setrika listrik adalah peralatan listrik rumah tangga yang digolongkan dalam peralatan pemanas...

Upload: aldona-putri-navolany

Post on 30-Oct-2015

713 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

,,,,,,

TRANSCRIPT

Setrika listrik adalah peralatan listrik rumah tangga yang digolongkan dalam peralatan pemanas berdaya rendah.Jenis dari setrika listrik antara lain:a. Setrika listrik jinjing (portable)Tanpa pengatur panasDengan pengatur panas (otomatis)Dengan uap airb. Setrika listrik besarRoll ironPress ironPada umumnya sertrika listrik portable banyak dipakai untuk keperluan rumah tangga, sedangkan setrika listrik yang besarseperti roll iron dan press iron banyak dipakai di hotel-hotel, di rumah sakit dan binatu. Prinsip kerja setrika listrik adalah mengubah energi listrik menjadi energi panas melalui elemen pemanas dimana panas yang dihasilkan dikumpulkan oleh besi pengumpul panas yang kemudian melalui gosokan diteruskan pada objek yang akan disterika.Bagian-bagian utama dari setrika listrik terdiri dari:Elemen PanasSebagai sumber panas setrika listrik digunakan elemen pemanas berupa kawat nikelin berbentuk pipih yang dililitkan pada lembaran mika yang dibentuk sedemikian rupa sesuai bentuk alas setrika, sehingga panasnya dapat tersebar merata. Elemen pemanas ini terisolasi terhadap badan setrika. Pada setrika listrik model yang lain, kawat nikelin digulung menyerupai bentuk spiral dan dimasukkan dalam selongsong/pipa sebagai pelindung. Agar arus listrik tidak mengalirkebadan setrika, antara spiral nikelin dengan pipa disekat/diisolasi dengan bahan oksida magnesium. Pada setrikamodelyang lama, spiral nikelin diberi selongsong dari bahan keramik/batu tahan api sebagai pelindung dan sekaligus sebagai isolator.Besi Pengumpul PanasBesi pengumpul panas atau yang sekaligus sebagai bagian dasar/alas dari setrika, berbentuk plate yang dilapisi bahan anti karat dan anti lengket, dan bagian ini harus selalu bersih karena langsung dengan objek yang disetrika (pakaian).Besi PemberatPada setrika yang lama, dilengkapi dengan besi pemberat, karena daya rata-rata setrika listrik 350 watt, sedangkan objek/bahan yang disetrika kebanyakan dari jenis katun, yang pelicinnya memerlukan tekanan yang cukup kuat. Setrika listrik model yang lebih baru, tidak lagi dilengkapi dengan besi pemberat, dengan alasan bahwa objek/bahan yang disetrika sudah banyak bahan dari jenis sintesis dan lebih lembut.Tutup dan Pemegang SetrikaTutup setrika gunanya untuk melindungi bagian dalam setrika yang dialiri arus listrik terhadap sentuhan pemakainya, dan juga berfungsi agar panas tidak menyebarlangsung ke udara bebas. Sedangkan pemegang setrika biasanya dari bahan yang tidak mengalirkan panas dan juga tidak mengalirkan arus listrik. Untuk itu bagian ini biasanya terbuat dari kayu, ebonit, atau karat.Terminal dan Kabel PenghubungTerminal berguna untuk menghubungkan rangkaian dalam setrika dengan sumber tegangan dari kotak-kotak dinding, melalui kabel penghubung. Beberapa model setrika listrik menggunakan terminal yang merupakan tempat persambungan antara ujung kawat elemen yang disambung pada tusuk kontak (stiker) dengan kabel penghubung luar yang disambung pada kontra stiker, sehingga pada saat tidak digunakan kabel penghubung dapat dilepas dan disimpan terpisah dari setrikanya.Pengatur PanasSetrika dengan pengatur panas otomatis menggunakan komponen tambahan berupa termostat yang tersusun dari bahan bimetal yaitu lempengan dua logam yang berbeda koefisien mulai panjangnya, disatukan menjadi satu lempengan. Apabila lempengan logam ini terkena panas, maka salah satu jenisnya akan memuai lebih dahulu, sehingga lempengan tadi membengkok, yang arah bengkoknya ini kemudian dimanfaatkan untuk melepas/menghubungkan kontak, jadi bila panas berlebihan kontak memutus sehingga elemen panas tidak lagi dialiri arus listrik, tapi bila panasnya mulai rendah lagi kontak akan menghubung kembali dan arus listrik kembali mengalir melalui elemen panas. Dengan demekian kondisi panas setrika dapat dipertahankan pada panas tertentu sesuai dengan yang diinginkan melalui pengatur tombol pengatur panas.

