sistem informasi keuangan berbasis desktop...

26
SISTEM INFORMASI KEUANGAN BERBASIS DESKTOP DENGAN JAVA STANDARD EDITION & MySQL DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO Syaiful Huda (09011188) Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Paiton Probolinggo 2012/2013 ABSTRAK Pada Bagian Keuangan di lembaga Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid memiliki sistem yang tidak terkomputerisasi. Komputer hanya dijadikan sebagai alat pengganti penulisan secara manual. Dengan bertambahnya mahasiswa tiap tahunnya, kebutuhan akan sarana, prasarana, dan hal-hal terkait dengan proses perkuliahan juga meningkat, hal ini berpengaruh pada kondisi keuangan yang ada. Sistem yang ada sekarang di Bagian Keuangan kurang merespond dengan keadaan itu. Dari problematika di atas, ingin diterapkan sebuah sistem yang terkomputerisasi berbasis desktop untuk proses pengelolahan data keuangan pada Bagian Keuangan di STT Nurul Jadid. Sistem ini nantinya yang akan menyimpan, mengolah dan menampilkan semua informasi yang berkaitan dengan keuangan di lembaga tersebut. Di dalam proses penelitian untuk pengembangan sistem lama (manual) ke sistem baru (terkomputerisasi) digunakan dua metode, yaitu: metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Metode pengumpulan data dipilih untuk mengetahui data apa saja yang nantinya akan dikelolah oleh sistem sehingga sistem yang dikembangkan akan benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Sedangkah untuk metode pengembangan sistem dipilih agar proses penelitian menghasilkan sistem berupa perangkat lunak yang benar-benar berguna dan bermanfaat bagi Bagian Keuangan. Setelah kedua metode yang telah disebutkan diatas dilakukan akan dihasilkan sebuah sistem yang terkomputerisasi berupa software yaitu Sistem Informasi Keuangan Berbasis Dekstop. Sistem Informasi Keuangan Berbasis Dekstop adalah sebuah program komputer yang ditanamkan pada komputer desktop dan dirancang bangun untuk mempermudah pekerjaan karyawan yang ada di bagian Keuangan, serta akan menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada dari sistem manual yang telah ada sebelumnya. Dari pembuatan tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi keuangan berbasis desktop adalah sebuah sistem terkomputerisasi yang menggantikan sistem manual yang ada di Bagian Keuangan di STT Nurul Jadid yang sangat bermanfaat bagi lembaga tersebut, khususnya pada Bagian Keuangan. Hal ini dapat terjadi karena kesemua proses yang ada pada sistem baru telah terkomputerisasi. Kata Kunci: Keuangan dan Desktop

Upload: dinhdung

Post on 26-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

SISTEM INFORMASI KEUANGAN BERBASIS DESKTOP

DENGAN JAVA STANDARD EDITION & MySQL

DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

Syaiful Huda (09011188)

Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Paiton Probolinggo

2012/2013

ABSTRAK

Pada Bagian Keuangan di lembaga Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid memiliki sistem

yang tidak terkomputerisasi. Komputer hanya dijadikan sebagai alat pengganti penulisan secara

manual. Dengan bertambahnya mahasiswa tiap tahunnya, kebutuhan akan sarana, prasarana, dan

hal-hal terkait dengan proses perkuliahan juga meningkat, hal ini berpengaruh pada kondisi

keuangan yang ada. Sistem yang ada sekarang di Bagian Keuangan kurang merespond dengan

keadaan itu.

Dari problematika di atas, ingin diterapkan sebuah sistem yang terkomputerisasi berbasis

desktop untuk proses pengelolahan data keuangan pada Bagian Keuangan di STT Nurul Jadid.

Sistem ini nantinya yang akan menyimpan, mengolah dan menampilkan semua informasi yang

berkaitan dengan keuangan di lembaga tersebut.

Di dalam proses penelitian untuk pengembangan sistem lama (manual) ke sistem baru

(terkomputerisasi) digunakan dua metode, yaitu: metode pengumpulan data dan metode

pengembangan sistem. Metode pengumpulan data dipilih untuk mengetahui data apa saja yang

nantinya akan dikelolah oleh sistem sehingga sistem yang dikembangkan akan benar-benar sesuai

dengan kebutuhan. Sedangkah untuk metode pengembangan sistem dipilih agar proses penelitian

menghasilkan sistem berupa perangkat lunak yang benar-benar berguna dan bermanfaat bagi

Bagian Keuangan.

Setelah kedua metode yang telah disebutkan diatas dilakukan akan dihasilkan sebuah sistem

yang terkomputerisasi berupa software yaitu Sistem Informasi Keuangan Berbasis Dekstop. Sistem

Informasi Keuangan Berbasis Dekstop adalah sebuah program komputer yang ditanamkan pada

komputer desktop dan dirancang bangun untuk mempermudah pekerjaan karyawan yang ada di

bagian Keuangan, serta akan menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada dari sistem

manual yang telah ada sebelumnya.

Dari pembuatan tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi keuangan berbasis

desktop adalah sebuah sistem terkomputerisasi yang menggantikan sistem manual yang ada di

Bagian Keuangan di STT Nurul Jadid yang sangat bermanfaat bagi lembaga tersebut, khususnya

pada Bagian Keuangan. Hal ini dapat terjadi karena kesemua proses yang ada pada sistem baru

telah terkomputerisasi.

Kata Kunci: Keuangan dan Desktop

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komputer merupakan salah satu dari sekian

banyak teknologi yang dimanfaatkan manusia

dalam kehidupannya. Komputer adalah suatu alat

elektronik yang melakukan beberapa tugas yaitu

menerima input, memproses input sesuai dengan

intruksi yang diberikan menyimpan perintah-

perintah dan hasil pengolahannya serta menyedia-

kan output dalam bentuk informasi dengan tempo

waktu yang singkat. Bahkan untuk komputer

dengan teknologi terkini, mampu melakukannya

jauh lebih singkat lagi. Bahkan untuk beberapa

input sekaligus. Benar-benar memanjakan manu-

sia dalam melakukan aktivitasnya.

Di Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid

jika pengolahan data keuangan telah didukung

dengan sistem yang terkomputerisasi akan meng-

hasilkan kinerja yang jauh lebih baik, sehingga

apa nantinya yang diperlukan terkait dengan

keuangan yang ada di lembaga tersebut akan

tersaji dengan cepat dan akurat. Pada kenyataanya

di lembaga tersebut sistem yang ada masih belum

sepenuhnya terkomputerisasi.

Dengan bertambahnya mahasiswa tiap tahun-

nya kebutuhan akan sarana-prasarana juga me-

ningkat, hal ini sangat berpengaruh pada kondisi

keuangan yang ada dan tentunya membutuhkan

sebuah sistem yang memang handal dalam

pengelolahan keuangannya. Sistem yang ada

sekarang kurang merespond dengan keaadaan itu.

Sehingga dibutuhkannya pengembangan sistem

yang kesemuanya telah terkomputerisasi agar

tecipta sebuah disiplin administrasi keuangan

sekaligus menjadi solusi alternatif dari perma-

salahan-permasalahan yang timbul sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dituturkan

sebelumnya, titik tekan permasalahan yang

muncul adalah:

“Bagaimana merancang dan membuat

Sistem Informasi Keuangan Berbasis Desktop

di Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid?”

1.3 Batasan Masalah

Membuat sebuah Sistem Informasi Keuangan

Berbasis Desktop di Sekolah Tinggi Teknologi

Nurul Jadid menggunakan Java Standard Edition

(Java SE) dan MySQL dengan rincian batas

sebagai berikut:

1. Input Data Unit (Bagian-bagian yang Berada

di Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid).

2. Input Data BANK.

3. Input RAPB (Rencana Anggaran dan Penda-

patan Belanja).

4. Input Ampra (Formulir Permohonan Pencai-

ran Dana).

5. Input Keuangan Data Bank.

6. Laporan RAPB.

7. Laporan Hasil Ampra.

8. Laporan Sirkulasi Keuangan BANK.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penilitan ini adalah mengha-

silkan sebuah Aplikasi Keuangan terkompute-

risasi yang menghasilkan sebuah disiplin admi-

nistrasi keuangan sekaligus menjadi solusi

alternatif dari permasalahan-permasalahan yang

timbul sebelumnya dari sistem yamg lama.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penulis

Menambah wawasan akan berbagai macam

contoh kasus pembuatan Sistem Informasi

khususnya Sistem Informasi Keuangan untuk

lebih mematangkan dan mengamalkan ilmu

yang dimiliki.

2. Objek

Mempermudah Karayawan Bagian

Keuangan dalam menjalankan tugasnya.

Menghemat waktu dan biaya.

3. Akademik

Mempercepat dalam memperoleh informasi

keuangan yang dibutuhkan.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang

dilakukan adalah:

1. Observasi

Penelitian dengan cara mengadakan penga-

matan langsung terhadap objek yang dijadikan

tempat penelitian yaitu di bagian Keuangan

STT Nurul Jadid.

2. Inteview

Dimana pengumpulan informasi dilakukan

dengan cara wawancara secara langsung

dengan Kepala Bagian Keuangan STT Nurul

Jadid. Wawancara ini akan dapat langsung

menghasilkan data dan informasi yang dijamin

kevalidannya.

