sistem distribusi

33
Sistem Distribusi Sistem Distribusi

Upload: ulli-berty-gultom

Post on 16-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

distribusi

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Distribusi

Sistem DistribusiSistem Distribusi

Page 2: Sistem Distribusi

Sistem distribusi daya listrik meliputi semua Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-meter pelanggan

Pendahuluan

Page 3: Sistem Distribusi

Pendahuluan

Pendistribusian daya listrik dilakukan dengan menarik kawat – kawat distribusi melalui penghantar udara dan Penghantar bawah tanah dari mulai gardu induk hingga ke pusat – pusat beban

Page 4: Sistem Distribusi

Feeder 1

Feeder 2

Page 5: Sistem Distribusi

Klasifikasi Jaringan Distribusi

Berdasarkan Tegangan Berdasarkan Jenis Arus Berdasarkan Sistem Penyaluran Berdasarkan Konstruksi

jaringan Berdasarkan bentuk Jaringan

Page 6: Sistem Distribusi

1. Berdasarkan ukuran tegangan

Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (JTM), 6, 10, 20kV (Distribusi Primer)

Jaringan Distribusi Tegangan Rendah (JTR), 127/220 V → sistem lama, 220/380 V → sistem baru, 440/550 V → keperluan industri, disebut jg jaringan (Distribusi Sekunder)

Page 7: Sistem Distribusi

Tabel 1.

Page 8: Sistem Distribusi

Jaringan distribusi arus searah (DC) Walaupun ada untuk daerah-daerah terterntu → Sangat Jarang.

Keuntungan: Isolasinya lebih sederhana, Daya guna (efisiensi) lebih tinggi, karena faktor dayanya = 1 Tidak ada masalah stabilisasi dan perubahan frekuensi untuk

ppenyaluran jarak jauh Dianggap ekonomis bila jarak penyaluran lebih besar dari 1000 km untuk

saluran udara, dan lebih besar 50 km untuk saluran bawah tanah.

Kerugiannya Pengubahan arus AC ke DC atau kebalikannya menggunakan peralatan

converter atau Inverter, memerlukan biaya yang tinggi karena peralatan tersebut harganya mahal.

2. Berdasarkan jenis arusnya

Page 9: Sistem Distribusi

Jaringan Distribusi arus bolak-balik (AC)

Keuntungannya Mudah menstransformasikan tegangannya, naik maupun turun. Dapat mengatasi kesulitan dalam menyalurkan tenaga listrik untuk

jarak jauh. Dapat langsung digunakan untuk memparalelkan beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik. Dapat menyalurkan tiga atau empat tegangan dalam satu saluran,

karena menggunakan sistem tiga fasa.

Sistem tiga fasa ini mempunyai kelebihan menghasilkan medan putar

2. Berdasarkan jenis arusnya

Page 10: Sistem Distribusi

Jaringan Distribusi arus bolak-balik (AC)

Kerugiannya Memerlukan stabilitas tegangan untuk kondisi dan sifat beban

yang berubah-ubah. Memerlukan tingkat isolasi yang tinggi untuk tegangan tinggi. Terjadinya efek kulit (skin effect), induktansi, dan kapasitansi

untuk tegangan tinggi.

2. Berdasarkan jenis arusnya

Page 11: Sistem Distribusi

Saluran udara (overhead line)Penyaluran tenaga listrik melalui kawat penghantar yang ditompang pada

tiang listrik

Keuntungannya Lebih fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk perluasan beban. Lebih mudah dalam pemasangannya. Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan dideteksi. Kerugiannya Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa

pohon, dsb. Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar untuk

menempatkan saluran, Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang terjadi, akan

mengakibatkan tegangan drop lebih tinggi. Ongkos pemeliharaan lebih mahal, karena perlu jadwal pengecatan dan

penggantian material listrik bila terjadi kerusakan.

3. Berdasarkan sistem penyaluran

Page 12: Sistem Distribusi

Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)Sistem penyaluran tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanamkan di dalam

tanah

Keuntungannya Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon,

dsb. Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi, dari segi

keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang, Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara, Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan. Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan. akar

pohon, dan ketidakstabilan tanah.

3. Berdasarkan sistem penyaluran

Page 13: Sistem Distribusi

Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)

Kerugiannya Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan saluran udara, Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik gangguan tidak mudah (susah), Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui. Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir, desakan

3. Berdasarkan sistem penyaluran

Page 14: Sistem Distribusi

Hanya terdapat pada sistem distribusi saluran udara, 1. Konstruksi horisontal2. Konstruksi vertikal

4. Berdasarkan konstuksi jaringan

Page 15: Sistem Distribusi

Gambar. Konstruksi Horisontal dan Vertikal

4. Berdasarkan konstuksi jaringan

Page 16: Sistem Distribusi

Konstruksi Horizontal

Keuntungannya a. Tekanan angin yang terjadi, terfokus pada wilayah cross-arm b. Dapat digunakan untuk saluran ganda tiga fasa Kerugiannya a. Lebih banyak menggunakan cross-arm (travers) b. Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih berat. c. Lebih banyak menggunakan isolator

4. Berdasarkan konstuksi jaringan

Page 17: Sistem Distribusi

4. Berdasarkan konstuksi jaringan

Konstruksi Vertikal

Keuntungannya a. Sangat cocok untuk wilayah yang memiliki bangunan tinggi b. Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih sedikit c. Isolator jenis pasak (pin insulator) jarang digunakan d. Tanpa menggunakan cross-arm (travers) Kerugiannya a. Tekanan angin merata di bagian tiang b. Terbatas hanya untuk saluran tunggal tiga fasa

Page 18: Sistem Distribusi

Radial Radial tipe pohon (Tree)

Radial dengan tie dan switch pemisah

Radial dengan pusat beban

Radial dengan pembagian phase area

Loop Network/Mesh Spidel Interkoneksi

5. Berdasarkan bentuk jaringan

Page 19: Sistem Distribusi

a) Radial

Jaringan yang setiap saluran primernya hanya mampu menyalurkan daya dalam satu aliran daya.

