sistem distribusi
DESCRIPTION
distribusiTRANSCRIPT
Sistem DistribusiSistem Distribusi
Sistem distribusi daya listrik meliputi semua Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-meter pelanggan
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendistribusian daya listrik dilakukan dengan menarik kawat – kawat distribusi melalui penghantar udara dan Penghantar bawah tanah dari mulai gardu induk hingga ke pusat – pusat beban
Feeder 1
Feeder 2
Klasifikasi Jaringan Distribusi
Berdasarkan Tegangan Berdasarkan Jenis Arus Berdasarkan Sistem Penyaluran Berdasarkan Konstruksi
jaringan Berdasarkan bentuk Jaringan
1. Berdasarkan ukuran tegangan
Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (JTM), 6, 10, 20kV (Distribusi Primer)
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah (JTR), 127/220 V → sistem lama, 220/380 V → sistem baru, 440/550 V → keperluan industri, disebut jg jaringan (Distribusi Sekunder)
Tabel 1.
Jaringan distribusi arus searah (DC) Walaupun ada untuk daerah-daerah terterntu → Sangat Jarang.
Keuntungan: Isolasinya lebih sederhana, Daya guna (efisiensi) lebih tinggi, karena faktor dayanya = 1 Tidak ada masalah stabilisasi dan perubahan frekuensi untuk
ppenyaluran jarak jauh Dianggap ekonomis bila jarak penyaluran lebih besar dari 1000 km untuk
saluran udara, dan lebih besar 50 km untuk saluran bawah tanah.
Kerugiannya Pengubahan arus AC ke DC atau kebalikannya menggunakan peralatan
converter atau Inverter, memerlukan biaya yang tinggi karena peralatan tersebut harganya mahal.
2. Berdasarkan jenis arusnya
Jaringan Distribusi arus bolak-balik (AC)
Keuntungannya Mudah menstransformasikan tegangannya, naik maupun turun. Dapat mengatasi kesulitan dalam menyalurkan tenaga listrik untuk
jarak jauh. Dapat langsung digunakan untuk memparalelkan beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik. Dapat menyalurkan tiga atau empat tegangan dalam satu saluran,
karena menggunakan sistem tiga fasa.
Sistem tiga fasa ini mempunyai kelebihan menghasilkan medan putar
2. Berdasarkan jenis arusnya
Jaringan Distribusi arus bolak-balik (AC)
Kerugiannya Memerlukan stabilitas tegangan untuk kondisi dan sifat beban
yang berubah-ubah. Memerlukan tingkat isolasi yang tinggi untuk tegangan tinggi. Terjadinya efek kulit (skin effect), induktansi, dan kapasitansi
untuk tegangan tinggi.
2. Berdasarkan jenis arusnya
Saluran udara (overhead line)Penyaluran tenaga listrik melalui kawat penghantar yang ditompang pada
tiang listrik
Keuntungannya Lebih fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk perluasan beban. Lebih mudah dalam pemasangannya. Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan dideteksi. Kerugiannya Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa
pohon, dsb. Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar untuk
menempatkan saluran, Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang terjadi, akan
mengakibatkan tegangan drop lebih tinggi. Ongkos pemeliharaan lebih mahal, karena perlu jadwal pengecatan dan
penggantian material listrik bila terjadi kerusakan.
3. Berdasarkan sistem penyaluran
Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)Sistem penyaluran tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanamkan di dalam
tanah
Keuntungannya Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon,
dsb. Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi, dari segi
keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang, Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara, Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan. Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan. akar
pohon, dan ketidakstabilan tanah.
3. Berdasarkan sistem penyaluran
Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)
Kerugiannya Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan saluran udara, Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik gangguan tidak mudah (susah), Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui. Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir, desakan
3. Berdasarkan sistem penyaluran
Hanya terdapat pada sistem distribusi saluran udara, 1. Konstruksi horisontal2. Konstruksi vertikal
4. Berdasarkan konstuksi jaringan
Gambar. Konstruksi Horisontal dan Vertikal
4. Berdasarkan konstuksi jaringan
Konstruksi Horizontal
Keuntungannya a. Tekanan angin yang terjadi, terfokus pada wilayah cross-arm b. Dapat digunakan untuk saluran ganda tiga fasa Kerugiannya a. Lebih banyak menggunakan cross-arm (travers) b. Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih berat. c. Lebih banyak menggunakan isolator
4. Berdasarkan konstuksi jaringan
4. Berdasarkan konstuksi jaringan
Konstruksi Vertikal
Keuntungannya a. Sangat cocok untuk wilayah yang memiliki bangunan tinggi b. Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih sedikit c. Isolator jenis pasak (pin insulator) jarang digunakan d. Tanpa menggunakan cross-arm (travers) Kerugiannya a. Tekanan angin merata di bagian tiang b. Terbatas hanya untuk saluran tunggal tiga fasa
Radial Radial tipe pohon (Tree)
Radial dengan tie dan switch pemisah
Radial dengan pusat beban
Radial dengan pembagian phase area
Loop Network/Mesh Spidel Interkoneksi
5. Berdasarkan bentuk jaringan
a) Radial
Jaringan yang setiap saluran primernya hanya mampu menyalurkan daya dalam satu aliran daya.