3. Studi Pustaka

Berdasarkan literature yang menuliskan

tentang teori-teori yang digunakan sebagai

pemikiran yang bersifat teoritis.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu meneliti dokumen yang

berkaitan dengan proses yang berkaitan

dengan sistem.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digu-

nakan adalah waterfall, metode ini diarahkan

pada analisis kebutuhan dan proses pengem-

bangan sistem. Adapun tahapan dalam pengem-

bangan sistem tersebut sebagai berikut:

1. Analisis Sistem

Analisis terhadap permasalahan untuk menge-

tahui kebutuhan serangkaian dan teknik yang

diperlukan serta menentukan batasan-batasan

sistem. Sehingga dapat menentukan cara yang

paling efektif dalam menyelesaikan masalah,

dan akan memberikan solusi sistem informasi

yang diperlukan.

2. Perancangan Sistem

Merupakan tahap selanjutnya dari analisis sis-

tem dalam kaitan mencari atau merumuskan

alternatif-alternatif pemecahan masalah.

3. Implementasi Program

Dalam implementasi Sistem Informasi Keua-

ngan Berbasis Desktop di STT Nurul Jadid

menggunakan pemrograman Java SE dan My-

SQL.

4. Testing

Proses uji coba keberhasilan Sistem Informasi

Keuangan Berbasis Desktop STT Nurul Jadid

yang berupa software.

5. Dokumentasi

Yaitu membuat dokumentasi serta pengar-

sipan terhadap project dalam bentuk laporan

Tugas Akhir (TA).

II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Keuangan Berbasis

Desktop

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai

sistem, informasi, dan desktop sehingga menim-

bulkan pemahaman yang utuh mengenai pengerti-

an dari Sistem Informasi Keuangan Berbasis

Desktop.

2.1.1 Pengertian Sistem

Di dalam mendefinisikan sebuah sistem, di-

bagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan

prosedure dan pendekatan komponen. Dengan

pendekatan prosedure, sistem adalah “Kumpulan

dari prosedure-prosedure yang mempunyai tujuan

tertentu” (Jogiyanto H.M, 2009, hal 34). Prose-

dure adalah urutan-urutan yang tepat dari

tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa

(what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang

mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan

bagaimana (how) mengerjakannya.

Sedangkan untuk pendekatan komponen da-

pat diartikan “Kumpulan dari komponen yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya

membentuk suatu kesatuan untuk mencapai

tujuan tertentu” (Jogiyanto H.M, 2009, hal 34).

Di dalam mengartikan sebuah sistem, perlu diper-

hatikan mengenai apa yang paling terlihat dari

sistem itu sendiri.

Jika pada suatu sistem prosesnya lebih ter-

lihat maka sistem yang didefinisikan dengan

pendekatan prosedure lebih tepat untuk mende-

finisikan sistem. Jika fisiknya yang lebih terlihat

dari suatu sistem maka pendekatan komponen

lebih tepat untuk mendefinisikan sistem. Dengan

begitu diperoleh pengertian bahwa sistem bersifat

kondisional, tergantung apa yang nampak dari

bagian-bagian yang membentuk sebuah sistem.

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah “Data yang diolah menjadi

bentuk yang berguna bagi pemakainya” (Jogiyan-

to H.M, 2009, hal 6). Informasi bisa dikatakan

berguna jika memenuhi tiga aspek, yaitu:

1. Tepat kepada orangnya atau relevan (relevan-

ce).

2. Tepat waktu (timeliness).

3. Tepat nilainya atau akurat (accurate).

Pengertian lain tentang informasi adalah

“Hasil olahan data, dimana data tersebut sudah

diproses dan diinterpretasikan menjadi suatu yang

bermakna untuk pengambilan keputusan” (Kus-

rini, 2007, hal 4).

Dari kedua pengertian yang telah disebutkan,

informasi merupakan hasil dari pengelolahan data

yang berguna sehingga mendasari dari pengam-

bilan keputusan. Sedangkan data dapat diartikan

sebagai deskripsi kejadian-kejadian yang terjadi

di dalam kehidupan. Data bersifat mentah dalam

artian memerlukan pemrosesan agar berguna bagi

yang memerlukan.

2.1.3 Pengertian Keuangan

Keuangan berasal dari kata uang yang diberi

imbuhan ke– dan –an. Di dalam Kamus Besar

Indonesia dalam jaringan arti kata uang adalah

“Alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan

hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah

suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau

logam lain yang dicetak dengan bentuk dan

gambar tertentu”.

Sedangkan imbuhan ke– dan –an adalah

salah satu dari konfiks (imbuhan tunggal yang

terjadi dari dua unsur yang terpisah). Fungsi-

fungsi dari imbuhan ini yaitu membentuk kata

benda abstrak, konkret, pasif dan kata keadaan

atau kata sifat. Dari beberapa pengertian

mengenai pembentuk kata keuangan yang telah

disebutkan, dapat disimpulkan bahwa keuangan

adalah keadaan alat tukar yang sah.

2.1.4 Pengertian Desktop

Desktop sebenarnya sebutan yang biasa

digunakan sebagai pengganti dari komputer

desktop. Komputer desktop adalah komputer

pribadi yang ditujukan untuk penggunaan secara

umum disuatu lokasi yang berlawanan dengan

komputer portabel seperti NoteBook dan

NetBook.

Komponen-komponen penyusun komputer

desktop seperti monitor atau layar komputer,

CPU, dan keyboard terpisah satu sama lain dan

biasanya berukuran besar. Berbeda dengan kom-

puter portabel yang komponen-komponennya di-

satukan dan berukuran kecil sehingga memudah-

kan untuk dibawa ke mana saja.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Keuangan

Berbasis Desktop

Setelah sebelumnya dibahas mengenai pe-

ngertian tentang sistem, informasi, dan desktop

maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa penger-

tian dari Sistem Informasi Keuangan Berbasis

Desktop adalah sebuah sistem yang dibuat untuk

keperluan pengelolahan data keuangan yang

bertujuan untuk memberikan informasi yang

diperlukan oleh manajer keuangan semisal dalam

pengambilan keputusan suatu urusan tertentu,

selanjutnya sistem tersebut ditanamkan pada

komputer desktop.

2.2 Keuangan Sekolah Tinggi Teknologi

Nurul Jadid

Keuangan yang berada di Sekolah Tinggi

Teknologi Nurul Jadid dikelola oleh Bagian

Keuangan. Jika dilihat dari strukturnya, Bagian

Keuangan adalah salah satu bagian staff dari

BAUK (Badan Administrasi Umum dan Keua-

ngan). Kebutuhan-kebutuhan terkait masalah

uang dipetakan dengan tujuan untuk mengetahui

jumlah keluar masuknya uang yang ada di

lembaga tersebut.

Pemetaan kebutuhan-kebutuhan dana yang

ada di lembaga tersebut secara garis besar dibagi

menjadi dua yaitu:

1. Pengadaan Barang atau Jasa.

2. Pemeliharaan dan Perbaikan Barang.

Kedua pemetaan ini masing-masing memi-

liki prosedur sebagai stadarisasi operasional yang

mengacu pada Hasil Keputusan Rapat Sekolah

Tinggi Teknologi Nurul Jadid.

2.2.1 Standar Operasional Prosedur

Pengadaan Barang atau Jasa

Adapun isi dari standar operasional prosedur

pengadaan barang atau jasa adalah sebagai

berikut:

1. Tujuan

Prosedur Pengadaan Barang atau Jasa Sekolah

Tinggi Teknologi Nurul Jadid bertujuan untuk

menjelaskan tentang mekanisme pengadaan

Barang atau Jasa masing-masing bagian di

Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid sesuai

dengan kebutuhan dan berpedoman pada

Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja

(RAPB), serta untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas permintaan Barang atau Jasa.

2. Ruang Lingkup

Barang atau Jasa yang akan diadakan adalah

berbasis kebutuhan tiap-tiap bagian dan

berpedoman pada Rencana Anggaran dan

Pendapatan Belanja (RAPB); yang dimaksud

bagian dalam hal ini adalah:

a. Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

b. Bagian Sarana dan Prasarana

c. Bagian Laboratorium

d. Bagian Administrasi Akademik

e. Bagian Perpustakaan

f. Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat

g. Program Studi Informatika dan Elektronika

3. Acuan atau Referensi

Hasil Keputusan Rapat Sekolah Tinggi Tekno-

logi Nurul Jadid.

4. Definisi

Pembelian atau Pengadaan adalah Proses pem-

belian atau penggadaan alat barang inventaris

dan keperluan jasa di masing-masing bagian

disesuaikan kebutuhan dan Rencana Anggaran

Belanja (RAB) yang telah disahkan oleh Pem-

bantu Ketua II dan Ketua Sekolah Tinggi

Teknologi Nurul Jadid.

5. Prosedur

Prosedur Pembelian atau Pengadaan Barang

atau Jasa prasarana ini meliputi kegiatan-

kegiatan :

a. Pengajuan Form Permohonan Pengadaan

Barang atau Jasa

Formulir permohonan pengadaan Barang

atau Jasa dibuat rangkap 2 oleh kepala

bagian dan diserahkan kepada BAUK untuk

dilakukan verifikasi.

b. Pengesahan Permohonan Pengadaan Ba-

rang atau Jasa

Formulir permohonan yang telah diveri-

fikasi oleh BAUK diajukan kepada Pem-

bantu Ketua II untuk mendapatkan penge-

sahan. Khusus untuk pengadaan buku, judul

yang akan dibeli harus mendapatkan

persetujuan dari Ketua Program Studi dan

Pembantu Ketua I.

c. Pengembalian Surat Permohonan

Formulir permohonan yang telah disahkan

oleh Pembantu Ketua II diserahkan kembali

kepada kepala bagian yang mengajukan

sebagai acuan pembelian barang atau jasa.

d. Inventarisasi Barang

Barang yang telah dibeli ditujukkan terlebih

dahulu kepada Bagian Sarana dan Prasarana

untuk di inventarisir.

e. Penggunaan Barang

Setelah dilakukan proses inventarisasi ba-

rang diserahkan kepada penanggung jawab

(bagian pemakai barang).

