sistem audit kematian balita-lampung
DESCRIPTION
sistem auditTRANSCRIPT
SISTEM AUDIT KEMATIAN BALITA
SERTIFIKAT PENYEBAB KEMATIAN
Sertifikat Penyebab kematian: Formulir yang digunakan untuk mengumpulkan informasi identitas dan penyebab kematian.
Sumber informasi pengisian formulir: 1. Rekam medik (kejadian di fasilitas)2. Autopsi verbal (kejadian kematian di rumah)
Manfaat Statistik Penyebab Kematian
• Besaran masalah : Trend dan diferensial penyakit
• Perencanaan : Planning program intervensi
• Monitoring
• Evaluasi program
• Penelitian epidemiologi
• Penelitian biomedis dan sosiomedis
Perencana kesehatan, administrator, medis profesional
AUTOPSI VERBAL BALITA
(AV BALITA)
PENDAHULUAN(1)
Informasi penyebab kematian, distribusi & faktor determinannya sangat esensial dalam pengelolaan kes masy, terutama pada kelompok risiko tinggi (Balita)
Informasi untuk menentukan prioritas yan kes, perencanaan tindakan intervensi atau pemantauan efektifitas program
Kematian merupakan kejadian nyata, tetapi informasi yang diperlukan sukar ditemukan
sebagian besar kematian terjadi di rumah statisitik yang tersedia kurang reliabel
perlu cara sederhana
AUTPOSI VERBALDiagnosis kesakitan menjelang kematian berdasarkan wawancara pada ibu/pengasuh (indirek)
KEGUNAAN - Kecenderungan penyebab spesifik mortalitas- Distribusi pada golongan umur- Evaluasi program- Menentukan determinan kematian
PENGEMBANGAN AV-PENGEMBANGAN AV-BALITABALITA
Pertimbangkan jenis penyakit yang dipilih
Pilihan jenis:
- gejala patognomonis
- dikenal masyarakat
- nilai kesehatan tinggi
- prevalensi cukup besar
FORMAT KUESIONER
-Terbuka : pewawancara mengisi tanda+gejala dan lain keterangan- Ceklis : gejala dan tanda ada atau tidak- Ceklis dengan filter : gejala positif dilanjutkan pertanyaan atau modul- Kombinasi: terbuka dan dilanjutkan ceklis
• Penggunaan istilah lokal• *precoded – coded
FAKTOR YANG MEMPENAGRUHI VALIDITAS AV
• Pewawancara- Jumlah
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Umur
- Pelatihan yang diberikan
4. Responden: - Ibu atau lain - nilai anak - pendidikan - sosial ekonomi - adat istiadat 5. Selang waktu (kejadian – wawancara) - dianjurkan antara 2-24 minggu6. Penentuan Diagnosis : - tempat, baku, prosedur, jumlah penilai single/multiple
JENIS DIAGNOSIS PENYAKIT/ KLASIFIKASI (MTBS)
- Anak Balita : pneumonia, diare/muntah, malaria, campak, DBD, tifoid, gizi buruk/anemia, kecelakaan
- Neonatus :Prematur/BBLR, asfiksia, sepsis/meningitis, tetanus neonatorum, ikterus, trauma lahir, kelainan kongenital
ESTIMASI JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN ANAK BALITA
ESTIMASI JUMLAH KEMATIAN BALITA DI SUATU WILAYAH
I. Perhitungan jumlah kematian bayi (0 - < 12 bulan) dalam 1 tahun
Jika :Jumlah penduduk suatu wilayah kabupaten : 1.000.000 jiwaAngka kelahiran : 2,2%Angka kematian bayi (AKB) : 36/1000
Maka :Perkiraan jumlah kelahiran dlm 1 th : 2, 2 % X 1.000.000 : 22.000
bayiJumlah kematian bayi dalam 1 tahun : 36/1000 X 22.000 = 792 bayi
dalam 1 tahun
II. Perhitungan jumlah kematian anak balita
Jika :Angka Kematian Anak Balita (1 – < 5 tahun) : 11/1000Perkiraan jumlah balita (0 – < 5 tahun) : 10% X 1.000.000: 100.000 balita
Maka :Jumlah anak balita (1- < 5 tahun): 100.000 – 22.000 : 78.000Jumlah Kematian anak balita :11/1000 X 78.000 = 858 anak balita 1 th
