sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril yang...

97
SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG DIAMIDOKSIMASI DAN APLIKASINYA PADA ION LOGAM Cd 2+ SKRIPSI SILVIA FIDYATI PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Upload: others

Post on 28-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK

POLIAKRILONITRIL YANG DIAMIDOKSIMASI

DAN APLIKASINYA PADA ION LOGAM Cd2+

SKRIPSI

SILVIA FIDYATI

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG

DIAMIDOKSIMASI DAN APLIKASINYA PADA ION LOGAM Cd2+

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

SILVIA FIDYATI

NIM : 11140960000066

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 3: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril
Page 4: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril
Page 5: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril
Page 6: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

ABSTRAK

SILVIA FIDYATI. Sintesis Zeolit-Silan Tercangkok Poliakrilonitril yang

Diamidoksimasi dan Aplikasinya pada Ion Logam Cd2+. Dibimbing oleh TITA

PUSPITASARI dan NURMAYA AROFAH.

Zeolit Modifikasi-Poliakrilonitril (ZM-PAN) merupakan zeolit

termodifikasi silan yang dicangkok dengan akrilonitril menggunakan teknik

pencangkokan iradiasi gamma dari sumber Co-60 dan dilakukan proses

amidoksimasi menjadi ZM-Amidoksim (ZM-AMO) sehingga dapat diaplikasikan

sebagai adsorben untuk menurunkan kadar logam berat seperti kadmium (Cd).

Zeolit yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit yang berasal dari jenis

klinoptilolit Lampung. Tahapan penelitian meliputi preparasi zeolit alam, preparasi

monomer akrilonitril, pembuatan larutan akrilonitril, modifikasi zeolit dengan

vinyltriethoxysilane (VTES), pencangkokan akrilonitril kepada zeolit termodifikasi

silan menggunakan teknik iradiasi, amidoksimasi dan karakterisasi dengan Fourier

Transform Infra Red (FTIR) dan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).

Sintesis dilakukan dengan variasi dosis 10, 15, 25, 50, 75 dan 100 kGy serta variasi

laju dosis 2 dan 6 kGy/jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik

untuk sintesis ZM-PAN, yaitu dengan monomer tanpa dibuat emulsi yaitu pada

dosis 25 kGy dengan laju dosis 2 kGy/jam, sebesar 67,44%. Kemudian dilakukan

proses amidoksimasi terhadap ZM-PAN dengan memanaskannya dalam larutan

hidroksilamin 6% dalam campuran air-metanol (1:1) pada suhu 80℃ selama 3 jam

untuk menghasilkan ZM-AMO. Terbentuknya ZM-PAN dan ZM-AMO dibuktikan

dengan FTIR yang ditandai munculnya pita serapan pada bilangan gelombang 3200

– 3600 cm-1 gugus OH; 2243,21 cm-1 gugus C≡N; 2970,38 cm-1 dan 2816,07 cm-1

gugus–CH2 asimetris dan simetris; 1647,21 gugus C=C; 785,03 gugus T-O-T untuk

ZM-PAN dan setelah proses amidoksimasi terbentuk pita serapan yang melebar

dimana pita serapan antara 3500-3650 cm-1 merupakan pita serapan -NH dari

amidoksim [-C(NH2)=NOH]. Kapasitas adsorpsi optimum untuk ion logam Cd2+

yaitu 200,8845 mg/g dengan efisensi 19,66% untuk ZM-AMO dengan emulsi dan

223,8971 mg/g dengan efisiensi 21,91% untuk ZM-AMO dengan monomer tanpa

dibuat emulsi.

Kata Kunci : Adsorben, akrilonitril, pencangkokan iradiasi, silan, zeolit.

Page 7: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

ABSTRACT

SILVIA FIDYATI. Synthesis of Zeolite-Silane Grafted with Polyacrylonitrile

which is Amidoximated and Its Application to Cd2+ Metal Ions. Supervised by

TITA PUSPITASARI and NURMAYA AROFAH.

Zeolite Modified-Polyacrylonitrile (ZM-PAN) is a silane modified zeolite

grafted with acrylonitrile using a gamma irradiation technique from Co-60 source

and the amidoximation process is made into ZM-Amidoxime (ZM-AMO) so that it

can be applied as an adsorbent to reduce levels of heavy metals such as cadmium

(Cd). Zeolite used in this study is zeolite from Lampung, the clinoptilolite type. The

research stages included preparation of natural zeolite, acrylonitrile monomer

preparation, modification of zeolite with vinyltriethoxysilane (VTES), acrylonitrile

grafting to silane modified zeolite using irradiation technique, amidoximation and

characterization with Fourier Transform Infra Red (FTIR) and Atomic Absorption

Spectrophotometer (AAS). Synthesis is carried out with variations in doses of 10,

15, 25, 50, 75 and 100 kGy and variations in dose rates 2 and 6 kGy/hour. The

results showed that the best conditions for ZM-PAN with monomer without

emulsions were at dose of 25 kGy with a dose rate of 2 kGy/hour, at 67.44%. The

ZM-PAN process is then carried out by heating it in a 6% hydroxylamine solution

in a mixture of water-methanol (1:1) at 80℃ for 3 hours (ZM-AMO). The formation

of ZM-PAN and ZM-AMO is proven by FTIR which has verified the absorption

band at wave number 3200-3600 cm-1 is OH group; 2243,21 cm-1 is group C≡N;

2970,38 cm-1 and 2816,07 cm-1 is asymmetrical and symmetrical CH2 groups;

1647,21 cm-1 is C=C groups; 785,03 cm-1 is T-O-T groups for ZM-PAN and after

the amidoximation process widened absorption bands formed while the absorption

band between 3500-3650 cm-1 was the -NH absorption band from amidoxime [-C

(NH2) = NOH]. The optimum adsorption capacity for Cd2+ metal ions is 200,8845

mg/g with efficiency of 19,66% for ZM-AMO with emulsion and 223,8971 mg/g

with efficiency of 21,91% for ZM-AMO with monomers without emulsion.

Keywords: Adsorbent, acrylonitrile, radiation grafting, silane, zeolite.

Page 8: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

vii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat-

Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal penelitian ini. Shalawat serta

salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini

berjudul “Sintesis Zeolit-Silan Tercangkok Poliakrilonitril yang

Diamidoksimasi dan Aplikasinya pada Ion Logam Cd2+”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata 1 (S1) Program Studi

Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dari banyak pihak. Pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu baik dari segi moril maupun materil secara langsung

atau tidak langsung dan mendukung penulis sehingga penelitian dan penulisan

skripsi ini dapat diselesaikan, terutama kepada yang saya hormati sebagai berikut.

1. Dr. Tita Puspitasari, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan ilmu,

waktu, saran, masukan serta kemudahan terhadap penulis selama proses

penelitian dan proses penulisan skripsi.

2. Nurmaya Arofah, M.Eng selaku Pembimbing II yang telah memberikan ilmu,

waktu, saran, masukan dan bimbingan terhadap penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi.

3. Dr. Siti Nurbayti, M.Si selaku Penguji I dan dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan kritik, saran, masukan serta memberikan bimbingan dan

motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi dan selama kuliah.

Page 9: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

viii

4. Nurhasni, M.Si selaku Penguji II yang telah banyak memberikan kritik dan

saran dalam penyusunan dan penulisan skripsi.

5. Dr. La Ode Sumarlin, M.Si selaku Ketua Program Studi Kimia, Fakultas Sains

dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Drs. Totti Tjiptosumirat, M.Rur.Sci selaku Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan

Radiasi (PAIR) Batan Pasar Jumat, Jakarta Selatan.

8. Seluruh dosen Program Studi Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu serta bimbingan kepada penulis selama perkuliahan.

9. Teristimewa kepada orang tua dan keluarga besar yang senantiasa memberikan

semangat dan bantuan moril maupun materi dan doa kepada penulis.

10. Ibu Susi, Ibu Dewi, Ibu Nunung, Bang Imam, Bang Deden dan staf-staf PAIR

BATAN yang telah membantu penulis selama penelitian.

11. Mutia Dewi selaku teman seperjuangan selama penelitian dan penyusunan

skripsi yang telah banyak membantu dalam memberikan masukan, arahan dan

nasihat kepada penulis.

12. Larissa Risky A, Ita Lailatul L, Riska Isnaeny Z, M Rosidi A, Sinta Dara P,

Istifanya S, M Yasir H, Irfan N yang telah banyak membantu memberikan

masukan dan menyemangati penulis selama penulisan skripsi dan penelitian

serta teman-teman seperjuangan angkatan 2014 yang telah mendukung penulis

selama penulisan dan selama kuliah.

13. Keluarga PMII KOMFAST yang telah mendukung penulis dan menjadi

keluarga kedua bagi penulis selama kuliah.

Page 10: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

ix

14. Arief Septa Putra yang telah memberikan semangat, dukungan, motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan teman-teman yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu namanya yang telah banyak mendukung

penulis selama penulisan skripsi ini dibuat.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya di bidang kimia, Aamiin Ya Rabbal’alamin.

Jakarta, Agustus 2019

Silvia Fidyati

Page 11: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

x

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

1.3 Hipotesis ........................................................................................................ 7

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8

2.1 Zeolit .............................................................................................................. 8

2.1.1 Sifat Zeolit .......................................................................................... 10

2.1.2 Jenis Zeolit ......................................................................................... 11

2.2 Silan ............................................................................................................. 13

2.3 Akrilonitril ................................................................................................... 16

2.4 Radiasi ......................................................................................................... 18

2.5 Modifikasi Permukaan dengan Gugus Inisiator .......................................... 21

2.6 Kopolimerisasi Cangkok dengan Teknik Iradiasi........................................ 22

2.7 Proses Amidoksimasi .................................................................................. 24

2.8 Adsorpsi ....................................................................................................... 25

2.9 Kadmium (Cd) ............................................................................................. 28

2.10 Fourier Transform Infra Red (FTIR) ........................................................... 28

2.11 Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) ...................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 33

Page 12: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

xi

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................ 33

3.2.1 Alat ..................................................................................................... 33

3.2.2 Bahan .................................................................................................. 33

3.3 Prosedur Kerja ............................................................................................. 34

3.3.1 Skema Kerja ....................................................................................... 34

3.3.2 Preparasi Zeolit (Puspitasari, 2017) ................................................... 35

3.3.3 Pembuatan Emulsi Akrilonitril 30 % (Puspitasari, 2017) .................. 35

3.3.4 Modifikasi Zeolit (Khan et al., 2017) ................................................ 35

3.3.5 Pembentukan ZM-PAN (Puspitasari, 2017)....................................... 35

3.3.6 Proses Amidoksimasi (Puspitasari, 2017) .......................................... 36

3.3.7 Penentuan Gugus Fungsi dengan Menggunakan FTIR ...................... 36

3.3.8 Uji Kapasitas Adsorpsi ZM-AMO dengan Cd2+ (Amaliasani, 2016) 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 38

4.1 Modifikasi Zeolit menjadi Zeolit Modifikasi (ZM)..................................... 38

4.2 Sintesis Zeolit Modifikasi-Poliakrilonitril (ZM-PAN) ................................ 42

4.3 Amidoksimasi .............................................................................................. 51

4.4 Kapasitas dan Efisiensi Adsorpsi ZM-AMO terhadap Ion Logam Cd2+ ..... 54

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 59

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 59

5.2 Saran ............................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60

LAMPIRAN ......................................................................................................... 66

Page 13: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perbedaan zeolit dengan resin (Las, 2002) ............................................. 11

Tabel 2. Contoh zeolit alam yang umum diketahui (Sutarti, 1994) ..................... 12

Tabel 3. Rumus oksida beberapa jenis zeolit sintetik (Sutarti, 1994) .................. 13

Tabel 4. Klasifikasi asam dan basa menurut prinsip HSAB (Pearson, 1963) ...... 27

Tabel 5. Data puncak serapan FTIR zeolit dan ZM ............................................. 41

Tabel 6. Data puncak serapan FTIR pada PAN dan ZM-PAN ............................ 51

Tabel 7. Data puncak serapan FTIR ZM-AMO ................................................... 53

Page 14: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bentuk tetrahedral silika atau alumina pada struktur zeolit (Las,

2002) .................................................................................................. 9

Gambar 2. Struktur stereotip klinoptilolit (Las, 2002). ......................................... 9

Gambar 3. Struktur VTES (Zhang et al., 2014) .................................................. 15

Gambar 4. Representasi skema mekanisme silanisasi pada zeolit (Yi et al.,

2010) ................................................................................................ 16

Gambar 5. Struktur akrilonitril (Angvardt et al., 2012) ...................................... 17

Gambar 6. Proses reaksi silanisasi dan reaksi cangkok iradiasi (Khan et al.,

2017) ................................................................................................ 24

Gambar 7. Reaksi pada proses amidoksimasi (Khan et al., 2017) ...................... 25

Gambar 8. Prinsip kerja FTIR (Hendayana, 1994) .............................................. 29

Gambar 9. Prinsip kerja SSA (Underwood dan Day, 1986) ................................ 32

Gambar 10. Bagan alir metode penelitian ........................................................... 34

Gambar 11. Mekanisme sintesis zeolit modifikasi (ZM) (Demir et al., 2006; Yi

et al., 2010) ...................................................................................... 39

Gambar 12. Produk Zeolit Modifikasi (ZM) ....................................................... 39

Gambar 13. Hidrofilitas ZM (kiri) dan zeolit (kanan) ......................................... 39

Gambar 14. Spektra FTIR zeolit (hitam) dan ZM (hijau) ................................... 40

Gambar 15. Mekanisme reaksi tahap inisiasi ...................................................... 43

Gambar 16. Mekanisme reaksi tahap propagasi .................................................. 44

Gambar 17. Mekanisme reaksi tahap terminasi .................................................. 44

Gambar 18. Mekanisme reaksi total pembentukan ZM-PAN ............................. 45

Gambar 19. Grafik hubungan antara pengaruh dosis dan % cangkok (emulsi) .. 46

Gambar 20. Grafik hubungan antara pengaruh dosis dan % cangkok ZM-PAN

(tanpa dibuat emulsi) ....................................................................... 47

Gambar 21. Kondisi fisik ZM-PAN .................................................................... 49

Gambar 22. Spektrum ZM-PAN (hitam) dan PAN (biru) ................................... 50

Gambar 23. Spektra FTIR ZM ............................................................................ 50

Page 15: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

xiv

Gambar 24. Reaksi amidoksimasi pada ZM-PAN .............................................. 52

Gambar 25. Hasil spektra ZM-AMO ................................................................... 53

Gambar 26. Grafik kapasitas adsropsi pada ion logam Cd2+ ............................... 55

Gambar 27. Grafik hubungan antara konsentrasi awal logam dengan efisiensi

penyerapan ZM-AMO ..................................................................... 56

Gambar 28. Reaksi adsorpsi ZM-AMO pada ion logam Cd2+ ............................ 57

Page 16: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Sintesis ZM-PAN ............................................................................ 66

Lampiran 2. Sintesis ZM-AMO .......................................................................... 68

Lampiran 3. Contoh perhitungan % cangkok dan densitas amidoksim .............. 69

Lampiran 4. Perhitungan pembuatan larutan logam Cd ...................................... 70

Lampiran 5. Data analisis dengan spektrofotometer serapan atom ..................... 72

Lampiran 6. Data kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan .......................... 73

Lampiran 7. Contoh perhitungan kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan .. 74

Lampiran 8. Kurva kalibrasi ................................................................................ 75

Lampiran 9. Dokumentasi penelitian .................................................................. 76

Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup ................................................................... 80

Page 17: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah, salah satunya adalah

zeolit. Zeolit merupakan material aluminosilikat berpori atau batuan berpori yang

memiliki banyak kegunaan, salah satunya adalah sebagai adsorben. Zeolit memiliki

keistimewaan karena sifatnya mudah diatur sehingga dapat dimodifikasi sesuai

dengan kebutuhan (Indah, 2017). Pemanfaatan bahan alam ini mengingatkan kita

bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan bumi tidak lain adalah ciptaan Allah

SWT, seperti dalam firman-Nya dalam surat Al Jaatsiyah ayat 13 :

ر لكم ما في ا في الرض جميعا منه إن في السماوات وم وسخ

لك ليات لقوم يتفكرون ذ

Artinya : “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang

di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang

berfikir”. (Q.S. Al-Jaatsiyah : 13).

Tafsiran ayat tersebut menunjukkan bahwa segala yang ada di alam semesta

ini merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang memiliki banyak manfaat

salah satunya yaitu pemanfaatan bahan alam zeolit. Zeolit banyak dipilih karena

dapat dikembangkan lebih luas karena menghasilkan kombinasi gugus pengkelat

dari polimer organik dan kekuatan mekanik istimewa dari matriks anorganik yang

merupakan material baru untuk dikembangkan sebagai adsorben ion logam berat

dalam limbah industri (Puspitasari, 2017).

Page 18: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

2

Menurut Wani dan Thorat (2008), zeolit alam jenis klinoptilolit merupakan

adsorben logam berat yang potensial dan cukup efisien karena memiliki

kemampuan pertukaran ion yang tinggi, dapat dimodifikasi, harganya relatif murah

dan mudah didapat. Kapasitas adsorpsi zeolit klinoptilolit dan interaksinya dengan

ion logam masih relatif lemah dan stabilitas mekaniknya buruk, maka untuk

mengatasi keterbatasannya dilakukan penggabungan polimer hibrida organik-

anorganik untuk menghilangkan zat beracun dari air limbah (Samiey et al., 2014).