6. Flow Prosedur

Adapun flow/alir dari kegiatan-kegiatan

Pembelian atau Pengadaan Barang atau Jasa

adalah sebagai berikut:

Pemohon

pengadaan

Barang

BAUK

(Verifikasi

Pengadaan)

Puket II

(Pengesahan

Permohonan)

Pemohon

Pengadaan

Barang

Sarana &

Prasarana

(Inventarisir)

Pemakai Barang

Gambar 2.1 Flow Standar Operasional

Prosedur Pengadaan Barang atau Jasa

2.2.2 Standar Operasional Prosedur

Pemeliharaan Dan Perbaikan Barang

Adapun isi dari standar operasional prosedur

pemeliharaan dan perbaikan barang adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan

Prosedur ini dibuat untuk mengatur segala

sesuatu yang berkaitan dengan pemeliharaan

dan perbaikan peralatan, sarana dan prasarana

sesuai dengan kebutuhan untuk mununjang

semua kegiatan lembaga Sekolah Tinggi

Teknologi Nurul Jadid yang bertujuan untuk

menjaga ketertiban, keamanan dan tertib

administrasi.

2. Ruang Lingkup

Rung lingkup SOP Pemeliharaan dan Per-

baikan Barang mulai dari pengajuan kepada

Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

hingga proses pemeliharaan dan perbaikan

dilakukan.

Adapun pihak yang terkait adalah:

a. Ketua STT Nurul Jadid

b. Pembantu Ketua II STT Nurul Jadid

c. Kepala Bagian Administrasi Umum dan

Keuangan

d. Bagian Sarana dan Prasarana

3. Acuan/Referensi

Hasil Keputusan Rapat Sekolah Tinggi

Teknologi Nurul Jadid

4. Definisi

a. Pemeliharaan adalah proses perawatan pe-

ralatan, sarana dan prasarana yang bertu-

juan untuk menjaga agar kondisi peralatan,

sarana dan prasarana tersebut dalam kondisi

baik.

b. Perbaikan adalah proses memperbaiki pera-

latan, sarana dan prasarana yang awalnya

dalam kondisi rusak hingga kondisi menjadi

baik.

5. Prosedur

Prosedur peminjaman alat atau barang atau

sarana dan prasarana ini meliputi kegiatan-

kegiatan:

a. Pengajuan Surat Permohonan Pemeliharaan

dan Perbaikan

Jika terdapat peralatan, sarana dan pra-

sarana dalam kondisi rusak atau perlu

dilakukan pemeliharaan, maka penanggung

jawab peralatan, sarana dan prasarana

tersebut mengajukan Surat Permohonan Pe-

meliharaan dan Perbaikan kepada Pembantu

Ketua II STT Nurul Jadid.

b. Pengesahan Permohonan Pemeliharaan dan

Perbaikan

Peralatan, Sarana dan Prasarana yang

akan membutuhkan pemeliharaan atau

perbaikan, setelah melalui tahap pertama

yaitu pengajuan surat permohonan

pemeliharaan atau perbaikan yang ditun-

jukkan kepada Pembantu Ketua II Se-

kolah Tinggi Teknologi akan segera di

tindak lanjuti.

Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi Tek-

nologi Nurul Jadid akan memeriksa surat

permohonan pemeliharaan/perbaikan ter-

sebut dan memberikan pengesahan.

c. Proses Pemeliharaan atau Perbaikan

Setelah surat pemeliharaan atau perbaikan

disahkan oleh Pembantu Ketua II, Bagian

Administrasi Umum dan Keuangan dengan

Bagian Sarana dan Prasarana bertanggung

jawab untuk melakukan pemeliharaan atau

perbaikan barang yang dimaksud.

d. Penyerahan Barang

Barang yang telah dilakukan pemeliharaan

atau perbaikan akan dikembalikan kepada

penanggungjawab masing-masing.

6. Flow Prosedur

Adapun flow/alir dari kegiatan-kegiatan Pem-

belian atau Pengadaan Barang atau Jasa

ditunjukkan pada gambar 2.3.

Pengajuan Surat

Permohonan Pemeliharaan

dan Perbaikan

Pengesahan

Permohonan Pemeliharaan

dan Perbaikan

Surat

dikembalikan

Proses

pemeliharaan/

perbaikan

Penyerahan

Barang

DitolakDiterima

Gambar 2.3 Flow Standar Operasional

Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan

Barang

Dari kesemua proses yang ada di Bagian

Keuangan masih ditangani dengan cara manual,

komputer hanya dijadikan sebagai media

pencatatan saja. Hal ini dinilai kurang baik karena

pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dalam hal

mengingat, menghitung, dan mencari data-data

keuangan yang dikelola tidak begitu baik

dibandingkan dengan komputer yang melaku-

kannya.

Alangkah lebih baik jika aplikasi yang ada di

bagian tersebut dikomputerisasikan sehingga

akan menimbulkan manfaat-manfaat seperti ke-

mudahan dalam melakukan tugas-tugas, kebu-

tuhan tenaga yang semakin sedikit, kecepatan

pelaporan, dan keakuratan data yang diperoleh.

Hal ini tidak lepas dari peran komputer yang telah

dimanfaatkan oleh sekian banyak manusia di

dunia karena terbukti benar-benar membantu

manusia dalam menyelesaikan tugasnya.

2.3 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis dan perancangan sistem merupakan

tahap selanjutnya setelah adanya kebijakan dan

perencanaan untuk membuat sistem yang baru

atau pengembangan sistem yang lama. Kebijakan

sistem (system policy) tersebut dikeluarkan oleh

manajemen puncak (top management) ketika

sistem yang lama dinilai tidak dapat memenuhi

kebutuhan atau sistem yang lama memiliki

kelemahan-kelemahan dan selayaknya untuk di-

perbaiki.

Setelah manajemen puncak mengeluarkan

kebijaksanaan untuk mengembangkan sistem,

langkah selanjutnya ialah perancanaan sistem.

Perencanaan sistem (system planning) meliputi

apa saja yang diperlukan untuk mendukung pe-

ngembangan sistem seperti kebutuhan-kebutuhan

fisik, tenaga kerja, dan dana yang dibutuhkan.

2.3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah “Penguraian dari suatu

sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-

bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasa-

lahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di-

usulkan perbaikan-perbaikannya” (Jogiyanto H.

M, 2007, hal 129).

Pendefinisian lain dari analisis sistem adalah

“Pembelajaran sebuah sistem dan komponen-

komponennya sebagai persyaratan system de-

sign/desain sistem, spesifikasi sistem yang baru

dan diperbaiki” (Jeffery L. Whitten, Lonnie D.

Bentley, dan Kevin C. Dittman, 2004, hal 176).

Pengembangan sebuah sistem meliputi

beberapa tahap untuk terciptanya suatu sistem

yang baru. Analisis sistem merupakan tahap yang

sangat penting karena jika terjadi kesalahan pada

tahap ini akan terjadi kesalahan pula di tahap

selanjutnya, contohnya pada tahap perancangan

sistem.

2.3.2 Perancangan Sistem

Dari buku yang ditulis oleh Jogiyanto H. M,

perancangan sistem atau desain sistem dapat

didefinisikan sebagai berikut menurut:

1. Robert J. Versello/John Reuter III:

“Tahap setelah analisis dari siklus pengem-

bangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-

kebutuhan fungsional dan persiapan untuk

rancang bangun implementasi; menggambar-

kan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

2. John Burch & Gary Grudnitski:

“Desain sistem dapat didefinisikan sebagai

penggambaran, perencanaan dan pembuatan

sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen

yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang

utuh dan berfungsi”.

Dari kedua pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa perancangan sistem meru-

pakan tahap lanjutan dari analisis sistem karena

pada tahap ini kebutuhan-kebutuhan fungsional

dan persiapan untuk mengimplementasikan sis-

tem didefinisikan dengan cara digambarkan da-

lam bentuk sketsa agar terlihat bagaimana suatu

sistem dibentuk dari elemen-elemen yang terpisah

selanjutnya disatukan menjadi satu kesatuan yang

utuh dan berfungsi.

Adapun beberapa alat yang digunakan untuk

merancang sistem adalah sebagai berikut:

1. Flowchart

Flowchart atau bagan alir adalah “Bagan

(chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam

program atau prosedure sistem secara logika.

Bagan alir digunakan terutama untuk alat

bantu komunikasi dan untuk dokumentasi”

(Jogiyanto H. M, 2007, hal 795).

Adapun hal-hal yang akan lebih memperinci

dari penjelasan mengenai pengertian flowchart

adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik Flowchart

Flowchart bersifat grafis atau menggu-

nakan gambar-gambar sebagai simbol

untuk suatu jenis pekerjaan atau fungsi

tertentu.

Perintah bersifat esensial, yaitu perintah

yang penting-penting saja yang ditulis

didalam flowchart.

b. Kegunaan Flowchart

Membantu programmer mendesain prog-

ram sebagai spesifikasi program, sebagai

alat verifikasi dan sekaligus untuk doku-

mentasi program.

