siska

87
Siska Ika Dian Eviana pandu Hakim Pendidikan Matematika Jenis Jenis Penelitian

Upload: nikki

Post on 06-Jan-2016

96 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Penelitian Pendidikan Matematika. Jenis Jenis Penelitian. pandu. Hakim. Siska. Ika Dian. Eviana. Jenis Jenis Penelitian. Penelitian Kuantitatif. Penelitian Kualitatif. Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Pengembangan. Penelitian Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Siska

Siska

Ika Dian

Eviana

pandu

Hakim

Penelitian Pendidikan MatematikaJenis Jenis Penelitian

Page 2: Siska

Penelitian KuantitatifPenelitian KualitatifPenelitian Tindakan

Kelas

Jenis Jenis Penelitian

Penelitian Pengembangan

Page 3: Siska

Penelitian Kuantitatif

Page 4: Siska

Penelitian Kuantitatif

Pengertian Penelitian Eksperimen

Tujuan Penelitian

Karakteristik penelitian

Variabel dan validitas

Proses penelitian

Page 5: Siska

Penelitian Non

Eksperimen

Penelitian

Kuantitatif

Penelitian

Eksperimen

Pola pikir kuantitatif yang terukur dan teramati, kerangka teori dirumuskan secara spesifik, dan bertujuan menyusun generalisasi.

Page 6: Siska

Pengertian Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan memberikan suatu perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.

Page 7: Siska

Peneliti memanipulasi suatu stimulus, perlakuan, atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengamati pengaruh atau perubahan yang diakibatkan dari manipulasi secara sengaja dan sistematis.

Uji hipotesis

Hipotesis diterima

Hasil

Hipotesis ditolak

Page 8: Siska

Kelompok Perbandingan

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Tujuan Penelitian Eksperimen

melakukan perbandingan suatu akibat perlakuan

tertentu

Page 9: Siska

Tujuan Penelitian Eksperimen

Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.

Page 10: Siska

Karakteristik Penelitian Eksperimen

1) Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib.

2) Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen.

3) Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi.4) Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada

rancangan penelitian eksperimen.5) Validitas eksternal (external validity) berkaitan dengan

bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.

6) Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

(Danim, 2002)

Page 11: Siska

Menurut Ary (1985), terdapat tiga

karakteristik penting dalam penelitian

eksperimen:

a) Variabel bebas yang dimanipulasi

b) Variabel lain yang berpengaruh dikontrol

agar tetap konstan

c) Observasi langsung oleh peneliti

Page 12: Siska

Variabel Penelitian

Variabel bebas

• adalah suatu kondisi atau karakteristik yang dimanipulasi atau perlakuan yang diberikan pada suatu kelompok untuk menerangkan hubungan dengan fenomena yang diobservasi.

Variabel terikat

• adalah suatu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul/tidak muncul ketika peneliti memberikan manipulasi atau perlakuan.

Page 13: Siska

Validitas

Validitas internal

Validitas eksternal

Nilai praktis tinggi

Eksperimen berarti bagi pengetahuan

Page 14: Siska

Proses Penelitian Eksperimen

1) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.

2) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3) Pembuatan atau pengembangan instrumen.

Gay (1982: 201)

Page 15: Siska

4) Pemilihan desain penelitian.

5) Eksekusi prosedur.

6) Melakukan analisis data.

7) Memformulasikan simpulan.

Back

Page 16: Siska

Penelitian Kualitatif

Page 17: Siska

Pengertian Penelitian Kualitatif

Tujuan penelitian kualitatif

Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif

Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif

Teknik Pengumpulan Data

Validitas dan reliabilitas

Page 18: Siska

Pengertian Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

Page 19: Siska

Seluruh bidang/aspek kehidupan manusia

Objek penelitian kualitatif

Tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer

Tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya

Penelitian Kualitatif

Page 20: Siska

Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif:

Untuk menanggulangi

banyaknya informasi yang

hilang seperti yang dialami oleh

penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang

ada dalam data dapat diungkap.

Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data

empiris dengan tujuan

membuktikan kebenaran hipotesis

berdasarkan berpikir deduktif

seperti dalam penelitian kuantitatif.

