di share di web

sekolah seperti bahan ajar dan yang lainnya.”

Suatu informasi masuk kesekolah memiliki alur perjalanan yang jelas.

Artinya, ada beberapa proses diman informasi ini sampai kepada warga

sekolah tersebut. Berdasarkan hasil observais kami alaur informasi ini masuk,

sebagai berikut:

“User mengakses ke web sekolah dan sosial media lainnya (facebook, twitter

dan yang lainnya). Semua info d tampung humas terus di olah dan di

sampaikan ke kepala sekolah, atau sebaliknya ada informasi dari sekolah yang

di share ke web sekolah agar diketahui warga dan masyarakat luar.”

Sehingga terdapat alur informasi masuk ke sekolah dan ada alur informasi di

keluarkan pihak sekolah. Untuk alur informasi ini mengalami pemrosesan

terlebih dahulu sebelum sampainya informasi itu ke bagian sentral organisasi.

Pertanggungjawaban informasi tersampaikan dan penampungan informasi di

sekolah terdapat pada suatu bagian tertentu, seperti yang diungkapakan bapak

Bernas. bahwa “yang bertanggung jawab atas sampainya atau yang

menyimpan informasi adalah HUMAS.” Sehingga jelas ada bagian yang jelas

dimana organisasi harus dapat tersampaikan.

Dalam suatu manajemen pasti terdapat hambatan, begitu pula dalam system

informasi manajemen. Hambatan dalam sistem manajemen informasi bisa

berasal dari luar maupun dalam. Informasi yang sampa ke sekolah dapat tidak

tersampaikan ataupun pemrosesannya kurang baik. Sehingga informasi

terhambat.

27

Page 32: Sistem informasi manajemen (artikel)

Menurut bapak Bernas.di SMAN 11 Bandung, sistem informasi manjemen

mendapat hambatan waktu, dikarenakan adanya perangkapan jabatan yaitu

sebagai guru dan staf humas. “Karena yang mengelola sistem informasi

manajemen di SMAN 11 Bandung adalah guru yang merangkap jabatan staf

humas dan guru memiliki jam ngajar maka hambatan utamanya adalah waktu.

Waktu untuk mengelola informasi terbatas karena guru memiliki jam ngajar.”

Adapun penangannan untuk masalah tersebut, adalah dengan pengangkatan

staf humas tanpa erangkap sebagai guru pengajar, sehingga dalam pengelolaan

informasi tidak terbatas pada waktu tertentu. Seperti yang diungkapakan

bapak Bernas.,bahwa “harus ada orang husus yang menangani sistem

informasi manajemen ini, sehingga pemrosesan informasi tidak terbatas oleh

jam mengajar.”

28

Page 33: Sistem informasi manajemen (artikel)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setiap organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu memerlukan

informasi dalam pengambilan keputusan. Informasi yang digunakan dalam

pengambilan keputusan adalah merupakan suatu data yang diproses terlebih

dahulu sehingga menghasilkan sebuah informasi dan proses ini dinamakan

Sistem Informasi Manajemen.

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang

terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi

operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Sekolah merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang

pendidikan. Dalam menjalankan aktivitasnya sekolah memerlukan Sistem

Informasi Manajemen yang digunakan dalam pengambilan keputusan

terutama bagi kepala sekolah dalam mengelola pendidikan di sekolah sehingga

tujuan pendidikan dari sekolah tersebut dapat dicapai sesuai dengan rencana

awal yang telah ditentukan sebelumnya.

4.2 Kritik dan Saran

Berdasarkan data yang kami peroleh, kami memiliki beberapa catatan kecil.

Dalam suatu manajemen sekolah, sistem informasi manajemen sangat

diperlukan. Tetapi, apabila tidak didasari oleh teori dan studi pendahuluan,

maka sistem informasi tersebut tidak memiliki pijakan yang jelas, sehingga

akan terdapat kesalahpahaman penafsiran dari pelaku manajemen sistem

informasi. Penulis menyarankan sebaiknya para administrator sistem

informasi, terutama administrator lembaga pendidikan, memahami konsep

dasar tentang sistem informasi manajemen, terutama manajemen sekolah. Hal

ini dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahpahaman antara pelaku lembaga

pendidikan sehingga sistem informasi manajemen sekolah bisa terselenggara

29

Page 34: Sistem informasi manajemen (artikel)

dengan baik, cepat, dan tepat. Sistem informasi manajemen yang baik, akan

menyokong perkemabangan dunia pendidikan kearah yang lebih baik.

30

Page 35: Sistem informasi manajemen (artikel)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, I. dkk. (1982). Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Pembangunan

Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Atmodiwirio, S. (2000).  Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta:  P.T. Ardadizya

Jaya.

