sipuu.setkab.go.id nomor 46 tahun 2017.pdf · created date: 11/28/2017 2:01:52 pm

54
Menimbang : Mengingat SALINAN PRESIDEN REPIJ BLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat (4) dan Pasal 55 ayat (41 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Peilindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan HiduP; 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Rlpublik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 505e); MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP. Menetapkan : BAB I ...

Upload: dangdan

Post on 11-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Menimbang :

Mengingat

SALINAN

PRESIDENREPIJ BLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 46 TAHUN 2017

TENTANG

INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat (4) danPasal 55 ayat (41 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009tentang Peilindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang InstrumenEkonomi Lingkungan HiduP;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LembaranNegara Rlpublik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor505e);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG INSTRUMEN EKONOMILINGKUNGAN HIDUP.

Menetapkan :

BAB I ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup adalahseperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorongPemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Setiap Orangke arah Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup.

2. Pendanaan Lingkungan Hidup adalah suatu sistem danmekanisme pengelolaan dana yang digunakan bagipembiayaan upaya perlindungan dan pengelolaanlingkungan hidup.

3. Insentif adalah upaya memberikan dorongan atau dayatarik secara moneter dan/atau non moneter kepada SetiapOrang maupun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahagar melakukan kegiatan yang berdampak positif padacadangan sumber daya alam dan kualitas fungsilingkungan hidup.

4. Disinsentif adalah pengenaan beban atau ancaman secaramoneter dan/atau non moneter kepada Setiap Orangmaupun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agarmengurangi kegiatan yang berdampak negatif padacadangan sumber daya alam dan kualitas fungsilingkungan hidup.

5. Neraca Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yangselanjutnya disebut Neraca SDA dan LH adalah gambaranmengenai cadangan/aset sumber daya alam danlingkungan hidup serta perubahannya.

6. Neraca Arus Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidupyang selanjutnya disebut Neraca Arus SDA dan LH adalahgambaran aliran input alam dari lingkungan ke dalamekonomi dan aliran limbah dari ekonomi ke lingkungan.

7. Produk...

7.

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

-3-

Produk Domestik Bruto dan Produk Domestik RegionalBruto yang mencakup Penyusutan Sumber Daya Alam danKerusakan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebutPDB dan PDRB LH adalah perhitungan alternatif dariproduk domestik bruto dan produk domestik regionalbruto yang memperhitungkan penyusutan sumber dayaalam dan kerusakan lingkungan hidup.

Jasa Lingkungan Hidup adalah manfaat dari ekosistemdan lingkungan hidup bagi manusia dan keberlangsungankehidupan yang diantaranya mencakup penyediaansumber daya alam, pengaturan alam dan lingkunganhidup, penyokong proses alam, dan pelestarian nilaibudaya.

Penyedia Jasa Lingkungan Hidup adalah Setiap Orang,Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah yang menjagadan/atau mengelola lingkungan hidup untukmempertahankan dan/atau meningkatkan kualitas JasaLingkungan Hidup.

Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup adalah Setiap Orang,Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah yangmenggunakan Jasa Lingkungan Hidup.

1 I . Kompensasi/ Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahadalah pengalihan sejumlah uang dan/atau sesuatu yangdapat dinilai dengan uang antara Pemanfaat JasaLingkungan Hidup dengan Penyedia Jasa LingkunganHidup melalui perjanjian terikat berbasis kinerja untukmeningkatkan Jasa Lingkungan Hidup.

Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup adalah pengalihansejumlah uang dan/atau sesuatu yang dapat dinilaidengan uang antar orang atau kelompok masyarakatsebagai Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup dan PenyediaJasa Lingkungan Hidup melalui perjanjian terikat berbasiskinerja untuk meningkatkan Jasa Lingkungan Hidup.

Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup adalah danayang disiapkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatanuntuk pemulihan kualitas lingkungan hidup yang rusakdan/ atau cemar karena kegiatannya.

8.

9.

10.

12.

13.

14. Dana ...

16.

17.

PRESIDENREPUBLIK IN DONES IA

-4-

14. Dana Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakandan Pemulihan Lingkungan Hidup adalah dana yangdisiapkan oleh Pemerintah Pusat dan/ atau PemerintahDaerah untuk menanggulangi dan memulihkanpencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

15. Dana Amanah/Bantuan Konservasi adalah dana yangberasal dari sumber hibah dan donasi untuk kepentingankonservasi lingkungan hidup.

Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hidupadalah pengadaan barang dan jasa yang memprioritaskanbarang dan jasa yang berlabel ramah lingkungan hidup.

Perdagangan Izin Pembuangan Limbah dan/atau Emisiadalah jual beli kuota limbah dan/atau emisi yangdiizinkan untuk dibuang ke media lingkungan hidup antarpenanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan.

18. Lembaga Keuangan dan Pasar Modal yang selanjutnyadisebut Lembaga Jasa Keuangan adalah lembaga yangmelaksanakan kegiatan di sektor perbankan, pasar modal,perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, danlembaga jasa keuangan lainnya.

Asuransi Lingkungan Hidup adalah produk asuransi yangmemberikan perlindungan pada saat terjadi pencemarandan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Label Ramah Lingkungan Hidup adalah pemberian tandaatau label pada produk yang ramah lingkungan hidup.

Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup adalah kegiatan untukmemberikan penghargaan terhadap kinerja dalam rangkaperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Konservasi Sumber Daya Alam adaiah pengelolaan sumberdaya alam untuk menjamin pemanfaatannya secarabijaksana serta kesinambungan ketersediaannya dengantetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai sertakeanekaragamannya.

19.

20.

21.

22.

23. Pelestarian...

24.

23.

25.

26.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-5-

Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah rangkaianupaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dandaya tampung lingkungan hidup.

Setiap Orang adalah orang perseorangan atau badanusaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidakberbadan hukum.

Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitasyang dapat menimbulkan perubahan terhadap ronalingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadaplingkungan hidup.

Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan NegaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden danmenteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemerintah Daerah adalah kepaia daerah sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaanlingkungan hidup.

27.

28.

Pasal 2

Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup bertujuan untuk:a. menjamin akuntabilitas dan penaatan hukum dalam

penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaanlingkungan hidup.

b. mengubah pola pikir dan perilaku pemangku kepentingandalam pembangunan dan kegiatan ekonomi.

c. mengupayakan pengelolaan Pendanaan LingkunganHidup yang sistematis, teratur, terstruktur, dan terukur.

d. membangun dan mendorong kepercayaan publik daninternasional dalam pengelolaan Pendanaan LingkunganHidup.

Pasal 3 ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Pasal 3

Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup meiiputi:

a. perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi;

b. Pendanaan Lingkungan Hidup; dan

c. Insentif dan/atau Disinsentif.

BAB II

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN

KEGIATAN EKONOMI

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 4

Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomisebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi:

a. Neraca SDA dan LH;

b. pen5rusunan PDB dan PDRB LH;

c. Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerah;dan

d. internalisasi biaya lingkungan hidup.

Pasal 5

(1) Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatanekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a,huruf b, dan huruf c dilaksanakan oieh Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah untuk menginterna.lisasikanaspek lingkungan hidup ke dalam perencanaan danpenyelenggaraan pembangunan dan kegiatan ekonomi.

(2) Perencanaan...

{2)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

Perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan dankegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling sedikit mencakup bidang:

a. pengelolaan sumber daya alam;

b. penataan ruang;

c. Konservasi Sumber Daya Alam; dan

d. Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup.

