sepsis neonatorum

3
SEPSIS NEONATORUM Sepsis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah dan jaringan lain. Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi baru lahir tetapi merupakan penyebab dari 30% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2,75 kg. Pada lebih dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi lahir, tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah lahir. Sepsis yang baru timbul dalam waktu 4 hari atau lebih kemungkinan disebabkan oleh infeksi nasokomial. Patofisiologi Berdasarkan waktu timbulnya dibagi menjadi 3 : 1. Early Onset (dini) : terjadi pada 5 hari pertama setelah lahir dengan manifestasi klinis yang timbulnya mendadak, dengan gejala sistemik yang berat, terutama mengenai system saluran pernafasan, progresif dan akhirnya syok. 2. Late Onset (lambat) : timbul setelah umur 5 hari dengan manifestasi klinis sering disertai adanya kelainan system susunan saraf pusat. 3. Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang terjadi pada neonatus tanpa resiko infeksi yang timbul lebih dari 48 jam saat dirawat di rumah sakit. Mekanisme terjadinya sepsis neonatorum : 1. Antenatal: paparan terhadap mikroorganisme dari ibu (Infeksi ascending melalui cairan amnion, adanya paparan terhadap mikroorganisme dari traktur urogenitalis ibu atau melalui penularan transplasental). 2. Selama persalinan: trauma kulit dan pembuluh darah selama persalinan, atau tindakan obstetri yang invasif. 3. Postnatal: adanya paparan yang meningkat postnatal (mikroorganisme dari satu bayi ke bayi yang lain, ruangan yang terlalu penuh dan jumlah perawat yang kurang), adanya portal kolonisasi dan invasi kuman melalui umbilicus, permukaan mukosa, mata, kulit.

Upload: evi-maisyari

Post on 12-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

sepsis neonatorum

TRANSCRIPT

Page 1: Sepsis Neonatorum

SEPSIS NEONATORUMSepsis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah dan jaringan lain. Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi baru lahir tetapi merupakan penyebab dari 30% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2,75 kg.Pada lebih dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi lahir, tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah lahir. Sepsis yang baru timbul dalam waktu 4 hari atau lebih kemungkinan disebabkan oleh infeksi nasokomial.PatofisiologiBerdasarkan waktu timbulnya dibagi menjadi 3 :

1. Early Onset (dini) : terjadi pada 5 hari pertama setelah lahir dengan manifestasi klinis yang timbulnya mendadak, dengan gejala sistemik yang berat, terutama mengenai system saluran pernafasan, progresif dan akhirnya syok.

2. Late Onset (lambat) : timbul setelah umur 5 hari dengan manifestasi klinis sering disertai adanya kelainan system susunan saraf pusat.

3. Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang terjadi pada neonatus tanpa resiko infeksi yang timbul lebih dari 48 jam saat dirawat di rumah sakit.

Mekanisme terjadinya sepsis neonatorum :1. Antenatal: paparan terhadap mikroorganisme dari ibu (Infeksi ascending melalui

cairan amnion, adanya paparan terhadap mikroorganisme dari traktur urogenitalis ibu atau melalui penularan transplasental).

2. Selama persalinan: trauma kulit dan pembuluh darah selama persalinan, atau tindakan obstetri yang invasif.

3. Postnatal: adanya paparan yang meningkat postnatal (mikroorganisme dari satu bayi ke bayi yang lain, ruangan yang terlalu penuh dan jumlah perawat yang kurang), adanya portal kolonisasi dan invasi kuman melalui umbilicus, permukaan mukosa, mata, kulit.

Komplikasi kehamilan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis pada neonatus: Perdarahan Demam yang terjadi pada ibu Infeksi pada uterus atau plasenta Ketuban pecah dini (sebelum 37 minggu kehamilan) Ketuban pecah terlalu cepat saat melahirkan (18 jam atau lebih sebelum melahirkan) Proses kelahiran yang lama dan sulit

Tanda dan Gejala bayi tampak lesu tidak kuat menghisap kejang jaundice (sakit kuning) muntah diare perut kembung suhu tubuh tidak stabil (< 36 0C atau > 37,5 0C) laju nadi > 180 x/menit atau < 100 x/menit

Page 2: Sepsis Neonatorum

laju nafas > 60 x/menit, dengan retraksi atau desaturasi oksigen, apnea atau laju nafas < 30x/menit

letargi intoleransi glukosa : hiperglikemia (plasma glukosa >10 mmol/L atau >170 mg/dl)

atau hipoglikemia (< 2,5 mmol/L atau < 45 mg/dl) intoleransi minum

DiagnosisFIRS/SIRS (Fetal inflammatory response syndrome/ Sindroma respon inflamasi janin)Bila ditemukan dua atau lebih keadaan : laju napas > 60 x/menit atau < 30 x/menit atau apnea dengan atau tanpa retraksi dan desaturasi oksigen, suhu tubuh tidak stabil (< 360C atau > 37,50C), waktu pengisian kapiler > 3 detik, hitung leukosit < 4.000 x 109/L atau > 34.000 x 109/L.Terduga / Suspek SepsisAdanya satu atau lebih kriteria FIRS disertai gejala klinis infeksi.Terbukti / Proven SepsisAdanya satu atau lebih kriteria FIRS disertai bakteremia/kultur darah positif.Laboratorium

Leukositosis (> 34.000 x 109/L) Leukopenia (< 4.000 x 109/L) Netrofil muda > 10% Perbandingan netrofil immatur (stab) dibanding total (stab+segmen) atau I/T ratio >

0,2 Trombositopenia < 100.000 x 109/L) CRP > 10 mg/dl atau 2 SD dari normal

Penatalaksanaan1. Diberikan kombinasi antibiotika.2. Dilakukan septic work up sebelum antibiotika diberikan (darah lengkap, urine

lengkap, feses lengkap, kultur darah, cairan serebrospinal, pungsi lumbal dengan analisa cairan serebrospinal (jumlah sel, kimia), foto polos dada, pemeriksaan CRP kuantitatif).

3. Pemeriksaan lain tergantung indikasi seperti pemeriksaan bilirubin, gula darah, analisa gas darah, foto abdomen, USG kepala dan lain-lain.

4. Pengobatan suportif meliputi: termoregulasi, terapi oksigen /ventilasi mekanik, terapi syok, koreksi metabolik asidosis, terapi hipoglikemi / hiperglikemi, transfusi darah, plasma, trombosit, terapi kejang, transfusi tukar.