sistem informasi layanan kesehatan bandar …digilib.unila.ac.id/23923/11/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI LAYANAN KESEHATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS (SIG) DAN GOOGLE MAPS API
(Skripsi)
Oleh
GERI ROMADHONI TANJUNG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG 2016
ABSTRAK
SISTEM INFORMASI LAYANAN KESEHATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS (SIG) DAN GOOGLE MAPS API
Oleh
Geri Romadhoni Tanjung
Kebutuhan akan layanan kesehatan saat ini sangat diperlukan untuk mempermudah masyarakat mencari informasi mengenai layanan kesehatan yang ada disekitar tempat tinggal mulai dari rumah sakit(RS), Apotek, Dokter praktik, Klinik, Rumah Bersalin/Bidan, dan Pengobatan Alternatif. Dalam mencari layanan informasi kesehatan, banyak masyarakat belum mengetahui apakah disekitar tempat tinggal terdapat pelayanan kesehatan atau tidak. Untuk itu diperlukan sistem informasi yang dapat diakses untuk dapat melakukan pencarian layanan kesehatan khususnya di Kota Bandar Lampung.
Sistem informasi geografis (SIG) memiliki kemampuan yang baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya untuk memodifikasi bentuk, warna, ukuran dan simbol pada peta geografis. Dengan memanfaatkan teknologi ini dapat membantu masyarakat dalam mencari informasi layanan kesehatan melalui peta geografis. Perancangan sistem informasi geografis layanan kesehatan di Kota Bandar Lampung ini menggunakan metode waterfall dengan menyesuaikan kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat berdasarkan kuesioner pada tahap analisis kebutuhan. Penelitian yang dilakukan menggunakan data sebanyak 107 pusat layanan kesehatan yang meliputi 11 Rumah Sakit(RS), 22 Apotek, 20 Bidan/RSB(Rumah Sakit Bersalin), 14 Puskesmas, 4 Pengobatan Alternatif, 15 Klinik, dan 20 Dokter Praktik.
Dari hasil pengujian fungsional Admin, Staff dan user Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung, menunjukan bahwa pengujian fungsional yang telah tercapai. Pengujian tersebut didapat dari borang pengujian fungsional admin dan Staff meliputi fitur login, menambah data, edit data, hapus data, dan melihat data, serta borang pengujian fungsional user yang meliputi mengakses home peta, dan melihat informasi layanan kesehatan yang menyatakan semua fitur atau tampilan sistem berjalan dengan sesuai. Perancangan Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan dinyatakan berhasil. Dilihat dari hasil UAT (User Acceptance Test) aspek kemudahan didapat penilaian tertinggi 75% dengan skala ukur baik, aspek pencapaian tujuan didapat penilaian tertinggi 80% dengan skala ukur baik, dan aspek apresiasi didapat penilaian tertinggi 60% dengan skala ukur baik. Kata Kunci : SIG, Layanan Kesehatan Kota Bandar Lampung, Bandar Lampung.
ABSTRACT
INFORMATION SYSTEM OF HEALTH CARE IN THE CITY OF BANDAR
LAMPUNG-BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) AND
THE GOOGLE MAPS API
By
Geri Romadhoni Tanjung
The need for health care services currently indispensable to facilitate public who looking for information on existing health services around the residences ranging from Hospital, a Pharmacy, a Doctors on Practice, Clinics, Maternity Homes/midwife, and Alternatives treatments. In searching for health information service , many people do not know whether around the residence are health care or not. It is necessary for the information system that is accessible to be able to do a search of health services especially in the city of Bandar Lampung.
Geographic information systems (GIS) have a good ability in visualizing spatial data with the following attributes to modify the shapes, colors, sizes and symbols on a geographical map. By utilizing this technology can help the community in seeking health care information through a geographical map. The design of geographical information system of health care in the city of Bandar Lampung is the waterfall method by adjusting the required needs of society based on a questionnaire on the needs analysis phase. Research conducted using the data as much as 107 health service centers that include 11 Hospitals, 22 Pharmacies, 20 Midwives/ maternity hospital, 14 health center, 4 Alternative Treatment, 15Clinics, and 20 Doctors on practice.
Functional test results from the Admin, Staff and users of geographic information systems of health care in the city of Bandar Lampung, showing that functional testing that has been achieved. These tests are derived from the functional testing form admin and Staff include the login feature, add data, edit data, delete the data, and look at the data, as well as functional testing form user accesses the home that includes a map, and see health service information stating all the features or the look of the system runs with the match. The design of Geographical information system of health care was declared successful. Judging from the results of the UAT (User Acceptance Test) aspects of the obtained the highest assessment of ease of 75% with a measuring scale is good, aspects of goal achievement obtained the highest scoring 80% with a measuring scale well, and aspects of the obtained the highest assessment appreciation of 60% with a measuring scale either.
Keywords : GIS , Health Services in Bandar Lampung , Bandar Lampung
SISTEM INFORMASI LAYANAN KESEHATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS (SIG) DAN GOOGLE MAPS API
Oleh
Geri Romadhoni Tanjung
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG 2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 11
mei 1988, sebagai anak bungsu dari empat bersaudara,
dari pasangan bapak Sahid Effendi dan ibu Sumarti.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN
Pertiwi Teladan Kota Metro pada tahun 2000, Sekolah
Menengah Pertama di SMPN 4 Kota Metro pada tahun
2003, dan Sekolah Menengah Atas di SMA 3 Kota Metro tahun 2006.
Tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Lampung melalui jalur penerimaan mahasiswa baru Non-
Reguler. Penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Elektro (Himatro).
Penulis pernah melaksanakan Kerja Praktik (KP) di UPT-PP Universitas Lampung
dari Februari – April 2012, dan juga aktif sebagai asisten Lab. Multimedia dan
pemateri pelatihan di UPT – PP Universitas Lampung.
“Menciptakan jalan sukseSnya sendiri
dengan pemikiran dan inovasi yang ada”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Kedua orang tuaku. Yang telah merawat dan membesarkanku
dengan kasih sayang yang tak terbatas, memberikan dorongan
semangat nasehat serta doa yang tiada henti-hentinya.
Kakak – kakak yang kusayangi. Unan, uti, iyay, Yang selalu
memberikan dukungan, motivasi dan semangatnya dalam
hidupku.
Teristimewa untuk Ns.Anna Annisa Mutiara. S.Kep ,M.Kes
Yang telah memberikan motivasi, masukan, dorongan serta
semangat untuk terus menyelesaikn sekripsi ini hingga selesai.
Serta Teman – teman seperjuangan di kampus. Yang
memberikan Semangat, rasa kebersamaan, dan
persahabatan.
Terima Kasih saya haturkan.........!!!
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi / tugas akhir ini dengan
judul “SISTEM INFORMASI LAYANAN KESEHATAN DI KOTA BANDAR
LAMPUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN
GOOGLE MAPS API”.
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapat bantuan
baik ilmu, materil, petunjuk, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih dan rasa syukur yang sebesar – besarnya,
baik langsung maupun tidak langsung kepada :
1. Allah SWT dan Rasullah Muhammad SAW.
2. Kepada Kedua orang Tua, Sahid Effendi dan Sumarti, Terima kasih atas kasih
sayang, perhatian, perjuangan yang tak kenal lelah dan tanpa henti, serta
pengorbanan harta, jiwa raga, doa dan semangatnya yang telah memberikan
kekuatan dalam hidup ini.
3. Bapak Dr.Ing. Ardian Ulvan, S.T.,M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Lampung.
4. Bapak Gigih Forda Nama, S.T., M.T.I., selaku pembimbing utama, dan Pak
Bapak Hery Dian Septama, S.T., Ing., selaku pembimbing pendamping, yang
tanpa lelah dan bosan mencurahkan waktunya yang sedemikian banyak dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Meizano Ardhi Muhammad, S.T., M.T., yang telah bersedia menjadi penguji
dalam tugas akhir ini.
