setiyani
DESCRIPTION
bjbkTRANSCRIPT
MAKALAH
SIFAT-SIFAT GAS IDEAL DAN GAS NYATA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2011-2012
MAKALAH
SIFAT-SIFAT GAS IDEAL DAN GAS NYATA
OLEH :
1. FIKA ANDRIYAWATI (113234001) / KA’11
2. LAILATUL KHASANAH (113234010) / KA’11
3. RIRIN SETIYANI (113234011) / KA’11
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2011-2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gas, sebagai salah satu sifat dan bentuk alam, memiliki karakteristik yang
khas. Berbeda dengan bentuk zat lainnya, karakteristik gas sangat erat kaitannya dengan
tekanan, temperatur dan volume. Beberapa teori dan hukum yang sangat mempengaruhi
dalam pemahaman sifat gas yang diantaranya adalah teori kinetik gas dan hukum
termodinamika. Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut
momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan
pada sifat zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel.
Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum.
Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat
zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel zat tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, untuk memahami lebih lanjut tentang sifat -
sifat gas dan hukum yang mendasarinya, maka penulis menulis makalah ini.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat gas dengan
penalaran kinetikanya. Adapun hal-hal yang akan dibahas adalah seputar temperatur, tekanan,
dan volume dalam gas ideal maupun gas nyata beserta hukum-hukum gas yang
mendasarinya.
BAB II
2.1 Karakteristik Umum Gas
Dalam kimia fisika prosedur yang langsung digunakan adalah mengisolasi sebagian
dari alam semesta oleh suatu batas nyata maupun imaginer. Materi bumi yang telah diisolasi
untuk kepentingan study disebut sistem. Zat di dalam sistem dapat berada dalam satu atau
beberapa bentuk yaitu padat,cair dan gas. Pada makalah ini akan membahas zat yang berupa
gas.
Ekspansibilitas (dapat dikembangkan)
Gas dapat mengembang untuk mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
Kompresibilitas (dapat dimampatkan)
Gas sangat mudah dimampatkan dengan memberikan tekanan.
Mudah berdifusi
Gas dapat berdifusi dengan cepat membentuk campuran homogen.
Tekanan
Gas memberikan tekanan ke segala arah.
Pengaruh suhu
Jika gas dipanaskan maka tekanan akan meningkat, akibatnya volume juga meningkat.
2.2 Sifat Gas Ideal dan Gas Tidak Ideal / Nyata
2.2.1 Suatu gas dikatakan ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Molekul-molekul gas tidak mempunyai volum
2. Tidak ada interaksi antara molekul molekulnya, baik tarik menarik maupun tolak
menolak.
3. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa
bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil.
4. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran
partikel gas dapat diabaikan.
5. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya
adalah elastis sempurna.
6. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
2.2.2 Pada kenyataannya, gas-gas yang memenuhi kriteria seperti itu sangat jarang
ditemukan. Namun, gas nyata dapat mendekati sifat gas ideal pada tekanan yang rendah
dan suhu yang relatif tinggi.
2.3 Parameter yang menentukan keadaan gas
VOLUME (V)
Volume gas adalah volume bejana yang ditempati dan dinyatakan dalam liter (L) atau
mililiter (mL).
1 1itre (l) = 1000 ml dan 1 ml = 10-3
l
Satu mililiter praktis sama dengan satu sentimeter kubik (cc). sebenarnya
1 liter (l) = 1000,028 cc
Satuan SI untuk volume adalah meter kubik (m3) dan unit yang lebih kecil adalah decimeter
3
(dm3).
TEKANAN (P)
Tekanan udara dinyatakan dalam atmosfer atau mmHg.
1 atm = 760 mmHg = 1,013 x 105 pa
Tekanan gas didefinisikan sebagai gaya yang diberikan oleh dampak dari molekul per unit
luas permukaan kontak.
Tekanan dari sampel gas dapat diukur dengan bantuan
manometer Merkuri. (Gambar 1.2)
Demikian pula, tekanan atmosfer dapat ditentukan dengan barometer merkuri. (Gambar 1.3)
SUHU (T)
Suhu gas dinyatakan dalam derajat celcius (oC) atau kelvin (K).
K = oC + 273
2.4. Hukum – Hukum Gas Ideal
Hukum-hukum ini dipatuhi hanya pada tekanan rendah (P → 0).
Hukum-hukum gas ideal :
2.4.1 Hukum Boyle
Menurut hukum Boyle, pada suhu tetap, volume sejumlah tertentu gas berbanding terbalik
dengan tekanannya.
(T, n tetap)
atau V = k . 1/P
dimana k adalah tetap
PV = k
Jika P dan V berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2, maka dapat ditulis:
P1V1 = k = P2V2 atau P1V1 = P2V2
2.4.2 Hukum Charles
Hukum Charles menyatakan bahwa:
Pada tekanan tetap, sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan suhu mutlak (suhu
kelvin).
Secara matematis dapat ditulis:
(P, n tetap)
atau V = k T
2.4.3 Prinsip Avogadro
Menurut hukum Avogadro:
pada suhu dan tekanan tetap, volume sejumlah tertentu gas berbanding lurus dengan
jumlah molnya.