Untuk menanggulangi kecenderungan

pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam

penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan

variabel dalam masalah sosial

sangat kompleks.

Untuk menanggulangi adanya indeks-

indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi

(perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya

berada pada konsep-konsep

yang timbul dari data.

Page 21: Siska

Perbedaan Penelititan Kualitatif

Dan Kuantitatif

Perbedaan penelitian kuantitatif

dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto

Perbedaan penelitian

kuantitatif dan kualitatif menurut

hamid potilima

Perbedaan istilah dalam pengujian

keabsahan data antara metode kualitatif dan

kuantitatif

Page 22: Siska

Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif

1. Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal.

1. Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent).

2. Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.

2. Langkah penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.

3. Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi.

3. Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.

Page 23: Siska

4. Hipotesis: (jika memang perlu)a. Mengajukan hipotesis yang akan

diuji dalam penelitianb. Hipotesis menentukan hasil yang

diramalkan........a priori

4. Hipotesis:a. Tidak mengemukakan hipotesis

sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung ......tentotif

b. Hasil penelitian terbuka

5. Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.

6. Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dippastikan sebelumnya.

6. Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.

6. Pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti

7. Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul

7. Analisis data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

Page 24: Siska

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut hamid potilimaPenelitian kualitatif Penelitian kualitatif

1. Satuan-satuan individual tidak dipilah-pilah dalam variabel-variabel

1. Satuan individu digolongkan ke dalam variabel-variabel dengan ciri tertentu sesuai kepentingan panalitian.

2. Tidak ada konsep sampel 2. Karena besarnya populasi maka dalam penelitian kuantitatif digunakan sampel

3. Data dalam bentuk narasi atau angka 3. Data dalam bentuk angka

4. Analisis data dijadikan bukti untuk mendukung kebenaran dari hipotesa yang dibuat

4. Analisis data dijadikan pembuktian yang dapat digunakan untuk menerima atau menolak hipotesa yang dibuat

5. Instrumen penelitian adalah diri sendiri 5. Instrumen penelitian adalah kuisioner

Page 25: Siska

Ciri-ciri penelitian kualitatif:

1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung

2. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data

3. Analisis data dilakukan secara induktif

4. Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik

5. Tekanan penelitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil.

6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus

7. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka

8. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama

9. Pembentukan teori berasal dari dasar

10. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif

11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive

12. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)

13. Makna sebagai perhatian utama penelitian

Page 26: Siska

Karakteristik penelitian kualitatif

Latar alamiahManusia

sebagai alat (instrumen)

Metode kualitatif

Analisis data secara

induktif

Teori dari dasar Deskriptif

Lebih mementingka

n proses daripada hasil

Adanya batas yang

ditentukan oleh fokus

Adanya kriteria

khusus untuk keabsahan

data

Desain yang bersifat

sementara

Page 27: Siska

Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif

Memilih masalah

Studi pendahuluan

Merumuskan masalah

Merumuskan hipotesis

Memilih pendekatan

Menentukan variabel dan sumber

data

Menentukan dan menyusun instrumen

Mengumpulkan data

Analisis data Menarik kesimpulan

Menulis laporan

Page 28: Siska

Teknik Pengumpula

n Data

Observasi

Wawancara

Dokumen

Triangulasi

Page 29: Siska

Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.

Observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

Page 30: Siska

ObservasiBiasa

ObservasiTerkendali

ObservasiTerlibat

Metode observasi dibedakan menjadi:

Page 31: Siska

Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:

Keterlibatan pasif

Keterlibatan setengah-setengah

Keterlibatan aktif

Keterlibatan penuh/ lengkap

Page 32: Siska

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

melakukan observasi:Memperhatikan fokus

penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus.

Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih

dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang akan digunakan.

Page 33: Siska

Fase-fase

dalam observ

asi

Pertemuan

perencanaan

Observasi kelas

Diskusi balikan

Page 34: Siska

Keterbatasan Observasi Kelebihan Observasi1. Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai

dengan observasi langsung, misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia

1. Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk meneliti bermacam-macam gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diteliti melalui observasi langsung.

2. Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin dengan maksud-maksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya pada observer.

2. Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab kuesioner.

3. Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan waktu yang panjang dan sangat membosankan.

3. Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.

Page 35: Siska

Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.

Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian

Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian

Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang holistik/ menyeluruh terhadap responden yang diteliti

Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada kejadian spesifik mendalam dan realistik serta merefleksikan keadaan responden)

Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk perilaku biasaPeneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang perilaku responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak diteliti.

Page 36: Siska

Hambatan-hambatan dalam pengamatan berasal dari 2 sumber, yaitu:

• Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden

• Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden• Kurang bisanya peneliti beradaptasi dengan

kegiatan, kebiasaan,dan tata cara hidup responden• Tidak dapat memanfaatkan peran informan di

lapangan.

Hambatan dari dalam

• Peneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil dari interaksi dengan responden

• Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan yang harus ditaati di lapangan

• Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan

Hambatan yang berasal

dari luar

Page 37: Siska

Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu.

Ada tiga teknik wawancara yaitu:• Wawancara baku dan terjadwal• Wawancara baku dan tidak terjadwal• Wawancara tidak baku

Page 38: Siska

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektif: Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, tidak berperan terlalu aktif, untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak

Bersikaplah netral dalam relevansinya dengan pelajaran

Bersikaplah tenang, tidak terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan sikap yang sama.

Secara khusus perhatikan bahasa yang anda gunakan untuk wawancara

Page 39: Siska

Bentuk wawancara

Wawancara terstruktur

Wawancara tidak terstruktur

Wawancara semi terstruktur

Page 40: Siska

Dokumen

Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar, yang termasuk didalamnya:

Koleksi dan analisis buku teks

Kurikulum dan pedoman

pelaksanaannyaArsip penerimaan

murid baru

Catatan rapat Catatan tentang siswa Rencana pelajaran dan catatan guru

Hasil karya siswa Kumpulan dokumen pemerintah

Koleksi arsip guru berupa buku harian,

catatan peristiwa penting dan kenang-kenangan dari siswa

angkatan lama

Page 41: Siska

Macam-macam

dokumen menurut Elliot

(1991:78)

Page 42: Siska

Triangulasi

Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Page 43: Siska

Validitas Dan ReliabilitasAlat ukur validitas

Logika

Statistika validitas

Validitas isi

Validitas prediktif

Validitas konstruk

Page 44: Siska

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat

dilaporkan oleh peneliti. Jadi data yang valid adalah data yang tidak berbeda

antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek penelitian.

Page 45: Siska

Validitas

Validitas eksternal

Validitas internal

Page 46: Siska

Reliabilitas

Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda akan menghasilkan data yang sama atau sekelompok data apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.

Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukru suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.

Page 47: Siska

Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid.

Page 48: Siska

Pengujian validitas dan reliabilitas

Uji keabsahan

data

Uji kredibilitas

Pengujian transferability

Pengujian depenability

Pengujian konfirmability

Back

Page 49: Siska

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Page 50: Siska

Dasar filosofi

pengertian

karakteristik

Jenis atau tipe PTK

Fungsi PTK

Kriteria PTK

Prinsip PTK

Model model PTK

Kekurangan dan kelebihan

penyusunan laporan PTK

Penelitian Tindakan Kelas

Page 51: Siska

Penelitian tindakan

Berakar pada teori krtiis (critical theory)

Mezirrows (1981) Ilmu tradisional menunjukkan ketidak

adilan

Kemmis (1986:130)

Teri kritis memiliki misi pemberdayaan

Oleh karena itu penelitian tindakan yang mendasarkan pada teori ini juga memiliki misi pemberdayaan dengan melalui emansipasi,

melakukan perubahan (changes) dan peningkatan (improvements).