6. Bapak Ageng Sadnowo Repelianto, S.T., M.T., terima kasih atas masukan
semangat, dan bantuan selama ini kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Elektro atas didikan, bimbingan, serta ilmu
pengetahuan yang telah diberikan.
8. Ibu Dr. Dwi Yulianti, M.Pd., yang telah membantu dan memberikan masukan
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
9. Staf UPT PP, Mas Eka, Mas Katiran, Bang Heman, Teh Ross, terima kasih atas
bantuannya.
10. Teman-temanku Rahman, Dedi, Martias, Indra, Ivan, Kurnia Harapan,
Kurniawan, Gomis, Yoeki dan Roby. terima kasih atas dukungannya.
11. Rekan-rekan mahasiswa di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung
angkatan 2006, 2007.
12. Teruntuk Almamaterku (Teknik), terima kasih telah menjadi bagian dari kalian.
Pengalaman, kebersamaan, persaudaraan, dan rasa solidaritas.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.
Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam penulisan laporan ini, sehingga
kritik dan saran sangat diharapkan demi kebaikan dan kemajuan di masa yang akan
datang. Harapan penulis semoga Allah SWT membalas semua kebaikan semua pihak
yang telah membantu penulis dan semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat
serta menambah ilmu pengetahuan bagi yang membacanya.
Bandar Lampung, 2016
Penulis
Geri Romadhoni Tanjung
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ....................................................................... 2
1.3. Manfaat Penelitian ..................................................................... 2
1.4. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
1.5. Sistematika Penulisan ................................................................ 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
2.1. Sistem Informasi Geografis ......................................................... 5
2.2. Web Service ................................................................................ 7
2.3. PHP ............................................................................................ 8
2.4. MySQL ....................................................................................... 9
2.5. Unified Modelling Language (UML) ........................................... 10
2.5.1. Use Case Diagram ............................................................. 12
2.5.2. Sequence Diagram ............................................................. 12
2.5.3. Deployment Diagram ......................................................... 13
2.6. API (Application Programming Interface) .................................. 13
2.7. Google Maps API ....................................................................... 14
2.8. Metode Waterfall ........................................................................ 15
2.9. Web Server ................................................................................. 16
2.10. Software Development Life Cycle (SDLC) ................................ 17
2.11. Penelitian Sebelumnya .............................................................. 18
2.12. Theoretical Framework ............................................................. 19
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 21
3.1 Waktu dan Tempat ...................................................................... 21
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................... 21
3.3 Tahapan Penelitian ...................................................................... 22
3.4 Perancangan Pengembangan Sistem ............................................ 25
3.4.1 Analisa kebutuhan .................................................................. 25
3.4.1.1 Kebutuhan User ................................................................ 27
3.4.1.2 Kebutuhan Admin ............................................................. 28
3.4.1.3 Spesifikasi Sistem ............................................................. 28
3.4.2 Perancangan........................................................................... 29
3.4.2.1 Use Case Diagram ........................................................... 29
3.4.2.2 Rancangan Proses ............................................................ 30
3.4.2.2.1 Sequence Diagram ..................................................... 30
3.4.2.2.2 Deployment Diagram ................................................. 34
3.4.2.2.3 Entity Relationship Diagram ...................................... 35
3.4.2.3 Rancangan Basis Data ..................................................... 36
3.4.2.4 Rancangan Menu Dan Antar Muka .................................. 37
3.4.2.5 Rancangan Fitur Peta ....................................................... 38
3.4.2.6 Rancangan Fitur Tabel Info User ..................................... 39
3.4.2.7 Rancangan Fitur Login ..................................................... 40
3.4.2.8 Rancangan Fitur Home Admin/Staff ................................ 40
3.4.2.9 Rancangan Fitur Tabel Data Admin ................................. 41
3.4.2.10 Rancangan Fitur Tabel Data Staff ................................... 41
3.4.2.11 Rancangan Fitur Input/Edit Data Pada Admin ................ 42
3.4.2.12 Tabel Fitur ..................................................................... 42
3.4.3 Implementasi .......................................................................... 44
3.4.4 Pengujian ................................................................................ 44
3.4.5 Pemeliharaan ......................................................................... 44
3.5 Pelaporan Hasil Penelitian .......................................................... 44
BAB IV. PEMBAHASAN ................................................................................ 45
4.1 Implementation ............................................................................ 45
4.1.1 Pengguna ............................................................................... 45
4.1.2 Data Base .............................................................................. 46
4.1.3 Data Hasil Survey Layanan Kesehatan di Kota
Bandar Lampung .................................................................... 47
4.1.4 Implementasi Fitur Pada User ................................................. 47
4.1.4.1 Fitur Home User .................................................................. 47
4.1.4.2 Peta Model Terrain Pada User ............................................. 48
4.1.4.3 Peta Model Sattelite Pada User` ........................................... 49
4.1.4.4 Zoom Out Peta Pada User..................................................... 49
4.1.4.5 Zoom In Peta Pada User ....................................................... 50
4.1.5 Tampilan Akhir ...................................................................... 51
4.2 Pengujian .................................................................................... 60
4.2.1 Pengujian Sistem .................................................................... 61
4.2.2 Demonstrasi Dikantor Dinas Kesehatan Kota ......................... 63
4.3 Evaluasi ...................................................................................... 66
4.3.1 Evaluasi User Acceptance Test (UAT) ................................... 67
4.3.2 Jumlah Responden Kuesioner ................................................ 67
4.3.3 Perancangan Pertanyaan Kuesioner ........................................ 67
4.3.3.1 Kriteria Kemudahan Pengguna ......................................... 68
4.3.3.2 Kriteria Ketepatan Informasi ............................................ 68
4.3.3.3 Kriteria Apresiasi Pengguna ............................................. 68
4.3.3.4 Pertanyaan Kuesioner ....................................................... 69
4.3.4 Evaluasi Hasil Kuesioner ........................................................ 70
4.4 Pemeliharaan ............................................................................... 74
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 76
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 76
5.2 Saran ........................................................................................... 77
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman Tabel 3.1 Lingkungan Pengembangan Sistem ................................................ 21
Tabel 3.2 Lingkup Pengujian Sistem ............................................................. 22
Tabel 3.3 Hasil Kuesioner Kebutuhan ............................................................ 26
Tabel 3.4 Tabel Admin .................................................................................. 36
Tabel 3.5 Tabel Markers ............................................................................... 36
Tabel 3.6 Fitur User / Masyarakat .................................................................. 42
Tabel 3.7 Fitur Staff Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung ...................... 43
Tabel 3.8 Fitur Admin Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung .................... 43
Tabel 4.1 Karakteristik Pengguna .................................................................. 45
Tabel 4.2 Daftar Icon Layanan Kesehatan ...................................................... 52
Tabel 4.3 Lingkup Pengujian Sistem ............................................................. 61
Tabel 4.4 Tabel Skenario Pengujian Fitur Masyarakat .................................... 62
Tabel 4.5 Tabel Skenario Pengujian Fitur Staff Dinas Kesehatan ................... 62
Tabel 4.6 Tabel Skenario Pengujian Fitur Kepala Dinas Kesehatan ................ 63
Tabel 4.7 Tabel Pertanyaan Kuesioner UAT (UserAcceptance Test) .............. 69
Tabel 4.8 Tabel Hasil UAT (User Acceptance Test)
