sirosis hepatis
DESCRIPTION
referat sirosis hepatisTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Sirosis hepatis adalah suatu penyakit di mana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat ( fibrosis ) di sekitar paremkin hati yang mengalami regenerasi.
Peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel menyebabkan banyaknya terbentuk jaringan ikat dan regenerasi noduler dengan berbagai ukuran yang di bentuk oleh sel paremkim hati yang masih sehat
EPIDEMIOLOGI
Penyebab terbanyak sirosis hati di Indonesia adalah disebabkan oleh Hepatitis B (40-50%) dan Hepatitis C (30-40%).
Penderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki jika dibandingkandengan kaum wanita sekitar 1,6 : 1 dengan umur rata-rata terbanyak antara golongan umur 30 ± 59 tahun dengan puncaknya sekitar 40 ± 49 tahun.
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki- laki
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : -
Pendidikan : -
Agama : Islam
Status Pernikahan : Kawin
Alamat : Gempol Girang RT 10 RW 9, Kelurahan Sukamakmur, Telukjambe Timur, Karawang
DPJP : dr. Irwin sp.PD
Pasien masuk RSUD Karawang melalui IGD tgl 16 Juni 2015
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 17 Juni pukul 07.00 WIB di Ruang Perawatan Rengasdengklok RSUD Karawang
• Keluhan Utama
Perut dan kaki bengkak sejak 2 minggu lalu.
• Riwayat Penyakit Sekarang
- Perut dan kaki bengkak sejak 2 minggu SMRS
- Bengkak semakin membesar
- Pasien mengeluhkan sesak nafas sejak 1 minggu lalu. Sesak nafas terutama sehabis makan dan minum
-BAB pernah berwarna hitan dan sekarang berwarna kuning kehijauan
- BAKberwarna seperti teh
- Pasien mengeluhkan nyeri di seluruh perut
- Muntah-muntah (-)
• Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien didiagnosa menderita sirosis hepatis 7 bulan lalu. Awal gejala saat itu: pasien terlambat makan dan mengeluh sakit perut
- Pasien tidak ada riwayat Hipertensi atau Diabetes Melitus.
• Riwayat Sosial dan Kebiasaan
- Pasien tidak ada pantangan dalam makan. Sering merokok dan minum kopi. Riwayat konsumsi alkohol sekitar 30 tahun lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit, regular, lemah, isi cukup, ekual
Pernapasan : 20 x/menit, reguler
Suhu : 36,9 oC
Status Generalis
Kulit : ikterik (+) efluoresensi (-)
Kepala : normosefali, rambut hitam distribusi merata tidak mudah dicabut
Mata : sklera ikterik, konjungtiva anemis (-), RCL +/+, RCTL +/+
Telinga: normotia, serumen -/-, darah -/-
Hidung: normal, deviasi septum (-) discharge (-) pernapasan cuping hidung (-)
Mulut : sianosis (-) pucat (-), lidah tidak ada kelainan, uvula tidak dapat dinilai, arcus faring tidak dapat dinilai, mukosa faring tidak dapat dinilai, tonsil tidak dapat dinilai
Leher : trakea lurus tidak ada deviasi, pembesaran KGB (-), pembesaran Tiroid (-) JVP 5+4 cm
Dinding dada: tidak simetris, kulit ikterik (+)
Jantung:
Inspeksi : ictus cordis terlihat di ICS 4 linea midcalicularis sinistra
Palpasi: ictus cordus teraba di ICS 4 linea midcalicularis sinistra
Perkusi : Batas kanan ICS V Linea Sternalis Dextra, batas kiri ICS IV, linea Midclavikularis Sinistra
Auskultasi: S1 – S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru:
Inspeksi : Thoraks tidak simetris simetris pada paru kanan tertinggal, gerak nafas tidak simetris paru kanan tertinggal
Palpasi: vocal fremitus melemah pada paru kanan. Pada paru kiri normal
Perkusi : sonor pada paru kiri, redup pada paru kanan
Auskultasi: vesikuler menurun/+ rhonki -/- wheezing -/-
• Abdomen
• Inspeksi : Buncit, Ikterik (+), Caput Medusa (+).
• Auskultasi : BU (+) menurun
• Perkusi :
• Timpani pada regio umbilikus, hypogastrium
• Redup pada regio hipokondrium kanan dan kiri, lumbar kanan dan kiri
• Shifting dullness (+)
• Palpasi :
• Hepar : tidak teraba
• Lien : tidak teraba
• Ballotement (-)
• Ekstremitas : Akral teraba hangat, ikterik (+), edema pitting (+)/(+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG HB: 7,4
Hematokrit: 21,6
SGOT: 152,2
SGPT: 117,3
Bilirubin total: 14,52
Bilirubin direk: 12,13
Bilirubin Indirek: 2,39
Protein total: 5,56
Albumin: 1,83
Globulin: 3,73
PENATALAKSANAAN
IUVD Dextrose 5% 500cc 8 tpm
Aminofusin hepar 1 fl/ 24 jam
Ceftriaxone 1 x 1 IV
Ranitidine 2 x 1 IV
Lasix 2 x 1 IV
Curcuma 3 x 1 tab PO
Spironolakton 3 x 100 mg
PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad malam
Ad Functionam : ad malam
Ad Sanationam : ad malam
Pasien dipulangkan pada tanggal 17 Juni 2015 dan akan dirujuk ke RSCM
MANIFESTASI KLINIS
1. Sirosis Kompensata (asimtomatis)
2. Sirosis kompensata:
-Icterus
-ascites (paling sering) dan edema perifer
-hematemesis melena
-ensefalopati
STIGMA SIROSIS
Gangguan endokrin: spider angioma, eritema, atrofi testis, ginekomastia
Kuku Murchrche
Kontraktur Dupuytren
Fetor hepatikum
Atrofi otot
Petekie dan ekimosis
Spleenomegali
Palpasi hati: pembesaran atau tidak
TATALAKSANA
1. Tatalaksana komplikasi
Hipertensi porta dan varises esophagus: somatostatin atau prosedur bedah
Ascites: retriksi garam, spironolakton atau furosemide, parasintesis bila volume besar
Sindroma hepatorenal: vasopressor dan albumin, tatalaksana gangguan elektrolit dan asam basa
Peritonitis bacterial spontan: pemberian antibiotic spectrum luas
Ensephalopathy hepaticum: identifikasi factor pencetus, pemberian laktulosa.
Gangguan hematologi: transfusi pada keadaan gawat darurat
2. Identifikasi factor pencetus yang menyebabkan stadiumnya berkembang menjadi dekompensata, yaitu sepsis, hipotensi, penggunaan obat- obat tertentu
3. Transplantasi hati: pada sirosis dekompensata dan karsinoma hepatoseluler pada sirosis hepatis
Measure 1 point 2 points 3 pointsTotal bilirubin, μmol/l (mg/dl)
<34 (<2) 34-50 (2-3) >50 (>3)
Serum albumin, g/dl
>3.5 2.8-3.5 <2.8
Prothrombin time, prolongation (secs)
<4.0 4.0-6.0 > 6.0
Ascites None MildModerate to Severe
Hepatic encephalopathy
None
Grade I-II (or suppressed with medication)
Grade III-IV (or refractory)
PROGNOSIS (Child-pugh Score)
Points ClassOne year survival
Two year survival
5-6 A 100% 85%7-9 B 81% 57%10-15 C 45% 35%