Penerapan instrumen perencanaan pembangunan dankegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4huruf a dan huruf b dilakukan oleh Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah.

Penerapan instrumen perencanaan pembangunan dankegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4huruf c dilakukan oleh Pemerintah Pusat, PemerintahDaerah, dan Setiap Orang.

Penerapan instrumen perencanaan pembangunan dankegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4huruf d dilakukan oleh Setiap Orang.

Pasal 6

Neraca SDA dan LH disusun sesuai kebutuhan danjenjang pemerintahan.

Neraca SDA dan LH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disusun oleh instansi yang memiliki tugas pemerintahandi bidang statistik.Neraca SDA dan LH sebagaimana dimaksud pada ayat (I)disusun berdasarkan ketersediaan:

(3)

(4)

(s)

Bagian Kedua

Neraca Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dan

Produk Domestik Bruto dan Produk Domestik Regional Bruto

yang Mencakup Penyusutan Sumber Daya Alam

dan Kerusakan Lingkungan Hidup

(1)

(2)

(3)

a. data ...

#-,D

PRESIDENREPUBLIK IN DON ES IA

-8-

a. data dan informasi statistik dasar;

b. data dan informasi statistik sektoral yang berasal darikementerian, lembaga, dan/atau Pemerintah Daerah;

c. hasil inventarisasi sumber daya alam dan lingkunganhidup.

(41 Kementerian, lembaga, dan/atau Pemerintah Daerah yangmemiliki kewenangan terkait bidang sumber daya alamdan lingkungan hidup wajib menyediakan data daninformasi statistik sektoral sebagaimana dimaksud padaayat (3) huruf b untuk penyusunan Neraca SDA dan LHkepada instansi yang memiliki tugas pemerintahan dibidang statistik.

Pasal 7

Neraca SDA dan LH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6disajikan dalam bentuk:

a. neraca aset daiam satuan fisik; dan

b. neraca aset dalam satuan mata uang.

Neraca aset dalam satuan mata uang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dilengkapi denganperhitungan Neraca Arus SDA dan LH.

Neraca aset dalam satuan mata uang sebagaimanadimaksud pada ayat (2) disajikan setelah berkoordinasidengan instansi yang memiliki tugas pemerintahan dibidang keuangan.

pasal 8

PDB dan PDRB LH disusun berdasarkan data neraca asetdalam satuan mata uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 ayat (2).

(1)

(2)

(3)

Pasal 9 ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-9-

Pasal 9

Ketentuan lebih ianjut mengenai tata cara pen5rusunan NeracaSDA dan LH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 sertapen5rusunan PDB dan PDRB LH sebagaimana dimaksud dalamPasal 8 diatur dengan peraturan kepala badan yang memilikitugas pemerintahan di bidang statistik.

Bagian Ketiga

Kompensasi/lmbal Jasa

Lingkungan Hidup Antar Daerah

Pasal 10

(1) Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c diberikanoleh Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup atas manfaatdan/atau akses terhadap Jasa Lingkungan Hidup yangdikelola dan/atau dipulihkan oleh Penyedia JasaLingkungan Hidup.

(2) Jasa Lingkungan Hidup yangKompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahsebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:a. perlindungan tata air;

b. perlindungankeanekaragamanhayati;

c. penyerapan dan penyimpanan karbon;

d. pelestarian keindahan alam; dan/ataue. Jasa Lingkungan Hidup lainnya.

(3) Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukanoleh:

a. Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah;

b. Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Daerah;c. Pemerintah Pusat dengan Setiap Orang; ataud. Pemerintah Daerah dengan Setiap Orang.

diberikan

(4) Kompensasi ...

(4)

(s)

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

- 10-

Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan secara:

a. terpisah; atau

b. terpadu.

Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahyang dilaksanakan secara terpadu sebagaimana dimaksudpada ayat (4) huruf b wajib dilakukan untukKompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahantara Pemerintah Daerah dengan Setiap Orang yangberada dalam wilayah administratif yang berbeda.

Pasal I i

(1) Bentuk Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup AntarDaerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 meliputi:

a. uang; atau

b. sesuatu lainnya yang dapat dinilai dengan uang.

(21 Nilai Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup AntarDaerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 palingsedikit ditentukan dengan mempertimbangkan:

a. biaya ekonomi upaya Pelestarian Fungsi LingkunganHidup;

b. biaya pemberdayaan masyarakat; dan

c. biaya pelaksanaan kerjasama.

Pasal 12

(1) Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) diberikandengan ketentuan:

a. Penyedia Jasa Lingkungan Hidup memiliki buktipemilikan/ penguasaan lahan;

b. Penyedia...

(21

(3)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

11-

b. Penyedia Jasa Lingkungan Hidup memilikikewenangan untuk menyediakan, menghasilkan,dan/atau meningkatkan Jasa Lingkungan Hidup;

c. perhitungan Jasa Lingkungan Hidup dankompensasi/imbal jasa terukur; dan

d. rincian kompensasi/imbal jasa termuat dalamdokumen rencana kerja dan anggaran PemerintahPusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan.

Dalam hal Setiap Orang bertindak sebagai Penyedia JasaLingkungan Hidup, Pemerintah Pusat dan PemerintahDaerah melakukan verifikasi dan validasi terhadapPenyedia Jasa Lingkungan Hidup tersebut.

Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahyang diberikan wajib digunakan untuk kepentingan:

a. pemulihan lingkungan hidup;

b. konservasi;

c. pengayaan keanekaragaman hayati;

d. peningkatan kapasitas masyarakat dalam PelestarianFungsi Lingkungan Hidup;

e. pengembanganenergiterbarukan;

pengembangan perekonomian berbasiskeberlanjutan;

pengembangan infrastruktur pendukungnya;dan/atau

h. kegiatan lainnya sesuai dengan perkembangan dankebutuhan penyediaan Jasa Lingkungan Hidup yangdisepakati antara Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidupdan Penyedia Jasa Lingkungan Hidup.

Pasal 13

(1) Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahantara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah sertaantar Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalamPasal 1O ayat (3) huruf a dan huruf b ditaksanakan melaluimekanisme:

ob'

a. hibah ...

PRESIOENREPUBLIK INDONESIA

-t2-

a. hibah daerah dari Pemerintah Pusat selakuPemanfaat Jasa Lingkungan Hidup kepadaPemerintah Daerah selaku Penyedia Jasa LingkunganHidup atau sebaliknya; atau

b. hibah daerah atau belanja bantuan keuangan urusanlingkungan hidup dari Pemerintah Daerah provinsiatau Pemerintah Daerah kabupaten/ kota selakuPemanfaat Jasa Lingkungan Hidup kepadaPemerintah Daerah provinsi atau Pemerintah Daerahkabupaten/kota selaku Penyedia Jasa LingkunganHidup.

(21 Sumber dana pelaksanaan Kompensasi/lmbal JasaLingkungan Hidup Antar Daerah bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatandan belanja daerah, dan/atau dana lainnya yang sahdan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 14

Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahantara Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah denganSetiap Orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat(3) huruf c dan huruf d dilaksanakan melalui mekanisme:

a. hibah daerah, bantuan sosial, atau belanja barangdan jasa untuk urusan lingkungan hidup dariPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah selakuPemanfaat Jasa Lingkungan Hidup kepada SetiapOrang selaku Penyedia Jasa Lingkungan Hidup; atau

b. pemberian dari Setiap Orang selaku Pemanfaat JasaLingkungan Hidup kepada Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah selaku Penyedia Jasa LingkunganHidup.