Dasar Filosofi Penelitian Tindakan

Page 52: Siska

Pengertian Penelitian Tindakan

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (1988:5)

Penelitian Tindakan merupakan proses berpikir reflektif secara kolektif yang dilaksanakan oleh

partisipan di dalam situasi sosial tertentu

Meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik-praktik sosial dan pendidikan mereka dan

dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap praktik dan situasinya

Page 53: Siska

Taylor, Wilkie, dan Baser (2006)

penelitian tindakan adalah suatu alat yang

ampuh untuk perubahan dan

perbaikan pada level local

Penelitian tindakan adalah praktis, siklis, dan memecahkan masalah secara alami.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan diartikan sebagai suatu kajian inkuiri yang sistematis yang dilakukan oleh seorang praktisi pada bidangnya untuk memahami, meningkatkan atau memperbaiki prakteknya sendiri dengan cara reflektif yang terus menerus mengikuti suatu proses beralur. Tentunya penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggungjawabnya.

Page 54: Siska

Karakteristik Penelitian Tindakan

1. Sistematik

Menurut Johnson (2008)

3. Kajiannya tidak harus pelik atau memerinci secara ketat

5. Lama penelitiannya bervariasi tergantung pertanyaan

4. Terencana sebelum mengumpulkan data

2. Tidak dimulai dengan suatu jawaban

Page 55: Siska

Jenis atau tipe Penelitian Tindakan

Menurut Hinchey (2008):

Penelitian tindakan

kolaboratif

Penelitian tindakan praktis,

Penelitian tindakan

emansipatori

Penelitian tindakan

partisipatori

Page 56: Siska

Fungsi dari Penelitian Tindakan Kelas(Cohen dan Manion 1980:211):

Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas

Alat pelatihan dalam-jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya

kesadaran-diri, khususnya melalui pengajaran sejawat

Alat untuk memasukkan ke dalam sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau inovatif

Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti;

Alat untuk mengatasi masalah-masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas

Page 57: Siska

Kriteria dalam Penelitian Tindakan

PTK harus memenuhi kriteria validitas. Akan tetapi, makna dasar validitas untuk penelitian tindakan condong ke makna dasar validitas dalam penelitian kualitatif. Kriteria yang cocok adalah validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses, validitas katalitik, dan validitas dialogis.

Page 58: Siska

Validitas Demokratik

Berkenaan dengan kadar kekolaboratifan penelitian dan pencakupan berbagai suara. Dalam PTk, idealnya seorang guru/pakar sebagai kolaborator, dan murid-muridnya masing-masing diberi kesempatan menyuarakan apa yang dipikirkan dan dirasakan serta dialaminya selama penelitian berlangsung

Page 59: Siska

Validitas Hasil

Mengandung konsep bahwa tindakan kelas kita membawa hasil yang sukses di dalam konteks PTK kita sendiri. Hasil yang paling efektif tidak hanya melibatkan solusi masalah tetapi juga meletakkan kembali masalah ke dalam suatu kerangka sedemikian rupa sehingga melahirkan pertanyaan baru

Page 60: Siska

Validitas Katalitik

Terkait dengan kadar pemahaman yang kita capai realitas kehidupan kelas kita dan cara mengelola perubahan di dalamnya, termasuk perubahan pemahaman kita dan murid-murid terhadap peran masing-masing dan tindakan yang diambil sebagai akibat dari perubahan ini

Page 61: Siska

Validitas Proses

Mengacu pada penggunaan proses-proses yang sesuai untuk mengkaji pertanyaan penelitian. Validitas ini berada pada komitmen peneliti dalam melaksakan penelitian

Page 62: Siska

Validitas Dialogik

Sejajar dengan proses review sejawat yang umum dipakai dalam penelitian akademik. Secara khas, nilai atau kebaikan penelitian dipantau melalui tinjauan sejawat untuk publikasi dalam jurnal akademik

Page 63: Siska

Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Dilakukan oleh para guru secara kolaboratif atau bersama-sama

Memecahkan permasalahan signifikan yang dihadapi para guru

Memberikan perlakuan atau tindakan kepada para siswa atau responden yang diteliti

Merupakan penelitian yang menenkankan cara berpikir kolektif dan reflektif yang dilakukan bersama partisipan

Menjadi wahana bagi guru untuk lebih memahami pribadi siswa

Menekankan kepada konstribusi kepada peningkatan profesionalitas guru.

Dilaksanakan secara sistematis dan memperjatikan azas-azas metodologi penelitian secara benar.

