sepak terjang .praktisi hukum, indra perwira tas...

3
BANDUNG EKSPRES o Senin 2 3 17 18 19 OSetasa 0 Rabu eKamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu 4 5 6 7 8 9 10 11 @ 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar • AprO Mel 0 Jun 0 Jut 0 Ags 0 Sep OOkt 0 Nov 0 Des Sepak Terjang .Praktisi Hukum, Indra Perwira Pelukis Banting StirIadi li Menjadi dosen hukum di Universi- tas Padjadjaran (Unpad) Bandung, takpernah. terbayangkan Indra Perwira . sebelumnya. Dulunya, Indra merupakan pemuda yang memiliki jiwa seniman dengan menyukai seni lukis. MIMPINYAdulu, iasangat ber- harap bisa masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Tek- nologi Bandung (ITB). Namun lantaran tidak diterirna, ia pun banting stir masuk ke Fakultas Hukum Unpad. "Saya gak terbayang akan ma- suk hukum. Dulu saya pelukis. Gagal di FSRD ITB dan diteri- manya di Hukum Unpad, ya saya ambil saja,"ueapnya Indra. Setelah menuntut ilmu di Hu- kurn Unpad, Indra mengabdi- ";111 diri untuk almllmaternya itu dengan menjadi pengajar di sa- na. "Setelah lulus, banyak pe- luang untuk bekerja. Tapi saya ditawari dekan untuk jadi PNS dosen, pilihan ini memang sulit sebab mau tak mau kehidupan PNS memang pas-pasan," ung- kapnya. Saat menjadi dosen selama 10 tahun, ia masih berpikir mate- matis yang dimana hidupnya harus diisi hal-hal idealisme eukup tinggi. "Setelah 10 tahun mengontrak pindah-pindah ka- rena hanya jadi PNS,saya mulai berpikir hidup itu tak boleh rna- tematis," ungkapnya. Sejaksaat itulah, ia mulai mau mengisi dan menjadi pembicara diberbagai forum dan acara yang berkaitan dengan hukum. "Saya pun mulai turun jadi konsultan membantu pemerintah daerah, pusat, atau swasta," jelasnya. Hal ini dibuktikan dengan ke- terlibatannya dalam meran- eang UU No 24 Tahun 1992ten- tangPenataanRuang, UUNo23 Tahun 1997 tentang Pengelo- laan Lingkungan Hidup, dan 11 Peraturan Pemerintah pelak- sanaan undang-undang terse- but pada rezim soeharto. Sedangkan paseareformasi ia merupakan anggota tim pakar perancang UUPengelolaanSum- berdaya Alarn, UU Sistem Ia- minan Sosial Nasional, dan UU Kebebasan Memperoleh In- formasi. Indra bukan dosen biasa. Se- lain aktifmenjadi akademisi, ia juga merupakan praktisi yang berkeeimpung dl berbagai sisi kehidupan masyarakat. "Saya tak hanya aka demisi. Saya juga aktif di kegiatan ling- kungan hidup, aktifdi LSM,aktif di kegiatan pembelaan HAM, aktif di seni dan budaya, aktif pula di kegiatan seni beladiri khususnya karate," ueap Indra saat ditemui di kediamannya di kawasan Buah Batu. la mengakui, selama ini di ka- langan Akademisi maupun prak- tisi selalu ada perbedaan. Ka- langan akademisi selalu ber- bicara teori yang dalam kenya- taannya tak sama dengan kaum praktisi. Namun setelah malang melintang di dua sisiyang ber- lainan ini, ia mendapat suatu persamaan setelah rnengam- ._bi!sebuabkesimpulan. "Pro- blem tidak adanya per- samaan itu adalah dunia politik,"ujarnya singkat. Indra memaparkan, teori akan berjalan maksimal ter- gantung dengan siapa p e- ngambil keputusan yaitu se- -orang pernimpin. "Suatu daerah akan maju jika memiIiki plrn- pinan yang progresif, bukan hanya biasa-biasa saja apalagi yang menjadikan jabatannya itu sebagai ambisi pribadi. Saya jamin gak akan ma]u jika pe- mimpinya seperti itu," ungkap- nya. - Keinginannya untuk terjun di dunia politik bukan semata untuk mengejar materi be- laka, ia mengaku tak ber- ambisi untuk menggapai halitu. . "Target hid up saya tak ngotot eari jabatan atau harta, karena untuk apa dari segi pendidikan saya sudah menda- .pat gelas S3, karir saya di politik pun sudah terlalu se- ring di pemprov maupun pemerintah pusat," tutupnya. (warn) Kllplna Humas Unpad 2012