III. Perhitungan Jumlah Kematian Balita dalam 1 tahun
Perkiraan jumlah kematian balita (0 - <5 tahun) : 792 + 858 = 1.650 balita dalam 1 tahun
Jml Puskesmas : 30Rata-rata per puskesmas : 55 kematianRata-rata per puskesmas/bulan : 5 balita
MATERI AUTOPSI VERBAL
PENENTUAN KLASIFIKASI PENYAKIT AV
• Menggunakan metode yang digunakan pada MTBS yang dimodifikasi
• Kumpulan gejala dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap orang tua/orang dekat yang dianggap paling tahun keadaan anak menjelang meninggal
• Gejala utama yaitu batuk dan/atau sukar bernapas, diare, muntah, demam, malnutrisi/anemia, kematian neonatal (umur < 30 hari) dan kecelakaan,
A. AUTOPSI VERBAL PADA GEJALA BATUK
Yang dinilai adalah :• Berapa lama anak batuk atau sukar bernapas
menjelang kematiannya• Apakah disertai salah satu gejala berikut :• Napas cepat• Tarikan dinding dada bagian baawah ke dalam• Napas berbunyi• Cuping hidung bergerak
TANYAKAN: Apakah anak menderita batuk dan/atau sukar bernapas ?
“Sukar bernapas” adalah setiap pola pernapasan yang tidak biasa. Ibu-ibu akan menggambarkan keadaan ini dengan berbagai cara. Ada yang mengatakan napas anak “cepat” atau “berbunyi” atau “terganggu” atau “megap-megap”.
Bila ibu menjawab YA, tanyakan pertanyaan berikutnya.
TANYAKAN: Sudah berapa lama ?Umumnya anak yang menderita batuk dan pilek akan
sembuh dalam waktu 2 minggu. Anak yang sudah menderita batuk dan/atau sukar bernapas lebih dari 14 hari berarti menderita batuk kronis. Ini bisa merupakan tanda dari tuberkulosis, asma, batuk rejan atau masalah lain. Seorang anak yang keadaan umumnya baik dan mempunyai riwayat batuk malam hari yang kronis kemungkinan menderita asma meskipun tidak disertai suara napas mengi. Anak yang menderita pertusis keadaannya akan membaik setelah 6-10 minggu, sedangkan tuberkulosis merupakan keadaan yang serius, karena dapat menyebabkan anak meninggal.
TANYAKAN: Apakah anak tampak sukar bernapas ?Apakah ada napas cepat ?• Gejala napas cepat dapat ditanyakan kepada keluarga dekat dengan
menimbulkan kesan bahwa anak bernapas lebih cepat daripada sebelum anak sakit sedemikian sehingga ibu/keluarga dekat mempunyai kesan anak tampak kesukaran bernapas.
Apakah ada tarikan dinding dada ?• Gejala ini jarang sekali diperhatikan oleh ibu atau siapa saja yang menjaga
anak waktu sakit. Untuk melihat dan mengenali gejala ini, petugas kesehatan memerlukan latihan khusus dengan melihat tarikan otot dinding dada bagian bawah. Sehingga untuk menanyakan gejala ini, memerlukan keterampilan khusus cara menjelaskannya kepada keluarga.
Apakah napas berbunyi/mengi ?• Gejala ini cukup mudah dikenali bila bunyi napas cukup keras, seperti suara
asma, stridor, suara lendir. Gejala ini menimbulkan kesan pada keluarga bahwa anak mengalami gangguan dalam bernapas.
B. AUTOPSI VERBAL PADA GEJALA DIARE
MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK GEJALA DIARE
Yang dinilai pada anak diare adalah:
• sudah berapa lama anak menderita diare
• adanya darah dalam tinja untuk menentukan apakah anak menderita disentri, dan
• tanda-tanda dehidrasi
TANYAKAN: Apakah anak menderita diare?• Gunakan istilah diare yang dimengerti ibu.• Bila ibu menjawab YA, catatlah jawabannya. Kemudian
tanyakan apakah ada tanda-tanda dehidrasi, diare persisten dan disentri.