Cara kerja setrika miniadala untuk merapikan dan membuat baju selalu bergaya dimanapun dan kapan pun. karna setrika ini mudah untuk di bawah kemana-mana karna tidak membutuhkan tempat yang luas untuk menyimpannya. setrika ini berbeda dengansetrika uapkarna setrika ini sama seperti setrika biasa yang belum mampu mengeluarkan uap tetapi dengan kualitas yang indah karna bisa merapikan baju dengan panas yang cukup mumpuni.

Sejarah setrikaadanya karna kebutuhan umat manusia akan penampilan yang indah awal mula setrika keluar menggunakan barah api ini sangat sulit untuk digunakan karna membutuhkan keuletan dan kehati-hatian karna apabila tidak hati-hati baju yang kita gosok akan menjadi rusak karna terkena barah api.

Harga setrikamini sangat murah untuk mendapatkan iformasi harga silahkan kelik tombol merah dibawah gambar setrika yang ada tepat dibawahnya.

Selain dapat untuk dipakai sendiri bisa juga untuk bisa juga untuk menjadimarchandise pernikahanyang unik atausouvenir pernikahaatauhadiah pernikahanyang menarik dan bermanfaat bagi orang yang kita berin.

Setrika Mini praktis di bawa berpergian, menjadikan anda selalu rapi setiap saat di mana saja. Bisa juga dijadikan sebagai merchandise unik/ souvenir.Berikut inispesifikasi produk :-110V-240V , 35w, 50Hz/60Hz- berat 300(tiga ratu)Gram- Kabel: 2 ROUND PIN PLUG WITH 1.5M-2M WHITE WIRE- ada indikator nyala lampu kecil berwarna merah-DenganUkuran : 117.5x7cm

Bila seterika dihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan (ON), maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas. Dengan adanya arus listrik yang mengalir ini, elemenpemanas membangkitkan panas. Panas ini kemudian disalurkan secara konduksi pada permukaan dasar seterika (permukaan yang digunakan untuk melicinkan pakaian). Panas yangdibangkitkan ini akan terus meningkat bila arus listrik terus mengalir. Oleh karena itu, bila seterika tidak dilengkapi dengan pengatur suhu, untuk mencegah terjadinya panas lebih seterika harus diputuskan dari sumber listriknya dan disambungkan kembali bila suhu mulai kurang. Demikian kondisi ini terjadi secara berulang. Namun, bila seterika sudah dilengkapi dengan pengatur suhu, maka seterika akan memutuskan aliran listriknya secara otomatis bilasuhu telah mencapai maksimal. Sebaliknya bila suhu menurun sampai harga tertentu, seterika juga akan secara otomatis menghubungkan aliran listrikya. Demikian siklus kerja otomatis ini berulang.