Sumber dana pelaksanaan Kompensasi/lmbal JasaLingkungan Hidup Antar Daerah yang harus disediakanPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah selakuPemanfaat Jasa Lingkungan Hidup bersumber dari:

(1)

(2)

a. anggaran...

(r)

12)

b.

PRESIDENREPUBLIK IN DON ES IA

-13-

anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaranpendapatan dan belanja daerah, dan/atau danalainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan yangdiberikan langsung; dan/atauhasii Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan HidupAntar Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13ayat (l).

Pasal 15

Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahantara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah,antar Pemerintah Daerah, dan antara PemerintahFusat/Pemerintah Daerah dengan Setiap Orangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14dituangkan dalam perjanjian kerjasama.

Perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling sedikit memuat:

a. para pihak;

b, tujuan;

c. jumlah;

d. sumber pendanaan;

e. persyaratan;

f. tata cara penyaluran;

g. tata cara pelaporan dan pemantauan; dan

h. hak dan kewajiban pemberi dan penerima.

Dalam hal pelaksanaan Kompensasi/lmbal JasaLingkungan Hidup Antar Daerah dilaksanakan secaraterpadu, para pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a meliputi:

a. Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah DaerahPemanfaat Jasa Lingkungan Hidup;

b. Pemerintah Daerah tempat Setiap Orang PenyediaJasa Lingkungan Hidup berada; dan

c. Setiap Orang Penyedia Jasa Lingkungan Hidup.

(3)

(4) Perjanjian ...

(1)

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

-14-

(4) Perjanjian kerjasama dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan pemndang-undangan.

Pasal 16

Dalam melaksanakan kerjasama Kompensasi/ Imbal JasaLingkungan Hidup Antar Daerah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 15, Penyedia Jasa Lingkungan Hidup danPemanfaat Jasa Lingkungan Hidup dapat:

a. membentuk wadah atau forum kerjasamaKompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup AntarDaerah; dan/atau

b. meminta bantuan fasilitator.

Fasilitator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmeliputi:

a. fasilitator Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahprovinsi sesuai kewenangannya; dan/atau

b. fasilitator yang berasal dari orang perseorangan,organisasi lingkungan hidup, perguruan tinggi, atauorganisasi lain yang disePakati.

Pasal 17

Pelaksanaan Kompensasi/ Imbal Jasa Lingkungan Hidup AntarDaerah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Bagian Keempat

Internalisasi Biaya Lingkungan Hidup

Pasal 18

(1) Internalisasi biaya lingkungan hidup sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 huruf d dilaksanakan denganmemasukkan biaya pencemaran danf atau kerusakanIingkungan hidup dalam perhitungan biaya produksi ataubiaya suatu Usaha dan/atau Kegiatan.

(2)

(2) Internaiisasi ...

c.

d.

e.

f.

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

-15-

(21 Internalisasi biaya lingkungan hidup dilaksanakan olehpenanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan.

Pasal 19

Biaya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidupsebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) meliputi biaya:

a. pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkunganhidup;

b. pemantauan terhadap pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan hidup;

pemeliharaan lingkungan hidup;

pengelolaan limbah dan emisi;

pemulihan lingkungan hidup pasca operasi; dan

perkiraan penanganan risiko lingkungan hidup.

BAB III

PENDANAAN LINGKUNGAN HIDUP

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 20

(1) Instrumen Pendanaan Lingkungan Hidup sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 huruf b meliputi:

a. Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup;

b. Dana Penanggulangan Pencemaran dan/atauKerusakan dan Pemulihan Lingkungan Hidup; dan

c. Dana Amanah/ Bantuan Konservasi.

(2) Instrumen ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_16-

(21 Instrumen Pendanaan Lingkungan Hidup sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat menjadi mekanismepenerapan instrumen perencanaan pembangunan dankegiatan ekonomi dan/atau instrumen Insentif dan/atauDisinsentif.

Bagian Kedua

Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup

Pasal 2 1

Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidupsebagaimana dimaksud daiam Pasal 20 ayat (1) huruf adigunakan untuk melaksanakan kegiatan:

a. penanggulangan keadaan darurat lingkungan hidupdi wilayah Usaha dan/atau Kegiatan yangdisebabkan oleh Usaha dan/atau Kegiatannya; dan

b. pemulihan lingkungan hidup pasca operasi di wilayahUsaha dan/atau Kegiatan yang disebabkan olehUsaha dan/ atau Kegiatannya.

Kegiatan penanggulangan keadaan darurat lingkunganhidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adilakukan dengan cara:

a. pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakaniingkungan hidup;

b. penghentian sumber pencemaran dan/ataukerusakan lingkungan hidup; dan/atau

c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi.

Kegiatan pemulihan lingkungan hidup pasca operasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukandengan cara:

a. pembersihan unsur pencemar dan/atau perusaklingkungan hidup;

b. remediasi;

c. rehabilitasi;d. restorasi; dan/atau

(1)

(2)

(3)

e. upaya ...

(1)

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-17-

e. upaya penanganan dengan cara lain yang sesuaidengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal22

Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidupsebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf adisediakan dalam bentuk:

a. deposito berjangka;

b. tabungan bersama;

c. bank garansi;

d. polis asuransi; dan/atau

e. lainnyasesuaiperaturanperundang-undangan.

Penempatan Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidupdalam bentuk deposito berjangka dan tabungan bersamasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf bwajib disimpan di bank pemerintah yang ditunjuk olehMenteri, menteri/ kepala iembaga pemerintah nonkementerian, Pemerintah Daerah provinsi, atauPemerintah Daerah kabupaten/ kota.

Bukti penempatan Dana Jaminan Pemulihan LingkunganHidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkankepada Menteri, menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian, Pemerintah Daerah provinsi, atauPemerintah Daerah kabupaten/kota sesuaikewenangannya.

Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme, tata caraperhitungan, dan penetapan besarnya Dana JaminanPemulihan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur oleh menteri yang membidangimasing-masing Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengankewenangannya.

(21

(3)

(41

Pasal 23 ...

(1)

(2)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_18_

Pasal 23

Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidupsebagaimana dimaksud daiam Pasal 22 digunakanpenanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan setelahmendapatkan persetujuan instansi pemberi izin usahaatau sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajibmemenuhi kekurangan pembiayaan bila danasebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencukupi.

Pasal 24

Penyediaan Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidupsebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) tidakmembebaskan kewajiban penanggung jawab Usaha dan/atauKegiatan untuk melakukan pencegahan pencemaran dan/atauperusakan lingkungan hidup akibat Usaha dan/atauKegiatannya.

Pasal 25

Penerapan Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidupsebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 sampai dengan Pasal24 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga

Dana Penanggulangan Pencemaran dan/atauKerusakan dan Pemulihan Lingkungan Hidup

Pasal 26

( I ) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyiapkanDana Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakandan Pemulihan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksuddalam Pasal 20 ayat (1) hurufb untuk:a. memastikan tersedianya dana untuk

penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan hidup dan pemulihan fungsi lingkunganhidup;

b. menjamin ...