(T dan P tetap)
atau v = An, dimana A adalah konstan,
2.5. Keadaan STP
Pada keadaan standar, yaitu pada suhu 273 K (0oC) dan tekanan 1 atm (760 mmHg), 1
mol gas sama dengan 22,4 L gas atau dapat ditulis:
1 mol gas pada STP = 22,4 L
2.6. Persamaan Gas Ideal
Dari tiga hukum yaitu hukum Boyle, hukum Charles dan hukum Avogrado dapat
dikombinasikan menjadi satu hukum yang disebut dengan hukum gas ideal. Hukum gas
ideal menyebutkan bahwa:
Volume gas berbanding lurus dengan jumlah mol dan suhu serta berbanding terbalik
dengan tekanan.
Secara matematis dapat ditulis:
Jika R adalah konstan maka:
atau PV = nRT
Nilai R dalam beberapa satuan :
0,0821 L-atm K-1
mol-1
82,1 mL-atm K-1
mol-1
62,3 L-mmHg K-1
mol-1
8,314 . 107 erg K
-1 mol
-1
8,314 Joule K-1
mol-1
1,987 kal K-1
mol-1
2.7. Hukum Dalton
Menurut hukum Dalton, tekanan total campuran gas sama dengan jumlah tekanan
parsial masing-masing gas pembentuknya atau dapat ditulis sebagai berikut:
Ptotal = P1 + P2 + P3 ... (V dan T tetap)
Jika diaplikasikan dalam persamaan gas ideal PV = nRT, maka:
dimana n1 , n2 , dan n3 adalah mol gas 1,2 dan 3, maka tekanan total campuran
adalah :
atau
dengan nt = mol total gas
2.8. Hukum Graham
Ketika dua gas ditempatkan di kontak, mereka bergabung atau menyatu dengan
spontan. Hal ini disebabkan pergerakan molekul satu gas ke gas lainnya. Proses pencampuran
gas dengan gerakan acak dari molekul disebut Difusi. Thomas Graham mengamati bahwa
Menurut hukum Graham, pada suhu dan tekanan yang sama, kecepatan difusi gas
yang berbeda adalah berbanding terbalik dengan akar massa molekulnya .
Ketika gas lolos melalui lubang pin-menjadi daerah tekanan rendah vakum, proses ini
disebut efusi. Tingkat efusi gas juga tergantung pada massa molekul gas.
Penentuan tingkat efusi jauh lebih mudah dibandingkan dengan laju difusi. Oleh karena itu,
hukum Dalton efusi sering digunakan untuk menentukan massa molekul gas yang diberikan.
2.9. Teori Kinetik gas
Anggapan Dasar Teori Kinetik Gas
1.Gas terdiri dari partikel yang disebut dengan molekul yang menyebar pada ruangnya.
Molekul gas identik sama dengan massa (m).
2. Molekul gas bergerak tetap ke segala arah dengan kecepatan tinggi. Molekul
bergerakdengan kecepatan yang sama dan akan berubah arah jika terjadi tumbukan
dengan molekul lain atau dengan dinding wadahnya.
3. Jarak antar molekul sangat besar dan diasumsikan bahwa terjadi gaya van der waals
antar molekul sehingga molekul gas dapat bergerak bebas.
4. semua tumbukan yaang terjadi merupakan lenting sempurna sehingga selama terjadi
tumbukan tidak kehilangan energi kinetik.
5. Tekanan pada gas disebabkan tumbukan molekul pada dinding ruangnya.
6. Energi kinetik rata-rata (½ mv2) molekul gas berbanding lurus dengan suhu mutlak
(suhu kelvin) atau dapat dikatakan bahwa energi kinetik rata-rata molekul sama dengan
suhunya.
2.10. Gas Nyata
Telah dibahas bahwa gas ideal merupakan gas dengan beberapa postulat, tidak
ada gaya tarik menarik antar molekul, volume total molekulnya kecil dibandingkan
terhadap volume wadah sehingga volume total molekulnya dapat diabaikan. Oleh karena
itu gas ideal hanya merupakan gas hipotesis.
Perilaku gas yang sebenarnya (gas nyata) tidaklah sesuai dengan yang telah
dibahas, ia menyimpang dari keadaan ideal, karena adanya gaya tarik menarik antar
molekul (terutama pada tekanan tinggi) dan volume molekul-molekulnya tidak dapat
diabaikan begitu saja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karakteristik umum gas diantaranya adalah :Ekspansibilitas, kompresibilitas, mudah
berdifusi, tekanan, pengaruh suhu.
Suatu gas dikatakan ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut :Molekul-molekul gas
tidak mempunyai volum, tidak ada interaksi antara molekul molekulnya, baik tarik
menarik maupun tolak menolak.
Pada kenyataannya, gas-gas yang memenuhi kriterian seperti itu sangat jarang ditemukan.
Namun, gas nyata dapat mendekati sifat gas ideal pada tekanan yang rendah dan suhu
yang relatif tinggi.