s'i-ll£/:p4t -...

107
PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENDORONG TERCIPTANYA NUANSA ISLAM! DI SMP NEGERI 20 BEKASI Di susull 0 Zeh: UMIKULSUM NIM:104011000158 AJitt-TiH. .. 'lg ..... .. . • f>r0 ... .. . rcl>.k • . ..................................... . JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAI-1 DAN KEGURUAN UIN SYARIF 1-IIDAYATULLAH JAKARTA 2008

Upload: truongphuc

Post on 08-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

S'i-ll£/:P4t /T ·····················--·~

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM

MENDORONG TERCIPTANYA NUANSA ISLAM!

DI SMP NEGERI 20 BEKASI

Di susull 0 Zeh:

UMIKULSUM

NIM:104011000158

AJitt-TiH.

d~:·· .. 'lg ~ C)7~·;;;.5e;g ..... .. ~~\, . • f>r0 ~crr::.·7?;r;,r· ... .. . rcl>.k • . ..................................... .

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAI-1 DAN KEGURUAN

UIN SYARIF 1-IIDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Page 2: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

PERAN GURU A.GAMA ISLAM DALAM MENDORONG

TERCIPTANYA NUANSA ISLAM! DI SlVlPN 20 BEI<ASI

Skrip8i:

Diajukan Kepada Fakultas Ilnm Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Sebagai Salah Sa tu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

UMIKULSUM 104011000158

Di Bawah Bimbingan:

Drn. Hj. ELO AL BUGIS, MA Nip: 150268587

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAf\!IA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN IG~GURUAN

VIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1 A....,f\ TT /"'\f\f\n ..,. JJr

Page 3: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Skripsi berjudul: "Peran Guru Agama Islam Dalam Mendorong Terciptanya

Nuansa Islami Di SMP Negcri 20 Bekasi" diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada Tanggal 23 Oktober 2008

dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana

SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.

Jakarta, Oktober 2008

Panitia Ujian Munaqasyah

Ke tu a Panitia (Ke tu a J urusan/Prodi)

(Dr.H. AF. Wibisono, MA) NIP: 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris J urusan/Prodi)

(Drs. Sapiudin Shiddig, M.Ag) NIP: 150 299 477

Penguji I

(Dr.H. AF. Wibisono, MA} NIP: 150 236 009

Penguji II

(Dra. Khodijah, M.Ag) NIP: 150 283 322

Mengetalmi Dekan, FITK

m .. -£n .. n~~ .. --•-

Tanggal Tanda Tangan

1.!./i.r~~)~ ~

/'Ii 17:.JJ.f ... ~

/,J-,1 ltJfl //(

/~ ................

Page 4: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan basil karya asli saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S 1) di

UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, Oktober 2008

Page 5: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

ABSTRAKSI

Umi Kulsum, 104011000158, Skripsi ini berjudul "Peran guru agama Islam dalam meudorong terciptanya Nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi". Di bawah bimbingan Dra. Hj. Elo Al-Bugis, M.Ag., Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguru;m, Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta 2008.

Guru bukanlah sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada peserta didik di ruang kelas, tetapi merupakan tenaga professional yang disamping memperhatikan aspek kognitif juga psikomotor dan afektif pese1ia didik agar tumbuh secara utuh sebagai manusia yang berpribadi sehingga maksud mendidik untuk mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaan dapat tercapai. Di samping itu guru agama juga dituntut mampu menanamkan nilai-nilai agama kepada pese1ia didik di setiap aktivitas dan kegiatannya sehari-hari baik di sekolah maupun di luar sekolah yang dilakukan. dengan menggunakan pendekatan pembiasaan dan pengalaman serta latihan-latihan yang mengandung nilai­nilai ajaran agama sehingga nilai-nilai tersebut dapat mengkristal dalam pribadi peserta didik. Semua itu dapat tercapai secara efektif bila didukung dengan lingkungan sekolah yang memiliki iklim atau keadaan yang setiap aktivitas sehari-hari dan kegiatan­kegiatannya sarat dengan nilai nilai islami yang lazim disebut dengan Nuansa Islami.

Penelitian ini, dimaksudkan Untuk mengetahui peran guru agama Islam sebagai pembimbing dan teladan bagi pese1ia didik dalam menjalaukan aktivitas dan membangun interaksi edukatif serta melaksanakan kegiatan-kegiatan islami yang dapat mendorong terciptanya nuansa islami di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis

Adapun subjek penelitiasn adalah 12% dari siswa/siswi kelas VIII SMP Negeri 20 Bekasi yang berjumlah · 345 siswa!siswi sehingga diperoleh 42 siswa/siswi. Dengan melakukan penarikan sampel secara acak dan pengumpulan data yang penulis lakukan aclalah: Observasi, wawancara, clan angket.

Untuk melihat bagaimana peran guru agama Islam dalam mendorong terciptanya nuansa islami melalui keteladanan dan pembiasaan clalam aktivitas dan kegiatan keagamaaan, penulis menggunakan metocle diskriptif analisis dengan rumus Presentase. Dan hasil clari perhitungan tersebut clapat diperoleh kesimpulan bahwa peran guru agama Islan1 clalam mendorong terciptanya nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi masuk clalam kategoii baik.

Page 6: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

KATA PENGANTAR

,. ;;-.'.JI w ·:.,jl1 ~I i'"" ·.,,,

Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia. Dia-lah yang

menabur hikmah benih-benih kehidupan, Dia-lah yang memiliki nama-nama yang Indah,

dan hanya Dia-lah yang Maha kuasa atas segala sesuatu.

Sholawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada baginda Nabi

Besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umat manusia dan membimbing mereka

ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam Penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak

sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan dan motivasi

yang tak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan skripsi ini selesai.

Penulis hanyamampu menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat dalam dan

rasa hormat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian

skripsi ini, khususnya kepada:

I. Dekan Fakultas llmu Tarbiyah cian Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), FITK UIN Jakarta.

3. Dra. Hj. Elo Al-Bugis, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang dengan tulus

ikhlas telah memberikan bimbingan, bantuan serta motivasinya untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bpk. H. Sahroni S.Pd, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN 20 Bekasi, Bpk Nurhadi

S.Pd, selaku wakil kepala sekolah, Bpk. Agus Salim, S.Ag, dan !bu Dra Ai

Mulyaningsih, selaku guru pendidikan agama Islam, segenap guru dan staf pegawai

serta siswa-siswi khususnya kelas Vlll yang telah sudi kiranya menerima penulis

dengan baik dalam melakukan penelitian, sehingga penulis memperoleh data-data

yang dapat mendukung dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, yang telah membantu

penulis dalam mengumpulkan bahan-bahan referensi dalam penyelesaian skripsi.

Page 7: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

6. Ayahanda dan ibunda tercinta H. Abd. Mu'thi dan Hj. Tiharoh, yang telah

membesarkan dengan curahan kasih sayangnya hingga penulis dapat mandiri dan

sampai pada titik penyelesaian penulisan skripsi ini.

7. Kepada kakak dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan keceriaan dan

semangat dalam hidup dengan kasih sayang, canda dan harapan.

8. Teman-teman !campus satu Fakultas, satu Jurusan dan terkhusus temen-temen kelas

D angkatan 2004, Khususnya Andi Abdul Aziz, M Nafi'ul Ilmi, Wawan setiawan,

Bangbang S, Siti Mariyam dkk, teman-teman kosan (Aslina Dewi, Istianah, Nur

Hafifah dan Tatik Susanti) yang telah memberi motivasi dan setia setiap saat

menemani penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Kepacla kakakku tercinta kakak Nana, yang dengan tulus ikhlas memberikan bantuan

moril maupun materil yang clibutuhkan penulis dan dengan setia mendampingi

penulis clalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

I 0. Berbagai pihak yang ticlak mungkin disebutkan satu persatu.

Dengan menengadahkan tangan dan mengucapkan syukur Alhamdulillah, karena

hanya Allah swt. jualah penulis mohonkan semoga amal baik yang telah cliberikan

menjadi amal sholeh dan diterima disisi-Nya. Akhirnya tiada kata lain yang lebih berarti

selain sebuah harapan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dim bagi pembaca pada umumnya.

Sehubungan dengan keterbatasan wawasan clan pengetahuan yang dimiliki,

penulis benar-benar menyaclari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis clengan sikap positif akam menerima saran dan kritik yang bersifat

membangun clari para pembaca.

Bekasi, 21 Oktober 2008

Penulis

Page 8: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

DAFTARISI

ABSTRAI(.............................................................. .... i

I<ATA PENGANTAR.................................................... ii

DAFTARISI................................................................. iv

DAFTAR TABEL......................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1

A. Latar belakang masalah........................ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 1

B. Identifikasi Masalah.... .. ... .. . .. . .. . . ..... ... .. . .. . . . . . . . . ... . . .. . .. ....... 5

C. Pembatasan dan Peru1r.usan Masalah... ... .. . . . . ... .. . . . . . .. ... ... . . . . .. 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.... .. . .. .. . . .. .. . . .. . ........... ...... .. .. 6

E. Sistematika Penulisan. .. . .. ... ... ... .. ... . ... .. . ......... ... .. . .. . . . . ... .. . 7

BAB II KAJIAN TEO RI............................................................ 9

A. GURU AGAMA ISLAM..... ... . .. . ..... ... . .. .. . . . . . .. ... .. .. .. ... ... . . .. 9

1. Pengertian Guru Agama Islam......................................... 9

2. Syarat-Syarat dan Si fat Guru Agama Islam.......................... 12

3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Agama Islam................... I6

4. Peran Guru Agama Islam.............................................. 20

B. NUANSA ISLAM DI SEKOLAH ......................................... 27

1. Pengertian Nuansa Islami................................................ 27

2. Dinamika Kehidupan lslami Di Sekolah... ... . . . . . .... ... .. . .. . . . . . ... 28

3. Urgensi Penciptaan Nuansa Islami................................... ... 33

4. Model-Model Penciptaan Nuansa Islami Di Sekolah...... ... ... . . .. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......... :.............................. 39

A. Metode pelitian............................................................ 39

B. Unit Analisa Data.......................................................... 39

C. Instrumen Penelitian.................................................. ... 40

D. Teknik Pengumpulan Data.............................................. 42

E. Teknik Analisa Data...................................................... 43

Page 9: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

BAB VI HASIL PENELITIAN...... ... .. . .. . ... .. .. . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... 45

A. Gambaran Um um Sekolah................................. .. . . . . . . . . . . .. 45

I. Sejarah Singkat Berdirinya........................................... 45

2. Visi, Misi, clan Tujuan Sekolah.................................... .. 45

3. Letak Geografis............ ... . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . .. . . .. .. .. . . ... 47

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa............................. .. 47

5. Sarana Prasarana..... . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. .. . . .. . . . . . . 51

6. Struktur Organisasi Sekolah....................................... .. 52

B. Deskripsi dan Analisa Data............................................. 53

C. Interpretasi Data.......................................................... 70

BAB V PENUTUP... .. . . . .. .. .. . ... .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. ... .. . . .. . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . .. 75

A.Kesimpulan... ... ...... ... ....... ........ ...... .. ....... ... ... . . .. . .... ... . .. 75

B. Saran......................................................................... 76

DAFT AR PUST AKA.................................................................... 78 LAMP IRAN

Page 10: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

DAFTAR TABEL

I. Tabel I. Dimensi dan Indikator..................................................... .. .. 41

2. Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen...................................................... .. . . . . . 42

3. Tabel 3. Skala Yang digunakan dalam penulisan laporan Skripsi.................. 44

4. Tabel 4. Kriteria Kuantitatif............................................................. 44

5. Tabel 5. Keadaan guru dan Karyawan... .......... .. .. . . . . . . . . .. .. . .. .. .. . .. . . .. . ...... 47

6. Tabel 6. Keadaan siswa............................................................... .... 50

7. Tabel 7. Sarana Prasarana... .................... ............... ..... .. ........ ........... 51

8. Tabel 8. Guru agama Islam berperan positif dalam mendorong terciptanya...... 55

9. Tabel 9. Guru agama Islam memotivasi siswa untuk selalu berprilaku baik. .... 56

10. Tabel 10. Guru agama Islan1 menjadi suri tauladan bagi siswa dalam............. 56

11. Tabel 11. Guru agama Islam memuji siswa yang berprilaku baik...... ............. 57

12. Tabel 12. Gmu agama Islam mendukung kegiatan-kegiatan keislaman di........ 57

13. Tabel 13. Guru agama Islam ikut se1ia dalam kegiatan-kegiatan keislaman di... 58

14. Tabel 14. Guru agama Islan1 mengajar dengan baik di kelas.. ................ ...... 58

15. Tabel 15. Guru agama Islam menegur siswa yang berprilaku kurang baik... ..... 59

16. Tabel 16. Guru agan1a Islam memberi hukuman pada siswa yang................. 59

17. Tabel 17. Guru agama Islam mendapat simpati dari seluruh warga sekolah.. .. . . 60

18. Tabel 18. Guru agan1a Islam menjadi idola bagi siswa clan seluruh............. ... 60

19. Tabel 19. Perilaku guru agama Islam merupakan contoh bagi si:>wa .............. 61

20. Tabel 20. Guru agama Islam selalu berbusana islami............. .. . . .. . . . . . . . . ..... 61

21. Tabel 21. Guru agama Islam menjadi imam shalat be1jamaah di . . . . . . .. . . . . . . .. . . 62

22. Tabel 22. Guru agama Islam men-.itup pelajaran clengan .cloa..................... .. 62

23. Tabel 23. Ruang kelas bernuansa islami......... ... . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . ... . . . . ..... 63

24. Tabel 24. Masjid merupakan salah satu sarana dalan1 kegiatan............... ....... 63

25. Tabel 25. Sarana prasarana sebagai faktor penclukung terciptanya............. .... 64

26. Tabel 26. Sekolah berprestasi dahm1 setiap perlombaan keagamaan................... 64

27. Tabel 27. Lingkungan sekolah b'.mmansa islami... .. .. . . ... . . .. .. .. .. . . .. . . . . . . . .. .. 65

28. Tabel 28. Mengucap salam menjadi kebiasaan bagi guru, siswa clan.............. 65

Page 11: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

29. Tabel 29. Sekolah memperingati PHBI...... ...... ... . .. . .. . . . ... . . . . . . ... . .. . . . ... . . . 66

30. Tabel 30. Kegiatan rutin tadarns Al-Qur'an sebelumjam pelajaran................ 66

31. Tabel 31. Shalat sunnah dhuha menjadi kegiatan rutin para siswa............... .. 67

32. Tabel 32. Kegiatan shalat zhuhur berjamaah di sekolah.......................... ... 67

33. Tabel 33 Seluruh warga sekolah berbusana islami.... .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . ... 68

34. Tabel 34 Lingkungan sekolah mendukung pembentukan pribadi muslim...... .. 68

35. Tabel 35 Lingkungan sekolah menyenangkan untuk belajar.... .. . . . . . . . . . . . . . . ... 69

36. Tabel 36 Peraturan sekolah mengandung nilai-nilai ajaran agama islam......... 69

37. Tabel 37 Warga sekolah mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan di........... 70

38. Tabel 38 Rekapitulasi Peran guru agama Islam SMP Negeri 20 Bekasi..... ...... 71

39. Tabel 39 Rekapitulasi Nuansa Islami di SMP Negeri 20 Bekasi.... .. . . . . . . . . . .... 73

Page 12: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era tekhnologi informasi, sekolah sebagai salah satu Iembaga

pendidikan memiliki tugas dan fungsi yang semakin berat, bukan hanya

sekedar menjadi tempat untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan

teknologi, tetapi juga sebagai tempat pembinaan moral dan mental peserta

didik, termasuk pembinaan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. Semua

aspek tersebut adalah muatan dari mata pelajaran agama islam yang nilai­

nilainya harus diimplemcntasikan dan diaktualisasikan dalam kehidupan

sehari-hari. Dan jika ketiga aspek tersebut dikaitkan sebagai orientasi akhir

pendidikan islam, maka kesadaran dan penjiwaan nilai-nilai keagamaan

memiliki peran yang sangat signifikan dalam mencapai tujuan tersebut.

Orientasi pendidikan agama Islam tidak akan tercapai, jika fenomena

metode pembelajaran a::v1ma Islam pada saat ini yang lebih verbalistis dan

formalistis, atau merupakan tempelan saja, tidak juga kunjung bernbah sejak

dulu hingga sekarang, maim menuntut guru agama Islam harus mampu

mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai pendidikan agama

Islam melalui metocle keteladanan dan penclekatan pembiasaan serta

pengalaman kepacla pcse1ia didik.

Page 13: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

2

Terlebih lagi dengan mmnnnya jam pelajaran agama yang

mengakibatkan para pelajar tidak memiliki bekal yang memadai untuk

membentengi dirinya dari berbagai pengarnh negatif akibat globalisasi yang

menerpa kehidupan. Banyak peserta didik yang terlibat dalam perbuatan yang

kurang terpuji seperti tawuran, penodongan, penyalah-gunaan obat narkotik,

dan sebagainya. Semua perbuatan yang dapat menghancurkan masa depan

peserta didik ini penyebab utamanya adalah karena minimnya bekal

pendidikan agama yang diperoleh di sekolah. Oleh karena itu menuntut gurn

agama Islam lebih berperan aktif lagi clalam mengintemalisasikan nilai-nilai

Pendidikan Agan1a Islam yang salah satunya dengan cara menciptakan

lingkungan yang kondusif yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, yaitu

te1wujudnya pese1ia didik yang berakhlak mulia dan meiliki kesadaran

beragama yang kuat. 1

Kesadaran beragama yang mengkristal dan penjiwaan nila-nilai

keagamaan yang tertanam dalam pribadi pese1ia didik yang beriman dan

bertakwa se1ia berakhlak mulia adalah wujud dari kepatuhannya terhadap

Allah SWT. Kepatuhan ini clilandasi oleh keyakinan dalam diri peserta clidik

mengenai pentingnya seperangkat nilai religius yang dianut. Karena

kepatuhan, malrn niat, ucap, pikir, tindak, pcrilaku, dan tujuan senantiasa

diupayakan berada dalam lingkup nilai-nilai islami.

Penanaman kesadaran beragama dan penjiwaan nilai-nilai islarni pada

pribadi peserta diclik membutuhkan proses yang panjang. Untuk memudahkan

jalannya proses tersebut, maka sekolah hams berupaya menciptakan suatu

nuansa yang sarat dengan nilai-nilai Islam yang biasa disebut dengan nuansa

islami.

Nuansa islami di sekolah dapat terlihat dari kcseluruhan aktivitas semua

warga sekolah. Menciptakan nuansa islami berarti menciptakan suatu suasana

atau iklim kehidupan keagamaan. Dalam konteks pendidikan di sekolah

berarti menciptakan sv.asana atau iklim kehidupan keagamaan yang

Page 14: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

3

dampalmya adalah dapat mewamai kehidupan yang bernapaskan atau dijiwai

oleh ajaran-ajaran dan nilai-nilai agan1a, yru1g wujudnya dalan1 sikap hidup

serta keterrunpilan hidup oleh seluruh warga sekolah dalam kehidupan sehari­

hari.2

Dalam konteks pendidikru1 agruna, grunbaran nuan~;a islami dapat terlihat

dari aktivitas dan kegiatan keagrunaan y311g bersifat vertikal dru1 horizontal..

Y ru1g bersifat ve1iikal dapat tergambar melalui pola hubungan manusia atau

warga sekolah dengill1 Allah (habl min Allah), misalnya shalat, doa, puasa,

khatamru1 al-Qur'ru1 dan lain-lain. Sedangkan yang bersifat horizontal dapat

berupa pola hubungru1 antarmanusia atau antarwarga sekolah (habl min ru1-

Nas), dan hubungan mereka dengan lingkungan alam sekitarnya.3

Nuansa islruni y311g tergru11bru· dari aktivitas dan kegiatan yang bersifat

ve1iikal dapat diwujudkan dalam bentuk ritual, sepe1ii shalat berjamaah, puasa

senin dan krunis, doa bersama ketika akan dan telah meraih kesuksesan

te1ientu, menegakkru1 komitmen d811 loyalitas terhadap moral force di sekolah

dan lain-lain. Sedangkan nuansa islami yang tergambar dru·i aktivitas dan

kegiatan yru1g bersifat horizontal merupakru1 manifestasi dru·i habl min Allah

yang selalu memiliki konsekuensi horizontal dru1 sosial.

Sementara itu, mendptakan nuansa islami yang rnenyangkut hubungan

mereka dengru1 lingkungan atau alam sekitarnya dapat diwujudkan dalrun

bentuk nuru1sa atau iklim yang komitmen dal8111 merijaga dan memelihara

berbagai fasilitas atau sarana clan prasarana yang dimiliki oleh sekolal1.

Sehingga tanggung jawab dalrun masalah tersebut bukan hanya terbatas atau

diserahkan kepada para petugas cleaning service, tetapi juga menjadi tanggung

jawab seluruh warga sekolah.

Adapun untuk mewujudkan terciptanya nuansa islami di sekolah dapat

dilakukan melalui pendekatan pembiasa311 dan keteladanan, se1ia menyusun

progr3111 kegiatan keagamaan baik dalam kegiatan intrakurikuler clan

ekstrakurikuler yang sru·at dengan nilai-nilai ajaran islam. Di samping itu

Page 15: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

4

harus didukung pula dengan suasana sekolah yang kondusif sehingga tujuan

nuansa islami yang ideal dapat terwujud.