Upload: truongthuy

Post on 17-Jun-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BANDUNG EKSPRESo Senin

2 317 18 19

OSetasa 0 Rabu eKamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu

4 5 6 7 8 9 10 11 @ 13 14 1520 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb oMar • AprO Mel 0Jun 0 Jut 0 Ags 0 Sep OOkt 0Nov 0Des

Sepak Terjang .PraktisiHukum, Indra Perwira

PelukisBantingStirIadi

li

Menjadi dosenhukum di Universi-tas Padjadjaran(Unpad) Bandung,takpernah.terbayangkan IndraPerwira .sebelumnya.Dulunya, Indramerupakan pemudayang memiliki jiwaseniman denganmenyukai seni lukis.

MIMPINYAdulu, ia sangat ber-harap bisa masuk Fakultas SeniRupa dan Desain Institut Tek-nologi Bandung (ITB). Namunlantaran tidak diterirna, ia punbanting stir masuk ke FakultasHukum Unpad.

"Saya gak terbayang akan ma-suk hukum. Dulu saya pelukis.Gagal di FSRD ITB dan diteri-manya di Hukum Unpad, yasaya ambil saja,"ueapnya Indra.

Setelah menuntut ilmu di Hu-kurn Unpad, Indra mengabdi-";111 diri untuk almllmaternya itudengan menjadi pengajar di sa-na. "Setelah lulus, banyak pe-luang untuk bekerja. Tapi sayaditawari dekan untuk jadi PNSdosen, pilihan ini memang sulitsebab mau tak mau kehidupanPNS memang pas-pasan," ung-kapnya.

Saat menjadi dosen selama 10tahun, ia masih berpikir mate-matis yang dimana hidupnyaharus diisi hal-hal idealismeeukup tinggi. "Setelah 10 tahunmengontrak pindah-pindah ka-rena hanya jadi PNS,saya mulaiberpikir hidup itu tak boleh rna-tematis," ungkapnya.

Sejaksaat itulah, ia mulai maumengisi dan menjadi pembicaradiberbagai forum dan acara yangberkaitan dengan hukum. "Sayapun mulai turun jadi konsultanmembantu pemerintah daerah,pusat, atau swasta," jelasnya.

Hal ini dibuktikan dengan ke-terlibatannya dalam meran-eang UUNo 24 Tahun 1992ten-tangPenataanRuang, UUNo23Tahun 1997 tentang Pengelo-laan Lingkungan Hidup, dan 11Peraturan Pemerintah pelak-sanaan undang-undang terse-but pada rezim soeharto.

Sedangkan paseareformasi iamerupakan anggota tim pakarperancang UUPengelolaanSum-berdaya Alarn, UU Sistem Ia-minan Sosial Nasional, dan UUKebebasan Memperoleh In-formasi.

Indra bukan dosen biasa. Se-lain aktifmenjadi akademisi, iajuga merupakan praktisi yangberkeeimpung dl berbagai sisikehidupan masyarakat.