Dari Aspek Kemudahan ................................................................. 70
Tabel 4.9 Hasil UAT (User Acceptance Test)
Dari Aspek Pencapaian Tujuan ...................................................... 71
Tabel 4.10 Hasil UAT (User Acceptance Test)
Dari Aspek Apresiasi ..................................................................... 73
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi Uraian Sub-sistem SIG .................................................................7
Gambar 2.2 Diagaram UML ......................................................................................... 11
Gambar 2.3 Waterfall Model ........................................................................................ 15
Gambar 2.4 Theoretical Framework ............................................................................. 19
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ................................................................................... 24
Gambar 3.2 Waterfall Model ........................................................................................ 25
Gambar 3.3 Usecase Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan ...................... 29
Gambar 3.4 Sequence Diagram Melihat SIG .............................................................. 30
Gambar 3.5 Sequence Diagram Mencari Informasi .................................................... 31
Gambar 3.6 Sequence Diagram Login ......................................................................... 31
Gambar 3.7 Sequence Diagram Logout ........................................................................ 32
Gambar 3.8 Sequence Diagram Create Data .............................................................. 32
Gambar 3.9 Sequence Diagram Read ........................................................................... 33
Gambar 3.10 Sequence Diagram Update .................................................................... 33
Gambar 3.11 Sequence Diagram Delete ....................................................................... 34
Gambar 3.12 Deployment Diagram ............................................................................... 34
Gambar 3.13 ERD Struktur Data .................................................................................. 35
Gambar 3.14 Struktur Menu Utama ............................................................................. 37
Gambar 3.15 Struktur Menu Admin ............................................................................. 38
Gambar 3.16 Struktur Menu Staff ................................................................................ 38
Gambar 3.17 Rancangan Fitur Peta SIG Kesehatan .................................................... 39
Gambar 3.18 Rancangan Fitur Tabel Info User ................................................................. 39
Gambar 3.19 Rancangan Fitur Login ............................................................................ 40
Gambar 3.20 Rancangan Fitur Home Admin/Staff ...................................................... 40
Gambar 3.21 Rancangan Fitur Tabel Data Admin ....................................................... 41
Gambar 3.22 Rancangan Fitur Tabel Data Staff ........................................................... 44
Gambar 3.23 Rancangan Fitur Input/Edit Data Pada Admin ...................................... 41
Gambar 4.1 Database Sistem Informasi Layanan Kesehatan ............................................... 46
Gambar 4.2 Fitur Home User ....................................................................................... 48
Gambar 4.3 Terrain pada User ..................................................................................... 48
Gambar 4.4 Model Peta Satellite pada User ................................................................. 49
Gambar 4.5 Zoom out Peta pada User .......................................................................... 50
Gambar 4.6 Zoom In Peta pada User ............................................................................ 50
Gambar 4.7 Tampilan sistem informasi layanan kesehatan ........................................ 51
Gambar 4.8 Tampilan Fitur Pencarian ......................................................................... 53
Gambar 4.9 Tampilan setelah tombol Plus (+) diklik .................................................. 53
Gambar 4.10 Tampilan Login ........................................................................................ 54
Gambar 4.11 Tampilan Sistem Layanan Kesehatan Untuk Staff ................................ 55
Gambar 4.12 Tampilan Sistem Layanan Kesehatan Untuk Admin ............................ 55
Gambar 4.13 Tampilan Create, Read, Update, staff .................................................... 56
Gambar 4.14 Create, Read, Update, Delete Admin Dinas Kesehatan ....................... 57
Gambar 4.15 Tampilan Tambah Data ........................................................................... 58
Gambar 4.16 Tampilan Menu Edit ................................................................................ 58
Gambar 4.17 Tampilan Notifikasi Menu Hapus .......................................................... 59
Gambar 4.18 Tampilan tombol kembali ....................................................................... 59
Gambar 4.19 Tampilan admin setelah tombol kembali diklik .................................... 60
Gambar 4.20 Tampilan menu staff setelah tombol kembali diklik ............................. 60
Gambar 4.21 Pengujian Dilakukan Oleh Kepala Bagian Pelayanan Kesehatan ........ 64
Gambar 4.22 Pengujian Dilakukan Oleh Staff Bagian Pelayanan Kesehatan ............ 64
Gambar 4.23 Pengujian Dilakukan Oleh Staff Bagian Pelayanan Kesehatan ............ 65
Gambar 4.24 Pengujian dilakukan oleh staff bagian perencanaan .............................. 65
Gambar 4.25 Pengujian dilakukan oleh staff bagian perencanaan .............................. 66
Gambar 4.26 Tampilan awal sistem informasi layanan kesehatan ............................. 75
Gambar 4.27 Tampilan sistem informasi layanan kesehatan setelah diperbaiki ........ 75
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman Lampiran 1 Kuesioner Kebutuhan Masyarakat ................................................... 81
Lampiran 2 User Acceptance Test (UAT) .......................................................... 102
Lampiran 2 Source Code Program ...................................................................... 123
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Bandar Lampung pada saat ini terus meningkatkan serta mengembangkan
pelayanan disegala bidang khususnya dibidang pelayaan kesehatan. Namun
banyak kendala yang dialami, salah satunya adalah melakukan sosialisasi layanan-
layanan kesehatan yang ada di Kota Bandar Lampung. Sebagai contoh masyarakat
ingin mencari letak dan informasi suatu layanan kesehatan yang ada di sekitar
tempat tinggal mulai dari RS (Rumah Sakit), Apotek, Dokter umum/spesialis,
Klinik, RSB (Rumah Bersalin)/Bidan, dan Alternatif. namun masyarakat tidak
mengetahui bagaimana cara mendapatkan informasi tersebut. Untuk itu perlu
dirancang suatu sistem informasi geografis yang dapat mengetahui letak dan
fasilitas layanan kesehatan yang ada di Kota Bandar lampung, yang nantinya
dapat mempermudah masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan pada penelitian sistem informasi
geografis, dilakukan interview atau wawancara langsung ke masyarakat serta
observasi langsung ke tempat penelitian, dengan cara membuat 20 kuesioner yang
nantinya akan diisikan oleh masyarakat yang ditemui. Dari hasil 20 kuesioner
2
tersebut, 90% masyarakat membutuhkan sistem informasi geografis yang dapat
membantu masyarakat dalam mencari layanan kesehatan di Kota Bandar
Lampung yang diinginkan dan 10% dari hasil kuesioner masyarakat tidak
membutuhkan sistem informasi geografis layanan kesehatan di Kota Bandar
Lampung. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil terebut perlu
dilakukan penelitian tentang merancang sistem informasi geografis layanan
kesehatan, untuk nantinya hasil dari penelitian tersebut dapat memudahkan
masyarakat dalam mencari lokasi dan informasi dari layanan kesehatan yang
diinginkan. Harapan yang diinginkan jika informasi geografis telah selesai
dirancang dan berjalan agar dapat digunakan dan bermanfaat untuk masyarakat.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah membuat Sistem Informasi Layanan
Kesehatan di Kota Bandar Lampung dalam bentuk web informasi lokasi dan
fasilitas Layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung, yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang ada di dalam dan di luar Kota Bandar Lampung.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini dapat bermanfaat dalam
memberikan informasi yang mudah di akses oleh masyarakat, dalam mencari
lokasi dan informasi fasilitas Layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung.
3
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membangun sistem informasi untuk mencari lokasi dan
informasi fasilitas layanan kesehatan pada PC atau Laptop menggunakan
Teknologi Google Maps API dan Web Service yang didukung oleh Case
Tools, PHP.
2. Informasi yang didapat dari Sistem Informasi Geografis (SIG), mengenai
lokasi dan informasi fasilitas layanan pendidikan yang ada di Kota Bandar
Lampung
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi/tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan
masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi pengetahuan, rumus, dan teori penunjang secara garis besar yang
berkaitan dalam penelitian tugas akhir ini, diantaranya : Sistem Informasi
Geografis (SIG), Web Service, PHP, Web Server, My SQL, XML, SDLC, Model
Waterfall, UML, UseCase Diagram, Visual Paradigm, Dreamweaver, Google
Maps API.