Kegiatan keagamaan baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun

ekstrakurikuler yang dapat mendorong terciptanya nuansa islami di sekolah

dapat dilaksanakan dalam empat kurun waktu yaitu kegiatan harian, kegiatan

mingguan, kegiatan bulanan dan tahunan. 4

Kegiatan harian yang dapat dilaksanakan dan sarat dengan rasa

keagamaan sehingga nuansa islami dapat tergambar karenanya yaitu

membiasakan mengucap salam sambil cium tangan kepada kepala sekolah dan

seluruh guru setiap berjumpa, berdoa bersama disetiap awal clan akhir jam

pelajaran, memperdengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an melalui radio atau

kaset pada waktu pagi hari dan lantunan lagu-lagu islami pada waktu jam

istirahat, tadarus Al-Qur'an sebelum dirnulainya pelajaran, shalat dhuha dan

zhuhur berjamaah. Dan kegiatan mingguan yang dapat dilaksanakan adalah

majlis taklim, seni baca Al-Qur'an, gerakan infak rohis dan mentoring.

Sedangkan kegiatan bulanan dan tahunannya antara lain: memperingati hari­

hari besar islan1, pesantren kilat, khataman Al-Qur'an, penyembelihan hewan

kurban, kelompok nasyid d:m puisi islami.

Nuansa islami yang ideal di sekolah tidak akan terwujud tanpa didukung

oleh suasana sekolah yang kondusif. Oleh karena itu, suasana sekolah yang

kondusif hendaknya ada dalam rangka penciptaan nuansa islami di sekolah.

Secara umum suasana sekolah yang kondusif itu terkait dengan teraplikasinya

dimensi-dimensi dasar manusia yang meliputi: dimem:i fisiologis, dimensi

intelektual, dimensi emosional, dimensi spiritual clan dimensi sosial.

Dari beberapa upaya yang hams dilakukan demi terciptanya nuansa

islami di sekolah terdapat poin penting yang tidak dapat terpisahkan yaitu

peran seorang guru dalam mendorong terlaksananya semua upaya yang telah

direncanakannya. Dan dalam hat ini seorang guru agama islamlah yang paling

berperan dalam mendorong terciptanya nuansa islami yang diharapkan.

Page 16: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

5

Karena dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran

di sekolah, guru memegang peran utama dan amat penting. Perilaku guru

dalam proses pendidikan dan pembelajaran akan memberikan pengaruh dan

corak yang kuat bagi pembinaan moral dan mental anak didiknya. Oleh karena

itu, perilaku guru hendaknya dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga

dapat memberikan pengaruh baik terhadap para anak didiknya.

Merujuk kepada pola kependidikan Rasulullah SAW, dalam perspektif

islam, guru menjadi posisi kunci dalam membentuk kepribadian nmslim sejati.

Keberhasilan Rasulullah SAW dalam mengajar dan mendidik umatnya lebih

banyak menyentuh aspek perilaku, yakni contoh teladan yang baik dari Rasul.

Hal ini bukan berarti aspek-aspek selain perilaku diabaikan. Sedemikian

penting aspek perilaku ( contoh teladan yang baik) bagi proses pengajaran. Al­

Qur' an mensinyalir bal1wa di dalam diri Rasul SAW terdapat contoh-contoh

teladan yang baik pemyataan ini sesuai dengan finrnm Allah sura Al-Ahzab

ayat 2lyang berbunyi:5

-i!I. l (ti J ,,, ,... ,,,. ,,,,,..

(;.1 <1.UI JJ.:..:) J ~ ulS' ~ , , ,

"' Gi ,,. ,,. 0

1~..s' 4.UI '_f":Jj J:i:-UI ·'

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah".

Dari ayat Al-Qur'an tersebut dapat dipahami bahwa guru, terlebih guru

agama islam harus bisa menjadi uswatun hasanah bagi anak didiknya. Secarn

sadar atau tidak semua perilaku guru agama islam dalam proses pendidikan

clan bahkan di luar konteks pendiclikan akan ditiru oleh anak didiknya. Oleh

sebab itu, baik dalam konteks proses pendidikan atau tidak, guru agama islam

harus bisa menjaga perilakunya.

Page 17: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

6

Berdasarkan uraian di atas, malrn penulis mernilih judul skripsi "

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALA!Vl MENDORONG

TERCIPTANYA NUANSA ISLAMI DI SEKOLAH"

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka Penulis dapat

mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul, antara lain:

I. Guru Agama Islam memiliki peranan yang cukup besar dalam mendorong

terciptanya nuansa islami di sekolah.

2. Dibutuhkannya suatu lingkungan yang kondusif dan sarat dengan nilai­

nilai keagamaan dalam upaya menanamkan nilai-nilai ajaran agama islam

kepada peserta didik.

3. Banyak peserta didik yang kurang menjiwai nilai-nilai ajaran agama islam

dalam kehidupan sehari-hari

4. Adanya tuntutan kurikulum bagi sekolah untuk mengimplementasikan

nilai-nilai pendidikan agama islam dalam berbagai aspek dan dapat

dilaksanakan melalui pendekatan pembiasaan dan keteladanan.

C. Pembatasan dan Perun111sa11 Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah clan mencapai sasaran yang hendak

dibahas sebagaimana dalam judul di atas, maka penulis akan memberikan

batasan dan perumusan masalah. Adapaun pembatasan dan perumusan

masalahnya sebagai berikut:

1. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang dapat diidentifikasi di atas, penulis

melakttlrnn pembatasan masalah sebagai berikut:

a. Nuansa Islami yang dimaksud adalah suasana kehidupan keagamaan di

sekolah sebagai lingkungan yang kondusif dalam proses pembentukan

akhlak peserta didik. L "tT ____ _ 1~ __ I_ 1 1

Page 18: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

7

didik dalam aktivitas sehari-hari sepeiii dalam bergaul dan berinteraksi

kepada guru maupun teman-temannya, dan ibadah pese1ia didik yang

dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang

terenc!llla dan terbagi dalam empan kurun waktu yaitu, kegiatan harian,

mingguan, bulanan dan tahunan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan

diteliti dapat dirumuskan yaitu" Bagaimana peran guru agama Islam dalam

mendorong terciptanya nuansa islami di sekolah"

D. Tu.iuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan seluruh permasalahan yang telah dirumuskan dalam

perumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini

adalah" llntuk mengetahui peran guru agama Islam sebagai pembimbing

dan teladan bagi peserta didik dalam menjalankan aktivitas dan

membangun interaksi edukatif serta melaksanakan kegiatan-kegiatan

islami yang dapat mendorong terciptanya nuansa islami di sekolah.

2. Manfaat Penclitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat me1~adi masukan bagi para guru

agama dalam upaya meningkatkan perannya dalan1 mendorong

terciptanya nuansa islami di sekolah

b. Dapat menan1bah khazanah ilmu pengetahuan bagi penulis sebagai

calon guru agama pada khususnya dan dapat memberi infommsi

tentang kegiatan-kegiatan apa saja yang dapa dilaksanakan oleh guru

agama dan seluruh warga sekolah demi terciptanya nuansa islami di

sekolah

Page 19: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

8

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini, terdiri dari tiga bab dan setiap bab terdiri dari

beberapa sub pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, bab ini membahas tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teori, yaitu teori yang terkait dengan pembahasan

diantaranya: pengertian guru agama islan1, Syarat-syarat Menjadi guru agama,

dan sifat-sifatnya, tugas dan Tanggungjawab guru agama, peran guru agama,

pengertian nuansa islami, dinamika kehidupan islmni, urgensi penciptaan

num1sa islami dan model-model penciptaan nuansa islami di sekolah.

Bab III Metodologi Penelitian, bab ini terdiri dari metode penelitim1,

waktu dan tempat penelitian, unit analisa data, instrument penelitian, telmik

pengumpulm1 data dm teknik malisa data.

Bab IV Hasil Penelitian, bab ini terdiri dari gambaran umum sekolah:

sejarah singkat berdirinya, visi, misi dan tujuan sekolah, letak geografis,

keadaan gum, karyawan, dan pese1ta didik, sarana prasm·ana dan struktnr

organisasi sekolah. Deskripsi dan analisa data serta inte11Jretasi data.

Bab V Kesimpulan dan sm·an.

Page 20: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

A. GURU AGAMA ISLAM

BABU

KAJIAN TEORI

1. Pcngc1·tian Guru Agama Islam

Allah swt mengutus Rasulullah saw, sebagai pendidik bagi selurnh

kaum muslimin selalu menggunakan berbagai kiat dalam mendidik mereka

dengan didikan Islam, sehingga setiap individu yag bersentuhan dengan

didikan Rsulullah dapat bersikap dan berbuat dengan akhlak yang luhur di

dalam setiap pergaulannya dengan siapapun yang ada di sekitamya.

Keberhasilah Rasulullah dalam membentuk watak para sahabat adalah

bukti kepiawaiannya dalam menyampaikan materi ajar dan melakukan

pembinaan dalam setiap aspek kehidupan.

Dari pernyataan di atas dapatlah dijadikan suatu asumsi yang

menunjukkan bahwa Rasulullah saw diutus sebagai seoarang guru agama

untuk mentransfer ilmu pengetahuan agama dan menyempurnakan akhlak

kaum muslimin dan membentuk watak para sahabat melalui materi ajar

yang disampaikannya dan pembinaan akhlak yang dilakukan secara terns

menerus dalam setiap aspeknya.

Page 21: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

10

Mengacu kepada pengertian, maka guru agama: adalah kalimat yang

terdiri dari dua kata yaitu guru dan agama. Pengertian guru yaitu orang­

orang yang ke1janya irengajar atau memberikan peh\jaran di sekolah atau

di kelas. Lebih khususnya guru diattikan sebagai orai1g yang bekerja

dalatn bidang pendidikan dan pengajarat1 yang ikut bertanggung jawab

dalam membentuk anak didik mencapai kedewasaan masing-masing. 1

Sedangkan Prof. Dr. Zakiyah Dai·adjat dalam bukunya Metodologi

Pengajaran Againa Jslam memberikan pengertian bahwa guru adalah

seorang yang memiliki kematnpuan dan pengalaman yang dapat

memudahkan dalain melaksanakan perananya dalam membimbing

muridnya, ia harus sai1ggup menilai diri sendiri tanpa berlebih-lebihan,

sanggup_ berkomunikasi dan beke1ja saina dengan orang lain, selain itu

perlu diperhatikan pula dalatn ha! maim ia memiliki keman1puat1 dan

kelemahan.2

Lebih konkritnya, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada peserta didik

di depan kelas. Tetapi guru adalah pendidik professional, karenanya secara

implisit ia. telah 111erelakat1 dirinya menerima dan memikul sebagian

tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua. Sebagai

tenaga professional, guru di satnping memperhatikan aspek kognitif, juga

aspek afektif dan psikomotorik pada anak didik agar timbul dan terbina

secara utuh sebagai manusia-matrnsia yai1g berkepribadian utuh. Maksud

mendidik untuk mengantat'kan anak didik menuju kedewasaan dapat

tercapai.

Sedai1gkan penge1.tian agama adalal1 kepercayaan kepada Tuhan

dengan mengadakan hubungat1 melalui upacara, penyembahan,

1 Ramayulis, !/mu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet. VI, h.

Page 22: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

11

permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia berdasarkan aJaran

agama terse but. 3

Dalam dunia pendidikan terdapat dua istilah yang lazim

dipergunakan untuk orang yang bertanggung jawab atas perkembangan

anak didik yaitu gurn dan pendidik. Kedua istilah tersebut bersesuaian

artinya. Bedanya, Istilah gurn seringkali dipakai di lingkungan pendidikan

formal, sedangkan. pendidik dipakai di lingkungan formal, informal

maupun nonfonnal.

Berkaitan dengan ha! tersebut, Drs, H. Ihsan Hamdani

mengemukakan bahwa pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung

jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam

perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya,

mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, kholifah di

permukaan bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang

sanggup berdiri sendiri. 4

Menurut Prof. Dr. Fl. M. Arifin M. Ed, pendidik adalah orang yang

membimbing, mengarahkan, dan membina anak didik menjadi manusia

yang matang atau dewasa dalam sikap dan keprlbadiaimya, sehingga

tergambarlah dalain tingkah lakunya nilai-nilai ajaran Islam.5

Sedai1gkan menurut Zakiyah Daradjat guru agama adalah Pembina

pribadi, sikap dai1 pandangan hidup anak. Karena itu, setiap guru agama

hams berusaha membekali dirinya dengan segala persyaratan bagi gurn,

pendidik dai1 Pembina hari depan.6

Jadi yang dimaksud dengan guru agama adalah bukan semata-mata

orang yang menyampaikan ilmu pengetahuan agama saja kepada ai1ak

didiknya, tetapi juga membimbing, mengarahkan, clan membentuk pribadi

3 Muhammd Dacd Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), Cet. Ill, h. 38

' Ihsan Hamdani, Fi/safat Pendidikan !slam, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2007), Cet. III, h. 93

' M. Arifin, Filasafat Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bina Aksara, I 987), h.

Page 23: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

12

muslim kepada setiap anak didiknya yang terlihat pada tingkah laku

mereka dalam kehidupan sehari-hari.

2. Syarat-Syarat Menjadi Guru Agama dan Sifat-Sif.atnya

Dalam pendidikan Islam, para penulis muslim menyatakan bahwa

sulit membedakar dengan tegas antara tugas,. syarat dan sifat

(karakteristik) guru. Dalam tulisan ini "syarat" diartikan sebagai sifat guru

yang pokok, yang dapat dibuktikan secara empiris tatkala menerima

tenaga guru. J adi, syarat guru yang dimaksud disini adalah syarat yang

harus dipenuhi m1tuk menjadi guru. Adapun "sifat"' guru yag dimaksud

dalam tulisan ini ialah pelengkap syarat tersebut. Dalam ha! ini pembedaan

syarat dan sifat diperlukan karena syarat harus terbukti secara empiris,

sedangkan sifat tidak harus terbukti secara empiris pada saat penerimaan

guru. Guru agama disamping sebagai pendidik, ia juga menjadi tokoh,

panutan, dan identifikasi bagi para pesetia didik dan lingkungannya.7 Agar

peran dan pengaruhnya menjadi mantap dan efektif maka syarat-syarat

yang harus dipenuhi guru-guru agama Islam khususnya yaitu: harus

memiliki agama yang baik, dapat bertanggung jawab atas kesejahteraan

agama, tidal( kalah dengan guru-guru umum dalam ha! membentuk warga

Negara yang demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa

dan tanah air setia harus memiliki perasaan panggilan murni . 8

Bagi guru agama, di samping harus memiliki syarat-syarat tersebut,

masih harus ditambah dengan syarat-syarat yang lain, yaitu guru aganm

harus beke1ja sesuai dengan ilmu mendidik (metodik dan didaktik) yang

sebaik-baiknya dengan disertai ilnm pengetalman yang cukup luas dalam

bidangnya, yang dilandasi rasa berbukti yang tinggi.9

Zakiyah Darndjat dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam

merumuskan bahwa syarat untuk menjadi guru agmna ialal1 be1iakwa

7 Ahmad Tafsir, I/mu Pendidikan Islam Dal am Perspektif Islam, (Bandung: PT

Remaja R;osdakarya, 1994), Cet.ll, h. 82

Page 24: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

13

kepada Allah, berilmu, sehat jasmaniahuya, baik akhlaknya, be1ianggung

jawab dan berjiwa nasiona!. 10

Dari beberap,1 persyaratan di atas, dapat dikctahui bahwa seorang

guru agama yang diharapkan adalah mereka yang mempunyai

pengetahuan ilmu agama yang luas se1ia dapat mengamalkannya yang

nampak dalam tingkah lakunya sehari-hari, misalnya penyabar, pemaaf,

bersih jasmani, dan rohaninya, serta ikhlas di dalam menjalankan tugas

mulianya sebagai guru agama.

Mengingat tugas guru agama yang sangat berat namun mulia, maka

disamping guru dituntut memiliki syarat-syarat yang telah disebutkan di

atas, juga dituntut harus memiliki syarat-syarat fisik dan psikis serta sifat­

sifat lain yang diharapkan dapat memmjang guru dalam melaksanakan

tugasnya dengan sehaik-baiknya.

Al-Qoliqosancli seorang pendidik islam pada zaman kholifah

Fatimah di Mesir menetapkan syarat-syarat untuk menjadi guru yaitu

sebagai berikut:

a. Syarat-syarat fisik yaitu: badmmya bagus, wajahnya berseri-seri,

dahinya lebar dan rambutnya rapih.

b. Syarat-syarat psikis yaitu: berakal sehat, berakhlak mulia, tajam

pemahmnannya, adil, kesatria, sabar dan perkataannya baik dan jelas. 11

Berkaitan dengan syarat-syarat menjadi guru yang harus dimiliki

guru agama agar dapat berhasil dalam tugasnya. Yang paling penting

diantarm1ya ialah: guru agama hendaknya dapat menjadi contoh tauladan

dalam segala tingkah lakunya, clan dalam segala keadaannya terutama juga

yang menyangkut physical-apperreance seperti cara memilih dan cara

berpakaim1, se1ia cara mengatur rambutnya, karena keadaan guru akan

selalu dijadikm1 cermin bagi anak diclilmya.

. . . .. _ 10

Zakiyah Daradjat, dkk, !!mu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

Page 25: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

14

Disamping itu, agar pendidik berhasil dalam melaksanakan tugasnya,

Al-Ghazali menyarankan bahwa hendaknya pendidik memiliki adab yang

baik. Hal ini disebabkan anak didik itu akan selalu melihat kepadanya

sebagai contoh yang hams selalu diikutinya. Al-Ghazali berkata: "Mata

anak didik selalu tertuju kepadanya, telinganya selalu menganggap baik

berarti baik pula disisi mereka dan apabila ia menganggap jelek berarti

jelek pula di sisi mmereka. 12

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas guru agama lebih

berat dibanding dengan tugas-tugas guru pada umumnya. Di samping itu,

tugas sebagai guru agan1a terkandung tugas suci untuk rremenuhi

panggilan agama karena berkaitan erat dengan ibadah kepada Allah SWT.

Sehubungan dengan ha! tersebut, maka para ahli pendidik islam

menentukan berbagai karakteristik bagi guru agama yang tertuang dalan1

ciri dan sifat yang akan menyatu dalam seluruh totalitas kepribadiaimya.

Dalam menjalankan tugasnya, guru harus mempunyai kepribadian.

Di samping kepribadian yang sesuai degan ajaran islam. Ia juga dituntut

untuk mempunyai kepribadian guru. Guru adalah seorang yang seharusnya

dicintai dan disegani oleh muridnya. Penampilannya dalam mengajar harus

meyakinkai1 dan tindak tanduknya akan ditiru dan diikuti oleh muridnya.

Guru merupakan seorang yang akan ditiru dan diteladani dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik ia harus tabah dan tahu cara

memecahkan berbagai kesulitan dalam tugasnya sebagai pendidik.

Berhubung guru berperan sebagai teladan, maim guru pun dituntut

hams memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dai1 idola, seluruh

kehidup=ya adalah figur yang paripurna. Sedikit saja guru berbuat yang

tidak atau kurang baik, akan mengurangi kewibawaannya dai1 kharismanya

pun secara perlahan lebur dari jati dirinya.

Page 26: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

15

Dalam ha! ini, an-Nahlawi membagi karakteristik pendidik muslim

kepada beberapa bentuk yaitu:

a. Mempunyai watak dan sifat rubbaniyah yang terwujud dalam tujuan, tingkah laku, dan pola pikirnya.

b. Bersifat ikhlas, melaksanakan tugasnya sebagai pendidik semata-mata untuk mencari keridhaan Allah dan menegakkan kebenaran.

c. Bersifat sabar dalam mengajarkan berbagai pengetahuan kepada peserta didik.

d. Jujur dalan1 menyampaikan apa yang diketahui. e. Senantiasa membekali diri dengan ilmu, kesediaan diri untuk terus

mendalami dan mengkajinya lebih lanjut. f. Mampu menggunakan metode mengajar secara bervariasi sesuai

dengan prinsip-prinsip penggunaan metode pendidikan. g. Mampu mengelola kelas dan peserta didik, tegas dalam bertindak dan

proporsional. h. Mengetalmi kehidupan psikis peserta didik. i. Tanggap terhadap berbagai kondisi dan perkembangan dunia yang

dapat mempengaruhi jiwa, keyakinan atau pola pikir pese1ia didik . .J. Berlaku adil terhadap peserta didiknya. 13

Adapun Al-Abrasyi (1974:131) menyebutkan bahwa guru dalam

Islam sebailmya memiliki kriteria sifat-sifat/karakteristik sebagai berikut:

a. Seorang pendidik hendaknya memiliki sifat zuhud, yaitu melaksanakan tugasnya bukan semata-mata karena materi, akan tetapi Jebih dari itu adalah karena mencari keridhaan Allah.

b. Seorang pendidik hendaknya bersih fisiknya dari segala macam kotoran dan bersihjiwanya dari segala macam sifat tercela.

c. Seorang pendidik hendalmya ikhlas dan tidak ria dalam melaksanakan tugasnya.

d. Seorang pendidik hendaknya bersikaf pemaaf dan memaafkan kesalahan orang lain (terutama terhadap peserta didiknya), sabar dan dan sanggup menahan amarah, senantiasa membuka diri dan menjaga kehormatannya.

e. Seorang pendidik hendaknya mampu mencintai peserta didiknya sebagaimana ia mencintai anaknya sendiri (bersifat keibuan atau kebapakan).

f. Seorang penclidik henclaknya mengetahui karakter peserta dicliknya, sepe1ii: pembawaan, kebiasaan, perasaan, clan berbagai potensi yang dimilikinya.

