setetes embun di pagi hari
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
1/24
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
2/24
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
3/24
/
Penderitaan adalah lambang kekuatan jiwa, tak akan aku tu ka r ka n
penderitaan ini dengan sukacita manusia. Jiwaku m e n e m u ka n
ketenangan manakala hatiku bersukacita menerima h im p ita n
kesusahan dan kesesakan kehidupan. Hatiku te r p e nuh i
kegembiraan, manakala aku bersukaria dalam derita-Nya. Ha n ya
satu tujuan hidupku, membuat DIA selalu tersenyum di s e p a n ja ng
ke h idup a n
…..AndiSuryadi….
Pagi yang cerah mengiringi hari ini, sinar mentari dengan hangat dan penuh
kelembutan meresap dalam setubuh seorang kakek tua, ia begitu menikmati
belaian hangat sang mentari. Dalam keterbatasan fisiknya, tak terlihat wajah
kelemahan terpancar dari wajahnya. Padahal ia kini hanya dapat terduduk lemah
di atas kursi rodanya, kakinya sudah tak dapat lagi menopang tubuhnya.
Tangannya tak lagi sekuat dulu, bahkan hanya bagian yang kiri saja yang
masih dapat ia gerakkan. Pandangannya telah menjadi kabur di akibatkan
penyakit katarak yang kini hinggap. Penyakit sroke yang ia derita telah
menyebabkan sebagian tubuhnya tidak dapat digerakkan secara normal. Di
tambah dengan penyakit diabetes yang telah lama hinggap di dalam tubuhnya,
yang tak kunjung ada kesembuhan.
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
4/24
Sepeninggal istrinya yang begitu menyayangi dan setia menemaninya, kini ia
tinggal di sebuah panti jompo. alaupun ia memiliki tiga orang anak yang terdiri
dari dua orang laki!laki dan satu orang perempuan, namun tak seorangpun yang
mau merawatnya. Semuanya mundur secara teratur manakala di tunjuk untuk
merawatnya, mereka beralasan hanya merepotkan mengurus seorang tua
renta yang sakit!sakitan. "leh sebab itu mereka kemudian mengirim laki!laki tua
itu di sebuah panti jompo yang bernama #Panti $asih Tiada %atas& yang di
asuh oleh sepasang keluarga muda yang telah mengabdikan diri sejak sepuluh
tahun yang lalu. Panti ini dahulunya adalah rumah tempat tinggal mereka yang
asri dan luas. Panti ini terletak di jalan kecil yang bernama 'alan (otong
)oyong dengan akses jalan besarnya yaitu jalan Sudirman.
#Selamat pagi pak Andi& sebuah sapaan lembut menyapa kakek tua yang
ternyata bernama pak Andi,
#Se..se.lamat pagi, nak Aryo dan nak pipit& 'awabnya dengan nada
yang terbata!bata,
#%agaimana kabarnya pak* Tadi sudah sarapan*& Tanya pipit penuh
kelmbutan, Pak Andi hanya menganggukkan kepalanya,
#Sudah di minum obatnya, pak*& lanjutnya #'ika sudah, sekarang bapak
istirahat yah, sebab matahari sudah mulai terik&
#%aik nak Pipit, terimakasih& Pak Andi pun menjawab, dan Pipit kemudian
membantunya mendorongkan kursi rodanya menuju ruang pa+iliun.
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
5/24
Disana ada pula beberapa orang kakek dan nenek tua yang sedang asyik
menonton acara tele+isi, di antaranya pak uharam, pak -iem, pak akaria
dan ibu $ulsum serta ibu /anti. Tampak keceriaan hadir disana, manakalamereka menonton sebuah film komedi yang di bintangi oleh almarhum
%enyamin. Pak Andi pun larut dalam keceriaan dan hal itu telah mengobati
kerinduan di hatinya yang berharap dapat bersama dengan anak dan cucunya,
dalam sisa masa hidupnya.