Memecahkan persoalan yang cukup

kompleks ke dalam serangkaian intruksi.

Lebih mudah diperiksa oleh seorang

quality control (QC) program dari pada

langsung memeriksa semua kode prog-

ram.

Dapat digunakan sebagai dokumen spe-

sifikasi proses dalam pembuatan DFD.

c. Pedoman Membuat Flowchart

Bagan alir sebaiknya digambar dari atas

ke bawah dan dimulai dari bagian kiri

suatu halaman.

Kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya

ditunjukkan dengan jelas.

Harus ditunjukkan dari mana kegiatan

dimulai dan di mana berakhirnya.

Masing-masing kegiatan di dalam bagan

alir sebaiknya digunakan suatu kata yang

mewakili suatu pekerjaan.

Masing-masing kegiatan di dalam bagan

alir harus di dalam urutan yang semes-

tinya.

Kegiatan yang terpotong dan akan

disambaung di tempat lain harus ditun-

jukkan dengan jelas menggunakan sim-

bol penghubung.

Gunakanlah simbol-simbol bagan alir

yang stadar.

d. Jenis-jenis Flowchart

Bagan alir sistem (system flowchart).

Bagan alir dokumen (document flow-

chart).

Bagan alir skematik (schematic flow-

chart).

Bagan alir program (program flowchart).

Bagan alir proses (process flowchart).

e. Simbol-simbol Flowchart

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart Standar

Simbol Fungsi Keterangan

Dokumern

Menunjukkan dokumen input/output baik dalam bentuk manual maupun

mekanik.

Keyboard

Menunjukkan input

menggunakan online keyboard.

Display Menunjukkan output yang

ditampilakan monitor.

Proses

Menunjukkan proses dari program komputer.

Keputusan/

Decision

Digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi didalam

program.

Multi Dokumentasi

Menunjukkan banyak

dokumen input /output .

Penghubung

Digunakan untuk menunjukkan sambungan

dari bagan alir yang terputus di halaman yang sama.

Penghubung

Digunakan untuk menunjukkan sambungan

dari bagan alir yang terputus di halaman yang berbeda.

Arsip Manual File non komputer yang diarsip secara manual.

Kegiatan Manual

Menunjukkan pekerjaan manual.

Titik Terminal Untuk menunjukkan awalan dan akhiran dari suatu bagan

alir.

Disket

Menunjukkan input /output dengan disket .

Storage/Disket

Magnetic

Menunjukkan input /output dengan storage/desket

magnetic.

Garis Alir

Digunakan untuk menunjukkan arus dari

proses.

Input/Output Digunakan untuk

menunjukkan input /output data atau informasi.

Persiapan Pemberian harga awal.

Pita Magnetik

Input/output yang mengguanakan pita magnetik

Drum Magnetik

Input/output yang menggunakan drum

magnetik.

Proses

Terdefinisi

Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi

yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.

Hubungan

Komunikasi

Digunakan untuk menunjukkan proses

transmisi data melalui

channel komunikasi.

Penjelasan

Menunjukkan penejelasan

dari suatu proses.

Pita Kertas Berlubang

Input/output menggunakan pita kertas berlubang.

Pengrutan Offline

Menunjukan proses pengurutan data di luar

proses komputer.

2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Ali-

ran Data (DAD) adalah “Alat yang menggam-

barkan aliran data melalui sistem dan kerja

atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem

tersebut” (Jeffery L. Whitten, Lonnie D.

Bentley, dan Kevin C. Dittman, 2004, hal

326).

Adapun beberapa komponen DFD adalah:

a. Menurut Yourdan dan DeMarco:

Tabel 2.2 Komponen DFD (Yourdan dan

DeMarco)

Simbol Fungsi

Terminator

Proses

Data Store

Alur Data

b. Menurut Gene dan Serson:

Tabel 2.3 Komponen DFD (Gene dan

Serson)

Simbol Fungsi

Terminator

Proses

Data Store

Alur Data

Keterangan dari beberapa komponen DFD

pada tabel 2.3 adalah:

a. Komponen Terminator/Entitas Luar (exter-

nal entity) merupakan kesatuan (entity) di

lingkungan luar sistem yang dapat berupa

orang, organisasi atau sistem lainnya yang

berada di lingkungan luarnya yang akan

memberikan input atau menerima output

dari sistem.

b. Komponen Proses (process) adalah kegia-

tan atau kerja yang dilakukan mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang

masuk ke dalam proses untuk dihasilkan

arus data yang akan keluar dari proses.

Setiap proses harus diberi penjelasan yang

lengkap, meliputi:

Identifikasi Proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu

angka yang menunjukkan nomor acuan

dari proses dan ditulis pada bagian atas

di dalam simbol proses.

Nama Proses

Adalah menunjukkan apa yang diker-

jakan oleh proses tersebut. Nama proses

biasanya berbentuk suatu kalimat diawa-

li dengan kata kerja transitif (kata kerja

yang membutuhkan obyek).

c. Komponen Data Store (Simpanan Data)

adalah berfungsi untuk membuat model

sekumpulan paket data dan diberi nama

dengan kata benda jamak, misalnya Maha-

siswa. Data store ini biasanya berkaitan

dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti

file atau database yang berkaitan dengan

penyimpanan secara komputerisasi, missal-

nya file disket, file harddisk, dan file pita

magnetik. Data store juga berkaitan dengan

penyimpanan manual seperti buku alamat,

file folder, dan agenda.

d. Komponen Alur Data (Data Flow) berfung-

si untuk menerangkan perpindahan data

atau paket data/informasi dari satu bagian

sistem kebagian lainnya. Alur data perlu

diberi nama sesuai dengan data/informasi

yang dimaksud.

Adapun langkah-langkah pembuatan DFD

adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas

luar yang terlibat di sistem.

b. Indentifikasi semua input dan output yang

terlibat dengan entitas luar.

c. Buat Diagram Konteks (Context Diag-ram)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi

dari DFD yang menggambarkan hubungan

sistem dengan lingkungan luarnya.

Langkah-langkah:

Tentukan nama sistemnya.

Tentukan batasan sistemnya.

Tentukan terminator apa saja yang ada di

dalam sistem.

Tentukan apa yang diterima/diberikan

oleh terminator dari/ke sistem.

Gambarkan diagram konteksnya.

d. Buat Bagan Berjenjang

Bagan Berjenjang berfungsi untuk mendes-

kripsikan semua proses hingga sub-proses

yang ada di sistem.

e. Buat Diagran Level Satu

Diagram ini adalah dekomposisi dari diag-

ram konteks.

Langkah-langkah:

Tentukan semua proses utama yang ada

di dalam sistem.

Tentukan apa yang diterima masing-

masing proses ke/dari sistem sambil

memperhatikan konsep keseimbangan

(alur data yang keluar/masuk dari suatu

level harus sama dengan data yang

keluar/masuk pada level berikutnya).

Apabila diperlukan, munculkan data

store (master) sebagai tujuan maupun

sumber alur data.

Gambarkan diagram level zero dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Hindari perpotongan arus data.

2. Beri nomor pada proses utama (no-

mor tidak menunjukkan urutan pro-

ses).

f. Buat Diagram Level Satu

Diagaram ini adalah dekomposisi dari

diagram level zero.

Langkah-langkah:

Tentukan semua proses yang lebih kecil

(sub-proses) dari proses utama yang ada

di level zero.

Tentuk apa yang diberikan/ diterima

masing-masing sub-proses ke/dari sistem

dan perhatikan konsep kese-

imbangannya.

Apabila diperlukan, munculkan data

store (transaksi) sebagai sumber mau-

pun tujuan alur data.

Gambarkan DFD level satu dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Hindari perpotongan arus data.

2. Beri nomor pada masing-masing sub-

proses yang menunjukkan dekompo-

sisi dari proses sebelumnya. Contoh:

1.1, 1.2.

g. DFD Level Dua, Tiga, dan Seterusnya

Diagram ini merupakan dekomposisi

dari diagram sebelumnya. Proses de-

komposisi dilakukan hingga proses

siap ditungkan ke dalam program. Atu-

ran yang digunakan sama dengan level

satu.

2.4 Analisis dan Perancangan Basis Data

Basis data (bahasa inggris: Database) adalah

“Kumpulan file yang saling terkait” (Jeffery L.

Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.

Dittman, 2004, hal 518). Sedangkan pengertian

file adalah sekumpulan record yang dibentuk dari

field-field yang disimpan di dalam database. File

yang terdapat di dalam database relasional

disebut dengan tabel.

Di dalam mengelola sebuah database

diperlukan perangkat lunak yang disebut dengan

DBMS (Database Management System) atau bisa

disebut juga dengan database engine. Penge-

lolahan sebuah database dibagi menjadi dua

kategori, yaitu:

1. Data Definition Language (DDL)

Adalah sebuah perintah untuk membuat,

melihat, menghapus, dan mengelola struktur

dari database.

2. Data Manipulation Language (DML)

Adalah sebuah perintah untuk membuat,

membaca, memperbaharui, dan menghapus

record-record dari database.

2.4.1 Analisis Basis Data

Tahap analisis basis data bertujuan untuk

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengguna

dan mengembangkan model data konseptual

untuk menggambarkan kebutuhan pengguna

tersebut secara terstruktur. Salah satu pemodelan

data konseptual yang sering digunakan adalah

ERD (Entity Relationship Diagram) atau bisa

disebut juga dengan model E-R.