4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai langkah-langkah dalam penelitian diantaranya waktu dan
tempat penelitian, alat dan bahan, prosedur penelitian. Didalam penelitian ini
menggunakan konsep atau Model Waterfall,dimana didalam Model Waterfall
memiliki 5 fase, yaitu analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian
dan pemeliharaan.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang Implementasi dari Aplikasi, dan Pengujian Sistem
Aplikasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dan saran hasil penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem informasi geografis telah berkembang dari segi keragaman aplikasi dan
juga media. Pengembangan aplikasi SIG kedepannya mengarah kepada aplikasi
web yang dikenal web SIG. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi
dilingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam kaitannya
dengan informasi geografis. SIG berbasis web adalah aplikasi SIG yang dapat
dijalankan pada suatu web browser [1].
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu
titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya memetakan
hasilnya. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah data yang
berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab
beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya [1].
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :
a. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber.
6
b. Sub-sistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau
mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat
digunakan oeh perangkat SIG yang bersangkutan.
c. Data Output Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan
keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau
sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy
seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
d. Data Management Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data
sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, di-update,
dan di-edit.
e. Data Manipulation & Analysis Sub-sistem ini menentukan informasi-
informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini juga
melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator
matematis & logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang
diharapkan.
Sub-sistem SIG di atas dapat diilustrasikan sebagai berikut :
7
Gambar 2.1. Ilustrasi Uraian Sub-sistem SIG [1].
2.2. Web Service
Web service adalah software yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas
interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Web service secara teknis
memiliki mekanisme interaksi antar sistem sebagai penunjang interoperabilitas,
baik berupa agregasi (pengumpulan) maupun sindikasi (penyatuan). Web service
memiliki layanan terbuka untuk kepentingan integrasi data dan kolaborasi
informasi yang bisa diakses melalui internet oleh berbagai pihak menggunakan
teknologi yang dimiliki oleh masing-masing pengguna. Meskipun hampir serupa
dengan Application Programming Interface (API) berbasis web, web service lebih
unggul karena dapat dipanggil dari jarak jauh melalui internet. Pemanggilan web
service bisa mengggunakan bahasa pemrograman apa saja dan dalam platform apa
saja, sementara API hanya bisa digunakan dalam platform tertentu. Web service
dapat dipahami sebagai Remote Procedure Call (RPC) yang mampu memproses
8
fungsi-fungsi yang didefinisikan pada sebuah aplikasi web dan mengekspos
sebuah API atau User Interface (UI) melalui web. Kelebihan web service adalah
[2] :
a. Lintas platform.
b. Language independent.
c. Jembatan penghubung dengan database tanpa perlu driver database dan
tidak harus mengetahui jenis Database Management System (DBMS).
d. Mempermudah proses pertukaran data, serta penggunaan kembali
komponen aplikasi.
2.3. PHP
PHP merupakan bahasa pemrograman web bersifat serverside, artinya bahasa
berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan dieksekusi dalam didalam
server untuk selanjutnya di-transfer dan dibaca oleh client, serta PHP juga bisa
disisipkan dalam bahasa HTML. Konsep kerja PHP diawali dengan satu
permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform
Resource Locator) atau dikenal dengan alamat Internet, browser mendapat alamat
dari web server, mengidentifikasikan alamat yang dikehendaki, dan
menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web Server. Selanjutnya
Web Server akan mengirimkan isinya ke mesin php dan mesin inilah yang
memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode html) ke web server,
selanjutnya web server menyampaikan ke client. Salah satu kelebihan dari PHP
adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan
9
demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database,
merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan [3].
2.4. MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database
Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa
software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat
MySQL), selain tentu saja bentuk executable nya atau kode yang dapat dijalankan
secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-
download (mengunduh) di Internet secara gratis. Sebagai software DBMS,
MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan di bawah ini [4]:
1. Multiplatform, MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux,
Unix, dan lain-lain).
2. Andal, cepat, dan mudah digunakan, MySQL tergolong sebagai database
server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal,
dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi,
mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan
sekaligus mudah untuk digunakan.
3. Jaminan keamanan akses, MySQL mendukung pengamanan database
dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan
untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat
rahasia (misalnya gaji pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. MySQL
juga mendukung konektivitas ke berbagai software. Sebagai contoh,
10
dengan menggunakan ODBC (Open Database Connectivity), database
yang ditangani MySQL dapat diakses melalui program yang dibuat dengan
Visual Basic. MySQL juga mendukung program klien yang berbasis Java
untuk berkomunikasi dengan database MySQL melalui JDBC (Java
Database Connectivity). MySQL juga bisa diakses melalui aplikasi
berbasis web, misalnya dengan menggunakan PHP [4].
2.5. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau
perangkat lunak yang berpadigma berorientasi objek. Pemodelan (modelling)
sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan
yang kompleks sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami [5].
UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk
menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem
perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan
komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks
pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan, jadi
penggunaaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu. Meskipun, pada
kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek
[6].
Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3
kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat
pada gambar dibawah ini [6] :
11
Gambar 2.2 Diagram UML [6]
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut:
Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem.
12
Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi
antar sub-sistem pada suatu sistem.
2.5.1. Use Case Diagram
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu lebih aktor dengan dengan
sistem yang akan dibuat. Dengan kata lain, use case digunakan untuk mengetahui
fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi-fungsi itu. Ada dual hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case [6]:
Aktor
Merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
yang akan dibuat, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang.
Use Case
Merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
2.5.2. Sequence Diagram
Diagram Sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah minimal
sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting
semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup
13
pada diagram sequence. Sehingga, semakin banyak use case yang didefinisikan
maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak [6].
2.5.3. Deployment Diagram
Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi
aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal
berikut [6]:
Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan
device, node, dan hardware.
Sistem client/server.
Sistem terdistribusi murni.
Rekayasa ulang aplikasi
2.6. API (Application Programming Interface)
API adalah sekumpulan perintah, fungsi, class dan protokol yang memungkinkan
suatu software berhubungan dengan software lainnya. Tujuan dari API adalah
untuk menghilangkan “clueless” dari sistem dengan cara membuat blok besar
yang terdiri dari software di seluruh dunia dan menggunakan kembali perintah,
fungsi, class, atau protocol yang mereka atau API miliki. Dengan cara ini,
programmer tidak perlu lagi membuang waktu untuk membuat dan menulis
infrastruktur data sehingga akan menghemat waktu kerja dan lebih efisien [7].
14
2.7. Google Maps API
Merujuk dari Svennerberg, Google Maps API yang paling populer di internet.
Pencatatan yang dilakukan pada bulan Mei 2010 ini menyatakan bahwa 43%
mashup (aplikasi dan situs web yang menggabungkan dua atau lebih sumber data)
menggunakan Google Maps API. Beberapa tujuan dari penggunaan Google Maps
API adalah untuk melihat lokasi, mencari alamat, mendapatkan petunjuk
mengemudi dan lain sebagainya. Hampir semua hal yang berhubungan dengan
peta dapat memanfaatkan Google Maps [8].
Google Maps diperkenalkan pada Februari 2005 dan merupakan revolusi
bagaimana peta di dalam web, yaitu dengan membiarkan user untuk menarik peta
sehingga dapat menavigasinya. Solusi peta ini pada saat itu masih baru dan
membutuhkan server khusus. Beberapa saat setelahnya, ada yang berhasil men-
hack Google Maps untuk digunakan di dalam web-nya sendiri. Hal ini membuat
Google Maps mengambil kesimpulan bahwa mereka membutuhkan API dan pada
Juni 2005, Google Maps API dirilis secara publik [8].
15
2.8. Metode Waterfall
Waterfall merupakan salah satu cara dalam pemodelan rekayasa perangkat lunak.
