sepsis neonatorum
DESCRIPTION
refleksi kasus sepsis neonatorumTRANSCRIPT
PENDAHULUAN Sepsis neonatal adalah sindrom klinik penyakit
sistemik, disertai bakteremia yang terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama kehidupan. Angka kejadian sepsis neonatal adalah 1-10 per 1000 kelahiran hidup
Sepsis neonatal dapat terjadi secara dini, yaitu pada 5-7 hari pertama dengan organisme penyebab didapat dari intrapartum atau melalui saluran genital ibu. Sepsis neonatal dapat terjadi setelah bayi berumur 7 hari atau lebih yang disebut sepsis lambat
Sepsis neonatal dapat terjadi secara dini, yaitu pada 5-7 hari pertama dengan organisme penyebab didapat dari intrapartum atau melalui saluran genital ibu
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Bayi Ny. F• Jenis kelamin : Laki-laki• Tanggal lahir : 8 Juli 2015 pukul
18.55 WITA• Tanggal masuk: 26 Juli 2015 pukul
11.00 WITA
LAPORAN KASUSAnamnesis• Anamnesis• Bayi laki-laki lahir secara spontan, letak belakang
kepala.Bayi lahir pada pukul 18.55 tanggal 8 Juli 2015 dengan berat badan lahir 2000 gram dan panjang 39 cm. Bayi lahir tidak langsung menangis, merintih (+) dan sianosis (+) hilang dengan O2. Air ketuban berwarnaputih jernih. Nilai Apgar score menit ke 1 yaitu 3 (warna tubuh seluruh biru/pucat [0], denyut jantung <100x/menit [1], refleks tidak bereaksi [0], tonus otot ekstremitas fleksi sedikit [1], pernapasan lambat [1]), skor pada menit ke 5 yaitu 5 (warna tubuh kemerahan ekstremitas biru [1],
• denyut jantung <100x/menit [1],refleks gerakan sedikit [1], tonus otot ekstremitas sedikit [1], pernapasan lambat [1]), skor pada menit 10 yaitu 7 (seluruh tubuh kemerahan[2], denyut jantung ≥ 100x/menit [2], refleks tidak bereaksi [0], aktivitas ekstremitas fleksi sedikit [1], usaha bernapas menangis kuat [2]) dengan kehamilan kurang bulan.
LAPORAN KASUS• Riwayat maternal ibu G3P2A0 dengan usia ibu 28 tahun. Anak
pertama laki-laki lahir aterm secara spontan, letak belakang kepala, usia anak sekarang 8 tahun. Anak kedua perempuan lahir aterm secara spontan, usia anak sekarang 1 tahun.Ibu rutin mengikuti Antenatal Care dengan bidan.
• Pemeriksaan fisik bayi saat masuk ke ruangan perinatologi resiko tinggi yaitu denyut jantung 136x/menit, pernapasan 78x/menit, dan suhu aksila 36,8°C.Skor Downe 3 (tidak ada gawat napas). Skor Ballard 29 dengan estimasi kehamilan 32-34 minggu. Refleks fisiologis baik. Bunyi jantung I dan II murni reguler, tidak ada murmur atau gallop. Kulit tidak pucat dan tidak ikterus.
• Tidak ada muntah, diare, atau residu lambung. Pada palpasi abdomen, hepar dan lien tidak teraba. Bayi aktif, composmentis, fontanela datar, sutura belum menutup, refleks cahaya +/+, tidak kejang, dan tonus otot normal. Tidak ditemukan anus imperforata, hidrokel, hernia, hipospadia, atau epispadia. Testis sudah turun ke scrotum.
LAPORAN KASUS• Bayi pada hari ke 4 (11-7-2015) didapatkan kulit
berwarna kuning (ikterus) dari wajah sampai dada dan punggung / Kramer II. Pada hari ke 5 (13-7-2015) didapatkan kulit berwarna kuning (ikterus) dari wajah sampai perut hingga lutut/ Kramer III. Pada hari ke 6 (14-7-2015) didapatkan kulit berwarna kuning (ikterus) dari wajah sampai telapak tangan dan kaki/ Kramer V dan dilakukan pemeriksaan bilirubin total didapatkan 14,2 mg/dL. Bayi mulai dilakukan fototerapi, tetapi hanya 4 jam di fototerapi karena febris (38,8°C).
• Bayi pada hari ke 7 (15-7-2015) tampak letargi, sempat apnea selama 1 jam, febris (38,4°C), mengantuk dan mengalami gangguan minum, kulit bayi juga masih kuning (Kramer V).