Page 27: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

16

g. Seorang pendidik hendaknya menguasai pelajaran yang diajarkannya dengan baik dan professional. 14

Dari batasan kriteria sifat-sifat di atas, terlihat jelas bahwa menjadi

seorang pendidik tidak mudah. la menghendaki persyaratan tetientu yang

perlu dipenuhi sebelum profesi tersebut ditekuninya. Oleh karena itu, tak

heran jika Islam meletakkannya pada posisi sangat mulia dan terhormat.

Sedangkan Menurut al-Ghazali seorang guru yang baik (ideal)

adalah guru yang memiliki sifat atau karakter umum yaitu cerdas dan

sempurna akalnya, baik akhlaknya, dan kuat fisiknya. 15

Dengan sifat tersebut diharapkan agar guru agama dapat mengajar

dengan berbagai ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dapat menjadi

contoh dan teladan bagi peserta didik dan dapat melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik dan pembimbing peserta didik dengan baik.

Dari sifat-sifat yang telah diuaraikan di atas, maka dapat

dideskripsikan bahwa karakteristik seorang pendidik adalah mengharap

ridha Allah, jujur dan amanah, komitmen dalam ucapan dan tindakan, adil

dan egaliter, berakhlak karimah, rendah hati, berani, menciptakan nuansa

keakraban, sabar dan mengekang hawa nafsu, baik dalam tutur kata dan

tidak egois.

3. Tugas danTanggung Jawab Guru Agama Islam

a. Tugas Guru Agama Islam

Keutamaan seorang pendidik clisebabkan oleh tugas mulia yang

cliembannya. Tugas yang cliemban seorang pendiclik hampir sama clengan

tugas seorang rasul. Oleh karena pendiclik clalam islam mempunyai clua

tugas yaitu tugas umum clan tugsa khusus.

Secara urnum, tugas pencliclik aclalah sebagai ·warasat al- Anbiya

yang pada hakikatnya mengemban misi rahmat Ii al-alamin. Yalrni suatu

14 Moh. Athiyah At·Abrasyi, At-Tarbiyah Islamiyah. Te1jemahan dari Dasar­dasar Pokok Pendidikan 1.,Jam, Oleh Bustami A. Ghani dan Djollar Bahri, (Jakarta: Bulan Bintang, 197:l), Cet. I, h. 13"/

Page 28: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

17

misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan patuh pada hokum-hukum

Allah, guna memperoleh keselamatan dunia dan akhira. Kemudian misi ini

dikembangkan kepada pembentukkan kepribadian yang berjiwa tauhid,

kreatif, beramal shaleh dan bermoral tinggi.

Secara khusus, tugas pendidik dalam islam adalah:

I) Sebagai pengajar (instrnksional) yang bertugas merencanakan program

pengajaran, melaksanalcan program yag disusun, dan akhirnya dengan

pelaksanaan penilaian setelah program tersebut dilaksanakan.

2) Sebagai pendidik ( edukator) yang mengarahkan peserta didik pada

tingkat kedewasaan kepribadian sempurna (insan kamil), seiring

dengan tujuan penciptaan-Nya.

3) Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin, mengendalikan diri

(baik diri sendiri, peserta didik, maupun masyarakat), upaya

pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan

partisipasi atas program yang dilakukan. 16

Selain itu tugas pendidik yang utama adalah menyempurnalcan,

membersihkan, mensucikan hati manusia untuk bertaqanub kepada Allah.

Sejalan dengan ini An-Nahlawi menyebutkan tugas pendidik yaitu

pertama, fungsi pensucian yakni berfungsi sebagai pembersih, pemelihara,

dan pengembang fitrah manusia, kedua fungs.l pengajaran yalmi

menginternalisasikan dan mentransformasikan pengetahuan dan nilai-nilai

agama kepada manusia.

Mengenai tugas guru, ahli-ahli pendiclikan Islam-juga ahli

pendidikan Barnt- telah sepalcat bahwa tugas gum iala11 mendidik.

Mendidik adala11 tugas yang amat luas. Mendidik itLI sebagian dilakukan

dalam bentuk mengajar sebagian dalam bentuk memberikan dorongan,

memuji, menglmkum, memberi contioh, membiasakan, dan lain-lain.

Literatur Barnt telah menguraikan beberapa tugas guru selain

mengajar yang pacla hakikatnya masih bersangkutan dengan mengajar,

Page 29: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

18

yaitu tugas membuat persiapan inengajar, tugas mengevaluasi hasil

belajar, dan lain-lain yang selalu bersangkutan dengan pencapaian tujuan

pengajaran.

Dalam Islam, tugas seorang pendidik dipandang sebagai sesuatu

yang sangat mulia. Posisi ini menyebabkan mengapa Islam menempatkan '-1

orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan lebih tinggi

derajatnya bila dibandingkan dengan manusia lainnya . Oleh karena itu, di

samping beberapa tugas yang disebu!kan di alas, guru juga bertugas

sebagai motivator dan fasi!itator dalam proses belajar mengajar, sehingga

seluruh potensi peserta didik dapat teraktualisasi secara baik dan

dinan1is. l 7

Dalam buku filsafat pendidikan islam, Ahmad D. Marimba

menyatakan bahwa tugas pendidik dalam pendidikan Islam adalah

membimbing dan mengenal kebutuhan atau kesanggupan peserta didik,

menciptakan situasi yang kondusif bagi berlangsungnya proses

kependidikan, menambah dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki

guna ditranformasik:m kepada pese1ia didik, serta senantiasa membuka diri

terhadap seluruh kf)lemahan atau kekurangannya. 18

Dari tugas-tugas yang telah disebutkan di atas menyatakan bahwa

jabatan guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun

di luar dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas guru tidak hanya sebagai

suatu profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan clan

kemasyarakatan. Dan bila dirinci lebih jauh, tugas guru tidak hanya

sebatas itu. Sebagaimana yang diuaraikan oleh Roestiyah N.K bahwa guru

dalam mendidik anak bertugas untuk:

1) Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan, clan pengalaman-pengalaman.

2) Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita clan dasar Negara kita Pancasila.

17 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21, (Jakarta: n .. -~-L- A I TT.·--- 1f'IOO\ t. 0£

Page 30: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

19

3) Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik sesnai dengan Undang-Undang Pendidikan.

4) Sebagai perantara dalam belajar. 5) Gurn adalah sebagai pembimbing. 6) Gurn adalah sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat 7) Gurn sebagai penegak disipilin, dan menjadi contoh dalam segala ha!. 8) Gurn sebagai administrator dan manajer. 9) Pekerjaan gurn sebagai suatu profesi.

10) Gurn sebagai perencana kurikulum 11) Gurn sebagai pemimpin. 12) Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak. 19

Dari tugas-tugas guru yang telah disebutkan diatas, dapat

disimpulkan bahwa tugas guru dalam Islam ialah mendidik muridnya

dengan cara mengajar dan dengan cara-cara lainnya, menuju tercapainya

perkembangan maksimal sebagai pribadi muslim yang sesuai dengan nilai­

nilai Islam.

b. Tanggung Jawab Guru Agama Islam

Berangkat dari uraian di atas maka tanggung jawab pendidik adalah

mendidik individu supaya beriman kepada Allah dan melaksanakan

syari 'ahNya, mendidik diri supaya beramal saleh, clan mendidik

masyarakat untuk saling menasehati dalam melaksanakan kebenaran,

saling menasehati agar tabah clalam menghadapi kesulitan clalam

beribaclah kepacla Allah serta menegakkan kebenaran. Tanggung jawab itu

bukan hanya sebatas tanggung jawab moral seorang pendiclik terhadap

peserta didik, akan tetapi lebih jauh dari itu. Pendidikakan bertanggung

jawabkan atas segala tugasnya yang clilakukannya kepacla Allah.

Gum adalah orang yang bertanggung jawab dalam membina moral

clan mencerdaskan kehiclupan anak didik. Pribadi rnuslim yang baik dan

calrnp adalal1 yang diharapkan terclapat pada cliri setiap anal' diclik. Untuk

itu guru degan penuh dedikasi clan loyalitas berusaha rnembimbing dan

membina anak didik agar di mas a mendatang menj adi manusia yang

berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

Page 31: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

20

Salah satu tanggung jawab guru kepada peserta didiknya adalah

memberikan sejumlah norma kepada anak didik, agar mereka menjadi

manusia yang bermoral tinggi, baik dalam perkataan maupun dalam

tindakannya. Pendidikan moral sebaiknya tidak hanya diberikan di dalam

kelas, akan tetapi di luar kelas pun sebaiknya guru memberi contoh

melalui keteladanannya, baik dari sikap, tingkah laku, dan perbuatan.20

Anak didik lebih banyak menilai apa yang guru tampilkan dalam

pergaulan di sekolah dan di masyarakat daripacla apa yang guru katakan,

tetapi baik perkataan maupun apa yang guru tampilkan, keduanya menjadi

penilaian anak diclik. Jacli, apa yang guru katakan harus guru praktikkan

dalam kehidupan sehari-hari.

J adi, dari pemyataan di atas dapat disimpulkan bahwa guru harus

bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang

telah ditampilkannya kepada peserta didik dalam rangka membina jiwa

dan watak mereka. Dengan demildan tanggung jawab guru adalah untuk

membentuk anak diclik agar menjadi manusia yang bermoral atau

berakhlak mulia, cakap, terampil, berguna bagi agarna, nusa, dan bangsa di

rnasa yang akan clatang.

c. Pcrnn Guru Agama Islam

Di sekolah dalan1 keseluruhan kegiatan penclidikan di tingkat

operasional, guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui

kinerjanya pada tingkat institusional, instruksional, clan eksperensial.

Sejalan dengan tugas utamanya sebagai penclidik di sekolah, guru

rnelakukan tugas-tugas kine1janya baik dalan1 dunia pendidikan maupun

dalam proses bel<\jar mengajar diantaranya adalah:

Peran guru dalam dunia pendidikan diantaraya adalah

1) Guru sebagai moclel/teladan

Mata pelajaran agama yang diajarkan oleh guru merupakan

sesuatu yang berguna clan dapat dipraktekkan clalam kehidupan sehari-

Page 32: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

21

hmi sehingga guru tersebut dapat menjadi model atau contoh nyata.

Hal ini akan lebih nampak pada pelajaran akhlak, keimanan,

kebersihan dan sebagainya. "Jika guru sendiri tidak memperlihatkan

keindahan dan manfaat pelajaran yang diajarkannya, jangan

diharapkan anak didiknya akan menunjukkan antusias terhadap

pelajman tersebut."21

2) Sebagai korektor (pengawas)

Sebagai korektor, guru hams bisa membedakan antara nilai yang

baik dan nilai yang buruk. Kedua nilai tersebut harus betul-betul

dipahami dalam kehidupan di masyarakat. Keclua nilai ini mungkin

telah dimiliki anak diclik bahkan mungkinm telah mempengaruhi anak

clidik sebelum masuk sekolah. Latm belakang kehiclupan anak didik

yang berbeda-beda sesuai dengan di mana ia tinggal akan mewarnai

kehidupan sehari-harinya. Semua nilai yang baik harus guru

pertahankan clan semua nilai yang buruk hams guru singkirkan dmi

jiwa clan watak anak didik. Bila guru membiarkannya, berarti guru

telah mengabaikan peranannya sebagai korektor atau pengawas, yang

menilai clan mengoreksi semua sikap, tingkah Jaku, clan perbuatan anak

clidik. Koreksi yang harus guru lakukan terhadap sikap clan sifat anak

ticlak hanya di sekolah, tetapi di luar sekolah pun harus tetap

clilakukan. Sebab tidak jarang di luar sekolah anak diclik justru lebih

banyak melakukan pelanggaran norma-norma moral, sosial, clan agama

yang berkembang di masyarakat. Lepas dari pengawasan guru clan

kurangnya pengertian anak didik terhaclap perb<~daan nilai kehidupan

menyebabkan anak diclik mudah lmut di dalamnya.22

3) Sebagai Motivator (Penggerak)

Sebagai motivator, guru hendaknya dapat rnendorong anak didik

agar bergairah clan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi,

21 Abudin Nata,, Fauzan, MA., Pendidikan dalam Persoektif Hadit.(Jakarta:

Page 33: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

22

guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik

malas belajar da11 menurun prestasinya di sekolah. Setiap saat gm·u

harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif

tidak mustahil ada di antara anak didik yang malas belajar dan

sebagainya. Motivasi dapat efektif bila clilakukan clengan

memperhatikan kebutuhan anak didik. Penganekaragaman cara belajar

memberikan penguatan clan sebagainya juga dapat memberikan

motivasi pacla anak didik untuk Jebih bergairah dalam belajar. Peranan

guru sebagai motivator sangat penting dalam interaksi edukatif, karena

menyangkut esensi pekerjaan guru sebagai pendidik yang

membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut performen dalam

personalisasi dan sosialisasi diri. 23

Dan masih banyak lagi peran guru lainnya yaitu: guru sebagai

inspirator, guru sebagai iriformator, guru sebagai organisator, guru

sebagai inisiator, guru sebagai fasilitator, guru sebagai demonstrator dan

sebagai mediator. 24

Selain guru memiliki peran clalam dunia penclidikan, guru pun

memiliki peran ketika cialam proses belajar mengajar, antaralain:

I) Guru Sebagai Pembimbing

Guru sebagai pembimbing dan pemberi bimbingan aclalah

dua macam peranan yang mengandung banyak perbedaan dan

persamaan. Keduanya sering dilakukan oleh guru yang ingin

mendidik murid. Sifat anak didik seperti ketidaktahuan

(kebodohan), kedangkalan ilmu pengetahuan clan kurangnya

pengalaman, telah mengundang guru untuk mendidik clan

membimbing mereka. Sebenarnya anak itu sendiri memiliki

dorongan untuk menghilangkan sifat-sifat demikian dengan

tenaganya sendiri. Akan tetapi akan lebih baik bila mendapat

_I • ro 1 I ,•/' '

Page 34: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

23

bantuan dari orang dewasa sepe1ii guru misalnya melalui

pendidikan.25

Sebagai guru pembimbing, guru akan lebih senang jika

mendapat kesempatan menghadapi sekumpulan murid-murid di

dalam interaksi belajar-mengajar. Ia mernberi dorongan dan

menyalurkan semangat menggiring mereka, sehingga mereka dapat

melepasakan diri dari ketergantungannya kepada orang lain dengan

tenaganya sendiri.

Pemberian bimbingan yang dilaknkan oleh guru agama

meliputi bimbingan belajar dan bimbingan perkembangan sikap

keagamaan. Dengan demikian membimbing dan memberikan

bimbingan dimaksudkan agar setiap murid dapat mengenal tentang

dirinya dan kemampuan serta potensi yang ada di dalam dirinya.

Jangan sampai murid menganggap rendah atau meremehkan

kemampummya sendiri dalam potensinya untuk belajar dan

bersikap sesuai dengan ajaran agama Islam.

Peran guru dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah dapat

dibcdakan menjadi dua yaitu:

a) Tugas gu:u dalam layanan bimbingan di kelas

Peran guru sebagai pembimbing dalam melaksanakan

proses belajar mengajar, sebagaimana berikut:

(1) Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap peserta didik merasa amm1, dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang clicapainya menclapat penghargam1 dan perhatian.

(2) Mengusahakan agm· peserta didik dapat memahami dirinya, kecakapan-kecakapan, sikap, minat clan pembawaannya.

(3) Mengembangkan siksp-sikap dasar bagi tingkah laku social yang baik.

( 4) Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi peserta didik untuk memperoleh basil yang lebih baik.

(5) Membantu memilih jabatm1 yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya. 21

'

Page 35: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

24

Di ~.amping tugas-tugas tersebut, dapat pula melakukan

tugas-tugas bimbingan dalam proses pembelajanin yaitu

melaksanakan kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan dapat

memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan dan

kewenangannya kepada rnurid dalam memecahkan masalah

pribadi.

b) Tugas guru dalam operasional bimbingan diluar kelas

Tugas guru dalam layanan bimbingan tidak terbatas dalam

kegiatan proses belajar mengajar atau dalam kelas saja, tetapi

juga kegiatan-kegiatan di luar kelas. Tugas-tugas bimbingan itu

antara lain:

(I) Memberikan pengajaran perbaikan.

(2) Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat pese1ia

didik.

(3) Melakukan kunjungan rumah.

(4) Menyelengarakan kelompok belajar.27

Jadi, guru sebagai pembimbing adalah guru yang

mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara

penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah

peserta didik, dan dapat memberikan motivasi dalam ha! belajar,

menjalankan ibadah dan berprilaku baik, se1ia memberikan contoh

atau keteladanan kepada peserta didik

2) Guru Sebagai Pengajar

Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah

(kelas), ia menyampaikan pelajaran agar peserta didik memahami

dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikannya.

Selain dari itu ia juga berusaha agar te1jadi perubahan sikap,

keterampilan, kebiasan, hubungan sosial, apresiasi, dan sebagainya

pada pese1ia didik melalui pengajaran yang diberikannya.

Page 36: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

25

Untuk mencapai tujuan tersebut maka gurn perlu memahami

sedalam-dalamnya pengetahuan yang akan menjadi tanggung

jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar.

Gurn juga merupakan personal sekolah yang memiliki

kesempatan untuk bertatap muka Iebih banyak dengan peserta

didik dibandingkan dengan personil lainnya.

Dalam ha! ini, Drs H. Zuhairini mengatakan bahwa tugas

seorang guru agama adalah:

a) Mengajarkan ilmu pengetahuan agama islam

b) Menambah keluasan dalam jiwa anak

c) Mendidik anak agar taat menjalankan ibaclah.

d) Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia.28

Mengingat lingkup peke1jaan guru seperti yang diuraikan di

atas, maka tugas guru itu meliputi: tugas pengajaran atau sebagai

pengaj ar clan tu gas bimbingan a tau sebagai pembimbing. Kedua

tugas tersebut harus dilaksanakan sejalan secara seimbang dan

serasi. Tidak boleh ada salah satu diantaranya yang terabaikan,

karena keduanya fungsional dan saling berkaitan dalam menuju

keberhasilan pendidikan sebagai suatu keseluruhan yang tidak

terpisahkan.

3) Guru sebagai pengelola kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya

mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar se1ia

merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.

Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar

terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap

lingkungan belajar itu turut menentukan sejauhmana lingkungan

tersebut menjadi lingkungan yang baik. Lingkungan belajar yang

baik ialah yang bersifat menantang dan merangsang peserta didik

Page 37: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

26

untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam

mencapai tujuan. 29

Sebagai pengelola kelas guru bertanggung jawab memelihara

lingkungan fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk

belajar dan mengarahkan membimbing proses-proses intelektual

dan sosial anak di dalam kelas. Tanggung jawab yang lain ialah

membimbing pengalaman-pengalaman pese:rta didik sehari-hal'i

kearah self directed behavior (pembentukkan tingkah laku).

Pengelola kelas yang baik ialah mengadakan kesempatan

bagi peserta didik untuk sedikit demi sedikit mengurangi

ketergantungam1ya pada guru sehingga rnampu membimbing

kegiatannya sendiri dan tidak lupa pula menciptakan fasilitas yang

ada secara optimal begitu pula dengan pemeliharaam1ya.

Dalam kaitannya guru sebagai pengelola kelas maka

sekurang-kurangnya yang hams ia pelihara secara terns menerus

adalah suasana keagamaan, kerja sama, rasa persatuan, dan

perasaan puas pada murk! terhadap pekeijaan dan kelasnya.

Dengan demikian maka guru akan lebih mudah mempengaruhi

anak didik di kelasnya dalam rangka pendidikan dan pengajaran

agama islam khususnya.

4) Guru Sebagai Evaluator

Di dalam proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi

seorang evaluator yang baik yai tu guru dapat mengetahui

keberhasilan dan pencapaian tujuan. Penguasaan peserta didik

terhadap pclayanan serta Jetepatan atau keefektifan metode

mengajar, guru mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan

cukup efektif memberikan hasil yang baik clan memuaskan, atau

sebaliknya. Guru hendaknya terns menerus mengikuti hasil belajar

yang telah dicapai oleh peserla didik dari waktu kewaktu.

Page 38: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

27

Informasi y:mg diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan

balik terhadap proses belajar mengajar.30

Guru hendaknya mampu dan terampil dalam melaksanakan

penilain, karena dengan penilaian, guru dapat mengetahui prestasi

yang dicapai peserta didik setelah melaksanakan proses belajar

mengajar dan akan terns menerus ditingkatkan untuk memperoleh

hasil yang optimal. Demikian pula dengan ketepatan materi yang

telah disampaikan, sehingga mendapatkan hasil yang optimal pula.