Sore itu setelah melaksanakan sembahyang, pak Andi duduk di pinggir
jendela. Tampak tatapan matanya kosong, ia menerawang alam sekelilingseakan ia mencari sesuatu yang teramat berarti dalam hidupnya. Sesekali terlihat
linangan airmata membasahi pipinya dan tarikan nafasnya yang panjang pun
terdengar begitu berat…Aku rindu engkau 0iona istriku, aku tahu engkau kini
bahagia di surga!1ya. Sungguh 0iona, engkau adalah yang terbaik yang
telah Allah anugerahkan dalam hidupku. $esetiaan dan kasihmu begitu terasa
olehku, aku teramat bersyukur telah Allah titipkan engkau dalam
kehidupanku. -ihatlah aku sekarang kasihku*, di senja usiaku, kini aku dalam
kesunyian, dimanakah mereka buah cinta kita* 2anya engkau yang setia danmengasihiku apa adanya bukan ada apanya. Sayang, bawalah aku serta di
taman surga yang telah Allah berikan kepadamu…ti..tidak, aku tidak boleh
menangisi apa yang telah dan sedang terjadi padaku, engkau kini telah bahagia
dan tak selayaknya aku menghancurkan kebahagianmu. Aku tahu engkau pun
menantikan kedatanganku…pasti sayang, aku akan datang kepadamu dan kita
akan bersama kembali…0iona sayang, bersabarlah suatu saat nanti aku pasti akan
datang menemui engkau dan bahkan engkau yang akan menjemput dan
mengahantarku di tanah perhentian…namun, Allah masih memberikan padaku
untuk sebuah tugas terakhir sebelum masa waktuku berakhir…dan aku masih
belum mengerti dan memahami akan tugas itu..namun aku akan tetap
melakukannya tanpa harus aku memahami…dalam tarikan nafas yang ku hirup,
aku masih dapat merasakan cinta dan kasihmu…terimakasih sayang atas semua
kasih yang telah engkau curahkan kepadaku, anak!anak dan seluruh keluarga
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
6/24
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
7/24
membasahi pipinya…ia pun terhanyut dalam elegi rindunya…
# alam pak Andi, bagaimana sudah makan malam*& tanya
Aryo,
# alam nak Aryo, sudah tadi& 'awabnya sambil menganggukkankepala,
#Sekarang di minum obatnya yah pak& lanjutnya dengan penuhperhatian
Setelah meminum obatnya, pak Andi menarik tangan Aryo, danberkata,
#1ak Aryo, terimakasih yah atas semuanya. Andai saja putra!putri saya
memiliki hati yang penuh perhatian seperti nak Aryo tentunya bahagia sekali hati
ini& $atanya sambil mengelus air mata yang mulai berlinang membasahi pipinya,
#Sungguh nak Aryo, saya tidak meminta uang atau pun harta, cukup bagi
saya adalah perhatian dan kasih mereka. Dan saya pun masih memiliki sedikit
simpanan, sisa setelah saya bagikan harta yang saya punyai kepada mereka. Saya
tidak ingin harta mereka..…nak Aryo, apa benar saya hanya merepotkan*&
tanyanya dengan lirih,
#Tidak pak Andi, sungguh bapak tidak merepotkan. alah membuat hati
kami bahagia dan kami sangat senang apalagi kami masih diberi kesempatan
untuk berbagi kasih& 'awab Aryo sambil mengusap airmata yang membasahi
pipi pak Andi, lanjutnya,
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
8/24
#Pak, saya dan istri telah di tinggal oleh kedua orangtua kami masing!
masing semenjak usia kami masih muda. Dan kami berharap untuk dapat
merawat mereka
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
9/24
pada masa tuanya, namun Tuhan berkehendak lain. Tetapi kerinduan hati
kami terjawab sudah oleh!1ya, dengan merawat bapak dan yang lainnya seakan!
akan telah menghadirkan kembali soso k kedua orangtua kami. %apak jangan
banyak memikirkan yang lain yah pak, lebih baik bapak bersukacita dan nikmati
sisa hidup ini, kami bangga dapat merawat bapak& Dengan penuh perhatian dan
kelembutan Aryo menjawab
#3ya nak Aryo, maaf bapak yang terbawa dalam kerinduan
hati….terimakasih banyak nak4 Telah menguatkan hati bapak& Pak Andi pun
berucap,
#%aiklah pak, sekarang istirahat yah, mari saya bantu ke kasur& $ata Aryo sambil
mengulurkan tangannya,
#Tidak usah nak Aryo, saya harus terus belajar untuk dapat mandiri& $ilah pak
Andi, dan dengan halus menolak bantuan Aryo,
Dengan agak susah payah ia geser kursi rodanya untuk lebih dekat pada bibir
kasur, dan dengan semangat yang tinggi ia berusaha keras merengkuh kasur dan
mendorongkan badannya. Dengan usahanya yang keras akhirnya tubuh pak
Andi pun dengan lembut mendarat di atas kasur, Aryo yang sedari tadi
memperhatikan tersenyum dalam hati ia bergumam #…luarbiasa pak Andi ini,
semangat hidupnya begitu tinggi&
#Pak Andi, sekarang tidur yah, saya hendak menengok yang lain. Selamat tidurpak
Andi& 5cap Aryo sambil berlalu meninggalkan Pak Andi dalam keheninganmalam.
