sims ocr matlab

Upload: galau

Post on 09-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mnbmbmbhmbmnbm

TRANSCRIPT

  • SIMULASI PROTEKSI BEBAN LEBIH DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

    Oleh Budi Santoso

    ABSTRAK

    Pertumbuhan beban yang sangat cepat menyebabkan transfer daya pada konduktor meningkat. Peningkatan transfer daya ini harus dijaga agar tidak melebihi kemampuan hantar arus konduktor. Pengendalian besar beban dilakukan dengan menggunakan proteksi beban lebih. Simulasi dengan Matlab digunakan untuk melihat koordinasi waktu kerja relay proteksi arus lebih dan relay proteksi beban lebih. Kata kunci : pertumbuhan beban, transfer daya, proteksi beban lebih, koordinasi

    PENDAHULUAN

    Transfer daya sering kali dibatasi karena

    keterbatasan kemampuan hantar arus konduktor mempunyai nilai batas sesuai dengan kondisi

    operasi yang diberikan oleh pabrikan. Pembatasan transfer adaya pada konduktor kadang-kadang

    dilakukan karena alasan operasional, misalnya

    untuk menjaga andongan agar tidak melebihi batas

    aman. Sebaliknya, permintaan transfer daya selalu

    meningkat seiring dengan bertambahnya beban konsumen. Untuk itu perlu dibuat sebuah skema

    proteksi terhadap beban lebih agar transfer daya tidak melebihi batasan operasioanl peralatan.

    DASAR TEORI

    Kemampuan hantar arus konduktor dipengaruhi

    oleh luas penampang konduktor, bahan penyusun

    konduktor, konstruksi konduktor, dan suhu pengoperasian konduktor. Semakin besar luas

    penampang konduktor maka akan semakin besar

    pula kemampuan hantar arusnya. Semakin baik bahan penyusun konduktor maka semakin baik pula

    kemampuan hantar arusnya. Sedangkan semakin tinggi suhu pengoperasian maka akan menurunkan

    batas maksimum kemampuan konduktor untuk

    menghantarkan arus.

    Kenaikan permintaan terhadap transfer daya

    melalui konduktor harus dijaga agar tidak melebihi

    kemampuan hantar arus konduktor. Mekanisme ini

    dilakukan dengan cara mengurangi beban pada system sehingga besar transfer daya bisa tetap

    terjaga. Pengurangan beban dilakukan pada beban penyulang. Jumlah beban yang dikurangi dihitung

    sedemian rupa sehingga dapat menurunkan

    transfer arus di konduktor menjadi di bawah batas

    kemampuan hantar arus.

    Sebagai contoh konduktor ACSR 240mm2

    mempunyai kemampuan hantar arus sebesar 645 A bila dioperasikan pada suhu ambient 35 oC dan

    dapat dioperasikan selama suhu konduktor tidak melebihi 75 oC. Apabila pada suatau saat arus yang

    mengalir pada konduktor 150 kV sudah mencapai

    690 A maka untuk menjaga aliran arus menjadi 640 A perlu dilakukan pengurangan beban pada sisi

    penyulang 20 kV sebesar :

    Beban yang dibuang : (690-640)A x 7.5 x 20 kV = 7.5 MW

    Untuk membuang beban sebesar 7,5 MW maka ditentukan penyulang mana saja yang harus

    dilepas. Misal kondisi pembebanan penyulang

    adalah sebagai berikut :

    Penyulang 1 GI A : 3.2 MW Penyulang 2 GI A ; 1.2 MW Penyulang 1 GI B : 4.3 MW Penyulang 2 GI B : 1.5 MW

    Maka penyulang yang dipilih untuk dilepas adalah

    penyulang 1 GI A dan penyulang 1 GI B dengan jumlah daya sebesar 7.5 MW.

    Pelepasan penyulang pada sistem 20 kV dilakukan

    dengan cara memasang relay proteksi beban lebih (overload shedding OLS relay)pada konduktor 150

    kV dengan nilai setelan sebesar kemampuan hantar

    arus konduktor. Pada kasus ini maka setelan relay proteksi arus lebih adalah 645 A.

    Prinsip kerja relay proteksi beban lebih pada dasarnya adalah sama dengan relay proteksi arus lebih. Perbedaannya terletak pada objek yang

    dilepas, dan karakteristik waktu kerja relay. Relay Beban

    Lebih Relay Arus Lebih

    1. Objek yang dilepas

    PMT yang letaknya berbeda dengan bay dimana relay terpasang

    PMT pada bay dimana relay terpasang

    2. Karakteistik waktu

    definite Pada umunya SI

    Penentuan waktu kerja OLS harus dikoordinasikan

    dengan waktu kerja relay OCR dan waktu kerja relay jarak zona 3.

  • 1. Waktu kerja OLS harus lebih cepat dari

    pada relay OCR konduktor pada saat

    kondisi beban lebih, dan lebih lambat dari OCR ketika terjadi gangguan di konduktor.

    Hal ini dimaksudkan untuk menghindari

    lepasnya (trip) konduktor karena kelebihan beban yang menyebabkan OCR bekerja.