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-Tanda Vital• Denyut jantung : 136 x/menit• Respirasi : 78 x/menit• Suhu : 36,8 ºC• Capillary Refill Time : < 2 detik
Pemeriksaan fisik• Berat badan : 1600 gram• Panjang badan : 45 cm• Lingkar kepala : 35 cm
PEMERIKSAAN FISIKSistem Pernapasan• Sianosis : (-)• Merintih : (-)• Apnea : (-)• Retraksi dada : (-)• Pergerakan dada : Simetris bilateral• Cuping hidung : (-)• Stridor : (-)• Bunyi napas : Bronkovesikuler (+)• Bunyi tambahan : Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
PEMERIKSAAN FISIKSkor DOWNE• Frekuensi Napas : 0• Retraksi : 0• Sianosis : 0• Udara Masuk : 0• Merintih : 0• Total skor : 0• Kesimpulan : Tidak ada gawat napas• Kriteria WHO : Tidak ada gangguan napas
PEMERIKSAAN FISIKSistem kardiovaskular• Bunyi jantung : I/II murni, reguler• Murmur : (-)
Sistem hematologi• Pucat : (-)• Ikterus : (+)
Sistem gastrointestinal• Kelainan dinding abdomen : (-)• Muntah : (-)• Diare : (-) • Residu lambung : (-)• Organomegali : (-)• Bising usus : (+) kesan normal• Umbilikus : Baik
PEMERIKSAAN FISIKSistem saraf• Aktivitas : Kurang aktif• Kesadaran : Letargi• Fontanela : Datar• Sutura:Belum menutup• Refleks cahaya : (+/+)• Kejang : (-)• Tonus otot : Baik
Sistem genitalAnus imperforata : (-)Perempuan : Keluaran (-)
Pemeriksaan lainEkstremitas : Akral hangat, lengkapTurgor : < 2 detikTrauma Lahir : (-)Kelainan Kongenital : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• WBC : 25,76 x 103/mm3 [ 4,5-13,5 ]• RBC : 3,28 x 106/mm3 [ 4,00-5,40 ]• HB : 11,7 g/dL [ 11,5-14,5 ] • HCT : 30,2 % [ 37,0-45,0 ] • PLT : 50 x 103/mm3 [ 200-400 ]• MCV : 92,1 µm3 [ 100-112 ]• MCH : 35,7 pg [ 30 – 38 ]• MCHC : 38,7 g/dl [ 32 – 36 ]
RESUME• Bayi laki-laki, umur 7 hari keadaan umum kurang aktif dan
kesadaran letargi. Bayi sempat apnea selama 2 menit dan diberikan ventilasi tekanan positif selama 1 jam hingga bisa bernapas spontan. Bayi febris (38,4°C), mengantuk dan mengalami gangguan minum, kulit bayi juga masih kuning (Kramer V).
• .
RESUME• Riwayat kelahiran, lahir secara spontan, letak belakang
kepala dengan berat badan lahir 2000 gram dan panjang 39 cm. Air ketuban berwarna putih jernih. Nilai Apgar score menit ke 1 yaitu 3/5/7 Riwayat maternal ibu G3P2A0 dengan usia ibu 28 tahun. Anak .Ibu rutin mengikuti Antenatal Care dengan bidan
RESUME• Pemeriksaan fisik bayi saat masuk ke ruangan
perinatologi resiko tinggi yaitu denyut jantung 136x/menit, pernapasan 78x/menit, dan suhu aksila 36,8°C.Skor Downe 3 (tidak ada gawat napas). Skor Ballard 29 dengan estimasi kehamilan 32-34 minggu. Refleks fisiologis baik. Bunyi jantung I dan II murni reguler, tidak ada murmur atau gallop. Kulit tidak pucat dan tidak ikterus. Tidak ada muntah, diare, atau residu lambung. Pada palpasi abdomen, hepar dan lien tidak teraba.
RESUME• Bayi aktif, composmentis, fontanela datar,
sutura belum menutup, refleks cahaya +/+, tidak kejang, dan tonus otot normal. Tidak ditemukan anus imperforata, hidrokel, hernia, hipospadia, atau epispadia. Testis sudah turun ke scrotum. Pemeriksaan lab menunjukkan WBC: 25,76 x 103/mm3 [ 4,5-13,5 ], adanya leukositosis.
DIAGNOSIS KERJA• Bayi prematur, sesuai masa kehamilan +
hiperbilirubinemia + sepsis neonatorum.