Konsep dasar model E-R adalah sebagai

berikut:

1. Entitas

Adalah “Sesuatu atau objek di dunia nyata

(real word) yang dapat dibedakan dengan

sesuatu atau objek lainnya” (Adi Nugroho,

2011, hal 55).

2. Relasi

Adalah “Hubungan antara suatu himpunan

entitas dengan himpunan entitas yang lainnya”

(Adi Nugroho, 2011, hal 56).

3. Atribut

Adalah “Properti deskriptif yang dimiliki oleh

setiap anggota dari himpunan entitas” (Adi

Nugroho, 2011, hal 55). Atribut membedakan

antara entitas satu dengan lainnya di dalam

suatu set entitas. Tidak jarang beberapa entitas

memiliki banyak atribut, namun untuk alasan

efisiensi tidak semua atributnya digunakan

dalam proses analisis basis data, namun hanya

satu atribut atau kombinasi beberapa atribut

yang sudah dianggap cukup untuk membeda-

kan satu entitas dengan entitas lainnya yang

akan digunakan atau bisa disebut dengan

superkey. Untuk atribut yang tidak digunakan

diletakkan di dalam kamus data.

Untuk menghubungkan antara entitas, relasi,

dan atribut biasanya digunakan tanda penghubung

(link). Adapun simbol-simbol yang umum digu-

nakan di dalam model E-R ditunjukkan pada tabel

2.4.

Tabel 2.4 Simbol-simbol ERD

Simbol Fungsi

Entitas

Relasi

Atribut

Penghubung

Jumlah suatu entitas yang berelasi dengan

entitas lainnya disebut dengan kardinalitas relasi

yang dibagi menjadi tiga fungsi relationship,

yaitu:

1. Satu ke satu (1-1)

Satu entitas dalam suatu set entitas hanya

berelasi dengan satu entitas yang berada di

dalam set entitas lainnya.

Karyawan Mengepalai Bagian1 1

Gambar 2.5 Fungsi Relationship satu ke satu

2. Satu ke banyak (1-n)

Satu entitas di dalam set entitas dapat berelasi

dengan banyak entitas yang berada di dalam

set entitas lainnya. Contoh:

Petugas Melayani Pembayaran1 n

Gambar 2.6 Fungsi Relationship satu ke

banyak

3. Banyak ke banyak (n-m)

Satu entitas di dalam set entitas dapat berelasi

dengan banyak entitas yang berada di dalam

set entitas lainnya, begitu juga sebaliknya.

Contoh:

Mahasiswa Membayar Biaya Perkuliahann m

Gambar 2.7 Fungsi Relationship banyak ke

banyak

2.4.2 Perancangan Basis Data

Secara eksplisit pemodelan data yang

dikembang selama proses analisis basis data

mengabaikan banyak permasalahan terkait tekno-

logi basis data yang akan digunakan. Pada tahap

perancangan ini berbagai permasalahan yang ada

terkait teknologi-teknologi basis data mulai diper-

timbangkan. Agar model data konseptual dapat

diimplementasikan, maka perlu kiranya melaku-

kan pemetaan ke model data yang kompatibel

(bersesuaian) dengan DBMS yang akan digu-

nakan.

Aktivitas perancangan basis data dibagi men-

jadi dua bentuk, yaitu:

1. Perancangan Basis Data Logika.

2. Perancangan Basis Data Fisik.

Pada tahap perancangan basis data secara

logika, data konseptual yang dihasilkan dari

model E-R akan ditransformasikan ke model data

logika dan dipilih untuk ditekankan pada model

relasional. Sebenarnya pada tahap ini basis data

sudah bisa diimplementasikan ke sistem basis

data yang dipilih, namun tidak dijelaskan bagai-

mana sebenarnya data akan diproses maupun

disimpan sehingga belum tentu tabel/relasi yang

ternormalisasi merupakan pengorganisasian data

yang terbaik jika ditinjau dari segi efisiensi akses.

Perancangan basis data secara fisik menje-

laskan bagaimana menerjemahkan deskripsi logis

data ke spesifikasi teknik menyimpan (store)

serta memanggil (retrieval) data. Tujuannya

adalah terciptanya proses penyimpanan data

dengan kinerja yang baik dan memastikan integ-

ritas, keamanan, serta kemampuan pemulihan jika

terjadi kerusakan pada basis data.

2.5 Java Standard Edition

Java Standar Edition (Java SE) adalah salah

satu dari tiga macam pemrograman java yang

terfokus pada pembuatan aplikasi desktop. Ada-

pun pembagian Java adalah sebagai berikut:

1. Java 2 Standard Edition (J2SE) untuk konsen-

trasi pada PC.

2. Java 2 Enterprise Edition (J2EE) untuk kon-

sentrasi pada aplikasi server besar.

3. Java 2 Micro Edition (J2ME) untuk kon-

sentrasi pada mobile.

Java adalah hasil kombinasi dari sejumlah

bahasa pemrograman yaitu C, C++, Object-C,

SmallTalk, dan Common LISP.

2.6 MySQL

MySQL (baca: mai-se-kyu-el) adalah sebuah

software yang tergolong DBMS (Database

Management System) yang open source dan

termasuk dari salah satu jenis database server

yang sangat terkenal. Pada awalnya MySQL

dibuat oleh sebuah perusahaan bernama TeX

yang berada di Swedia. Namun saat ini

pengembangannya berada di bawah naungan

sebuah perusahaan dengan nama MySQL AB.

Perintah SQL (Structured Query Language)

digunakan untuk mengakses MySQL. Lisensi

MySQL adalah FOSS License Excption dan ada

juga versi komersialnya. Tag MySQL adalah

“The World’s most popular open source data-

base”.

MySQL tersedia untuk beberapa platform, di

antaranya untuk versi Windows dan versi Linux.

Untuk melakukan administrasi secara lebih

mudah terhadap MySQL, bisa menggunakan

suatu software tertentu seperti Phpmyadmin dan

Mysql Yog.

III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Setelah melakukan observasi di Bagian

Keuangan Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Nurul

Jadid dan interview langsung kepada Kepala

Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

(BAUK) STT Nurul Jadid, diperoleh beberapa

kelemahan dari sistem lama yang disebabkan oleh

meningkatnya mahasiswa di lembaga tersebut

yang hal ini berpengaruh pada hal-hal yang

berkaitan dengan proses perkuliahan, seperti:

1. Kebutuhan Sarana Prasarana Meningkat.

2. Kebutuhan Tenaga Pengajar (Dosen) Mening-

kat.

Dari kedua hal yang disebutkan sebelumnya,

sangat berpengaruh pada sistem yang ada di

lembaga tersebut, kususnya pada sistem yang ada

di Bagian Keuangan. Pada kenyataanya sistem

yang ada tidak sepenuhnya terkomputerisasi.

Bahkan komputer hanya cenderung dijadikan

sebagai alat pengganti menulis surat, laporan

keuangan, dan sebagainya.

Adapun kelemahan-kelemahan yang ada

pada sistem lama adalah sebagai berikut:

1. Lemahnya Pengarsipan Data Keuangan.

2. Sulitnya Pengelolahan Data Permohonan dan

Pencairan Dana Tidak Terduga (Sebelumnya

Tidak Tertulis Di Dalam RAPB).

3. Keterlambatan Laporan Keuangan.

Dari kelemahan-kelemahan yang telah dise-

butkan di atas, dikeluarkanlah kebijakan untuk

mengembangkan sistem pada Bagian Keuangan

yang ada oleh Kepala BAUK yang kesemuanya

telah terkomputerisasi agar tecipta sebuah disiplin

administrasi keuangan.

Perincian flowchart sistem keuangan yang

lama dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Flowchart Pengesahan RAPB (Sistem Lama)

2. Flowchart Pencairan Dana (Sistem Lama)

3. Flowchart Pertanggung Jawaban Keuangan

(Sistem Lama)

Flowchart Pengesahan RAPB (Sistem Lama)

Bagian Keuangan LembagaUnit

Membuat

RAPB

Kebutuhan

Perunit

2

Mulai

1

RAPB

2

RAPB

Merekap

RAPB

2

1

Rekapan

RAPB

2

Rekapan

RAPB

Pengesahan

RAPB

Berdasarkan

Rapat

STT

Nurul Jadid

?

RAPB

Disetujuiy

RAPB

Disetujui

t

RAPB

Disetujui

Selesai

Keterangan: Unit : Bagian yang ada di lembaga STT Nurul Jadid.

RAPB : Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja.

Gambar 3.1 Flowchart Pengesahan RAPB

(Sistem Lama)

Flowchart Pencairan Dana (Sistem Lama)

Bagian Keuangan BAUK Puket II KetuaUnit

Mulai

Kebutuh-

an Unit

Mengisi

Form

Ampra

Form Ampra

2

1

Ampra

2

Ampra

Memeriksa

Ampra

RAPB

Disetujui

?

Semua

Item Ampra Ada Di

Dalam

RAPB

y

Merekap

Ampra

PM1

t

2

1

Rekapan

Ampra

2

Rekapan

Ampra

Memeriksa

Ampra

?

Disetujui

Menanda-

tangani

Rekapan

Ampra

y

2

Rekapan

Ampra

y

2

Rekapan

Ampra

2

Rekapan

Ampra

?

Disetujui

Memeriksa

Ampra

y

Rekapan

Ampra

Disetujui

2

Rekapan

Ampra

?