Material anorganik dengan polimer organik dapat digabungkan dengan

metoda pembuatan material hibrida. Metoda ini adalah metoda ikatan kimia antara

material anorganik dan organik, diantaranya melalui proses interkalasi

monomer/polimer di dalam ruang 3D material anorganik, dilanjutkan dengan

polimerisasi in situ dan pencangkokan (Puspitasari, 2017). Sintesis komposit

hibrida, masing-masing komponen dapat berinteraksi dan menghasilkan material

yang memiliki sifat pengkelat yang tinggi, permukaan yang luas dan kekuatan

mekanik yang baik (Gao et al., 2010). Li et al (2006) menyatakan bahwa

penggabungan material organik-anorganik berbasis polimer komposit menjadi

perhatian dunia dalam bidang ilmu material karena bahan yang dihasilkan memiliki

kinerja yang unggul untuk selektivitas pemisahan gas/cairan khususnya limbah

industri, tetapi ditemukan hambatan menggabungkan molekul zeolit ke dalam

matriks poliakrilonitril karena kompatibilitas yang buruk. Beberapa metode telah

diusulkan untuk meningkatkan kekuatan kinerja zeolit, salah satunya adalah

modifikasi kimia pada permukaan molekul anorganik dengan agen kopling silan

(Li et al., 2006).

Page 19: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

3

Derajat pencangkokan akan mempengaruhi kapasitas adsorpsi pada ion

logam berat, sehingga untuk mendapatkan derajat pencangkokan yang lebih tinggi

perlu dilakukan modifikasi zeolit dengan senyawa silan terlebih dahulu sebelum

pencangkokan. Berbagai penelitian sebelumnya diketahui bahwa modifikasi cangkok

monomer ke bahan anorganik dapat dilakukan dengan bantuan gugus silan (Zou et al.,

2001) yang berperan sebagai coupling agent salah satunya adalah Vinyl-triethoxy-

silane (VTES). Agen penggandeng senyawa silan memiliki kemampuan untuk

membentuk ikatan antara bahan organik dan bahan anorganik sehingga dapat

meningkatkan sifat mekanik, kekuatan ikatan dan kekuatan daya serapnya

(Oktaviana et al., 2015). Coupling agent VTES ini telah dimanfaatkan untuk

memodifikasi permukaan silika dengan akrilonitril menghasilkan hibrid (gabungan)

polimer dengan sifat unggul yang dilakukan oleh Khan et al., (2017), hasilnya

menunjukkan pada dosis 20 kGy dengan laju dosis 4,7 kGy/jam sebesar 748% dan

kapasitas adsorpsinya terhadap ion Cu2+ sebesar 172 mg/g.

Penelitian ini menggunakan polimer jenis poliakrilonitril (PAN) karena

polimer ini berfungsi sebagai bahan pengikat yang banyak digunakan untuk bahan-

bahan anorganik karena memiliki kekuatan merekat yang baik dengan bahan-bahan

anorganik, dapat larut dalam pelarut organik dan memiliki stabilitas kimia yang

baik, memiliki banyak pori, kemampuan untuk memuat bahan penukar ion sangat

tinggi serta murah.

Sintesis komposit hibrida antara monomer akrilonitril (AN) dan zeolit masih

sangat terbatas informasinya, pengembangan metoda interkalasi yang lebih

sederhana dengan cara meningkatkan kompatibilitas antara zeolit dengan monomer

pada penelitian ini dilakukan dengan teknik iradiasi gamma karena relatif

Page 20: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

4

sederhana, tidak membutuhkan inisiator bahan kimia dan dapat dilakukan pada

suhu ruang (Puspitasari, 2017). Menurut Mcdowall et al (1984); Purwaningsih et al

(2012) modifikasi dengan teknik pencangkokan iradiasi digunakan karena dapat

memperbaiki sifat-sifat adsorben seperti kemampuan dalam penyerapan,

kemampuan penukar ion, ketahanan terhadap termal. Proses ini sederhana, tidak

menghasilkan residu kimia, menghasilkan radikal bebas pada bahan polimer dan

radikal bebas ini akan digunakan untuk memulai proses pencangkokan monomer

(Ma et al., 2011).

Penelitian ini dalam meningkatkan derajat pencangkokan dilakukan dengan

dosis iradiasi dan laju dosis iradiasi yang optimum mengacu pada penelitian

Puspitasari (2017) yang melakukan penelitian dengan berbagai macam zeolit alam,

yaitu zeolit nanggung, zeolit bayah dan zeolit lampung dengan variasi dosis 10 kGy

sampai 150 kGy dan laju dosis 2 kGy/jam dan 6 kGy/jam. Hasilnya menunjukkan

bahwa dosis radiasi optimum pada 100 kGy dengan laju dosis 2 kGy/jam namun

derajat pencangkokannya masih relatif rendah sekitar 20%, maka dari itu dilakukan

variasi dosis dan laju dosis pada penelitian untuk melihat pengaruh derajat

pencangkokannya dan dilakukan modifikasi pada permukaan zeolit dahulu

sebelumnya.

Proses fungsionalisasi polimer menjadi agen pengkelat adalah proses yang

penting untuk mendapatkan adsorben yang memiliki kapasitas adsorpsi yang tinggi

dan juga selektif (Puspitasari, 2017). Penggunaan monomer akrilonitril dapat

difungsionalisasi misalnya menjadi amidoksim (Liu et al., 2012). Gugus

amidoksim adalah gugus yang memiliki reaksi pengkelat yang tinggi terhadap ion-

ion logam berat dibandingkan gugus pengkelat lainnya. Fungsionalisasi

Page 21: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

5

poliakrilonitril menjadi agen pengkelat melalui reaksi amidoksimasi dilakukan

untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi dan selektifitasnya (Puspitasari, 2017).

Amidoksim dapat mengkelat beberapa jenis ion logam berat dan digunakan untuk

meningkatkan efisiensi penyerapan ion logam berat seperti Cd2+ (Zheng et al.,

2010), Pb2+ (Chen et al., 2010), Zn2+, Cu2+ (Anirudhan et al., 2010).

Menurut Oktaviani et al (2016), proses amidoksimasi dapat mengubah

gugus siano pada akrilonitril menjadi gugus amidoksim yang dapat membentuk

kompleks stabil agar adsorben yang dihasilkan bersifat sebagai pengkelat yang

memiliki selektivitas tinggi terhadap ion logam, khususnya Cd2+ (Zheng et al.,

2010). Puspitasari (2017) menunjukkan bahwa zeolit termodifikasi amidoksim

dengan derajat pencangkokan sebesar 20% memiliki kapasitas adsorpsi terhadap

ion Pb2+ sebesar 62 mg/g, lebih besar 24% dibandingkan zeolit tanpa modifikasi

karena pori-pori zeolit tanpa modifikasi sebagian sudah tidak aktif diakibatkan

sudah tertutup oleh polimer PAN yang belum diaktivasi oleh amidoksim.

Penelitian ini memanfaatkan zeolit Lampung dengan jenis klinoptilolit yang

dimodifikasi dengan monomer akrilonitril yang sebelumnya diberi perlakuan

dengan senyawa silan untuk pengolahan limbah logam berat dengan teknik

kopolimerisasi cangkok iradiasi gamma. Untuk mendapatkan kopolimer zeolit

modifikasi tercangkok poliakrilonitril (ZM-PAN) dengan persen cangkok yang tinggi

dan memiliki kapasitas pertukaran ion logam yang tinggi, maka perlu dilakukan suatu

penelitian untuk mengetahui kondisi optimum dan pengaruh beberapa variabel

terhadap persen cangkok seperti variasi dosis dan variasi laju dosis iradiasi. Pengaruh

persen cangkok terhadap kapasitas adsorpsi logam juga diteliti. Zeolit termodifikasi

silan (ZM) yang tercangkok akrilonitril (ZM-PAN), kemudian dilakukan proses

Page 22: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

6

amidoksimasi pada ZM-PAN menjadi ZM-AMO dan diuji kapasitas adsorpsinya

terhadap ion logam Cd2+ dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom

(SSA).

Kadmium (Cd) merupakan logam berat yang paling banyak menimbulkan

toksisitas bagi makhluk hidup (Darmono, 2001) dan termasuk ke dalam logam berat

tidak esensial, yaitu logam yang keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui

manfaatnya, sehingga adanya logam Cd perlu diketahui secara pasti dalam perairan.

Kadar maksimum Cd dalam air limbah yang diperbolehkan berdasarkan Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-51/MENLH/10/1995 tentang

Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri adalah sebesar 0,05 ppm. Cd sering

digunakan sebagai bahan utama atau tambahan materi dalam industri, antara lain

industri elektroplating, baterai nikel-kadmium, bahan coating, bahan stabilizers

dalam industri plastik dan barang sintetis lain (Sasongko et al., 2017).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana pengaruh senyawa silan terhadap hasil pencangkokan dengan

teknik iradiasi pada ZM-PAN ?

2. Bagaimana pengaruh variasi dosis dan laju dosis iradiasi terhadap derajat

pencangkokan ZM-PAN ?

3. Bagaimana kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan ZM-AMO menyerap

ion logam Cd2+ ?

Page 23: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

7

1.3 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah :

1. Senyawa silan mampu memodifikasi zeolit dan dapat meningkatkan derajat

pencangkokan dengan teknik iradiasi pada ZM-PAN.

2. Dosis radiasi yang tinggi dapat menghasilkan pusat aktif yang banyak dan laju

dosis radiasi yang rendah dapat memperpanjang rantai propagasi polimer

sehingga dapat mempengaruhi besarnya derajat pencangkokan pada ZM-

PAN.

3. Kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan ZM-AMO dalam menyerap ion

logam Cd2+ dapat meningkat.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui pengaruh senyawa silan terhadap hasil derajat pencangkokan

iradiasi pada ZM-PAN.

2. Menentukan dosis iradiasi dan laju dosis iradiasi gamma yang optimum dan

pengaruhnya terhadap ZM-PAN.

3. Menentukan kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan ZM-AMO dalam

menyerap ion limbah logam Cd2+.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif bahan yang

lebih praktis untuk penyerapan ion logam berat Cd2+.

Page 24: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Zeolit

Zeolit merupakan mineral alami aluminosilikat yang terhidrasi yang

mengandung kation alkali atau alkali tanah dalam kerangka tiga dimensinya. Zeolit

terdiri dari 3 komponen yaitu kation yang dipertukarkan, kerangka aluminosilikat,

dan fase air. Ikatan ion Al-Si-O membentuk struktur kristal, sedangkan logam alkali

merupakan sumber kation yang mudah dipertukarkan (Sutarti, 1994). Zeolit

merupakan mineral yang bersifat lunak dan mudah kering. Zeolit berwarna putih

keabu-abuan, putih kehijau-hijauan atau putih kekuning-kuningan, mempunyai

struktur berongga dan biasanya rongga ini diisi oleh air dan kation yang

dipertukarkan sehingga zeolit dapat dimanfaatkan sebagai penyaring molekuler,

penukar ion, penyerap bahan dan katalisator (Sutarti, 1994). Zeolit banyak

ditemukan di Indonesia yang tersebar di bseberapa daerah, terutama di Jawa daerah

Sukabumi dan Bayah serta Lampung. Mineral zeolit di Indonesia banyak ditemukan

terutama dari jenis klinoptilolit dan mordenit (Sutarti, 1994). Rumus empiris zeolit

dapat dilihat sebagai berikut :

M2n.O.Al2O3. x SiO2. y H2O……………………………..(1)

Dimana M adalah kation alkali atau alkali tanah, n adalah jumlah valensi logam

alkali, , x dan y adalah angka total tetrahedral per satuan unit sel dengan x yaitu

bilangan antara 2 sampai 10 dan y yaitu bilangan tertentu antara 2 sampai 7 (Sutarti,

1994). Struktur kimia sel zeolit dengan sisi aktifnya dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 25: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

9

Struktur Zeolit, atom Al dalam bentuk tetrahedral sehingga atom Al akan

bermuatan negatif karena berkoordinasi dengan empat atom oksigen dan selalu

dinetralkan oleh kation alkali tanah untuk mencapai senyawa yang stabil (Las,

2002).

Zeolit lampung diperoleh pada kedalaman kurang lebih 13 meter di bawah

permukaan tanah, berwarna putih dengan jenis mineral klinoptilolit yang

mempunyai densitas antara 1,9942 g/mL-2,1781 g/mL, volume pori total zeolit

adalah 86,26x10-3, dengan luas permukaan 38,93 m2 dan jari-jari pori 44,315 Å.

Klinoptilolit mempunyai struktur kompleks 4-4-1 (T10O20), dengan dua ukuran

saluran 0,35 x 0,79 nm dan 0,44x0,30 nm. Rasio Si/Al klinoptilolit adalah 4,0-5,1

dan mempunyai kandungan ion K>Na>Ca>Mg (Las, 2002). Struktur stereotip

klinoptilolit terdapat pada Gambar 2.

Gambar 1. Bentuk tetrahedral silika atau

alumina pada struktur zeolit

(Las, 2002)

Gambar 2. Struktur stereotip klinoptilolit (Las, 2002).

Page 26: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

10

Klinoptilolit dan mordernit terdapat pada beberapa jenis batuan yang tesebar

di daerah dengan kebasaan yang tinggi (saline, alkaline soil), permukaan tanah,

endapan lautan dalam (deep-see sediment), sistem hidrologi terbuka (open

hydrologic system), daerah alterasi panas bumi (hydrothermal alteration zones) dan

di daerah dengan batuan metamorfosa (Las, 2002).

2.1.1 Sifat Zeolit

Zeolit tidak mengalami perubahan struktur yang berarti bila dipanaskan

pada suhu 600 oC, sebagian zeolit tidak memberikan perubahan posisi ion dalam

kristal dan tidak menyebabkan perubahan struktur. Beberapa jenis zeolit tahan

terhadap perlakuan kimia pada pH < 3 dan pH > 12. Ketahanan radiasi zeolit juga

sangat baik, misalnya klinoptilolit dengan tingkat radiasi 106-1010 rad tidak

mengalami perubahan struktur, sedangkan resin organik radiasi dengan dosis 106

rad saja telah menyebabkan turunnya fungsi pertukaran ion resin (Las, 2002).

Zeolit dengan struktur rangka tiga dimensi akan mempunyai luas

permukaan yang besar sehingga memungkinkan zeolit dapat menyerap molekul gas

pada posisi molekul air dalam kristal zeolit. Kemampuan menyerap tidak hanya

ditentukan ukuran partikel, tetapi juga oleh muatan dan lokasi kation yang berada

dalam rongga zeolit. Zeolit perlu diaktivasi untuk menguapkan molekul air sebelum

dipakai sebagai penyerap (Las, 2002). Perbedaan zeolit dengan resin dapat dilihat

pada Tabel 1.

Page 27: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

11

Tabel 1. Perbedaan zeolit dengan resin (Las, 2002)

No. Sifat Zeolit Resin

1. Bahan Anorganik Organik

2. Struktur Kristal Amorf

3. Porositas Spesifik, < 1 nm Beragam, 10 nm

4. Ukuran Partikel 0,1 – 50 mm Bervariasi, mm

5. Pertukaran Ion Spesifik Tak jelas

6. Kestabilan Panas Tinggi Rendah

7. Kestabilan Kimia Sedang Sedang

8. Kestabilan Radiasi Tinggi Rendah

9. Harga Tinggi Rendah

2.1.2 Jenis Zeolit

Zeolit terbentuk karena proses perubahan alam (zeolitisasi) dari batuan

vulkanik dan sengaja disintesis oleh manusia melalui proses kimia. Berdasarkan

proses pembentukannya, zeolit digolongkan menjadi dua jenis yaitu zeolit alam dan

zeolit sintetik (Sutarti, 1994).

2.1.2.1 Zeolit Alam

Zeolit alam ditemukan dalam bentuk mineral dengan komposisi yang

berbeda, terutama dalam nisbah Si/Al dan jenis logam yang menjadi komponen

minor. Zeolit alam terbentuk karena adanya proses kimia dan fisika yang kompleks

dari batuan-batuan yang mengalami berbagai macam perubahan di alam. Para ahli

geokimia dan mineralogi memperkirakan bahwa zeolit merupakan produk gunung

berapi yang membeku menjadi batuan vulkanik, batuan sedimen dan batuan

metamorfosa yang selanjutnya mengalami proses pelapukan karena pengaruh panas

dan dingin (Lestari, 2010).

Komponen utama zeolit alam adalah silika dan alumina, namun zeolit juga

mengandung beberapa unsur minor seperti Na, K, Ca, Mg dan Fe (Bogdanov et al.,

2009). Zeolit Alam memiliki beberapa kelemahan, diantaranya mengandung

Page 28: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

12

banyak pengotor seperti Na, K, Ca, Mg dan Fe serta kristalinitasnya kurang baik.

Keberadaan pengotor-pengotor tersebut dapat mengurangi aktivitas dari zeolit.