Davis, G.B. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian I

Pengantar (terjemahan). Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Fattah, N. (2000). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Kroenke, D. (1989). Management Information Systems. (International Ed.).

Singapore: McGraw-Hill.

Laudon, K.C. and Laudon, J.P. (2005). Essential of Management Information

Systems: Managing the Digital Firm. (sixth ed.). New Jersey: Pearson Prentice

Hall.

McLeod Jr., R. (2001a). Sistem Informasi Manajemen Jilid 1. (seventh ed.)

(terjemahan). Jakarta: PT. Prenhallindo.

Murdick, R.G., Ross, J.E, and Clagget, J.R. (1987). Information Systems for Modern

Management. (third ed.).  New Delhi: Prentice Hall of India.

Scott, G.M. (2004). Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen (terjemahan).

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan.

Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

31

Page 36: Sistem informasi manajemen (artikel)

Whitten, J.L., Bentley, L.D. and Dittman, K.C. (2004). Metode Desain dan Analisis

Sistem. (sixth ed.).(terjemahan). Yogyakarta: Andi

Witarto. (2004). Memahami Sistem Informasi: Pendekatan Praktis Rekayasa Sistem

Informasi melalui Kasus-kasus Sistem Informasi di Sekitar Kita. Bandung:

Informatika.

http://www.websekolahindonesia.com/index.php/articles/simdik/112-konsep-sistem-

informasi-manajemen-pendidikan-3.html

http://www.websekolahindonesia.com/index.php/articles/simdik/111-konsep-sistem-

informasi-manajemen-pendidikan-2.html

https://saerojisae.files.wordpress.com/2012/07/tugas-sim1.pdf

32

Page 37: Sistem informasi manajemen (artikel)

Lampiran 1

Hasil wawancara dengan:

Nama : Bernas

Jabatan : bagian staf humas

1. Seberapa penting sistem informasi manjemen di SMAN 11 Bandung ini?

Jawaban : Sangat penting karena kebutuhan informasi itu penting dan sebagai

feedback informasi dari luar, info dari luar dimanage untuk mendapatkan hasil

dan acuan program berikutnya.

2. Di SMAN 11 Bandung, dimana sistem informasi manajemen lebih

berperan?

Jawaban : sistem informasi manajemen lebih berperan pada humas, petunjuk

tekhnisnya berada di wakasek. Sebagai media komunikasi dengan masyarakat.

3. Berikan contoh data dinamis dan data statis di SMAN 11 Bandung?

Jawaban : contoh data dinamis adalah hubungan sekolah dengan alumni untuk

informasi dunia kerja. Contoh statis seperti software sosial media. Informasi yang

dibutuhkan untuk masyarakat SMAN 11 Bandung di share di web sekolah seperti

bahan ajar dan yang lainnya.

4. Bagaimana alur sistem informasi manajemen di SMAN 11 Bandung dari

awal sampai informasi sampai?

33

Page 38: Sistem informasi manajemen (artikel)

Jawaban : user mengakses ke web sekolah dan sosmed lainnya (facebook, twitter

dan yang lainnya). Semua info d tampung humas terus di olah dan di sampaikan

ke kepala sekolah, atau sebaliknya ada informasi dari sekolah yang di share ke

web sekolah agar diketahui warga dan masyarakat luar.

5. Bagaimana proses pengelolaan data sistem manajemen informasi di

SMAN 11 Bandung?

Jawaban : pengelolaan oleh satu staf humas dan database berada di sekolah ini

dan semua data telah tersedia di web dan web bisa di akses oleh seluruh

masyarakat.

6. Siapa yang bertanggung jawab atas sampainya atau yang menyimpan

informasi di SMAN 11 Bandung?

Jawaban : yang bertanggung jawab atas sampainya atau yang menyimpan

informasi adalah HUMAS.

7. Apa hambatan dalam sistem informasi manjemen informasi di SMAN 11

Bandung?

Jawaban : karena yang mengelola sistem informasi manajemen di SMAN 11

Bandung adalah guru yang merangkap jabatan staf humas, dan guru memiliki jam

ngajar maka hambatan utamanya adalah waktu. Waktu untuk mengelola informasi

terbatas karena guru memiliki jam mengajar.

8. Cara menanganinya hambatan dalam sistem informasi manjemen

informasi di SMAN 11 Bandung?

Jawaban : harus ada orang husus yang menangani sistem informasi manajemen

ini, sehingga pemrosesan informasi tidak terbatas oleh jam mengajar.

9. Dari mana sumber informasi SMAN 11 Bandung?

Jawaban : sumber informasi SMAN 11 Bandung dari semua aspek, baik itu dari

kepala sekolah, staf pengajar.

34

Page 39: Sistem informasi manajemen (artikel)

35