Disetujui

Memeriksa

Ampra

Menanda-

tangani

Rekapan

Ampra

PM2

BANK Tempat

Dana Akan

Dicairkan

BANK Tempat

Dana Akan

Dicairkan

Mencairkan

Dana Di

Bank

21

Daftar Dana

Dicairkan

1

Daftar Dana

Dicairkan

Selesai

a

t

a

t

b

c

t

c

b

Keterangan: Ampra : Formulir permohonan pencairan dana.

PM1 : Memasukkan item ampra yang tidak ada di dalam

RAPB ke dana tidak terduga.

PM2 : Menandatangani rekapan ampra dan menentukan

BANK tempat dana akan dicairkan.

Unit : Bagian yang ada di lembaga STT Nurul Jadid.

RAPB : Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja.

Gambar 3.2 Flowchart Pencairan Dana

(Sistem Lama)

Flowchart Pertanggung Jawaban Keuangan (Sistem Lama)

Bagian KeuanganUnit

t

y

Memeriksa

Laporan

2

Nota

Membuat

Sirkulasi

Keuangan

Mulai

Laporan

Sirkulasi

Keuangan BANK

2

Pembelian/

Pemeliharaan

1

Laporan

Pembelian/

Pemeliharaan

Selesai

Daftar Dana

Dicairkan

Rekapan

Laporan

?

Laporan

Valid

Merekap

Laporan

Yang

dimiliki

Unit

Membuat

Laporan

2

2

Laporan

Pembelian/

Pemeliharaan

1

Nota

Rekapan

Ampra

Disetujui

Yang dimiliki

Bagian

Keuangan

Daftar Dana

Dicairkan

Keterangan: Unit : Bagian yang ada di lembaga STT Nurul Jadid.

Ampra : Formulir permohonan pencairan dana.

Gambar 3.3 Flowchart Pertanggung Jawaban

Keuangan (Sistem Lama)

3.2 Desain Sistem

Sesuai dengan hasil analisis pada sistem yang

lama, pada proses perancangan sistem baru akan

menggunakan beberapa alat perancangan yaitu

Flowchart dan DFD. Flowchart digunakan untuk

merancang prosedure sistem baru sedangkan

DFD digunakan untuk merancang alir data dan

kerja sistem baru. Peralihan dari sistem yang

lama ke sistem yang terkomputerisasi, sewajarnya

membutuhkan suatu media penyimpanan

komputer atau yang lebih dikenal dengan

DataBase. Alat yang digunakan untuk meneliti

dan merancang database yang akan digunakan

oleh sistem baru adalah ER-D (Entity

Relationship Diagram).

Pada proses analisis sistem lama, dapat

diketahui bahwa terdapat beberapa bagian yang

terlibat di dalam sistem keuangan, seperti Bagian

Keuangan, BAUK (Bagian Administrasi Umum

dan Keuangan) dan PUKET (Pembantu Ketua)

II. Beberapa kelemahan-kelemahan yang

diperoleh dari hasil analisis sistem lama bermuara

pada Bagian Keuangan yang proses pengelolahan

datanya masih manual. Komputer hanya

dijadikan sebagai media pengganti untuk menulis.

Untuk itu perancangan sistem keuangan

secara umum akan tetap melibatkan proses-proses

manual karena keterlibatan bagian-bagian lain

yang ada di luar Bagian Keuangan yang memang

sudah seharusnya dikerjakan oleh manusia

(manual), seperti suatu tindakan yang dilakukan

oleh Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid

dalam mengambil keputusan untuk menyetujui

pencairan dana yang diajukan oleh masing-

masing Unit (Bagian yang ada di lembaga STT

Nurul Jadid).

Perancangan sistem keuangan yang terkom-

puterisasi tetap mempertahankan rancangan sis-

tem yang lama, sehingga tidak diperlukan peran-

cangan sistem (dalam bentuk flowchart) ke-

uangan yang baru. Perancangan hanya akan

terfokus pada prosedure-prosedure, aliran data,

dan kerja sistem yang akan dikembangkan.

3.2.1 Flowchart Pengesahan RAPB (Sistem

Baru)

Flowchart Pengesahan RAPB (Sistem Baru)

Bagian Keuangan LembagaUnit

Membuat

RAPB

Kebutuhan

Perunit

2

Mulai

1

RAPB

2

RAPB

Rekapan

RAPB

Rekapan

RAPB

Pengesahan

RAPB

Berdasarkan

Rapat

STT

Nurul Jadid

?

RAPB

Disetujui

y

Selesai

Merekam

RAPB

Tabel

RAPB

Membuat

Rekapan

RAPB

RAPB

Disetujui

RAPB

Disetujui

Menghapus

RAPB

t

Input RAPB

Menghapus

RAPB yang

Tidak

Disetujui

Keterangan: Unit : Bagian yang ada di lembaga STT Nurul Jadid.

RAPB : Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja.

Gambar 3.4 Flowchart Pengesahan RAPB

(Sistem Baru)

3.2.2 Flowchart Pencairan Dana (Sistem Baru)

Flowchart Pencairan Dana (Sistem Baru)

Bagian Keuangan BAUK Puket II KetuaUnit

Mulai

Kebutuh-

an Unit

Mengisi

Form

Ampra

Form Ampra

2

1

Ampra

2

Ampra

K

y

t

Rekapan

Ampra

Rekapan

Ampra

Memeriksa

Ampra

?

Disetujui

Menanda-

tangani

Rekapan

Ampra

y

Rekapan

Ampra

y

Rekapan

Ampra

Rekapan

Ampra

?

Disetujui

Memeriksa

Ampra

y

Rekapan

Ampra

?

Disetujui

Memeriksa

Ampra

Menanda-

tangani

Rekapan

Ampra

PM

BANK Tempat

Dana Akan

Dicairkan

BANK Tempat

Dana Akan

Dicairkan

Mencair-

kan Dana

Di Bank

Bukti

Pengambilan

Uang di BANK

Selesai

a

t

a

t

b

c

t

c

b

Tabel

RAPB

Merekam

Ampra

Membuat

Rekapan

Ampra

Tabel

Ampra

Rekapan

Ampra

DisetujuiMenghapus

Ampra Tidak

Disetujui

Merekam

BANK Tempat

Dana Dicairkan

Tabel

Pen-

cairan

BANK

Daftar Dana

DicairkanMembuat

Daftar Dana

Dicairkan

Input Ampra

Disetujui

Meme-

riksa

Ampra

Membuat

Daftar

RAPB

Daftar

RAPB

PK

Keterangan: Ampra : Formulir permohonan pencairan dana.

K : Apakah semua item ampra ada di dalam RAPB?

PK : Memasukkan item ampra yang tidak ada di dalam

RAPB ke dana tidak terduga.

PM : Menandatangani rekapan ampra dan menentukan

BANK tempat dana akan dicairkan.

Unit : Bagian yang ada di lembaga STT Nurul Jadid.

RAPB : Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja.

Gambar 3.5 Flowchart Pencairan Dana

(Sistem Baru)

3.2.3 Flowchart Pertanggung Jawaban Keua-

ngan (Sistem Baru)

Flowchart Pertanggung Jawaban Keuangan (Sistem Baru)

Bagian KeuanganUnit

t

y

Memeriksa

Laporan

2

Nota

Mulai

Laporan

Sirkulasi

Keuangan BANK

2

Pembelian/

Pemeliharaan

1

Laporan

Pembelian/

Pemeliharaan

Selesai

Daftar Dana

Dicairkan

?

Laporan

Valid

Membuat

Laporan

2

2

Laporan

Pembelian/

Pemeliharaan

1

Nota

Tabel

Ampra

Membuat

Daftar

Ampra

Daftar

Ampra

Merekam

Laporan

Tabel

Lapo-

ran

Membuat

Sirkulasi

Keuangan

Tabel

Pen-

cairan

BANK

Input Laporan

Keterangan: Unit : Bagian yang ada di lembaga STT Nurul Jadid.

Ampra : Formulir permohonan pencairan dana.

Gambar 3.6 Flowchart Pertanggung Jawaban Keuangan (Sistem Baru)

3.2.4 Data Flow Diagram

Perancangan alir data dan kerja sistem dibagi

menjadi beberapa tahap, yaitu tahap pembuatan

diagram konteks yang dilanjutkan dengan tahap

berikutnya yaitu dekomposisi diagram konteks.

Pendekomposisian level akan terus dilakukan

sehingga proses yang ada pada sistem bisa

dituangkan di dalam program atau dapat

diimplementasikan.