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
10/24
alam mulai larut, namun tiba!tiba mata Pak Andi terbuka dan ia terbangunkan
dari sebuah mimpi…ada apakah ini* pikirnya dalam hati. 3a pun merenungkan dari
mimpi yang telah terjadi, dimana dalam mimpinya, ia melihat salah satu cucunya
tertabrak kendaraan dan saat itu ia melintas di sekitar tempat kejadian, ia
memangku cucunya dan membawanya, namun nyawa cucunya tak
tertolong, ia menghebuskan nafasnya yang terakhir dalam pangkuannya.
Apakah arti mipiku ini* begitulah pikirannya menerawang. 3a pun lantas
berdoa kepada Tuhan memohonkan untuk menjauhkan hal!hal buruk
menimpa semua cucu dan anak!anaknya.
3ngatannya membawa kembali pada perlakuan anak!anaknya terhadap
dirinya dimana tiga tahun yang lalu sebelum ia terdampar di panti asuhan ini. 3a
tinggal di rumah anaknya yang tertua yang adalah seorang pengusaha dan telah
di karunia tiga orang anak yang lucu dan manis. 1amun hanya karena ia
senantiasa menyenggol perabotan hingga suatu ketika sebuah guci kesayangan
anaknya, tak sengaja tersenggol dan akhirnya pecah. Dan ia pun masih
mengingat bagaimana kata!katanya,
#Pa4 tahu ngga berapa harga guci ini* di bayar dengan seluruh uang pensiun
papa pun tak akan kebayar, dasar tua bangka4 Saya, untuk mendapatkan guci ini
saja sangat susah payah, tahu nggak ini barang antik dan langka…seharusnya
papa tahu diri4 dan lebih hati!hati. 3ni, sudah nggak bisa apa!apa masih saja mau
keluyuran, kenapa tidak diam saja di kamar*& umpat anaknya,
#3ya nih tua bangka4 $emarin!kemarin gelas kristalku yang berharga jutaanrupiah, kini guci antik yang harganya saja selangit. Papa kan sudah tahu dilarang
masuk ruangan keluarga, kenapa bandel juga*& 3stri Ardy pun ikut menghardiknya
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
11/24
# a…ma..ma..maafkan papa, Ardy dan 1ancy, papa hanya ingin bermaindengan
itchel. Apakah6& %elum bicaranya selesai, dengan kasarnya Ardymemotong,
#Sudah4...sudah…4 Saya tidak mau dengar lagi alasan4…mulai hari ini juga
beresin pakaian papa4, Ardy sudah tidak mau melihat papa lagi….tua bangka4
2anya merepotkan saja& %entaknya sambil mendorong kursi roda ayahnya
menuju kamar dan membereskan seluruh pakaian ayahnya.
#%enar Pih4 Aku sangat setuju dengan pendat papi& 1ancy pun turut mendukungsuaminya
3a pun membawa ayahnya ke rumah adik nya. Andryansah adalah seorang
pengacara yang banyak menangani kasus!kasus korupsi besar dan kasus
besar lainnya, namun setelah mendengar apa yang sudah terjadi di rumah
kakaknya ia pun dengan keras menolak untuk merawat ayah mereka. Akhirnya
mereka menelepon adik mereka yang bungsu, yang di wakili oleh yang sulung.
#2alo…De+i, kamu lagi dimana*& Ardy langsungbertanya,
#/ah halo kak Ardy, ada apa kak*& De+i berkata dan kemudian
bertanya,
#%egini, kamu bisa kan datang ke rumah Andry sekarang*& -anjutArdy,
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
12/24
#Saya lagi di mall kak4 Tapi tidak jauh dari tempat kak Andry, memang ada apa.