Karakter zeolit alam dapat digunakan sebagai katalis, adsorben atau aplikasi lainnya

dengan mengaktivasi zeolit tersebut dan dimodifikasi terlebih dahulu. Zeolit

diaktivasi terlebih dahulu untuk menaikkan daya serap dan daya tukar ionnya. Hasil

aktivasi zeolit pada proses pengolahan air mampu menyerap ion logam berat

berbentuk kation dan untuk menyerap logam berat berupa anion, mikroorganisme

serta zat organik maka zeolit perlu dimodifikasi (Sutarti, 1994). Salah satu cara

modifikasi zeolit adalah dengan polimer atau dengan pelapisan dengan mangan

(Sutarti, 1994). Contoh zeolit alam dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Contoh zeolit alam yang umum diketahui (Sutarti, 1994)

2.1.2.2 Zeolit Buatan (Sintetik)

Zeolit sintetik adalah zeolit yang dibuat secara rekayasa sedemikian rupa

sehingga didapatkan karakter zeolit yang lebih baik dari zeolit alam. Prinsip dasar

produksi zeolit sintetik adalah komponennya terdiri dari silika dan alumina,

sehingga dapat disintesis dari berbagai bahan baku yang mengandung kedua

komponen tersebut. Komponen minor dalam zeolit dapat ditambahkan dengan

senyawa murni, sehingga zeolit memiliki tingkat kemurnian yang tinggi dengan

No. Zeolit Alam Komposisi

1. Analsim Na16(Al16Si32O96).16H2O

2. Kabasit (Na2,Ca)6(Al12Si24O72).40H2O

3. Klinoptilolit (Na4K4)(Al18Si40O96).24H2O

4. Erionit (Na,Ca5,K)(Al9Si27O72).27H2O

5. Ferrierit (Na2Mg2)(Al16Si30O72).18H2O

6. Heulandit Ca4(Al18Si28O72).24H2O

7. Laumonit Ca(Al8Si16O48).16H2O

8. Mordenit Na8(Al8Si40O96).24H2O

9. Filipsit (Na,K)10(Al10Si22O64).20H2O

10. Natrolit Na4(Al4Si6O20).4H2O

11. Wairakit Ca(Al2Si4O12).12H2O

Page 29: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

13

komposisi tetap (Sutarti, 1994). Beberapa contoh zeolit sintetik yang dikenal dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rumus oksida beberapa jenis zeolit sintetik (Sutarti, 1994)

No. Zeolit Rumus Oksida

1. Zeolit A Na2O.Al2O3.2SiO2.4,5H2O

2. Zeolit N-A (Na,TMA)2O.Al2O3.4,8SiO2.7H2O TMA – (CH3)4N+

3. Zeolit H K2O.Al2O3.2SiO2.4H2O

4. Zeolit L (K2Na2)O.Al2O3.6SiO2.5H2O

5. Zeolit X Na2O.Al2O3.2,5SiO2.6H2O

6. Zeolit Y Na2O.Al2O3.4,8SiO2.8,9H2O

7. Zeolit P Na2O.Al2O3.2-5SiO2.5H2O

8. Zeolit O (Na,TMA)2O.Al2O3.7SiO2.3,5H2O TMA – (CH3)4N+

9. Zeolit Ὼ (Na,TMA)2O.Al2O3.7SiO2.5H2O TMA – (CH3)4N+

10. Zeolit ZK-4 0,85Na2O.0,15(TMA)2O.Al2O3.3,3SiO2.6H2O

11. Zeolit ZK-5 (R,Na2)O.Al2O3.4-6SiO2.6H2O

2.2 Silan

Agen penggandeng silan termasuk ke dalam kelas senyawa organosilan

yang mempunyai sedikitnya dua gugus reaktif dengan tipe yang berbeda yang

terikat pada atom silikon dalam molekul. Salah satu gugus reaktif dengan tipe yang

berbeda (contoh: metoksi, etoksi, dan gugus hidroksi silanolik) reaktif dengan

material anorganik seperti kaca, logam, pasir silika, zeolit dan membentuk ikatan

kimia dengan permukaan material anorganik sementara gugus reaktif lainnya

(contoh: vinil, epoksi, metakril, amino) reaktif dengan berbagai material organik

atau resin sintetis membentuk ikatan kimia. Dengan memiliki dua tipe gugus reaktif

ini, agen penggandeng silan mampu membentuk ikatan kimia antara material

organik dan material anorganik (Oktaviana et al., 2015).

Sifat agen penggandeng silan yang unik ini dimanfaatkan secara luas pada

perlakuan produk serat kaca, peningkatan kemampuan plastik yang diperkuat serat

dengan pencampuran langsung pada resin sintetis, peningkatan kualitas cat,

Page 30: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

14

material adhesif dan sintetis lainnya, modifikasi sifat permukaan bahan pengisi

anorganik, cat dasar permukaan berbagai material substrat dan sebagainya

(Oktaviana et al., 2015). Modifikasi dengan menggunakan silan untuk

mengaktivasi permukaan senyawa anorganik seperti zeolit, silika dan senyawa

lainnya agar dapat difungsikan untuk berbagai aplikasi, salah satunya adalah untuk

adsorben (Khan et al., 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Khan et al (2017)

untuk memodifikasi silika dengan proses silanisasi pertama kali dilakukan untuk

mengaktivasi permukaan silika agar lebih optimum untuk mengkelat ion logam

Cu2+.

Karakter permukaan zeolit dapat diubah sifatnya dengan melakukan proses

modifikasi permukaan dengan memodifikasi pada permukaan dengan

menggunakan senyawa organik-anorganik hibrida, seperti alkil silan. Pereaksi

organosilan memiliki struktur umum R-SiX3, dengan R merupakan gugus

fungsional organik yang terikat pada silika dalam keadaan hidrolitik yang stabil. X

dapat berupa gugus alkoksi yang dapat dihidrolisis (seperti –OCH3 (metoksi), atau

–OC2H5 (etoksi). Gugus tersebut kemudian dapat diubah menjadi gugus silanol

melalui reaksi hidrolisis dan R merupakan gugus fungsional organik yang bersifat

reaktif, seperti –NH2 (amina), -SH (merkapto) atau dapat terdiri dari beberapa gugus

kimia fungsional (Marjanović et al., 2011). Tujuan dari modifikasi permukaan

adalah untuk mendapatkan sifat yang diinginkan dari suatu zeolite seperti

kemampuan interaksi dengan senyawa lain, perubahan ukuran pori, kemampuan

adsorpsi terhadap adsorbat tertentu dan berbagai hal lainnya (Mockovčiaková et al.,

2008). Salah satu contoh agen penggandeng silan yaitu Vinyltrithoxysilane (VTES)

dan strukturnya dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 31: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

15

Gambar 3. Struktur VTES (W. Zhang et al., 2014)

Penelitian yang dilakukan oleh Yi et al (2010), memberikan banyak

rincian tentang fungsionalisasi berbasis silan. Pencangkokan zeolit alam dengan

monomer vinyl yang bersifat hidrofobik dan mempunyai karakter ionik dari gugus

fungsinya dapat diaplikasikan sebagai adsorben ion logam Ca2+ (Kiatkamjornwong et

al., 2000). Gugus silanol (SiOH) tersedia secara luas dalam struktur zeolit dimana

hal ini merupakan target utama untuk modifikasi permukaan. Hal ini dapat dilihat

dari Gambar 4 yang memodifikasi permukaan zeolit dengan agen kopling silan

yang termasuk dalam reaksi hidrolisis dan kondensasi. Gugus silanol terbentuk

sebagai hasil dari reaksi hidrolisis yang akan bereaksi dengan gugus hidroksil pada

permukaan zeolit untuk membentuk ikatan siloxane melalui reaksi kondensasi.

Selama silanisasi, beberapa reaksi akan berlangsung (Demir et al., 2006)

(1) Antara gugus silanol zeolit alam dan gugus triethoxy dari silane melalui

reaksi hidrolisis dengan hilangnya etanol

(2) Reaksi kondensasi dan ikatan silang antara pasangan molekul silane

tetangga yang sudah terikat dengan permukaan zeolit. Sebagai hasil dari

reaksi ini, modifikasi permukaan zeolit dengan agen kopling silane

mengurangi jumlah gugus silanol (Yi et al., 2010).

Page 32: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

16

2.3 Akrilonitril

Akrilonitril disebut juga vinil sianida atau propen nitril yang berbentuk

cairan yang tidak berwarna, mudah menguap dengan bau yang sangat tajam.

Akrilonitril termasuk monomer yang sangat reaktif berbentuk cair dan memiliki

rumus empiris CH2=CHCN (Angvardt et al., 2012). Akrilonitril dapat

menyebabkan sakit kepala, mual, pusing, sulit bernapas, kelemahan ekstremitas,

sianosis, kejang dan pingsan. Akrilonitril diantipasi menjadi karsinogen bagi

manusia karena berbahaya bagi paru-paru dan kanker prostat (Bradzil, 2010;

INEOS, 2014). Marga (2007) mengemukakan bahwa akrilonitril dibuat dengan cara

dehidrasi senyawa akril amida oleh Moureu pada tahun 1893.

CH2=CH-CONH2 −H2O CH2=CHCN ................................................................. (2)

Gambar 4. Representasi skema mekanisme silanisasi pada zeolit

(Yi et al., 2010)

Page 33: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

17

Akrilonitril adalah monomer sintesis yang dihasilkan dari propylene dan

ammonia. Akrilonitril (CH2=CHCN) yang dihasilkan dari propilena, ammonia dan

oksigen dengan mencampurkan katalis oksida. Reaksi pembentukan akrilonitril :

CH2 = CHCH3 + NH3 + O2 Bi2O3/M0O3→ CH2=CHCN + 3H2O ……………………(3)

Akrilonitril merupakan bahan penting dalam pembuatan serat sintesis dan

polimer sehingga dalam bidang industri dibuat dalam jumlah besar. Akrilonitril

tersebut dibuat dari asam sianida dan asetilen dengan bantuan katalis. Reaksinya

sebagai berikut :

CH≡CH + HCN CuCl,NH4→ CH2=CHCN …………………………………………..(4)

Akrilonitril yang diperdagangkan memiliki sifat stabil, tidak berwarna,

cairan aktif dan dapat disimpan selama beberapa bulan dalam kaleng atau botol

gelas tertutup. Akrilonitril dapat digunakan secara langsung untuk berbagai tujuan

karena memiliki kemurnian yang tinggi. Tetapi akrilonitril harus dihilangkan

pengotornya terlebih dahulu jika digunakan dalam proses polimerisasi (Marga,

2007). Struktur akrilonitril terdapat pada Gambar 5.

Poliakrilonitril (PAN) adalah resin polimer organik sintetis semikristalin

dengan formulasi (C3H3N)n. Resin poliakrilonitril terbuat dari komponen utama,

yaitu akrilonitril. PAN merupakan material pengikat untuk penukar ion anorganik

jenis apapun yang memiliki keunggulan karena sifat fisika dan kimianya seperti

Gambar 5. Struktur akrilonitril

(Angvardt et al., 2012)

Page 34: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

18

hidrosifitas, porositas dan kekuatan mekaniknya mudah dimodifikasi (Faghihian et

al., 2013; Kaygun dan Akyil, 2007; Nilchi et al., 2002). Polimerisasi akrilonitril

juga dapat dilakukan dalam bentuk monomer murni, larutan emulsi maupun

suspensi.

2.4 Radiasi

Radiasi secara umum adalah pemancaran energi dalam bentuk gelombang

atau partikel yang dipancarkan oleh sumber radiasi atau zat radioaktif (Syahria et

al., 2012). Radiasi dibedakan menjadi beberapa jenis (Zubaidah et al., 2012) yaitu:

1. Berdasarkan tingkat energi yang dimiliki, radiasi dapat dibedakan atas

radiasi non pengion dan pengion. Radiasi non pengion yang berupa gelombang

elektromagnetik adalah radiasi dengan energi yang tidak cukup untuk menyebabkan

terjadinya ionisasi pada materi yang melintasinya, seperti radiasi termal, cahaya

tampak, infra merah, gelombang mikro. Sedangkan radiasi pengion merupakan

radiasi dengan energi besar sehingga mampu melakukan ionisasi atau eksitasi pada

materi yang dilintasinya. Contohnya adalah sinar gamma, alfa dan beta.

2. Berdasarkan sumbernya, radiasi dapat dibedakan atas radiasi alam atau latar

yang telah ada di alam sejak pembentukannya. Contoh, radiasi kosmik yang berasal

dari benda langit di dalam dan luar tata surya, radiasi terrestrial yang berasal dari

kerak bumi dan radiasi sinar gamma hasil peluruhan dan ledakan supernova.

Sedangkan macam radiasi yang lainnya adalah radiasi buatan yang sumbernya

dibuat oleh manusia dengan sengaja. Seperti pembuatan sinar X oleh Wilhelm

Conrad Roentgen pada tahun 1895 (Zubaidah et al., 2012).

Page 35: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

19

Pemancaran energi radiasi menurut Zubaidah et al (2012) adalah satu inti

atom yang tidak stabil secara spontan akan berubah menjadi inti atom lain yang

lebih stabil dengan memancarkan energi radiasi. Radiasi yang dipancarkan dapat

berupa partikel alpha (α), partikel beta (β) dan sinar gamma (γ).

Peluruhan alpha dominan terjadi pada inti-inti tidak stabil yang relatif berat

(nomor atom lebih dari 80). Peluruhan α memancarkan partikel α yang terdiri atas

dua proton dan dua neutron (Zubaidah et al., 2012). Sifat radiasi alpha adalah

memiliki daya ionisasi partikel α yang sangat besar (±100 kali daya ionisasi partikel

β dan 10.000 kali daya ionisasi partikel γ), jarak tembusnya sangat pendek yang

bergantung pada energinya, partikel α akan dibelokkan oleh medan magnet atau

medan listrik, kecepatan partikel α bervariasi antara 1/100 hingga 1/10 kecepatan

cahaya (Zubaidah et al., 2012).

Peluruhan beta terjadi pada inti tidak stabil yang relatif ringan yang

memiliki beberapa sifat radiasi, yaitu daya ionisasi di udara 1/100 kali dari partikel

α; jarak tembusnya lebih jauh dari partikel α; kecepatan partikel β berkisar antara

1/100 hingga 99/100 kecepatan cahaya; karena sangat ringan, maka partikel β

mudah dihamburkan jika melewati medium; partikel β akan dibelokkan jika

melewati medan magnet atau medan listrik (Zubaidah et al., 2012).

Peluruhan gamma (γ) tidak menyebabkan perubahan nomor atom atau

nomor massa karena radiasi yang dipancarkan dalam peluruhan ini berupa

gelombang elektromagnetik. Peluruhan ini terjadi bila energi inti atom tidak berada

pada keadaan dasar atau inti atom yang tereksitasi dan peluruhan ini mengikuti

peluruhan α ataupun β (Zubaidah et al., 2012). Sifat radiasi gamma adalah sinar γ

dipancarkan oleh nuklida (inti atom) dalam keadaan tereksitasi dengan panjang

Page 36: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

20

gelombang antara 0.005 Å hingan 0.5 Å, daya ionisasinya di dalam medium sangat

kecil sehingga daya tembusnya sangat besar, sinar γ tidak dibelokkan oleh medan

magnet atau medan listrik karena tidak bermuatan (Zubaidah et al., 2012). Salah

satu contoh peluruhan γ yaitu sumber Co-60 dan Ni-60 :

27Co60 → 28Ni60* + β………………………………………………………………(5)

28Ni60* → 28Ni60 + γ…………………….…………………………………………(6)

Manfaat dari radiasi sinar gamma adalah energi dan penetrasinya besar

sehingga pada proses polimerisasi dapat menghasilkan radikal bebas yang memicu

terjadinya reaksi kimia sehingga dapat membentuk ikatan silang yang terjadi antara

dua polimer atau monomer membentuk kopolimer (Khopkar, 2003). Sinar gamma

tidak hanya memiliki daya tembus tinggi, tetapi dapat berfungsi sebagai tenaga

eksitasi electron yang terjadi pada atom atau molekul untuk membentuk radikal dan

terjadinya ionisasi yang akan bereaksi membentuk produk baru. Proses degradasi

yaitu proses pemutusan rantai polimer sehingga diperoleh rantai yang lebih pendek

dan proses pencangkokan dengan menambahkan gugus fungsi aktif pada rantai

panjang polimer. Keunggulan dari pemakaian teknik radiasi untuk memodifikasi

suatu bahan yaitu hasil prosesnya bersih karena tidak mengandung residu dari

bahan kimia misalnya katalisator, prosesnya mudah karena dilakukan pada suhu

kamar dan mudah dikontrol, serta efisien (Erizal et al., 2011).

Dosis radiasi adalah banyaknya energi radiasi yang diterima atau diserap

oleh materi yang dilaluinya. Menurut Zubaidah et al (2012), besaran dosis radiasi

dibagi menjadi empat macam :

Page 37: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

21

1. Dosis Serap, yaitu jumlah energi radiasi (semua jenis radiasi pengion) yang

diserap oleh satu satuan massa atau berat dari bahan atau medium yang dilaluinya.

Dalam sistem SI, besaran dosis serap diberi satuan khusus, yaitu Gray (Gy).

1 Gray = 1 joule/kg = 104 erg/gram = 100 rad.

2. Dosis Ekivalen, yaitu menyatakan jumlah energi radiasi yang diserap oleh

satuan massa atau berat bahan atau medium yang dilaluinya dan sekaligus dikaitkan

dengan efek biologisnya. Dosis ini digunakan untuk yang berkaitan dengan

pengaruh radiasi terhadap tubuh manusia atau sistem biologi lainnya. Satuan dosis

ekivalen dalam sistem SI yaitu Sievert (Sv).

1 Sv = 1 joule/Kg = 100 rem.

3. Dosis Efektif, merupakan penurunan dari besaran dosis ekivalen yang

dibobot. Dosis ini untuk menunjukkan keefektifan radiasi dalam menimbulkan efek

tertentu pada suatu organ.