Pada pemodelan waterfall memiliki tahapan–tahapan yang meliputi analisis,
perancangan, implementasi, pengujian dan pemeliharaan. Berikut ini merupakan
bentuk dari diagram waterfall [9]:
Gambar 2.3. Waterfall Model [9]
Pada model waterfall terdapat fungsi – fungsi dari tiap tahap, yaitu :
1. Analisis Kebutuhan. Yaitu menganalisis dan mendefinisikan tiap – tiap
kebutuhan dan sistem. Perolehan hasil analisis biasanya ditetapkan melalui
konsultasi dengan user, pengelola dan yang berkaitan kepada pengguna
sistem [9].
2. Perancangan. Yaitu melakukan proses dalam mendesain sistem dengan
mengalokasikan persyaratan yang telah ada dengan membentuk arsitektur
secara keseluruhan [9].
3. Implementasi. Yaitu desain perangkat lunak yang sudah disiapkan di
realisasikan dalam bentuk serangkaian program sesuai dengan
spesifikasinya [9].
16
4. Pengujian. Yaitu tiap program yang telah di implementasikan, kemudian di
integrasikan menjadi satu kesatuan sistem dan dilakukan pengujian untuk
memastikan bahwa sistem terpenuhi setiap persyaratannya [9].
5. Pemeliharaan. Yaitu sistem yang lulus pengujian tetap dilakukan
pemeliharaan untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan sistem
[9].
2.9. Web Server
Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide web
(www). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser
seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Mozilla, dan program browser
lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses
permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang
diinginkan kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut
dengan format SGML (standar general markup language). Data yang berupa
format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan
browser tersebut. Contohnya, bila data yang dikirim berupa gambar, browser
yang hanya mampu menampilkan teks (misalnya lynx) tidak akan mampu
menampilkan gambar tersebut, dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja.
Web server, untuk berkomunikasi dengan client -nya (web browser) mempunyai
protokol sendiri, yaitu HTTP (hypertext transfer protocol) [10].
Dengan protokol ini, komunikasi antar web server dengan client-nya dapat saling
dimengerti dan lebih mudah. Seperti telah dijelaskan di atas, format data pada
17
world wide web adalah SGML. Tapi para pengguna internet saat ini lebih banyak
menggunakan format HTML (hypertext markup language) karena penggunaannya
lebih sederhana dan mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa
seorang pengguna internet dengan web browsernya dapat membuka dan membaca
dokumen - dokumen yang ada dalam komputernya atau bahkan jauh tempatnya
sekalipun. Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang tridimensional,
artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke dokumen yang
lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari ha laman-halaman dokumen
(web) itu. Proses yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web
server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client
lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui
apa yang terjadi pada tiap - tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya
memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya [10].
2.10. Software Development Life Cycle (SDLC)
Software Development Life Cycle (SDLC) adalah proses membuat atau mengubah
sistem informasi, model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan
suatu sistem. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai
jenis metodologi perangkat lunak. Metodologi–metodologi ini membentuk suatu
kerangka kerja untuk perencanaan pembuatan sistem informasi. Adapun
metodologi yang dipakai dalam mengerjakan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut [11]:
18
2.11. Penelitian sebelumnya
Selain itu penulis juga menjelaskan apakah sistem yang dibuat memiliki
kemampuan dari metodologi pengembangan sistem dari beberapa skripsi yang
sudah ada. Literatur tersebut diantaranya :
2.11.1. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pelayanan Kesehatan Kota
Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS.
Pada penelitian oleh Endah Dharmaputeri, sebuah aplikasi aplikasi sistem
informasi yang berbasis ‘WebGIS Pelayanan Kesehatan Kota Depok’ yang
mampu menyajikan peta digital yang didalamnya terdapat informasi mengenai
titik-titik lokasi sarana kesehatan dan Dinas Kesehatan di Kota Depok serta
informasi yang terkait didalamnya. WebGIS ini juga dilengkapi dngan profil Kota
Depok seperti gambaran umum,bentuk, arti, lambang dan visi-misi Kota Depok
serta bagi pengguna yang ingin melihat data atau informasi dari setiap sarana
Pelayanan Kesehatan dalam bentuk daftar secara menyeluruh, disediakan dalam
bentuk tabel [12].
2.11.2. Penerapan Google Maps API Dalam Pembuatan Sistem Informasi
Geografis Sekolah Di DKI Jakarta
SIG yang dirancang Ricky Agus Tjiptanata mampu menvisualisasikan peta DKI
Jakarta, dimana di dalamnya tersebar titik-titik lokasi keberadaan sekolah serta
informasi terkait lainnya. Selain itu, pada bagian legenda ditambahkan beberapa
unsur tambahan seperti kantor pos dan rumah sakit. Aplikasi SIG ini dapat
menggantikan peta konvensional yang dirasakan menyusahkan, karena terkait
19
ukuran peta yang relative besar sehingga memakan waktu yang cukup lama dan
membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi dalam pencarian suatu tempat [13].
2.12. Theoretical Framework
Dari studi literatur yang telah dilakukan, dibuat rangkuman studi literatur dalam
bentuk Theoretical Framework seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Acuan
Pada diagram kerangka acuan diatas, menjelaskan tentang literatur-literatur yang
digunakan sebagai tinjauan pustaka dalam membuat Sistem Informasi Layanan
Kesehatan di Kota Bandar Lampung. Literatur-literatur tersebut diambil dari
berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan proceeding.
Dapat dilihat pada bagan kerangka acuan, bahwa Sistem Informasi Layanan
Kesehatan di Kota Bandar Lampung terdiri dari beberapa literatur. Pada bagan
sebelah kiri menggambarkan literatur tentang sistem monitoring yang tersusun
Merancang Sistem Informasi
Layanan Kesehatan Di Kota
Bandar Lampung
CASE Tools
- Visual paradigm -Dreamweaver
SDLC
Waterfall
UML - Usecase Diagram - Sequence Diagram - Deployment Diagram
Informasi Layanan
Kesehatan di Kota
Bandar Lampung
Teknologi Web
-Web Service -PHP -MySql -XML -Google Maps API
SISTEM SIG -Peta - Informasi Lokasi
20
dari Sistem Informasi Layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung, Sistem
Informasi Layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung mengacu pada jurnal
Nama: Endah Dharmaputeri dengan Judul “Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Pelayanan Kesehatan Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS”.
Kemudian Google maps API yang mengacu pada jurnal Ricky Agus Tjiptanata.
2012. Penerapan Google Maps API Dalam Pembuatan Sistem Informasi
Geografis Sekolah Di DKI Jakarta. Depok. Universitas Gunadarma. Selanjutnya
pada bagan bagian tengah menggambarkan literatur tentang rekayasa perangkat
lunak. Bagian ini tersusun dari literatur mengenai SDLC (Software Development
Life Cycle) model SDLC yang dipakai yaitu: Model Waterfall. Pada rekayasa
perangkat lunak ini juga membahas tentang UML (Unified Modeling Language).
Literatur tentang rekayasa perangkat lunak ini mengacu dari buku karangan
Muhamad Shalahuddin yang berjudul “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
dan Beroreintasi Objek”, buku karangan Ian Sommerville yang berjudul
“Software Engineering”, buku karangan Adi Nugroho yang berjudul “Rekayasa
Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software
Development Process)”. Pada literatur tentang php mengacu pada buku karangan
Betha Sidik yang berjudul “Pemrograman Web dengan PHP”. Pada literatur
tentang MySQL mengacu pada buku karangan Abdul Kadir yang berjudul
“Tuntunan Praktis: Belajar Database Menggunakan MySQL. Pada literatur
tentang xml mengacu pada buku karangan Aji Supriyanto yang berjudul “Web
dengan HTML & XML.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di UPT-TIK Universitas Lampung. Waktu penelitian dimulai
dari bulan September 2014 sampai dengan bulan Febuari 2016.
