sintesis senyawa organik

11
 LAPORAN PRAKTIKUM SINTESA SENYAWA ORGANIK Judul : REAKSI PEMBUATAN ALKENA DENGAN DEHIDRASI ALKOHOL Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari reaksi dehidrasi suatu alkohol untuk menghasilkan senyawa dengan ikatan rangkap. 2. Mengidentifikasi senyawa dengan ikatan rangkap. Pendahuluan Alkena adalah sebuah kelompok hidrokarbon (senyawa-senyawa yang hanya mengandung hidrogen dan karbon) yang mengandung ikatan karbon-karbon rangkap (C=C). Alkena adalah golongan hidrokarbon alifatik jenuh. Rumus umum alkena adalah C n H 2n . Contoh senyawa alkena adalah 2-butena. Rumus strukturnya adalah C H 3 CH 3  Gambar 1. 2-butena (Anonim, 2014). Alkena adalah senyawa nonpolar. Gaya tarik antar molekul terjadi oleh gaya dispersi. Alkena yang terdiri dari atom karbon kurang dari lima berwujud gas dalam suhu kamar, sedangkan berwujud cair dengan jumlah atom karbon lebih dari lima. Alkena tidak dapat larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut nonpolar dan etanol. Sifat lain dari alkena adalah titik didih dan titik lebur yang tinggi apabila memiliki berat molekul yang makin besar (Budimarwanti, 2014). Reaksi yang dapat terjadi pada alkena adalah reaksi adisi, oksidasi, dan polimerisasi. Reaksi adisi pada alkana meliputi reaksi adisi hydrogen halide yang akan menghasilkan senyawa “haloalkana” yang dapat berlangsung tanpa pelarut atau dengan pelarut polar seperti asam asetat. Reaksi adisi oleh air atau reaksi hidrasi dapat mengadisi alkena menjadi alkohol. Reaksi adisi selanjutnya adalah reaksi adisi brom dan klor yang menghasilkan dibromida dan diklorida. Reaksi adisi pada alkena dapat terjadi dengan adanya katalis yaitu reaksi adisi hidrogen oleh bantuan katalis logam Pt, Pd, dan Ni. Reaksi adisi ozon dapat membentuk struktur siklik. Reaksi oksidasi alkena dengan melibatkan kalium permanganat dapat Paraf Asisten

Upload: marena-thalita

Post on 10-Oct-2015

80 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    1/11

    LAPORAN PRAKTIKUM SINTESA SENYAWA ORGANIK

    Judul : REAKSI PEMBUATAN ALKENA DENGAN DEHIDRASI

    ALKOHOL

    Tujuan Percobaan :

    1. Mempelajari reaksi dehidrasi suatu alkohol untuk menghasilkan senyawa dengan ikatan

    rangkap.

    2. Mengidentifikasi senyawa dengan ikatan rangkap.

    Pendahuluan

    Alkena adalah sebuah kelompok hidrokarbon (senyawa-senyawa yang hanya

    mengandung hidrogen dan karbon) yang mengandung ikatan karbon-karbon rangkap (C=C).

    Alkena adalah golongan hidrokarbon alifatik jenuh. Rumus umum alkena adalah CnH2n.

    Contoh senyawa alkena adalah 2-butena. Rumus strukturnya adalah

    CH3

    CH3

    Gambar 1. 2-butena (Anonim, 2014).

    Alkena adalah senyawa nonpolar. Gaya tarik antar molekul terjadi oleh gaya dispersi.

    Alkena yang terdiri dari atom karbon kurang dari lima berwujud gas dalam suhu kamar,

    sedangkan berwujud cair dengan jumlah atom karbon lebih dari lima. Alkena tidak dapat

    larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut nonpolar dan etanol. Sifat lain dari alkena

    adalah titik didih dan titik lebur yang tinggi apabila memiliki berat molekul yang makin besar

    (Budimarwanti, 2014).