3.2.4.1 Diagram Konteks

Unit

Bagian

Keuangan

Lembaga

Daftar Dana Dicairkan

RAPB Disetujui

Ampra Disetujui

BANK

Unit

0

Sistem Informasi Keuangan

Sekolah Tinggi Teknologi

Nurul Jadid

Paiton Probolinggo

Pertanggung Jawaban

Daftar Ampra

Laporan Sirkulasi Keuangan BANK

Rekapan RAPB &

Permohonan RAPB

Rekapan Ampra &

Permohonan Ampra

BANK Tempat Dana Akan Dicairkan

Ampra

RAPB

Daftar RAPB

Gambar 3.7 Diagram Konteks

3.2.4.2 Bagan Berjenjang

1

Pengelolahan

Data Unit

3

Pengelolahan

Data RAPB

2

Pengelolahan

Data BANK

5

Pengelolahan

Data Lapo-

ran

4

Pengelolahan

Data Ampra

0

Sistem Informasi

Keuangan Sekolah

Tinggi Teknologi Nurul

Jadid

Paiton Probolinggo

3.4

Menghapus

RAPB Tidak

DIsetujui

3.1

Merekam

RAPB

3.2

Membuat

Rekapan

RAPB

3.3

Membuat

Daftar

RAPB

4.1

Merekam

Ampra

4.2

Membuat

Rekapan

Ampra

4.3

Menghapus

Ampra Tidak

DIsetujui

4.4

Merekam

BANK Tempat

Dana Dicair-

kan

4.5

Mengurangi

Saldo BANK

4.6

Membuat

Daftar Dana

Dicairkan

4.7

Membuat

Daftar

Ampra

Gambar 3.8 Bagan Berjenjang

3.2.4.3 DFD Level Satu

1

Pengelolahan

Data Unit

3

Pengelolahan

Data RAPB

2

Pengelolahan

Data BANK

5

Pengelolahan

Data Lapo-

ran

4

Pengelolahan

Data Ampra

Unit

Bagian

Keuangan

Lembaga

Daftar Dana Dicairkan

RAPB Disetujui

Ampra Disetujui

BANK

Unit

Pertanggung Jawaban

Daftar Ampra

Laporan Sirkulasi Keuangan BANK

Rekapan RAPB &

Perinciannya

Rekapan Ampra &

Perinciannya

BANK Tempat Dana Akan Dicairkan

Ampra

RAPB

Daftar RAPB

Tabel Unit

Tabel BANK

Tabel LaporanLaporan

Gambar 3.9 DFD Level Satu

3.2.4.4 DFD Level 2 Proses No 3 (Pengelo-

lahan Data RAPB)

3.4

Menghapus

RAPB Tidak

DIsetujui

Unit

Bagian

KeuanganLembaga

RAPB

Disetujui

Rekapan RAPB

RAPB

Daftar RAPB

3.1

Merekam

RAPB

Tabel RAPBRAPB

3.2

Membuat

Rekapan

RAPB

RAPB

3.3

Membuat

Daftar

RAPB

Tabel UnitId Unit Unit

RAPB

Dihapus

RAPB

Unit

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses No 3 (Pengelolahan Data RAPB)

3.2.4.5 DFD Level 2 Proses No 4 (Pengelola-

han Data Ampra)

Bagian

Keuangan

Lembaga

Daftar Dana

Dicairkan

Ampra

Disetujui

Daftar Ampra

Rekapan

Ampra

BANK Tempat

Dana Akan Dicairkan

Ampra

4.1

Merekam

Ampra

Unit

Tabel Ampra

Ampra

Tabel Unit

Id Unit

Tabel RAPB

Id RAPB

4.2

Membuat

Rekapan

Ampra

Ampra

Unit

4.3

Menghapus

Ampra Tidak

DIsetujui

Ampra

Dihapus

4.4

Merekam

BANK Tempat

Dana Dicair-

kan

Tabel BANK

BANK

Id BANK

4.5

Mengurangi

Saldo BANK

Dana

Saldo

Awal

Saldo Akhir

4.6

Membuat

Daftar Dana

Dicairkan

4.7

Membuat

Daftar Ampra

Ampra

Unit

Ampra

Unit

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses No 4

(Pengelolahan Data Ampra)

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ER-D)

Adapun keadaan dari beberapa tabel yang

memiliki hubungan satu dengan lainnya akan

digambarkan sebagai berikut:

Ampra

BANK

Pemeliharaan

Pengadaan

RAPB Detail RAPB Unit

Pencairan

Memiliki1 n Memuatn 1

Memuat 1

n

1n

1

n

1 n

n

1

Detail BANK n 1

Memiliki Memiliki

MemilikiMemiliki

Memiliki

Gambar 3.12 ER-Diagram

Kamus Data: RAPB :{ idRapb, idUnit, penanggungJawab,

totalAnggaran, thnAnggaran}

Detail RAPB :{ idRapb, uraian, jumlah, satuan, harga,

total}

Unit :{ idUnit, namaUnit, penanggungJawab}

Ampra :{ idAmpra, idUnit, penanggungJawab,

total, tglAmpra, thnAnggaran,

ketAmpra, ketLap}

Pengadaan :{ idAmpra, barangJasa, merkType, qty,

perkiraanHarga, jumlahHarga, ketStju,

ketTrdga}

Pemeliharaan :{ idAmpra, barangJasa, merkType,

lokasiBarang, jnsKerusakan,

perkiraanBiaya, ketStju, ketTrdga}

BANK :{ idBank, namaBank}

Detail BANK :{ idet, idBank, saldoAwal, masuk,

keluar, saldoAkhir, bulan, tahun}

Pencairan : { idBank, idAmpra, total, bulan, tahun}

3.2.6 Desain Database

Dalam database yang akan menampung

seluruh jenis data, maka harus ada pola struktur

database yang baik agar tidak terjadi redudansi

dan inkonsistensi data. Database dibuat dengan

menggunakan MySQL yang terdiri dari beberapa

tabel. Untuk lebih memudahkan pemetaan, maka

kami klasifikasikan table-tabel tersebut antara

lain:

1. Tabel Unit

Table 3.1 Tabel Unit

Nama Field Jenis Ukuran Keterangan

idUnit Tinyint 4 Primary Key,

Auto_increment

namaUnit Varchar 50 -

penanggungJawab Varchar 40 -

2. Tabel BANK

Table 3.2 Tabel BANK

Nama

Field Jenis Ukuran Keterangan

idBank Tinyint 4 Primary Key,

Auto_increment

namaBank Varchar 40 -

3. Tabel RAPB

Table 3.3 Tabel RAPB

Nama Field Jenis Ukuran Keterangan

idRapb Int 11 Primary Key,

Auto_increment

idUnit Tinyint 4 Foreign Key

penanggungJawab Varchar 40 -

totalAnggaran Varchar 13 -

thnAnggaran Varchar 19 -

4. Tabel Detail RAPB

Table 3.4 Tabel Detail RAPB

Nama

Field Jenis Ukuran Keterangan

idRapb Int 11 Foreign

Key

Uraian Varchar 50 -

Jumlah Varchar 5 -

Satuan Varchar 20 -

Harga Varchar 11 -

totalHarga Varchar 13 -

5. Tabel Ampra

Table 3.5 Tabel Ampra

Nama Field Jenis Ukuran Keterangan

idAmpra Int 11

Primary Key,

Auto_increme

nt

idUnit Varchar 4 Foreign Key

penanggungJawab Varchar 40 -

Total Varchar 13 -

tglAmpra Date - -

thnAnggaran Varchar 9 -

KetAmpra Char 1 -

ketLap Char 1 -

6. Table Pencairan

Table 3.6 Tabel Pencairan

Nama

Field Jenis Ukuran Keterangan

idBank Tinyint 4 Foreign Key

idAmpra Int 11 Foreign Key

Total Varchar 13 -

Bulan Varchar 4 -

Tahun Varchar 9 -

7. Tabel Pengadaan

Table 3.7 Tabel Pengadaan

Nama Field Jenis Ukuran Keterangan

idAmpra Int 11 Foreign

Key

barangJasa Varchar 50 -

merkType Varchar 15 -

Qty Varchar 10 -

perkiraanHarga Varchar 11 -

jumlahHarga Varchar 11 -

ketStju Varchar 5 -

ketTrdga Varchar 5 -

8. Tabel Pemeliharaan

Table 3.8 Tabel Pemeliharaan

Nama Field Jenis Ukuran Keterangan

idAmpra Int 11 Foreign

Key

barangJasa Varchar 50 -

merkType Varchar 15 -

lokasiBarang Varchar 20 -

jnsKerusakan Varchar 20 -

perkiraanBiaya Varchar 11 -

ketStju Varchar 5 -

ketTrdga Varchar 5 -

9. Table Detail BANK

Table 3.9 Tabel Detail Bank

Nama

Field Jenis Ukuran Keterangan

Idet Int 11 Primary Key,

Auto_increment

idBank Tinyint 4 Foreign Key

saldoAwal Varchar 17 -

Masuk Varchar 17 -

Keluar Varchar 17 -

saldoAkhir Varchar 17 -

Bulan Varchar 9 -

Tahun Varchar 4 -

3.2.7 Desain Input

3.2.7.1 Input Unit

Gambar 3.13 Input Unit

3.2.7.2 Input BANK

Gambar 3.14 Input BANK

3.2.7.3 Input RAPB

Gambar 3.15 Input RAPB

3.2.7.4 Input Ampra

Gambar 3.16 Input Ampra

3.2.7.5 Input Sirkulasi Keuangan BANK

Gambar 3.17 Input Sirkulasi Keuangan BANK

3.2.7.6 Input Ubah Password

Gambar 3.18 Input Password Baru

3.2.7.7 Input Laporan Pertanggung Jawaban

Gambar 3.19 Input Laporan Pertanggung

Jawaban

3.2.8 Desain Output

3.2.8.1 Laporan RAPB Per Unit

Gambar 3.20 Laporan RAPB Perunit

3.2.8.2 Laporan Ampra Per Unit

Gambar 3.21 Laporan Ampra Perunit

3.2.8.3 Rekap RAPB

Gambar 3.22 Rekap RAPB

3.2.8.4 Rekap Ampra

Gambar 3.23 Rekap Ampra

3.2.8.5 Laporan Sirkulasi Keuangan

Gambar 3.24 Laporan Sirkulasi Keuangan

3.2.9 Desain Menu

Menu

File Pengelolahan Laporan

Unit

BANK

RAPB

Ampra

Sirkulasi

Keuangan

BANK

RAPB

Ampra

Ubah

Password

Keluar

Laporan

Pertanggung

Jawaban

Sirkulasi

Keuangan

BANK

Kunci

Login

Log Out

Gambar 3.25 Desain Menu

IV IMPLEMENTASI

Dari hasil analisis dan perancangan,

dibuatlah sebuah program sistem informasi

keuangan berbasis desktop yang mengacu pada

hasil analisis dan perancangan dengan perincian

implementasi program yang dihasilkan sebagai

berikut:

4.1 Input Unit

Secara default, data Unit tidak ada di dalam

database, sehingga perlu diinputkan ke dalam

sistem melalui kotak dialog seperti dibawah ini.

