sislognas

23
“LOGISTIK YANG TERINTEGRASI SECARA NASIONAL DAN TERHUBUNG SECARA GLOBAL UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT” 11 DESEMBER 2013 LAPORAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISLOGNAS 2013 TIM KERJA PENGEMBANGAN SISLOGNAS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Upload: bpiw

Post on 01-Feb-2016

245 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SISLOGNAS

TRANSCRIPT

Page 1: SISLOGNAS

“LOGISTIK YANG TERINTEGRASI SECARA NASIONALDAN TERHUBUNG SECARA GLOBAL UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT”

1 1 D E S E M B E R 2 0 1 3

LAPORAN IMPLEMENTASI KEBIJAKANPENGEMBANGAN SISLOGNAS 2013

TIM KERJA PENGEMBANGAN SISLOGNASKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Page 2: SISLOGNAS

KERANGKA PAPARAN

1. FOKUS PROGRAM TAHUN 2013

2. ARAHAN MENKO PEREKONOMIAN SELAKU KETUA HARIAN KP3EI TENTANG IMPLEMENTASI SISLOGNAS

3. PROGRES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISLOGNAS

4. KEPUTUSAN/ARAHAN KETUA POKJA KONEKTIVITAS

2

Page 3: SISLOGNAS

1. FOKUS PROGRAM 2013

3

Page 4: SISLOGNAS

FOKUS PROGRAM TAHUN 20131. Key Driver Komoditi Utama:

Penetapan Komoditi SISLOGNAS Pembangunan Pusat Distribusi Regional (Bigwin 8).

2. Key Driver Infrastruktur Transportasi: Penurunan biaya logistik di Pelabuhan (Bigwin 15); Optimalisasi Dry Port Cikarang dan Pembangunan Dry Port Entikong (Bigwin 17); dan Penetapan Pelabuhan Hub Laut Internasional di Kuala Tanjung dan Bitung (Bigwin 1).

3. Key Driver Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik: Revitalisasi BUMN Niaga dan Peningkatan Peran BUMN (Bigwin 11 dan 12); Pengembangan Short Sea Shipping (Bigwin 3); dan Revitalisasi Transportasi Angkutan Barang dan Pangan.

4. Key Driver Sumber Daya Manusia (SDM) Logistik: Penataan Keilmuan dan Program Studi Logistik di Perguruan Tinggi; dan Standar Kompetensi Profesi Logistik dan Lembaga Sertifikasi Profesi (Bigwin 13).

5. Key Driver ICT: Konsep Sistem e-Logistik Nasional - INALOG (Bigwin 5).

6. Key Driver Regulasi dan Kelembagaan: Penyelesaian Kebijakan/Regulasi terkait Driver 1 s.d 5.

4

Page 5: SISLOGNAS

2. ARAHAN MENKO PEREKONOMIAN SELAKU KETUA HARIAN KP3EI

TENTANG IMPLEMENTASI SISLOGNAS

5

Page 6: SISLOGNAS

1. Dalam Rakor Kebijakan Pengembangan Sislognas, Rabu 26 Des 2012. Matriks Hasil Rakor disampaikan oleh Wamen PPN/Waka Bappenas kepada Kementerian/Lembaga dan Pemda terkait, surat No.S-8069/WK/12/2012 tgl 28 Des 2012;

2. Dalam kunjungan Menko Perekonomian dan Menteri terkait ke Pelabuhan Tanjung Priok. Hasil kunjungan dilaporkan oleh Ketua Tim Kerja SISLOGNAS ke Wamen PPN/Waka Bappenas No.S-15/D.IV.M.EKON /01/2013 tanggal 23 Jan 2013

ARAHAN MENKO PEREKONOMIAN

6

Page 7: SISLOGNAS

PENGGERAK UTAMA

RENCANA AKSI DUKUNGAN KEBIJAKAN PENANGGUNG JAWAB

I 6 Penggerak Utama

47 Rencana Aksi Memastikan pembiayaan rencana kegiatan di masing-masing sektor terkait (flagship SISLOGNAS) Rencana aksi pada Perpres No. 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sislognas

Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan

II. Infrastruktur Transportasi

1. Penurunan Biaya Logistik

1. Penerapan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Pelayaran agar terbukanya peluang bagi investor dalam mengoperasikan pelabuhan di Indonesia;

2. Pemebentukan Tim Kerja Khusus pada Pokja Konektivitas untuk mengkaji upaya penurunan pelayanan kepelabuhan;

3. Peninjauan kembali jenis dan komponen tarif pelayanan kepelabuhanan yang dapat meningkatkan efisiensi/persaingan usaha bagi penyedia jasa logistik;

4. Penyusunan regulasi untuk mewajibkan penerapan ICT tools pada Penyedia Jasa di Pelabuhan guna penyederhanaan prosedur, proses, dan mengurangi waktu pelayanan.