    Reaksi yang dapat terjadi pada alkena adalah reaksi adisi, oksidasi, dan polimerisasi.

    Reaksi adisi pada alkana meliputi reaksi adisi hydrogen halide yang akan menghasilkan

    senyawa haloalkana yang dapat berlangsung tanpa pelarut atau dengan pelarut polar seperti

    asam asetat. Reaksi adisi oleh air atau reaksi hidrasi dapat mengadisi alkena menjadi alkohol.

    Reaksi adisi selanjutnya adalah reaksi adisi brom dan klor yang menghasilkan dibromida dan

    diklorida. Reaksi adisi pada alkena dapat terjadi dengan adanya katalis yaitu reaksi adisi

    hidrogen oleh bantuan katalis logam Pt, Pd, dan Ni. Reaksi adisi ozon dapat membentukstruktur siklik. Reaksi oksidasi alkena dengan melibatkan kalium permanganat dapat

    Paraf Asisten

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    2/11

    menghasilkan glikol. Reaksi polimerisasi adalah penggabungan sejumlah molekul monomer

    menghasilkan polimer yang memiliki berat molekul besar (Budimarwanti, 2014).

    Alkena dapat disintesis dengan berbagai cara yaitu dehidrasi alkohol, dehidrohalogenasi

    alkil halide, dehidrohalogenasi dihalida visinal, dan pemecahan hidrokarbon dalam minyakbumi (Budimarwanti, 2014). Alkena dapat dibuat dengan reaksi eliminasi alkohol (dalam

    suasana asam kuat) atau dengan alkil halida (dalam suasana basa). Alkohol primer bereaksi

    eliminasi dengan lambat dalam H2SO4 pekat dan panas. Alkohol primer yang direaksikan

    dengan H2SO4pekat pada suhu 160170oC maka diperoleh hasil alkena. Perubahan alkohol

    menjadi alkena ini merupakan proses dehidrasi (pelepasan air). Alkena yang tebentuk dapat

    mengalami isomerisasi dan reaksi-reaksi lain. Alkohol sekunder menjalani eliminasi lewat

    jalan E1 dipanasi bersama suatu asam kuat dan dapat terjadi penataan ulang karbokation

    sebagai zat antara (Fessenden, 1982).

    Berikut reaksi dehidrasi alkohol secara umum:

    H

    H H

    H H

    H H

    H

    + H2O

    Gambar 2. Reaksi umum dehidrasi alkohol ((Fessenden, 1982).

    Reaksi dehidrasi alkohol biasanya merupakan reaksi eliminasi E1 untuk memprotonasi

    alkohol. Reaksi dehidrasi alkohol merupakan reaksi bolak balik atau reversible (Wade, 2006).

    Alkohol dapat didehidrasi dengan memanaskan dengan asam kuat. Misalnya, jika etanol

    dipanaskan pada suhu 180 OC dengan sedikit asam hidroksida pekat, hasil etilena yang

    diperoleh cukup banyak. Reaksinya sebagai berikut,

    CH3

    OH

    CH2 CH2 + H OHHA

    Gambar 3. Reaksi etanol dengan asam kuat (Budimarwanti, 2014).

    Alkohol tersier terhidrasi melalui mekanisme E1, yaitu melalui pembentukan ion

    karbonium. Misalnya, T-butil alkohol. Tahap pertama adalah reaksi bolak-balik, yaitu yang

    melibatkan protonasi gugus hidroksil. Lepasnya gugus H2O menghasilkan kation t-butil.

    Lepasnya proton dari atom karbon yang bersebelahan dengan karbon positif

    menyempurnakan reaksi ini. Persamaan reaksi yang terjadi adalah

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    3/11

    OH

    CH3

    CH3 CH3

    H+

    CH3

    CH3 CH3

    + + H OH

    Gambar 4. Reaksi alkohol tersier (Budimarwanti, 2014).