TERAPI- IVFD Dekstrosa 5% 8 tpm- Inj. Cefotaxim 100mg/12 jam/IV- Inj. Gentamisin 4 mg/12 jam/IV- Sanmol drops 4 x 0,3 cc- ASI 8 x 2 cc
• Kultur untuk mengidentifikasi bakteri patogen : darah, CSS, urine, lain-lain
• Pemeriksaan hematologiso Hitung leukosito Hitung platelet
ANJURAN
Sepsis pada neonatal adalah infeksi aliran darah yang
bersifat invasive dan ditandai dengan ditemukannya
bakteri dalam aliran tubuh seperti darah, cairan
sumsum tulang atau air kemih.
DEFINISI
Keadaan ini sering terjadi pada bayi beresiko misalnya
pada bayi kurang bulan, bayi berat lahir rendah, bayi
dengan sindrom gangguan napas atau bayi yang lahir
dari ibu beresiko
Pada kasus ini factor resiko kearah sepsis adalah prematur/kurang bulan dimana saat bayi berumur 7 hari nampak tanda dan gejala yakni:
1. Kesulitan bernapas (apnea)
2. Suhu tidak normal (suhu tidak stabil setelah pengukuran suhu normal selama tiga kali atau lebih) – bayi febris (38,4oC)
3. Letargi atau lunglai
4. Mengantuk atau aktivitas berkurang
5. Malas minum, sebelumnya minum dengan baik
Kategori A Kategori B
Kesulitan bernapas (misalnya apnea,
napas>60x/menit, retraksi dinding dada,
grunting pada waktu ekspirasi, sianosis
sentral)
Tremor
Kejang Letargi atau lunglai
Tidak Sadar Mengantuk atau aktivitas berkurang
Suhu tidak normal (sejak lahir dan tidak
member respon terhadap terapi ) atau suhu
tidak stabil sesudah pengukuran suhu
normal selama tiga kali atau lebih
Iritabel atau rewel, muntah perut
kembung
Persalinan di lingkungan secara cepat dan
dramatis (menyokong ke arah sepsis)
Tanda – tanda mulai muncul sesudah hari
ke-4
Kondisi memburuk secara cepat dan
drramatis ( menyokong ke arah sepsis)
Air ketuban bercampur dengan mekonium
Malas minum sebelumnya minum dengan
baik
Dugaan Sepsis Kecurigaan besar sepsis
Jika tidak ditemukan riwayat
infeksi intra uteri, ditemukan satu
kategori A dan satu atau dua
kategori B maka kelola untuk
tanda khususnya (misalnya
kejang). Lakukan pemantauan.
Jika ditemukan tambahan tanda
sepsis maka dikelola sebagai
kecurigaan besar sepsis.
Pada bayi umur sampai dengan
3 hari
Bila ada riwayat ibu dengan
infeksi rahim, demam dengan
kecurigaan infeksi berat atau
(ketuban pecah dini) atau bayi
mempunyai 2 atau lebih
Kategori A ,atau 3 atau lebih
Kategori B
Pada bayi umur lebih dari tiga
hari
Bila bayi mempunyai dua atau
lebih temuan Kategori A atau
tiga atau lebih temuan Kategori
B.
Kriteria sepsis pada bayi ini adalah: 2A + 4B(Curiga sepsis).2A:•Kesulitan bernapas (Apnea)•Ketidakstabilan suhu 4B •Letargi/lunglai•Mengantuk atau aktivitas berkurang.•Tanda-tanda muncul sesudah hari ke 4•Malas minum, sebelumnya minum dengan baik
KRITERIA SEPSIS PADA BAYI
Berdasarkan waktu terjadinya sepsis terbagi
menjadi 2 awitan yakni4 :
Awitan Dini
•Usia bayi < 72 jam
•Didapat saat persalinan
•Penularan vertikal dari ibu ke bayi
Awitan Lambat
•Usia bayi > 72 jam
•Didapat dari lingkungan
•Didapatkan secara nosokomial atau dari rumah sakit
Kondisi sosial ekonomiBencana alam, perang, maupun
kebijaksanaan
politik maupun ekonomi yang memberatkan
rakyat
FAKTOR PENYEBABTidak tersedianya makanan secara adekuat
Pasien ini berasal dari keluarga golongan menengah ke bawah, sehingga kebutuhan asupan nutrisi pada pasien ini tidak tersedia secara adekuat karena keterbatasan ekonomi.