Kementerian Perhubungan

2. Pelabuhan Laut Hub Internasional Kuala Tanjung

1. Percepatan penyelesaian revisi Keputusan Menteri Kehutanan untuk ubah Status Kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Lindung menjadi Areal Penggunaan Lain(APL)

2. Percepatan penetapan perubahan RTRW Provinsi Sumatera Utara3. Penetapan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional pada

Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN)4. Pembangunan Jalur Kereta Api dari Kuala Tanjung mulai Desa Perupuk hingga Tanjung

Tiram;5. Pembangunan 9 (sembilan) akses Jalan Menuju Pelabuhan Kuala Tanjung dan Ring

Road Menuju Pelabuhan Internasional Peti Kemas;

Kementerian Kehutanan,

Pemda Sumut,Kementerian Perhubungan

Kementerian PU

Lampiran Surat Wamen PPN/Waka Bappenas No.S-8069/WK/12/2012 Tanggal 28 Des 2012.... (1)

7

Page 8: SISLOGNAS

No. PENGGERAK UTAMA

RENCANA AKSI DUKUNGAN KEBIJAKAN PENANGGUNG JAWAB

3. Optimalisasi Cikarang Dry Port (CDP)

1. Peningkatan sosialisasi kepada shipping liners dan para pengguna jasa kepelabuhan mengenai status CDP sebagai Extended gate pelabuhan Tanjung Priok sebagaimana Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP.131 Tahun 2004 tanggal 19 April 2004 tentang Penetapan Lokasi Pelabuhan Daratan (Dry Port) Sebagai Perpanjangan Pelabuhan Umum Tanjung Priok Yang berlokasi di Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Porvinsi Jawa Barat, dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.284 Tahun 2011.

2. Percepatan penyelesaian revisi Peraturan Pemerintah Nomor: 44 Tahun 2003, khususnya yang menyangkut penghapusan PNBP atas manifest dan perubahan pos manifest; - (selesai : PP No. 1 Tahun 2013)

3. Percepatan penyelesaian kendala (termasuk masalah pendaftaran ulang user id untuk mengakses sistem data elektronik kepabeanan) dan dukungan bagi beroperasinya CDP secara efektif sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku;

4. Penyusunan kebijakan mengenai harmonisasi dan kewajaran biaya Terminal Handling Charge (THC) bagi barang dari dan ke CDP melalui pelabuhan Tanjung Priok.

5. Percepatan penyelesaian pintu tol KM-29 untuk kelancaran arus barang ekspor/impor ke kawasan Industri Jababeka dan CKD

Kementerian Perhubungan

Kementerian Keuangan dan Kementerian Hukum dan HAM

Kementerian Keuangan dan Kementerian terkait (CQP)

Kementerian BUMN

Kementerian Pekerjaan Umum,

Lampiran Surat Wamen PPN/Waka Bappenas No.S-8069/WK/12/2012 Tanggal 28 Des 2012.... (2)

8

Page 9: SISLOGNAS

No. PENGGERAK UTAMA

RENCANA AKSI DUKUNGAN KEBIJAKAN PENANGGUNG JAWAB

4. Pembangunan Dry Port di Kalbar

1. Percepatan perizinan yang diperlukan dalam pembangunan dry port di kawasan perbatasan Kalimantan;

2. Percepatan izin pengoperasian dryport perbatasan Kalimantan;

3. Pembentukan pelayanan terpadu yang meliputi kepelabuhan, kepabeanan, keimigrasian dan karantina (CIQP) di dryport perbatasan Kalimantan;

4. Pemberian Port Code untuk Dry Port Entikong.

Kemendagri dan Instansi terkait

Kementerian PerhubunganDan Instansi terkait

Kemendagri dan Instansi terkait

Kementerian Perhubungan

Lampiran Surat Wamen PPN/Waka Bappenas No.S-8069/WK/12/2012 Tanggal 28 Des 2012.... (3)

9

Page 10: SISLOGNAS

Arahan Menko Perekonomian dan Menteri terkait pada Kunjungan Kerja ke Tanjung Priok Tanggal 21 Januari 2013

1. Penurunaan Biaya Logistik di Kepelabuhan, antara lain:

a. Penurunan dwelling time, dengan target dari 6,7 hari menjadi 4 hari pada April