4. Dosis Paparan, yaitu kemampuan radiasi tertentu untuk menimbulkan

ionisasi pada medium yang tertentu pula dan untuk menyatakan intensitas sinar-X

yang dapat menghasilkan pengionan di udara dalam jumlah tertentu. Besaran dosis

paparan yaitu Roentgen (R).

1 R = 1 sme/gram atau dalam SI: 1 R = 2,58 x 10-4 Coulomb.

2.5 Modifikasi Permukaan dengan Gugus Inisiator

Campuran fisik polimer organik dan partikel-partikel anorganik sebelum

terbentuk dapat menyebabkan pemisahan fasa yang menghasilkan sifat mekanik,

optis dan elektris yang rendah. Partikel-partikel anorganik yang tidak termodifikasi

cenderung berkumpul di dalam matriks polimer sehingga diperlukan mossssdifikasi

Page 38: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

22

permukaan partikel untuk merubah sifat-sifatnya atau penggunaan polimer

fungsional yang dapat berinteraksi dengan permukaan partikel (Kickelbick, 2003).

Proses pencangkokan melalui mekanisme “grafting from” dari polimer ke

permukaan bahan anorganik merupakan proses dimana gugus inisiator yang

melekat pada inti anorganik yang menyebabkan struktur seperti partikel dapat

disesuaikan berdasarkan ukuran dan fungsi dari inti anorganik atau lapisan polimer

(Puspitasari, 2017).

2.6 Kopolimerisasi Cangkok dengan Teknik Iradiasi

Metode modifikasi permukaan dengan inisiator radiasi merupakan proses

pencangkokan pada partikel anorganik yang diinduksi oleh radiasi (Puspitasari,

2017). Teknik pencangkokan dengan iradiasi merupakan teknik yang berguna

untuk material fungsional tanpa mempengaruhi sifat stabilitas dan sifat kimia dari

material dasarnya (Khan et al., 2017). Sumber radiasi yang banyak digunakan untuk

sintesis material adalah sumber radiasi gamma yang dihasilkan oleh isotop

radioaktif Cobalt-60, yang memiliki energi sebesar 1,17 dan 1,33 MeV dan

menimbulkan Efek Hamburan Chompton yang merupakan hasil dari interaksi

radiasi gamma dengan molekul, sebuah elektron terlempar yang disebut elektron

sekunder yang memiliki energi yang cukup untuk menyebabkan proses ionisasi dan

eksitasi (Makuuchi dan Cheng, 2012). Proses pencangkokan dapat terjadi dengan

iradiasi berenergi tinggi, seperti sinar gamma dan berkas elektron dengan metode

simultan ataupun dengan metode pra-iradiasi (Khan et al., 2017).

Sifat utama iradiasi berenergi tinggi adalah dapat mengionisasi materi yang

dilaluinya. Iradiasi gelombang elektromagnetik berenergi tinggi dapat menghalangi

Page 39: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

23

elektron keluar dari orbitalnya. Interaksi radiasi pengion dengan materi terjadi

dalam bentuk pemindahan energi karena interaksi antara radiasi dan partikel dalam

materi. Energi yang dipindahkan kepada materi menimbulkan proses ionisasi dan

eksitasi salah satu penerapan kimia radiasi adalah dalam proses modifikasi polimer.

Teknik modifikasi iradiasi untuk kopolimerisasi cangkok dapat menghasilkan

polimer dengan sifat yang lebih bermutu (Marga, 2007).

Marga (2007) mengemukakan bahwa ada beberapa keuntungan

kopolimerisasi cangkok dengan teknik iradiasi, diantaranya :

1. Kopolimerisasi cangkok dapat dilakukan pada semua jenis polimer dengan

memperhitungkan sifat compatibility antara polimer dan monomer.

2. Reaksi pencangkokan mempunyai tingkat laju inisiasi yang tinggi dan dapat

dilakukan dalam berbagai fasa.

3. Bahan yang dimodifikasi bebas dari bahan inisiator dan katalis.

4. Penetrasi iradiasi lebih tinggi, sehingga pusat aktifnya yang terbentuk merata.

5. Dapat dikerjakan pada temperatur rendah.

Secara umum metode pencangkokan menggunakan teknik iradiasi dibagi dalam

tiga jenis yaitu metode simultan, metoda pra-iradiasi radikal peroksida dan metode

pra-iradiasi radikal terjebak (Marga, 2007).

Modifikasi zeolit dan monomer akrilonitril dengan metode pencangkokan

teknik iradiasi simultan, dimana zeolit dan monomer diiradiasi bersama-sama

sehingga terbentuk radikal-radikal bebas dan reaksi pencangkokan terjadi dalam

kondisi bebas oksigen. Tahap inisiasi akan terbentuk radikal dari proses iradiasi,

dimana radikal zeolit bereaksi dengan monomer akrilonitril. Tahap terminasi,

Page 40: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

24

aktivitas pertumbuhan polimer akan terhenti dan terbentuk zeolit-poliakrilonitril

serta homopolimer poliakrilonitril (Seftiani, 2016).

Khan et al (2017) melakukan penelitian dengan teknik pencangkokan

iradiasi karena metode ini mudah, ekonomis, ramah lingkungan untuk

memodifikasi bahan-bahan seperti silika, polimer, polietilen. Kisi iradiasi juga

cepat, terjadi tanpa inisiator dan menghasilkan sedikit limbah. Penelitian yang

dilakukan oleh Khan et al (2017), memodifikasi silika dengan senyawa silan VTES

yang dicangkok dengan monomer akrilonitril metode cangkok iradiasi. Proses

reaksi yang terjadi terdapat pada Gambar 6.

2.7 Proses Amidoksimasi

Amidoksim adalah oksim amida dengan rumus umum RC=NOH(NRR’).

Oksim diperoleh dari reaksi hidroksilamina dan aldehida atau keton. Istilah oksim

berasal dari abad ke-19 dengan kombinasi antara kata oksigen dan amina. Gugus

siano pada akrilonitril yang tercangkok dengan senyawa anorganik atau polimer

alam dengan reaksi amidoksimasi dapat menghasilkan gugus amidoksim sehingga

Gambar 6. Proses reaksi silanisasi dan reaksi cangkok

iradiasi (Khan et al., 2017)

Page 41: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

25

dapat membentuk kompleks stabil dengan ion-ion logam (Oktaviani et al., 2016).

Proses ini dilakukan untuk material-material yang digunakan sebagai penyerap,

seperti adsorben. Adsorben bersifat sebagai pengkelat karena proses amidoksimasi,

karena jenis adsorben tersebut memiliki selektivitas tinggi terhadap ion logam

(Oktaviani et al., 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh Khan et al (2017), adsorben berbasis silika

memiliki kelompok amidoksim pada permukaan partikelnya yang kemudian

diiradiasi dengan sinar gamma. Kelompok fungsional amidoksim dipilih karena

kapasitas adsorpsi yang tinggi dan selektivitas terhadap beberapa ion logam (Khan

et al., 2017). Modifikasi kimia dengan proses amidoksimasi terdapat pada Gambar

7.

2.8 Adsorpsi

Adsorpsi merupakan peristiwa terserapnya suatu zat pada permukaan suatu

material, substansi yang terserap pada permukaan disebut adsorbat sedangkan

material yang permukaannya menyerap adsorbat disebut adsorben (Widayatno et

al., 2017). Adsorpsi dapat terjadi karena adanya energi permukaan dan gaya tarik

Gambar 7. Reaksi pada proses amidoksimasi (Khan et al., 2017)

Page 42: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

26

menarik permukaan yang memiliki sifat berbeda tergantung pada susunan dalam

molekul zat (Asip et al., 2008).

Proses adsorpsi dapat terjadi karena adanya gaya tarik atom atau molekul

pada permukaan padatan sehingga cenderung menarik molekul-molekul lain yang

bersentuhan dengan permukaan padatan, baik fasa gas atau fasa larutan ke dalam

permukaannya. Akibatnya, konsentrasi molekul pada permukaan menjadi lebih

besar daripada dalam fasa gas atau zat terlarut dalam larutan. Adsorpsi berbeda

dengan absorpsi. Pada absorpsi zat yang diserap masuk ke dalam absorben

sedangkan pada adsorpsi zat yang diserap hanya terdapat pada permukaannya

(Sukardjo, 1990). Adsorben merupakan padatan dengan luas permukaan dalam

yang sangat besar karena banyaknya pori-pori yang halus (Asip et al., 2008).

Ada dua tipe adsorpsi, yaitu adsorpsi fisis atau Van Der Waals dan adsorpsi

kimia. Adsorpsi fisis atau Van Der Waals terjadi jikaadsorbat dan permukaan

adsorben terikat dengan gaya Van Der Waals, molekul yang teradsorpsi terikat pada

permukaan lemah dan panas adsorpsinya rendah. Sedangkan adsorpsi kimia atau

kemisorpsi adalah adsoran dan permukaan adsorben terikat secara kimiawi, nilai

panas adsorpsi setara dengan reaksi kimia karena adanya ikatan kimia yang

terbentuk atau terputus selama adsorpsi (Widayatno et al., 2017).

Kekuatan interaksi adsorben dengan adsorban dipengaruhi oleh sifat

keduanya. Biasanya untuk melihat komponen yang akan diadsorpsi leih kuat adalah

melihat kepolaran adsorben dengan adsoratnya. Apabila adsorbat bersifat polar,

maka komponen yang bersifat polar akan terikat lebih kuat. Sifat keras-lunaknya

ion dari adsorbat juga mempengaruhi kekuatan interaksi adsorben. Pearson (1963)

mengklasifikasikan asam-basa Lewis menurut sifat keras dan lunaknya

Page 43: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

27

kation/anion. Kation yang mempunyai kekuatan mempolarisasi yang besar

cenderung bersifat keras yang dimiliki oleh ion-ion logam yang memiliki jari-jari

kecil dan muatan yang besar. Sedangkan kekuatan polarisasi rendah dengan muatan

yang kecil disebut ion lunak. Kation keras akan berikatan kuat dengan anion keras

dan sebaliknya. Menurut Pearson (1963), situs aktif pada permukaan adsorben

dianggap sebagai ligan yang dapat mengikat logam secara selektif. Pearson

mengemukakan suatu prinsip yang disebut Hard and Soft Acid Base (HSAB).

Menurut prinsip HSAB, asam keras akan berinteraksi dengan basa keras

membentuk kompleks, begitu pula asam lunak akan berinteraksi dengan basa lunak.

Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Asam Basa

Keras Sedang Lunak Keras Sedang Lunak

H, Li, Na+

K+, Mg2+

Ca2+, Al3+

Cr3+, Co3+

Fe3+,CH3Sn3+

Si4+, Ti4+

RCO+, CO2

NC+, H

(molekul

dengan

ikatan

hidrogen)

Fe2+, Co2+

Ni2+, Pb2+

Zn2+,Cu2+

Sn2+,B(CH3)3

SO2, NO+

R3C+, C6H5+

Cu+, Ag+

Au+, Ti+

Cd2+, Hg+

CH3Hg+,

Co(CN)52-

I+, Br+,

HO+

H2O, OH-

F-,

CH3CO2-

PO43-, Cl-

ClO4-,

ROH, RO-

SO4-,NO3-

NH3,

RNH2,

N2H4

C6H5NH2,

NO2-, SO3

2-

, Br-

C5H5N, N3-,

N2

R2S, RSH,

RS-I-,

SCN-R3P,

R3As,

(RO)3P,

CN-, CO,

RCN,

C2H4,

S2O32-,

C6H6, H-,

R-

Tabel 4. Klasifikasi asam dan basa menurut prinsip HSAB (Pearson, 1963)

Page 44: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

28

2.9 Kadmium (Cd)

Kadmium adalah logam berwarna putih perak seperti alumunium, lunak,

mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, tahan korosi dan tahan panas

serta menghasilkan Kadmium Oksida bila dipanaskan. Kadmium (Cd) umumnya

terdapat dalam kombinasi dengan klor (Cd Klorida) atau belerang (Cd Sulfit). Cd

memiliki nomor atom 48, berat atom 112,4, titik leleh 321°C, titik didih 767°C dan

memiliki masa jenis 8,65 g/cm3 (Widowati et al., 2008). Kadmium leih menyukai

tingkat oksidasi +2.

Kadmium (Cd) banyak digunakan dibeberapa pabrik untuk proses industri

dan paling sering pada industri pelapisan logam untuk elektrolisis, bahan pigmen

untuk industri cat, enamel, dan plastik. Kadmium (Cd) merupakan salah satu jenis

logam berat yang berbahaya karena beresiko tinggi terhadap pembuluh darah dan

berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang serta dapat

terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal (Palar, 2004). Menurut Permen

LH tahun 2010 bahwa standar baku mutu air limbah kawasan industri yang hanya

diperbolehkan 0,1 mg/l.

2.10 Fourier Transform Infra Red (FTIR)

Spektroskopi Infra Merah Transformasi Fourier digunakan untuk analisis

kualitatif dan kuantitatif suatu senyawa organik dan dapat pula digunakan untuk

penentuan struktur suatu senyawa anorganik. Instrumen ini merupakan teknik

pengukuran berdasarkan respon bahan terhadap radiasi elektromagnetik (Hajar et

al., 2016).

Page 45: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

29

Spektrofotometer Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang

mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada

daerah panjang gelombang 0,75-1,000 μm atau pada bilangan gelombang 13.000-

10 cm-1. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, maka daerah Infra

Red dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu, daerah Infra Merah dekat, pertengahan

dan daerah Infra Merah jauh. Berdasarkan pembagian daerah spektrum

elektromagnetik tersebut, daerah panjang gelombang yang digunakan pada alat

spektrofotometer Infra Merah adalah pada daerah Infra Merah pertengahan, yaitu

pada panjang gelombang 2,5-50 μm atau pada bilangan gelombang 4.000-200cm-1

(Giwangkara, 2007).

FTIR memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat mendeteksi sinyal yang

lemah, dapat menganalisis sampel pada konsentrasi yang sangat rendah, serta dapat

mempelajari daerah antara 950-1500 cm-1 untuk larutan senyawa. Sinyal yang

dihasilkan dari instrument FTIR akan menghasilkan spektrum. Prinsip kerja FTIR

adalah mengenali gugus fungsi suatu senyawa dari absorbansi infra merah yang

dilakukan pada senyawa tersebut (Hajar et al., 2016). Prinsip kerja terdapat pada

Gambar 8.

Gambar 8. Prinsip kerja FTIR (Hendayana, 1994)

Page 46: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

30

FTIR terdiri dari lima bagian utama, yaitu (Hendayana, 1994) :

a. Sumber sinar, yang terbuat dari filament Nerst atau globat yang dipanaskan

menggunakan listrik hingga temperatur 1000-1800 oC.

b. Beam Splitter, berupa material transparan dengan indeks relatif sehingga

menghasilkan 50 % radiasi akan direfleksikan dan 50 % radiasi akan

diteruskan.

c. Interferometer, merupakan bagian utama dari FTIR yang berfungsi untuk

membentuk interferogram yang akan diteruskan menuju detektor.

d. Daerah cuplikan, dimana berkas acuan dan cuplikan masuk ke dalam daerah

cuplikan dan masing-masing menembus sel acuan dan cuplikan secara

bersesuaian.

e. Detektor, merupakan piranti yang mengukur energi pancaran yang lewat

akibat panas yang dihasillkan. Detektor yang paling sering digunakan adalah

termokopel dan balometer.

Mekanisme kerja yang terjadi pada alat FTIR dapat dijelaskan sebagai

berikut. Sinar yang datang dari sumber sinar akan diteruskan dan kemudian akan

dipecah oleh pemecah sinar menjadi dua bagian sinar yang saling tegak lurus. Sinar

ini kemudian dipantulkan oleh dua cermin yaitu cermin diam dan cermin bergerak.

Sinar hasil pantulan kedua cermin akan dipantulkan kembali menuju pemecah sinar

untuk saling berinteraksi. Sebagian sinar dari pemecah sinar akan diarahkan menuju

cuplikan dan sebagian menuju sumber. Gerakan cermin yang maju mundur akan

menyebabkan sinar yang sampai pada detektor akan berfluktuasi. Sinar akan saling

menguatkan ketika kedua cermin memiliki jarak yang sama terhadap detektor dan

akan saling melemahkan jika kedua cermin memiliki jarak yang berbeda. Fluktuasi

Page 47: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

31

sinar yang sampai pada detektor ini akan menghasilkan sinyal pada detektor yang

disebut interferogram. Interferogram ini akan diubah menjadi spektra IR dengan

bantuan komputer berdasarkan operasi matematika (Peng, 2008).

2.11 Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu teknik yang sering

digunakan untuk menentukan konsentrasi logam tertentu dalam suatu sampel yang

akan dianalisis. Teknik ini dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi lebih

dari 70 jenis logam yang berbeda dalam suatu spesi larutan. Spektrofotometri

serapan atom dipergunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan keberadaan

ion logam baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam semua jenis materi dan

larutan. Pengukuran dalam spektrofotometri serapan atom ini didasarkan pada

radiasi yang diserap oleh atom yang tidak tereksitasi dalam bentuk uap

(Hermanto, 2009).

Teknik analisa dari spektrofotometer serapan atom pertama kali

diperkenalkan oleh Welsh pada tahun 1955. SSA merupakan metode yang populer

untuk analisa logam karena disamping sederhana metode ini juga selektif dan

sangat sensitif. Teknik analisa SSA berdasarkan pada penguraian molekul menjadi

atom dengan energi dari arus listrik (Underwood dan Day, 1986).