(2)

PRESIDENREPUBLIK IN DON ES IA

-19-

b. menjamin terpulihkannya kembali fungsi lingkunganhidup; dan

c. menjamin pelestarian fungsi atmosfer'

Dana Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakandan Pemulihan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksudpada ayat (1) digunakan untuk:

a. penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakaniingt<ungan hidup pada lokasi yang tidak diketahuisumber dan/atau pelakunYa; dan

b. pemulihan lingkungan hidup akibat pencemarandan/atau kerusakan lingkungan hidup yang tidakdiketahui sumber dan/ atau pelakunya'

Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (21

huruf a mencakup kegiatan:

a. pemberian informasi peringatan pencemarandan/atau kerusakan lingkungan hidup kepadamasyarakat;

b. pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan hidup;

c. penghentian sumber pencemaran dan/ataukerusakan lingkungan hidup; dan/atau

d. cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi.

Cara lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf dpaling sedikit terdiri atas:

a. kegiatan tanggap darurat;

b. kegiatan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup yangmenjadi bagian dari mitigasi dan adaptasi perubahaniklim;

c. observasi, identilikasi, analisa laboratorium danverifikasi pencemaran dan/atau kerusakanIingkungan hidup;

Pemulihan lingkungan hidup akibat pencemarandan/atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan melaluitahapan:

(3)

(4)

(s)

a. pembersihan...

(6)

(1)

(2)

(3)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

20-

a. pembersihan unsur pencemar dan/atau perusaklingkungan hidup;

b. remediasi;

c. rehabilitasi;

d. restorasi; dan/ataue. cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Pelaksanaan penanggulangan pencemaran dan/ataukerusakan dan pemulihan lingkungan hidup sebagaimanadimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) dilakukansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 27

Dana Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakandan Pemulihan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksuddalam Pasal 26 bersumber dari:

a. anggaran pendapatan dan belanja negara;

b. anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atauc. sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sumber dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberasal dari pajak dan retribusi lingkungan hidup.

Penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan oleh:

a. bupati/wali kota dan/atau pihak lain yang ditunjukuntuk pencemaran dan/atau kerusakan lingkunganhidup yang terjadi pada wilayah administrasikabupatenlkota;

b. gubernur dan/atau pihak lain yang ditunjuk untukpencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidupyang terjadi pada lintas wilayah administrasikabupaten/kota; atau

c. Menteri, menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian, dan/atau pihak lain yang ditunjukuntuk pencemaran danfatau kerusakan lingkunganhidup yang terjadi pada lintas wilayah administrasiprovinsi.

(4) Dana ...

(4)

PRIS IDI-NREPUBLIK INDONESIA

2r-

Dana yang digunakan oleh Menteri, menteri/kepalalembaga pemerintah non kementerian, gubernur,dan/atau pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

huruf b dan huruf c digunakan sebagai dana pendampingpenanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan danpemulihan lingkungan hidup.

Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan DanaPenanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakan danPemulihan Lingkungan Hidup dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat

Dana Amanah/ Bantuan Konservasi

Pasal 28

Dana Amanah/Bantuan Konservasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf c bersumber darihibah dan donasi.

Dana Amanah/Bantuan Konservasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikelola berdasarkan kesepakatanantara pemberi hibah dan donasi dengan PemerintahPusat dan/atau masyarakat.

(3) Dana Amanah/Bantuan Konservasi kepada PemerintahPusat sebagaimana dimaksud pada ayat (21dilaksanakansesuai dengan ketentuanundangan.

peraturan perundang-

Pasal 29

Konservasi lingkungan hidup yang dibiayai dari DanaAmanah/Bantuan Konservasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 28 ayat (1) meliputi:

a. Konservasi Sumber Daya Alam;

b. pencadangan sumber daya alam; dan

c. pelestarian fungsi atrnosfer.

Konservasi Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a meliputi kegiatan:

(s)

(1)

(2)

(1)

(2)

a. perlindungan...

(3)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

22-

a. perlindungan;

b. pengawetan; dan

c. pemanfaatan.

Pelestarian fungsi atmosfer sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c dapat dilakukan melalui:

a. kegiatan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup yangmenjadi bagian dari mitigasi perubahan iklim;

b. kegiatan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup yangmenjadi bagian dari adaptasi perubahan iklim;

c. perlindungan lapisar' ozon;

d. kegiatan pendukung pengendalian perubahan iklim;dan

e. kegiatan lainnya yang diatur oleh Menteri.

Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

Menteri dapat melakukan kegiatan lain setelahberkoordinasi dengan menteri/kepala lembaga terkait.

Pelaksanaan kegiatan konservasi lingkungan hidupsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pencatatan pemanfaatan Dana Amanah/BantuanKonservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Bagian Kelima

Pengelolaan Pendanaan Lingkungan Hidup

Pasal 30

(1) Pengelolaan Pendanaan Lingkungan Hidup yang berasaldari Dana Penanggulangan Pencemaran dan/atauKerusakan dan Pemulihan Lingkungan Hidup dan DanaAmanah/Bantuan Konservasi yang dikelola Pemerintahtrusat melalui mekanisme:

(41

(s)

(6)

a. pola ...

(2)

(3)

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

-23-

a. pola pengelolaan keuangan badan layanan umum;atau

b. pola pengelolaan keuangan lainnya sesuai denganperaturan perundang-undangan.

Mekanisme dengan pengelolaan keuangan badan layananumum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapatmenunjuk dan menetapkan bank kustodian.Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan PendanaanLingkungan Hidup dengan menggunakan mekanismesebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur denganPeraturan Presiden.

BAB IV

INSENTIF DAN/ATAU DISINSENTIF

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 31

(l) Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup yang diterapkansebagai Insentif dan/atau Disinsentif sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 huruf c meliputi:a. pengembangan sistem Label Ramah Lingkungan

Hidup;

Pengadaan Barang dan Jasa Ramah LingkunganHidup;penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkunganhidup;

d. pengembangan sistem Lembaga Jasa Keuangan yangramah lingkungan hidup;

e. pengembangan sistem Perdagangan Izin PembuanganLimbah dan/atau Emisi;

f. pengembangan Asuransi Lingkungan Hidup;g, pengembangan sistem Pembayaran Jasa Lingkungan

Hidup; danh. sistem Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

b.

c.

(2) instrumen .. .

m

(2\

PRESIDENREPU E]LIK INDONESIA

-24-

Instrumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsisebagai Insentif untuk melakukan kegiatan yangberdampak positif pada sumber daya alam dan fungsilingkungan hidup dalam bentuk:

a. pemberiankeringanankewajiban;

b. pemberian kemudahan dan/atau pelonggaranpersyaratan pelaksanaan kegiatan;

c. pemberian fasiiitas dan/atau bantuan;

d. pemberian dorongan dan bimbingan;

e. pemberian pengaluan dan/atau penghargaan;dan/atau

f. pemberitahuan kinerja positif kepada publik.

Instrumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangberfungsi sebagai Disinsentif agar mengurangi kegiatanyang berdampak negatif pada sumber daya alam danfungsi lingkungan hidup dalam bentuk:

a. penambahankewajiban;

b. penambahan dan/atau pengetatan persyaratanpelaksanaan kegiatan; dan/atau

c. pemberitahuan kinerja negatif kepada publik.

Instrumen Insentif dan/atau Disinsentif sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 32

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Dae rah wajibmenerapkan Insentif dan/atau Disinsentif sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 kepada Setiap Orang untuk:

a. melaksanakan penaatan hukum;

b. terlaksananya mekanisme reward and punishment;

c. mendistribusikan dampak dan risiko lingkunganhidup secara adil;

d. melakukan inovasi;

(3)

(4)

(1)

e. melakukan...