Jaringan pola radial biasa dipakai untuk melayani daerah yang tingkat kerapatan beban yang rendah.
Keuntungan : Paling sederhana & murah.
Kerugian : keandalannya rendah jika ada gangguan pada satu beban, maka beban lain akan terganggu. Solusi pemasangan CB dan penyambung
5. Berdasarkan bentuk jaringan
Jaringan Distribusi Tipe Radial
Jaringan Distribusi Tipe Radial
Fuse Cut Off
Radial tipe pohon (Tree)
Bentuk paling dasar.
Satu saluran utama dibentang menurut kebutuhannya, selanjutnya dicabangkan dengan saluran cabang (lateral) dan lateral ini dicabang-cabang lagi dengan sublateral (anak cabang).
Ukuran penyulang utama adalah yang terbesar, ukuran lateral adalah lebih kecil dari penyulang utama, dan ukuran sub lateral adalah yang terkecil sesuai dengan kerapatan arus yang ditanggung masing-masing saluran.
Radial dengan tie dan switch pemisah (DS)
Modifikasi bentuk dasar dengan menambahkan tie dan switch pemisah, yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan bagi konsumen, dengan cara menghubungkan area – area yang tidak terganggu pada penyulang yang bersangkutan, dengan penyulang di sekitarnya.
Dengan demikian bagian penyulang yang terganggu dilokalisir, dan bagian penyulang lainnya yang "sehat" segera dapat dioperasikan kembali, dengan cara melepas switch yang terhubung ke titik gangguan, dan menghubungkan bagian penyulang yang sehat ke penyulang di sekitarnya.
Radial dengan pusat beban
Bentuk ini mencatu daya dengan menggunakan penyulang utama (main feeder) yang disebut "express feeder" langsung ke pusat beban
Dari titik pusat beban ini disebar dengan menggunakan "back
feeder" secara radial.
Radial dengan pembagian phase area
Pada bentuk ini masing-masing fasa dari jaringan bertugas melayani daerah beban yang berlainan.
Kelemahannya: Dapat menimbulkan akibat kondisi sistem 3 fasa yang tidak seimbang (simetris), bila digunakan pada daerah beban yang baru dan belum mantap pembagian bebannya.
Karenanya hanya cocok untuk daerah beban yang stabil dan penambahan maupun pembagian bebannya dapat diatur merata dan simetris pada setiap fasanya.
5. Berdasarkan bentuk jaringan
a) LoopJaringan primer pola loop adalah jaringan yang dimulai dari satu
titik pada rel daya yang berkeliling di daerah beban kemudian kembali ke titik rel daya semula.
Keuntugan dari sistem loop : suatu konsumen dapat memperoleh pasokan energi dari dua arah. Bilamana pasokan dari salah satu arah terganggu, pemakai itu akan
disambung pada pasokan arah lainnya.
Jaringan Distribusi tipe loop
Bentuk loop ini ada 2 macam, yaitu:
open loop:
Bila diperlengkapi dengan normally-open switch, dalam keadaan normal rangkaian selalu terbuka.
close loop
Bila diperlengkapi dengan normally-close switch, yang dalam keadaan normal rangkaian selalu tertutup.
a) Grid (Network/Mesh)
Sistem ini dilayani oleh dua atau lebih sumber tenaga listrik. Selain itu jumlah cabang lebih banyak dari jumlah titik feeder.
Sistem distribusi dengan pola grid (network) mempunyai beberapa rel daya, dan diantara rel-rel daya tersebut dihubungkan oleh saluran penghubung yang disebut tie feeder. Dengan demikian setiap gardu induk distribusi dapat menerima atau mengirim daya dari atau ke rel lain.
5. Berdasarkan bentuk jaringan
Jaringan Distribusi Grid/Network/Mesh
Keuntungan :
Kontuinitas pelayanan yang lebih baik dari pola radial maupun loop. Fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan beban. Sesuai untuk daerah dengan kerapatan beban yang tinggi.
Kerugian :
Sistem proteksinya rumit. Biayanya mahal.
a) Spindle
Spindle merupakan pengembangan dari jaringan radial dan loop terpisah.
Beberapa saluran yang keluar dari satu gardu induk diarahkan menuju satu tempat yang disebut gardu hubung (GH),
Kemudian antara gardu induk dan gardu hubung tersebut dihubungkan dengan satu saluran feeder express.
5. Berdasarkan bentuk jaringan