Metode SSA berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom

menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat

unsurnya. Prinsip kerja alat SSA terdapat pada Gambar 9 (Underwood dan Day,

1986).

Page 48: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

32

Prinsip kerja alat spektrofotometri serapan atom adalah larutan yang

mengandung atom-atom netral dari unsur yang dianalisis yang berada pada

keadaan dasarnya disinari oleh sinar yang dipancarkan oleh sumber sinar.

Sebagian intensitas sinar dari sumber sinar dengan panjang gelombang tersebut

diteruskan menuju monokromator lalu ke detektor, kemudian ke amplifier dan

rekorder. Spektra adsorpsinya lebih sederhana dibandingkan dengan spektra

molekulnya karena keadaan energi elektronik tidak mempunyai sub tingkatan

vibrasi-rotasi. Jadi spektra adsorpsi atom terdiri dari garis-garis yang jauh lebih

tajam daripada pita-pita yang diamati dalam spektroskopi molekuler (Underwood

dan Day, 1986).

Gambar 9. Prinsip kerja SSA (Underwood dan Day, 1986)

Page 49: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama delapan bulan, dimulai dari bulan Februari

2018-September 2018. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan Industri,

Bidang Proses Radiasi, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Badan Tenaga

Nuklir Nasional (BATAN), Jalan Lebak Bulus Raya No.49 Pasar Jumat, Jakarta

Selatan 12440.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah iradiator IRPASENA

dan Gamma-Cell milik PAIR-BATAN dengan sumber Co-60, sokhlet, neraca

analitik (AND GR-200), Oven (Memmert), waterbath, alat seal (Sealmaster

Karkolb 420), FTIR (Fourier Transform Infra Red) IR Prestige Shimadzu,

Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Shimadzu 6600, Pemanas dan Stirrer (Wise

Stir), krus porselin, mortar, termometer, plastik polietilen, pH meter (JENWAY),

WiseShaker (SHO-2D), kertas saring, spatula dan peralatan gelas lainnya.

3.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Zeolit alam

klinoptilolit Lampung, monomer akrilonitril (Merck), tween 80 (Merck), akuades,

air trides, Vinyltriethoxysilane (VTES) (ALDRICH), Kalium Hidroksida (KOH),

Kalium Bromida (KBr), Hidroksilamin Hidroklorida (NH2OH.HCl) (Merck),

Page 50: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

34

Metanol (CH3OH) (Merck), N,N-Dimethylformamide (DMF) (Merck), larutan

logam Cd(NO3)2.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Skema Kerja

Teknik pencangkokan dengan sinar gamma metode

simultan

Variasi dosis 10;15;25;50;75;100 kGy

Variasi laju dosis 2 kGy/jam dan 6 kGy/jam

Pembuatan ZM-PAN

Vinyltriethoxysilane

(VTES)

Preparasi zeolit alam

Akrilonitril dan emulsi

akrilonitril 30%

Pencucian ZM-PAN Dimethylformamide

(DMF)

Produk ZM-PAN

Proses amidoksimasi/pembuatan ZM-AMO NH2OH 6%

Produk ZM-AMO

Pengujian ZM-AMO terhadap ion

logam Cd2+ dengan menggunakan

SSA

Karakterisasi dengan

menggunakan FTIR

Gambar 10. Bagan alir metode penelitian

Pembuatan ZM

Page 51: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

35

3.3.2 Preparasi Zeolit (Puspitasari, 2017)

Zeolit klinoptilolit Lampung ditimbang sebanyak 500 gram. Kemudian

dicuci dengan air trides menggunakan sokhlet selama 4 x 6 jam (setiap 6 jam pelarut

diganti) pada suhu 80 oC. Suspensi yang dihasilkan kemudian disaring dan

dikeringkan dalam oven pada suhu 100 oC selama 3 jam.

3.3.3 Pembuatan Emulsi Akrilonitril 30 % (Puspitasari, 2017)

Membuat 25 gram emulsi akrilonitril 30%, sejumlah 17 gram akuades

ditambahkan dengan 0,5 gram tween 80 kemudian dikocok secara perlahan setelah

campuran homogen ditambahkan setetes demi setetes 7,5 gram akrilonitril dikocok

secara homogen sampai terbentuk emulsi berwarna putih.

3.3.4 Modifikasi Zeolit (Khan et al., 2017)

Sebanyak 16 ml Vinyltriethoxysilane (VTES) dicampurkan dengan 300 ml

air trides. Kemudian diaduk dengan stirrer selama 30 menit di dalam gelas piala.

Selanjutnya dimasukkan ke dalam gelas piala berisi 15 gram zeolit klinoptilolit dan

campuran diaduk dengan stirrer selama 4 jam pada suhu 60 oC. Kemudian residu

disaring, dicuci dengan metanol dan dikeringkan dalam oven pada suhu 40 oC.

Produk yang dihasilkan dinamakan zeolit termodifikasi (ZM).

3.3.5 Pembentukan ZM-PAN (Puspitasari, 2017)

Sebanyak 1 gram modifikasi zeolit (ZM) ditambahkan 1 gram larutan

akrilonitril atau larutan emulsi akrilonitril dimasukkan ke dalam plastik polietilen.

Campuran diiradiasi dengan iradiasi gamma (sumber Co-60) dengan variasi dosis

iradiasi 10, 15, 25, 50, 75 dan 100 kGy dengan variasi laju dosis 2 dan 6 kGy/jam.

Produk hasil iradiasi kemudian dicuci dengan DMF untuk penghilangan

Page 52: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

36

homopolimer poliakrilonitril selama 24 jam. Kemudian produk dikeringkan dalam

oven pada 50 oC. Produk yang dihasilkan dinamakan ZM-PAN. Ditimbang dan

dihitung % pencangkokan, dimana ZM-PAN sebelum dan sesudah pencangkokan

dengan akrilonitril dihitung dengan menggunakan Persamaan (7):

% Cangkok = 𝑊1−𝑊0

𝑊0 x 100 % …………..............................................................(7)

Keterangan : W0= Bobot kering ZM sebelum pencangkokan (gram)

W1= Bobot kering ZM-PAN setelah pencangkokan (gram)

3.3.6 Proses Amidoksimasi (Puspitasari, 2017)

Pereaksi NH2OH 6% dibuat dengan cara melarutkan NH2OH.HCl dalam

pelarut methanol:air (1:1), kemudian dinetralkan dengan KOH. Sejumlah 1 gram

ZM-PAN direaksikan dengan 200 ml NH2OH 6%, kemudian dipanaskan pada suhu

80 oC selama 3 jam. Setelah itu disaring, dikeringkan dan ditimbang. Produk yang

dihasilkan dinamakan ZM-AMO. Dihitung densitas Amidoksim yang terbentuk

dengan menggunakan Persamaan (8):

Densitas amidoksim (mmol/gram) = (𝑊𝑡−𝑊𝑜) 𝑥 1000

33 𝑥 𝑊𝑜……………………………(8)

Keterangan : Wt = Berat ZM-AMO setelah amidoksimasi

Wo = Berat awal ZM-PAN

3.3.7 Penentuan Gugus Fungsi dengan Menggunakan FTIR

Penentuan gugus fungsi zeolit, poliakrilonitril, ZM, ZM-PAN dan ZM-

AMO dilakukan dengan cara dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam pada suhu

40 oC. Setelah 24 jam, ZM-AMO dicampur dengan Kalium Bromida (KBr) dan

dihaluskan dalam alu dengan rasio massa 1:100 selanjutnya diukur dengan FTIR.

Pembuatan ZM

Page 53: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

37

3.3.8 Uji Kapasitas Adsorpsi ZM-AMO dengan Cd2+ (Amaliasani, 2016)

ZM-AMO yang sudah dikeringkan ditimbang masing-masing 20 mg,

kemudian direndam dalam 20 mL larutan logam Cd dengan variasi konsentrasi 100,

250, 500, 750, 1000 dan 1500 ppm pada pH 6 selama 24 jam dikocok dengan

kecepatan 100 rpm. Setelah itu, konsentrasi akhir ion logam Cd dalam larutan

diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Perhitungan nilai kapasitas

penyerapan (Ɋe) dan nilai efisiensi penyerapan (Ɛ) dapat dihitung berdasarkan

Persamaan (9) dan (10) :

Ɋe (mg/g) = (Co − Ct) × V

W……………………………..…………………(9)

Ɛ (%) = (Co−Ct)

Co× 100%..........................................................................(10)

Keterangan :

Ɋe : Kapasitas penyerapan ion logam (mg/g)

Ɛ : Efisiensi penyerapan (%)

Co : Konsentrasi awal ion logam (mg/L)

Ct : Konsentrasi akhir ion logam (mg/L)

V : Volume larutan ion logam (L)

W : Bobot adsorben (g)

Page 54: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Modifikasi Zeolit menjadi Zeolit Modifikasi (ZM)

Modifikasi zeolit dilakukan dengan metode kopolimerisasi cangkok dengan

teknik iradiasi secara simultan dengan cara memasukkan rantai-rantai panjang dari

polimer pada rantai utama zeolit. Proses modifikasi zeolit menjadi zeolit modifikasi

(ZM) pada penelitian ini dimulai dengan proses pencampuran antara senyawa silan

dengan zeolit. Proses modifikasi ini dapat membentuk ikatan kimia antara material

organik dan material anorganik (Oktaviana et al., 2015). Senyawa silan yang

digunakan adalah Vinyltriethoxysilane (VTES).

Mekanisme zeolit modifikasi menurut Demir et al (2006) dan Yi et al

(2010) menggunakan reaksi hidrolisis dan kondensasi, yaitu dengan reaksi

hidrolisis gugus etoksi pada VTES akan berinteraksi dengan gugus silanol (Si-OH)

dari zeolit yang mengakibatkan gugus etanol menguap. Gugus Si-OH akan bereaksi

dengan gugus hidroksil melalui reaksi kondensasi membentuk siloksan dan

berinteraksi dengan molekul silan VTES yang terikat pada permukaan zeolit.

Kelompok SiOH adalah grup yang paling reaktif dan dapat menyediakan bagian

untuk adsorpsi secara fisik dan kimia dari agen penggabung silan (Li et al., 2006).

Mekanisme sintesis zeolit modifikasi dan hasil pembuatan zeolit modifikasi dapat

dilihat pada Gambar 11 dan 12.

Page 55: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

39

Gambar 11. Mekanisme sintesis zeolit modifikasi (ZM) (Demir et al.,

2006; Yi et al., 2010)

Gambar 12. Produk Zeolit Modifikasi (ZM)

Gambar 13. Hidrofilitas ZM (kiri) dan zeolit (kanan)

Page 56: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

40

Gambar 13 terlihat perbedaan antara zeolit dan zeolit modifikasi (ZM) yang

dilarutkan pada akuades. Zeolit klinoptilolit memiliki sifat hidrofilik karena

memiliki banyak gugus OH pada molekul zeolit, jika padatan zeolit dilarutkan

dalam akuades akan menyerap air di dalam permukaan zeolit sehingga warnanya

keruh. Zeolit yang sudah dimodifikasi dengan VTES sifatnya akan berubah, karena

gugus vinyl dapat memodifikasi sifat permukaan zeolit dari hidrofilik menjadi

hidrofobik dikarenakan adanya dua gugus etoksi dan satu gugus vinil serta dapat

meningkatkan afinitas zeolit pada matriks polimer (Li et al., 2006). Padatan ZM

akan mengapung jika dilarutkan dalam akuades seperti terlihat pada Gambar 14.

Penentuan gugus fungsi pada zeolit dan zeolit termodifikasi (ZM) ditentukan

dengan analisis serapan inframerah seperti terlihat pada Gambar 14. Analisis ini

berguna untuk memastikan terjadinya modifikasi permukaan zeolit dengan senyawa

silan dengan melihat perubahan pada spektra masing-masing zeolit.

Gambar 14. Spektra FTIR zeolit (hitam) dan ZM (hijau)

500750100012501500175020002500300035004000

1/cm

%T

36

31

,96

34

39

,08

16

31

,78

10

58

,92

79

0,8

1

36

26

,17

34

23

,65

29

76

,16

16

56

,85 1

40

9,9

6

10

53

,13

78

3,1

0Zeolit

ZM (VTES)

zeolit vtes

O-H

Al-O O-T-O

CH2

C=C

-CH

Zeolit

terhidrasi

O-H ZEOLIT

ZM

Page 57: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

41

Gambar 14 menunjukkan spektra FTIR zeolit dan zeolit termodifikasi silan

(ZM). Spektra FTIR zeolit klinoptilolit dan data pada Tabel 5 menunjukkan adanya

pita melebar pada bilangan gelombang 3200 – 3600 cm-1 yang merupakan

karakteristik vibrasi gugus –OH atau peregangan gugus fungsi hidroksil yang

terletak pada puncak 3631,96 dan 3439,08 cm-1 (Ruíz-baltazar et al., 2015;

Puspitasari, 2017). Puncak 1631,76 cm-1 merupakan zeolit terhidrasi, bilangan

gelombang 1100 cm-1 merupakan vibrasi ulur simetris O-T (T = Si atau Al) tepatnya

pada puncak 1058,92 cm-1 yaitu vibrasi Al-O dan 970 cm-1 merupakan vibrasi tekuk

gugus silanol yaitu Si-OH (Puspitasari, 2017). Puncak 790,81 cm-1 merupakan

ikatan SiO2 (vibrasi ulur simetris O-T-O). Intensitas yang terkait dengan ikatan Si-

O dan Al-O yang khas dari tektosilikat menunjukkan bahwa zeolit memiliki luas

permukaan yang besar (Ruíz-baltazar et al., 2015). Spektra FTIR pada ZM

menunjukkan adanya puncak penyerapan baru di 2976,16 cm-1 yang merupakan

gugus CH2 stretching, puncak 1656,65 cm-1 yang muncul dari gugus vinil (C=C)

ulur dari senyawa silan VTES, puncak 1409,96 cm-1 yang merupakan gugus =C-H

tekuk ke dalam.

Gugus Fungsi Bilangan Gelombang (cm-1)

Zeolit Zeolit Modifikasi (ZM)

-OH 3631,96 dan 3439,08 3626,17

CH ulur - 2976,16

(CH2 stretching)

=CH - 1409,96

C=C - 1656,65

Zeolit terhidrasi 1631,76 -

O-T 1058,92 1053,13

Si-OH 970 -

Vibrasi ulur simetris

O-T-O

790,81 763,10

Tabel 5. Data puncak serapan FTIR zeolit dan ZM

Page 58: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

42

4.2 Sintesis Zeolit Modifikasi-Poliakrilonitril (ZM-PAN)

Proses sintesis komposit hibrida ZM-PAN dimulai dengan proses

penggabungan monomer akrilonitril dengan mineral zeolit yang sudah dimodifikasi

menjadi ZM dan dioptimalisasi dengan variasi dosis radiasi dan laju dosis radiasi.

Media yang digunakan untuk pencampuran ZM dengan PAN yaitu dengan plastik

yang diseal atau direkatkan, karena pengemas plastik yang ditutup rapat lebih baik

daripada botol kaca karena lebih praktis dan meminimalisir oksigen yang masuk

(Puspitasari, 2017). Zeolit mempunyai struktur pori-pori permukaan yang dapat

dibuka atau diaktifkan sehingga molekul monomer dapat masuk ke dalam struktur

tersebut (Swantomo et al., 2008). Modifikasi zeolit termodifikasi silan (ZM)

menjadi zeolit modifikasi-Poliakrilonitril (ZM-PAN) dilakukan dengan teknik

kopolimerisasi cangkok secara simultan dengan teknik iradiasi tinggi dan sumber

radiasi gamma dari Cobalt-60. Teknik ini memiliki keunggulan dalam teknik

penetrasi dan pembentukan pusat aktif (radikal bebas) dengan cepat, homogen serta

hasilnya bebas inisiator sehingga lebih efisien (Puspitasari, 2017).

Metode pencangkokan menggunakan teknik iradiasi simultan yaitu dimana

zeolit termodifikasi dan monomer diiradiasi bersama-sama sehingga terbentuk

radikal bebas dan dapat memulai reaksi dalam kondisi bebas oksigen. ZM dapat

menyerap sejumlah besar monomer akrilonitril yang selanjutnya dipolimerisasi

pada keadaan teradsorpsi (Puspitasari, 2017) atau diinisiasi yaitu tahap

pembentukan radikal bebas yang menyebabkan ikatan rangkap C=C pada ZM tidak

stabil dan berubah menjadi radikal sampai berpropagasi menjadi R-CH2-CH-CN

membentuk rantai poliakrilonitril (PAN) secara in situ di dalam matriks zeolit

modifikasi (ZM) sampai proses terminasi (Puspitasari, 2017). Selanjutnya pada

Page 59: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

43

tahap terminasi aktivitas pertumbuhan akrilonitril akan terhenti menghasilkan

homopolimer yang terbentuk oleh radikal-radikal dari fragmen monomer

(Dargaville et al., 2003), sehingga pada proses akhirnya terbentuk ZM-

Poliakrilonitril (ZM-PAN) dan homopolimer poliakrilonitril.

ZM-PAN saja dapat diperoleh dengan menghilangkan homopolimer

melalui pencucian dengan menggunakan pelarut N,N-Dimethylformamide (DMF)

karena merupakan pelarut yang baik untuk monomer akrilonitril (Stevens, 2001).

Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian PAN yang terpolimerisasi di dalam pori-

pori ZM tidak dapat diekstraksi oleh pelarut DMF, hanya homopolimernya saja

yang terekstraksi (Puspitasari, 2017). Mekanisme reaksi yang terbentuk pada proses

pencangkokan dapat dilihat pada Gambar 15, Gambar 16, Gambar 17 dan Gambar

18.

Gambar 15. Mekanisme reaksi tahap inisiasi

Page 60: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

44

Gambar 16. Mekanisme reaksi tahap propagasi

Gambar 17. Mekanisme reaksi tahap terminasi

Page 61: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

45

Gambar 18. Mekanisme reaksi total pembentukan ZM-PAN

Salah satu parameter yang mempengaruhi kadar pencangkokan adalah dosis

dan laju dosis yang diserap selama iradiasi, secara umum semakin besar dosis yang

digunakan semakin tinggi radikal bebas yang terbentuk, jadi jumlah radikal bebas

menentukan besar kecilnya kadar pencangkokan (Karo et al., 1998). Semakin tinggi

dosis total maka kadar cangkok semakin bertambah yang disebabkan oleh semakin

bertambahnya radikal bebas polimer substrat yang terbentuk, sehingga peluang

untuk membentuk kopolimer ZM-PAN semakin besar. Sedangkan laju dosis

berpengaruh terhadap kecepatan pembentukan radikal dan menentukan panjang

rantai polimer. Teknik iradiasi simultan, jumlah rantai dan panjang rantai yang

dicangkokan dipengaruhi oleh dosis gamma dengan meningkatnya dosis iradiasi

gamma dan jumlah radikal bebas yang terbentuk (Khan et al., 2017). Variasi dosis

iradiasi dan laju dosis iradiasi sangat berpengaruh terhadap persentase

pencangkokan.

Page 62: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

46

Gambar 19 menunjukkan grafik hasil pencangkokan emulsi akrilonitril pada

permukaan zeolit yang sudah dimodifikasi dengan silan Vinyltriethoxysilane

(VTES) pada laju dosis iradiasi 2 kGy/jam dan 6 kGy/jam dengan variasi dosis 10,

15, 50, 75 dan 100 kGy. Grafik berwarna biru merupakan hasil persen cangkok

dengan variasi dosis pada laju 2 kGy/jam. Grafik tersebut menunjukkan bahwa

pencangkokan akrilonitril pada matriks zeolit meningkat seiring meningkatnya

dosis iradiasi yang diserap. Persen cangkok paling tinggi pada laju dosis 2 kGy/jam

yaitu pada dosis 50 kGy, yaitu sebesar 11,27%. Sedangkan grafik berwarna oranye

merupakan hasil persen cangkok dengan variasi dosis pada laju 6 kGy/jam. Grafik

tersebut menunjukkan bahwa persen cangkok paling tinggi terdapat pada dosis

iradiasi 50 kGy, yaitu sebesar 19,50% dan penyerapan mulai melambat ketika

melebihi dosis 50 kGy. Hasil penelitian yang didapat terlampir pada Lampiran 1.

Hasil optimum persen pencangkokan ini yaitu pada dosis 50 kGy dengan laju dosis

6 kGy/jam.

Gambar 19. Grafik hubungan antara pengaruh dosis dan % cangkok (emulsi)

0

5

10

15

20

25

10 15 50 75 100

% C

angk

ok

Dosis Radiasi (kGy)

2 kGy/jam

6 kGy/jam

Page 63: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

47

Gambar 20 menunjukkan grafik hasil pencangkokan monomer akrilonitril

tanpa dibuat emulsi pada ZM pada laju dosis iradiasi 2 kGy/jam dan 6 kGy/jam

dengan variasi dosis 10, 15, 25, 50, 75 dan 100 kGy. Grafik berwarna biru

merupakan hasil persen cangkok dengan variasi dosis pada laju 2 kGy/jam. Grafik

tersebut menunjukkan bahwa pencangkokan akrilonitril pada matriks zeolit

meningkat seiring meningkatnya dosis iradiasi yang diserap. Persen cangkok paling

tinggi pada laju dosis 2 kGy/jam yaitu pada dosis 25 kGy, yaitu sebesar 67,44%.

Sedangkan grafik berwarna oranye merupakan hasil persen cangkok dengan variasi

dosis pada laju 6 kGy/jam. Grafik tersebut menunjukkan bahwa persen cangkok

paling tinggi terdapat pada dosis iradiasi 50 kGy, yaitu sebesar 62,94% dan

penyerapan mulai melambat ketika melebihi dosis 50 kGy. Hasil penelitian yang

didapat terlampir pada Lampiran 1. Hasil optimum persen pencangkokan ini yaitu

pada dosis 25 kGy dengan laju dosis 2 kGy/jam.

Gambar 20. Grafik hubungan antara pengaruh dosis dan % cangkok ZM-PAN

(tanpa dibuat emulsi)

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

10 15 25 50 75 100

% c

angk

ok

Dosis Radiasi (kGy)

2 kGy/jam

6 kGy/jam

Page 64: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

48

Derajat pencangkokan optimum pada penelitian ini yaitu ZM-PAN yang

dimodifikasi dengan monomer akrilonitril dalam bentuk larutan monomer tanpa

dibuat emulsi pada dosis 25 kGy dan laju dosis 2 kGy/jam sebesar 67,44%. Hasil

derajat pencangkokan pada penelitian ini lebih besar 3 kali lipat jika dibandingkan

dengan zeolit tanpa modifikasi silan, seperti penelitian yang dilakukan Puspitasari

(2017) dan Seftiani (2016) dengan dosis radiasi 100 kGy dengan laju dosis 2

kGy/jam. Persen pencangkokan yang didapatkan masing-masing yaitu sebesar 20%

dan 20,31%. Dalam penelitian ini, penggunaan monomer akrilonitril dalam bentuk

emulsi derajat pencangkokannya terhadap matriks zeolit lebih kecil dibandingkan

larutan monomer akrilonitril. Emulsi monomer terbentuk dalam campuran dengan

air dan adanya emulsifier. Pada sistem emulsi air, mayoritas monomer terdapat

dalam misel dan sisanya ada di dalam tetesan monomer yang akan mempengaruhi

laju pencangkokan. Emulsi yang stabil dengan sejumlah besar pengemulsi dapat

menurunkan efisiensi pencangkokan, sehingga emulsi yang stabil tidak cocok untuk

polimerisasi cangkok karena pencangkokan emulsi tergantung kepada kelarutan

monomer di dalam air (Makuuchi dan Cheng, 2012).

Menurut Nasef dan Guven (2012), dosis iradiasi menjadi parameter penting

dalam mempengaruhi jumlah radikal yang dihasilkan pada sistem pencangkokan.

Kenaikkan dosis iradiasi sangat berpengaruh pada jumlah ikatan silangnya

(crosslink) sehingga derajat pencangkokan pun meningkat. Kenaikkan dosis

iradiasi akan meningkatkan jumlah radikal bebas yang dihasilkan sehingga

probabilitas reaksi polimerisasi akan semakin tinggi sehingga peluang terbentuknya

kopolimer ZM-PAN semakin besar (Swantomo et al., 2008). Penurunan nilai

persentase pencangkokkan dengan dosis tinggi dapat disebabkan oleh reaksi

Page 65: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

49

rekombinasi radikal dan penghentian cepat pada pertumbuhan rantai-rantai yang

dicangkokkan. Penambahan ZM ke dalam monomer akrilonitril bertujuan untuk

memperbaiki sifat fisik akrilonitril, sedangkan penambahan monomer akrilonitril

ke dalam zeolit bertujuan untuk meningkatkan kemampuan adsorpsinya

(Swantomo et al., 2008). Sedangkan laju dosis berpengaruh terhadap kecepatan

pembentukan radikal dan menentukan panjang rantai. Kecepatan pembentukan sisi

aktif lebih cepat terjadi sehingga radikal dengan rantai pendek jumlahnya banyak,

jadi tahap terminasi mudah terjadi sehingga sedikit homopolimer akrilonitril yang

berikatan silang dengan ZM. Hasil pembuatan ZM-PAN dapat dilihat pada Gambar

21.

Gambar 21. Kondisi fisik ZM-PAN

Page 66: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

50

Terjadinya proses pencangkokan pada penelitian ini dapat dibuktikan

dengan melihat hasil penentuan gugus fungsi pada ZM-PAN dengan menggunakan

alat FTIR, spektra yang terbentuk dapat terlihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Spektrum ZM-PAN (hitam) dan PAN (biru)

500750100012501500175020002500300035004000

1/cm

75

100

%T

ZM(VTES)PAN 6 kGy per jam

500750100012501500175020002500300035004000

1/cm

%T

36

14

,60

34

41

,01

32

34

,62

29

70

,38

28

16

,07

24

97

,82

22

43

,21

18

32

,38

16

47

,21

14

60

,11

10

49

,28

78

5,0

3

66

9,3

0

59

9,8

6

46

0,9

9

35

99

,17

35

37

,45

29

41

,44

22

45

,14

16

31

,78

14

50

,47

13

46

,31

12

26

,73

10

72

,42

77

7,3

1

53

4,2

8

ZM - PAN (VTES)PAN

ZM(VTES)PAN 6 kGy per jam

𝐶 ≡ 𝑁

-CH2

-CH2 𝐶 ≡ 𝑁

-CH2

bending

C=C

C=C

Gambar 23. Spektra FTIR ZM

ZM-PAN

PAN

ZM

C=C

C-H

O-T

Page 67: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

51

Tabel 6. Data puncak serapan FTIR pada PAN dan ZM-PAN

Gugus Fungsi Bilangan Gelombang (cm-1)

PAN ZM-PAN

CH ulur 2941,44 (CH2 stretching) 2970,38 dan 2816,07

(CH2 stretching)

C ≡ N 2245,14 2243,21

C=C 1631,78 1647,21

CH bending 1450,47 dan 1346,31 1460,11

Gambar 22 merupakan spektra ZM-PAN dan Gambar 23 merupakan spektra

ZM. Tabel 6 merupakan data serapan FTIR yang menunjukkan adanya puncak

serapan baru pada puncak 2243,21; 2970,38 dan 2816,07 cm-1. Puncak 2243,21 cm-

1 adalah peregangan gugus C≡N, sedangkan puncak 2970,38 cm-1 dan 2816,07 cm-

1 merupakan karakteristik dari grup –CH2 asimetris dan simetris yang menunjukkan

bahwa pencangkokan monomer akrilonitril pada ZM (VTES) berhasil dilakukan

(Khan et al., 2017). Hal ini terjadi karena gugus fungsi reaktif pada PAN berhasil

dicangkok pada ZM. Spektra FTIR pada PAN menunjukkan adanya peregangan

CH2 (metilen asimetris C-H ulur) pada puncak 2941,44 cm-1, puncak 2245,14 cm-1

menunjukkan adanya peregangans C≡N, puncak 1450,47 cm-1 dan 1346,31 cm-1

merupakan CH2 bending. Puncak-puncak pada bilangan gelombang tersebut

merupakan puncak serapan khas dari PAN (Yang et al., 2015).

4.3 Amidoksimasi

Kopolimerisasi cangkok dengan cara radiasi yang merupakan salah satu

cara memodifikasi bahan polimer dapat diaplikasikan untuk mendapatkan bahan

fungsional dengan mengubah rantai utama polimer menjadi rantai yang mempunyai

rantai cabang fungsional. Fungsionalisasi PAN dengan senyawa hidroksilamin

menjadi amidoksim untuk meningkatkan kapasitas penukar ion sehingga rantai

Page 68: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

52

fungsional inilah yang dapat mengikat ion logam (Zhang, M et al., 2016;

Puspitasari, 2017). Kelompok Amidoksim dapat mengkelat beberapa jenis ion

logam berat dan digunakan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan ion logam

berat seperti Cd2+ (Zheng et al., 2010) dengan efisiensi tinggi. ZM-PAN yang

direaksikan dengan hidroksilamin klorida menghasilkan gugus amidoksim

sehingga hasil akhir dari proses ini disebut ZM-Amidoksim (ZM-AMO),

mekanisme reaksi yang terjadi pada Gambar 24. Densitas Amidoksim dari proses

amidoksimasi ZM-AMO (emulsi) pada penelitian ini sebesar 8,1189 mmol/g dan

densitas amidoksim ZM-AMO (tanpa dibuat emulsi) pada penelitian ini sebesar

18,2229 mmol/g. Terjadinya proses amidoksimasi pada penelitian ini dapat

dibuktikan dengan melihat hasil penentuan gugus fungsi pada ZM-AMO dengan

menggunakan alat FTIR, spektra yang terbentuk dapat terlihat pada Gambar 25.

Data proses amidoksimasi terdapat pada Lampiran 2.

Gambar 24. Reaksi amidoksimasi pada ZM-PAN

Page 69: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

53

Gambar 25. Hasil spektra ZM-AMO

Tabel 7. Data puncak serapan FTIR ZM-AMO

Gugus Fungsi Bilangan Gelombang (cm-1)

N-H ulur 3381,21

O-H 2941,44

C=N 1649,14

N-OH 935,48

Gambar 25 merupakan spektra FTIR dan Tabel 7 merupakan data puncak

serapan dari ZM-AMO. Spektra ZM-AMO menunjukkan bahwa pada puncak

2243,21 cm-1 menghilang dan ada penambahan puncak baru di 935,48 cm-1 dan di

1649,14 cm-1 yang masing-masing merupakan gugus N-OH dan C=N konversi dari

gugus C≡N menjadi gugus amidoksim. Spektra ini juga menunjukkan adanya pita

melebar dari 3000 – 3600 cm-1 yaitu gugus OH dan NH ulur yang spesifik pada

puncak 3381,21 cm-1 yaitu NH ulur. Puncak 2941,44 cm-1 juga masih ada yaitu

500750100012501500175020002500300035004000

1/cm

45

52,5

60

67,5

75

82,5

90

97,5

%T

33

81

,21

29

41

,44

16

49

,14

14

40

,83

13

90

,68

10

39

,63

93

5,4

8

76

9,6

0

58

6,3

6

44

1,7

0

ZM-AMO VTESTE

C=N

N-OH

NH

ulur

dan

OH

T-O-T

Page 70: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

54

gugus aldehid CH ulur (CH2) dari senyawa silan VTES. Kelompok T-O-T juga

masih muncul pada spektra di puncak 1039,63 cm-1 milik zeolit.

4.4 Kapasitas dan Efisiensi Adsorpsi ZM-AMO terhadap Ion Logam Cd2+

Proses adsorpsi ion logam oleh adsorben dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu jenis adsorben, jenis zat yang diserap, luas permukaan adsorben, konsentrasi

awal zat yang diadsorpsi, suhu, pH dan waktu kontak. Adsorpsi ion logam Cd2+

dilakukan menggunakan variasi konsentrasi larutan logam yang akan diserap.

Variasi konsentrasi yang digunakan pada masing-masing logam yaitu 100 ppm, 250

ppm, 500 ppm, 750 ppm, 1000 ppm dan 1500 ppm. Analisis menggunakan

spektrofotometer serapan atom dengan perhitungan konsentrasi ion Cd dalam

larutan menggunakan persamaan regresi dari kurva kalibrasi yaitu y = 1E-04x +

1.7449 dengan harga R² = 0.9359. Grafik kapasitas adsorpsi pada logam Cd dengan

adsorben ZM-AMO dengan emulsi dan ZM-AMO tanpa dibuat emulsi dapat dilihat

pada Gambar 26.

Page 71: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

55

Gambar 26 merupakan grafik hubungan antara konsentrasi larutan logam

Cd dan kapasitas adsorpsi adsorben ZM-AMO. Gambar ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi konsentrasi larutan logam, semakin tinggi kapasitas adsorpsinya.

Gambar tersebut menunjukkan penyerapan maksimum pada adsorben ZM-AMO

dengan emulsi diperoleh pada konsentrasi 1000 ppm, yaitu sebesar 200,8845 mg/g.

Sedangkan penyerapan maksimum pada adsorben ZM-AMO tanpa dibuat emulsi

diperoleh pada konsentrasi 1000 ppm, yaitu sebesar 223,8971 mg/g.

Konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan jumlah molekul dalam larutan

bertambah, sehingga meningkatkan interaksi molekul adsorbat dengan adsorben.

Interaksi yang tinggi akan menyebabkan laju reaksi, sehingga adsorbat yang

terserap semakin besar dan menyebabkan nilai kapasitas adsorpsi meningkat seiring

dengan konsentrasi adsorbat (Barros et al., 2003). Namun menurut Suhartini et al

(2017), kapasitas adsorpsi meningkat pada konsentrasi yang semakin tinggi karena

Gambar 26. Grafik kapasitas adsropsi pada ion logam Cd2+

0

50

100

150

200

250

0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600

Kap

asit

as A

dso

rpsi

(m

g/g)

Konsentrasi awal ion logam Cd2+ (mg/L)

ZM-AMO dengan emulsi

ZM-AMO tanpa dibuat emulsi

Page 72: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

56

jumlah ion logam dalam larutan semakin banyak sehingga ion logam yang

berinteraksi dengan sisi aktif adsorben meningkat sedangkan pada konsentrasi yang

terlampau tinggi adsorben akan mengalami kejenuhan karena sisi aktif pada

adsorben telah tertutup oleh ion logam sehingga adsorben tidak dapat menyerap ion

logam lagi. Peristiwa adsorpsi lebih dominan pada awal reaksi sehingga

berlangsung cepat dan pada waktu tertentu adsorpsi melambat, sehingga terjadi

peristiwa desorpsi. Keadaan ketika laju adsorpsi menjadi sama dengan laju desorpsi

disebut dengan keadaan setimbang (Puspitasari, 2017).