Sepertinya serius sekali& De+i menjawab sambil mereka!reka
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
13/24
#Pokoknya kamu sekarang kesini, penting4& PerintahArdy,
#%aik!baik $ak4 Saya segera kesana& lanjut De+i dengan sedikit kesal, namun iamenahannya sebab selama ini kedua kakaknya selalu membantu
kehidupannya, dimana suaminya hanyalah seorang pegawai biasa yang dapat
mencukupi kebiasaannya yang konsumtif.
Sesampainya di tempat Andry, tanpa basa!basi lagi mereka sepakat untuk
menyimpan papa mereka di panti asuhan dan untuk biaya selama di sana
mereka membebankan kepada papa mereka sendiri. Sisa uang yang ada di
tabungan papanya, mereka paksa kepada papanya untuk dikeluarkan dengan
alasan untuk biaya berobat. Papanya hanya terdiam dengan perlakuan mereka
dan ia hanya dapat menangis di dalam hatinya.
Ahhhh…Aku sudah mengampuni mereka Tuhan….Aku telah mengampuni perlakuan
mereka….ampuni mereka Tuhan sebab mereka tidak mengerti…jauhkan
padaku untuk ingatan!ingatan seperti ini…Tuhan, 7ngkau adalah Tuhan yang
mahapengampun, ampuni anak!anak hamba!mu ini…perbuatlah apa yang 7ngkau
kehendaki kepada tubuh dan hidup hamba! u ini, dan jangan 7ngkau timpakan
kehangatan murka! u kepada anak!anakku, cucu!cucuku dan seluruh
keluarganya…cukuplah hanya kepada aku, hamba! u ini..ia pun kembali
berusaha untuk memejamkan matanya dan berharap sang fajar segera menyapa
tubuhnya dengan penuh kelembutan.
888888
Pagi ini tidak seperti biasanya Pak Andi tidak pergi ke halaman belakang untuk
berjemur, setelah sarapan pagi ia lebih banyak berdiam diri di kamarnya dengan
sesekali berusaha membaca $itab Suci yang agak samar untuk di baca. 1amun
ia berusaha keras untuk dapat membacanya, dengan lebih banyak
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
14/24
menggunakan
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
15/24
'
mata kirinya yang masih agak sedikit normal, ia terus berupaya dan
sesekali terdengar permohonannya kepada Tuhan agar diberikan
kemudahan dalam membaca $itab Suci ini. Ditengah kekhusuannya, terdengar
ketukan kecil dan suara dari balik pintu dengan penuh kelembutan,
#Selamat pagi Pak Andi, maaf apabila saya mengganggu sejenak& 5cap
sebuah suara dari balik pintu,
Pak Andi pun menghentikan sejenak kegiatannya dan menghampiri suara itu, dan
ia pun membuka pintu sambil berkata,
#Selamat pagi, sama sekali tidak mengganggu #
#7h, nak Pipit dan nak Aryo, silahkan masuk*& lanjutnya, mempersilakanmasuk
#Terimakasih pak Andi& 'awab Aryo #"h, yah pak, kenalkan ini adalah Dokter
Agung dokter spesialis bedah, yang bertugas di rumah sakit terkenal di kota
ini& yang kemudian memperkenalkan seseorang kepada pak Andi,
Pak Andi nampak kebingungan dan ini trelihat dari lipatan yang nampak di
dahinya. Dalam hatinya bertanya, #….apakah aku hendak dioperasi, tapi
apanya yang di operasi*....& %elum hilang rasa bingungnya, pria yang bernama
Agung itu kemudian menghampiri pak Andi. Dengan berjongkok ia raih tangan
kiri pak Andi dan menempelkannya di dahinya, seraya berkata,
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
16/24
#Pak, saya Agung…mudah!mudahan bapak masih dapat mengingat akan saya,
dulu sewaktu saya masih kecil pernah di tolong oleh bapak&
#….& %ertambah bingung lah pak Andi setelah mendengar ucapan itu kemudian
iapun mencari!cari dalam memori ingatannya, tentang siapakah gerangan
orang yang berada dihadapannya ini.
# aaf nak, siapatadi*&
#Saya Agung, pakAndi&
#Agung…Agung….yang mana yah…dan yang pernah saya tolong* Dimana dan
kapan*...maaf nak Agung, sungguh saya tak dapat mengingatnya karena,
saya tidak pernah mau mengingat apa, dimana dan siapa yang telah saya tolong
dalam kehidupan saya&
# aaf pak Andi, mungkin bapak akan mengingatnya manakala dulu di
depan Statsiun $ereta Api tepatnya di kedai bu anti. Setiap makan siang bapak
selalu menyemirkan sepatu bapak kepada seorang anak kecil, walaupun sepatu
bapak masih bersih, masih saja bapak menginginkan anak itu untuk
membersihkan sepatu bapak. Selain memberi uang jasa yang sungguh pak4 lebih
dari tarip, bapak juga memberikan anak itu makan siang gratis& kembali Agung
berkata sambil memceritakan sebuah kisah sebagai sarana untuk membantu
ingatan pak Andi.
#$edai 3bu anti….depan statsiun….anak kecil…..anak kecil….anak kecil….tan…tan…
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
17/24
iya..ya..saya ingat sekarang, anak kecil yang mempunyai tanda
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
18/24
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
19/24
#Terimakasih ayah, lima belas tahun yang lalu saat itu saya sudah putussekolah
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
20/24
dan kehidupan kami sangat susah. Ayah telah meninggalkan kami saat aku
masih berumur tujuh tahun, kemudian tinggalah saya dengan ibu yang waktu itu
bekerja sebagai buruh cuci dan bersih!bersih rumah. Sampai saya duduk di
bangku kelas lima sekolah dasar saya masih dapat bersekolah, namun saat saya
duduk di kelas enam sekolah dasar, ibu sakit!sakitan sehingga tidak dapat bekerja
lagi, ibu terkena T%9. Dan saya memutuskan untuk berhenti sekolah dan
membantu ibu mencari nafkah dengan menjadi tukang semir, yang akhirnya
membawa saya bertemu dengan ayah yang baik ini& Sesaat Agung
menghentikan kisahnya untuk mngusap air mata yang menetes di pipinya,
#Dari beberapa kali pertemuan, suatu saat ayah menanyakan tentang seko lah dan
cita!citaku, aku jawab aku telah putus sekolah dan bercita!cita untukmenjadi seorang dokter bedah, agar dapat mengoperasi penyakit ibu dan
menyembuhkan penyakitnya. Dan ayah juga memperhatikan perilaku saya yang
selalu menyembunyikan tangan kiri, saya waktu itu menolak dikarenakan malu,
setelah ayah melihatnya, ayah bilang jangan malu nak4 Tanda yang ada di
tanganmu adalah tanda dari Allah yang telah menetapkan lewat tanganmu banyak
orang yang akan engkau selamatkan. Sungguh4 Ayah kata!kata itu adalah doa
bagi saya dan yang telah membangkitkan semangat untuk giat belajar. Dan diluar
dugaanku, ayah pun dengan sukarela mau menjadi ayah angkatku. %ahkanayah pula yang membawa ibu berobat hingga ibu mendapatkan bantuan
pengobatan gratis dari suatu yayasan yang ayah kenal. Terimakasih ayah, atas
semua budi baikmu yang tak ternilai oleh harta bahkan nyawa sekalipun, aku
dapat menjadi seperti semua bukan karena kepintaran dan kerja keras ku,
namun semua berkat jasa dan doa dari ayah& $embali ia mengusap airmatanya,
#Ayah, tiga tahun yang lalu, saat saya ada seminar di kota ini, saya mencari!
cari akan keberadaan ayah. Saya menanyakan ketempat dulu ayah bekerja,
dan mereka katakan jikalau ayah sempat dipindahkan kebeberapa kota, lalu
mereka menyarankan agar mencari data!data tentang ayah di sekertariat
pensiunan. Dan saya pun meminta alamatnya lalu saya melanjutkan pencarian
tentang ayah ke
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
21/24
'
kantor sekertariat. Dari sanalah saya temukan alamat ayah, namun sayang
ternyata rumah ayah telah di jual dan pemilik yang baru tidak mengetahui akan
keberadaan ayah. 2ampir!hampir saya putus asa di buatnya, namun
perjuangan saya akhirnya membuahkan hasil juga, ini semua berkat
pertolongan Allah, seminggu yang lalu, Andi anak kami yang baru berumur
lima tahun. Di tengah malam terbangun dan ia menangis, herannya ia
mengatakan kepada kami bertemu seorang kakek duduk dikursi roda dan
memangkunya serta berkata ini aku kakekmu. Setelah kejadian itu ia
senatiasa meminta kami untuk menemui kakeknya, kami ajak untuk menemui
ayah mertua saya, dia bilang bukan kakek yang ini, ia bilang kakek Andi.