B. Nmmsa Islami di Sekolah

1. Pcngertian Nuansa Islami

Dalam kanrns Besar Bahasa Indonesia (2001) d.ijelaskan bahwa kata

"Nuansa" berarti variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil

sekali, atau kepekaan terhadap, kewaspaclaan atas, atau kemampuan

menyatakan aclanya pergeseran yag kecil sekali tentang makna atau nilai.31

Seclangkan kata Islami yaitu bersifat keislaman.32 Jacli yang climaksucl

degan nuansa Islami mempunyai arti suatu keadaan yang mempunyai

corak keislaman atau sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Kata Islami sepadan dengan kata religius yang dalam Kanrns Besar

Indonesia dinyatakan bahwa Religius berarti bersifat religi atau

keagamaan, atau yang bersangkut paut dengan religi (keagamaan). Dalam

konteks pendidikan yang dimaksud nuansa Islami adalah suasana atau

iklim kehidupan keagamaan yang dampaknya ialah berkembangnya suatu

pandangan hidup yang bernapaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nila-nilai

agama, yang diwujudkan dalam sikap hidup se1ia ket,erampilan hidup oleh

para warga sekolah dalam kehidupan mereka sehari-hari.33

30 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesiona/,(Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), Cet. XXII, h. 12 31

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2001), Edisi-IIJ, h. 788

32 Tim Pri1na Pena. J[amus Lenfikan Rnhn.lii.n TndnnP_,dn flnknrtn· nitn 'MPrlln

Page 39: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

28

Sedangkan secara profesiona,l nuansa/suasana agamis dapat

diartikan sebagai suasana dari hubungan harmonis yang saling dan

melaksanakan kewajiban masing-masing berdasarhm norma-norma yang

diajarkan oleh Al-Qur'an dan hadits Rasulullah Saw. Operasionalnya

biasanya dituangkan dalam tata tertib sekolah yang harus ditaati oleh

semua pihak baik kepala sekolah, guru maupun peserta didik bahkan

masyarakat lingkungan sekolah.34

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa nuansa Islami

adalah suatu budaya clan iklim lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai

ajaran agama Islam yang dapat tercipta melalui hubungan antar warganya

yang saling melaksanakan kewajiban masing-masing berdasarkan ajaran

al-Qur' an dan sunnah.

2. Dinamika Kchidupan Islami di Sekolah

Dinamika kehidupan Islami di sekolah dapat terlihat dari keterlibatan

seluruh warga sekolah secara langsung clan aktif, clalam setiap kegiatan­

kegiatan keagamaan, mereka mampu mengontrol dirinya masing-masing

serta dapat menjadikan diri mereka contoh yang baik dan sesnai dengan

ajaran agama Islam. Dan kegiatan-kegiatan keagamaan serta praktik­

praktik keagamaannya yag dilaksanakan secara terprogram dan rutin

(istiqomah) di sekolah dapat menciptakan pembiasaan berbuat baik dan

benar sesuai dengan ajaran agama Islam. Sehingga agama me1~jadi sumber

nilai dan pegangan dalan1 bersikap dan berperilaku baik dalam lingkup

pcrgaulan, belajar, olah raga dan lain-lain.

Pembiasaan berbuat baik dan benar yang merupakan keteladanan

dapat dimulai dari kepala sekolah, para pendidik clan semua tenaga

kependidikan serta anggota masyarakat yang ada di sekitar sekolah.

Setelah itu peserta didik harus mengikuti clan membiasakan diri berbuat

baik clan benar sesuai clengan apa yang telah dicontohkan oleh kepala

Page 40: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

29

sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan bahkan anggota masyarakat di

sekitarnya.

Kehidupan yang Islami dapat tercipta melalui kegiatan-kegiatan

keagamaan yang terdapat dalam kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler sekolah, sehingga lingkungan sekolah tersentuh dengan

rasa keagamaan yang kental. Kegiatan-kegitan tersebut dapat terbagi

dalam empat kunm waktu yaitu: kegiatan harian, kegiatan mingguan,

kegiatan bulanan dan tahunan.

a. Kegiatan Harian

Kegiatan harian yang dapat dilaksanakan dan dapat

menggambarkan nuansa Islami di sekolah anatarn lain:

I) Menciptakan situasi sekolah Islami yang konclusif

Tujummya adalah menciptakan suasana lingkungm1 sekolah

dan warga sekolah yang Islami sehingga lingkungan sekolah akan

tersentuh oleh rasa keagamam1. Kegiatan ini clilakukan melalui:

membiasakan mengucap salan1 sambil cium tm1gan kepada kepala

sekolah dan seluruh guru setiap be1jumpa dan memperclengarkan

lantuan ayat-ayat Al-Qur'an melalui radio atau kaset pada waktu

pagi hari dan lantunan lagu-lagu Islami pada jam istirahat.

2) Berdo'a bersmna baik di awal clan akhir jan1 pelajaran

Tujaunnya adalah agar, guru pe~erta didik dan s1sw1

memperoleh ketengan dan dibukakan oleh Allah mata hatinya dm1

dilapm1gkan dadanya dalam memberi dan menerima ilmu

pengetahumi.

3) Tadarus Al-Qur'an dan terjemahannya

Tujummya adalah terciptanya suasana yang bersifat Islmni

serta menambali kelancm·an dalam membaca Al-Qur'an juga

menimba pahala yang clijanjikan Allah SWT serta mempe1tebal

keimanan. 35

Page 41: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

30

Menurut Zakiyah Darajat, membaca doa dan ayat-ayat kitab

suci Al-Qur'an dapat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

seseorang. Hal ini dikarenakan adanya keyakinan yang dimiliki

oleh seseora.'1g. Dengan demikian, keyakinan seseorang terhadap

sesuatu dapat berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya36

4) Shalat zhuhm be1jamaah dan shalat dhuha

Tujuannya adalah untuk mengaplikasikan ilmu

pengetahuan agan1a Islam yang telah diperoleh dari pelajaran

agama Islam di kelas serta membiasakan pese1ia didik untuk

melakukan shalat secara be1janrnah setelah selesai jan1 pelajarnn

berakhir. Dan melalui shalat dhuha diharapkan peserta didik

terbiasa melaksanakan shalat-shalat sunnah. Waktu

pelaksanaannya pada jam istirahat atau ketika jam pelajaran

kosong karena gurunya berhalangan hadir.

5) Melengkapi bahan kajian mata pelajaran umum dengan nuansa ke

Islanrnn yang relevan dengan nilai-nilai ajaran agama/dalil nash

Al-Qur' an atau Hdits Rasulullah

6) Menciptakan hubungan ukhuwah Islamiyah dan kekeluargaan

antara guru, pegawai, pese1ia didik dan masyarakat sekitar.

7) Menjaga ketertiban, kebersihan, dan terlaksananya amal shaleh

dalam kehidupan yang serba ibac\ah di kalangan peserta didik,

karyawan, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah.37

b. Kegiatan Mingguan

I) Ekstrakurikulcr Rohis

Tujuan utamanya adalah agar peserta didik Muslim secara

kaffah baik aqidah, amal ibadah maupun mua'amalah. Untuk

menarik minat dan selera para peserta didik, pembimbing dan

ketua rohis mendatangkan nara sumber dari luar.

Page 42: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

32

Tujuan dari kegiatan ini adalah mendalami setiap peristiwa

penting untuk dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan

peijuangan dan pengorbanan para pejuang yang terdahulu terutama

teladan para Nabi dan Rasul. Sebagaimana dijelaskan dalmn firman

Allah dalam surah al-Ahjab ayat 21 yang berbunyi

:i.111 ,, - '·G; • .. -.1~~-·1 <1111 J ,UJ_ • 'l::\ '·l.S''.iS.l Y.'-Y. U (..)"'-,! Y-" - 3- .) ~ I LJ

I'-.':<: :..'.ill - -<:; - · \:l\ -' -.~r . ~ ..r ..9 .r r -9:"' ..9

"Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu, bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat allah dCln hari kemudian, dan yang bcrnyak memuja Allah:

Sedangkm1 waktu pelaksmmmmya disesuaikan dengan

waktu yang telah clitentukan clalam kalencler Nasional.

2) Pesantren Ramaclhan/Kilat

Selama bulan Ramadhan, secara kontinu pesantren kilat

perlu diprogramkan. Pelajar-pebjar pacla tingkat SLTP dapat

mengikutinya tanpa terkecuali. Tujuan kegiatan ini aclalah agar

peserta didik dapat menimba itmu pengetahuan praktis yang tidak

diajarkan clalam Kurikulum Tingkat Satuan Penclidikan.

3) Khataman Al-Qur'an clan lstighasah

Tujuannya adatah agar peserta didik selama tiga tahun

tadm·us Al-Qur'an minimal satu kali secara resmi clikhatam. Dm1

kegiatan ini cliharapkan clapat menciptakan suasana ketenangan dan

keclamaian bagi seluruh warga sekolah.

4) Penyembelihan Hewan Qurban

Tujuan kegiatm1 ini adalah agar para guru clan pegawai

berlatih rela berkurban sesuai dengan kemampuan masing-masing

clan dampaknya clapat memberi contoh kepacla para pese1ia

clidiknya.

5) Kelompok Nasyid

Tujuan dari kegiatan ini aclalah agar peserta clidik mencintai

Page 43: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

32

2) Pesantren Ramadhan/Kilat

Selarna bulan Ramadhan, secara kontinu pesantren kilat

perlu diprogramkan. Pelajar-pelajar pada tingkat SLTP dapat

mengikutinya tanpa terkecuali. Tujuan kegiatan ini adalah agar

peserta didik dapat menimba ilmu pengetahuan praktis yang tidak

diajarkan dalam Kurikultun Tingkat Satuan Pendidikan.

3) K.hataman Al-Qur'an dan Istighasah

Tujuannya adalah agar peserta didik selama tiga tahun

tadarus Al-Qur'an minimal satu kali secara resmi dikhatam. Dan

kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan suasana ketenangan dan

kedamaian bagi seluruh warga sekolah.

4) Penyembelihan Hewan Qurban

Tujuan kegiatan ini adalah agar para guru dan pegawai

berlatih rela berkurban sesuai dengan kemampuan masing-masing

dan dampaknya dapat memberi contoh kepada para peserta

didiknya.

5) Kelompok Nasyid

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar peserta didik mencintai

seni yang bersifat Islami, serta agar peserta didik dapat menangkal

masuknya kebudayaan yang berasal dari budaya asing yang

bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Yang lebih penting lagi

melalui seni nasyid dapat menambah syiar Islam sekaligus sebagai

media dakwah.

6) Puisi Islami

Tujuannya adalah melalui baca tulis puisi, digalakkan puisi­

puisi yang bersifat Islami, sehingga apabila ada acara resmi hari

besar Islam, peserta didik dapat menampilkan puisi yang telah

disiapkan sebelumnya.38

Di samping kegiatan-kegiatan di atas, kehidupan Islami dapat pula

terwujud dengan membfr,sakan diri dengan membaca basmalah pada setiap

Page 44: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

33

memulai pekerjaan dan mengakhirinya dengan doa. Semua perbuatan dan

tingkah laku umpamanya di dalam berpakaian hendaknya sesuai dengan

tuntutan ajaran agama Islam.

Kehidupan yang Islan1i dapat pula tergambar melalui gambar­

gambar dan kaligrafi tulisan ayat-ayat AI-Qur'an yang diletakkan di semua

ruangan kelas agar semua peserta didik mendapatkan suasana relegius.

Demikian pula dengan adanya fasilitas ruang praktik ibadah, masjid atau

mushalla sekolah, diharapkan agar setiap hari peserta didik dibiasakan

shalat berjama'ah, serta melakukan kegiatan ibadah lainnya.

Dengan adanya kehidupan yang Islami di sekolah, maka

diharapkan proses sosialisasi yang dilakukan peserta didik di sekolah akan

dapat mewujudkan manusia yang menghayati dan mengamalkan ajaran

agamanya, sehingga kelak apabila mereka terjun dalan1 masyarakat dapat

mewujudkannya. Kita tentu menyadari sepenuhnya bahwa sekolah adalah

batu loncatan untuk hidup di masyarakat.

3. Urgensi Pcnciptaan Nuansa Islami

Untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

bertal(wa kepada tuhan Yang Ma11a Esa serta berald1lak mulia, sekaligus

tidak bermental korup, tidak bisa hanya mengandalkan pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam yang hanya 2 jam pelajaran. Tetapi

diperlukan kerja sama yang harmonis dan interaktif yang sarat dengan

nilai-nilai ajaran agama Islam di antara para warga sekolah dan para guru

se1ia tenaga kependidikan yang ada di dalanmya. Dalan1 kegiatan

interaktif yang sarat dengan nilai-nilai islami dapat tergambar nuansa

Islami yang kental di sekolah.

Di samping itu dalam mendidik karakter dan nilai-nilai yang baik

pada peserta didik, diperlukan proses pembinaan terpadu secara terns

menerus diantara beberapa dimensi yaitu: moral !mowing, moral feeling

dan moral action. 39

Pada tatanan moral action, agar peserta didik terbiasa memiliki

Page 45: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

34

keimanan dan ketakwaan, malca diperlukan penciptmm suasana religius di

sekolah. Hal ini di sebabkan karena nilai-nilai keimanan dan ketakwaan

yang melekat pada diri pese1ia didik kadang-kadang bisa terkalahkan oleh

godaan-godaan setan baik yang berupa jin, manusia maupun budaya­

budaya negatif yang berkembang di sekitarnya. Karena itu, bisa jadi

peserta didik pada suatu hari sudah kompeten dalam menjalankan nilai­

nilai keimanan dan ketakwaan, namun pada suatu saat yang lain menjadi

tidak kompeten lagi. Di dalam se buah hadits Nabi Saw, dinyatakan

bahwa ~..i .YJ:l wl ... ;'J\" yang artinya iman itu bertambah dan berkurang40

Penciptaan nuansa atau suasana religius yang kental di sekolah yang

meliputi tata pergaulan, pakaian, praktik ibadah dan lain-lain sebagai suatu

upaya dalam penananlan ranah afektif atas pendidikan agama Islam yang

berorintasi kepada pembentukkan sikap mental peserta didik kearah

menumbuhkan kesadaran beragama khususnya Islam. Beragama tidak

hanya pada kawasan pemikiran saja, tetapi juga me:masuki kawasan rasa

dan praktis . Karena itu sentuhan-sentuhan emosi beragama serta kegiatan­

kegiatan perlu dikembangkan. Dan salah satu metode pendidikan yang

banyak kaitannya dengan sentuhan emosi adalah nuansa Islami I suasana

religius di sekolah41

Sedangkan rnenurut Abdul Rachman Shaleh dalam bukunya

Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Visi, Misi dan Aksi menyatakan

bahwa dalam upaya mewujudkan ciri khas agama Islam agar dapat

dikembangkan pada satuan pencliclikan dari scnrna jcnis pendiclikan dan

dapat pula yang lebih spesifik karena penyelengaraannya oleh Depmiemen

Agama, yaitu pada Madrasah (Ibticlaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah)

cliperlukan penciptaan suasana keagamaan di sekolah, suasana kehidupm1

_,,_,,,_ ,_,._ -- ---~ T/'_ -- ~ ""----~-

Page 46: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

35

keagamaan di sekolah sebagai lingknngan yang kondusif dalam proses

pendidikan yang dijalankan.42

Jadi, urgensi penciptaan nuansa Islami tidak hanya sebagai metode

dalam menanan1kan ranah afektif atas pendidikan agama Islam yang dapat

membentuk sikap clan mental peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman, be1takwa dan berakhlak mulia, akan tetapi, juga sebagai metode

dalam pengembangP.n ciri khas agama Islam yang merupakan identitas

madrasah.

4. Model-Model Penciptaan Nuansa Islami di Sekolah

Penciptaan nuansa Islami di sekolah merupakan salah satu sarana

dalam menanan1kan nilai-nilai ajaran agama Islam kepada peserta didik.

Di dalam upaya penanaman nilai-nilai tersebut membutuhkan model dan

pendekatan agar prosesnya berjalan secara efektif. Ada beberapa macam

model yang dapat dikembangkan guru agama dalam upaya penananrnn

nilai-nilai ajaran agama Islam kepada peserta didik yaitu sebagai b.erikut:

a. Model pewarisan melalui pengajaran atau semacam indoktrinasi yaitu

penanaman dan penyampaian nilai-nilai kepada peserta didik dan

sering dipompakan dengan pengulangan-pengulangan, latihan dan

bahkan pemaksaan secara mekanistis.

b. Model pengembangan kesadaran nilai, ada pendapat yang mengatakan

bahwa kesadaran akan nilai-nilai tidak bisa diajarkan langsung secarn

indoktrinatif. Nilai bias dikatakan nilai bila ditemukan sendiri oleh

anak didik dan dialaminya sendiri.

c. Model pengembangan nilai etika mandiri yaitu, model pengembangan

kesadaran nilai pada anak didik melalui perubahan idenya tentang apa

yang baik dan apa yang buruk yang dapat digolongkan dalam beberapa

tahap 43

Sedangkan Menurut Drs. Muhaimin, M.A, dalam bukunya

Paradigma Pendidikan Islam menyebutkan bahwa "Model adalah sesuatu

42 Abdul Rachman Shaleh. Madrasah dnn PPndidilrnn Anni< Rnna~n·Vit-i ll1fit'i

Page 47: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

36

yang dianggap benar, tetapi bersifat kondisional. Karena itu, model

penciptaan snasana religius sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi

tempat model itu akan diterapkan beserta penerapan nilai-nilai yang

mendasarinya. "44

Model-model penciptaan suasana religius yang dimaksud antara lain:

a. Model Struktural

Pencip·caan suasana religius dengan model structural yaitu

penciptaan suasana religius yang disemangati oleh adanya peraturan­

peraturan, pembangunan kesan, baik dari luar atas kepemimpinan atau

suatu kebijakan suatu lembaga pendidikan atau suatu organisasi.

Model ini biasanya bersifat"top-down" yakni kegiatan keagamaan

yang dibuat atas prakarsa atau instruksi dari pejabat/pimpinan.

b. Model Formal

Penciptaan suasana religius model formal yaitu penciptaan

suasana religius dimana peserta didik diarahkan untuk menjadi pelaku

agama yang loyal, memiliki sikap (keberpihakan) dan dedikasi atau

pengabdian yang tinggi terhadap agama yang dipelajarinya. Model ini

berimplikasi terhadap pengembangan pendidikan agama yang lebih

berorientasi pada keakhiratan, sedangkan masalah dunia dianggap

tidak penting, serta menekankan pada pendalaman ilmu-ilmu

keagamaan yang merupakan jalan pintas untuk munuju kebahagiaan

akhirat.

c. Model Mekanik

Model mekanik dalam pcnciptaan suasana rcligius adalah

penciptaan penciptaan suasana religius yang didasari oleh pemahaman

bahwa kehiclupan terdiri atas berbagai aspek, dan pendidikan

clipanclang sebagai penanaman dan pengembangan seperangkat nilai

kehidupan, yang masing-masing bergerak dan be1jalan menurut

fungsinya. Model ini berimplikasi terhadap pengembangan pendidikan

agama yang lebih menonjolkan fungsi moral clan spiritual atau dimensi

Page 48: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

37

afektif dari pada kognitif dan psikomotor.

d. Model Organik

Penciptaan suasana religius dengan model organik yaitu

Penciptaan suas8na religius yang disemangati oleh adanya pandangan

bahwa pendidikan agama adalah kesatuan atau sebagai sistem yang

berusaha mengambangkan pandangan atau semangat hidup agamis,

yang dimanifestasikan dalam sikap hidup dan keterampilan hidup yang

religius. Model penciptaan ini berimplikasi terhadap pengembangan

pendidikan agama yang dibangun dari fundamental doktrins dan

fundamental values yang tertuang dan terkandung dalam Al-Qur'an An

Sunnah sebagai sumber pokok. Kernudian bersedia dan mau menerima

konti"ibusi pemikinm dari para ahli se1ia mempetimbangkan konteks

historisnya. 45

Dalam penciptrum nuansa atau suasana religi.us di sekolah tidak

hanya dapat dilalrnkan melalui model-model, tetapi juga harus rnelalui

beberapa pendekatan diantaranya: pendekatan pembiasaan, keteladanan,

dan pendekatan persuasif atau mengajak kepada warganya dengan cara

halus, dengan memberikan alasan dan prospek baik yang bisa meyakinkan

mereka. Sifat kegiatannya bisa berupa aksi positif dan reaksi positif. Bisa

pula proaksi, yakni membuat aksi atas inisiatif sendiri, jenis dan arah

ditentukan sendiri, tetapi membaca munculnya aksi-aksi agar dapat ikut

memberi warna clan arah pada perkembangan. Bisa pula berupa antisifasi,

yakni tindakan aktif menciptakan situasi dan kondiGi ideal agar tercapa

tujuan idealnya.46

Sedangkankan menurut muhaimin dari hasil penelitiannya mengenai

penciptaan suasana religius di SMUN 4 Malang mengatakan bahwa dalam

45 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), Cet. Ill, h.306-307

Page 49: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

38

menanamkan pendidi.kan nilai-nilai aJaran agama islam terdapat dua

pendekatan yang hatus digunakan yaitu: pertama, ptmdekata pengalaman,

pendekatan ini m<'mberikan pengalaman keagamaan kepada peserta didik

dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Kedua, pendekatan

pembiasaan, pendekatan ini memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk senantiasa mengamalkan ajaran agama islam dan atau akhlak al­

karimah.47

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penciptaan nuansa islami sebagai

sarana penanaman nilai-nilai ajaran agama islam tidak hanya dengan

menentukan model yang cocok dengan kondisi yang ada, akan tetapi harus

pula memilih pendekatan yang tepat sehingga tujuan yang diharapkan

dapat tercapai deng

Page 50: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk memudahkan data, fakta dan infonnasi yang mengungkapkan

dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini, penulis menggunakan

metode cleskripsi analisis clegan melalui 2 jenis penelitian yaitu:

I. Penelitian lapangan. J enis penelitian lapangan ini climaksuclkan agar dapat

cliperoleh fakta, data dan informasi yang lebih obyektif clan akurat

mengenai penciptaan nuansa islami di sekolah.

2. Penelitian kepustakaan, jenis penelitian ini penulis lakukan dengan

mempelajari atau menelaah dan mengkaji buku-buku yang erat kaitannya

dengan masalah yang akan dibahas yaitu peran gurn agama islam dalam

mendorong treciptanya nuansa islami di sekolah.

B. Tempat Dan Waktu Pcnelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 20 Bekasi yang beralamat di

Jin Felesia I, Jati Bening II, Jati Bening Barn, Pondok Gede, Bekasi. Dan

waktu yang terhitung dari tanggal 6 agustus sampai tanggal 28 agustu 2008.