#.ry

(2)

(1)

(2)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

25-

e. melakukan kegiatan di bidang perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup melebihi yangdipersyaratkan; dan

f. menerapkan pola konsumsi danberkelanjutan.

Penerapan Insentif dan/ataumempertimbangkan prioritas nasional.

Bagian Kedua

Sistem Label Ramah Lingkungan Hidup

produksi

Disinsentif

Pasal 33

Label Ramah Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksuddalam Pasal 31 ayat (1) huruf a diberikan PemerintahPusat pada produk yang ramah lingkungan hidup.

Label Ramah Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksudpada ayat (1) digunakan untuk:

a. pengakuan atas pemenuhan kriteria penaatanhukum;

b. pengakuan atas pemenuhan kriteria inovasi danupaya perlindungan dan pengelolaan lingkunganhidup melebihi yang dipersyaratkan; dan

c. informasi dan perlindungan bagi masyarakat.

Label Ramah Lingkungan Hidup meliputi:

a. label yang diberikan Pemerintah Pusa| dan

b. label selain huruf a yang dibubuhkan oleh Usahadan/atau Kegiatan yang telah mendapatkanpengakuan dari Pemerintah Pusat atau lembagaindependen yang ditunjuk.

Pasal 34

Tata cara penerapan Label Ramah Lingkungan Hidupmeliputi:

(3)

(1)

a. kriteria ...

(2t

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

26-

a. kriteria persyaratan perolehan label; dan

b. mekanisme pemberian label.

Kriteria persyaratan perolehan label sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

a. kriteria ramah lingkungan hidup yang meliputiseluruh aspek lingkungan hidup sepanjang daurhidup produk;

b. kriteria keberlanjutan proses produksi;

c. kriteria keberlanjutan sumber daya alam; dan/atau

d. kriteria legalitas.

Mekanisme pemberian label sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b meliputi:

a. pemberian label yang diberikan Pemerintah Pusatdilaksanakan dalam bentuk pencantuman label olehMenteri, menteri/kepala lembaga yang membidangiUsaha dan/atau Kegiatan, atau lembaga independenyang ditunjuk; atau

b. pemberian label selain yang diberikan olehPemerintah Pusat dilaksanakan dalam bentukpemberian pengakuan oleh Menteri atau lembagaindependen yang ditunjuk.

Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria persyaratanperolehan label dan mekanisme pemberian label diaturdalam Peraturan Menteri.

Menteri/kepala lembaga yang membidangi Usahadan/atau Kegiatan dapat mengatur lebih lanjut denganmengacu pada Peraturan Menteri.

Pasal 35

Setiap orang yang memproduksi dan/atau memasukkanbarang dan jasa, termasuk teknologi, yang diperdagangkanke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapatmencantumkan Label Ramah Lingkungan Hidup sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

(3)

(4)

(s)

Bagian ...

(1)

(2)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-27 -

Bagian Ketiga

Pengadaan Barang dan Jasa

Ramah Lingkungan Hidup

Pasal 36

Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hidupsebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf bdilaksanakan oleh kementerian/lembagalsatuan kerjaperangkat daerah/ institusi.Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hidupsebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk:a. mendorong kementerian/lembaga/satuan kerja

perangkat daerah/institusi menggunakan barang danjasa ramah lingkungan hidup; dan

b. mendorong peluang pasar bagi barang dan jasa yangtelah memperoleh Label Ramah Lingkungan Hidup.

Pasal 37

Tata cara penerapan Pengadaan Barang dan Jasa RamahLingkungan Hidup mencakup:

a. persyaratan produk barang danjasa; dan

b. pelaksanaan pengadaan barang danjasa.Persyaratan produk barang dan jasa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:

a. telah memperoleh Label Ramah Lingkungan Hidup;dan

b. telah masuk dalam daftar barang dan jasa ramahlingkungan hidup yang ditetapkan oleh Menteri.

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(1)

(2)

(3)

Bagian ...

(1)

(2t

FRESIDENREPUELIK IN DONESIA

-28-

Bagian Keempat

Penerapan Pajak, Retribusi,

dan Subsidi Lingkungan Hidup

Pasal 38

Penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan hidupsebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf cdilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan PemerintahDaerah.

Penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan hidupsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalambentuk:

a. pengenaan tarif pajak pusat dan daerah pada SetiapOrang yang memanfaatkan sumber daya alamberdasarkan kriteria dampak lingkungan hidup ;

b. pengenaan tarif retribusi jasa umum daerahberdasarkan penghitungan biaya penyediaan saranadan prasarana yang mencegah pencemaran dan/ataukerusakan lingkungan hidup;

c. penerapan subsidi non energi yang dibatasi dalamjangka waktu tertentu kepada Setiap Orang yangkegiatan produksinya berdampak pada perbaikanfungsi lingkungan hidup.

Penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan hidupsebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk:a. mendorong Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup;

b. memberikan dorongan moneter untuk melaksanakankegiatan yang berdampak positif pada sumber dayaalam dan lingkungan hidup; dan

c. memberikan beban moneter untuk mengurangikegiatan yang berdampak negatif pada sumber dayaaiam dan lingkungan hidup.

Pasal 39

(1) Pajak pusat dan daerah sebagaimana dimaksud dalamPasal 38 ayat (2) huruf a mencakup kegiatan pengambilandan/atau penggunaan:

(3)

a. air tanah ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-29-

tanah;

permukaan;

c. sarang burung walet;

d. bukan logam dan batuan;

e. bahan bakar kendaraan bermotor;

f. kendaraan bermotorl dan

g. kegiatan lainnya yang sesuai dengan kriteria dampaklingkungan hidup.

Kriteria dampak lingkungan hidup sebagaimana dimaksuddalam Pasal 38 ayat (2) hurufa mencakup:

a. penyusutan sumber daya alam;

b. pencemaran lingkungan hidup; dan

c. kerusakan lingkungan hidup.

Penghitungan bobot yang mencerminkan kriteria dampaklingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2\menjadi pertimbangan dalam dasar pengenaan pajak.

Penghitungan dasar pengenaan pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (3) diatur sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 40

(1) Pengenaan tarif retribusi jasa umum daerah sebagaimanadimaksud dalam pasal 38 ayat (2) huruf b dikenakanberdasarkan:

a. jenis, karakteristik, dan volume limbah yangdihasilkan;

b. jenis, karakteristik, dan volume sampah yangdihasilkan;

c. biaya membangun sarana dan prasarana pengolahlimbah dan/atau sampah;

a. air

b. air

(2t

(3)

(4)

d. biaya...

(2)

(3)

(4)

FRESIDENREPUBLIK IN DON ES IA

-30-

d. biaya pemeliharaan dan pengoperasian sarana danprasarana pengolah limbah dan/atau sampah; dan

e. biaya pengawasan untuk pengolahan limbahdan/atau sampah.