Saya tidak menyadari pada saat itu, jika yang dikatakan anak kami adalah
kakek yang namanya Andi, setelah saya renungkan akhirnya menemukan
jawabannya bahwa kakek yang dimaksud anak kami adalah ayah. Saya pun
mencari kembali ke kantor pensiunan ayah dan melacak dari beberapa data
mungkin ayah dirawat di sebuah rumah sakit. 'ika berdasarkan dari mimpi anak
kami yang mengatakan ayah duduk di kursi roda. Setelah dilacak melalui
jaminan kesehatan milik yayasan pensiun tempat ayah dulu mengabdi,
menunjukkan bahwa ayah pernah di rawat beberapa kali di rumah sakit yang kini
saya bekerja di sana. Dan disana terdapat data nomor telepon dari seseorang
yang bernama Ardy 0irmansyah, kemudian saya menelepon nomor tersebut
namun yang menerima adalah asisten rumah tangga pak Ardy. Saya katakan
bahwa, saya dari pihak rumah sakit dan hendak menanyakan perihal kesehatan
Pak Andy untuk data asuransi. Akhirnya asisten itu menceritakan tentang ayah
dan memberikan alamat ini kepada saya& Agung pun mengahiri kisahnya yang
begitu panjang,
Pak Andi terlihat menangis penuh haru dan tampak pula mata Arya dan pipit yang
sejak tadi duduk di pinggir kasur dan menyimak kisah tersebut ikut larut dalam
keharuan, dan mata mereka pun berkaca!kaca .
#Ayah, tujuan saya kemari dan menemui ayah adalah salahsatunya menunaikan
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
22/24
'
amanah dari almarhumah ibu yang mengatakan kepada saya, agar saya mencari
ayah untuk mengucapkan terimakasih atas semua yang telah ayah lakukan
kepada
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
23/24
saya dan ibu& -anjutAgung,
#1ak Agung, nggak perlu sampai repot!repot seperti ini, sebab sudah kewajibankita untuk saling menolong dan berbagi bukan saja dengan saudara dan orang
yang kita kenal. 1amun kepada semua sesama kita, wajib bagi kita untuk murah
hati dan ringan tangan dalam menolong serta membantu. Dan dalam
membantu terus terang, saya tak mengharapkan pamrih apapun& 5cap pak Andi
Sebelum Agung mengucapkan kata!katanya muncullah dari balik pintu
seorang anak laki!laki dan dengan lincahnya ia berlari dan menghampiri pak Andi,
seraya memeluk kedua pahanya dan mengucap,
#Papa..ini kakekku…& 5capnya, dan ia pun memegang tangan pak Andi dan
menempelkan di dahinya sebagai tanda hormat,
#…….& Pak Andi hanyut dalam kesedihan, haru dan bahagia. 3a begitu
bahagia manakala seorang anak kecil menyebutnya kakek dan memeluknya
dengan hangat, tiga tahun lamanya ia menahan kerinduan akan cucunya hadir dan
berkata #kakek& serta memeluknya, kini bagaikan hujan sehari yang telah
menghidupkan tanah yang telah mati, terobati sudah dahaga kerinduanya oleh
setetes embun di pagi hari….terimakasih Tuhan atas segala nikmat yang telah
7ngkau berikan…kini aku mengerti, inilah tugas yang terakhir dari! u yaitu
menantikan kedatangan satu keluarga kecil yang akan menghapuskan dahaga
kerinduanku, satu keluarga yang akan menghidupkan jiwa dan hati yang telah
kering….terimakasih Tuhan atas segala kesempatan yang telah 7ngkau berikan…..
-
8/19/2019 Setetes Embun Di Pagi Hari
24/24