    H2SO4pekat berfungsi sebagai dehydrator. Selain H2SO4dapat pula digunakan

    dehydrator Al2O3atau P2O5. Bila digunakan H2SO4pekat menyebabkan alkena yang

    terbentuk mengalami polimerisasi. Kereaktifan dehidrasi alkohol adalah alkohol tersier >

    alkohol sekunder > alkohol primer (Parlan dan Wahyudi, 2003).

    Asam sulfat pekat sebagai katalis akan menimbulkan banyak reaksi samping.

    Katal is in i tidak hanya bersifat asam, tetapi juga merupakan agen pengoksidasi kuat.

    Katalis ini mengoksidasi beberapa alkohol menjadi karbondioksida dan disaat yang sama

    tereduksi dengan sendirinya menjadi sulfur oksida. Kedua gas ini (karbon

    dioksida dan sulfur oksida) harus dikeluarkan dari alkena. Etanol dipanaskan bersama

    dengan asam sulfat pekat berlebih pada suhu 170C. Produk karbondioksida dan

    sulfur sebagai produk samping, dikeluarkan dengan melewatkannya ke dalam larutan

    nat rium hidroksida (Anonim, 2014).

    Mekanisme Reaksi

    Mekanisme reaksi yang terjadi pada sikloheksanol dan H2SO4adalah,

    O

    H

    H H HSO 4

    H

    O+

    H

    H

    H

    O+

    H

    H

    -H2O CH+

    H

    CH+

    H HSO4

    -

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    4/11

    Alat

    1. Set alat destilasi

    2. Pemanas listrik

    3.

    Gelas ukur 50 ml4. Termometer

    5. Pipet mohr

    6. Piknometer

    7.

    Penangas air

    Bahan

    1. H2SO4pekat

    2. N-oktanol

    3. 2-heksanol

    4.

    Sikloheksanol

    5. 2-metil-2-butanol

    6. MgSO4anhidrat

    7.

    Larutan 5% Br2dalam n-oktanol

    Prosedur Kerja

    1. Skema kerja

    20 mL sikloheksanol

    - Dimasukkan ke dalam labu destilasi yang telah diset

    - Ditambahkan beberapa potong batu didih

    - Ditambahkan tetes demi tetes 3,3 mL H2SO4pekat ke dalam labu

    sambil digoyang

    - Didestilasi campuran secara perlahan lahan di atas pemanas

    listrik dan dihentikan pada suhu 90 C.- Ditambahkan MgSO4 anhidrat secukupnya pada distilat yang

    diperoleh dan dipisahkan cairannya dengan didekantasi

    - Diidentifikasi destilat dan diukur titik didihnya serta massa

    jenisnya

    - Diidentifikasi ikatan rangkap dengan brom

    - Dibandingkan nilainya dengan alkohol yang digunakan

    Hasil

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    5/11

    2. Prosedur Kerja

    Prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    a. Diset alat desitlasi menggunakan labu destilasi 100 mL dan hubungkan dengan air

    pendingin, digunakan labu erlenmeyer 150 mL yang ditaruh dalam es sebagaipenampung distilat.

    b. Dimasukkan 20 mL sikloheksanol ke dalam labu destilasi, ditambahkan beberapa

    potong batu didih, kemudian ditambahkan tetes demi tetes 3,3 mL H2SO4 pekat ke

    dalam labu sambil digoyang.

    c. Didestilasi campuran secara perlahan-lahan di atas pemanas listrik dan dihentikan saat

    suhunya mencapai 90 C.

    d. Ditambahkan MgSO4 anhidrat secukupnya pada distilat yang diperoleh dan

    dipisahkan cairannya dengan dekantasi secara hati-hati.

    e.

    Diidentifikasi destilat yang diperoleh pada prosedur diatas dengan mengukur titik

    didihnya, massa jenisnya dan ikatan rangkap (melalui reaksi dengan brom atau

    oksidasi dengan KMnO4).

    f.