2013;

b. Implementasi ICT Tools dalam pelayanan kepelabuhan dan kepabeanan, termasuk

Implementasi i-CaRe System pada seluruh anggota Asosiasi Perusahaan Jalur

Prioritas (APJP), untuk selanjutnya juga bagi perusahaan-perusahaan non-APJP;

c. Rasionalisasi tarif pelayanan Kepelabuhan;

2. Optimalisasi fungsi Cikarang Dry Port (CDP);

3. Penerapan Denominasi Rupiah dalam transaksi pelayanan kepelabuhan;

4. Mempercepat pelaksanaan program ekstensifikasi dan intensifikasi pengembangan dan

penerapan INSW termasuk integrasi INSW dengan ASW;

5. Evaluasi keberadaan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) di Pelabuhan Tanjung

Priok; termasuk penyediaan Tempat Pemeriksaan Fisik (TPF) yang memadai;

6. Pelaksanaan Logistics Investment Campaign;

7. Pembangunan Pendulum Nusantara yang disesuaikan dengan SISLOGNAS untuk

meningkatkan efisiensi transportasi laut termasuk kebijakan Azas Cabotage;

8. Pembentukan unit pengkaji penurunan biaya kepelabuhan.10

Page 11: SISLOGNAS

3. PROGRES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISLOGNAS

11

Page 12: SISLOGNAS

KUNCI PENGGERAK KOMODITI UTAMA1. Telah tersusun Draft Perpres tentang Barang Kebutuhan Pokok dan Penting oleh Sub Tim Kerja Komoditas Utama.

Perlu difinalisasi dalam Rakor antar Kementerian/Lembaga terkait.2. Pembangunan Jaringan Logistik Penyangga Komoditas Pokok dan Strategis :

Telah dikeluarkan Kep.Mendag No. 48/M-DAG/PER/8/2013 tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan, yang mengatur tentang, antara lain: (1) Klasifikasi dan Kriteria Pasar Tradisional dan Pusat Distribusi; (2) Tata Cara Pembangunan, Persyaratan dan Perencanaan; (3) Aspek pengelolaan, dll.

Pembangunan Jaringan logistik penyangga berupa Pusat Distribusi Regional (PDR)/Provinsi (PDP): Tahun 2011 revitalisasi PDR Makassar dengan dana Rp.5 Milyar,; Tahun 2012 pembangunan PDR Maluku Tenggara Barat (Ambon), Rp. 7 Milyar. Tahun 2013, dialokasikan untuk:

Bitung Rp. 10 Milyar: Keberadaan PDR di Bitung sebagai penunjang keberadaan KEK Bitung serta Bitung sebagai Hub Internasional,

Lampung Selatan sebesar Rp.12,5 Milyar, dan Mamuju Utara, Rp.10 Milyar.

Telah disusun Model Bisnis Pusat Distribusi oleh Tim Ahli SISLOGNAS Sedang dibuat kajian lokasi strategis pembangunan Pusat Distribusi Regional Kemendag;

3. Telah terbangun dan dan dikembangkan Sistem Informasi Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) , untuk 14 Komoditas 30 Varian (Beras, Gula, Minyak Goreng, Daging Sapi, Daging Ayam, Telur Ayam, Susu, Jagung, Terigu, Kedelai, Cabe, Bawang Merah, Ikan & Garam)

4. Tim ahli telah membuat konsep kontiner pengangkut sapi

12

Page 13: SISLOGNAS

1. Pemb. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung dan Bitung:• Kuala Tanjung telah masuk di dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional(RIPN);• Kemenhub telah melaksanakan pembangunan Badan Jalan Kereta Api sepanjang ± 22, 155

KM dari Lintas Bandar Tinggi sampai ke Pelabuhan Kuala Tanjung eksisting;• Telah diajukan oleh PELINDO I Master Plan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Design Engineering

Pelabuhan Peti Kemas kepada Kemenhub untuk ditetapkan.• PEMDA setempat telah mengajukan revisi Keputusan Menteri Kehutanan No.144 tentang

perubahan Status Kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Lindung menjadi Areal Penggunaan Lain (APL). Untuk mendukung rencana pengembangan pelabuhan diperlukan perubahan status kawasan hutan sepanjang + 12 km dari Kuala Tanjung eksisting s/d Desa Perupuk;

• Telah dilakukan serangkaian sosialisasi Perpres 26/2012 kepada kepada Pemkab, DPRD, dan Masyarakat Kab Batubara dan Kota Bitung terkait Rencana Aksi Pembangunan Kuala Tanjung sebagai Hub Internasional;

• Telah disampaikan surat Ketua Tim Kerja Pengembangan SISLOGNAS No. S-20/D.IV.M.EKON.setlog-01/08/2013 tgl 1 Agustus 2013 kepada Menteri Perhubungan perlihal Permintaan Penetapan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bitung sebagai Hub Internasional Laut.