Jaringan pola radial biasa dipakai untuk melayani daerah yang tingkat kerapatan beban yang rendah.

Keuntungan : Paling sederhana & murah.

Kerugian : keandalannya rendah jika ada gangguan pada satu beban, maka beban lain akan terganggu. Solusi pemasangan CB dan penyambung

5. Berdasarkan bentuk jaringan

Page 20: Sistem Distribusi

Jaringan Distribusi Tipe Radial

Page 21: Sistem Distribusi

Jaringan Distribusi Tipe Radial

Page 22: Sistem Distribusi

Fuse Cut Off

Page 23: Sistem Distribusi

Radial tipe pohon (Tree)

Bentuk paling dasar.

Satu saluran utama dibentang menurut kebutuhannya, selanjutnya dicabangkan dengan saluran cabang (lateral) dan lateral ini dicabang-cabang lagi dengan sublateral (anak cabang).

Ukuran penyulang utama adalah yang terbesar, ukuran lateral adalah lebih kecil dari penyulang utama, dan ukuran sub lateral adalah yang terkecil sesuai dengan kerapatan arus yang ditanggung masing-masing saluran.

Page 24: Sistem Distribusi

Radial dengan tie dan switch pemisah (DS)

Modifikasi bentuk dasar dengan menambahkan tie dan switch pemisah, yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan bagi konsumen, dengan cara menghubungkan area – area yang tidak terganggu pada penyulang yang bersangkutan, dengan penyulang di sekitarnya.

Dengan demikian bagian penyulang yang terganggu dilokalisir, dan bagian penyulang lainnya yang "sehat" segera dapat dioperasikan kembali, dengan cara melepas switch yang terhubung ke titik gangguan, dan menghubungkan bagian penyulang yang sehat ke penyulang di sekitarnya.

Page 25: Sistem Distribusi

Radial dengan pusat beban

Bentuk ini mencatu daya dengan menggunakan penyulang utama (main feeder) yang disebut "express feeder" langsung ke pusat beban

Dari titik pusat beban ini disebar dengan menggunakan "back

feeder" secara radial.

Page 26: Sistem Distribusi

Radial dengan pembagian phase area

Pada bentuk ini masing-masing fasa dari jaringan bertugas melayani daerah beban yang berlainan.

Kelemahannya: Dapat menimbulkan akibat kondisi sistem 3 fasa yang tidak seimbang (simetris), bila digunakan pada daerah beban yang baru dan belum mantap pembagian bebannya.

Karenanya hanya cocok untuk daerah beban yang stabil dan penambahan maupun pembagian bebannya dapat diatur merata dan simetris pada setiap fasanya.

Page 27: Sistem Distribusi

5. Berdasarkan bentuk jaringan

a) LoopJaringan primer pola loop adalah jaringan yang dimulai dari satu

titik pada rel daya yang berkeliling di daerah beban kemudian kembali ke titik rel daya semula.

Keuntugan dari sistem loop : suatu konsumen dapat memperoleh pasokan energi dari dua arah. Bilamana pasokan dari salah satu arah terganggu, pemakai itu akan

disambung pada pasokan arah lainnya.

Page 28: Sistem Distribusi

Jaringan Distribusi tipe loop

Page 29: Sistem Distribusi

Bentuk loop ini ada 2 macam, yaitu:

open loop:

Bila diperlengkapi dengan normally-open switch, dalam keadaan normal rangkaian selalu terbuka.

close loop

Bila diperlengkapi dengan normally-close switch, yang dalam keadaan normal rangkaian selalu tertutup.

Page 30: Sistem Distribusi

a) Grid (Network/Mesh)

Sistem ini dilayani oleh dua atau lebih sumber tenaga listrik. Selain itu jumlah cabang lebih banyak dari jumlah titik feeder.

Sistem distribusi dengan pola grid (network) mempunyai beberapa rel daya, dan diantara rel-rel daya tersebut dihubungkan oleh saluran penghubung yang disebut tie feeder. Dengan demikian setiap gardu induk distribusi dapat menerima atau mengirim daya dari atau ke rel lain.

5. Berdasarkan bentuk jaringan

Page 31: Sistem Distribusi

Jaringan Distribusi Grid/Network/Mesh

Page 32: Sistem Distribusi

Keuntungan :

Kontuinitas pelayanan yang lebih baik dari pola radial maupun loop. Fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan beban. Sesuai untuk daerah dengan kerapatan beban yang tinggi.

Kerugian :

Sistem proteksinya rumit. Biayanya mahal.

Page 33: Sistem Distribusi

a) Spindle

Spindle merupakan pengembangan dari jaringan radial dan loop terpisah.

Beberapa saluran yang keluar dari satu gardu induk diarahkan menuju satu tempat yang disebut gardu hubung (GH),

Kemudian antara gardu induk dan gardu hubung tersebut dihubungkan dengan satu saluran feeder express.

5. Berdasarkan bentuk jaringan