    Dibandingkan nilainya dengan alkohol yang digunakan (secara literatur).

    Waktu yang dibutuhkan

    No. Nama Kegiatan Waktu (menit)

    1. Persiapan Alat dan Bahan 45

    2. Proses destilasi hingga

    mencapai suhu 90 C

    47

    3. Penambahan MgSO4

    anhidrat dan proses

    dekantasi

    10

    4. Penentuan massa jenis

    sikloheksena

    30

    5. Penentuan titik didih 20

    6. Penambahan Brom 10

    Total waktu yang dibutuhkan adalah 157 menit (2 jam 37 menit)

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    6/11

    Data dan Perhitungan

    Nama SenyawaSifat Fisik Identifikasi Ikatan

    Rangkap (Br2)Titik Didih Massa Jenis

    Sikloheksena 90 C 0,80 gram/mL Larutan berubah

    semakin keruh

    Sikloheksanol - - Tidak bereaksi

    C6H12O + H2SO4C6H10+ H2O + H2SO4

    Mula-mula

    C6H12O H2SO4

    Volume C6H12O = 20 mL

    Massa jenis = 0,96 g/mL

    Massa C6H12O = 0,96 g/mL x 20 mL

    Massa C6H12O = 19,2 g

    Mol C6H12O =

    Mol C6H12O =

    0,192 mol

    Volume H2SO4 = 3,3 mL

    Massa jenis = 1,8 g/mL

    Massa H2SO4 = 1,8 g/mL x 3,3 mL

    Massa H2SO4 = 5,94 g

    Mol =

    Mol =

    = 0,061

    C6H12O + H2SO4 C6H10+ H2O + H2SO4

    Mulamula : 0,192 mol 0,061 mol - - -

    Bereaksi : 0,061 mol 0,061 mol 0,061 mol - -

    Sisa : 0,131 mol 0 mol 0,061 mol - -

    Mol C6H10 = 0,061 mol

    Massa C6H10 = Mr x mol

    Massa C6H10 = 82 g/mol x 0,061 mol

    Massa C6H10 = 5,002 g (massa teori)

    Massa distilat yang didapat dari pengukuran adalah 8,0 g

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    7/11

    Sehingga rendemen yang didapat adalah

    Rendemen =

    =

    = 159,9 %

    Hasil

    Sikloheksanol yang didestilasi menghasilkan senyawa alkena yaitu sikloheksena. Proses

    destilasi yang kurang lebih berlangsung selama 47 menit menghasilkan distilat dengan

    volume 10 mL. Distilat yang diperoleh diuji titik didih, massa jenis, dan ikatan rangkapnya.

    Hasilnya adalah distilat memiliki titik didih 90 C, massa jenis 0,8 g/mL, dan berkeruh jika

    ditambahkan dengan brom.

    Berikut ini adalah foto yang didapatkan selama proses percobaan berlangsung,

    No. Gambar Keterangan1. a. b. Gambar (a) adalah alat

    destilasi yang telah diset,

    dan siap digunakan.

    Gambar (b) adalah sampel

    (sikloheksanol + asam sulfat

    pekat)

    2. a. b. c. Bahan yang digunakan

    adalah, brom (a),

    sikloheksanol (b), MgSO4

    (c), dan Asam sulfat pekat

    serta batu didih.

    3. a. b. Gambar :a : hasil destilasi (distilat)

    b : setelah ditambahkan

    MgSO4

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    8/11

    4. Penentuan volume distilat

    yang telah ditambahkan

    MgSO4 anhidrat, untuk

    dihitung massa jenisnya.

