sistem disribusi

23

Upload: rizky-hendry

Post on 02-Aug-2015

360 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Sistem Distribusi Listrik di kapal didistribusikan dari Main Switchboard ke Distribusi panel-panel listrik dan daya listrik terkecil

Tenaga listrik disalurkan ke Pusat Pembangkit Tenaga listrik (PPTL) atau Main Switch Board yang akan disalurkan ke pembagi tenaga listrjk (bus bar atau rel distribusi), peralatan-peralatan pemakai daya listrik atau beban.

Sumber Distribusi Tenaga Listrik Sistem distribusi/jaringan di kapal

direncanakan mempunyai spesifikasi sbb : 1. Arus bolak/balik (AC) -380/220 V, 3 fase, 50 Hz untuk jaringan

daya (supply daya ke motor-motor listrik)

- 220/110 V, 2 fase, 50 Hz untuk jaringan lampu penerangan dan

perlengkapan/peralatan listrik lainnya

2. Arus searah (DC) - Tegangan 24 V untuk jaringan daya darurat

(lampu penerangan, lampu navigasi, komunikasi,sebagian sistem navigasi dan peralatan lainnya)

ELEMENTARY ONE LINE DIAGRAM (ELECTRIC POWER SYSTEM)

MSB atau dinamakan panel listrik adalah suatu susunan peralatan listrik / komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu papan control (board)sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Feeder-feeder PanelUntuk pembagian distribusi daya listrik yang akan dihubungkan ke Panel Distribution Box-Panel Distribution Box yang akan mensuplai beban-beban listrik yang ada di kapal.

Ada dua Feeder Panel:

1.Feeder Panel No.1: yang akan memberi suplai daya listrik ke :

a. Local G.S.P. (Group Starter Panel) & AC 380 V LoadBeban yang menggunakan motor listrik untuk bekerjanya atau yang lainnya dan beban-beban lain yang memerlukan suplai tegangan arus bolak-balik 380 V.

b. Shore Connection (SC) Box.Merupakan Suplai hubung darat. Saklar dari suplai darat pada MSB interlock dengan Circuit Breaker Generator sehingga tidak bisa ditutup (ON) bila generator masih terhubung.

International Shore Connection adalah suatu perlengkapan (flanges) yang harus dimiliki setiap kapal yang berbobot 500 GRT keatas, sesuai dengan aturan Solas, IMO mengenai jumlah, type serta dimensi dari ISC tsb.

Kegunaanya antara lain: 1. Untuk memungkinkan pihak darat/kapal lain

menyupply air ke sebuah kapal yang mengalami musibah kebakaran, sementara kapal tsb sudah tidak bias mempungsikan fire pumpnya.

2. Untuk melakukan discharge minyak kotor atau bilges ke penampungan di darat

c. Emergency Switch Board (ESB)diturunkan tegangannya oleh Transformator Step Down 220/24 V dan disearahkan dengan rectifier, dan masuk ke 24 VDC Bus. Tegangan 24 VDC dari Bus ESB dipergunakan untuk keperluan :

Pengisian Baterai (Battery Charging)Mensuplai beban DC 24 V (Peralatan

Navigasi, Lampu-Iampu navigasi dan Emergency lighting)

Mensuplai lampu-Iampu Baterai di setiap deck

d. Low Voltage Feeder Panel.Memberikan suplai daya listriknya ke beban-beban AC 220 V

2. Feeder Panel No.2: yang akan memberi suplai daya listrik ke : Local G.S.P. (Group Starter Panel) & AC 380 V Load yang lain

• Untuk menentukan kapasitas generator dan jumlah generator set yang akan dipasang memerlukan analisa sistem kerja di kapal.

• Dengan bantuan tabel kita dapat membuat sistem kerja dalam berbagai kondisi kapal, diantaranya pada saat: kapal berlayar, kapal berlayar dengan membuang sauh, kapal berlayar tanpa bongkar muat, kapal berlayar dengan bongkar muat, kapal meninggalkan dermaga.

Sistem kerja juga berubah pada jenis kapal yang berbeda seumpama untuk kapal penumpang, sistem kerjanya berbeda dengan sistem kerja pada kapal pendorong kapal pemadam

Jenis pemakaian pada setiap kondisi kerja di kapal masih digolongkan menjadi:- pemakaian terus-menerus

- pemakaian tenaga terputus-putus

Secara garis besar cara pemakaian tabel beban dapat dikelompokkan dalam group:1. peralatan mesin bantu

2. peralatan pelayanan mesin bantu kapal 3. peralatan pelayanan main deck 4. peralatan radio komunikasi dan lampu-

lampu

• Peralatan per kelompok tsb dalam penggunaannya dikelompokkan menjadi:1. Peralatan pertama yaitu peralatan yang bekerja dalam sistem kerja tertentu dimana bebannya tetap

misal : pompa pendingin motor pokok pada waktu kapal berlabuh dengan bongkar muat, peralatan deck, mooring winch, windlass pada saat kapal berlabuh

- AC dan penerangan2. Peralatan Kedua

yaitu peralatan yang bekerja pada sistem kerja tertentu dengan beban yang berubah-ubahmisal : kompresor udara, oily water separator

3. Peralatan Ketiga yaitu perlatan yang bekerja dalam sistem kerja tertentu dimana beban berlangsung dalam waktu pendek.

Misal : pompa bahan bakar (pada saat kapal berlayar), transfer pump dan supplyKondisi kapal dapat dikelompokkan dalam kolom-kolom sbb:- kapal berlayar normal (normal sea going)- kapal meninggalkan pelabuhan (leaving port)- kapal berlabuh bongkar muat (cargo unloading)

- kapal sandar (in port)- kapal dalam keadaan darurat (emergency gent)- kapal meninggalkan pelabuhan sesudah penggunaan peralatan yang penting (After frep trip at leaving port)- kapal berlabuh bongkar muat setelah penggunaan peralatan yang penting (after frep at cargo unloading)

Sistem kerja kapal dikelompokkan menjadi :- Faktor permintaan (demand factor) %- Beban terus-menerus (load continuous) Kw- Jumlah peralatan (No. of Set)- Daya keluaran (output) Kw- Daya masukan (input) Kw