TANYAKAN: Sudah berapa lama?• Diare yang berlangsung 14 hari atau lebih disebut diare persisten.TANYAKAN: Apakah ada darah dalam tinja?• Tanyakan kepada ibu apakah dia pernah melihat darah dalam
tinja anak selama episode diare ini.TANYAKAN: Apakah ada tanda dehidrasi ?• Gelisah,rewel,letargis/tidak sadar,mata akan tampak cekung,
mulut kering, kencing sedikit, sering muntah, tidak bisa minum atau malas minum, minum dengan lahap atau kehausan.
MENGKLASIFIKASIKAN GEJALA DIARE
Ada tiga tabel klasifikasi untuk mengklasifikasikan diare :
• Bila anak menderita diare < 14 hari, klasifikasikan anak untuk diare
• Bila anak telah menderita diare 14 hari atau lebih, klasifikasikan anak untuk diare persisten
• Bila ada darah dalam tinjanya, klasifikasikan anak untuk disentri.
Semua anak dengan diare diklasifikasikan menurut derajat dehidrasinya
C.AUTOPSI VERBAL PADA GEJALA MUNTAH
Muntah kadang-kadang gejala penyerta pada diare, namun ada gejala muntah tanpa diare.
TANYAKAN : Apakah sebelum meinggal anak sering muntah ?KLASIFIKASI GEJALA MUNTAH :Muntah tanpa dehidrasiMuntah dengan dehidrasi
BILA ADA MUNTAH KLESIFIKASI
Anak muntah **Tidak ada tanda
dehidrasi**
Muntah tanpa dehidrasi
Anak muntah **Ada tanda dehidrasi **
Muntah dengan dehidrasi
D. AUTOPSI VERBAL PADA GEJALA DEMAM
TANYAKAN: Apakah anak demam?TENTUKAN Risiko Malaria: tinggi, rendah, atau tidak berisikoJika risiko malaria di daerah setempat rendah atau tidak berisiko, tanyakan:Apakah anak bepergian ke luar daerah dalam 2 minggu terakhir ini?Jika ya, kemana?Klasifikasikan kembali risiko malaria sebagi risiko rendah atau risiko tinggi jika ada riwayat bepergian ke daerah risiko malaria pada 2 minggu terakhir.
TANYAKAN: Sudah berapa lama? Bila lebih dari 7 hari, apakah demam terjadi setiap hari?Tanyakan kepada ibu berapa lama anak telah menderita demam. Bila demam telah berlangsung 7 hari, tanyakan apakah demam terjadi setiap hari. Kebanyakan demam terjadi karena penyakit yang disebabkan infeksi virus dan akan menghilang dalam 5-7 hari. Demam yang terjadi setiap hari selama lebih dari 7 hari bisa berarti anak menderita penyakit yang lebih berat seperti demam tifoid.
TANYAKAN: Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir?TANYAKAN: Apakah ada kaku kuduk?TANYAKAN: Apakah ada pilek?TANYAKAN: Apakah ada tanda-tanda CAMPAK?Carilah apakah ada ruam menyeluruh dan salah satu dari tanda-tanda berikut:batuk, pilek, atau mata merah.Jika anak menderita campak sebelum meninggal atau dalam 3 bulan terakhir tanyakan apakah ada : luka di mulut. mata bernanah, kekeruhan kornea
TANYAKAN : Apakah ada tanda yang menyokong DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)Tanyakan gejala pada anak untuk DBD hanya jika demam kurang dari 7 hari :PerdarahanNyeri ulu hati (pada anak lebih besar) atau anak gelisah.Petekie (bintik pendarahan di kulit)Syok
E. AUTOPSI VERBAL PADA GEJALA MALNUTRISI/ANEMIA
TANYAKAN : Apakah anak tampak sangat kurus ?• Wajah seorang anak yang tampak sangat kurus mungkin masih
tampak normal. Perutnya bisa buncit atau bengkak.TANYAKAN : Apakah telapak tangan atau konjungtiva pucat ?TANYAKAN: Apakah ada bengkak pada kedua kaki ?TENTUKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR• Berat badan menurut umur ditentukan dengan cara membandingkan
berat badan anak dengan berat anak-anak lain pada umur yang sama.• Bila ibu masih menyimpan KMS anak, lihatlah grafik berat badan
sebelum anak meninggal pada KMS.• Lihatlah apakah titik berat badan anak berada di atas, pada atau di
bawah garis merah