    5. a. b. Gambar :

    a : distilat (sikloheksena)

    b : siklohekasol

    6. Proses penentuan titik didih.

    Pembahasan Hasil

    Percobaan pertama adalah adalah reaksi pembuatan alkena dengan dehidrasi alkohol

    atau dapat disebut sintesis alkena menggunakan alkohol. Alkohol yang digunakan adalah

    alkohol sekunder yaitu sikloheksanol. Pembuatan alkena dengan menggunakan sikloheksanol

    ini melalui proses destilasi. Sampel yang berisi larutan sikloheksanol sebanyak 20 mL

    kemudian ditambahkan batu didih dan asam sulfat pekat. Asam sulfat adalah asam kuat

    dengan pH yang cukup kuat dapat membahayakan karena bereaksi sangat cepat dan dapat

    mengakibatkan letupan ketika direaksikan serta berasap. Tujuan adanya penambahan batu

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    9/11

    didih adalah untuk mengurangi panas dalam larutan akibat reaksi sebab yang digunakan

    adalah asam sulfat pekat.

    Penambahan asam sulfat dan batu didih dalam labu destilasi harus digoyang perlahan-

    lahan agar bercampur sempurna. Campuran ini kemudian didestilasi dengan suhu sekitar 90

    C selama kurang lebih 45 menit. Labu destilat dikondisikan pada suhu rendah yaitu dengan

    cara menempatkannya pada icebathagar terjadi kesetimbanagn sistem. Labu destilat ditutup

    rapat dengan menggunakan plastik yang diikat dengan karet gelang. Hal ini bertujuan untuk

    menghindari penguapan. Proses destilasi dihentikan karena kran air mati dan sebelumnya air

    bersirkulasi kurang lancar, sehingga distilat yang didapatkan tidak banyak. Proses pemanasan

    harus sekitar pada suhu tersebut agar tidak ada senyawa lain yang ikut menguap dan

    tertampung pada labu destilat.

    Distilat yang telah diperoleh kemudian ditambahkan dengan MgSO4 anhidrat

    secukupnya. Penambahan tersebut bertujuan untuk mengikat air yang mungkin tertampung

    pada tabung destilat, sehingga destilat mengandung senyawa murni yang ingin disintesis

    kerana reaksi dehidrasi menghasilkan air. Destilat yang telah ditambahkan kemudian diukur

    massanya menggunakan neraca ohaus dan didapatkan massa cairan adalah 8 gram.

    Pengukuran massa ini menggunakan labu ukur 10 mL sehingga dengan membagi massa dan

    volume didapatkan massa jenis cairan adalah 0,8 g/mL. Destilat yang didapatkan diduga

    merupakan senyawa sikloheksena yang didapatkan dari dehidrasi alkohol menggunakan

    sikloheksanol. Sikloheksena dalam MSDS memiliki massa jenis 0,81 g/mL. Selisih nilai yang

    cukup kecil ini memperkuat dugaan bahwa senyawa yang dihasilkan adalah golongan alkena

    yaitu sikloheksena.

    Identifikasi senyawa selanjutnya adalah pengukuran titik didih. Titik didih destilat yang

    didapatkan adalah 90 C. Namun, pada MSDS sikloheksena memiliki titik didih 83 C. Nilai

    ini tentunya jauh dari literatur yang didapat. Hal ini disebabkan adanya kesalahan pada alat

    yang digunakan ketika pengukuran maupun praktikan. Alat yang digunakan untuk mengukur

    titik didih tidak menggunakansmall lab kit, namun hanya menggunakan termometer dan pipa

    kapiler yang dimasukkan dalam air pada proses pemanasan.

    Alat yang tidak sesuai dengan fungsinya tentunya akan mendapatkan nilai yang kurang

    akurat. Praktikan yang tidak memegang termometer dan pipa kapiler dengan benar, sering

    mengangkat kedua alat tersebut di atas air yang dipanaskan tentunya juga akan

    mempengaruhi nilai. Titik didih yang tidak sesuai ini bisa terjadi karena adanya senyawa lain

  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    10/11

    yang mungkin tertampung dalam destilat. Proses destilasi yang tidak lancar dengan suhu

    yang tidak terkontrol membuat sampel yang berisi larutan sikloheksanol teroksidasi oleh

    asam sulfat menjadi menjadi senyawa lain seperti aldehida dan keton, sehingga titik didihnya

    semakin tinggi.