Setrika listrik adalah alat yang digunakan untuk melicinkan atau menghaluskan pakaian agar terlihat lebih rapi setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-lipatan pakaian cukup sulit dihilangkan akibat dari proses pencucian maupun ketika pakaian diperas, sehingga pakaian yang sudah dikeringkan akan kusut. Dengan menggunakan setrika, maka lipatan pada pakaian tersebut dapat dihaluskan secara mudah dan praktis.Setrika listrik pada dasarnya memanfaatkan perubahan energi dari listrik menjadi panas. Energi panas itulah yang kemudian kita manfaatkan untuk menghaluskan permukaan pakaian yang kusut. Akan tetapi, tentunya perubahan energi listrik dalam setrika tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa komponen yang mendukung cara kerja setrika listrik sehingga dapat menghasilkan panas. Komponen utama pada setrika listik antara lain :1.Elemen pemanasElemen pemanas adalah suatu elemen yang akan menimbulkan panas bila dialiri arus listrik. Sebenarnya, elemen pemanas listrik hanyalah sebuah resistor listrik yang bekerja pada prinsip pemanasan Joule, yaitu arus listrik mengalir melalui resistor dan mengubah energi listrik menjadi panas. Elemen pemanas ini biasanya terdiri dari kawat (wire) yang terbuat dari nichrome (80% nikel dan 20% krom). Nichrome merupakan bahan yang ideal, karena memiliki resistansi yang relatif tinggi. Dari keseluruhan lilitan pada elemen pemanas tersebut, kemudian ditutup dengan isolator untuk mencegah induksi listrik dari elemen menuju alas setrika.2.Plat dasar (alas/sole plate)Alas setrika adalah bagian setrika yang akan bersentuhan langsung dengan kain yang dihaluskan. Alas setrika dibuat dari bahan konduktor antikarat seperti alumunium,stainless steelatau teflon, agar tidak mudah kotor, lengket dan tidak mengotori kain yang disetrika.3.Besi pemberatPemberat biasanya terbuat dari besi. Sesuai dengan namanya, komponen ini berfungsi sebagai pemberat pada setrika agar lebih mudah dalam pemakaiannya.4.TutupPenutup atau selungkup setrika dibuat dari bahan isolator untuk mencegah bahaya sengatan listrik. Disamping itu, penutup juga memiliki sifat antipanas guna mencegah bahaya sentuhan ke bagian tubuh manusia.5.PemegangTangkai pemegang setrika terbuat dari bahan isolasi (kayu atau plastik). Ini dimaksudkan apabila ada kebocoran arus listrik tidak akan membahayakan pemakainya.6.Kabel penghubungKabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel dengan inti serabut yang dibungkus dengan bahan isolasi, menjadikannya tetap lentur sehingga tidak mudah putus dan aman dari bahaya sengatan listrik.7.Pengatur On-Off dan panasHampir semua setrika listrik dilengkapi dengan pengatur suhu, sehingga tinggi rendahnya suhu dapat disesuaikan dengan jenis tekstil/kain yang akan disetrika. Pengatur suhu ini biasanya menggunakan prinsip bimetal.

PRINSIP KERJA DAN PENERAPAN PERPINDAHAN KALORSistim kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian listrik yang memiliki hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang menyebabkan timbulnya panas pada bagian setrika yang disebut elemen pemanas. Elemen pemanas membangkitkan panas secara bertahap dan setrika listrik modern sudah dilengkapi dengan komponen yang disebuttermostat.Dengan adanya komponen ini dalam rangkaian setrika listrik, maka panas yang dikehendaki oleh pengguna dapat diatur dan stabil sehingga tidak menyebabkan timbulnya panas berlebih yang dapat memicu kebakaran pada elemen.Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian langsung ke saklar bimetal. Pada sistim saklar ini, ketika kedua logam tersebut kontak, maka arus akan terus mengalir menuju elemen pemanas yang terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor. Saklar yang kontak tersebut menyebabkan rangkaian tertutup dan setrika akan mengalami pemanasan pada tingkatan tertentu. Ketika panas yang ditentukan telah mengalami keadaan maksimal, maka secara otomatis termostat pada rangkaian saklar akan bekerja. Rangkaian akan terputus karena prinsip bimetal tadi menyebabkan salah satu logam mengalami pemuaian dan menyebabkan saklar terbuka. Akibatnya tidak ada arus yang mengalir serta lampu indikator akan mati. Jadi, prinsip kerja rangkaian setrika listrik sebenarnya sederhana.Setelah sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka selanjutnya panas tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme perpindahan kalor tersebut berlangsung secara konduksi. Konduksi merupakan proses transfer kalor di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah dari molekul satu ke molekul lain hanya dengan jalan getaran termal berkala, tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali (Abdul Jamal dan Tamrin, 1995).Aliran perpindahan panas yang terjadi pada elemen pemanas kemudian dihubungkan (kontak) secara langsung dengan alas setrika, sehingga panas merambat pada alas akibat konduksi. Tidak ada transfer massa pada peristiwa tersebut, hanya saja perpindahan kalor dibantu dengan pergerakan-pergerakan elektron yang terdapat pada kedua bahan logam tersebut, yaitu pada elemen maupun alas.

