sim kasus apple

Upload: gandha-p-w-putu

Post on 15-Jul-2015

77 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PUTU GANDHA PARTA WIJAYA 0906305079 AKUNTANSI BAB I PENDAHULUAN Apple, Inc. (sebelumnya bernama Apple Computer, Inc.) adalah sebuah perusahaan yang terletak di daerah Silicon Valley, Cupertino, California, yang bergerak dalam bidang teknologi komputer. Apple membantu bermulanya revolusi komputer pribadi pada tahun 1970-an dengan produknya Apple II dan memajukannya sejak tahun 1980-an hingga sekarang dengan Macintosh. Apple terkenal akan perangkat keras ciptaannya, seperti iMac, Macbook, perangkat pemutar lagu iPod, dan telepon genggam iPhone. Beberapa perangkat lunak ciptaanya pun mampu bersaing di bidang kreatif seperti penyunting video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Pro dan pemutar lagu iTunes yang sekaligus berfungsi sebagai toko lagu online. KASUS Perang antara Apple dengan perusahaan elektronik asal Taiwan Luxpro terkait pemutar musik MP3 terus berlanjut.Apple diseret ke pengadilan atas tuduhan monopoli pasar MP3 player. Luxpro melayangkan gugatan ke Arkansas Western District Court pada 14 Oktober dengan serentetan tuduhan. Tak hanya monopoli, produsen iPod dan iPhone itu juga dituduh mengintervensi kontrak, melakukan kompetisi bisnis yang tidak adil dan kecaman secara komersil. Gugatan tersebut merupakan lanjutan dari kasus Apple vs Luxpro beberapa waktu lalu. Saat itu Apple dituduh menggunakan taktik ilegal, seperti menekan mitra-mitra ritel Luxpro untuk menghentikan penjualan pemutar musik milik Luxpro, untuk memonopoli pasar pemutar musik MP3. Luxpro adalah produsen elektronik Taiwan yang membuat pemutar musik digital yang sekilas mirip iPod Shuffle generasi pertama. Produk Luxpro dinamakan Super Shuffle, muncul secara perdana di konferensi CeBIT di Hannover, Jerman pada Maret 2005. Produk Luxpro bahkan memiliki kemampuan lebih dari iPod Shuffle, yaitu kemampuan mendengarkan radio. Karena miripnya produk ini dengan iPod Shuffle, pengacara Apple sampai meminta Luxpro untuk tidak menampilkan produk Super Shuffle dalam acara CeBIT. Luxpro lalu diminta untuk mengganti nama Super Shuffle menjadi "Super Tangent." Pada Januari 2007, Apple menuntut Luxpro ke pengadilan Taiwan, lagi-lagi soal pemutar musik. Tuntutan Apple malah berbuah tuntutan balik. Pengadilan di Shihlin, Taiwan, justru memutuskan bahwa produk dari kedua perusahaan yang bersengketa memiliki perbedaan yang tegas. Luxpro pun mengajukan ganti rugi US$ 100 juta dari Apple karena mengalami kerugian akibat tindakan Apple yang membawa mereka ke pengadilan. Demikian

dikutip

detikINET

dari

Informationweek,

Jumat

(17/10/2008).

Lebih lanjut dalam gugatan yang diajukan Luxpro baru-baru ini adalah soal intervensi kontrak. Apple mengirim surat peringatan ke perusahaan lain yang melakukan bisnis dengan Luxpro agar berhenti berbisnis dengan Luxpro. Apple konon telah menekan InterTAN, sebuah perusahaan elektronik di AS, untuk tidak menjual lagi pemutar musik MP3 Luxpro di tokonya. InterTAN menurut saja dan 'membuang' 4.500 pemutar MP3 Luxpro. Mereka bahkan tak lagi memesan barang tersebut ke Luxpro. Best Buy dan Radio Shack bahkan ikut-ikutan berhenti berbisnis dengan Luxpro. Lebih lanjut disebutkan dalam gugatan, Apple dituduh melakukan permintaan serupa di Orchard Company di Singapura, Kaga Electronics di Jepang dan Web Worker di Jerman untuk tak berbisnis dengan Luxpro. Apple juga mendesak pemasok AsusTek Computer dan Synnex Technology International untuk menekan distributor Luxpro Taiwan termasuk Carrefour, ET Mall, EUPA, dan 3C.

BAB II PEMBAHASAN Di satu sisi ada pihak-pihak yang berupaya untuk membuat produk yang sangat mirip dengan produk-produk iPod dari Apple. Mulai dari Creative yang membuat ZenTouch berwarna putih, hingga belakangan muncul produk Super Shuffle dari perusahaan bernama Luxpro. Produk dari Luxpro bahkan memiliki kemampuan lebih dari iPod Shuffle, yaitu kemampuan mendengarkan radio. Karena miripnya produk ini dengan iPod Shuffle, pengacara Apple sampai meminta Luxpro untuk tidak menampilkan produk Super Shuffle dalam acara CeBIT. Perusahaan seperti Luxpro dan Orient Expert Technology mungkin bisa dianggap melakukan perbuatan tidak terpuji. Paling tidak, mereka jelas-jelas terlihat mendompleng popularitas iPod dari Apple Computer Inc. Namun dari sisi Apple, Apple mengirim surat peringatan ke perusahaan lain yang melakukan bisnis dengan Luxpro agar berhenti berbisnis dengan Luxpro. Apple konon telah menekan InterTAN, sebuah perusahaan elektronik di AS, untuk tidak menjual lagi pemutar musik MP3 Luxpro di tokonya. InterTAN menurut saja dan 'membuang' 4.500 pemutar MP3 Luxpro. Mereka bahkan tak lagi memesan barang tersebut ke Luxpro. Best Buy dan Radio Shack bahkan ikut-ikutan berhenti berbisnis dengan Luxpro. Apple dituduh melakukan permintaan serupa di Orchard Company di Singapura, Kaga Electronics di Jepang dan Web Worker di Jerman untuk tak berbisnis dengan Luxpro. Apple juga mendesak pemasok AsusTek Computer dan Synnex Technology International untuk menekan distributor Luxpro Taiwan termasuk Carrefour, ET Mall, EUPA, dan 3C.

BAB III KESIMPULAN Dalam kasus ini, apple melakukan tindak kecurangan yaitu dengan menekan sejumlah perusahaan perusahaan elektronik untuk tidak menjual produk pesaingnya tersebut. Pihak apple tidak seharusnya melakukan tindakan tersebut, karena akan berbuntut pada jalur hukum. Apple sebagai perusahaan penyedia perangkat elektronik mutakhir dan terkemuka di dunia seharusnya idak perlu melakukan kecurangan, sebaiknya melakukan bisnis dengan bersih tanpa melakukan monopoli pasar. Dengan menerapkan manajemen pemasaran yang baik, sehingga apple dapat meraih pangsa pasar tanpa perlu melakukan kecurangan, selain itu apple seharusnya menerima kehadiran competitor(pesaing) sebagai suatu tantangan yang mengharuskan apple untuk memproduksi barang yang jauh lebih baik dari sebelumnya