sensitivitas budaya pelayanan kesehatan pada masyarakat plural
DESCRIPTION
Sensitivitas budaya pelayanan kesehatan pada masyarakat plural. Dhanasari VIdiawati. When you see. You know their ethnics because of their costumes. or. or. You know their original race because of their characteristics face, skin, hair, eye, ect. or. or. or. or. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Sensitivitas budaya pelayanan kesehatan pada masyarakat plural
Dhan
asar
i VId
iaw
ati
When you see
or orYou know their ethnics because of their costumes
ororYou know their original race because of their characteristics face, skin, hair, eye, ect
oror You know who they are because they are known or you know them
But, when you see
You don’t know exactly who they arewhich ethnic, which religion, what social background or what their perception about health nor anything about them
Some day
They come and choose you as their doctor
You need to be trusted and respected
You have to show that you trust and respect them
You have to know, understand and get their perceptions
They have to be respected as human, with any backgrounds
And because you will practice in Indonesia, or at least learning field in Indonesia, it is important to know what is Indonesia in culture
KERAGAMAN INDONESIA
Ras asli:- Malay mongoloid:
• proto malay (Batak, Toraja, Dayak)• deutro malay (Bugis, Madura, Jawa, Bali)
- Weddoid (Siak, Kubu, Tomuna, Enggano, Mentawai)- Negroid (Semang, Mikopsi)- Papua Melanezoid (Papua, Aru, Kai)
Race pendatang:- Mongoloid- Arab, - Pakistan, - India, - Caucasoid, etc
366 etnik & 746 bahasa lokal
95% dari populasi menganut 6 agama dan sisanya terdapat 200 kepercayaan
16,6% populasi penduduk miskin, dan 49% hidup dengan < 2 US$ per hari.
Maryanto ed.Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional oleh Sudarmi S,Waluyo.Jakarta, 2008 Disitasi pada http://www.scribd.com /doc/7764835/2/F-KONDISI-PENDUDUK-INDONESIA.
http://nbasis.files.wordpress.com/2011/06/peta-indonesia.gif
6
6
Arti budaya
Dasar teori mengenai ‘budaya dapat mempengaruhi kesehatan’
Teori ekologi kedokteran Yang menjelaskan bahwa budaya merupakan mediasi dalam membentuk hubungan antara fisik, biologis, benda-benda dengan lingkungan
Pendekatan kritis terhadap ekonomi politis
Memperlihatkan bagaimana kesehatan dipengaruhi oleh sumberdaya ekonomi, kekuasaan dan kegiatan sosial yang mengakibatkan risiko kesehatan dan penyebaran sumber daya
Pendekatan simbolis Menjelaskan bagaimana budaya bermakna pada terjadinya proses penyembuhan yang diakui dan berhubungan dengan kepercayaan sebagai proses psikologis
Winkelman M. Culture and Health, Applying Medical Anthropology. USA: Jossey-Bass; 2009.
Ruang lingkup antropologi kesehatan
Ruang lingkup antropologi kesehatan
Kutub biologis
Tum
buh
kem
bang
man
usia
Pera
n pe
nyak
it pa
da e
volu
si m
anus
ia
Adap
tasi
biol
ogis
terh
adap
per
ubah
an
lingk
unga
n &
pol
a pe
nyak
it
Epidemiologis & ekologi budaya
Kutub sosiobudaya
Sistim kesehatan tradisional
Etiol
ogi &
tera
pi
trad
ision
al
Prak
tisi p
engo
bat
trad
ision
al
Ide
& p
rakti
k pe
nceg
ahan
pen
yaki
t
Perawatan kesehatan modern
Pera
n pe
rson
il m
edis
Peril
aku
kese
hata
n
Peril
aku
dala
m k
eada
an sa
kit
Inte
raks
i dok
ter-p
asie
n
Dina
mik
a pe
laya
nan
med
is ke
dokt
eran
dal
am m
asya
raka
t non
ba
rat
Inov
asi k
eseh
atan
dan
maa
lahn
ya
Kalangie NS.Kebudayaan dan kesehatan, Pengembangan Pelayanan Kesehatan Primer melalui Pendekatan sosiobudaya. Kesaint Blanc. Jakarata; 1994
Aspek2 dalam sistim budaya
Harris (1988) dalam Winkelman M. Culture and Health, Applying Medical Anthropology. USA: Jossey-Bass; 2009
Kemampuan pada Kompetensi Budaya
(1) memahami perspektif pasien mengenai penyakit yang dialaminya,
(2) membantu pasien dalam memahami penyakit dan penatalaksanaan perspektif biomedis,
(3) membantu pasien dan keluarganya dalam mengarahkan, membahas, merasa nyaman di dalam dunia kedokteran yang kompleks dan tidak bersahabat agar dapat melaksanakan penatalaksanaan yang sesuai
Pada suasana dengan latar belakang yang berbeda antara dokter-pasien
Denberg T, Welch M, Feldman, MD. Cross-Cultural Communication. In C. J. M Feldman, Behavioral Medicine in Primary Care, A Practical Guide.