C. Unit Analisa Data

TT.-!J. ~~-1!-- .J_ ... _ .. _ •. .J! •. ! ~1- .. ! ·--·-··'--! -1-·- ----··--1 ---.--!!._! ___ Tl- .... 1._!

Page 51: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

40

wakil populasi yang diteliti. 1 Sedangkan Nana Sudj.ana, san1pel adalah

sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama,

sehingga betul betul mewakili populasi2

Unit analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

siswa/siswi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian, dengan populasi

sasaran aclalal1 siswa-siswi SMP Negeri 20 Bekasi kelas VIII sampai kelas IX,

dengan jumlah 648. Sedangkan populasi te1jangkau atau sampel

penelitiannnya adalah siswa-siswi kelas VIII clengan jumlah 345 siswa. Maka

dalan1 penelitian ini penulis menggunakan sampel yaitu siswa-siswi kelas

VIII. Dalan1 menentulrnn jumlah sampel yang diambil pacla penelitian ini

penulis mengacu kepada pendapatnya Suharsimi Arikunto yaitu apabila

subjeknya kurang clari 100, lebih baik cliambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar

clapat cliambil antara 10-15% atau 20-25% atau !ebih.3

Penarikan sampel clilakukan dengan tekhnik random sampling yaitu

dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa-siswi secara acak

dengan cara memilih responden pada kelas VIII (terdiri dari 8 kelas) untuk

dijaclikan sampel. Pada penelitian ini penulis mengambil 12% dari populasi

te1jangkau yaitu kelas VIII yang selurulmya berjumlah 345 siswa/siswi,

sehingga cliperoleh sampel sebanyak 42 siswa/siswi.

D. lnstrumen Penclitian

Instrument penelitian ini dalam bentuk non-tes yaitu menggunalcan

angket clan wawancara. Angket ini dalam bentuk questioner yang

diperuntukkan kepada siswa, untuk mendapatkan informasi mengenai peran

guru agama dalam mendorong terciptanya nuansa islami di sekolah. Peran

guru agama Islam aclalal1 sebuah usal3a yang clilakukan oleh pm·a guru agama

islam. Sedangkan num1sa islami di sekolah adalah suatu konclisi atau iklim

kehiclupan keagamaan yang dampaknya ialah clapat mewarnai kehidupm1 ym1g

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendeka.ran Praktek, (Jakarta: D !~~I,~ f"'I:~,.,,. '"lf\f\'1\ f"",,.,_ VVTT t. 11\0 1 f\f\

Page 52: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

~

41

bernapaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nila-nilai agama, yang diwujuc\kan

dalam sikap hiclup se1ia keterampilan hiclup oleh para warga sekolah c\alam

kehic\upan mereka sehari-hari.

Kemuclian ins!rument non-tes clalam bentuk wawancara 1111

c\iperuntukkan kepada guru agama islam sebanyak 2 orang clan kepala sekolah,

yang c\ipergunakan untuk menc\apatkan informasi mengenai peran guru agama

islam clalam menc\orong terciptanya nuansa islami di sekolah

Dari semua itu acla beberapa hal yang ingin dapai: di ukur oleh penulis

melalui pengamatan langsung atau observasi yaitu bagaimana penulis melihat

usaha yang c\ilakukan oleh guru agama islam SMP Negeri 20 Bekasi, baik

dari segi perilaku yang bisa menjac\i suri taulaclan, maupun penclekatan yang

c\ilakukan kepada pimpinan sekolah c\alam mernbantu mewujudkan

terciptanya nuansa Islami di SMP Negeri 20 Bekasi. Selain itu penulis akan

melihat apa saja sarana prasarana yang menjadi faktor pendukung yang

ditemukan oleh guru agama islam, dan yang terakhir adalah gambaran tentang

nuansa islami yang terjadi di sekolah, apakah nuansa islami di sekolah

tersebut suc\ah tercipta sebelumnya atau belum tercipta sama sekali.

Tabcl. 1

Dimensi dan lndikator

No Dimcnsi Indikator Nomor Item

I Peran Guru Mendorong tereiptanya nuansa islami di

Agama ls lam sekolah 1,5,6,14

sebagai motivator 2,4

lvlemberikan keteladanan kepacla peserta

didik. 3,12,13

~-

Profesionalisme guru agarna islam 7,10,11,15

dalarn proses pendidikan ---· ~ . - -

Page 53: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

42

2 Nuansa Islami Di Memahami suasana sekolah yang 20,27,28

Sekolah kondusif

Mengetahui busana yang digunakan 26

okh warga sekolah ,_

\ilengetahui frekuensi ibadah siswa di 23,24,25,

sekolah 1--

Mengetahui frekuensi kebiasaan warga

sekolah dalam mengucap salam bila 21,29

bertemu dan dalam menetapka peraturan

Mengetahui sarana prasana sekolah dan

lainnya sebagai faktor penclukung 16,17,18 ,30

-Mengetahui frekuensi sekolah c\alam

memperingati hari-hari besar islam. Dan 19,22

prestasi sekolah.

Tabcl. 2

Kisi-kisi instrumcn ~--~

No Indikator Jumlah Buth· pcrtauyaau

I Peran guru agama islam 15

2 Sarana prasarana dan faktor Pendukung 5 ----

" Nuansa Islami IO ~

""

E. Telmik Peugumpulan Data

Dalam menghimpun dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam

penclitian ini, teknik yang digunakan aclalah:

1. Observasi, yaitu pcngamatan clan pencatatan secara sistematis terhac\ap

fenomcna-fenomenayang akan cliselicliki. Observasi merupakan cara

langsung mengamati perilaku subjek penclitian. Untuk mengamati

Page 54: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

43

dalam membantu mev,'Ujudkan terciptanya nuansa islami di SMP Negeri

20 Bekasi serta akti i'itas dan kegiatan subjek penelitian yang terjadi di

sekolah tersebut.

2. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan rnelakukan wawancara

secara langsung degan guru agama Islam dan kepala sekolah. Untuk

memperoleh informasi mengenai peran guru agama dalam mendorong

terciptanya nunasa islami di sekolah. Di sini penulis mengadakan

wawancara dengan kepala sekolah dan guru bidang study pendidikan

agama Islam SMP Negeri 20 Bekasi sebanyak 2 orang.

3. Angket, yaitu sejumlah pertanyaan te1iulis yang digunakan untuk

memperoleh infonnasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket ini ditujukan kepada

siswa-siswi SMP Negeri 20 Bekasi, digunakan untuk memperoleh data

tentang peran guru agama dalam mendorong tercip1anya nuansa islami di

sekolah.

F. Tcknik Analisa Data

Dalan1 pengumpulan data penulis menggunakan instrwnent

wawancara, angket dan observasi, tiap-tiap instrument tersebut berguna untuk

melengkapi data yang diperoleh peneliti.

Setelah mengkategorikan basil angket, perhitungan yang peneliti

gunakan adalah untuk mengetahui besar kecilnya peran guru agama islam

dalam mendorong terciptanya nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi, Maka

teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

deskriptif yang harus melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Mengolah hasil wawancara dengan mendiskripsikannya

2. Melakukan klasifikasi data yang terkumpul melalui angket

3. Melakukan presentase terhadap data sesuai klasifikasi masing­

masing dengan menggunakan rumus clistribusi frekwensi yaitu:

P =EX 100%

Page 55: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

p

F N 100%

= Angka prosentasenya = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya =Number of cases atau banyaknya individu. = Bilangan tetap (konstanta)

44

4. Mendishipsikan data dalam kata-kata agar dapat dimengerti clan

dipahami.

5. Menginterpretasikan data agar dapat diketahui hasilnya sesum

kategori kuantitaif yang telah ditentukan penelitian.

Tabet. 3

k' ... dlh: Skala yang digunakan dalmn penulisan aooran s nos1 1111 a aa

No Prosentase % Penafsil'an

I 100% Seluruhya

2 90%-99% Hmnpir Selurulmya

3 60%-89% Sebagian Besar

4 51%-59% Lebih clari Setengah

5 50% Setengahnya

6 40%-49% Hampir Setengalmya

7 10 %-39 Sebagian Kecil

8 1 %-9% Seclikit Sekali

9 0% Tidakada

Tabel. 4

Untuk mengetahui peran guru agama islmn clan nuansa islami di SMP

Negeri 20 Bekasi. Maka penulis menetukan kriteria kuantitatif berdasarkm1

jumlah nilai prosentase angket seluruhnya dengan ketentuan sebagai berukut:

No Prosentasc % Kategori

1 80 %-100 % Sangat Baik

2 60%-79 % Baik

3 40%-59% CukupBaik -

4 <39% KurangBaik

Page 56: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

BAB IV

HA.SIL PENELITIAN

A. Gambaran Umnm Sekolah

1. Sejarah Singkat

SMP Negeri 20 berdiri pada tahun 1991 dan statusnya fillial atau

masih menginduk kepada SMP 1 yang beralamat di jalan gang Masjid

Pondok gede Bekasi. Pada tahun 1994 SMP Negeri 20 resmi memisahkan

diri dan menjadi SMP Negeri 3 dan selanjutnya pada tahun 1997 nama

SMP Negeri 3 berubah menjadi SMP Negeri 20 Bekasi karena adanya

otonomi daerah yang menetapkan nama-nama sekolah sesuai dengan

urutan penegriannya. 1 Adapaun nama-nama kepala sekolahnya adalah

sebagai berikut dan t<3rhitung dari tahun:

Tahun 1993-1995

Tahun 1995-1999

Tahun 1999-2002

Tahun 2002-2005

: Drs. Eman Sulaiman

: Drs. Adang Ramadhan

: Drs. Kustaman

: Drs. Erry Zakaria, MM, M.Pd

Tahun 2005-Sekarang: Drs. H. Sahroni, S.Pd, M. Pd

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi sckolah"unggul dalam prestasi berlandaskan iman dan takwa

"dengan indikator:

Page 57: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

1 ). Unggnl dalam prestasi akademik.

2). Unggul dalam prestasi 11011-akademik

3). U11ggul dalam kegiata11 keagamaa11.2

b. Misi sekolah:

46

I). Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, kreatif dan

professional.

2). Meningkatkan disip!in dalam kegiatan belajar mengajar.

3). Meningkatkan kegiatan ekstraknrikuler.

4). Menggali potensi siswa dalam bidang non-akaclemik

5). Menumbuhkan penghayatan terhaclap agama yang clianut.

6). Menumbuhkan inovasi, kreativitas, clan clemokrasi clalam

pembelajaran.

7). Meningkatkan partisipasi masyarakat clalam melaksanakan

pencliclikan clan pengajaran.3

c. Tujuan Sekolah:

I). Mencapai kelulusan siswa I 00%.

2). Meningkatkan ~·ata-rata Ujian Nasional+ 0,2.

3). Mencapai nilai KKM 2: 62 untuk semua mata pelajaran.

4 ). Meningkatka!1 profesioanlisme guru.

5). Meningkatkan keimanan clan ketakwaan.

6). Membentuk kelompok siswa pecinta mata pelajaran.

7). Meningkatkan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler .

8). Mengoptimalkan pelatih ekstrakurikuler.

9). Mengoptimalkan peran se1ia masyarakat.

I 0). Menyecliakan sarana prasarana ekstrakurikuler.

11 ). Meningkatkan insentif kesejahteraan guru clan karyawan.4

2 Buku Profil SMP Negeri 20 Bekasi dan Program kegiatan Tahunan, Tahun Pelajaran 2007 /2008, h. 2

3 Buku Profil SMP Negeri 20 Bekasi dan Program kegiatan Tahunan, Tahun Pelajaran 2007/2008, !1. 2-J

Page 58: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

No

01.

02.

03.

04.

05.

(\f.

47

3. Letak Geografis

SMP Negeri 20 Bekasi beralamat di "jalan Felesia I Jati Bening II,

Jati Bening Baru Pondok Gede Bekasi 17412", dengan batas wilayah

sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan tanah lapang.

Sebelah selatan berbatasan dengan jalan raya felesia VII

Sebelah barat berbatasan denganjalan raya felesia I

Sebelah timur berbatasan dengan perkan1pungan warga Jati bening II

J ati bening barn.

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

SMP Negeri 20 Bekasi terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 1 orang

wakil kepala sekolah, 40 orang gnru mata pelajaran, 8 orang tenaga

administrasi, 2 Orang satpam dan 3 orang pembantu. J adi j=lah

keseluruhan tenaga kependidikan SMP Negeri 20 Bekasi adalah 56 Orang.

Adapun data terperincinya sebagai berikut:

a. Keadaan Guru dan Karyawan

Tabel. 5

Keadaan Guru dan Karyawan

Nama Jenis Guru Bidang Study Keterangan

H. Sahroni, S.Pd, M.Pd Guru Bk Bimbingan Konseling Kepala Sekolah

Drs. Langaster Sirait Guru Mata Pel. Penjaskes Guru Pembina

Minnaria Nurhaida. P Guru Mata Pel. IPS-Terpadu Guru Pembina

Frida Novarita Guru Mata Pel. IPS-Terpadu Guru Pembina

Dra. Ai Mulyaningsih Guru Mata Pel. PAI & Bhs. Sunda Guru Pembina

c ....... ~.:.1~TTT....l~ •. ~+ 0 n.J r, ______ ~K~L~ T\_1 ~' . ~ - ..

Page 59: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

48

07. Sumihar Br Pinero, BA Guru Mata Pel. Bahasa Indonesia Guru Pembina -

08. Drs. Sukanta Gum Mata Pel. Seni Budaya Guru Pembina

09. Drs. Sutrisno Guru Mata Pel. Maternatika Guru Pembina

10. Endang Waniati Gum Mata Pel. Bahasa Inggris Gum Pembina

11. Yan Diana, S.Pd Guru Mata Pel. IPS-Terpadu Guru Pembina

12. Dra. Ekasari. F Guru Mata Pel. IPA-Biologi GuruDewasa

13. Ernanita Guru Mata Pel. PPKn GuruDewasa

Tk.l

14. Entisaryudisrni Guru Mata Pel. Mulok Ket. Jasa GuruDewasa

15. Yenni, S.Pd Guru Mata Pel. Matematika GuruDewasa

16. Elfawati, S.Pd Guru Mata Pel. IPA-Fisika & Kimia GuruDewasa

17. Rumondang, BA Guru Mata Pel. PP Kn GuruDewasa

18. Wawan Eko S, S.Pd Guru Mata Pel. Bahasa Inggris GuruDewasa

Tk.l -19. Mimin Wiati, S.Pd Guru Mata Pel. Bahasa Daerah GuruDewasa

20. Purwati Ningsih, S.Pd Guru Mata Pel. Bimbingan Konseling GuruDewasa

Tk.l

21. A. Salim, S.Ag Gum Mata Pel. PAI GuruDewasa "

22. Yus Widiyanti, S.Pd Guru Mata Pel. Bahasa Indonesia GuruDewasa "

23. Ooy Gartiah Guru Mata Pel. Seni Budaya GuruDewasa ~ _..,,,_

24. Drs. Bosihar Panjaitan Gum Mata Pel. Matematika GmuDewasa

25. Endang Purwaningsih

Gmu Mata Pel. Bahasa Indonesia GmuDewasa S.Pd

26. Yuyun Yulianigsih,

Guru Mata Pel. Bahasa Indonesia GumDewasa S.Pd

Page 60: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

49

28. Nurhadi, S.Pd Guru Mata Pel. Matematika W akil Kepsek

29. Sofia Ertati Guru Mata Pel. Tata Boga GuruDewasa

30. Adong, S.Pd Guru BK. Bimbingan Konseling Guru Dewasa

31. Irma Andayani, S.Pd Guru BK TataBusana Guru Dewasa

32. Zainal Abidin, S.Pd Gu:u Mata Pel. Bahasa Inggris Guru Dewasa

33. Abdul Rahmat, S.Pd Guru Mata Pel. IPS-Terpadu GuruDewasa

34. Dian Setiawaty, S.Pd Guru Mata Pel. IPS-Terpadu. Guru Dewasa

35. Hotnida Sitompul. S.Th Guru Mata Pel. Pend. Agama Kristen GuruMadya

36. Yam1e Ocsativa, S.Pd Guru BK Bimbingan Konseling GuruMadya

37. Triningsih, S.Pd Guru Mata Pel. IPA-Fisika OBS

38. Sutiyono, S.Pd Guru Mata Pel. Matematika Guru Honorer

39. Dra. Lilis St. Masyitoh Guru Mata Pel. Bahasa Indonesia Guru Honorer

40. Subur Sani Ibrahim, SE Guru Mata Pel. Mulok Komputer Guru Honorer

41. Rahmat, S.Ag Guru Mata Pel. Mulok Komputer Guru Honorer

42. L utfi Khairuddin Guru Mata Pel. Penjaskes Guru Honorer

43 Tuti Sumiati JU. UR - Pengelola TU Administrasi

44 Saur Pakpahan Staff TU Administrasi -Kepegawaian

Bendahara rutin, -45. Subarman Staff TU BOS dan Komite Sekolah

46. Rina Maryani, S.Pd Staff TU - Pentor, keuangan Komite Sekolah .

47 lBvnrli Staff TU - Perlengkaoan

Page 61: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

48

49.

50.

51.

52

53.

54.

55.

56.

No

I -·

2

3

4.

'

50

Desi Kusuma Dewi Staff TU - Kesiswaan

·-Tati Mulia Rosdiana Staff TU - Perpustakaan

Al-Amin Staff TU - Perpustakaan

Amat Sutrisno, S.Pd Staff TU - Surat-Menyurat

Didin Pemb. TU - Pesuruh

Warkos Pemb. TU - Pesuruh

Deni Pemb. TU - Pesuruh

M. Nasehat Akbar SATPAM - KeamananI

Svahroni SATPAM - Keamanan II

b. Keadaan Siswa

Tahun Pelajaran

2003/2004

200412005

200512006

2006/2007 ,..,,..,...,.., '"""" ...

SMP Negeri 20 bekasi merupakan lembaga pendidikan yang

memiliki tiga tingkatan kelas yaitu kelas VII, Kelas VIII dan kelas IX

dengan jumlah masing-masing kelas adalah Kelas VII berjumlah 357

Siswa/siswi, kelas VIII be1jumlah 345 siswa/siswi dan kelas IX

be~jumlah 303 siswa/siswi sehingga jumlah total siswa/siswi SMP

Negeri 20 Bekasi adalah I 005 siwa/siswi ini merupakan data tahun

pelajaran 2007 /2008. Dan adapaun data terperincinya sebagai berikut:

Tabcl. 6

Keadaan Siswa

Jumlalt Siswa

Kls Vll Kls Vl/J /(Is/)( Jml Kls

L p Jml L p Jml L p Jml I, II, III

126 118 244 151 142 293 143 137 280 817

107 120 217 123 113 236 145 138 283 746 159 184 343 106 120 226 122 111 233 802 146 169 315 184 154 338 103 119 222 875 ""' . " --- ... . -- - -

Page 62: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

51

5. Sarana Prasarana ,Sekolah

Tabcl. 7

Sarana Prasarana

No Rmmg Jnmlah Kondisi l Ruang Bela.iar

a. Ruang Kelas 15 Baik b. Ruang Perpustakaan 1 Baik c. Ruang Lab. IPA 1 Baik

d. Ruang Lab. Bahasa I Baik e. Ruang OSIS I Baik f. Ruang Komputer I Baik g. Ruang Kesenian I Baik

2 Ruang Kantor a. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik b. Ruang Wakil Kepsek 1 Baik c. Ruang Gum 1 Baik d. RuangTU 1 Baik e. Ruang WC Kepsek 2 Baik f. Ruang \VC quru I Baik

3 Ruang Penuniimg a. RuangB~. 1 Baik b. Ruang Ekstrakurikuler I Baik c. Ruang Koperasi I Baik d. Ruang Kantin 5 Baik e. Ruang Masjid 1 Baik f. Ruang Gudang I Baik g. Ruang WC Siswa 4 Baik h. PosSATPAM 4 Baik I. Ruang Penjaga Sekolah I Baik j. Ruang Taim1 1 Baik k. RuangDapur I Cukup

4 Lain-lain -

a. Tainan I Baik b. Lahan Parkir 1 Baik c. Lapangan OR/Upacara I Baik d. Lahan Kosong 1 Baik

Semua sarana prasarana dan fasilitas yai1g di miliki SMP Negeri 20 Bekasi

jika dilihat dari fisiknya masih dalam keadaan baik. Sehingga dapat mendukung - - ._' ' ' .

Page 63: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

KEPAL>\. SEKOLI.H

·l H. Sahroni, S.Pd, M.Pd NIP

WAKlLKEPALA SEKOLAil

Nurhadi, S.Pd NIP

~OORDINATOR ! COORDINATOR PKS PKS ERPUSTAKA.AN BK KES!SW,\_t,.N KURlKULUM

Ending P, S.Pd f-1 Purwati Ningsih, S.Pd f--1 Zainal Abidin, S.Pd 1---l Firrla Novarita

NIP NIP NIP NIP

I \YALI KEL-\S r

SISWA

TATAUSAHA

PKSSARANA PKS HU!l-1AS PRASARANA

Ors. Bosihar Panjaitan ,_____, Yuyun yulianingsih, S.Pd I-> NIP f->

NIP

KOORDINATOR LAB IPA: Dra. EkaSari F LAB KOMPUTER: Ralmmat, S.Ag LAB BAHASA: Wawan Eko, S.Pd

?' rJJ. ~ = ~ = ... 0 ~ ., = -· "' ., ;!;. (i"'.l

~ -., :;'

v. t0

Page 64: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

53

B. Deskripsi Dan Analisa Data

Dalam kaitannya dengan peran guru agama dalam mendorong

terciptanya nuansa islami di sekolah. Peneliti menemukan beberapa hasil

penemuan yang diantaranya adalah bahwa dalam proses pendidikan kehadiran

guru agama merupakan salah satu poin penting yang sangat berperan. Banyak

unsur-unsur manusiawi seperti sikap, nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan

keteladanan yang diharapkan dari hasil proses pendidikan yang tidak dapat

dicapai kecuali melalui pendidik.