KUNCI PENGGERAK INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI ... (1)

13

Page 14: SISLOGNAS

Sedang di lakukan Pemetaan struktur Biaya Logistik Kepelabuhan, dengan lingkup pemetaan meliputi:struktur biaya kepelabuhan, kebijakan biaya, dan validasi implementasi kebijakan di lapangan. Hasil sementara menunjukkan bahwa semua satuan kerja di pelabuhan menciptakan biaya. Hasil dan rekomendasi penelitian diTanjung Perak diharapkan dapat menjadi role model untuk diterapkan pada pelabuhan lain;

Tim Kerja Pengembangan SISLOGNAS telah menyusun Konsep Pengukuran Kinerja SISLOGNAS Implementasi Short Sea Shipping (SSS).

PELNI menyatakan kesiapan melalui penyediaan 2 armada kapal untuk jalur Pantura yang didesain dalam bentuk 3 in 1;

Kesiapan Pelabuhan Pacitan Jawa-Timur sebagai pelabuhan singgah. Telah disusun Konsep Kebijakan Short Sea Shipping (SSS) oleh Tim Ahli SISLOGNAS;

Kereta Api argo untuk Pulau Sumatera dan Jawa sudah mulai berjalan; Angkasa Pura II sudah menyiapkan Kuala Namu sebagai Hub Cargo Internasional. Optimalisasi Cikarang Dry Port melalui : 1) Penerbitan PP No. 1 / 2013 tentang Penghapusan PNPB; 2)

Pembenahan proses Customs Clearance di CDP; 3) Sosialisasi kepada shipping liners dan pengguna jasa kepelabuhan tentang CDP sebagai extended gate Tanjung Priok;

Kemenhub telah melakukan pembangunan jalur ganda KA Lintas Utara Jawa, dengan progres fisik sampai triwulan III, sebesar 84,31%

PT KAI sedang melakukan Pembangunan Jalur Ganda Ka Lintas Tanjung Enim – Tarahan

KUNCI PENGGERAK INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI ... (2)

14

Page 15: SISLOGNAS

DWELLING TIME TANJUNG PRIOK

Fact Finding Proses Bisnis, Biaya dan Produktivitas Pelabuhan Tanjung Priok dan Pemantauan Perkembangan Dwelling Time dan YOR di Pelabuhan Tanjung Priok (Juni – Oktober, 9 laporan);

Telah di susun Draft Inpres tentang Program Aksi Afirmatif Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Aksi afirmatif berupa : (1) Aksi Proses Bisnis; (2) Sarana/Prasarana di Dalam Pelabuhan;(3) Sarana/Prasarana di Luar Pelabuhan;

Draft Inpres tsb telah disampaikan ke Wamen PPN/Waka Bappenas untuk di bahas pada Rakor antar kementerian, dan disampaikan ke Setkab untuk penetapan Presiden.

KUNCI PENGGERAK INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI ... (3)

15

Page 16: SISLOGNAS

(pasal 29)

Angkutan Multi Moda

Telah terbit Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Pm.8 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Dan Pengusahaan Angkutan Multimoda;

Kemenhub telah menyampaikan Kepada Kementerian Hukum Dan HAM Rancangan Peraturan Menteri Hukum Dan Ham Tentang Syarat Dan Ketentuan Minimum Jasa Layanan/Standard Trading Conditions (STC) di Bidang Angkutan Multimoda Guna Mendapatkan Penetapan.