3.2. Alat dan Bahan
Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan tugas
akhir ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Lingkungan Pengembangan Sistem
No Perangkat Spesifikasi Kegunaan Jumlah
1. Laptop Intel Atom, RAM 2 GB Perangkat Pembuatan dan pengujian aplikasi
1
2. Adobe dreamweaver adobe dreamweaver CS 6. Software pengeksekusi dan pembangun program
1
3. Web Server Apache/2.2.14 (Win32) Sebagai Server
Localhost. 1
4. MySQL Mysql Database server 1
5. CSS CSS 3 Rancangan Tampilan 1
22
6. HTML HTML 5 Bahasa pemrograman pembangun aplikasi. 1
7. PHP PHP 5 Script yang di masukan kedalam bahasa pemrograman html.
1
8. Smartphone Samsung Note2 Pengambilan data di lapangan 1
9. My Current Location V2.23.0 My current Location Mencari Koordinat lokasi
1
Tabel 3.2. Lingkup Pengujian Sistem.
No Perangkat Spesifikasi Kegunaan Jumlah
1 PC/Laptop
mendukung spesifikasi aplikas dan dapat menampilkan browser
Perangkat yang menampilkan pemetaan layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung
1
2 Internet access connection Minimum 32kbps
Jaringan yang digunakan untuk penghubung antara PC penampil pemetaan dan PC yang digunakan untuk informasi pemetaan.
1
3.3. Tahapan Penelitian
Konsep tahapan penelitian yang dilakukan dengan pendekatan solusi berbasis tujuan,
analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian perangkat lunak model
waterfall, dan pemeliharan, serta pengambilan kesimpulan. Adapun tahapan– tahapan
dalam melakukan penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :
1. Perancangan. Merancang sistem perangkat lunak yang dibutuhkan
menggunakan prinsip dari metode rekayasa perangkat lunak model waterfall.
Sesuai dengan mekanisme model waterfall, terdapat tahapan perancangan
perangkat lunak, yaitu:
23
a. Analisa Kebutuhan. Menganalisa kebutuhan sistem informasi geografis
layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung.
b. Perancangan. Sistem informasi geografis layanan Kesehatan di Kota
Bandar Lampung dirancang sesuai dengan hasil analisa kebutuhan.
c. Implementasi. Mengimplementasikan sistem informasi geografis layanan
Kesehatan di Kota Bandar Lampung yang telah dirancang.
d. Pengujian. Menguji sistem informasi geografis layanan Kesehatan di Kota
Bandar Lampung.
e. Pemeliharaan. Melakukan pemeliharaan pada sistem informasi geografis
layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung.
2. Kesimpulan dan Saran. Merangkum hasil penelitian ini dalam bentuk
kesimpulan dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
Dari tahapan–tahapan penelitian tersebut penulis gambarkan dalam bentuk sebagai
berikut:
24
Merancang perangkat lunak sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan rekayasa perangkat lunak dengan metode
waterfall
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
25
3.4. Perancangan Pengembangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan desain sistem menggunakan metode perangkat lunak Model
Waterfall. Model Waterfall memungkinkan adanya perbaikan sistem pada tahap
tertentu harus menyelesaikan seluruh tahap perancangan sistem. Berikut ini
merupakan ilustrasi dari metode model waterfall dengan gambar sebagai berikut:
Gambar 3.2. Model Waterfall
3.4.1. Analisa kebutuhan
Pada tahap ini yaitu pengumpulan kebutuhan fungsional sistem yang nantinya akan
digunakan. Dalam tahap ini memiliki tahapan–tahapan sebagai berikut:
Menentukan perencanaan kebutuhan dari Informasi tentang SIG dengan
cara mewawancarai menggunakan kuesioner kebutuhan sebanyak 20
sebagai sampel ke masyarakat.
Mewawancarai langsung masyarakat/responden yang ditemui, dengan
pertanyaan yang meliputi : Asal atau tempat tinggal
26
responden/masyarakat, biaya, dan fasilitas pada layanan kesehatan apa
saja yang diinginkan oleh masyarakat/responden.
Mengumpulkan data atau kebutuhan yang didapat dari hasil observasi ke
layanan kesehatan di kota bandar lampung, yang meliputi Rumah Sakit
(RS), Puskesmas, Klinik, Rumah bersalin/Bidan, Alternatif, Apotek dan
Dokter praktik.
Mengidentifikasi kebutuhan fungsional pengguna dari sistem informasi
geografis, berupa : Letak layanan kesehatan, alamat, biaya, dan fasilitas
layanan kesehatan tersebut.
Dari tahapan–tahapan analisa kebutuhan diatas, akan mempersiapkan kuesioner untuk
membangun sistem informasi geografis, melakukan persiapan kuesioner kebutuhan
masyarakat mengenai layanan kesehatan. Berikut ini adalah pertanyaan kuesioner
yang di sebarkan:
Tabel 3.3 Hasil Kuesioner Kebutuhan
No. Pertanyaan Kuesioner Ya Tidak Persentase Ya Tidak
1. Apakah anda dari kota Bandar Lampung? 5 15 25% 75% 2. Apakah anda sebelumnya pernah
mengakses suatu Sistem Informasi terutama tentang layanan kesehatan untuk mencari informasi dari layanan kesehatan tersebut?
4 16 20% 80%
3. Apakah anda membutuhkan informasi tentang layanan kesehatan?
18 2 90% 10%
Dari data yang diperoleh setelah melakukan kuesioner sebanyak 20 responden di
Kota Bandar Lampung diperoleh hasil sebanyak 25% responden yang berasal dari
27
Kota Bandar Lampung dan 75% responden dari luar Kota Bandar Lampung. 20% dari
hasil responden menyatakan bahwa sudah pernah mengakses sistem informasi
layanan kesehatan, sedangkan 80% responden belum pernah mengakses sistem
informasi layanan kesehatan. Kemudian untuk kebutuhan layanan informasi
kesehatan di masyarakat 90% responden menyatakan bahwa dibutuhkan sistem
informasi layanan kesehatan di Kota Bandar Lampung, dan 10% dari responden
menyatakan bahwa tidak membutuhkan sistem informasi layanan kesehatan di Kota
Bandar Lampung. Melihat dari persentase jumlah responden yang membutuhkan
sistem informasi layanan kesehatan lebih besar dari pada yang tidak membutuhkan
maka akan dibangun sebuah Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan Kota
Bandar Lampung, berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan mencakup letak atau
lokasi, biaya, alamat, dan fasilitas.
3.4.1.1. Kebutuhan User Kebutuhan user/masyarakat yang dibutuhkan pada sistem informasi geografis
layanan kesehatan:
1. Tampilan lokasi atau objek layanan kesehatan di Kota Bandar Lampung.
2. Tampilan informasi biaya, alamat, dan fasilitas layanan kesehatan yang
dibutuhkan atau diinginkan.
28
3.4.1.2. Kebutuhan Admin
Kebutuhan admin yang dibutuhkan pada sistem informasi geografis layanan
kesehatan :
1. Titik lokasi atau Koordinat layanan kesehatan.
2. Biaya–biaya yang terdapat di layanan kesehatan.
3. Alamat layanan kesehatan.
4. Fasilitas yang terdapat pada layanan kesehatan.
3.4.1.3. Spesifikasi Sistem
Spesifikasi kebutuhan dalam pembuatan sistem informasi geografis layanan
kesehatan adalah sebagai berikut:
1. User/masyarakat, sistem bisa membantu mendapatkan informasi berupa
informasi letak, alamat, biaya, dan fasilitas pendukung layanan kesehatan.
2. Admin, dapat melakukan proses login, mengolah data admin, melakukan
proses marker layanan kesehatan
3. Staff, dapat melakukan proses login, mengolah data staff, hanya saja staff
tidak dapat melakukan proses delete data.