Gambar 4.1 Input Unit

Data Unit ini sangat dibutuhkan karena

penginputan RAPB dan Ampra akan sesekali

memanggil data Unit ini. Sehingga diperlukan

ketelitian pada saat menginput datanya, karena

akan selalu digunakan baik untuk pengelolahan

RAPB ataupun pengelolahan Ampra.

4.2 Input BANK

Sama seperti data Unit, data BANK juga

tidak ada di dalam database, sehingga perlu

diinputkan terlebih dahulu sebelum melakukan

pengelolahan Ampra dan Sirkulasi Keuangan

BANK ke dalam sistem melalui kotak dialog

seperti pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Input BANK

Data BANK ini sangat dibutuhkan karena

proses pencairan ampra dan sirkulasi keuangan

BANK akan sesekali memanggil data BANK ini.

Sehingga diperlukan ketelitian pada saat

menginput datanya, karena akan selalu digunakan

baik untuk pengelolahan ampra ataupun

pengelolahan sirkulasi keuangan BANK.

4.3 Input RAPB

Perencanaan Anggaran dan Pendapatan

Belanja masing-masing unit diinput oleh petugas

melalui form serperti di bawah ini.

Gambar 4.3 Input RAPB

Seperti terlihat pada gambar 4.3, terdapat dua

panel, yaitu panel Unit dan panel Detail RAPB.

Untuk memilih Unit yang akan mengajuakan

RAPB, hanya dengan memilih item ComboBox

dan secara otomatis penanggung jawab akan

muncul. Selanjutnya tinggal menambahkan detail

RAPB yang dibuat oleh Unit yang bersangkutan.

4.4 Input Ampra

Proses pengelolahan Ampra tidak bias

dilakukan, terkecuali Unit yang bersangkutan

dengan pengampraan telah melakukan RAPB

sebelumnya. Ampra di sini dibagi menjadi dua

tabs, yaitu tab Pengadaan Barang dan Jasa serta

Pemeliharaan/Perbaikan, Barang, Sarana dan

Prasarana.

Gambar 4.4 Input Ampra

Jika ada Unit akan melakuka Pengampraan,

maka hal ini dapat dilakukan dengan syarat Unit

yang bersangkutan telah melakukan laporan pada

pencairan sebelumnya, atau tidak sedang

melakukan pengampraan yang masih belum

dicairkan.

4.5 Input Sirkulasi Keuangan BANK

Untuk pengelolahan sirkulasi keuangan

BANK, digunakanlah form seperti pada gambar

4.5.

Gambar 4.5 Input Sirkulasi Keuangan BANK

Setelah menentukan bulan dan tahun, lalu

menekan tombol pilih, maka pengelolahan

kesemua data yang ada bearada pada ruang

lingkup bulan dan tahun yang telah dipilih

tersebut.

4.6 Daftar RAPB

Untuk melihat RAPB secara keseluruhan,

dibuatlah form seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.6 Daftar RAPB

Terdapat dua panel yang ada di dalam form

tersebut. Panel pertama berfungsi menampilkan

RAPB, sedangkan panel yang kedua berfungsi

untuk menampilkan detail dari RAPB yang

sedang dipilih pada table yang terletak di panel

Daftar RAPB.

4.7 Pencairan Dana

Pola rancangan form ini mirip dengan daftar

RAPB, yaitu terbagi menjadi dua, utama dan

perincian Ampra. Adapun formnya adalah

sebagai berikut. Di dalam form ini disertakan

juga daftar Ampra agar dalam proses

pengelolahan pencairan dana masing-masing Unit

lebih mudah dilakukan.

Gambar 4.7 Daftar Ampra

Ketika ada ampra telah setujui, maka

perubahan pada detail Ampra harus dilakukan,

agar laporan untuk daftar Ampra yang telah

disetujui valid. perubahan bias dilakukan dengan

cara memilih Unit yang ada pada tabel Daftar

Ampra, setelah itu akan tampil di table Detail

Ampra, pada kolom Disetujui di cek, lalu teka

tombol simpan.

4.8 Laporan Pertanggung Jawaban

Setelah masing-masing Unit menerima dana

yang telah dicarikan, pada akhirnya akan

melakukan laporan. Untuk mengetahui unit apa

saja yang telah memiliki dana yang dicairkan

beserta untuk mengetahui apakah telah

melakukan laporan pertanggung jawaban Ampra

yang telah disetjui atau belum ditangani oleh

form pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Laporan Pertanggung Jawaban

V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan beberapa tahap proses

(analisis, perancangan, implementasi serta

pengujian), maka dapat disimpulkan bahwa

Sistem Informasi Keuangan Berbasis Dekstop

adalah sebuah program komputer yang

ditanamkan pada komputer desktop dan

dirancang bangun untuk mempermudah pekerjaan

karyawan yang ada di bagian Keuangan, serta

akan menjadi solusi dari permasalahan-

permasalahan yang ada dari sistem manual yang

telah ada sebelumnya. Sistem informasi ini dapat

membantu kinerja Bagian Keuangan seperti:

1. Memberikan Informasi yang Valid Sehingga

Dapat Dijadikan Bahan Evaluasi. Hal ini

karena sistem yang ada telah terkomputerisasi,

sehingga proses perhitungan akan jauh dari

kesalahan disebabkan karena mesin yang

melakukan perkerjaan itu.

2. Mempermudah Pengorganisiran Dana Terduga

dan Tidak Teduga. Karena telah disediakan

fitur khusus sehingga informasi mengenai

dana yang tidak terduga lebih jelas. seperti

pada lamporan Ampra dengan diberikan

kolom khusu untuk menerangkan bahwa item

ampra termasuk dari dana terduga atau tidak

terduga.

3. Mempercepat Laporan Keuangan. Sistem yang

telah terkomputerisasi tidak perlu melakukan

pengarsipan. Berbeda dengan manual,

sehingga karyawan Bagian Keuangan tidak

perlu membuang waktunya untuk hanya

sekerdar mencari berkas-berkas yang berkaitan

dengan keuangan, semisal Ampra masing-

masing Unit. Kesemuanya itu telah terekam di

dalam komputer sehingga ketika

membutuhkannya akan segera tersajikan dan

dijamin kevalidannya.

5.2. Saran

Sistem Informasi Keuangan ini berbasis

desktop yang dikhususkan hanya pada satu

komputer saja. Pengembangan program ke sisi

jaringan adalah merupakan tahap lanjutan yang

bisa dipilih, karena Sisitem Informasi ini akan

memiliki daerah jangkauan lebih besar (tidak

terbatas hanya pada satu komputer), yang pada

akhirnya dapat berjalan di beberapa komputer

sekaligus meningkatkan kualitas program serta

lebih bermanfaat bagi yang membutuhkan. Hal

ini juga tidak lepas dari pemilihan Database yang

memang dari awal menggunakan Database yang

bisa oleh diakses oleh multi-user atau client-

server, sehingga sangat cocok untuk

dikembangkah kearah sistem informasi berbasis

client-server.

DAFTAR PUSTAKA

Bunafit & Miftakhul, Huda, Membuat Aplikasi

Rental dengan Java dan MySQL, Penerbit

PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009.

Cintra, Sparina, Morfofonemiks Kata Berafiks

Ke-, Ke-an, dan –Itas,

http://citraindonesiaku.blogspot.com/2012/

02/morfofonemiks-kata-berafiks-ke-ke-

dan.html, Diakses pada 04 Juni 2013 Pukul

21.00.

Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, & Kevin

C. Dittman; Diterjemahkan oleh: Tim

Penerjemah ANDI, Metode Desain dan

Analisis Sistem, Penerbit ANDI,

Yogyakarta, 2004.

Jogiyanto H.M, Analisis & Desain Sistem

Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktik Aplikasi Bisnis, Penerbit

ANDI, Yogyakarta, Edisi ketiga, 2007.

Jogiyanto H.M, Sistem Teknologi Informasi

Pendekatan Terintegrasi: Konsep

Dasar,Teknologi, Aplikasi, Pengembangan,

dan Pengelolaan, Penerbit ANDI,

Yogyakarta, Edisi ketiga, 2009.

Kadir, Abdul, Dasar Pemrograman JAVATM 2,

Penerbit ANDI, Yogyakarta, Edisi kedua,

2007.

Kadir, Abdul, Tuntunan Praktis: Belajar

Database Menggunakan MySQL, Penerbit

ANDI, Yogyakarta, 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan,

http://bahasa.kemdiknas.go.id/

kbbi/index.php, Diakses pada 04 Juni 2013

Pukul 21.36.

Nugroho, Adi, Perancangan dan Implementasi

Sistem Basis Data, Penerbit ANDI,

Yogyakarta, 2011.

Sofwan, Akhmad, Belajar Mysql dengan

Phpmyadmin, Ilmu Komputer.com,

Copyright © 2003-2006.