2nd ed. USA: Lange Medical Book/Mc Graw Hill.2003
Dokter yang bekerja berhadapan dengan pasien maupun dokter yang bekerja untuk menyusun kebijakan kesehatan dituntut untuk dapat memahami adanya keberagaman perilaku dan persepsi kesehatan akibat multikultural dan jenjang sosial ekonomi tersebut.
cultural competence
adalah pengetahuan, sikap, perilaku, dan kebijakan yang
harmonis dalam suatu sistem organisasi atau antar tenaga
kesehatan profesional, sehingga memungkinkan terjadinya kinerja
yang efektif dalam situasi lintas budaya*
*AAMC. Cultural Competence Education, AAMC Tomorow's Doctors Tomorow's Cures 2005. [cited 5-September 2009] from www.aamc.org/meded/tacct/culturalcomped.pdf
** Isaacs MR, Benjamin MP. Towards a Culturally Competent System of Care: Volume II. Washington, DC: CASSP Technical Assistance Center, Georgetown University Child Development Center.USA.1991.
*** Jeffreys MR. Teaching Cultural Competence in Nursing and Health Care: Inquiry, Action and Innovation. Springer Publishing Company.New York.USA 2006.
Instrumen yang membantu petugas kesehatan untuk memahami ide dan pemikiran pasien mengenai penyakit dan sakit, sehingga perlu dibelajarkan di fakultas kedokteran**
merupakan pemenuhan hak asasi manusia***
Aplikasi pelayanan yang berkompetensi budaya
Institusi kesehatan dan petugasnya melaksanakan: (1) makna keberagaman, (2) penilaian mawas diri, (3) penatalaksanaan berdasarkan dinamika
keberagaman, (4) kewajiban mempelajari budaya di sekitarnya, (5) adaptasi terhadap perbedaan dan konteks
budaya individu dan komunitas yang dilayani.
The Joint Commission: Advancing Effective Communication, Cultural Competence, and Patient- and Family-Centered Care: A Roadmap
for Hospitals. Oakbrook Terrace, IL: The Joint Commission, 2010.
Dalam rangka memanfaatkan budaya untuk upaya preventif, maka
seseorang yang dikatakan berkompetensi budaya bila memiliki:1. pengetahuan yang baik mengenai bagaimana sosial budaya dapat
membentuk tindakan, persepsi dan perilaku seseorang 2. kemampuan penilaian dan berkeinginan untuk mempelajari budaya
orang lain3. pengetahuan khusus mengenai bahasa, kebiasaan dan nilai-nilai dari
suatu budaya4. ketrampilan untuk merasa nyaman dan dapat berkomunikasi efektif
dengan orang lain yang berlatarbelakang sosial budaya berbeda5. kewaspadaan terhadap pandangan sempit yang men-stereotip-kan
seseorang berdasarkan latarbelakang sosial-budayanya
.Victoria, E. C. ( December 2006). Cultural Competence, guidelines and protocols. Victoria, Australia.
SAMPAI DIMANAKAH ANDA? Selamat berlatih