KESIMPULANSetrika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam menghaluskan permukaan pakaian. Energi panas diperoleh dari konversi energi listrik. Prinsip kerja alat tersebut bermula dari penutupan saklar bimetal pada rangkaian, sehingga arus mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian melalui saklar, dan melalui hambatan lilitan kawat nichrome pada elemen pemanas. Akibat besarnya nilai resistansi pada hambatan tersebut, maka akan menimbulkan panas yang besar. Panas tersebut akan ditransfer secara konduksi dari elemen pemanas menuju alas setrika, sehingga alas setrika mulai memanas dan siap digunakan. Ketika panas pada pengatur suhu tingkatan tertentu telah mencapai puncaknya, maka arus akan otomatis terputus akibat prinsip pemuaian bimetal yang mengakibatkan saklar terbuka. Hal tersebut digunakan agar tidak menimbulkanoverheat(panas berlebih) pada elemen pemanas, sehingga tidak mengalami kerusakan maupun terbakar.Mekanisme perpindahan kalor yang terjadi pada alat setrika listrik ini terdapat pada kontak langsung antara elemen pemanas dengan alas setrika. Panas akan merambat dari elemen pemanas secara konduksi menuju ke alas setrika karena panas ditransfer tanpa adanya perpindahan massa di antara kedua logam tersebut.

Mau berangkat kerja atau ke sekolah tapi baju belum disetrika? Waduh, nanti diomelin sama boss atau guru nih. Mendingan disetrika dulu aja. Ngomong-ngomong soal setrika, tahu nggak sih apa bagian-bagian utama setrika dan fungsinya? nah, ini sedikit info tentang bagian-bagian utama setrika listrik dan fungsinya.

Bagian-Bagian Utama Sterika Listrik dan Fungsinya

Bagian-bagian utama seterika bervariasi tergantung dari jenis fitur yang ditawarkan, namun pada umumnya, seterika terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.

1. Kabel daya:Kabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel (dengan inti serabut) yang dibungkus dengan bahan isolasi kain menjadikannya tetap lentur sehinggatidak mudah putus dan aman dari bahaya sengatan listrik. Kabel daya pada seterika ada yang arahnya bisa diatur sehingga memudahkan dalam proses penyetrikaannya.

2. Elemen pemanas:Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan membangkitkan panas bila dialiri arus listrik. Dari elemen pemanas inilah sumber energi panas dibangkitkan. Elemen pemanas diletakkan antara besi pemberat dan alas seterika.

3. Alas:Alas seterika adalah bagian seterika yang akan bersentuhan langsung dengan kain yang diaturerika. Alas seterika dibuat dari bahan anti karatseperti alumunium, stainless steel atau minimal dengan lapisan bahan anti karat dan anti lengket (Teflon) agar tidak mudah kotor dan mengotori kain yang diaturerika.

4. Lampu indikator:Hampir semua seterika listrik dilengkapi dengan indikator lampu. Indikator lampu digunakan sebagai tanda bahwa seterika telah tersambung dengan sumber tegangan atau tidak (ON atau OFF). Bila lampu menyala berarti ada arus listrik yang mengalir ke seterika (ON) dan sebaliknya bila lampu mati berarti tidak ada arus listrik yang mengalir (OFF). Matinya lampu indikator juga menunjukkan bahwa seterika telah mencapai suhu maksimumnya.