    OLS bekerja lebih cepat agar dapat segera mengurangi beban sehingga aliran arus

    pada konduktor bisa diturunkan menjadi

    dibawah setelan OCR. Ketika terjadi

    gangguan maka OLS tidak boleh bekerja,

    karena itu OLS bekerja lebih lambat dari

    pada OCR.

    2. Waktu kerja OLS harus lebih lama dari pada relay jarak zona 3.

    Gambar 1. Koordinasi setelan waktu OLS, OCR dan relay jarak Z3

    t* = setelan waktu OLS

    Imak* = kemampuan hantar konduktor

    I* = nilai arus yang membatasi wilayah kerja

    OCR dan OLS

    IHS min = nilai arus hubung singkat minimum yang

    mungkin terjadi di dalam daerah

    pengamanan OCR

    Semakin kecil nilai t* maka akan memperbesar nilai

    I* yang berarti menaikkan kemungkinan terjadinya

    malakerja OLS ketika terjadi gangguan di konduktor ( ada kemungkinan OLS bekerja ketika terjadi

    gangguan pada konduktor). Penentuan nilai I*

    dapat dilakukan dengan melihat data statistik pembebanan konduktor sebelum dipasang OLS.

    Apabila sebelumnya konduktor sering trip ketika terjadi pembebanan 125% maka nila I* dapat kita

    tetapkan sebesar 125% dari kemampuan konduktor

    atau lebih besar (selama tidak melebihi IHS min).

    Nilai t* kemudian dihitung dengan menggunakan

    rumus karakteristik SI pada OCR.

    1*14.0

    * 02.0

    =

    IsetI

    tdt

    td = setelan tunda waktu OCR Iset = setelan arus OCR

    PEMODELAN RELAY OLS DAN OCR

    OLS diterapkan dengan menggunakan OCR dengan

    karakteristik tunda waktu definite. Pemodelan OCR

    dilakukan menggunakan Matlab. Model mempunyai

    10 input :

    1. I masukan arus (rms) 2. I> setelan arus low set 3. t> setelan waktu low set

    4. I>> setelan arus high set 5. t>> setlan waktu high set

    6. SI karakteristik standard inverse

    7. VI karakteristik very inverse

    8. EI karakteristik extreme inverse 9. LTI karakteristik long time inverse

    10. Def karakteristik definite

    Gambar 2. Pemodelan OLS dan OCR

    1,2 s

    I*

    t*

    OCR

    OLS

    Z3

    wakt

    Arus Imak* IHS min

  • SIMULASI PELEPASAN BEBAN

    Simulasi dilakukan untuk melepas beban sebesar 20

    MW ketika konduktor dibebani sebesar 674 A. Beban yang dilepas adalah beban penyulang

    penyulang F1 di GI A dan beban penyulang F1 di GI

    B. Setelan arus dan waktu OLS dan OCR adalah

    sebagai berikut :

    OLS OCR

    I> 645 A 645 A

    t> 6 s 0.2 s

    Karakteristik Definite SI

    Setelan arus OLS diberi nilai 645 A dengan asumsi konduktor yang dijaga agar tidak overload adalah

    konduktor ACSR hawk 240 mm2. Setelan waktu

    OLS 6 s diperoleh dari asumsi kondisi overload mencapi nilai 125% dari kemampuan konduktor

    1)25.1(2.014.0

    * 02.0

    =t

    t* = 6.26 s

    Gambar 4. Simulasi pelepasan beban

    Simulasi dilakukan dengan dua kondisi, yaitu kondisi

    ketika OLS tidak aktif dan OLS aktif. Ketika OLS

    tidak aktif, konduktor 150 kV lepas setelah kondisi overload 674 A selama 31 s. Lepasnya konduktor

    menyebabkan pasokan daya terputus, hal ini terlihat dari perubahan arus pada konduktor yang

    semula 674 A menjadi 0 A. Simulasi untuk kondisi

    yang kedua (OLS aktif) memberikan hasil yang

    memuaskan, konduktor tidak perlu lepas karena aliran arus pada konduktor berhasil diturunkan

    menjadi 625 A setelah beban dikurangi

    sebesar 20 MW.

  • Gambar. 5 OCR melepas konduktor ketika terjadi overload.

    Gambar 6. OLS nelepas beban F1 di GI A dan GI B

    KESIMPULAN

    1. Pelepasan beban pada penyulang bertujuan untuk menjaga aliran arus pada konduktor

    tidak melbihi batas kemampuan hantar konduktor

    2. Setlan arus OLS disesuaikan dengan

    kemampuan hantar konduktor

    3. Setelan waktu OLS menggunakan

    karakteristik definite dan dikoordinasikan dengan setelan waktu OCR dan relay jarak zona 3

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Matlab Help

    BIBLIOGRAFI

    Budi Santoso, seorang ayah satu anak yang

    berusaha mencari uang demi sesuap nasi dengan menjadi buruh di bidang kelistrikan.

    Akhir-akhir ini aktif menulis di blog

    http://budi54n.wordpress.com Alamat email : [email protected]