Gambar 27 merupakan grafik hubungan antara konsentrasi larutan ion

logam yang terserap dengan persentase efisiensi penyerapan pada logam Cd.

Kondisi optimum efisiensi penyerapan pada ZM-AMO dengan emulsi terdapat

pada konsentrasi 750 ppm, yaitu sebesar 25,54%. Sedangkan kondisi optimum

efisiensi penyerapan pada ZM-AMO tanpa dibuat emulsi terdapat pada konsentrasi

500 ppm, yaitu sebesar 29,49%. Efisiensi penyerapan ZM-AMO dapat mengkelat

Gambar 27. Grafik hubungan antara konsentrasi awal logam dengan efisiensi

penyerapan ZM-AMO

0

5

10

15

20

25

30

35

0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600

% E

fisi

ensi

Konsentrasi awal ion logam Cd2+ (mg/L)

ZM-AMO dengan emulsi ZM-AMO tanpa dibuat emulsi

Page 73: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

57

ion Cd2+ karena adanya gugus aktif yang berasal dari gugus NH2 dan NOH dari

gugus amidoksim (konversi dari gugus nitril [C≡N] pada poliakrilonitril (PAN)

menjadi amidoksim [C-(NH2)=NOH] (Suhartini et al., 2017).

Gambar 27 menunjukkan bahwa meningkatnya konsentrasi ion logam,

maka efisiensi penyerapannya semakin berkurang, karena kemampuan adsorben

menyerap ion logam berat sudah maksimum. Menurut Refilda et al (2001), hal

tersebut disebabkan karena konsentrasi yang lebih tinggi, jumlah ion logam dalam

larutan tidak sebanding dengan jumlah partikel yang tersedia dalam adsorben

sehingga permukaan adsorben akan mencapai titik jenuh dan kemungkinan akan

terjadi proses desorpsi atau pelepasan kembali antara adsorben dengan adsorbat.

Mekanisme reaksi yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 28.

Gambar 28. Reaksi adsorpsi ZM-AMO pada ion logam Cd2+

Page 74: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

58

Mekanisme reaksi pada Gambar 28 menjelaskan bahwa gugus –OH dan

NH2 yang terdapat dalam komposit ZM-AMO dapat mengkelat ion logam kadmium

sehingga membentuk kompleks kelat yang stabil karena adanya koordinasi ion yang

menunjukkan perubahan pada ikatan hidrogennya (Kadarijah et al., 1999). ZM-

AMO memiliki gugus fungsional NH2 dan OH yang dapat mengkelat ion Cd2+

dikarenakan atom N pada gugus NH2 dan atom O pada NOH menjadi basa lewis

kuat karena memiliki pasangan elektron bebas yang dapat memberikan kompleks

untuk koordinasi dengan ion Cd2+ namun ikatannya tidak terlalu kuat dikarenakan

ion Cd2+ merupakan asam lemah (Lin et al., 2016). Fenomena ini dapat dijelaskan

dengan teori HSAB yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu kelompok logam asam

keras akan lebih suka berinteraksi dengan basa keras yang merupakan interaksi

ionik sedangkan kelompok asam lunak akan lebih suka berinteraksi dengan basa

lunak yang interaksinya lebih bersifat kovalen. Ion logam Cd2+ merupakan asam

lunak dimana pada asam lunak dapat berinteraksi dengan basa lunak dan akan

berinteraksi agak lemah dengan basa kuat.

Page 75: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

59

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Senyawa silan VTES berhasil untuk memodifikasi permukaan zeolit, sehingga

dapat mempengaruhi kenaikan derajat pencangkokan dengan teknik iradiasi

pada ZM-PAN.

2. Kondisi optimum derajat pencangkokan ZM-PAN tanpa dibuat emulsi didapati

pada dosis 25 kGy dengan laju dosis 2 kGy/jam, sebesar 67,44%.

3. ZM-AMO yang dibuat tanpa emulsi dapat menyerap ion logam Cd2+ dengan

kapasitas adsorpsi terbaik sebesar 223,8971 mg/g dengan efisensi 21,91% pada

konsentrasi logam sebesar 1000 ppm.

5.2 Saran

ZM-AMO yang dibuat tanpa emulsi untuk mendapatkan hasil yang baik

perlu dilakukan uji luas permukaan dengan alat Surface Area Analyzer (SAA) dan

dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap pengaplikasian pada jenis-jenis ion logam

yang lebih selektif terhadap gugus pada adsorben.

Page 76: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

60

DAFTAR PUSTAKA

Amaliasani, R. 2016. Adsorbsi Kadmium Menggunakan Adsorben Berbasis

Lumpur Instalasi Pengolahan Air Minum Yang Dienkapsulasi Dalam Agar

Dan Alginate Gel Adsorbtion Of Cadmium Using Adsorbent Based On

Sludge From Drinking Water Treatment Plant Encapsulated In Agar And

Alginate. (Cd). Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan:

Universitas Islam Indonesia

Anirudhan, T., Divya, L., Bringle, C.,S Suchithra. 2010. Removal of Copper(II) and

Zinc(II) from Aqueous Solutions Using a Lignocellulosic-based Polymeric

Adsorbent Containing Amidoxime Chelating Functional Groups. Sep. Sci.

Technol. 45 (16), 2383–2393.

Asip, F., Mardhiah, R., dan Husna. 2008. Uji Efektifitas Cangkang Telur Dalam

Mengadsorbsi Ion Fe Dengan Proses Batch. Jurnal Teknik Kimia. 15(2), 22–

26.

Barros, L.M., Maedo, G.R., Duarte, M.M.L., Silva, E.P., dan Lobato. 2003.

Bisorption Cadmium Using The Fungus Aspergillus Niger. Braz J. Chem.

20: 1-17.

Bogdanov, B., Georgiev., Angelova dan Hristov, Y. 2009. Synthetic Zeolites and

Their Industrial and Environmental Applicatons Review. International

Science Conference. Volume IV Natural & Mathematical Science.

Bradzil, J.F. 1991. Acrylonitrile, dalam Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical

Technology, 4th Ed. (1), Wiley-Interscience, 352-369.

Chen, S., Shen, W., Yu, F., Hu, W., and Wang, H. 2010. Preparation of

Amidoximated Bacterial Cellulose and Its Adsorption Mechanism for Cu2+

and Pb2+. Wiley Interscience. Republic of China.

Dargaville, T.R., George, G.A., Hill, D.J.T., Whittaker, A.K., 2003. High energy

radiation grafting of fluoropolymers. Prog. Polym. Sci. 28, 1355–1376.

Darmono, 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Hubungannya dengan

Toksikologi Senyawa Logam). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Demir, H., Balköse, D., and Ülkü, S. 2006. Influence of Surface Modification of

Fillers and Polymer on Flammability and Tensile Behaviour of

Polypropylene-Composites. Polymer Degradation and Stability, 91(5),

1079–1085.

Erizal., A, Basril., Sudirman., W, Thamrin., dan Budianto, E. 2011. Pengaruh

Iradiasi Gamma pada Sifat Fisiko-Kimia Agar- Agar dalam Bentuk Padat.

Jurnal Kimia Dan Kemasan, 33(2), 160.

Page 77: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

61

Faghihian, H., Iravani, M., Moayed, M dan Ghannadi-Maragheh, M. 2013. A Novel

Polyacrilonitrile-Zeolite Nanocomposite to Clean Cs and Sr from

Radioactive Waste. Environmental Chemistry Letter. 11, 277-282.

Gao, B., Gao, Y., and Li, Y. 2010. Preparation and chelation adsorption property of

composite chelating material poly(amidoxime)/SiO2 towards heavy metal

ions. Chemical Engineering Journal, 158(3), 542–549.

Giwangkara, S. 2007. Kategori Kimia Instrumentasi Spektrofotometri Infra Merah.

Jakarta: Erlangga.

Hajar, E. W. I., Sitorus, R. S., Mulianingtias, N., & Welan, F. J. 2016. Efektivitas

Adsorpsi Logam Pb 2+ dan Cd2+ Menggunakan Media Adsorben Cangkang

Telur Ayam. Konversi, 5(1), 1–7.

Hendayana, S. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang: IKIP Semarang Press.

Hermanto, Sandra. 2009. Mengenal Lebih Jauh Teknik Analisa Kromatografi dan

Spektroskopi. Jakarta : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta.

Indah Fajar Mukti, N. 2017. Modifikasi Zeolit Alam Sebagai Adsorben Ammonium

Hidroksida (Nh4Oh). Teknoin, 22(10), 752–763.

INEOS. 2014. Acrylonitrile: Safe Storage and Handling Guide. INEOS, Texas.

Kadarijah, Marlijanti, I., Sunarni, A., dan Iskandar, S. 1999. Pembuatan dan

karakterisasi Adsorban PP-Amidoksim. Prosiding Pertemuan limiah limu

Pengetahuan dan Teknologi Bahan '99. P3TIR. BATAN.

Karo Karo, A., Ginting, J., Lahagu, I. ., Asijati, E., & Sabarinah, Y. 1998.

Kopolimerisasi Cangkok Radiasi 4-Vinilpiridin Pada Serat Propilena

Sebagai Alternatif Pembuatan Serat Penukar Ion : Studi Kinetika

Pencangkokan. Prosiding Simposium Nasional Polimer.

Kaygun, A.K dan Akyil, S. 2007. Study of Behaviour of Thorium Adsorption on

PAN/Zeolite Composite Adsorbent. Journal of Hazardous Materials. 147,

357-362.

Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri

Negara Lingkungan Hidup No. 03 Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan

Industri.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (KEPMEN LH) Nomor 51 Tahun

2004 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.

Khan, I. A., Yasin, T., and Hussain, H. 2017. Development Of Amidoxime

Functionalized Silica By Radiation-Induced Grafting. Journal of Applied

Polymer Science, 134(42), 1–7.

Khopkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.

Page 78: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

62

Kiatkamjornwong, S., Chomsaksakul, W., and Sonsuk, M. 2000. Radiation

modification of water absorption of cassava starch by acrylic acid /

acrylamide. Radiation Physics and Chemistry, 59(4), 413–427.

Kickelbick, G. 2015. Concepts for the incorporation of inorganic building blocks

into organic polymers on a nanoscale. Prog Polym Sci Concepts for the

incorporation of inorganic building blocks into organic polymers on a

nanoscale (Vol. 28).

Las, T., dan Zamroni, H. 2002. Penggunaan Zeolit dalam Bidang Industri dan

Lingkungan. Tangerang Selatan, Serpong: Pusat Pengembangan

Pengelolaan Limbah Radioaktif-BATAN. Jurnal Zeolit Indonesia.

Lestari, D.Y. 2010. Kajian Modifikasi dan Karakterisasi Zeolit Alam dari Berbagai

Negara. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Lin, H., Xu, J., Dong, Y., Wang, L., Xu, W., and Zhou, Y. 2016. Adsorption of

heavy metal cadmium (II) ions using chemically modified corncob:

mechanism, kinetics, and thermodynamics. Desalination and Water

Treatment, 57(39), 18537–18550.

Liu, X., Liu, H., Ma, H., Cao, C., Yu, M., Wang, Z., Li, J. 2012. Adsorption of the

uranyl ions on an amidoxime-based polyethylene nonwoven fabric prepared

by preirradiation-induced emulsion graft polymerization. Industrial and

Engineering Chemistry Research, 51(46), 15089–15095.

Liu, H., Ming, Y., Bo, D., Lifan, L., Haiqing, J and Jingye, L. 2012. Pre-Iradiation

Induced Emulsion Graft Polymerization of Acrylonitrile onto Polyethyilene

Nonwoven Fabric. Journal of Radiation Physics and Chemistry 81 : 93-96.

Li, Y., Guan, H. M., Chung, T. S., and Kulprathipanja, S. 2006. Effects of novel

silane modification of zeolite surface on polymer chain rigidification and

partial pore blockage in polyethersulfone (PES)-zeolite A mixed matrix

membranes. Journal of Membrane Science, 275(1–2), 17–28.

Ma, H., Morita, K., Hoshina, H., and Seko, N. 2011. Synthesis of Amine-type

Adsorbents with Emulsion Graft Polymerization of 4-hydroxybutyl

Acrylate Glycidylether. Materials Sciences and Applications, 2(7), 776–

784.

Makuuchi, K., dan Cheng, S. 2012. Radiation Processing of Polymer Materials and

Its Industrials Application. A John Wiley and Sons, Inc., Publication, New

Jersey.

Marga, U. 2007. Kopolimer Lateks Karet Alam Radiasi. Jakarta: BATAN.

Marjanović, V., Lazarević, S., Janković-Častvan, I., Potkonjak, B., Janaćković, D.,

and Petrović, R. 2011. Chromium (VI) Removal from Aqueous Solutions

Using Mercaptosilane Functionalized Sepiolites. Chemical Engineering

Journal, 166(1), 198–206.

Page 79: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

63

Matijasevic, T., Dakovi, A., Magdalena, T.A., Mirjana, A., and Deana, I. 2006.

Uranium (VI) Adsorption on Surfactant Modified Heulandite/Clipnotilolite

Rich Tuff. Journal Serb. Chem. Soc. 71 : 1323-1331.

Mcdowall, D. J., Gupta, B. S., and Stannett, V. T. 1984. Grafting of Vinyl

Monomers to Cellulose by Ceric Ion Intiation, I, 1–50.

Mockovčiaková, A., Matik, M., and Orolínová, Z. 2008. Structural Characteristics

of Modified Natural Zeolite. Journal of Porous Materials, 15(5), 559–564.

Nasef, M.M., dan Guven, O. 2012. Radiation-Grafted Copolymers for Separation

and Purification purposes status challenges and future directions. Progr.

Polym. Sci. 37(12): 1597–1656.

Nilchi, A., Saberi, R., Moradi, M., Azizpour, H dan Zarghami, R. 2012. Evaluation

of AMP-PAN Composite for Adsorption of Cs+ ions from Aqueous Solution

Using Batch and Fixed Bed Operations. Journal of Radioanalytical Nuclear

Chemistry. 292, 609-617.

Oktaviana, R., Sitorus, B., dan Malino, M. B. 2015. Pengaruh 3-

Aminopropyltriethoxysilane Terhadap Sifat Dan Morfologi Komposit Karet

Alam-Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jkk, 4(4), 94–100.

Oktaviani, O., Budianto, E., dan Danu, S. 2016. Sintesis dan Karakterisasi Selulosa

Bakteri Tercangkok Poliakrilonitril dan Teramidoksimasi Menggunakan

Teknik Pra-iradiasi. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Dan Radiasi, 11(1), 1.

Palar, Heryando. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta:

Jakarta.

Pearson, R. G. 1963. Hard and Soft Acids and Bases. Physical and Inorganic

Chemistry, 85, No 22(3).

Peng, Y., Faiza, A., Tao, Q., Fan, M., Liu, Z., Zhu, J., He, H and Chen, T. 2008. A

Combined Study By XRD, FTIR, TGA And HRTEM On The Structure Of

Delaminated Fe-Intercalated/Pillared Clay. Journal Of Colloid and

Interface Science 324: 142-149.

Purwaningsih, H., Irawadi, T. T., Alim, Z., dan Fauzi, A. M. 2012. Rekayasa

Biopolimer Jerami Padi dengan Teknik Kopolimerisasi Cangkok dan Taut

Silang. Jurnal Valensi, 2(4).

Puspitasari, Tita. 2017. Sintesis dan Karakterisasi Material Hibrida Zeolit-

Poliakrilonitril Teramidoksimasi (Z-AMO) dengan Radiasi-γ dan

Aplikasinya sebagai Adsorben Ion Pb2+. [Disertasi]. Bandung: Institut

Teknologi Bandung.

Refilda, M.S., Zein, R., dan Munaf, E. 2001. Pemanfaatan Ampas Tebu sebagai

Bahan Alternatif Pengganti Penyerap Sintetik Logam-logam Berat pada Air

Limbah. Padang: FMIPA Universitas Andalas. Jurnal Kimia.

Page 80: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

64

Ruíz-baltazar, A., Esparza, R., Gonzalez, M., Rosas, G., & Pérez, R. 2015.

Preparation and Characterization of Natural Zeolite Modified with Iron

Nanoparticles. Journal of Nanomaterials, 2, 1–9.

Samiey, B., Cheng, C. H., & Wu, J. 2014. Organic-inorganic hybrid polymers as

adsorbents for removal of heavy metal ions from solutions: A review.

Materials, 7(2), 673–726.

Seftiani, S. 2016. Adsorpsi Ion Uranium (VI) Menggunakan Adsorben Zeolit-Pan

(Poli Akrilonitril). [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Stevens, M.P., 2001. Polymer Chemistry: An Introduction, Oxford University Press

Inc. Diterjemahkan oleh Iis Sopyan. 2001. Kimia Polimer. Jakarta : PT

Pradnya Paramita.

Suhartini, M., Darwis, D., Rekso, G. T., dan Sulimarno, A. 2017. Data Aplikasi

Adsorben Ion Logam Berat Toksik dari Selulosa-Glycidyl Methacrylate

(GMA). Jakarta. Jurnal Polimer Radiasi.

Sukardjo. 1990. Kimia Anorganik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutarti, Mursi dan Minta Rachmawati. 1994. Zeolit: Tinjauan Literatur. Jakarta :

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia.