    Identifikasi ikatan rangkap pada destilat menggunakan Br2 menunjukkan tidak ada

    perubahan warna, larutan yang semakin keruh dan lama kelamaan terbentuk 2 fase.

    Sikloheksanol juga diuji menggunakan Br2 namun tidak terjadi perubahan. Hal tersebut

    dikarenakan halida yang ditambahkan pada alkohol akan bereaksi membentuk alkil halida

    dan tidak terbentuk dua fase. Uji ini mendukung argument bahwa destilat yang diperoleh

    adalah senyawa alkena yaitu sikloheksena. Uji menggunakan KMnO4tidak dilakukan karena

    senyawa tersebut dalam lab tidak ada (habis).

    Rendemen yang didapatkan adalah 159,9 %. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan

    besar. Rendemen yang besar didukung dengan data titik didih 90 C tentunya dapat dianalisis

    bahwa ada senyawa lain yang tertampung pada destilat. Senyawa tersebut bisa saja senyawa

    keton atau aldehid yang merupakan hasil oksidasi sikloheksanol dan asam sulfat karena asam

    sulfat merupakan agen pengoksidasi yang sangat kuat.

    Kesimpulan

    Kesimpulan yang didapatkan dalam percobaan ini adalah

    1. Senyawa yang didapat dari proses dehidrasi sikloheksanol menggunakan asam sulfat

    adalah sikloheksena.

    2.

    Sikloheksena yang didapatkan memiliki titik didih 90 C, massa jenis 0,8 g/mL dan

    terbentuk dua fase pada pengujian ikatan rangkap menggunakan Br2.

    Referensi

    Anonim.2014.http://pulauselayar.blogspot.com/2013/05/laporanpembuatansikloheksena.html.

    [Serial Online]. [Diakses 4 Sepetember 2014].

    Budimarwanti. 2014. Tata Nama, Konfigurasi, dan Reaksi-reaksi Alkena.

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/TATANAMA,%20KONFIGURASI,%20REAK

    SI-REAKSI%20ALKENA.pdf . [Serial Online]. [Diakses 4 Sepetember 2014].

    Fessenden, R.J. 1982.Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2.Jakarta : Erlangga

    Parlan dan Wahyuni. 2003.Kimia Organik. Malang: Universitas Negeri Malang

    Tim Kimia Organik. 2014. Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik. Jember :

    http://pulauselayar.blogspot.com/2013/05/laporanpembuatansikloheksena.htmlhttp://pulauselayar.blogspot.com/2013/05/laporanpembuatansikloheksena.htmlhttp://pulauselayar.blogspot.com/2013/05/laporanpembuatansikloheksena.htmlhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/TATANAMA,%20KONFIGURASI,%20REAKSI-REAKSI%20ALKENA.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/TATANAMA,%20KONFIGURASI,%20REAKSI-REAKSI%20ALKENA.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/TATANAMA,%20KONFIGURASI,%20REAKSI-REAKSI%20ALKENA.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/TATANAMA,%20KONFIGURASI,%20REAKSI-REAKSI%20ALKENA.pdfhttp://pulauselayar.blogspot.com/2013/05/laporanpembuatansikloheksena.html
  • 5/19/2018 Sintesis Senyawa Organik

    11/11

    Universitas Jember

    Wade, L.G. Jr. 2006. Organic Chemsitry sixth edition. Unitid States of America : Pearson

    Prentice Hall

    Saran

    1. Alat yang digunakan pada percobaan sesuai dengan fungsinya agar didapatkan hasil

    yang sesuai dan akurat.

    2. Praktikan harus teliti dan hatihati karena bahan yang digunakan cukup berbahaya.

    Nama Praktikan

    Marena Thalita Rahma (121810301031)