Mengenai peran guru agama di sekolah bukan hanya berperan sebagai

pengajar dan pendidik saja tapi ia juga berperan dalam mendidik dan membina

moral/akhlak siswa cl.i lingkungan sekolah serta menanamkan nilai-nilai

ibadah dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal untuk hidup di masyarakat,

dan dengan harapan siswa dapat menjadi contoh bagi masyarakatnya kelak

setelah selesai sekolah5

Dalan1 menciptakan nuansa islami di sekolah memerlukan suatu

keteladanan yang dapat dicontoh oleh siswa. Dalam ha! ini guru agamalah

yang dapat dijadikan teladan, karena segala perkataa:n, sikap, tingkahlaku dan

perbuatan guru agan1a secara sadar atau tidak akan ditiru oleh siswa. Oleh

karena itu guru agama harus be1ianggung jawab atas apa yang ia katakan dan

ia lakukan.

Nuansa islami tidak hanya dapat tercipta hanya dengan keteladanan,

tanpa adanya motivator yang selalu memberikan motivasi kepada peserta

didik untuk berperilaku baik, baik di lingkungan sekolah maupun di luar

sekolah. Bukti guru agama sebagai motivator yaitu ia selalu melatih peserta

didik untuk melaksanakan shalat zhuhur be1jamaah dan shalat sunnah dhuha

dengan memberi nilai tambahan pada Mata Pelajaran Agama Islam bagi siswa

yang melaksanakannya. Dengan kebiasaan tersebut maka nuansa islami dapat

tercipta di lingkungan sekolah.6

5 Agus Salim, Guru Pendididikan Agama Islam Ke/as VII dan VIII, (Bekasi,

Page 65: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

54

Disamping guru sebagai teladan dan motivator, guru agama juga

berperan sebagai pengawas, salah satu bukti guru agama sebagai pengawas

dengan ia menindak siswa yang tidak mengindahkan peraturan sekolah dan

memberikan hukuman pada siswa yang tidak mengiknti. kegiatan keaganman

yang dilaksanakan di sekolaha tanpa ada sebab yang jelas. Misalanya guru

agama menghukum siswa yang tidak mengikuti shalat zhuhur beijamaah dan

shalat jumat berjamaab dengan menyuruh siswa tersebut sujud di tengah

lapangan pada jam istirahat. Untuk memudahkan guru agama dalam

mengontrol maka ia memrintahakan kepada seluruh ketua kelas untuk

membuat buku laporan yang diperiksa setiap minggu sekali.7

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Peran serta guru-guru di

SMP Negeri 20 Bekasi dalam mendidik dan membina siswanya dalam segi

religi memang sangat besar, ha! ini dapat dilihat dari nuansa islami yang

terlihat cukup baik di SMP Negeri 20 Bekasi. Selain itu, kegiatan-kegiatan

rohis yang dilaksanakan di sekolah ini juga turut se1ia mendorong dari

terciptanya nuansa islan1i tersebut. Hal yang demikian ini dapat terjadi karena

adanya keterlibatan penuh dari seluruh unsur gmu-guru selaku pendidik dan

pembina para siswa, disamping pendekatan persuasif yang diterapkan oleh

guru-guru agama dalam merangkul siswa-siswanya

Sedangkan mengenai nuansa islami di sekolah dapat terlihat dari

kebiasaan aktivitas warga sekolah, kegiatan rutin yang dilaksanakan, busana

yang clipakai clan sarana prasarana pendukungnya.

Salah satu kebiasaan aktivitas warga sekolah yang clapat

rnenggambarkan nuansa islami yaitu mengucap salarn sambil be1jabat tangan

bila bertemu, baik kepala sekolah clengan guru, guru dengan guru, muricl

dengan guru bahkan murid clengan muricl.

Adapaun untuk jenis-jenis kegiatan yang clapat mendorong terciptanya

nuansa islami di SMP 1''.egeri 20 Bekasi diantaranya aclalah kegiatan-kegiatan

terencana sepe1ii kegiatan harian clan mingguan berupa: (I) kegiatan shalat

Page 66: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

55

jmnat berjamaah (2) kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan setelah

selesai shalat jum'at; (3) kegiatan rohis yang dilaksankan setiap hari senin dan

jum'at serta; (4) kegiatan Taman pelajar Al Qur'an yang dilaksanakan pada

setiap hari senin, rabu danjum'at

Dari data yang dihimpun, penulis jabarkan pula clengan teknis analisis

deskriptif, yaitu terlebih dahulu menyusun data-data ke dalam tabel-tabel

frekuensi untuk selarJutnya dilakukan interpretasi. Dan adapun tabel-tabel

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel. 8

Guru agama islam berperan dalam mendorong terciptanya nuansa islami di

SMP Negeri 20 Bekasi

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 25 59,5% -

b.Sering 14 33,4% 1

c. Kadang-kadang 3 7,1%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100%

Dari Tabet di atas dapat ketahui bahwa lebih dari setengah (59,5%) siswa

menyatakan selalu, sebagian kecil (33,4%) siswa menyatakan sering, sedikit

sekali (7,1 %) siswa menyatakan kadang-kadang dan tidak ada (0%) siswa

yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa gU1'11 agama islam

berperan positif dalam mendorong terciptanya nuansa islami di SMP Negeri

20 Bekasi

Page 67: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

56

Tabel. 9

Guru agama islam memotivasi siswa untuk selalu berprilaku baik

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 26 61,9%

2 b. Sering 14 33,4%

c. Kadang-kadang 2 4,8%

d. Tidak Pernab 0 0%

Jumlah 42 100%

Dari tabel nomor 9 dapat di kertahui bahwa sebagian besar (61,9%) siswa

menyatakan selalu, sebagian kecil (33,4%) siswa menyatakan sering, sedikit

sekali (4,8%) siswa menyatakan kadang-kadang dan tidak ada (0%) siswa

yang menyatakan tidak pernab. Dapat disimpulkan bahwa guru aganm islam

SJV!P Negeri 20 Bekasi selalu memotivasi siswa untuk berprilaku baik

Tabel. 10

Guru agama islam menjadi suri tauladan bagi siswa dalam berprilaku.

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 23 54,8%

b. Sering 11 26,2% 3

c. Kadang-kadang 8 19,0%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100%

Tabel di alas rne11yatakan bahwa Jebih dari setengah (54,8%) siswa

menjawab selalu, sebagian kecil (26,2%) siswa menjawab sering, sebagian

kecil pula (19,0%) yang menjawab kadang-kadang dan tidak ada (0%) siswa

yang menjawab tidak pernah. Dapat simpulkan bahwa guru agama islan1

selalu dapat menjadi contoh bagi siswa dalam berprilaku.

Page 68: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

57

Tabel. 11

Guru agama islam memuji siswa yang berpdlaku baik.

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 13 31,0%

4 b. Sering 8 19,0%

c. Kadang-kadang 21 50%

d. Tidak Pernah 0 0 -

Jumlah 42 100%

Tabel nomor 11 dapat di ketahui bahwa sebagian (31,0%) s1swa

menyatakan selalu, sebagian kecil (19,0%) siswa menyatakan sering, setengah

(50%) dari siswa menyatakan kadang-kadang dan tidak ada (0%) siswa yang

menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa g1m1 tidak selalu memuji

siswa yang berperilaku baik.

Tabel: 12

Guru agama islam mendukung kegiatan-kegiatan keislaman

di SMP Negeri 20 Bekasi

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 28 66,7%

b. Sering 10 23,8% 5

c. Kadang-kadang 4 9,5% ~.

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar (66,7%)

siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (23,8%) siswa menyatakan sering,

sedikit sekali (9,5%) siswa menyatakan kadang-kadang dan tidak ada (0%)

siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa guru agama

islam selalu mendukung kegiatan-kegiatan keislaman yang dilaksanakan di

Page 69: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Tabel. 13

Guru agama islam ikut se1ta dalam kegiatan-kegiatan keislaman

Di SMP Negeri 20 Bekasi

No Item Alternative Jawaban Frekwensi I Prosentase

a. Selalu 16 I 38,1% I

b. Sering 8 19,0% 6

c.IZadang-kadang 18 42,9%

d. Tidak Pemah 0 0%

Jumlah 42 100%

58

Berdasarkan tabel nomor 12 dapat diketahui bahwa sebagian kecil

(38,1 %) siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (19,0%) siswa menyatakan

sering, hampir setengah (42,9%) dari siswa menyatakan kadang-kadang.dan tidak

ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pemah. Dapat disimpulkan bahwa guru

agama islam tidak selalu ikut se1ta dalam kegiatan-kegiatan keislaman yang

dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bekasi.

Tabel. 14

Guru agama islam mengajar dengan baik di kelas.

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 18 42,9%

7 b. Sering 10 23,8%

c. Kadang-kadang 14 33,3%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jmnlah 42 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapt di ketahui bahwa hampir setengah (42,9%)

dari siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (23,8%) siswa menyatakan sering,

sebagian kccil pula (33,3%) siswa menyatakan kadang-kadang dan tidak ada (0%)

siswa yang menyatakan tidak pemah. Dapat disimpulkan bahwa guru agama islam

selalu mengaiar dengan baik d: ruang kelas.

Page 70: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

59

Tabel. 15

Guru agama islam menegur siswa yang berprilaku kurang baik.

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 17 40,5%

b. Sering 19 45,2% 8

c. Kadang-kadang 6 14,3%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa hampir setengah

(40,5%) dari siswa menyatakan selalu, hampir setengahnya (45,2%) pula

siswa menyatakan sering, sebagian kecil ( 14 ,3 % ) siswa menyatakan kadang­

kadang. Dan tidak ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat

disimpulkan bahwa guru agama islam sering menegur siswa yang berperilaku

kurang baik.

Tabel. 16

Guru agama islam memberi hukuman pada. si:>wa yang tidak

mengindahkan peraturan sekolah.

No Item Ahernative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 17 40,5%

b.Sering 17 40,5% 9

c. Kadang-kadang 8 19,0%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100%

Dari label nomor 15 dapat di ketahui bahwa hampir setengah (40,5%)

dari siswa menyatakan selalu, han1pir setenganya (40,5%) pula menyatakan

sering, sebagian kecil (19,0%) siswa menyatakan kadang-kadang dan tiadak

Page 71: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

60

mengindahkan peraturan sekolah. Sekalipun ada pula siswa yang mengatakan

bahwa guru sering memghukum siswa yang tidak mengindahkan peraturan

sekolah.

Tabel. 17

Guru agama islam mendapat simpati dari seluruh warga dan siswa.

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selaln 10 23,8%

b. Sering 11 26,2% 10

c. Kadang-kadang 20 47,6%

d. Tidak Pernah 1 2,4%

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa sebagian kecil (23,8%)

siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (26,2%) pula siswa menyatakan

sering, hampir setengah (47,6%) dari siswa menyatakan kadang-kadang, dan

sedikit sekali (2,4%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan

bahwa guru agama islam kurang mendapat simpati dari siswa dan warga

sekolah SMP Negeri 20 Bekasi

No Item

11

Tabel.18

Guru agama islam menjadi idola bagi siswa

clan seluruh warga sekolah

Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 15 35,7%

b. Sering 6 14,3%

c. Kadang-kadang 21 50%

d. Ticlak Pemah 0 0%

Jumlah 42 100%

Page 72: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

61

sering, setengah (50%) dari siswa menyatakan kadang-kadang dan tidak ada

(0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disirnpulkan bahwa guru

agama islam tidak selalu menjadi idola bagi siswa dan warga SMP Negeri 20

Bekasi.

Tabel 19

Perilaku guru agama islarn merupakan contoh bagi siswa baik di sekolah

maupun di luar sekolah

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 11 26,2%

b. Sering 11 26,2% 12

c. Kadang-kadang 18 42,8%

d. Tidak Pernah 2 4,8%

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa sebagian kecil (26,2%)

siswa rnenyatakan selalu, sebagian kecil (26,2%) pula siswa yang menyatakan

sering, harnpir setengah (42,8%) dari siswa menyatakan kadang-kadang dan

sedikit sekali (4,8%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan

bahwa perilaku guru kurang mencerminkan keteladm1an sehingga dapat

menjadi contoh bagi siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Tabel. 20

Guru agama islam selalu berbusmm islami

No Item Alternative Jawabm1 Frekwensi Prosentase

a. Selalu 31 73,8%

b. Sering 8 19,0% 13

c. Kadang-kadang 3 7,2%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100%

Page 73: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

62

Berdasarkan tabel nomor 18 dapat diketahui bahwa sebagian besar

(73,8%) siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (19,0%) siswa menyatakan

sering, sedikit sekali (7 ,2 % ) siswa menyatakan kadang-kadang dan tidak ada

(0%) siswa 'yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa guru

aganla islam selalu berbusana islami.

Tabel. 21

Guru agama islam menjadi imam shalat berjamaah di masjid.

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 11 26,2%

14 b. Sering 13 31,0%

c. Kadang-kadang 17 40,4%

d. Tidak Pernah I 2,4%

Jumlah 42 100%

Dari tabel no 21 dapat diketahui bahwa sebagian kecil (26,2%) siswa

menyatakan selaln, sebagian kecil (31,0%) pula siswa yang menyatakan

sering, hampir setengah (40,4%) dari siswa menyatakan kadang-kadang dan

sedikit sekali (2,4%) siswa yang menyatakan ticlak pernah. Dapat disimpulkan

bahwa guru agama islam tiak selalu menjadi imam shalat berjamaah di masjid

SMP Negeri 20 Bekasi

Tabel. 22

Gum agama islam menutup pelajaran dengan doa

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 29 69,0%

b. Sering 6 14,3% 15

c. Ka<lang-kadang 7 16,7%

d. Tidak Pernah 0 0% 1 ......... 1 .... t.. A'°' 1f'lf\ 0/

Page 74: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

63

Berdasarkan tabel di atas dapat diketalmi bahwa sebagian besar (69,0%)

siswa menyatalrnn selaiu, sebagian kecil (14,3%) siswa menyatakan sering,

sebagian kecil ( 16, 7%) pula siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak

ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa

guru agama islam selalu menutup pelajaran dengan doa.

Tabel. 23

Ruang kelas bernuansa islami

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 11 26,2% f----

16 b. Sering 3 7,1%

c.I<a<lang-kadang 27 64,3% ~

d. Tidak Pernah 1 2,4%

Jumlah 42 100%

Dari label di atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (26,2%) siswa

menyatakan selalu, sedikit sekali (7,1 %) siswa menyatakan sering, sebagian

besar (64,3%) siswa menyatakan kadang-kadang dan sedikit sekali (2,4%)

siswa yang menyatalrnn tidak pemah. Dapat disimpulkan bahwa nuansa islami

tidak selalu tercipta dalam ruang kelas.

Tabel. 24

Masjid merupakan sarana dalam kegiatan keagamaan di sekolal1

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 33 78,5%

b. Sering 7 16,7% 17

c. I<adang-kadang 2 4,8%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100%

Page 75: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

64

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian (78,5%) siswa

menyatakan selalu, sebagian kecil (16,7%) siswa menyatakan sering, sedikit

sekali (4,8%) siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak (0%) siswa

yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa masjid selalu

digunakan sebagai sarana/tempat kegiatan keagamaan di SMP Negeri 20

Bekasi.

No Item

18

Tabel. 25

Sarana pi·asarana sebagai faktor pendukung

penciptaan nuansa islami di sekolah

Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 19 45,2%

b. Sering 8 19,1%

c. Kadang-kadang 15 35,7%

d. Tidak Pemah 0 0%

Jumlah 42 I 100 % I

Dari tabel nomor 25 dapat diketahui bahwa hampir setengah (45,2%)

dari siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (19,1 %) siswa menyatakan

sering, sebagian kecil (35,7%) pula siswa yang menyatakan kadang-kadang

dan tidak ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan

bahwa sarana prasarana yang terdapat di SMP Negeri 20 Bekasi rnernpakan

faktor pendukung terciptanya nuansa islami.

Tabel. 26

Sekolah berprestasi dalan1 setiap perlornbaan keagamaan

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 6 14,3%

b. Sering 8 19,0% 19

c. Kadang-kadang 26 61,9%

d. Tidak Pernah 2 4,8%

Page 76: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

65

Berdasarkan tabel di atas dapat diketabui bahwa se:bagian kecil (14,3%)

siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (19,0%) pula siswa yang menyatakan

sering, sebagian besar (61,9%) siswa menyatakan kadang-kadang dan sedikit

sekali (4,8%) siswa yang menyatakan tidak pemah. Dapat disimpulkan bahwa

SMP Negeri 20 Bekasi tidak selalu berprestasi dalam mengikuti perlombaan

keagamaan.

Tabel. 27

Lingkungan sekola11 bemuansa islami

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 11 26,2%

b. Sering 11 26,2% 20

c. Kadang-kadang 20 47,6%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel nomor 27 dapat diketahui bahwa sebagian kecil

(26,2%) siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (26,2%) pula siswa yang

menyatakan sering, sebagian besar (47,6%) siswa menyatalcan kadang-kadang

dan tidak ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan

bahwa lingkungan SMP Negeri 20 Bekasi tidak selalu bemuansa islami

Tabel. 28

Mengucap salam menjadi kebiasaan bagi guru, siswa dan seluruh warga

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 24 57,2%

b. Sering 5 11,9% 21

c. Kadang-kadang 13 30,9% ---d. Tidak Pernab 0 0%

Jumlah 42 100%

Page 77: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

66

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa lebih dari setengah

(57,2%) siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (11,9%) siswa menyatakan

sering, sebagian kecil (30,9%) pula siswa yang menyatakan kadang-kadang

dan tidak ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan

bahwa mengucap salam sudah menjadi kebiasaan bagi guru, siswa dan warga

sekolah bila bertemu.

Tabel. 29

Sekolah memperingati PHBI

No Item Alternative J awaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 20 47,6%

22 b. Sering 15 35,7%

c. Kadang-kadang 6 14,3%

d. Tidak Pernah 1 2,4%

Jumlah 42 100%

Dari tabel nomor 29 dapat diketahui bahwa hampir setengahnya (47,6%)

dari siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (35,7%) siswa menyatakan

sering, sebagian kecil (14,3%) pula siswa yrn1g menyatakrn1 kadang-kadang

dan sedikit sekali (2,4%) siswa yang menyatakan tidak pemah. Dapat

disimpulkan bahwa setiap kegiatan hari-hari besar islam selalu diperingati

oleh siswa dan warga sekolah di SMP Negeri 20 Bekasi

Tabel. 30

Kegiatan rutin tadarus Al-Qur'an sebelumjam pelajaran.

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 2 4,8%

b.Sering 4 9,5% 23

. c. Kadang-kadang 30 71,4% --d. Tidak Pernah 6 14,3%

- .. . -

Page 78: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

67

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa :;edikit sekali ( 4,8%)

siswa yang menyatakan selalu, sedikit sekali (9,5%) pula siswa yang

menyatakan sering, sebagian besar (71,4%) siswa menyatakan kadang-kadang

dan sebagian kecil (14,3%) siswa menyatakan tidak pemah. Dapat

disimpulkan bahwa kadang-kadang siswa melakukan kegiatan tadarus Al­

Qur'an scbclum jam pclajaran dimulai.

Tabel. 31

Shalat sunnah dhuha menjadi kegiatan rutin para siswa

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 4 9,5%

24 b. Sering 2 4,8%

c. Kadang-kadang 35 83,3%

d. Tidak Pernah I 2,4% -Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel nomor 31 dapat diketahui bahwa sedikit sekali (9 ,5%)

siswa yang menyatakan selalu, sedikit sekali (4,8%) pula siswa yang

menyatakan sering, sebagian besar (83,3%) siswa menyatakan kadang-kadang

dan sedikit sekali (2,4%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat

disimpulkan bahwa kadang-kadang siswa melalcukan shalat smma11 dhuha

pada jam istirahat atau pada jam-jam pelajaran kosong.

Tabel. 32

Kegiatan shalat zhuhur berjamaah di sekolah

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 20 47,6% ~-

b. Sering 7 16,7% 25 ~-

c. Kadang-kadang 15 35,7%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100 %

Page 79: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

68

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahni bahwa hampir setengah

(47,6%) dari siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (16,7%) siswa

menyatakan sering, sebagian kecil (35,7%) pnla siswa yang menyatakan

kadang-kadang dan tidak ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pemah.

Dapat disimpnlkan bahwa shalat zhuhur berj amaah selalu dilaksanakan di

masjid SMP negeri 20 Bckasi.

Tabel. 33

Seluruh warga sekolah berbusana islami

No Item Alternative Jawaban Frekwensi ! Prosentase

a. Selalu 3 7,14%

b. Sering 2 4,8% 26

c. Kadang-kadang 37 88,1%

d. Tidak Pemah 0 0%

Jumlah 42 100%

Dari tabel nomor 33 dapat diketahui bahwa sedikit sekali (7,14%) siswa

yang menyatakan selalu, sedikit sekali (4,8%) pula siswa yang menyatakan

sering, sebagian besar (88,1%) siswa menyatakan kadang-kadang dan tidak

ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa

seluruh warga sekolah tidak selalu berbusana islami

Tabel. 34

Lingkungan sekolah mendukung pembentukkan pribadi muslim.