Swantomo, D., Noor, A.K dan Satriawan, L. 2009. Adsorpsi Fenol Dalam Limbah

Dengan Zeolit Alam Terkalsinasi. Seminar Nasional V Sdm Teknologi

Nuklir 2009 Issn 1978-0176.

Syahria, Setiawati, E., & Firdausi, K. S. 2012. Pembuatan Kurva Isodosis Paparan

Radiasi Di Ruang Pemeriksaan Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten

Kolaka - Sulawesi. Berkala Fisika, 15(4).

Wani, P. P., & Thorat, S. R. 2008. Heavy metal adsorption by klinoptilolit from

aqueous solutions. Curr. World Environment, 3(1), 135–141.

Widayatno, T., Yuliawati, T., & Susilo, A. A. 2017. Adsorpsi Logam Berat (Pb)

dari Limbah Cair dengan Adsorben Arang Bambu Aktif. Jurnal Teknologi

Bahan Alam, 1(1), 17–23.

Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. R. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan

Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tan, W.T., Radhi, M.M., Rahman dan Kasim, A.B. 2010. Synthesis and

Characterization of Grafted Polystyren with Acrylonitrile Using Gamma-

Irradiation. Journal of Aplied Science 10 : 139-144.

Underwood dan Day, R.A. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Page 81: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

65

Yang, C., Zhang, Y., and Wang, B. 2015. Synthesis and Characterization of

Polyacrylonitrile Copolymers Containing Amine Groups. (Ap3er), 127–

130.

Yi, S., Su, Y., & Wan, Y. 2010. Preparation and Characterization of

Vinyltriethoxysilane (VTES) Modified Silicalite-1/PDMS Hybrid

Pervaporation Membrane and Its Application in Ethanol Separation from

Dilute Aqueous Solution. Journal of Membrane Science, 360(1–2), 341–

351.

Yusan, S., and Erenturk, S. 2011. Adsorption Characterization of Strontium on

PAN/Zeolite Composite Adsorbent. World Journal of Nuclear Science and

Technology, 01(01), 6–12.

Zhang, M., Gao, Q., Yang, C., Pang, L., Wang, L., Li, H., Wu, G. 2016. Preparation

of amidoxime-based nylon 66 fibers for removing uranium from low

concentration aqueous solutions and simulated nuclear industry effluents.

ACS Publications, Industrial and Engineering Chemistry Research.

Zhang, W., Xia, C., Li, L., Ren, Z., Liu, J., and Yang, X. 2014. Preparation and

Application Of A Novel Ethanol Permselective Poly(Vinyltriethoxysilane)

Membrane. RSC Advances, 4(28), 14592–14596.

Zheng, L., Dang, Z., Zhu, C., Yi, X., Zhang, H., & Liu, C. 2010. Removal of

cadmium (II) from aqueous solution by corn stalk graft copolymers.

Bioresource technology, 101(15), 5820-5826.

Zou, W., Zhao, L., dan Han, R. 2009. Removal of Uranium (VI) by Fixed Bed Ion-

exchange Column Using Natural Zeolite Coated with Manganese Oxide.

Chinese Journal of Chemical Engineering, 17 : 585-593.

Zubaidah, A., Hidayati, S., Akhadi, M., Purba, M., Purwadi, D., Ariyanto, S.,

Winarno, H., Rismiyanto., Sofyatiningrum, E., Hendriyanto, H.,

Widyastono, H., Parmanto, E.M dan Syahril. 2012. Buku Pintar Nuklir.

Pusat Diseminasi Iptek Nuklir, Pasar Jumat: Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Page 82: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

66

LAMPIRAN

Lampiran 1. Sintesis ZM-PAN

Data proses pembentukan ZM-PAN (emulsi) dengan laju dosis 2 kGy/jam

Dosis

Iradiasi

(kGy)

Bobot

ZM (g)

Bobot

Emulsi

Akrilonitril

(g)

Bobot

KS (g)

Bobot ZM-

PAN

setelah

pencucian

(g)

Cangkok

(%)

10 1,0509 1,0516 0,9093 1,9980 3,60

15 1,0099 1,0210 0,9232 2,0220 8,80

25 1,0120 1,0569 0,9527 2,0570 9,12

50 1,0245 1,0385 0,9841 2,1241 11,27

75 1,0193 1,0750 0,9203 1,9401 0,05

100 1,0212 1,0736 0,9892 2,0672 5,56

Data proses pembentukan ZM-PAN (emulsi) dengan laju dosis 6 kGy/jam

Dosis

Iradiasi

(kGy)

Bobot

ZM (g)

Bobot

Emulsi

Akrilonitril

(g)

Bobot

KS (g)

Bobot ZM-

PAN

setelah

pencucian

(g)

Cangkok

(%)

10 1,0103 1,0680 0,9827 2,1007 10,66

15 1,0314 1,1281 0,8935 2,0770 14,75

25 1,0108 1,0450 0,9339 2,0295 8,39

50 1,0090 1,0487 0,9366 2,1424 19,50

75 1,0127 1,0474 0,9254 2,0993 15,92

100 1,0338 1,0521 0,9439 2,1490 16,57

Page 83: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

67

Data proses pembentukan ZM-PAN (tanpa dibuat emulsi) dengan laju dosis 2

kGy/jam

Dosis

Iradiasi

(kGy)

Bobot

ZM (g)

Bobot

Akrilonitril

(g)

Bobot

KS (g)

Bobot ZM-

PAN

setelah

pencucian

(g)

Cangkok

(%)

10 1,0100 1,0160 0,9031 2,5123 59,33

15 1,0079 1,0133 0,9961 2,6168 60,80

25 1,0106 1,0208 0,8668 2,5589 67,44

50 1,0123 1,0093 0,9635 2,4028 42,18

75 1,0202 1,0272 0,9089 2,6100 66,74

100 1,0106 1,0194 0,9272 2,4898 24,94

Data proses pembentukan ZM-PAN (tanpa dibuat emulsi) dengan laju dosis 6

kGy/jam

Dosis

Iradiasi

(kGy)

Bobot

ZM (g)

Bobot

Akrilonitril

(g)

Bobot

KS (g)

Bobot ZM-

PAN

setelah

pencucian

(g)

Cangkok

(%)

10 1,0012 1,0163 0,9597 2,0896 12,85

15 1,0022 1,0022 0,9318 2,4676 53,24

25 1,0068 1,0035 0,9125 2,4812 55,81

50 1,0011 1,0099 0,9771 2,6083 62,94

75 1,0008 1,0039 0,9379 2,4890 54,99

100 1,0039 1,0040 0,9487 1,8280 -12,41

Page 84: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

68

Lampiran 2. Sintesis ZM-AMO

Data proses amidoksimasi

Silan Bobot KS

(g)

ZM-PAN

(g)

ZM-AMO+

KS (g)

Densitas

Amidoksim

(mmol/g)

VTES 0,9155 1,0432 2,2382 8,1189

VTES (tanpa

emulsi)

0,7750 1,5061 3,1868 18,2229

Page 85: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

69

Lampiran 3. Contoh perhitungan % cangkok dan densitas amidoksim

1. % Cangkok = 𝐖𝟏−𝐖𝟎

𝐖𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan:

W1 = Bobot kering ZM sebelum pencangkokan (gram)

W0 = Bobot kering ZM-PAN setelah pencangkokan (gram)

75 kGy laju dosis 2 kGy/jam ZM-PAN VTES

% cangkok = 1,7011 g−1,0202 g

1,0202 g× 100% = 66,74 %

2. Densitas Amidoksim (mmol/g) = (𝐖𝐭−𝐖𝐨)×𝟏𝟎𝟎𝟎

𝟑𝟑×𝐖𝐨

Keterangan:

Wt = Bobot ZM-AMO setelah amidoksimasi

Wo = Bobot awal ZM-PAN

1. Densitas Amidoksim (VTES) = 1,3227 − 1,0432 × 1000

33 × 1,0432= 8,12 mmol/g

2. Densitas Amidoksim (VTES) (tanpa emulsi)

= 2.4118 − 1,5061 × 1000

33 × 1,5061= 18,22 mmol/g

Page 86: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

70

Lampiran 4. Perhitungan pembuatan larutan logam Cd

1. Pembuatan larutan induk Cd2+ 2000 ppm

Massa Cd = BM Cd(NO3)2 . 4𝐻2𝑂

Ar Cd× 2 (dalam 1 L)

= 331 g/mol

207 g/mol×

2

2 dalam 500 mL air

= 2,7444 gram dalam 500 mL air

2. Pengenceran larutan

1500 ppm

V1 × M1 = V2 × M2

V1 × 2000 ppm = 100 mL × 1500 ppm

V1 = 150000

2000 = 75 mL

1250 ppm

V1 × M1 = V2 × M2

V1 × 2000 ppm = 100 mL × 1250 ppm

V1 = 125000

2000 = 62,5 mL

1000 ppm

V1 × M1 = V2 × M2

V1 × 2000 ppm = 100 mL × 1000 ppm

V1 = 100000

2000 = 50 mL

750 ppm

V1 × M1 = V2 × M2

V1 × 2000 ppm = 100 mL × 750 ppm

V1 = 75000

2000 = 37,5 mL

500 ppm

V1 × M1 = V2 × M2

V1 × 2000 ppm = 100 mL × 500 ppm

V1 = 50000

2000 = 25 mL

250 ppm

V1 × M1 = V2 × M2

V1 × 2000 ppm = 100 mL × 250 ppm

V1 = 25000

2000 = 12,5 mL

Page 87: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

71

100 ppm

V1 × M1 = V2 × M2

V1 × 2000 ppm = 100 mL × 100 ppm

V1 = 10000

2000 = 5 mL

Page 88: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

72

Lampiran 5. Data analisis dengan spektrofotometer serapan atom

Data hasil SSA pada ion logam Cd2+

Data Hasil Adsorpsi dengan alat SSA pada Cd2+

Sampel ID

True Value

(ppm)

Concentration

(ppm) Absorbansi

Std. 1 500 1.5838

Std. 2 750 1.828

Std. 3 1000 1.8504

Std. 4 1250 1.8625

Std. 3 (500 ppm) 238.4497 1.7686

Std. 4 (750 ppm) 727.6016 1.8173

Std. 5 (1000 ppm) 1021.897 1.8466

Std. 6 (1250 ppm) 1212.736 1.8656

Std. 7 (1500 ppm) 1491.964 1.8934

ZM-AMO 500 ppm 223.3833 1.7671

ZM-AMO 750 ppm 541.7843 1.7988

ZM-AMO 1000 ppm 821.0125 1.8266

ZM-AMO 1500 ppm 1310.165 1.8753

ZM-AMO (TE) 500 ppm 168.1406 1.7616

ZM-AMO (TE) 750 ppm 641.2215 1.8087

ZM-AMO (TE) 1000 ppm 817.9999 1.8263

ZM-AMO (TE) 1500 ppm 1382.483 1.8825

Page 89: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

73

Lampiran 6. Data kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan

Data Kapasitas Adsorpsi Cd2+

Konsentrasi

Awal

Larutan Ion

Logam

(mg/L)

Konsentrasi Akhir

Larutan Ion Logam

(mg/L)

Volume

Larutan

Ion

Logam

(L)

Bobot

Adsorben

(g)

Kapasitas Adsorpsi

(mg/g)

ZM-AMO ZM-AMO

(TE) ZM-

AMO

ZM-

AMO

(TE)

238.4497 223.3833 168.1406 0.0200 0.0200 15.0664 70.3091

727.6016 541.7843 521.2215 0.0200 0.0200 185.8173 206.3801

1,021.8970 821.0125 797.9999 0.0200 0.0200 200.8845 223.8971

1,491.9640 1,310.1650 1,282.4830 0.0200 0.0200 181.7990 144.4697

Data Efisiensi Penyerapan Cd2+

Konsentrasi

Awal

Larutan Ion

Logam

(mg/L)

Konsentrasi Akhir Larutan

Ion Logam (mg/L) Efisiensi Penyerapan (%)

ZM-AMO ZM-AMO (TE) ZM-AMO ZM-AMO

(TE)

238.4497 223.3833 168.1406 6.3185 29.4859

727.6016 541.7843 521.2215 25.5383 28.3644

1,021.8970 821.0125 797.9999 19.6579 21.9099

1,491.9640 1,310.1650 1,282.4830 12.1852 14.0406

Page 90: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

74

Lampiran 7. Contoh perhitungan kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan

1. Ɋe (mg/g) = (𝑪𝒐 − 𝑪𝒕) × 𝑽

𝑾

Keterangan:

Ɋe : Kapasitas penyerapan ion logam (mg/g)

Co : Konsentrasi awal ion logam (mg/L)

Ct : Konsentrasi akhir ion logam (mg/L)

V : Volume larutan ion logam (L)

W : Bobot adsorben (g)

Logam Cd dengan konsentrasi 1000 ppm (ZM-AMO tanpa emulsi)

Ɋe (mg/g) = (1021.897 mg/L – 797.9999 mg/L) × 0.02 L

0.02 g= 223.8971 mg/g

2. Ɛ (%) = (𝐂𝐨−𝐂𝐭)

𝐂𝐨× 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan:

Ɛ : Efisiensi penyerapan (%)

Co : Konsentrasi awal ion logam (mg/L)

Ct : Konsentrasi akhir ion logam (mg/L)

Logam Cd dengan konsentrasi 500 ppm (ZM-AMO VTES tanpa

emulsi)

Ɛ (%) = (238.4497 mg/L−168.1406 mg/L)

238.4497 mg/L× 100% = 29.49 %

Page 91: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

75

Lampiran 8. Kurva kalibrasi

Kurva kalibrasi ion logam Cd

y = 1E-04x + 1,7449R² = 0,9359

1,78

1,79

1,8

1,81

1,82

1,83

1,84

1,85

1,86

1,87

1,88

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Page 92: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

76

Lampiran 9. Dokumentasi penelitian

Pencucian zeolit

dengan cara sokhlet

Proses penyaringan

ZM

ZM+PAN sebelum diiradiasi

Emulsi akrilonitril

Hasil ZM-PAN setelah diiradiasi

Proses penyaringan

zeolit

Pembuatan ZM Produk ZM

Page 93: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

77

Pencucian hasil cangkok dengan

larutan DMF menggunakan refluks

Sebelum proses amidoksimasi

Proses

amidoksimasi

dalam waterbath

Setelah proses

amidoksimasi ZM-

PAN

pH meter

Hasil amidoksimasi

ZM-PAN tanpa

dibuat emulsi

Pembuktian sampel yang

mengandung VTES (ZM) dan

zeolit saja.

Page 94: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

78

Timbangan

Tween 80 Shaker

Sealer untuk plastik PE

Oven Spektrofotmeter FTIR Prestige-21

Shimadzu

Page 95: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

79

Iradiator Gammacell 220 Plastik PE

Page 96: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

80

Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup

BIODATA MAHASISWA

IDENTITAS PRIBADI

Nama Lengkap : Silvia Fidyati

NIM : 11140960000066

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Juni 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : 1 dari 3 bersaudara

Alamat Rumah

: Jl.H.Asmawi No.68 RT 08 RW 005,

Kel. Beji, Kec. Beji, Depok.

Nomor Telp./HP : 082112264987

Alamat email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

Sekolah Dasar : SDN Beji 06 Depok

Lulus tahun 2008

Sekolah Menengah Pertama : SMPN 2 Depok

Lulus tahun 2011

Sekolah Menengah Atas : MA Al-Hamidiyah

Lulus tahun 2014

Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Masuk tahun 2014

Page 97: SINTESIS ZEOLIT-SILAN TERCANGKOK POLIAKRILONITRIL YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47618... · 2019-10-18 · sintesis zeolit-silan tercangkok poliakrilonitril

81

PENDIDIKAN NON FORMAL/ PELATIHAN

1. Pelatihan K3 di Laboratorium Kimia : No. Sertifikat -

2. Pelatihan Kalibrasi dan Perawatan pH Meter

dan Analitycal Balance

: No. Sertifikat -

3. Pelatihan Kromatografi Shimadzu : No. Sertifikat -

PENGALAMAN ORGANISASI

No. Nama Organisasi Tahun Jabatan

1. Pergerakan Mahasiswa

Islam Indonesia 2015-2016

2016-2017

2017-2018

Anggota Biro keislaman

dan Kebudayaan

Wakil Bendahara

Bendahara Umum

2. LMC 2014-2016 Research and Development

3. Himpunan Mahasiswa

Kimia

2015-2017 Staff Departemen PSDM

4. Senat Mahasiswa Fakultas

Sains dan Teknologi

2016 Anggota Komisi

Kelembagaan

5. SAMAN HIMKA 2014-2016 Anggota

PENGALAMAN KERJA INTERNSHIP

1. Praktek Kerja Lapangan

(PKL)

: Badan Tenaga Nuklir Nasional

Judul PKL: Pengaruh Konsentrat Monomer

Akrilat dan Akrilamida pada Sintesis

Kopolimer Selulosa Bakterial –Co-Akrilat dan –Co-Akrilamida dengan Metode

Iradiasi Simultan

PENGALAMAN KERJA

1. Asisten Praktikum Kimia Analitik II (Tahun 2017/2018)

2. Asisten Praktikum Kimia Fisik I (Tahun 2018/2019)

3. Guru Privat Matematika SMP dan SMA

4. Surveyor Pilkada 2017 Lembaga Saiful Mujani

5. Registrasi Acara Indonesia Properti Expo 2017

6. - Barista di Haus Coffee (November 2018-Februari 2019)

- Barista di Kilas Balik Kedai dan Karya (Maret 2019-September 2019)