single double wavelength

2

Click here to load reader

Upload: mudzofar-sofyan

Post on 02-Jul-2015

139 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Single double wavelength

Muhammad Muslihuddin21030110130107

1. Single WavelengthHubungan antara absorpsi radiasi dan panjang gelombang lintasan melewati medium yang menyerap mula –

mula dirumuskan oleh Bouger ( 1729 ), meskipun kadang – kadang dikaitkan kepada lambert ( 1768 ). Jika dibayangkan suatu medium pengabsorbsi yang homogen seperti suatu larutan kimia terbai dalam lapisan lapisan imajiner yang sama tebalnya. Jika suatu berkas radiasi monokromatis yakni radiasi dengan panjang gelombang tunggal ) diarahkan menembus medium itu, ternyata bahwa tiap lapisan menyerap fraksi radiasi yang sama besar.Anggaplah sebagai contoh bahwa lapisan pertama menyerap separuh radiasi yang keluar dari lapisan kedua ini akan menjadi seperempat dari daya aslinya dari lapisan ketiga seperdelapan dan seterusnya.

Penentuan bouguer dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut dimana p0 adalah daya radiasi masuk dan P daya yang keluar dari suatu lapisan medium sebesar b satuan.

dp−db = k1P

Tanda minus menandakan bahwa daya itu berkurang karena mengalami pengabsorbsian. Berkurangnyadaya radiasi per ketebalan satuan dari medium yang menyerap adalah berbanding lurus dengan daya radiasi itu.

Menurut Beer hubungan antara konsentrasi spesies pengabsorbsian dan tingkat absorbsi dirumuskan oleh beer dalam tahun 1859. Hukum Beer analog dengan hukum bouguer dalam memerikan berkurangnya secara eksponen soal daya radiasi yang diteruskan dengan pertambahan secara aritmatik konsentrasi. Hukum Beer dapat diterapkan benar –benar hanya untuk radiasi monokromatik dan dimana sifat dasar spesies pengabsorpsian tak berubah sepanjang jangka konsentrasi yang diselidiki. ( Underwood. R . A, 1996 )1

2. Dual WavelengthSpektrofotometri di mana Radiasi dari dua panjang gelombang terpisah, biasanya satu dalam sebuah

Absorption band dan yang lainnya tidak, melewati spesimen. Data yang dihasilkan memungkinkan koreksi untuk Atenuasi karena hamburan.2

3. Perbedaan Double Beam Dan Single BeamSpektrofotometer dibagi menjadi dua jenis, yaitu spektrofotometer single-beam dan spektrofotometer

double-beam. Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan. Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Prinsipnya adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko (disebut juga reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (disebut juga sample beam). Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut, spektrofotometer double-beam memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain itu, pada single-beam, ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.3

1 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18819/3/Chapter II.pdf2 http://www.timbercon.com/Dual-Wavelength-Spectrophotometry.html3 http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer