sisa bahan pada metode harga pokok pesanan

3
SISA BAHAN PADA METODE HARGA POKOK PESANAN Dalam pengolahan produk ntuk melayani pesanan, kemungkinan timbul sisa bahan (scrap material), produk rusak (spoiled product) maupun produk cacat (defective product). Bagi manajemen masalahanya adalah bagaimana dapat menekan timbulnya sisa bahan, produk rusak maupun produk cacat serendah mungkin. Sedangkan dari segi akuntansi timbul masalah untuk memberlakukan biaya maupun penghasilan yang timbul dari sisa bahan, produk rusak maupun produk cacat tersebut, dan bagaimana cara mengendalikannya. Dalam perusahaan manufaktur dapat timbul sisa bahan dari proses pengolahan produk, yang dimaksud sisa bahan adalah bahan yang tersisa atau bahan yang rusak di dalam proses pengolahan produk atau penyimpanan dan tidak dapat digunakan kembali dalam perusahaan. Penyebab timbulnya sisa bahan dapat karena sifat bahan baku yang diproses atau karena sifat pengolahan produk atau karena bahan baku terlalu lama disimpan. Misalnya pada perusahaan konfeksi timbul sisa bahan berupa sisa potongan tekstil yang tidak dapat dipakai, dalam perusahaan pembuatan meubel dapat timbul sisa bahan berupa potongan papan yang tidak dapat dipakai. Ditinjau dari dapat dijual atau tidaknya sisa bahan, maka sisa bahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : a. Sisa bahan yang tidak laku dijual

Upload: agustin

Post on 11-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

akuntansi biaya

TRANSCRIPT

Page 1: Sisa Bahan Pada Metode Harga Pokok Pesanan

SISA BAHAN PADA METODE HARGA POKOK PESANAN

Dalam pengolahan produk ntuk melayani pesanan, kemungkinan timbul sisa

bahan (scrap material), produk rusak (spoiled product) maupun produk cacat

(defective product). Bagi manajemen masalahanya adalah bagaimana dapat

menekan timbulnya sisa bahan, produk rusak maupun produk cacat serendah

mungkin. Sedangkan dari segi akuntansi timbul masalah untuk memberlakukan

biaya maupun penghasilan yang timbul dari sisa bahan, produk rusak maupun

produk cacat tersebut, dan bagaimana cara mengendalikannya.

Dalam perusahaan manufaktur dapat timbul sisa bahan dari proses

pengolahan produk, yang dimaksud sisa bahan adalah bahan yang tersisa atau

bahan yang rusak di dalam proses pengolahan produk atau penyimpanan dan tidak

dapat digunakan kembali dalam perusahaan. Penyebab timbulnya sisa bahan dapat

karena sifat bahan baku yang diproses atau karena sifat pengolahan produk atau

karena bahan baku terlalu lama disimpan.

Misalnya pada perusahaan konfeksi timbul sisa bahan berupa sisa potongan

tekstil yang tidak dapat dipakai, dalam perusahaan pembuatan meubel dapat

timbul sisa bahan berupa potongan papan yang tidak dapat dipakai. Ditinjau dari

dapat dijual atau tidaknya sisa bahan, maka sisa bahan dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu :

a. Sisa bahan yang tidak laku dijual

Sisa bahan yang tidak laku dijual timbul masalah akuntansi apabila untuk

membuang atau memusnahkan sisa bahan diperlukan biaya, misalnya supaya

tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup, perlakuan dari biaya

tersebut tergantung dari penyebab timbulnya sisa bahan.

(1) Apabila sisa bahan terjadi karena pengerjaan pesanan tertentu, biaya

pembuangan atau pemusnahan sisa bahan dapat untuk menambah elemen

biaya bahan baku pesanan yang bersangkutan.

(2) Apabila sisa bahan secara normal terjadinya dalam perusahaan biaya

tersebut dapat diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik

sesungguhnya. Maka pada penyusunan budget biaya overhead pabrik

Page 2: Sisa Bahan Pada Metode Harga Pokok Pesanan

awal periode untuk menghitung tarif sudah harus dimasukkan besarnya

budget biaya pembuangan atau pemusnahan sisa bahan.

b. Sisa bahan yang laku dijual

Sisa bahan yang alku dijual menimbulkan masalah akuntansi atas perlakuan

hasil penjualan sisa bahan, dalam hal ini dapat digunakan perlakuan hasil

penjualan sisa bahan, dalam hal ini dapat digunakan tiga cara perlakuan

penghasilan penjualan sisa bahan yang dipengaruhi penyebab timbulnya sisa

bahan sebagai berikut.

(1) Apabila timbulnya sisa bahan disebabkan karena pengolahan pesanan

tertentu, hasil sisa bahan diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan

baku atau pengurang keseluruhan biaya produksi pesanan yang

bersangkutan.

(2) Apabila timbulnya sisa bahan sifatnya normal di dalam suatu perusahaan,

perlakuan hasil penjualan dapat digunakan cara sebagai berikut.

(a) Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai pengurang biaya

overhead pabrik yang sesungguhnya. Apabila metode ini digunakan

maka pada awal periode harus ditentukan besarnya budget

penghasilan sisa bahan yang akan mengurangi budget biaya overhead

pabrik, sehingga tarif biaya overhead pabrik yang dihitung sudah

memperhitungkan hasil sisa bahan.

(b) Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai penghasilan lain-lain.