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 13 31,0%

b.Sering 10 23,8% 27

c. Kadru1g-kadang 19 45,2%

d. Tidak Pemah 0 0%

Tnml~h '1? 1 (1(1 OJ,,

Page 80: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

69

Berdasarkan tabel Ji atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (31,0%)

siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (23,8%) pula siswa yang menyatakan

sering, hampir setengah (45,2%) dari siswa menyatakan kadang-kadang dan

tidak ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan

bahwa lingkungan SMP Negeri 20 Bekasi tidak selalu mendukung

pembentukkan pribadi muslim

Tabel. 35

Lingkungan sekolah menyenagkan untuk belajar

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 23 54,8%

b. Sering 10 23,8% 28

c. Kadang-kadang 9 21,4%

d. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 42 100%

Dari tab el nomor 3 5 dapat diketahui bahwa lebih dari setengahnya

(54,8%) siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (23,8%) siswa menyatakan

sering, sebagian kecil (21,4%) pula siswa yang menyatakan kadang-kadang

dan tidak ada (0%) siswa yang menyatakan tidak pernah. Dapat disimpulkan

bahwa lingkungan SMP Negeri 20 Bekasi selalu menyenangkan untuk belajar.

Tabel. 36

Peraturan sekolah mengandung nilai-nilai ajaran agama islan1.

No Item Alternative J awaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 21 50%

b. Sering 13 31,0% 29

c. Kadang-kadang 8 19,0%

d. Tidak Pernah 0 0%

.Tumlah 42 100%

Page 81: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

70

Berdasarkan tab el di atas dapat diketahui bahwa setengahnya ( 50%) dari

siswa menyatakan selalu, sebagian kecil (31,0%) siswa menyatakan sering,

sebagian kecil (19,0%) pula siswa yang menyatakan kadang-kadang dan tidak

acla (0%) siswa yang menyatakan ticlak pernah. Dapat clisimpulkan bahwa

peraturan yang clibuat oleh SMP Negeri 20 Bekasi selalu menganclung nilai­

nilai ajaran agama islam.

Tabel. 37

Warga sekolah mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah

No Item Alternative Jawaban Frekwensi Prosentase

a. Selalu 26 61,9%

30 b. Sering 4 9,5%

c. Kaclang-kaclang 11 26,2%

d. Tidak Pernah 1 2,4%

Jumlah 42 100% L

Berdasarkan tab el nomor 3 7 cl a pat cliketahui bahwa sebagian besar

(61,9%) siswa menyatakan selalu, sedikit sekali (9%) siswa yang

menyatakan sering, sebagian kecil (26,2%) siswa menyatakan kadang­

kaclang clan seclikit sekali (2,4%) siswa yang menyatakan ticlak pernah.

Dapat disimpulkan bahwa warga sekolah selalu menclukung kegiatan­

kegiatan keagamaan yang clilaksanakan di SMP Negeri 20 Bekasi.

C. Interpretasi Data

Setelah angket dianalisis, langkah selanjutnya ad al ah

menginterpretasikan data tersebut dengan mencari jumlah rata-rata prosentase

yang terclapat clalam tabcl. Langkah ini digunakan untuk mengetahui peran

guru agama islam dalam menclorong terciptanya nuansa islami di SMP Negeri

20 Bekasi.

Page 82: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

71

Dalam menginterpretasikan nilai rata-rata prosentase yang diperoleh,

penulis menentukan kriteria kuantitatif sebagai berikut:

No

1

2

3

·--4

5

6

7

No l'rosentasc % Kntcgori

1 80%-100% Sangat Baik

2 60%-79 % Baik

3 40 %- 59 % Cukup Baik

4 <39% Kurang Baik -

Tabel. 38

Rekapitilasi Pernn Guru Agama Islam SMP Neg;eri 20 Bekasi N=42

Alternatif J awaban

Kadang-Peran Guru Agama Islam Selalu Sering

kadang

F(%) F (%) F (%)

Berperan positif dalam

menciptakan nuansa 25 (59,5%) 14 (33,4%) 3 (7,1%)

islami

Memotivasi siswa untuk

berperil aku baik 26 (61,9%) 14 (33,4%) 2 (4,8%)

Sebagai suritauladan 23 (54,8%) 11 (26,2%) 8(19,0%)

yang baik bagi siswa

Memuji siswa yang 13(31,0%)

berperilaku baik 8 (19,0%) 21 (50%)

Mendukung kegiatan

keislaman di sekolah 28 (66,7%) 10 (23,8%) 4 (9,5%)

Ikut serta dalam kegiatan

keislaman di sekolah 16 (38,1 %) 8 (19,0%) 18 (42,9%)

Mengajar dengan baik di 1R (4? 9%) 10 01 go;,,) 111%

Tidak

Pernah

F(o/o)

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

Page 83: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

72

8 Menegur siswa yang 6 (14,5%) 17 (40,5%) 19 (45,2%)

berperilaku kurang baik

9 Menghukum siswa yang

tidak mengindahkan 17 (40,5%) 17 (40,5%) 8 (19,0%)

peraturan sekolah

10 Mendapat simpati dari

siswa dan selmuh warga 10 (23,8%) 11 (26,2%) 20 (47,6%)

sekolah --- -----

1 l

~

12

1--

13

14

15

Guru agama islam 15 (35,7%) 6 (14,3%) 21 (50%)

menjadi idola bagi siswa

Perilaku guru menjdai

contoh bagi siswa baik di 11 (26,2%) 11 (26,2%) 18 (42,8%)

sekolah maupun di luar

sekolah

Guru agama islam 31 (73,8%) 8 (19,0%) 3 (9,5%)

berbusana islami

Bertugas menjadi ir;iam

shalat be1jamaah di 11 (26,2%) 13 (31,0%) 17 ( 40,4%)

masjid sekolah 1--

Guru menutup pelajaran 29 (69,0%) 6 (14,3%) 7 (16,7%)

dengan doa

Total prosentase 690,6% 395,3% 406,9%

Rata-rata prosentase 46,04% 26,36% 27,12%

Dari tabel di atF..r; dapat di interpretasikan bahwa peran guru agama

isl am di SMP N egeri 20 Bekasi masuk dalam kategori baik, karena

mencapai rata-rata 72,4%. Dan rata-rata tersebut diperoleh dari

peqjumlahan rata-rata prosentase jawaban siswa yang menyatakan selalu

dan sering.

0%

0%

1 (2,4%)

0%

2 (4,8%)

0%

1 (2,4%0

0%

7,2%

0,48%

Page 84: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

No

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

- -

Tabel. 39 Rekapitilasi Nuansa Islami di SMP Negeri 20 Belrnsi

N=42

Alternatif Jawaban

Nuansa Islami Di SMP Kadang-Selalu Sering

Negeri 20 Bekasi kadang

F (%) F (%) F (%)

Ruang kelas bernuansa 11 (26,2%) 3 (7,1%0 27 (64,3%)

islami

Masjid sebagai sarana 33 (78,5%) 7 (16,7%) 2 (4,8%)

kegiatan keagamaan

Sarana prasarana sekolah

sebagai pendukung 19 (45,2%) 8(19,1%) 15 (35,7%)

nuansa islami

Sekolah berprestasi dalam

perlombaan keagarnaan 6 (14,3%0 8 (19,0%) 26 (61,9%)

Lingkungan sekolah 11 (26,2%) 11 (26,2%) 20 (47,6%)

bernuansa islami

Mengucap salarn menjadi

kebiasaan bagi guru, 24 (57,2%) 5 (11,9%) 13 (30,9%)

siswa dan warga.

Memperingati PHBI di

sekolah 20 (47,6%) 15 (35, TYo) 6 (14,3%)

Kegiatan tadarus sebelum

jam pelajaran dirnulai 2 (4,8%) 4 (9,5%) 30 (71,4%)

Shalat sunnah dhuha pada

jam istirhat/jarn kosong. 4 (9,5%) 2 (4,8%) 35 (83,3%)

-------------· Shala! zhuhur beijarnaah

di masjid sekolah. 20 (47,6%) 7 (16,7%) 15(35,7%)

- -

73

Tidak

Pernah

F(%)

0%

0%

0%

2 (4,8%)

0%

0%

I (2,4%)

6 (14,3%)

1 (2,4%)

0%

Page 85: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

74

27 Lingkungan sekolah 13 (31,0%) 10 (23,8%) 19 (45,2%) 0%

lingkungan yang kondusif

28 Lingkungan sekolah

menyenangkan nntuk 23 (54,8%) 10 (23,8%) 9 (21,4%) 0%

belajar

29 Peraturan sekolah

mengandung nilai-nilai 21 (50%) 13 (31,0%) 8 (19,0%) 0%

ajaran islam

30 Warga sekolah

mendukung kegiatan-26 (61,9%) 4 (9,5%) 11 (26,2%) 1 (2,4%)

kegiatan keagamaan di

sekolah.

Total prosentase 561,9% 259,6% 649,8% 26,3%

Rata-rata prosentase 37,46% 17,31% 43,32% 1,75%

Dari hasil tabel di atas dapat dirata-ratakan bahwa gambaran nuansa islami di

SMP Negeri 20 Bekasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Selalu : 37,46%

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

: 17,31 %

: 43,32%

: 1,75%

Dari rata-rata di atas dapat interpretasikan bahwa gambaran nuansa islami

di SMP Negeri 20 Be'.rnsi mencapai rata-rata 54,8 % clan ini termasuk

kategori cukup baik, rata-rata yang dicapai berdasarkan penjumlahan rata-rata

prosentase antara jawaban siswa yang menyatakan selalu dengan jawaban

siswa yang menyatakan sering dari beberapa aspek yang ditanyakan yang

tentunya berkaitan dengan nnansa islami yaitu kegiatan keagamaan yang

dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bekasi, Aktivitas seluruh warga sekolah dan

busana yang digunakan oleh warga sekolah serta sarana prasarana

Page 86: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

A. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa SMP Negeri 20 Bekasi

tentang peran guru agama islam dalam menclorong terciptanya nuansa islami,

penulis dapat menarik beberapa point kesimpulan yaitu:

1. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa peran guru agama islam

dalam menodorong terciptanya nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi

masuk clalam kategori baik karena mencapai rata-rata prosentase 72,4%.

Rata-rata prosentase ini di peroleh clari rata-rata prosentase beberapa peran

guru yang berkaitan dengan perannya dalam mendorong terciptanya

nuansa islami di sekolah yaitu perannya sebagai pembimbing/teladan,

motivator clan sebagai pengawas terhaclap siswa dalam berperilaku dan

mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang clilaksanakan di SMP Negeri

20 Bekasi.

2. Nuansa islami yang tercipta di SMP Negeri 20 Bekasi clapat dikatakan

cukup karena mencapai rata-rata 54,8% dan ini masuk clalam kategori

cukup baik. Nuansa islan:ii yang tercipta dapat terlihat clari beberapa aspek

diantaranya aktivitas oehari-hari warga sekolab, kegiatan-kegiatan

keagamaan yang dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bekasi, busana yang

clipakai dan sarana prasarana yang dapat menjadi pendukungnya.

Page 87: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

76

3. Dengan demikian dari basil perbitungan terbadap 30 butir angket yang

berkaitan dengan peran guru agama islam dalam mendorong terciptanya

nuru1sa islami di SMP Negeri 20 Bekasi. Guru agama islam mempunyai

peran yang baik. Hal ini terlibat dari basil rata-rata prosentase penelitian

yang be~jumlah 72,4% berada dalam kategori baik.

B. Saran

Berdasarkan basil penelitian yang dilakukan, clari pengisian pertanyaan

resonden pada beberapa nomor, maka terclapat pula beberapa saran yang bisa

penulis ajukan, yaitu:

I. Guru agama Islam bendaknya lebib berperan aktif !agi dalam mengikuti

kegiatan-kegiatan keislaman yang laksanakan di sekolab.

2. Agar guru agama Islam mendapat simpati lebih dibanding guru-guru lain,

maka, hendaknya ia membangun interaksi edukatif yang lebih efektif clan

membina hubungan yang lebih harmonis lagi kepada peserta didik clan

seluruh warga sekolah.

3. Guru agama Islam hendaknya mampu membangun hubungan yang lebih

arif dil1 berdasarkan kasih sayang, sehingga tercipta hubungan emosional

yang kuat antara guru clengan peserta didik.

4. Agar perilaku guru agama Islam bisa menjadi contoh bagi peserta cliclik,

baik di sekolah maupun di luar sekolah, maka hendaknya ia lebih

meningkatkan dan menyadari lagi akan tugas dan perannya sebagai telaclan

bagi peserta cliclik climanapun ia berada.

5. Henclaknya sekolah memberikil1 porsi yag lebih kepacla guru agama Islam

untuk menjacli imam shalat be1jamaah di masjicl sekolah.

6. Agar ruang kelas memiliki nuansa islami, maka hendaknya guru agama

Islam lebih mengarahkan peserta cliclik kepacla perila'm islami baik clalam

proses pembelajaran seperti membiasakan mengucap salam, membuka clan

menutup pelaj aran clengan cloa maupun clalam penataan ruang kelas seperti

. '' ' ' '

Page 88: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

77

7. Untuk meningkatkan prestasi sekolah dalam perlombaan bidang

keagamaan, maka hendaknya guru agama Islam lebih meningkatkan

perannya sebagai pembimbing dan motivator dat1 sekolahpun harus

memfasilitasi kegiatan-kegiatan keagatnaan yang sudah di programkan

oleh sekolah.

8. Untuk terciptanya lingkungan sekolah yang lebih islami, maka hendaknya

kegiatan ekstrakurikuler ROI-HS lebih berperan aktif dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah, di samping itu perlu

juga perhatian dan dukungan dari semua pihak sekolah.

9. Hendaknya guru agama Islam memprogratnkat1 kegiatan tadarus al-Qur'an

pada setiap sebelum jan1 pelajaran dimulai, sebagai pembiasaan kepada

peserta didik.

I 0. Agar shalat sunnah dhuha bisa menjadi kegiatan rutin bagi peserta didik

maka guru agatna Islatn sebagai teladan dan motivator hendaknya ia pun

mempraktekkrumya bersama-sama peserta didik, tidak hanya memberi

motivasi

11. Sebaiknya punpman sekolah membuat kebijakan agar semua tenaga

kependidikan dan pese1ia didik muslim mengenakan busana islruni pada

setiap harinya.

Page 89: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

DAFTARPUSTAKA

Al-Abrasyi, Moh, Athiyah At-Tarbiyah Islamiyah, Te1jemahan dari Dasar-dasar Pokok Pendidikan L1lam, Oleh Bustami A. Ghani dan Djohar Bahri, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. I.1978.

Arifin, M, Filasafat Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1987 ___ , Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Di Lingkungan Sekolah dan

Keluarga, Jakartta: Bulan Bintang, 1978

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. XXII, 2002.

Daracljat, Zakiyah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I 1996.

---, clkk, llmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. VI, 2006. ___ , llmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, Cet.XVI, 2003.

Daucl Ali, Muhammd, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. III, 2000.

Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Islam: Dalam Sistem Pendidikan nasional Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, Cet. II, 2006.

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, Eclisi-III, 2001.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. II 2005.

Hamdani, Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, CV Pustaka Setia, Cet. III 2007.

http://www.pks- jaksel.or. icl/Article1072. phtml

Langgulung, Hasan, Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988.

Kosasi, Soetjipto Raflis Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. II, 2004.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT. Remaja Rosclakarya, Cet. III, 2004.

Page 90: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

79

Mulyana, Rohmat, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung: ALFABETA, Cet. II, 2004.

Nata, Abudin, Pendidikan dalam Perspektif al-Qur'an, Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet.1,2005

_____ , Pendidikan rtalam Perspektif Hadits, Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet.1,2005

-----, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam Di Indonesia, Bogor, Kencana, 2003

Nizar, Samsul Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Pers, Cet. II, 2002.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, Ce:t. VI, 2006.

Ridjaluddin, Bunga Rampai Pendidikan Islam, Jakaiia: CV Sejahtera Ciputat

Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Profetik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. I, 2004.

Shaleh, Abdul Rachman, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa: Visi, Misi dan Alesi, Jakarta: PT RaiaGrafindo Persada, Cet. I, 2004.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989, Cet. I

Surya, Mohammad, Percikan Pe1juangan Guru, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2006.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. XX, 2006,

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. II, 1994.

Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Gita Media Press.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Edisi Revisi, 2006.

Zuhairi, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, Cet. VIII, 1987.

Page 91: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

s·•/,\ lUF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKIJLtAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Tclp. : (62-ZI) 7443328, 7401925, Fux, (62-2 l) 7·14))2R

11.fa Nomor 95, C:ipnlilt 15~12. ILHll111csi11 Emn!l : uinjl:[email protected]

~\ "".l~~::::.'."·-,.,,,==========~"""'""====""""""""""""""'""

"Nomot· Laii1p. Ha I

: Un.O 1yF1/TI. 02.2/ \I :1, /2\J08 : Outlitle/Proposa/ : Pcrn19honan Izin Pl'll~litian

Kcpacla Yth: Kcpala SMPN 20 I kirnsi

Dii Tenrpbt

Assa/~111111 'alaiki1111 11•1, 111b. I

J)engtjn honnat ku1rii ;.;:unpaikan bahrva,

Nnn1~

NJMi ' I

Jurus,111

Urni Kulsurn

104011000158

Pendidikan Agama Islam

IX ( Sembilan )

Jakarta, 6 Agustus 2008

" ..

Seine-ster

Judul \skripsi

I Peran Gurn Agama Islam Dalam Mendorong Terciptanya Nuansa Islami di Sekolah

adalah ):>enar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang 111c11yusu11 skripsi. clan akan mengadakan penelitian di instan;;i/sekolah yang Saudara pimpin: Untuk itt1 lrnmi mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut inclnks~nakan pencl it ian din1aksud.

/\tns pcrhntinn clan l.,1H11ti:1n Saudnra, kami ucapkan ~erin1a kasih.

' rf/assa/i::onu 'afaikUJJI ir/', H'b.

'Te111busan: i I . Dekan F!TK j 2. Ketua Jurusan y9s.

!

; .. '

................

Page 92: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

PEMERINTAH KOT)\ BEKASI DINAS PENDIDIJ(AN

STvfP NEGERI 20 Bl~KASI JI. Felesia I Komp.Jatibening II, Jatibening Baru, Pondokgede, Bekasi

Tlp/Fax: 8486924 E-Mail: [email protected]

SURAT KETERANGAN

N0.800/226/SMPN:201VIII/08

a~g bertanda tangan di bawah ini :

Nama H. Sahroni, S.Pd, M.Pd

NIP.

Jab a tan

132116290

Kepala Sekolah

engan ini mcncrangkan ;

ama

:rat a

TM

1rusan

Umi Kulsum

S.1

104011000158

Pendidikan Agama Islam

dalah benar telah melaksanakan penelitian di SMP Negeri 20 Bekasi dari tanggal 6 sampai

mgan 28 Agustus 2008, dalam rangka penyelesaian skripsi dengan juqul :

"Peran Gnru Agama Islam Dalam Mendorong Treciptanya Nuansa Islami

Di Sekolah"

emikian ·surat ketcrangan in1 dibuat untuk diketahui dan dapat dipergunakan sebagi'mana

estinya.

Page 93: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

BERITA WA WANCARA

I. Hari, Tanggal : Senin, 25 Agustus 2008

2. Interviwee : H. Sahroni, S.Pd.I, M.Pd

3. Jabatan : Kepa.la SMP Negeri 20 Bekasi

4. Pokok-pokok persoalan yang dibicarakan:

Dalam wawancara dengan kepala SMP negeri 20 Bekasi, pertaqyaan­

pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut:

Pertanyaan (!): Menurut Bapak apakah pergaulan lingkungan sekolah dapat

mempengaruhi perkembangan pribadi dan akhlak siswa?.

Perianyaan (2): Menurut Bapak apakah SMPN 20 Bekasi sucah bisa

dikatakan bernuansa Islami?

1'e1ianyaan (3): Apa definisi bapak mengenai nuansa islami?

Pertanyaan (4): Sesuai pengamatan bapak selama ini, apa saja upaya yang

telah guru agama islam SMP Negeri 20 Bekasi lakukan

clalam menclorong terciptanya nuansa islami?

Pertanyaan (5): Menurut Bapak apakah guru agama Islam SMP Negeri 20

Bekasi suclah sesuai dengan fungsinya sebagai teladan bagi

siswa?

Pertanyaan (6): Sepengeiahuan bapak, model-model apa saja yang telah

clikembangkan oleh guru gama islam dalam mendorong

terciptanya nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi?

Pertanyaan (7): Sebagai pimpinan, penclekatan dan cara apa yang bapak

lakukan demi terciptanya nuansa islami di SMP Negeri 20

Bckasi?

Pertanyaan (8): kegiatan-kegiatan keagamaan apa saja yang dilakukan oleh

siswa dan warga sekolah dalam menclorong terciptanya

nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi?

Page 94: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Pertanyaan (9): Menurut bapak, apakah lingkungan SMP Negeri 20 Bekasi

merupakan lingkungan yang kondusif yang dapat mendukung

terciptanya nuansa islami yang ideal?

Pertanyaan ( 10): Menurut bapak, apakah seluruh warga sekolah tel ah

mendukung peran guru agama islam dalam mendorong

terciptanya nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi?