5. Penutup dan pemberat:Penutup atau selungkup seterika dibuat dari bahan isolasi untuk mencegah bahaya sengatan listrik. Di samping itu, penutup juga yang anti panas guna mencegah bahaya sentuhan ke bagian tubuh manusia. Pemberat biasanya terbuat dari besi dan sesuai dengan namanya, fungsinya sebagai pemberat seterika agar memudahkan dalam pemakaiannya.

Bentuk penutup dan pemberat tergantung pada model seterika.

6. Pengatur On-Off dan suhu:Hampir semua seterika dilengkapi dengan pengatur suhu sehingga tinggi rendahnya suhu dapat disesuaikan dengan jenis tekstil/kain yang akan diaturerika. Pengatur suhu ini biasanya menggunakan prinsip bimetal.

7. Reservoir air dan slang uapSeterika dengan fitur semburan uap dilengkapi dengan reservoir air dari mana uap diproduksi. Reservoir air ini dapat diisi air kembali dengan mudah.

Bila tidak diperlukan semburan uap, reservoir air dibiarkan kosong (tidakperlu diisi). Hal ini tidak menjadi masalah. Setelah selesai pemakaian, reservoir air ini harus dalam keadaan kosong untuk menghindari korosi.Untuk merk tertentu reservoir dibuat transparan dan dilengkapi dengan lampu dengan warna cahaya tertentu sehingga level air dalam reservoir dapat terlihat dengan jelas.

8. Tangkai pemegang seterikaTangkai pemegang seterika terbuat dari bahan isolasi (kayu atau plastik). Ini dimaksudkan apabila ada kebocoran arus listrik tidak membahayakan pemakaianya.

Termostat adalah suatu piranti pengatur suhu yang bekerja secara otomatis berdasarkan prinsip umpan balik. Istilahthermostatpertama kali digunakan oleh Andrew Ure pada tahun 1830 untuk menyebut suatu elemen tanggap-panas yang terbuat dari batangan baja dan zink yang dikeling.Pada sistem umpan balik yang menggunakan termostat, tinggi atau rendahnya suhu yang diatur dibandingkan dengan suatu acuan. Apabila suhu yang diindera tidak tepat sama dengan suhu acuan, elemen pengindera pada termostat akan bekerja dan kemudian mengirim isyrat (biasanya beru[a isyarat listrik) untuk menurunkan atau menaikkan suhu sesuai kebutuhan. Sistem umpan balik semacam ini biasanya digunakan pada pengatur sushu ruangan, setrika listrik, pemanas listrik, dan perangkat yang memerlukan pembatas panas lainnya.Termostat bimetal (seperti yang dibuat oleh Andrew Ure) merupakan termostat yang sederhana tetapi sangat efektif. Pada serika listrik,misalnya, tingkat panas tertentu akan menyebabkan bimetal tersebut melengkung sehingga kontak listriknya terputus. Terputusnya kontak listrik menyebabkan suhu setrika menurun dan bersamaan dengan itu bimetal kembali lurus sehingga kontak listrik terhubung lagi. Dengan cara kerja alat seperti itu tingkat panas pada setrika tidak akan melampaui batas panas maksimum yang ditetapkan.Termostat yang biasa melengkapi kulkas memanfaatkan suatu cairan asiri. Uap cairan ini akan memberi tekanan yang merupakan umpan balik bagi relai untuk menjalankan atau mematikan kompresor. Pesawat AC untuk rumah tangga menggunakan termostat yang memberikan umpan balik berupa selisih tegangan listrik kepada pemanas atau kompresor pendingin. Untuk gedung besar, lazimnya digunakan termostat pneumantik berupa tabung tembaga yang berisi udara. Isyarat tekanan-udara akan merupakan umpan balik bagi pemanas atau kompresor pendingin.