Pengenaan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)didasarkan pada besaran atau proporsi penggunaan jasasarana dan prasarana,

Dalam pengenaan tarif retribusi, Pemerintah Daerah dapatmenerapkan pengenaan progresif atas dasar karakteristikdan besaran volume limbah atau sampah yang dihasilkan.Tata cara pengenaan tarif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (3) dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4 1

Subsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2)huruf c diberikan kepada Setiap Orang yang memenuhikriteria:

a. memproduksi barang dan/atau jasa yang ramahlingkungan hidup;

b. merupakan Usaha dan/atau Kegiatan mikro, kecil,dan menengah yang berupaya mencegah pencemarandan/ atau kerusakan lingkungan hidup; dan/ atau

c. menghasilkan produk dan teknologi untuk dan/atauberdampak kepada perbaikan fungsi lingkunganhidup.

Kriteria penerima subsidi sebagaimana dimaksud padaayat (i) disusun oleh menteri/kepala lembaga yangmembidangi Usaha dan/atau Kegiatan dan/ataugubernur atau bupati/wali kota setelah berkoordinasidengan Menteri.

Penganggaran dan penyaluran subsidi dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(1)

(2t

(s)

Bagian ...

n E p u J.Tr<E t,',?55*

. r, o

- 31 -

Bagian Kelima

Pengembangan Sistem Lembaga Jasa Keuangan

yang Ramah Lingkungan Hidup

Pasal 42

(1) Pengembangan sistem Lembaga Jasa Keuangan yangramah lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalamPasal 31 ayat (1) huruf d dilaksanakan oleh otoritas yangbertugas di bidang jasa keuangan.

(2) Pengembangan sistem Lembaga Jasa Keuangan yangramah lingkungan hidup sebagaimana dimaksud padaayat (1) digunakan untuk:

a. menerapkan pembiayaan yang memperhatikan aspeklingkungan hidup;

b. mendorong penaatan hukum; dan

c. mendorong investasi ramah lingkungan hidup.

Bagian Keenam

Pengembangan Sistem Perdagan gan lzinPembuangan Limbah danlatau Emisi

Pasal 43

Pengembangan sistem Perdagangan lzin PembuanganLimbah dan/atau Emisi sebagaimana dimaksud dalamPasal 31 ayat (1) huruf e dilaksanakan oleh PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah.

Pengembangan sistem Perdagangan lzin PembuanganLimbah dan/atau Emisi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) digunakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahuntuk:a. menurunkan tingkat pencemaran lingkungan hidup;b. mengatur alokasi kuota izin pembuangan limbah

dan/atau emisi secara adil dan proporsional;

(1)

(2)

c. mendukung ...

d.

PRESIDENREFU BLIK INDONESIA

-32-

mendukung pelaksanaan Kompensasi/lmbal JasaLingkungan Hidup Antar Daerah; dan

mendukung penerapan perbaikan pengelolaandampak secara terus menerus.

Pasal 44

Tata cara pengembangan sistem Perdagangan lzinPembuangan Limbah dan/atau Emisi mencakup:

a. penetapan dan pengaturan alokasi kuota izin yangdiperdagangkan berdasarkan daya dukung dan dayatampung lingkungan hidup;

b. sistem perdagangan melalui kesepakatan realokasibeban dan kuota masing-masing pihak yangmelakukan perdagangan; dan

c. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan.

Dalam menetapkan dan mengatur alokasi kuota izinsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah wajib menetapkan:

masa berlaku alokasi kuota dan periodepemutakhirannya; dan

niiai, kriteria, dan persyaratan penentuanalokasi kuota berdasarkan rekomendasikementerian/ lembaga terkait.

Dalam melaksanakan sistem perdagangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah wajib menetapkan:

a. kelembagaan pelaksanaan sistem perdagangan;

b. mekanisme sistem perdagangan; dan

c. ketentuan penerapan Instrumen EkonomiLingkungan Hidup lainnya yang terkait danmendorong efektivitas pelaksanaan perdagangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan sistemPerdagangan lzin Pembuangan Limbah dan/atauEmisi diatur dalam Peraturan Menteri, setelahberkoordinasi dengan kementerian/ lembaga terkait.

(1)

(2\

(3)

a.

b.

(4)

Bagian ...

REpuJ.Tott,',?Sf;"r'o

-33-

Bagian KetujuhPengembangan Asuransi Lingkungan Hidup

Pasal 45

(1) Pengembangan Asuransi Lingkungandimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf fPemerintah Fusat.

(2) Pengembangan Asuransi Lingkungan .

dimaksud pada ayat (1) ditujukanSetiap Orang yang memiliki potensilingkungan hidup.

Hidup sebagaimanadilaksanakan oleh

Hidup sebagaimanauntuk melindungi

dampak dan risiko

(1)

Pasal 46

Pengembangan Asuransi Lingkungan Hidup dilakukandalam bentuk penerapan dasar penghitungan yang palingsedikit mencakup:

a. tingkat risiko iingkungan hidup; dan

b. perkiraan pembiayaan keadaan darurat lingkunganhidup.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan AsuransiLingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Menteri.

Penyelenggaraan Asuransi Lingkungan Hidup dilakukanberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedelapan

Pengembangan Sistem Pembayaran

Jasa Lingkungan Hidup

Pasal 47

(1) Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerahmengembangkan sistem pembayaran Jasa LingkunganHidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (1)huruf g untuk dilaksanakan Setiap Orang.

(2)

(3)

(2) Pengembangan ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-34-

(21 Pengembangan oleh Pemerintah Pusat dan PemerintahDaerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupafasilitasi mekanisme pengalihan sejumlah uang dariPenyedia Jasa Lingkungan Hidup kepada Pemanfaat JasaLingkungan Hidup dalam perjanjian terikat berbasiskinerja.

(3) Pengembangan sistem Pembayaran Jasa LingkunganHidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakanuntuk:

a. mendorong masyarakat untuk melaksanakan upayaKonservasi Sumber Daya Alam dan PelestarianFungsi Lingkungan Hidup; dan

b. mendukung kinerja pelaksanaan Kompensasi/lmbalJasa Lingkungan Hidup Antar Daerah yangdilakukan oleh Pemerintah Pusat dan PemerintahDaerah sesuai kewenangannya.

Pasai 48

(1) Pengembangan sistem Pembayaran Jasa LingkunganHidup mencakup:

a. kebijakan penyelenggaraan;

b. fasilitasi pengembangan kelembagaan; dan

c. fasilitasi resolusi konflik.

(21 Kebijakan penyelenggaraan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a mencakup:

a. identifikasi Jasa Lingkungan Hidup yang harusdibayar;

b. ketentuan penghitungan besaran Jasa LingkunganHidup;

c. verifikasi dan validasi Pemanfaat Jasa LingkunganHidup dan Penyedia Jasa Lingkungan Hidup;

d. sistem ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-35-

d. sistem informasi dan pemantauan pelaksanaan; dan

e. peningkatankapasitas.

(3) Fasilitasi pengembangan kelembagaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, mencakup:

a. pengembangan standardisasi kompetensi fasilitator;

b. pengembangan mekanisme dankelembagaan; dan

c. peningkatankapasitas.

(4) Fasilitasi resolusi konflik sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c dilakukan berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan sistemPembayaran Jasa Lingkungan Hidup diatur denganPeraturan Menteri.

Bagian Kesembilan

Sistem Penghargaan Kinerja di BidangPerlindungan dan Pengeloiaan Lingkungan Hidup

pasal 49

(1) Sistem Penghargaan Kinerja di Bidang perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3l ayat (l) huruf h dilaksanakan olehPemerintah Fusat dan pemerintah Daerah kepada SetiapOrang dan/atau Usaha dan/atau Kegiatan yangmemenuhi kriteria:

a. berjasa dalam upaya perlindungan dan pengelolaanlingkungan hidup; dan

b. berjasa dalam pengelolaan sumber daya alam.

bentuk

(2) Sistem ...