Menjadi media interaksi yang bermanfaat antara guru dan siswa

Page 64: Siska

Model-model Desain Penelitian Tindakan Kelas

1. Model Kurt Lewin

Page 65: Siska

2. Model Kemmis dan Mc Taggart

Page 66: Siska

Refleksi

Melalui refleksi kita berusaha• Memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang

nyata dalam tindakan strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi pembelejaran kelas

• Memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas dimana pembelajan dilaksanakan.

Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi.

Page 67: Siska

PTK memiliki kelebihan berikut (Shumsky, 1982):

Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK

Tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK

Dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah dan

Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK

Page 68: Siska

PTK juga memiliki kelemahan

Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian karena terlalu banyak berurusan dengan hal-hal praktis

Rendahnya efisiensi waktu

Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimimpin demikian

Page 69: Siska

Penyusunan Laporan PTK

Bukak di word aja yah,,,

Back

Page 70: Siska

Penelitian pengembangan

Page 71: Siska

Penelitian pengembangan

Pengertian Penelitian pengembangan

Tujuan Penelitian pengembangan

Motif dari penelitian pengembangan

Karakteristik penelitian

Langkah langkah penelitian

Metode penelitian

Page 72: Siska

Pengertian Penelitian pengembangan

penelitian dan pengembangan yaitu penelitian pengembangan, maka dapat diartikan bahwa kegiatan

pengumpulan, pengolahan, analsisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang

disertai dengan kegiatan mengembangkan suatu produk untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi.

Page 73: Siska

Tujuan Penelitian pengembangan

Pada bagian kurikulum

Pada bagian teknologi dan media

Pada bagian pelajaran dan instruksi

Pada bagian pendidikan guru dan didaktis

Page 74: Siska

Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional, pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.

Pada bagian teknologi dan media

Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu

program/produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis

ini pada situasi ke depan.

Pada bagian kurikulum

Page 75: Siska

Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan atau

menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan

Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam perancangan lingkungan pembelajaran, perumusan

kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.

Pada bagian pelajaran dan instruksi

Pada bagian pendidikan guru

Page 76: Siska

Langkah langkah penelitian

pengembangan

1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan.

2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyknya perubahan kebijakan di dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis).

3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.

Menurut Akker (1999),

Page 77: Siska

Karakteristik penelitian engembangan

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.

2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.

3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.

4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.

Menurut Wayan (2009)

Page 78: Siska

Langkah langkah penelitian

pengembanganAkker, 1999

Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation)

Penyesuaian teoritis (theoretical embedding)

Uji empiris (empirical testing)

Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi

Page 79: Siska

Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation)

Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan intensif dari permasalahan mencakup:

a) tinjauan ulang literatur,b) konsultasi tenaga ahli,c) analisa tentang ketersediaan contoh untuk

tujuan yang terkait, dand) studi kasus dari praktek yang umum untuk

merincikan kebutuhan.

Page 80: Siska

Penyesuaian teoritis (theoretical embedding)

Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan dalam mengutarakan dasar pemikiran yang

teoritis untuk pilihan rancangan.

Uji empiris (empirical testing)

Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari intervensi.

Page 81: Siska

Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi

Implementasi dan hasilnya untuk berperan pada spesifikasi dan perluasan metodologi rancangan dan pengembangan

penelitian.

Page 82: Siska

Tessmer (1998) membuat alur desain evaluasi formatif sebagai langkah-langkah dalam penelitian pengembangan:

Page 83: Siska

Metode penelitianpengembangan

Tahap Preliminary

Tahap Formative Evaluation

self evaluation

prototyping

field test

Page 84: Siska

Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran disekolah yang akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan persiapan-

persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerja sama dengan guru kelas yang dijadikan tempat

penelitian.

Tahap Preliminary

Page 85: Siska

Tahap Formative Evaluation

self evaluation

AnalisisTahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam hal inin akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan. DesainPada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan dikembangkan yang meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan di kembangkan. Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat di validasi teknik validasi yang telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat.

Page 86: Siska

prototyping

field test

Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe pertama dinamakan dengan prototipe kedua.

Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar untuk merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke subjek penelitian dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test.

Page 87: Siska