Tampilan SIG layanan menggunakan gambaran peta dimana setiap titik lokasi
dapat menampilkan informasi yang diinginkan. Untuk pengembangan sistem lebih
lanjut maka diperlukan perangkat lunak sebagai pendukungnya. Pemanfaatan SIG
untuk informasi layanan kesehatan berbasis web ini, memerlukan peta yang diambil
29
dari Google Maps, perangkat lunak untuk pembuatan database menggunakan
MySQL, untuk pembuatan tampilan dan editor program web menggunakan adobe
dreamweaver CS 6.
3.4.2. Perancangan
Pada tahap ini melakukan perancangan sesuai dengan analisis hasil kuesioner
menggunakan metode pengembangan sistem Waterfall dan permodelan UML
(Unified Modeling Language).
3.4.2.1. Use Case Diagram
Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk
menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Use-
case diagram menekankan pada “siapa” melakukan “apa” dalam lingkungan sistem
perangkat lunak akan dibangun.
Gambar 3.3 Usecase Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan
30
3.4.2.2. Rancangan Proses
Dalam Proses rancangan ini dengan menggunakan 2 UML, yaitu Sequence Diagram,
Deployment diagram serta memakai juga ERD sebagai model jaringan yang
digunakan untuk menyusun data yang di simpan dalam sistem secara abstrak. Berikut
ini adalah Sequence Diagram, deployment diagram dan ERD dari Sistem Informasi
Geografis Layanan Kesehatan :
3.4.2.2.1. Sequence Diagram
Berdasarkan use case diagram layanan kesehatan di Kota Bandar Lampung, untuk
menggambarkan case yang terjadi dibuat beberapa diagram sequence sebagai berikut:
Gambar 3.4 Sequence Diagram melihat SIG
31
Gambar 3.5 Sequence Diagram Mencari Informasi
Gambar 3.6 Sequence Diagram Login.
32
Gambar 3.7 Sequence Diagram Logout.
Gambar 3.8 Sequence Diagram Create Data.
33
Gambar 3.9 Sequence Diagram Read.
Gambar 3.10 Sequence Diagram Update.
34
Gambar 3.11 Sequence Diagram Delete.
3.4.2.2.2. Deployment diagram
Deployment Diagram adalah diagram yang menggambarkan detail bagaimana
komponen disebar kedalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak dan
hal-hal lain yang bersifat fisikal. Berikut ini adalah deployment diagram dari sistem
informasi layanan kesehatan berbasis SIG (sistem informasi geografis) :
Gambar 3.12 Deployment Diagram
35
Browser mengirim request data ke apache server request tampilan HTML. Apache
server mengambil tampilan maps dari google Maps API untuk ditampilkan ke
HTML. Kemudian apache server menarik informasi dari database berupa informasi
koordinat, fasilitas, dan tarif. lalu apache server mengirim HTML ke browser client.
3.4.2.2.3. Entity Relationship Diagram ( ERD )
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Merupakan model jaringan
data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. Berikut adalah
gambaran model jaringan:
Gambar 3.13. ERD Struktur Data
ERD (Entity Relationship Diagram) diatas menggambarkan relation antara admin
dan markers. Admin disini adalah kepala dinas kesehatan dan staff Kota Bandar
Lampung yang bertugas melakukan CRUD pada data markers.
36
3.4.2.3. Rancangan Basis Data
Perancangan basis data pada sistem meliputi pembuatan tabel-tabel basis data.
Perancangan sistem ini dibagi menjadi yaitu tabel–tabel basis data dan rancangan
antar tabel. Dapat dilihat dibawah ini:
1. Tabel Admin
Tabel Admin merupakan tabel basis data yang digunakan untuk menyimpan
data Admin berisi username dan password untuk melakukan proses login. Sebelum
melakukan proses login, Admin harus registrasi terlebih dahulu. Setelah registrasi,
Admin dapat mengolah data untuk CRUD data.
Tabel 3.4. Tabel Admin
No No Field
Tipe Data Panjang karakter
PK Null
1 Userid Varchar 25 PK No 2 Password Varchar 25 - No 3 Level Enum
(admin, user)
Default - No
2. Tabel Markers
Tabel Markers adalah tabel berisi data yang digunakan untuk menyimpan data
keseluruhan, informasi data diisi oleh admin atau staff berdasarkan data yang diinput.
Tabel 3.5. Tabel Markers
No No Field
Tipe Data Panjang karakter
PK Null
37
1 Id Integer 11 Pk No 2 Name Varchar 60 - No 3 Address Varchar 80 - No 4 Lat Float 10,6 - No 5 Lng Float 10,6 - No 6 Type Varchar 30 - No 7 Harga Varchar 30 - Yes 8 Image Varchar 1000 - Yes 9 Telp Varchar 20 - Yes 10 Fasilitas Varchar 1000 - Yes
3.4.2.4. Rancangan Menu Dan Antar Muka
Antarmuka atau yang lebih dikenal sebagai user interface adalah sebuah media yang
menghubungkan manusia dengan komputer agar dapat saling berinteraksi.
Sebelum merancang antarmuka dari semua form pada website, maka untuk lebih
memudahkan dalam perancangan akan dijelaskan terlebih dahulu struktur menu
dari sistem. Berikut ini adalah struktur menu tersebut.
Gambar 3.14. Struktur Menu Utama
38
Gambar 3.15. Struktur Menu Admin
Gambar 3.16. Struktur menu Staff
3.4.2.5. Rancangan Fitur Peta
Fitur utama atau index ini merupakan fitur yang pertama kali akan muncul ketika
pengguna memasukkan alamat website tentang website layanan kesehatan. Fitur
utama ini terdiri dari beberapa menu utama yaitu menu pencarian fasilitas dan data
informasi, difungsikan untuk mempermudah user mengetahui informasi yang terdapat
pada layanan kesehatan tersebut.
39
Gambar 3.17. Rancangan Fitur Peta SIG Kesehatan
3.4.2.6. Rancangan Fitur Tabel Info User
Setelah user memilih menu Pencarian Fasilitas dari menu utama, maka selanjutnya
akan muncul halaman Tabel. Fitur Tabel memiliki tampilan tabel yang menanpilkan
keseluruhan data informasi layanan kesehatan. Pada fitur ini berisi tentang informasi
mulai dari letak/lokasi, alamat, dan fasilitas.
Gambar 3.18. Rancangan Fitur Tabel Info User
40
3.4.2.7. Rancangan Fitur Login
Pada halaman login dapat digunakan oleh admin dan staff saja, maka akan terkoneksi
ke home admin dan home staff.
Gambar 3.19. Rancangan Fitur Login
3.4.2.8. Rancangan Fitur Home Admin/Staff
Pada fitur data admin, akan muncul jika admin telah melakukan proses login
dengan berhasil. Pada fitur ini ditampilkan peta, tabel, logout.
Gambar 3.20. Rancangan Fitur Home Admin/Staff
41
3.4.2.9. Rancangan Fitur Tabel Data Admin
Pada fitur ini admin dapat input/edit/hapus data dari hasil survei yang di dapat, data
di input dan akan muncul pada tabel data.
Gambar 3.21. Rancangan Fitur Tabel Data Admin
3.4.2.10. Rancangan Fitur Tabel Data Staff
Pada halaman ini staff dapat input/edit data dari hasil survei yang didapat, tapi staff
tidak bisa menghapus data yang di input.
Gambar 3.22. Rancangan Fitur Tabel Data Staff
42
3.4.2.11. Rancangan Fitur Input/Edit Data Pada Admin
Pada tampilan CRUD data yaitu informasi yang didapat akan dimasukan kedalam
bentuk informasi digital, dan data akan diolah database dan akan muncul ditampilan
tabel dan peta.
Gambar 3.23. Rancangan Fitur Input/Edit Data Pada Admin
3.4.2.12 Tabel Fitur
Fitur-fitur yang dapat digunakan Masyarakat, Staff Dinas Kesehatan, dan Admin
Dinas Kesehatan pada sistem informasi ini adalah:
Tabel 3.6 Fitur User/Masyarakat
No Fungsional ID Deskripsi
1. LKM-SIG-01 Menampilkan Icon Layanan Kesehatan pada peta SIG berdasarkan
koordinat letak Layanan Kesehatan.