(l)

(2)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-36-

(2\ Sistem penghargaan kinerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) digunakan untuk:

a. penaatan hukum;

b. inovasi; dan

c. mendorong upaya Konservasi Sumber Daya Alam danPelestarian Fungsi Lingkungan Hidup.

Pasal 50

Penghargaan Kinerja di Bidang Periindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup dilaksanakan dalambentuk uang dan/atau penghargaan lainnya.

Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksudpada ayat (1) memperhatikan penerapan perencanaanpembangunan dan kegiatan ekonomi dan Insentifdan/ atau Disinsentif.

Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria kinerja di bidangperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupsebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (1) diaturdengan Peraturan Menteri.

BAB V

PEMBIAYAAN

Pasal 51

Pembiayaan penyelenggaraan Instrumen Ekonomi LingkunganHidup dibebankan pada:

a. anggaran pendapatan dan belanja negara bagi InstrumenEkonomi Lingkungan Hidup yang diselenggarakan olehPemerintah Pusat;

(3)

b. anggaran...

b.

c.

(1)

(2)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

37-

anggaran pendapatan dan belanja daerah bagi InstrumenEkonomi Lingkungan Hidup yang diselenggarakan olehPemerintah Daerah; dan

sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 52

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semuaperaturan pelaksanaan Instrumen Ekonomi LingkunganHidup yang telah ada tetap berlaku sepanjang tidakbertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini.Dengan mempertimbangkan prioritas nasional, kesiapankelembagaan, mekanisme dan sistem pendukung,penerapan kewajiban Dana Jaminan pemulihanLingkungan Hidup dan pengembangan sistemPerdagangan lzin Pembuangan Limbah dan/atau Emisidilaksanakan paling lambat dalam 7 (tujuh) tahun sejakberlakunya Peraturan Pemerintah ini.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 53

semua peraturan pelaksanaan yang diperlukan untukmelaksanakan Peraturan pemerintah ini harus diselesaikanpaling lambat 2 (dua) tahun sejak diundangkannya peraturanPemerintah ini.

Pasal

Peraturan Pemerintahdiundangkan.

mulai berlaku pada tanggal

54

ini

Agar ...

PRESIDENREPIJBLIK INDONESIA

-38-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 10 November 2017PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODODiundangkan di Jakartapada tanggal 10 November 2017MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 228

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIAPlh. Asisten Deputi Bidang Perekonomian,

ti Bidang Hukum danundangan

Adi Purawan

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 46 TAHUN 2OI7

TENTANG

INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup mengatur mengenai Instrumen dkonomiLingkungan Hidup yang dikelompokkan dalim upaya pengendalian,khususnya dalam rangka pencegahan pencemaran alanT atiu ierusakanlingkungan hidup.

Ketentuan Pasar 42 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009tentang Perlindungan dan pengeiolaan Lingkungan Hidup menyatakanbahwa: "Dalam rangka melestarikan fungsi lingkuigan hidup, pemerintahdan pemerintah daerah wajib mengembangkan dan irenerapkan InstrumenEkonomi Lingkungan Hidup',. Instrumen Ekonomi Llngtunga; Hidupmeliputi:

a. perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi;b. Pendanaan Lingkungan Hidup; danc. Insentif dan/atau Disinsentif.

Mencermati konteks wajib bagi pemerintah pusat dan pemerintahDaerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ayat (l) Undang_UndangNomor 32 Tahun 2oo9 tentang perlindungan a"., i"r,gltlh", iirigkr.rg.,Hidup, berbagai instrumen ekonomi haru-s dikemb".,gi"., ar.r-ai1E"pr.".,sesuai dengan tujuan pemanfaatan instrumen ekonomi"crimaksud, yaitu agarpengelolaan lingkungan hidup di Indonesia mampu berjalan denjan efektifdan efisien, memenuhi prinsip kehati_hatian, serta benar_benar Lengarahpada keberlanjutan.

Instrumen...

R E P u J.T': t,',35f;

*. r, o-2-

Instrumen ekonomi penting dikembangkan karena memperkuatsistem yang bersifat mengatur (regulatory). Pendekatan ini menekankanadanya keuntungan ekonomi bagi penanggung jawab Usaha dan/atauKegiatan bila mematuhi persyaratan lingkungan hidup sebagaimana diaturoleh peraturan perundang-undangan. Pendekatan ekonomi diperlukanuntuk merangsang penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan agarmenaati persyaratan lingkungan hidup karena antara lain terhindar darimembayar pinalti atau mendapat hukuman, menghemat pengeluaran karenamenggunakan praktik efisiensi, dan mendapatkan Insentif apabilakegiatannya memberikan dampak positif pada upaya pencegahan kerusakandan pelestarian lingkungan hidup.

Penerapan instrumen ekonomi sebagai Insentif dan Disinsentif ibaratkoin dengan 2 (dua) sisi mata uang. Kemudahan dan dorongan diberikanketika terpenuhi ketaatan, dan bahkan besaran Insentif dapat terusmeningkat sejalan dengan semakin membaiknya kinerja. Sebaliknya, bebandan tambahan kewajiban ditimpakan saat kinerja terus turun dan bahkanterindikasi tidak taat.

Penerapan instrumen ekonomi dibutuhkan karena sebagian besarmodal alam dan lingkungan hidup, yaitu diantaranya ekosistem dankeanekaragaman hayati, adalah sumber daya milik bersama atau barangpublik. Barang publik memiliki karakteristik akses terbuka, seringkali tidakmempunyai pasar formal, dan secara umum dihargai rendah (underualue).Instrumen ekonomi melalui perencanaan pembangunan dan kegiatanekonomi diantaranya mengutamakan pendekatan valuasi yang telahmemasukkan manfaat ekosistem yang non market sebagai nilai yanE harusdiperhitungkan secara riil. Dalam praktiknya, pendekatan r.p.rti ini akanmemudahkan penghargaan atas jasa-jasa lingkungan hidup oleh parapenggunanya dan terdorong keinginan untuk menjaga keberlanjutannya.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4...

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-3-

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Yang dimaksud dengan "statistik dasar" adalah statistik yangpemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat iuu.,baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang rnemiliki ciri-cirilintas sektoral, berskala nasional, makro yangpenygl.gnggaraannya menjadi tanggung jawab instansi v""gmemiliki tugas pemerintahan di bidang statistik.

Huruf b

Yang dimaksud dengan "statistik sektoral" adalah statistik yangpemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan insiansitertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugaspemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugls pokokinstansi pemerintah yang bersangkutan.

Huruf c

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8 ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

Pasal 8

Neraca aset dalam satuan mata uang pada penyusunan PDB dan pDRBLH digunakan sebagai informasi mengenai indikator penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan hidup untuk kemudian digunakan sebagaifaktor penyesuaian dalam penJrusunan PDB dan PDRB LH.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Perlindungan tata air tidak meliputi nilai perolehan air.Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eYang dimaksud dengan ,,Jasa Lingkungan Hidup lainnya,, adalahjasa-jasa lingkungan hidup yang masuk dalam kategori fungsipenyediaan sumber daya alam $rouisioning), pengaturan alamdan lingkungan hidup (regulating), penyokong proses alam(supporting), dan pelestarian nilai budaya lculturall, termasukjuga diantaranya jasa penampung dan penjernih buangan limbahatau emisi (sink/.