5. Hasil wawancara:

Jawaban (1 ):

Jawaban (2):

Jawaban (3):

Ya, sangat mempengaruhi, karena sekolah merupakan salah

satu lingkungan yang sangat berpotensi dalam mempen&aruhi

perkembangan pribadi dan akhlak siswa. Karena sebelum

siswa masuk sekolah mereka membawa pongalamannya

masing-masing dari rumah dan lingkungannya, dan

pengalaman tersebut dapat mempengaruhi siswa yang satu

dengan siswa yang lainnya melalui interaksi yang te~jadi

setiap hari. Dalam interaksi tersebut terdapat indikator­

indikator yang mempengaruhi perkembangan siswa dengan

cara mereka berkawan, mengajak, bt:rcerita bahkan cara

mereka dalam mempengaruhi temannya ..

Sudah, SMP Negeri 20 Bekasi ini sudah bernuansa' islami clan

dapat terlihat dari kegiatan-kegiatan yang di programkan dan

telah diimplementasikan/sudah dijalankan seperti: shalat

zhuhur dan ashar berjamaah, baca tulis Al-Qur,an,

memperingati PI:-IBI, clan berbusana islami bagi seluruh

warga sekolah pada setiap harijum'at.

Menurut saya, nuansa islami adalah suasana yang

mencerminkan nilai-nilai ajaran agama. islam dalam setiap

kegiatan seliari-hari/menghidupkan suasana religius di

sekolah.

Jawaban (4): Saya melihat ada motivasi yang cukup besar pada guru-guru

agama islam dalam menciptakan nuansa islami di SMP negeri

20 Bekasi dengan berbagai upaya yang mereka Jakukan

Page 95: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Jawaban (5):

J awaban ( 6):

Jawaban (7):

Jawaban (8):

! I

I I ------· \/\ \( T ,n

diantaranya keteladanan, pembiasaan bahkau berupaya

memprogramkan suatu kegiatan yang berupa aksi positif dan

reaksi positif. Ada pula kegiatan yang berupa proaksi atas

dasar inisiatif sendiri.

Menurut saya, peran guru agama islam sudah sesuai dengan

fungsinya sebagai teladan, karena mmeka selalu berupaya

bersikap dan berbuat baik yang dapat menjadi contoh bagi

peseita didiknya, d.i samping itu memka juga bertanggung

jawab atas segala perkataan dan perbuatannya sehar,i-hari

baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Saya melihat ada beberapa model yang telah dikembangkan

guru agama islam dalam upaya menciptakan nuansa islami di

SMP Negeri 20 Bekasi di antaranya, model pengembangan

kesadaran dalam menanamkan nilai-nilai ajaran agama islam

dan model pewarisan nilai-nilai ajaran agama islam mclalui

pengajaran dan keteladanan guru.

Pendekatan yang saya lakukan dalam upaya mendorong

tcrciptanya nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi itu sama

dengan pendekatan yang telah digunakan oleh guru agama

islam yaitu keteladanan dan memberikan contoh yang baik

kepada seluruh guru dan peserta didik.

Kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong terciptanya .nuansa

islami di SMP Negeri 20 terdiri dari 4 kurun waktu, yaitu:

1. Kegiatan harian:

Kebiasaan warga sekolah dalam mengucap salam dan

mencium tangan bila bertemu. Khususnya murid

dengan guru dan guru dengan guru ..

Kegiatan tadarus Al- Qur'an yang dilaksanakan sctiap

pagi sebelum jam pelajaran.

Kegiatan shalat zuhur berjama'ah bagi kelas VIII dan

IX dan shalat ashar bagi kelas VII.

Page 96: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

- Kegiatan shalat sunnah dhuha.

2.Kegiatan mingguan:

Kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan · setelah

shalat jumaat

Kegiatan rohani islam yang dilaksanakan pada setiap

hari senin dan jumat.

Kegiatan TP A yang dilaksanakan pada setiap hari se~in,

rabu dan jumat dan di bagi 3 kelas perharinya.

3. Kegiatan bulanan dan tahun.an

Kegiatan Hari-hari besar islam.

Pesantren Ramadhan/kilat.

Mengadakan santunan kepada fakir miskin dan yatim

piatu

Mengadakan zikir doa bersama. yang dilaksanakan 2

kali dalam setal1u.

Jawaban (9): Ya, lingkukngan SMP Negeri 20 Bekasi merupakan

lingkungan yang kondusif dalam upaya penciptaan nunasa

islami karena segala aktivitas warga sekoluh dan kegiatan­

kegiatannya menggambarkan/mencemrinkan nilai-nilai ajaran

agama islam.

Jawaban (10): Ya, seluruhnya yang dibuktikan dengan keikutsertaan mereka

dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan yai1g

dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bekasi. Ballkan guru agama

non muslimpun ikut serta ..

,r;~Inttervt1wer I \L

( U i !sum)

Page 97: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

.BERITA WAWANCARA

I. I-Iari, Tanggal : Senin, 25 Agustus 2008

2. Interviwee : A. Salim, S.Ag

3. Jabatan : Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

4. Pokok-pokok persoalan yang dibicarakan:

Dalam wawancara dengan guru pendidikan agama islam, pertanyaan­

pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut:

Pertanyaan (1): Menurut Bapak/Ibu apa tugas utama guru pendidikan agama

Islam?

Pertanyaan (2): Menurut Bapak/Ibu apakah pergaulan lingkungan sekolah

mempengaruhi perkembangan pribadi dan akhlak siswa?

. Pertanyaan (3): Menurut Bapak/Ibu apakah SMPN 20 Bekasi sudah bisa

dikatBkan bernuansa Islami?

Pe1ianyaan (4): Apa yang menjadi acuan bahwa sekolah dikatakan bernuansa

Islami?

Pertanyaan (5): Pendekatan dan cara apa saja yang telah Bapak/ibu lakukan

dalam mendorong terciptanya nuansa islami di SMP Negeri

20 Bekasi?

Pertanyaan (6): Kegiatan-kegiatan keagamaan apa saja yang dilakukan oleh

siswa dan warga sekolah dalam mendorong terciptanya

nuansa Islami di SMP Negeri 20 Bekasi?

Pertanyaan (7): Mcnuru:~. Bapak/Ibu apakah seluruh warga sekolah telah

mendukung peran guru agama islam dalam mendorong

terciptanya nuansa islan1i di SMP Negeri 20 Bekasi?

Pertanyaan (8): Menurut Bapak/Ibu apakah sarana prasarana yang ada di

SMP Negeri 20 Bekasi telah memadai untuk menciptakan

nuansa islami?

Page 98: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Pertanyaan (9): Model-model apa saja yang telah Bapak/Ibu kembangkan

dalam mendorong terciptanya nuansa isalmi di SMP Negeri

20 Bekasi?

Pertanyaan (IO):Adakah kegiatan-kegiatan keagamaan yang telah Bapak/Ibu

programkan sebagai pendukung terciptanya nuansa islmni di

SMP Negeri 20 Bekasi nmnun belum terlaksana?

5. Hasil Wawancara:

Jawaban (1):

Jawaban (2):

Jawaban (3):

Jawaban (4):

.Tawaban (5):

Guru agama islam di samping bertugas mengajm· di kelas, ia

juga bertugas mendidik dan membina moral siswa di '

lingkun1Zan sekolah serta menanan kan nilai-nilai ibadah

dalam Kehidupan:nya sehari-hari sebagai bekal hidup di

masyarakat.

Ya, karena sekolah terdiri dari pendidik dan anak didik.

Antara mereka sudah pasti saling berhubungan, baik antara

guru dengan murid-muridnya maupun antara murid dengan

murid. Guru sebagai pendidik dengan wibawanya dalmn

pergaulan membawa murid kearah pembentukan akhlak

mulia. Begitu pula dengan pergaulan murid. Dalam hal ini

bisa terjadi adanya pergaulan sehari-hari yang berpengaruh

positif maupun negatif

Sudah, dapat dilihat dari aktivitas hubungan warga

sekolahnya dan kegiatan-kegiata keagamaan yang telah di

laksanakan di SMP Negeri 20 Bekasi.

yang menjadi acuan sekolah dikatakan bernuansa islami yaitu

dilihat dari kebiasaan-kebiasaan seluruh warga sekolah yang

sarat dengan nilai-nilai islam baik dalmn setiap a\ctivitas

mereka maupun kegiatan-kegian yang dilaksanakan di SMP

Negeri 20 Bekasi.

Pendekatan yang saya lakukan adalah penclekatan persuasif

yaitu mengajak kepada seluruh warga sekolah umumnya dan

siswa khususnya dengan cara yang halus dengan cara

Page 99: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Jawaban (6):

Jawaban (7):

melakukan diskuksi dan sheering keagamaan kepada setiap

individu yang membutuhkan solusi atas masalahnya.

Kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong terciptanya nuansa

islami di SMP Negeri 20 terdiri dari 4 kurun waktu, yaitu:

I. Kegiatan harian:

Kebiasaan warga sekolah dalam mengucap salam dan

mencium tangan bila bertemu. Khususnya murid

dengan guru dan guru dengan guru.

Kegiatan tadarus Al- Qur'an yang dilaksanakan setiap

pagi sebelum jam pelajaran.

Kegiatan shalat zuhur berjama'ah bagi kelas VIII dan

IX dan shalat ashar bagi kelas VII.

Kegiatan shalat sunnah dhuha.

2. Kegiatan mingguan:

Kegiatan pembinaan ald1lak yang dilakukan setelah

shalatjumaat

Kegiatan rohani islam yang dilaksanakan pada setiap

hari senin dan jumat.

Kegiatan TPA yang dilaksanakan pada setiap hari senin,

rabu dan jumat dnn di bagi 3 kc las pcrlmrinyn.

3. Kegiatan bulanan dan tahunan

Kegiatan Hari-hari besar islam.

Pesantren Ramadhan/kilat.

Mengadakan santunan kepada fakir miskin dan yatim

piatu yang dilaksanakan setiap tahun

Mengadakan zikir doa bersama yang dilaksanakan· 2

kali dalam setahu.

Sudah, dan terbukti dari aktivitas S<)hari-harinya seperti

mengucap salam dan berjabat tangan bila bertemu,

mengenakan busana islami dan bertugas sebagai imam

Page 100: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Jawaban (8):

Jawaban (9):

jamaah shalat zhuhur dan ashar berjamav,h sesuai dengan

jadwal yang telah di tetapkan.

Cukup memadai, karena sarana prasarana )"dllg terciapat di

SMP Negeri 20 Bekasi ini standar dengan yang terdapat di

masyarakat diantaranya masjid dan AJ .. qur'an.

Model yang saya kembangkan adalah model pengembangan

kesadaran yaitu menanamkan nilai-nilai ajaran agama islam

serta dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Jawaban (10): Saya kira tidak ada, semua kegiatan keagamaan sudah

dilkasanakan secara keseluruhan, namun mungkin

pelaksanaanya dalam mencapai tujuan kegiatan tersebut

belum maksimal.

Bekr~~2oos ~~vlwee

"-.._.-' ,, . .,., /' ·' /,A

. ··_ '"1"-L,,

( .--(A. Salim, .Ag)

Page 101: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

5. Hari, Tanggal

6. Intervi wee

7. Jabatan

BERITA WAWANCARA

: Senin, 25 Agustus 2008

: Dra. Ai Mulyaningsih

: Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

8. Pokok-pokok persoalan yang dibicarakan:

Dalam wawancara dengan guru pendidikan agama islam, pertanyaan­

pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut:

Pertanyaan (I): Menurut Bapak/Ibu apa tugas utama guru pendidikan ~gama

Islam?

Pertanyaan (2): Menurut Bapak/Ibu apakah pergaulan lingkungan sekolah

mempengaruhi perkembangan pribadi dan akhlak siswa?

Pertanyaan (3): Menurut Bapak/Ibu apakah SMPN 20 Bekasi sudah bisa

dikatakan bernuansa Islami?

Pertanyaan (4): Apa yang menjadi acuan bahwa sekolah dikatakan bernuansa

Islami?

Pe1ianyaan (5): Pendekatan dan cara apa saja yang telah Bapak/ibu lakukan

dalam mendorong terciptanya nuansa islami di SMP Negeri

20 Bekasi?

Pertanyaan (6): Kegiatan-kegiatan keagamaan apa saja yang dilakukan oleh

siswa dan warga sekolah dalam mendorong terciptanya

nuansa Islami di SMP Negeri 20 Bekasi?

Pertanyaan (7): Menurut Bapak/Ibu apakah seluruh warga sekolah telah

mendukung peran guru agama islam dalam mendorong

terciptanya nuansa islami di SMP Negeri 20 Bekasi?

Pertanyaan (8): Menurut Bapak/Ibu apakah sarana prasarana yang ada di

SMP Negeri 20 Bekasi telah mernadai untuk menciptakan

nuansa islami?

Page 102: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Pertanyaan (9): Model-model apa saja yang telah Bapak/Ibu kembangkan

dalam mendorong terciptanya nuansa isalmi di SJ\;!P· Negeri

20 Bekasi?

Pertanyaan (I 0): Adakah kegiatan-kegiatan keagamaan yang tel ah Bapak/Ibu

programkan sebagai pendukung terciptanya nuansa islami di

SMP Negeri 20 Bekasi namun belum terlaksana?

5. Hasil Wawancara:

Jawaban (1):

Jawaban (2):

Jawaban (3):

Jawaban (4):

Jawaban (5):

Di samping guru agama islam bertuga.s mengajar di kelas, Ia

juga berutugas mendidik dan membentuk pribadi . siswa

menjadi manusia yang berakhlak dan terampil dalam

menjalankan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari­

hari.

Ya mempengaruhi, karena pergaulan sekolah terdiri dari

pendidik dan anak didik yang semuanya berada dalam

lingkungan sekolah yang terbuka kesempatan untrJk sdaling

mempengaruhi, karenanya segala tingkah laku pendidik dan

anak didik di lingkungan sekolah dapat mempengaruhi

pribadi dan akhlak siswa. Dalam hal i:ni di samping terdapat

pengatuh yang positif ada pula pengaruh yang negatif.

Secara implisit saya kira sudah bisa dikatakan bernuansa

islami karena indikator-indikator yang mengarah kepada

nuansa islami yang ideal sudah terdapat di SMP Negeri 20

Bekasi.

Acuannya adalah sekolah yang didirikan atas dasar islam

yang memang semua kegiatan keagamaannya telah

diprogramkan dan waktunya pun telah <litetapkan -serta

mengharuskan seluruh warga sekolahnya untuk

melaksanakannya.

pendekatan yang saya gunakan adalah prndekatan

pembiasaan dan keteladanan dengan cara memberikan latihan

kepada siswa untuk selalu melaksanakan ajaran agama islam

Page 103: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Jawaban (6):

Jawaban (7):

dan bahkan dengan cara paksaan yang di buktikan dengan

pemberian hukmnan kepada siswa yang tidak mengikuti

kegiatan keagamaan yang telah diprogramkan.

Kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong terciptanya nuansa

islami di SMP Negeri 20 terdiri dari 4 kurun waktu, yaitu:

1. Kegiatan harian:

Kebiasaan warga sekolah dalam mengu.cap salam dan

mencium tangan bila bertemu. Khususnya murid

dengan guru dan guru dengan guru.

Kegiatan tadams Al- Qur' an yang dilaksanakan setiap

pagi sebelumjam pelajaran.

Kegiatan shalat zuhur berjama'ah bagi kelas VIII dan

IX dan shalat ashar bagi kelas VII.

Kegiatan shalat sunnah dhuha.

2 Kegiatan mingguan:

Kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan setelah

shalatjumaat

Kegiatan rohani islam yang dilaksanakan, pada setiap

hari senin danjumat.

Kegiatan TPA yang dilaksanaka11 pada setiap hari senin,

rnbu danjumat dan di bagi 3 kelas perharinya.

3 Kegiatan bulanan dan tahunan

Kegiatan Hari-hari besar islam.

Pesantren Ramadhan/kilat.

Mengadakan santunan kepada fakir miskin dun yatim

piatu yang dilaksanakan setiap tahun

Mengadakan zikir doa bersama yang dilaksanakan 2

kali dalam setahu.

Ya, Sudah dan terbukti dari aktivitas sehari-harinya seperti

mengucap salam dan berjabat tangan bila bertemu,

mengenakan busana islami dan bt:rtugas sebagai imam

Page 104: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

jamaah shalat zhuhur dan ashar berjamaah sesuai dengan

jadwal yang telah di tetapkan.

Jawaban (8): Memadai, karena sarana yang ada telah digunakan secara

maksimal sebagai tempat kegiatan keagamaau yang ada di

SMP Negeri 20 Bekasi.

Jawaban (9): Model pewarisan nilai-nilai ajaran agama islam melalui

pengajaran dan keteladanan guru.

Jawaban (10): Saya kira tidak ada, semua kegiatan keagamaan sudah

dilkasanakan secara keseluruhan, namun mungkin

pelaksanaanya dalam mencapai tujuan kegiatan tersebut

belum maksimal.

Interviwer

(Umi Kulsum)

Bekas'i, 25 At;'llstus 2008

Interviwee

-I;~~ (Dra. Ai Mulyaningsih)

Page 105: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Angket Penelitian

Peran Guru Agama Islam Dalam Mendoron~: Terciptanya

Nuansa Islami di SMP Negeri 20 Bekasi

Petunjuk Pengisian:

1. Jawablah pe1ianyaan-pertanyaan di bawah ini dengan:

a. Membaca Basmalah terlebih dahulu

b. Menjawab soal sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

c. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan alternatif jawabaimya

d. Memilih salah satu alternatif jawabai1 dengan memberikan tanda

silang (x)

2. Angket ini tidak mempengamhi nilai prestasi siswa

3. Naskah ini hams segera dikembalikan setelah diisi

Na1na Kelas J enis kelamin

1. Gum Agama Islam berperan positif dalam mendorong terciptanya nuansa islami di sekolah. a. selalu c. kadai1g-kadang b. sering d. tidak pemah

2. Gum Agania islani memberi motivasi kepada selumh siswa untuk berprilaku baik a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah

3. Gum agama islam dapat menjadi suri tauladan dalam berprilaku a. selalu c. kadang-kadang b. sering cl. tidak pernah

4. Guru agania islam memuji siswa yang berprilaku baik. a. selalu c. kadang-kaclang b. sering d. ticlak pernah

5. Guru agama islmn mendukung kegiatan-kegiatan keislan1an di sekolah a. selalu c. kaclang-kadang b. sering d. tidak pernah

6. Gum agama islmn ikut se1ia dalam kegiatan-kegiatan keislaman di sekolah. a. selalu c. kadang-kaclang b. sering d. tidak pernah

7. Guru agama islam mengajai· dengan baik di kelas

Page 106: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

8. Guru agama islam menegur siswa yang berprilaku kurang baik. a. selalu c. kadang-kaclang b. sering d. tidak pernah

9. Guru agama islam memberi hukuman pada siswa yang tidak menginclahkan peraturan sekolah. a. selalu c. kaclang-kaclang b. sering d. tidak pernah

10. Seluruh siswa dan warga sekolah menaruh simpati kepacla guru agama di SMP Negeri 20 Bekasi a. selalu c. kadang-kadang b. sering cl. tidak pernah

11. Guru agama islam di SMP Negeri 20 Bekasi menjadi idola bagi para siswa dan warga sekolah. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pemah

12. Perilaku g]Jru agama islan1 merupakan contoh bagi siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. a. selalu c. kadang-kadang b. sering cl. tidak pernah

13. Guru agama isl am selalu berbusana islami. a. selalu c. kadang-kadang b. sering cl. tidak pemah

14. Guru agama islam be1iugas menjadi imam shalat berjamaah di masjid sekolah. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pemah

15. Gmu agama mengakhiri atau menutup pelajaran dengan doa a. selal u c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah

16. Ruang kelas memiliki nuansa islami a. selalu c. kadang-kadang b. sering cl. tidak pernah

17. Masjid di sekolah merupakan salah satu sarana dalam kegiatan keagwnaan di sekolah a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pemah

18. Sarana prasarana sekolah merupakan salah satu faktor pendukung terciptanya nuansa islan1i di sekolah a. selalu c. kadang-kaclang b. sering d. tidak pernah

19. Sekolah berprestasi dalam setiap perlombaan bi dang keagamaan a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pemah

')(\ T ;nn-1..-111-..n-:>n '-"''"'J,.r.lcJ.. ,.,.,.,.1,..,1-. ,.,,.,,,,,.......,.~1~1,.! ....................... !.-.1 .... -.~!

Page 107: S'i-ll£/:P4t - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20787/1/UMI KULSUM-FITK.pdf · Agama Islam Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

21. Mengucap salam menjadi kebiasaau bagi guru, s1swa dan seluruh warga sekolah bila bertemu. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernab

22. Warga seko!ah memperingati setiap kegiatan hari-hari besar islam. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah

23. Taclarus Al-Qur'an menjacli kegiatan rutin sebelum pelajaran climulai. a. selalu c. kaclang-kaclang b. sering d. ticlak pernah

24. Shalat sunnah clhuha meqjacli kegiatan rutin para siswa pacla jam istirahat clan jam pelajaran kosong. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pemah

25. Siswa melaksanakan shalat zhuhur berjan1aah di sekolah a. selalu c. kaclang-kadang b. sering cl. ticlak pernah

26. Seluruh warga sekolab berbusana islami a. selalu c. kaclang-kadang b. sering cl. ticlak pernab

27. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang mendukung pembentukkan pribacli muslim. a. selalu c. kadang-kadang b. sering cl. ticlak pernah

28. Lingkungan sekolah merupakan lingkw1gan yang menyenangkan untuk belajar. a. selalu c. kaclang-kaclang b. sering cl. ticlak pernah

29. Peraturan sekolah mengandung nilai-nilai ajaran agama islmn a. selalu c. kaclang-kadang b. sering cl. tidak pernah

30. Warga sekolah mendukung kegiatan-kegiatm1 keagamaan di SMP Negeri 20 Bekasi. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah