shok neurogenik
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
1/17
MAKALAH
(TINJAUAN PUSTAKA)
PATOFISIOLOGI DAN PENATALAKSANAAN
SYOK NEUROGENIK
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT
KEPANITERAAN KLINIK
BIDANG ANESTESIOLOGI DAN RAWAT INTENSIF
DI BLU RSUD KOTA SEMARANG
Oleh :
Zakiyyatul Fitri
01.208.5813
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
2/17
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Zakiyyatul Fitri
NIM : 01.208.5813
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Tingkat : Program Pendidikan Profesi Dokter
Bidang Pendidikan : Anestesiologi dan Terapi Intensif
Periode Kepaniteraan Klinik : 01 Juli 27 Juli 2013
Judul Makalah : Patofisiologi dan Penatalaksanaan Syok
Neurogenik
Diajukan : Juli 2013
Pembimbing : Dr. Donni Indra K, Sp. An. Msi. Med
TELAH DIPERIKSA DAN DISAHKAN TANGGAL : ..................................
Mengetahui :
Ketua Program Pendidikan CoAss Anastesiologi PEMBIMBING:
dan Rawat Intensif BLU RSUD Kota Semarang,
Dr. Purwito Nugroho, Sp. An, M.M Dr. Donni Indra Kusuma, Sp. An. Msi. Med
NIP. 19551221 198301 1 002 NIP. 197608082009031002
ii
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
3/17
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga makalah dengan
judul Patofisiologi dan Penatalaksanaan Syok Neurogenik ini dapat selesai
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi syarat Kepaniteraan Klinik
Bidang Anestesiologi dan Rawat Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sultan Agung di BLU RSUD Kota Semarang periode 01 Juli 201327 Juli 2013.
Disamping itu, makalah ini ditujukan untuk menambah pengetahuan bagi kita
semua tentang penatalaksanaan syok kardiogenik.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan selama penyusunan referat ini,
kepada :
1.Dr. Susi Herawati, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit Umum daerahKota Semarang
2.Dr. Wahyu Hendarto, Sp. An., M.HKes., selaku Ka. InstalasiAnestesiologi dan Pembimbing Kepaniteraan Klinik Anestesiologi dan
Terapi Intensif RSUD Kota Semarang.
3.Dr. Purwito Nugroho, Sp. An, M.M., selaku Ka. Program Studi CoAssdan Pembimbing Kepaniteraan Klinik Anestesiologi dan terapi intensif
RSUD Kota Semarang.
iii
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
4/17
4.Dr. Donni Indra Kusuma, Sp. An. Msi. Med, selaku PembimbingKepaniteraan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Kota
Semarang.
5.Dr. Dian Ayu, selaku Residen Anestesiologi dan Terapi Intensif FakultasKedokteran Universitas Diponegoro.
6.Perawat bagian Anestesiologi dan Rawan Intensif Ibu Syenni, Pak Ginto,Ibu Cicik, Mas Aris, Mba Retno, Mba Ayu dan Mas Widodo.
7.Rekan-rekan Anggota Kepaniteraan Klinik di Bagian Anestesiologi danterapi Intensif RSUD Kota Semarang.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan, maka penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak, supaya
referat ini dapat menjadi lebih baik, dan dapat berguna bagi semua yang
membacanya. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila masih
banyak kesalahan maupun kekurangan dalam mekalah ini.
Semarang, Juli 2013
Penulis
iv
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
5/17
PATOFISIOLOGI DAN PENATALAKSANAAN
SYOK NEUROGENIK
Zakiyyatul Fitri* , Donni Indra Kusuma**
ABSTRACK
Neurogenic shock is a distributive type ofshockresulting in hypotension,
occasionally with bradycardia, that is attributed to the disruption of
theautonomicpathways within the spinal cord. Hypotension occurs due to
decreasedsystemic vascular resistance resulting in pooling of blood within theextremities lackingsympathetic tone. Bradycardia results from
unopposedvagalactivity and has been found to be exacerbated by hypoxia and
endobronchial suction.[1]Neurogenic shock can be a potentially devastating
complication, leading to organ dysfunction and death if not promptly recognized
and treated.
Key Word : Shock, Neurogenic shock
ABSTRAK
Syok neurogenik adalah jenis syok distributif yang mengakibatkan
hipotensi, kadang disertai dengan bradikardi, yang dikaitkan dengan gangguan
saraf otonom pada spinal cord. Hipotensi terjadi karena penurunan resistensi
pembuluh darah sistemik yang mengakibatkan penurunan tonus simpatis pada
pengisian darah ekstremitas. Bradikardi merupakan hasil dari aktifitas vagal dan
diperburuk oleh hipoksia dan endobronchial suction. Syok neurogenik dapat
menjadi komplikasi yang berpotensi merusak, menyebabkan disfungsi organ, dan
kematian jika tidak segera ditangani.
Kata kunci : Syok, Syok neurogenik
*Co assisten FK Universitas Islam Sultan Agung Semarang
**Dokter Spesialis Anestesiologi BLU RSUD Kota Semarang
1
http://en.wikipedia.org/wiki/Distributive_shockhttp://en.wikipedia.org/wiki/Shock_(circulatory)http://en.wikipedia.org/wiki/Hypotensionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Bradycardiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Autonomic_nervous_systemhttp://en.wikipedia.org/wiki/Systemic_vascular_resistancehttp://en.wikipedia.org/wiki/Sympathetic_tonehttp://en.wikipedia.org/wiki/Vagus_nervehttp://en.wikipedia.org/wiki/Hypoxia_(medical)http://en.wikipedia.org/wiki/Neurogenic_shock#cite_note-1http://en.wikipedia.org/wiki/Neurogenic_shock#cite_note-1http://en.wikipedia.org/wiki/Neurogenic_shock#cite_note-1http://en.wikipedia.org/wiki/Multiple_organ_dysfunction_syndromehttp://en.wikipedia.org/wiki/Multiple_organ_dysfunction_syndromehttp://en.wikipedia.org/wiki/Neurogenic_shock#cite_note-1http://en.wikipedia.org/wiki/Hypoxia_(medical)http://en.wikipedia.org/wiki/Vagus_nervehttp://en.wikipedia.org/wiki/Sympathetic_tonehttp://en.wikipedia.org/wiki/Systemic_vascular_resistancehttp://en.wikipedia.org/wiki/Autonomic_nervous_systemhttp://en.wikipedia.org/wiki/Bradycardiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Hypotensionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Shock_(circulatory)http://en.wikipedia.org/wiki/Distributive_shock -
7/22/2019 Shok Neurogenik
6/17
PENDAHULUAN
Syok merupakan sebagai suatu keadaan yang darurat diakibatkan karena
tubuh tidak mendapatkan suplai darah yang adekuat yang mengakibatkan
gangguan metabolisme sel dan kerusakan pada multiorgan, pertama pada jaringan
non vital (kulit, jaringan ikat, tulang, otot) dan kemudian ke organ vital (otak,
jantung, paru-paru, dan ginjal). Jika tidak ditangani segera dan dapat memburuk
dengan cepat. Syok bukanlah suatu diagnosis. Syok merupakan suatu sindroma
klinis yang mencakup sekelompok keadaan dengan berbagai manifestasi
hemodinamik.1
Syok neurogenik sebenarnya jarang terjadi. Pada syok neurogenik terdapat
penurunan darah sistemik sebagai akibat terjadinya vasodilatasi perifer dan
penurunan curah jantung. Vasodilatasi tersebut terjadi karena penurunan resistensi
perifer yang disebabkan oleh karena gangguan saraf otonom sedangkan penurunan
curah jantung disebabkan oleh bertambahnya pengaruh nervus vagus pada jantung
sehingga terjadi bradikardi.2,3
I. SYOK NEUROGENIK1.1
Definisi
Syok neurogenik merupakan kegagalan pusat vasomotor sehingga
terjadi hipotensi dan penimbunan darah pada pembuluh tampung
(capacitance vessels). Syok neurogenik terjadi karena hilangnya tonus
pembuluh darahsecara mendadak di seluruh tubuh. Syok neurogenik juga
dikenal sebagai syok spinal. Bentuk dari syok distributif, hasil dari
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
7/17
perubahan resistensi pembuluh darah sistemikyang diakibatkan oleh cidera
pada sistem saraf (seperti: trauma kepala, cidera spinal, atau anestesi
umum yang dalam).1,3
Shock neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal yang berlebihan
yang mengakibatkan vasodilatasi menyeluruh diregio splanknikus
sehingga pendarahan otak berkurang. Reaksi vasovagal umumnya
disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas, terkejut, kaget, atau nyeri.
Shock neurogenik pada trauma terjadi karena hilangnya sympathetic tone,
misalnya pada cedera tulang belakang atau, yang sangat jarang, cedera
pada batang otak.1,3
1.2 Etiologi :
Penyebabnya antara lain : 3,4,5
1. Trauma medula spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (syokspinal).
2. Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri
hebat pada fraktur tulang.
3. Rangsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi
spinal/lumbal.
4. Trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat otonom).
5. Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut
3
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
8/17
1.3 Stadium syok :
1. Stadium kompensasipada stadium ini fungsi organ utama dipertahankan melalui mekanisme
kompensasi fisiologi tubuh dengan meningkatkan simpathic reflek ,
sehingga terjadi :
sistemic resistance meningkat : heart rate meningkat cardiac output meningkat sekresi vasopressin , rennin angiotensin - aldosteron meningkat ginjal
menahan Na + dan air di dalam sirkulasi.4
2. Stadium dekompensasipada stadium ini telah terjadi :
perfusi jaringan buruk O2 sangat turun metabolisme anaerob lactat meningkat lactic asidosis, diperberat oleh penumpukan CO2,
CO2 asam karbonat
asidemia akan menghambat myocard contractility dan respon terhadap
catecholamine.
Gangguan mekanisme energy dependent Na/K pump di tingkat seluler integritas membran sel terganggu, fungsi lisososom dan mitokondria
memburuk kerusakan sel
Aliran darah lambat dan kerusakan rantai kinin serta sistem koagulasi ,akan memperburuk keadaan dengan terbentuknya agregasi trombosit dan
pembentukan trombus disertai tendensi perdarahan
Pelepasan vaskuler mediator : histamin, serotonin, sitokin
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
9/17
Xantine oxidase membentuk oksigen radikal serta platelet agregating
factor. Pelepasan mediator oleh makrofag menyebabkan vasodilatasi
arteriol dan permeabilitas kapiler meningkat venous return turun
preloadturuncardiac outputturun.4
3. Stadium irreversibelsyok yang berlanjut akan menyebabkan kerusakan dan kematian sel
multi organ failure. Cadangan fosfat berenergi tinggi (ATP) akan habis
terutama di jantung dan hepar tubuh kehabisan energi.4
1.4 Patofisiologi
Syok neurogenik termasuk syok distributif dimana penurunan
perfusi jaringan dalam syok distributif merupakan hasil utama dari
hipotensi arterial karena penurunan resistensi pembuluh darah sistemik
(systemic vascular resistance). Sebagai tambahan, penurunan dalam
efektifitas sirkulasi volume plasma sering terjadi dari penurunan venous
tone, pengumpulan darah di pembuluh darah vena, kehilangan volume
intravaskuler dan intersisial karena peningkatan permeabilitas kapiler.
Akhirnya, terjadi disfungsi miokard primer yang bermanifestasi sebagai
dilatasi ventrikel, penurunan fraksi ejeksi, dan penurunan kurva fungsi
ventrikel.5
Pada keadaan ini akan terdapat peningkatan aliran vaskuler dengan
akibat sekunder terjadi berkurangnya cairan dalam sirkulasi. Syok
neurogenik mengacu pada hilangnya tonus simpatik (cedera spinal).
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
10/17
Gambaran klasik pada syok neurogenik adalah hipotensi tanpa takikardi
atau vasokonstriksi kulit.5,6
Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal berlebihan yang
mengakibatkan vasodilatasi menyeluruh di regio splanknikus, sehingga
perfusi ke otak berkurang. Reaksi vasovagal umumnya disebabkan oleh
suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut atau nyeri. Syok neurogenik
bisa juga akibat rangsangan parasimpatis ke jantung yangmemperlambat
kecepatan denyut jantung dan menurunkan rangsangan simpatis ke
pembuluh darah. Misalnya pingsan mendadak akibat gangguan
emosional.5,6
Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal berlebihan yang
mengakibatkan vasodilatasi menyeluruh di regional splanknikus, sehingga
perfusi ke otak berkurang. Reaksi vasovagal umumnya disebabkan oleh
suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut dan nyeri. Syok neurogenik
bisa juga akibat rangsangan parasimpatis jantung yang memperlambat
kecepatan denyut janutng dan menurunkan rangsangan simpatis ke
pembuluh darah. Misalnya pingsan mendadak akibat gangguan
emosional.
5
Pada penggunaan anestesi spinal, obat anestesi melumpuhkan
kendalI neurogenik sfingter prekapiler dan menekan tonus venomotor.
Pasien dengan nyeri hebat, stress, emosi dan ketakutan meningkatkan
vasodilatasi karena mekanisme reflek yang tidak jelas yangmenimbulkan
volume sirkulasi yang tidak efektif dan terjadi sinkop.5
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
11/17
Tabel 1. Patofisiologi Syok Neurogenik
1.4 Manifestasi Klinis
Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok
neurogenik terdapat tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambah
cepat, bahkan dapat lebih lambat (bradikardi) kadang disertai dengan
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
12/17
adanya defisit neurologis berupa quadriplegia atau paraplegia .Sedangkan
pada keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak sadar,barulah nadi
bertambah cepat. Karena terjadinya pengumpulan darahdi dalam arteriol,
kapiler dan vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna
kemerahan.7
Tabel 1. Hemodinamik Syok
1.5 Diagnosis
Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syokneurogenik
terdapat tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambahcepat, bahkan dapat
lebih lambat (bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit neurologis
berupa quadriplegia atau paraplegia.7
1.6 Diagnosis Banding
Diagnosis banding syok neurogenik adalah sinkop vasovagal.Keduanya
sama-sama menyebabkan hipotensi karena kegagalan pusat pengaturan
vasomotor tetapi pada sinkop vasovagal hal ini tidak sampai menyebabkan
iskemia jaringan menyeluruh dan menimbulkan gejala syok.1,3 Diagnosis
banding yang lain adalah syok distributif yang lain seperti syok septik, syok
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
13/17
anafilaksi. Untuk syok yang lain biasanya sulit dibedakan tetapi anamnesis
yang cermat dapat membantumenegakkan diagnosis.2
1.7 Penatalaksanaan
Konsep dasar untuk syok distributif adalah dengan pemberianvasoaktif
seperti fenilefrin dan efedrin, untuk mengurangi daerah vaskuler dengan
penyempitan sfingter prekapiler dan vena kapasitanyauntuk mendorong keluar
darah yang berkumpul ditempat tersebut. 3
1. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi
Trendelenburg).
Gambar 2. Posisi Tredelenburg
2. Pertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen, sebaiknya dengan
menggunakan masker. Pada pasien dengan distress respirasidan hipotensi
yang berat, penggunaan endotracheal tube danventilator mekanik sangat
dianjurkan. Langkah ini untuk menghindari pemasangan endotracheal
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
14/17
yang darurat jika terjadi distres respirasi yang berulang. Ventilator
mekanik juga dapat menolong menstabilkan hemodinamik dengan
menurunkan penggunaan oksigen dari otot-ototrespirasi.3,6
3. Untuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang denganresusitasi
cairan. Cairan kristaloid seperti NaCl 0,9% atau Ringer Laktatsebaiknya
diberikan per infus secara cepat 250-500 cc bolus denganpengawasan
yang cermat terhadap tekanan darah, akral, turgor kulit, dan urin output
untuk menilai respon terhadap terapi.3,6
4. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat-obat
vasoaktif (adrenergik; agonis alfa yang indikasi kontra bilaada perdarahan
seperti ruptur lien) :3,5,6,7
DOPAMIN
Merupakan obat pilihan pertama. Pada dosis > 10 mcg/kg/menit,
berefek serupa dengan norepinefrin. Jarang terjadi takikardi.
NOREPINEFRIN
Efektif jika dopamin tidak adekuat dalam menaikkan tekanan
darah. Monitor terjadinya hipovolemi atau cardiac output yang rendah jika
norepinefrin gagal dalam menaikkan tekanan darah secara adekuat. Pada
pemberian subkutan, diserap tidak sempurna jadi sebaiknya diberikan per
infus. Obat ini merupakan obat yang terbaik karena pengaruh
vasokonstriksi perifernya lebih besar dari pengaruh terhadap jantung
(palpitasi). Pemberian obat ini dihentikan bila tekanan darah sudah normal
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
15/17
kembali. Awasi pemberian obat ini pada wanita hamil, karena dapat
menimbulkan kontraksi otot-otot uterus.
EPINEFRIN
Pada pemberian subkutan atau im, diserap dengan sempurna dan
dimetabolisme cepat dalam badan. Efek vasokonstriksi perifer sama kuat
dengan pengaruhnya terhadap jantung Sebelum pemberian obat ini harus
diperhatikan dulu bahwa pasien tidak mengalami syok hipovolemik. Perlu
diingat obat yang dapat menyebabkan vasodilatasi perifer tidak boleh
diberikan pada pasien syok neurogenik.
DOBUTAMIN
Berguna jika tekanan darah rendah yang diakibatkan oleh
menurunnya cardiac output. Dobutamin dapat menurunkan tekanan darah
melalui vasodilatasi perifer.
Tabel 2. Obat-obat Vasoaktif
KESIMPULAN
Syok bukanlah merupakan suatu diagnosis. Syok merupakan sindrom
klinis yang kompleks yang mencakup sekelompok keadaan dengan
manifestasi hemodinamik yang bervariasi tetapi petunjuk yang umum adalah
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
16/17
tidak memadainya perfusi jaringan. Syok neurogenik merupakan kegagalan
pusat vasomotor sehingga terjadi hipotensi danpenimbunan darah pada
pembuluh tampung (capacitance vessels).1,3
Penyebab syok neurogenik antara lain: Trauma medula spinalis
dengan quadriplegia atau paraplegia (syok spinal), rangsangan hebat yang
kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada fraktur tulang,
rangsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi
spinal/lumbal, trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat otonom), suhu
lingkungan yang panas, terkejut, takut.3,4,5
Syok neurogenik termasuk syok distributif dimana penurunan perfusi
jaringan dalam syok distributif merupakan hasil utama dari hipotensiarterial
karena penurunan resistensi pembuluh darah sistemik (systemic vascular
resistance).3
Diagnosis syok kardiogenik Hampir sama dengan syok pada
umumnya tetapi pada syok neurogenik terdapat tanda tekanan darah turun,
nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat (bradikardi) kadang
disertai dengan adanya defisit neurologis berupa quadriplegia atauparaplegia.
3,4
Konsep dasar untuk syok distributif adalah dengan pemberian vasoaktif
seperti fenilefrin dan efedrin, untuk mengurangi daerah vaskuler dengan
penyempitan sfingter prekapiler dan vena kapasitanuntuk mendorong keluar
darah yang berkumpul ditempat tersebut.3
-
7/22/2019 Shok Neurogenik
17/17
DAFTAR PUSTAKA
1. Purwadianto A. Kedaruratan Medik Pedoman Penatalaksanaan Praktis. Jakarta: Binarupa Aksara, 2000, 47-57
2. Saputra, M., Shock (http://marizal-co-ass.blogspot.com/2009/07/shock.html)dikutip pada tanggal 19 Juli 2013.
3. Zimmerman J L, Taylor R W, Dellinger R P, Farmer J C, Diagnosis andManagement of Shock, dalam buku: Fundamental Critical Support. Society of
Critical Care Medicine, 1997.
4. Waham Adam. Konsep Penanganan Syok Kardiogenik dikutip darihttp://nursesolution.blogspot.com/2012/06/askep-syok-kardiogenik.html
5. Tambayong, J. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Dikutip dari(http://books.google.co.id/books?idpatofisiologi+syok+neurogenik) pada
tanggal 20 Juli 2013
6. Atkinson R. S., Hamblin J J, Wright J E C. Shock. Dalam buku : Hand Bookof Intensive Care. London: Chapman and Hall, 1981: 18-29
7. Mangku, G. Diktat Kuliah : Syok, Bagian Anestesiologi dan Reanimasi FKUNUD/RS Sanglah, Denpasar : Balai Penerbit FK UNUD; 2007.
http://marizal-co-ass.blogspot.com/2009/07/shock.htmlhttp://marizal-co-ass.blogspot.com/2009/07/shock.htmlhttp://marizal-co-ass.blogspot.com/2009/07/shock.htmlhttp://nursesolution.blogspot.com/2012/06/askep-syok-kardiogenik.htmlhttp://nursesolution.blogspot.com/2012/06/askep-syok-kardiogenik.htmlhttp://books.google.co.id/books?idpatofisiologi+syok+neurogenikhttp://books.google.co.id/books?idpatofisiologi+syok+neurogenikhttp://books.google.co.id/books?idpatofisiologi+syok+neurogenikhttp://books.google.co.id/books?idpatofisiologi+syok+neurogenikhttp://nursesolution.blogspot.com/2012/06/askep-syok-kardiogenik.htmlhttp://marizal-co-ass.blogspot.com/2009/07/shock.html