Ayat (3) ...

PRESIDENREPUBLIK IN DONESIA

-5-

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (s)

Penerapan Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerahsecara terpadu adalah saat Pemerintah Daerah selaku pemanfaatJasa Lingkungan Hidup dan Setiap Orang atau kelompok masyarakatselaku Penyedia Jasa Lingkungan Hidup berada dalam wilayahkewenangan yang berbeda. Penerapan terpadu dilaksanakan karenaanggaran Pemerintah Daerah tersebut harus dimasukkan terlebihdahulu ke dalam anggaran Pemerintah Daerah dimana Setiap Orangatau kelompok masyarakat tersebut berada untuk kemudiandisalurkan Pemerintah Daerah penerima kepada Setiap Orang ataukelompok masyarakat tersebut sesuai ketentuan p.."1u.anperundang-undangan.

Pasal i 1

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan ,,biaya ekonomi upaya pelestarian FungsiLingkungan Hidup" adalah biaya yang terjadi karena upaya dankegiatan pelestarian lingkungan hidup, seperti: pembeiian bibittanaman, pemeliharaan tanaman.

Huruf bYang dimaksud dengan ,,biaya pemberdayaan masyarakat,,adalah biaya yang timbul sebagai implikasi agir masyaralat ya.,gterlibat dalam skema kerjasama dapat memJnuhi kiwajibannya,seperti pelatihan tentang pemeliharaan tanaman.

Huruf c ...

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Huruf c

Yang dimaksud dengan "biaya pelaksanaan kerjasama" antaralain biaya administrasi, biaya operasional.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud dengan "hibah daerah" adalah pemberian denganpengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah Pusat atau pihaklain kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang secaraspesifik telah ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melaluiperjanjian.

Huruf bYang dimaksud dengan "bantuan keuangan" adalah belanjaPemerintah Daerah yang diberikan kepada Pemerintah Daerahlain dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatankemampuan keuangan.

Yang dimaksud dengan "urusan lingkungan hidup" adalah padasub bidang pengendalian pencemaran dan kerusakanlingkungan hidup.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 14

Ayat (1)

Huruf aKompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerah kepadasetiap orang melalui bantuan sosial didasarkan padapemenuhan kriteria perlindungan masyarakat dari kemungklnanterjadinya risiko sosial.

Kompensasi ...

#D

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerah kepadaSetiap Orang melalui belanja barang dan jasa untuk urusanlingkungan hidup berupa serah terima barang dan/atau jasa dariPemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, atau PemerintahDaerah kabupaten/kota kepada Setiap Orang.

Huruf b

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan 'Jumlah" mencakup kategori, jenis, danbesaran jumlah Jasa Lingkungan Hidup yang dimaksud dan nilaiKompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerah yangdiberikan.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "tata cara penyaluran,, mencakupdiantaranya mekanisme penyaluran sesuai bentukKompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerah yangdiberikan, tata laksana kelembagaan dan administratiinya,jangka waktu dan frekuensinya.

Huruf g ...

PRESIOENREPUBLIK IN DONESIA

-8-

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Biaya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dapatdicantumkan dalam dokumen lingkungan hidup, laporan pemantauanlingkungan hidup, laporan pengelolaan lingkungan hidup, rincana kerjatahunan, atau dokumen lainnya terkait pengeloiaan lingi<ungan hidup.

Pasal 20

Ayat (1)

Huruf aDana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup dapat berbentukdana jaminan reklamasi, dana jamina., pa"ca tambang,asuransi pengelolaan Limbah 83 atau nomenklatur lain sesuiidengan peraturan perundang-undangan sektor teknis terkait.

Huruf b ...

PRES I DENREPUBLIK INDOI.IESIA

-9-

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c ...

FRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

_i0_

Huruf cSumber dana lainnya dapat mencakup skema pendanaan baruyang diterapkan oleh pemerintah, seperti hasil investasi,sumbangan/amal, tanggung jawab sosial perusahaan, hasilperdagangan karbon, pinjaman, dan bentuk lain sesuaiperaturan perundang-undangan. Sumber dana lainnya dapatbersumber dari namun tidak terbatas pada tlnited NationsFramework Conuention on Climate Change (UNPCCC).

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pihak lain" adalah swasta, lembaga non-pemerintah dan masyarakat.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 28

Ayat (l)Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "pemberi hibah dan donasi,, antara lainadalah penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan, lembaga,dan/atau masyarakat yang bersumber dari dalam maupun luarnegeri.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 29

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) ...

PRESIDENREPUBLIK IN DON ESIA

- 11-

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Yang dimaksud dengan "mitigasi perubahan iklim" adalahserangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkantingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upayapenanggulangan dampak perubahan iklim.

Huruf b

Yang dimaksud dengan "adaptasi perubahan iklim" adalah upayayang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalammenyesuaikan diri terhadap perubahan iklim, termasukkeragaman iklim dan kejadian iklim ekstrim sehingga potensikerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluang yangditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dankonsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi.

Huruf cYang dimaksud dengan "perlindungan lapisan ozon" adalahupaya menghapuskan secara bertahap penggunaan bahanperusak ozon guna mencegah penipisan lapisan ozon sertameminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup dankesehatan.

Huruf d

Yang dimaksud dengan "kegiatan pendukung pengendalianperubahan iklim" mencakup antara lain kegiatan alih danpengembangan teknologi, peningkatan kapasitas institusi dansumber daya manusia, dan penelitian dan pengembangan dibidang pengendalian perubahan iklim serta inventarisaii gasrumah kaca, pengelolaan sistem monitoring, pelaporan danverifikasi serta pengelolaan

Huruf eCukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas

pencatatanl registry.

Ayat (s) ...

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_t2_

Ayat (s)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 30

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Contoh pengelolaan keuangan lainnya adalah dana perwalian.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 3 1

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan "pemenuhan kriteria penaatan hukum"adalah pernenuhan selumh kewajiban yang terr.tarnanya adalahdi bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupberdasarkan peraturan perundang-undangan. sebagai contohantara lain pelaksanaan verifikasi terhadap legalitas kayu melaluiSistem Verifikasi Legalitas Kayu.

Huruf b ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-i3-

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Label yang diajukan oleh Usaha dan/atau Kegiatan disebutjugasebagai label swadeklarasi.

Pasal 34

Ayat (l)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan "kriteria ramah lingkungan hidup,,meliputi seluruh aspek lingkungan hidup sepanjang daur hidupproduk, mencakup diantaranya pemilihan bahan baku,pemilihan jenis energi untuk produksi, proses pembuatan,pemanfaatan, dan pasca pemanfaatan.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4) ...

{,.D

PRESIDENREPUBLIK IN DONESIA

-14-

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup je1as.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Yang dimaksud dengan "mendorong peluang pasar bagi barangdan jasa yang telah memperoleh Label Ramah Lingkungan Hidup,,,sebagai contoh diantaranya adalah pengadaan barang berbahanbaku kayu oleh pemerintah berlogo V-legal, dan penerapanEkolabel.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40 ...

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

-15-

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jeias.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51 ...

PRESIDENREPUBLIK IN DONES IA

_16_

Pasal 5lCukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6134