"Saya tak hanya aka demisi.Saya juga aktif di kegiatan ling-kungan hidup, aktifdi LSM,aktifdi kegiatan pembelaan HAM,aktif di seni dan budaya, aktifpula di kegiatan seni beladirikhususnya karate," ueap Indrasaat ditemui di kediamannya dikawasan Buah Batu.

la mengakui, selama ini di ka-langan Akademisi maupun prak-tisi selalu ada perbedaan. Ka-langan akademisi selalu ber-bicara teori yang dalam kenya-taannya tak sama dengan kaumpraktisi. Namun setelah malangmelintang di dua sisiyang ber-lainan ini, ia mendapat suatupersamaan setelah rnengam-

._bi!sebuabkesimpulan. "Pro-blem tidak adanya per-samaan itu adalah duniapolitik,"ujarnya singkat.

Indra memaparkan, teoriakan berjalan maksimal ter-gantung dengan siapa p e-ngambil keputusan yaitu se--orang pernimpin. "Suatu daerahakan maju jika memiIiki plrn-pinan yang progresif, bukanhanya biasa-biasa saja apalagiyang menjadikan jabatannya itusebagai ambisi pribadi. Sayajamin gak akan ma]u jika pe-mimpinya seperti itu," ungkap-nya. -

Keinginannya untuk terjun didunia politik bukan sematauntuk mengejar materi be-laka, ia mengaku tak ber-ambisi untuk menggapaihalitu. .

"Target hid up saya takngotot eari jabatan atauharta, karena untuk apadari segi pendidikansaya sudah menda-

.pat gelas S3, karirsaya di politik punsudah terlalu se-ring di pemprovmaupun pemerintahpusat," tutupnya. (warn)

Kllplna Humas Unpad 2012

TidakAda Kontrak-kontrakanKEPUTUSAN Indra Perwira

untuk maju ke kancah duniapolitik dan ikut pertarunganmemperebutkan posisi terting-gi di birokrasi PemerintahanIawa Barat, tidak dilakukan tan-pa pertimbangan matang. Se-telah melakukan kajian terha-dap perpolitikan Indonesia, iamengatakan andaikan nanti

dipercaya publik untukmenjadi pemimpin iatak ingin mengadakankontrak politik.

Menurutnya, selamaini masyarakat seolahdibodohi dengan ada-

.. ,..•rlya kontrak politikdari para elit parpol."Untuk apa menga-dakan kontrak po-litik karena sebagai

orang hukum, sayatahu dasar h u-

kumnya jugagak ada. Iadi

wajar saja jika banyak yangm e Ia n gg ar kontrak politik,"ungkapnya.Tak hanya itu, ia pun tak ingin

membodohi masyarakat de-ngan pencitraan yang dilakukanlewat media-media publik se-perti baligo atau spanduk. Ma-raknya pernasangan balighobakal calon gubemur yang su-dah terse bar di seantero wilayahjawa Barat menurutnya sudahmerusak tatanan demokrasi.Iika hal ini terus dibiarkan makaakan membodohi masyarakat.

"Hal ini merupakan sebuahpendidikan politik yang tidaksehat dah mebuat bodoh rna-syarakat. Ini kan belum apa-apa, keputusan dari partainyajuga belum final tapi dia sudahbuat poster di rnana-rnana, duit-nya darimana?" ucapnya.

la mengaku heran dengan ting-kah laku elit politik ini. Me-nurutnya, aneh karena perhe-

, Di Iabar inisekarang seolahkitakurung

batokeun (tidakgaul). Takpaham situasi. Aneh, tiba-tiba saja partai mulai .menggeliat dan calon-calon mulai memasangposter:'

latan Pilgub masih sangat lama.Pihak Komisi Pemilihan Umumpun belum berbicara dan ta-tan an regulasi pemilahan masihdalam tahap pembahasan, na-mun elit ini sudah mulai banyakberbicara melalui baligo-baligo."Di Iabar ini sekarang seolahkita kurung batokeun (tidakgaui). Tak paham situasi. Aneh,tiba-tiba saja partai mulai me-nggeliat dan calon-calon mulaimemasang poster;' keluhnya.Tak hanya itu, ia pun kecewa

melihat pemasangan baligo yangdipasangseenaknya tanpa rnern-perhatikan estetika kota. Indramengakui sa at in i masyarakt -sudah bereaksi dengan perna-sangan baligo yang seenaknyaini. "Pemasangan dilakukantanpa izin dan seenaknya saja ..Hal ini merusak eksen politikkarena buat tatanan ketertibanterganggu," ungkapnya.