KUNCI PENGGERAK INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI ... (4)

16

Page 17: SISLOGNAS

Rangkaian Rapat Pembahasan Pengembangan Perilaku dan Penyedia Jasa Logistik oleh STK Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik;

Berbagai Forum Diskusi dan Seminar membahas topik Penyiapan Penyedia Jasa Logistik dalam menghadapi implementasi ASEAN Economic Community yang diselenggarakan oleh Pemerintah, KADIN, dan ASOSIASI

KUNCI PENGGERAK PELAKU DAN PENYEDIA JASA LOGISTIK

17

Page 18: SISLOGNAS

KUNCI PENGGERAK SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) LOGISTIK

Penetapan Logistik sebagai cabang Keilmuan berdasarkan surat Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 238/E/DT/2013 tanggal 22 Maret 2013;

Pendirian Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG) Bandung, diresmikan oleh Menko Perekonomian di Denpasar Bali tanggal 4 Oktober 2013

Telah disusun Konsep Pendidikan Akademis Logistik dan Konsep Pendidikan Vokasi Logistik oleh

Tim Ahli SISLOGNAS Pendirian Akademi Komunitas Logistik di Kabupaten Batu Bara dan Kota Bitung (telah memperoleh nomor

pendaftaran Dikti); Pembahasan Pemetaan Standar Kompetensi Profesi Logistik Nasional tgl. 5 Juni 2013 (Laporan Ketua Tim

Kerja SISLOGNAS kepada Wamen PPN/Bappenas No.S-14/D.M.EKON.Setlog-01/06/2013 tgl. 18 Juni 2013); Pra Konvensi Pemetaan Standar Kompetensi Kerja Nasional di bidang Transportasi Multi Muda, (oleh

Balitbang Kemenhub Oktober 2013) Training Logistics and Supply Chain Management (SCM) kepada pejabat potensial di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Batu Bara dan Kota Bitung untuk mempersiapkan calon pengajar dan instruktur untuk Akademi Komunitas Logistik di dua daerah tsb;

Training Penyusunan Kurikulum dan Bisnis Plan Akademi Komunitas Logistik bagi Pemkab Batu Bara dan Pemkot Bitung bekerjasama dengan NUFIC Neso Belanda

18

Page 19: SISLOGNAS

KUNCI PENGGERAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Sedang dikembangkan Sistem Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak untuk berintegrasi dengan Indonesia National Single Window (INSW)

Telah disusun konsep E-Logistics (INALOG) oleh Tim Ahli; Telah dibahas Konsep Sistem Konsolidasi Cargo Ekspor UMKM (Laporan Ketua

Tim Kerja SISLOGNAS Kepada Wamen PPN/Waka Bappenas No.098 /D.V.M.EKON/07/2013 tgl. 4 Juli 2013;

Telah dibahas Sistem TIK - Commodity Traffic and Early Warning System (CT-EWS) dan Vessel Traffic Monitoring System (VTMS) sebagai bagian dari Sistem TIK Logistik Nasional INALOG oleh STK TIK, Oktober 2013.

19

Page 20: SISLOGNAS

KUNCI PENGGERAK REGULASI Inventarisasi regulasi-regulasi di bidang Jasa Logistik terkait dengan Integrasi

Jasa Logistik ASEAN; Sedang disiapkan Draft Perpres tentang Barang Kebutuhan Pokok dan

Penting; Telah disiapkan Draft Inpres tentang Penyelesaian Kelancaran Arus Barang

(Dwelling Time) di Pelabuhan Tanjung Priok dan Telah disampaikan ke Wamen PPN/Waka Bappenas untuk dibahas pada Rakor tingkat kementerian/lembaga dan disampaikan ke Setkab untuk ditetapkan Presiden

20

Page 21: SISLOGNAS

4. KEPUTUSAN/ARAHAN KETUA POKJA KONEKTIVITAS

21

Page 22: SISLOGNAS

KEPUTUSAN/ARAHAN KETUA POKJA KONEKTIVITAS

1. Memastikan pembiayaan rencana kegiatan di masing-masing sektor terkait (flagship SISLOGNAS) sesuai Rencana Aksi pada Perpres No. 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sislognas. (oleh Kementerian PPN/Bappenas)

2. Penetapan Pelabuhan Bitung sebagai Pelabuhan HUB Internasional Laut. (oleh Kementerian Perhubungan)

3. Penggunaan denominasi Rupiah dalam setiap transaksi di Pelabuhan. (oleh Kementerian Perhubungan)

4. Percepatan perizinan pendirian Akademi Kemasyarakatan Logistik di Kota Madya Bitung dan Kabupaten Batu Bara. (oleh Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan)

5. Tanggapan terhadap rancangan Inpres Penyelesaian Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan dan rancangan Perpres Komoditi Strategis.

6. Konsep pedoman biaya kepelabuhan dan Rencana Aksi Penurunan Biaya Logistik

7. Usulan penetapan anggaran operasional SISLOGNAS dalam anggran KP3EI 2014 dan ABT anggaran sekretariat. Timja SISLOGNAS dalam RAPBN-P 2014

22

Page 23: SISLOGNAS

...... bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya ............

TERIMA KASIH