sifat2 yang harus dimiliki tenaga medis dan para medis
DESCRIPTION
Sifat2 Yang Harus Dimiliki Tenaga Medis Dan Para MedisTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI @2012
SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI TENAGA MEDIS DAN PERAMEDIS MUSLIMSenin, 22 oktober 2012
ASSALAMUALAIKUM
WR.WB.
ANGGOTA KELOMPOK 3 :
AGUS SAIFUDIN (K1A112022)A. RAHMAAN NUR (K1A110035)REZHA ARISTA B (K1A112039)FAHD ASY’ARY (K1A112081)RAHMAWATI (K1A1112010)AUNI FITRI HUMAERAH
(K1A112023)FENNI ELFRIDA O.S (K1A112055)ISMA (K1A112082)RAHMATIAH M BUDHU S
(K1A112094)YUSMANIAR (K1A112109)HIKMAH FAUZIAH (K1A112120)
Etika Dokter Muslim
Karaktertstik Dokter Muslim
Sanksi Pelanggaran
SUMPAH DOKTER MUSLIM
Definisi
SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI TENAGA MEDIS DAN PERAMEDIS
Definisi
Tenaga Medik adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kedokteran yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Artinya, seorang tenaga kedokteran dituntut untuk bersikap profesional sesuai dengan standar profesi kedokteran umum dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Sedangkan tenaga Paramedis (paramedic) adalah profesi
yang memberikan pelayanan medis pra-rumah sakit dan gawat darurat, dalam hal ini perawat.
SUMPAH DOKTER MUSLIM
Saya Bersumpah Dengan Nama Allah yang Maha Besar :1. Mengingat Allah dalam menjalankan profesi saya.2. Melindungi jiwa manusia dalam semua tahap dan semua keadaan.3. Melakukan semampu mungkin untuk menyelamatkan dari kematian,
penyakit dan kecemasan.4. Memelihara kemuliaan manusia, menutupi pribadinya dan menyimpan
rahasianya.5. Dalam segala hal menjadi alat dari rahmat Allah, memberikan
perawatan kedokteran pada yang dekat dan yang jauh, yang saat dan yang berdosa, serta teman maupun lawan.
6. Berjuang mengejar ilmu dan mempergunakannya untuk keuntungan bukan aniaya bagi manusia.
7. Menghormati guru saya dan mengajari sejawat saya yang masih muda dan menjadikan saudara bagi setiap anggota profesi kedokteran yang bersatu dalam kesucian amal.
8. Memelihara kepercayaan saya dalam beribadah dan dalam masyarakat, menghindari dari segala yang dapat menodai saya di mata Allah, NabiNya dan orang yang seaqidah dengan saya. Allah menjadi saksi terhadap sumpah saya ini
Etika Dokter Muslim
Dalam etika kedokteran Islam, tercantum nilai-nilai Alquran dan Hadits yang merupakan sumber segala macam etika yang dibutuhkan untuk mencapai hidup bahagia dunia akhirat. Etika kedokteran mengatur kehidupan, tingkah laku seorang dokter dalam mengabdikan dirinya terhadap manusia baik yang sakit maupun yang sehat.
Berikut ini dibahas mengenai etika seorang Dokter muslim terhadap :1. Sang Pencipta, 2. Pasien, dan 3. Sejawatnya:
Etika Dokter Muslim terhadap sang Pencipta
Seorang dokter muslim haruslah benar-benar menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah SWT. Dan betapa tidak berarti dirinya beserta ilmunya tanpa diiringi ridha Allah SAW.
Adapun contoh etika terhadap sang Pencipta disebutkan bahwa:
1. Dokter muslim harus meyakini dirinya sebagai khalifah fungsionaris Allah dalam bidang kesehatan dan kedokteran.
2. Melaksanakan profesinya hanya karena Allah. 3. Hanya melakukan pengobatan, penyembuhan adalah hak
Allah. 4. Melaksanakan profesinya dengan iman supaya jangan
merugi.
Etika Dokter Muslim terhadap Pasien
Hubungan antara dokter dengan pasien merupakan hubungan antarmanusia dan manusia.
Mengenai etika kedokteran terhadap orang sakit antara lain disebutkan bahwa seorang dokter muslim wajib:
1. Memperlihatkan jenis penyakit, sebab musabab timbulnyapenyakit, kekuatan tubuh orang sakit, keadaan resam tubuh yang tidak sewajarnya, umur si sakit dan obat yang cocok dengan musim itu, negeri si sakit dan keadaan buminya, iklim di mana ia sakit, daya penyembuhan obat itu.
2. Di samping itu dokter harus memperhatikan mengenai tujuan pengobatan, obat yang dapat melawan penyakit itu, cara yang mudah dalam mengobati penyakit.
3. Selanjutnya seorang dokter hendaknya membuat campuran obat yang sempurna, mempunyai pengalaman mengenai penyakit jiwa dan pengobatannya, berlaku lemah lembut, menggunakan cara keagamaan dan sugesti, tahu tugasnya.
Etika Dokter Muslim terhadap Sejawatnya
Para Dokter di seluruh dunia mempunyai kewajiban yang sama. Mereka adalah kawan-kawan seperjuangan yang merupakan kesatuan aksi dibawah panji perikemanusiaan untuk memerangi penyakit, yang merupakan salah satu pengganggu keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Penemuan dan pengalaman baru dijadikan milik bersama.
Mengenai etika yang bagi Dokter Muslim kepada Sejawatnya yaitu:1. Dokter yang baru menetap di suatu tempat, wajib mengunjungi
teman sejawatnya yang telah berada di situ. Jika di kota yang terdapat banyak praktik dokter, cukup dengan memberitahukan tentang pembukaan praktiknya kepada teman sejawat yang berdekatan.
2. Setiap Dokter menjadi anggota IDI setia dan aktif. Dengan menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan.
3. Setiap Dokter mengunjungi pertemuan klinik, seminar, workshop, bila ada kesempatan. Sehingga dapat dengan mudah mengikuti perkembangan ilmu teknologi kedokteran.
Karakteristik Dokter Muslim
Ciri – ciri Dokter MuslimBeriman dan bertakwaPenyayang, penghibur, murah senyumSabar, rendah hati, toleranTenang sekalipun dalam keadaan kritisPeduli terhadap pasien.Memandang semua pasien samaPemberi nasehatMenjaga kesehatan sendiriSuci hatinya dan dapat dipercayaBerilmu pengetahuan
Sanksi Pelanggaran Sumpah Dokter dan Etika Kedokteran
a) Dari Allah SWT : Al-Maidah ayat 89
“ Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu,
ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa
kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka
atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan
yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu
adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu
langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan
kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).”
b) Dari IDIDi Negara kita IDI telah mempunyai Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), baik di tingkat pusat maupun di tingkat cabang. Juga Panitia Pertimbangan dan Pembinaan Etik Kedokteran (P3EK) yang terdapat pula di pusat dan di tingkat provinsi.
TERIMA KASIH
WASSALLAM
Tanya Jawab (Diskusi)
Syukron…………………… Syukron……………………..
Wassalamualaikum wr.wb.