Menurut dia apa yang dila-kukan elit·saat ini merupakantindakan yang bodoh. Iika inginmelakukan sosialisasi lakukan-lah melalui media yang telahada bukan merampas ruang-publik yang ada. "Tindakan iniadalah barbar, yang mernasang-nya bodoh ke masyarakatnyajuga pembodohan. Lagipulaharusnya yang sosialisasi Pilgubitu KPU bukan balori-balonyang tak jelas, mereka bisa pa-sang baligho tapi nani setelahmereka lolos dan didaftarkanpartai bukan sekarang," tutup-nya. (warn)

Pede Majn Iewat Ialur IndependenSOSOK Indra Perwira dikenal di ka-

langan Civitas Akademisi Unpad se-bagai pria tangguh dengan kemauanyang kuat untuk mewujudkan kein-ginannya membuat suatu yang ber-manfaat bagi masyarakat Jawa Barat.Buktinya, pria yang berasal dari ka-langan akademisi Unpad ini tetap per-caya diri alias pedemaju sebagai Cagubdari jalur lndependen. .Menurutnya, jika memang betul rne-.

miliki keinginan kuat mengubah IawaBarat mencapai tujuan itu, tidaklahmustahil. Meskipun minim dana, iaya-kin masih banyak masyarakat yangmemiliki hati nurani memilih pemirnpinberdasarkan kualitas bukan uang se-mata,la mengatakan, dulu ia pun pernah

mencoba jalur independen saat PH-wakot Kota Bandung tahun 2008 silam.Saat itu ia gagal maju karena sU(J.ranyakurang dari batas yang dltentukan yaltu70,OOOKTP,"Dalam waktu tiga minggu tim kita

berhasil kumpulkan dukungan54.000KTP dan itu semua dilakukan secaracuma-suma tanpa mengeluarkan biayasepeserpun," katanya saat ditemui diampus Unpad, beberapa waktu lalu.Belajar di Pilwalkot, ia yakin padagub nand timnya mampu menda-tkan 1,3 juta dukungan KTP dengan[aya yang rendah. Taktik yang akan

nakan yakni den~an memanfaatkan

jaringan."Intinya ada di kekuatan jaringan de-

ngan biaya yang sangat rendah kita pastibisa galang dukungan atau dana. Buk-tinya seperti Faisal Bashri di Pilgub DKI,ia dapat sumbangan kencleng dari te-man-temannya," katanya.Pada Pilgub nanti, dengan jaringan

yang luas, Indra memprediksikan danayang dibutuhkan agar bisa maju men-capaiRplO-ll miliar.Halini lebih murahdibandingkan dengan menggunakanmobilisasi yang kerap digunakan calonindependen lainnya. "Rp10-11miliar itu

bukan digunakan untuk macam-ma-cam, tapi untuk biaya fotokopi, rnaterai,ongkos [alan, dan operasional," ung-kapnya.Untukmengumpulkan dana itu, lndra

mengaku beberapa pengusaha sudahsiap untuk membantunya. Apabila iatak menggunakan Jaringan kedekatan,Indra pesimistis rnaju. "Kalau tak punyakekuatan jaringan, berarti mengguna-kan kekuatan mobilisasi. Lah dana yangdigunakan sartgatiah tinggi, hal ini samasekali tak mendidik masyarakat," tu-kasnya. (warn)

LEBIHTERASA:

IndraPerwiramerasa

leblh yakinmen-

calonkan dirimelalui jalurindependen

ketimbangmeng-

gunakanperahu

partai politik.