2. LKM-SIG-02 Menampilkan Informasi Layanan Kesehatan setelah icon di klik.
3. LKM-SIG-03 Mencari Informasi Layanan Kesehatan
43
Tabel 3.7 Fitur Staff Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
No Fungsional ID Deskripsi
1. LKS-SIG-01 Login Staff.
2. LKS-SIG-02 Menampilkan Icon Layanan Kesehatan pada peta SIG berdasarkan
koordinat letak Layanan Kesehatan
3. LKS-SIG-03 Menampilkan Informasi Layanan Kesehatan setelah icon di klik.
4. LKS-SIG-04 Create, Read, Update Data Informasi Layanan Kesehatan
5. LKS-SIG-05 Logout.
Tabel 3.8 Fitur Admin Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
No Fungsional ID Deskripsi
1. LKA-SIG-01 Login Admin.
2. LKA-SIG-02 Menampilkan Icon Layanan Kesehatan pada peta SIG berdasarkan
koordinat letak Layanan Kesehatan
3. LKA-SIG-03 Menampilkan Informasi Layanan Kesehatan setelah icon di klik.
4. LKA-SIG-04 Create, Read, Update, Delete Data Informasi Layanan Kesehatan
5. LKA-SIG-05 Logout.
44
3.4.3. Implementasi
Implementasi sistem terdiri dari beberapa tahapan:
Membuat dan Mengembangkan Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan.
Mengkonfigurasikan Sistem Informasi Geografis pada Google Maps API.
3.4.4. Pengujian
Setelah tahapan implementasi telah dilakukan selanjutnya adalah pengujian sistem
informasi geografis layanan kesehatan dengan menggunakan PC atau Laptop. Untuk
itu tahapan ini akan dilakukan pengujian langsung ke user/masyarakat guna
melakukan pengujian sistem, untuk mengetahui berhasil atau tidaknya sistem
informasi geografis yang dirancang.
3.4.5. Pemeliharaan
Tahap terakhir dari model waterfall yaitu pemeliharaan pada sistem informasi
layanan kesehatan.
3.5. Pelaporan Hasil Penelitian
Laporan temuan penelitian berdasarkan data dan hasil analisis yang ada dibuat dan
dilaporkan sebagai skripsi pada Universitas Lampung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari total semua data yang didapat dan berhasil diinput ke sistem adalah 107
data, dapat diuraikan sebagai berikut : diantaranya Rumah Sakit berjumlah 11
instansi, Apotek berjumlah 22 instansi, Bidan berjumlah 20 instansi,
Puskesmas berjumlah 14 instansi, Alternatif berjumlah 4 instansi, Klinik
berjumlah 15 instansi dan Dokter Praktik berjumlah 20 instansi.
2. Pada pengujian Sistem Informasi Layanan Kesehatan di Kota Bandar
Lampung, menunjukkan kebutuhan fungsional telah tercapai dan semua fitur
atau tampilan sistem berjalan sesuai dengan harapan.
3. Hasil kuesioner UAT (User Acceptance Test) pada aspek kemudahan
pengguna dapat dikatakan baik karena memperoleh hasil tertinggi pada
pertanyaan pertama dengan persentase 75% dan pertanyaan ke dua dengan
persentase tertinggi 65% pada 3(B) yang berarti BAIK dan nilai terendahnya
pada pertanyaan pertama 5% dan pertanyaan kedua 5% pada 1(KB) yang
berarti KURANG BAIK.
77
4. Hasil kuesioner UAT (User Acceptance Test) pada aspek pencapaian tujuan
dapat dikatakan baik karena memperoleh hasil tertinggi pada pertanyaan
pertama dengan persentase 50% pada 2(CB) yang berarti CUKUP BAIK dan
pertanyaan ke dua dengan persentase tertinggi 80% pada 3(B) yang berarti
BAIK dan nilai terendahnya pada pertanyaan pertama 0% dan pertanyaan
kedua 0% pada 1(KB) yang berarti KURANG BAIK.
5. Hasil kuesioner UAT (User Acceptance Test) pada aspek Apresiasi dapat
dikatakan baik karena memperoleh hasil tertinggi pada pertanyaan pertama
dengan persentase 60% dan pertanyaan ke dua dengan persentase tertinggi
55% pada 3(B) yang berarti BAIK dan nilai terendahnya pada pertanyaan
pertama 0% dan pertanyaan kedua 5% pada 1(KB) yang berarti KURANG
BAIK.
6. Perancangan dan pembangunan Sistem Informasi Geografis Layanan
Kesehatan di Kota Bandar Lampung dikatakan berhasil karena memenuhi
kebutuhan pengguna berdasarkan hasil kuesioner UAT (User Acceptance
Test) yang memperoleh nilai tertinggi BAIK dan CUKUP BAIK pada setiap
aspek.
5.2. Saran
1. Sistem Informasi Geografis Layanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung ini,
diharapkan kedepanya dapat diaplikasikan menggunakan smartphone.
78
2. Perlu penambahan data tentang layanan–layanan Kesehatan di Kota Bandar
Lampung, karna data yang didapat belum mencakup seluruh layanan
kesehatan di Kota Bandar Lampung .
DAFTAR PUSTAKA
1. E. Prahasta. 2009. Sistem Informasi Geografis (SIG). Bandung: Informatika.
2. U. Yadi. 2011. Pengenalan WEB Service. Palembang. Fakultas Teknologi
Informatika, Jurusan Sistem Informasi. Universitas Sriwijaya.
3. B. Sidik. 2014. Pemrograman WEB dengan PHP, Bandung: Informatika.
4. A. Kadir. 2008. Tuntunan Praktis: Belajar Database Menggunakan MySQL.
Yogyakarta: Andi.
5. A. Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan
Metode USDP (Unified Software Development Process). Yogyakarta : Andi.
6. M. Shalahuddin. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi
Objek. Bandung, Informatika.
7. T. Jaroslav. 2009. Practical API Design. Confessions of a Java Framework
Architect.
8. G. Svennerberg. 2010. Beginning Google Maps Api 3. New York. Paul Manning.
9. I. sommerville.1985. Software Engineering 9th edition 2. Addison-Wesley :
Boston
10. Khairil. 2012. Pemrograman WEB. Bengkulu. Fakultas Informatika. Jurusan
Informasi. Universitas Dehasen.
11. U. Proboyekti. 2012. Bahan Ajar Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta. Fakultas Teknik Informatika. Jurusan Sistem informasi. Universitas Kristen Duta Wacana.
12. E. Dharmaputeri. 2014. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pelayanan
Kesehatan Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum Gis. Jakarta: Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi,Universits Gunadarma.
13. R. A. Tjiptanata. 2012. Penerapan Google Maps API Dalam Pembuatan Sistem
Informasi Geografis Sekolah Di DKI Jakarta. Depok. Universitas Gunadarma.
14. E. Winarno. A. Zaki, dan SmitDev Community. 2014. Pemrograman Web
Berbasis HTML5, PHP, & Java Script. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.
15. W.J. Stevenson. 2008, Operation Management. Visual Paradigm International.
2011. Retrieved from visual-paradigm. http://www.visual-
paradigm.com/VPGallery/diagrams/Class.html. Diakses dan diunduh tanggal 15
juni 2016.
)-PDAM" href="https://vdokumen.com/l0r-informasinya-akan-ada-upacara-ngaben-masal-pada-akhir-bulan-uline4-alggl1ga.html">l0RihuPelanggandenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/08/Radar-Bali-8-Juli...juga informasinya akan ada upacara ngaben masal pada akhir bulan ]uli.ne!4 alg"gl!{1ga snya. (hen/>)-PDAM