senin, 14 maret 2016 perbankanbigcms.bisnis.com/file-data/1/1423/f0368022_des15...bagai mana...

1

Upload: tranhanh

Post on 12-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Senin, 14 Maret 2016 PERBANKANbigcms.bisnis.com/file-data/1/1423/f0368022_Des15...Bagai mana kompilasi dari dua itu bisa di-te kan,” katanya. Saat ini, OJK memang tengah me-nyiapkan

PERBANKANSenin, 14 Maret 2016 23P E R B A N K A N

JAKARTA — Beberapa bank agen sukuk ritel me-nga ku ada peralihan dana da ri dana pihak ketiga ke su kuk ritel dengan jumlah yang wajar dan tidak ter-lalu signifikan. Kondisi itu pun dinilai tidak akan meng ganggu ketersediaan da na perbankan untuk pe-nya luran kredit.

Eric Sugandi, Direktur Riset Kenta Institute, me-nga takan peralihan dana dari dana pihak ketiga (DPK) ke sukuk ritel (Su-kri) akan memberikan se di kit pe ngaruhnya ter-ha dap ke tersediaan dana bank un tuk penyaluran kre dit.

“Pengaruhnya tidak sig ni-fi kan karena mayoritas ma-sya rakat Indonesia ma sih ter biasa menyimpan uang di bank. Lagipula, sukri yang ditawarkan jum lah nya relatif kecil di ban dingkan dengan DPK se cara total yang ada di seluruh bank Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (8/3).

Eric pun menilai dengan su ku bunga simpanan saat ini masyarakat ma sih me-narik. “Nah, ke cuali nan-ti nya bank me nu runkan su ku bunga simpanan se-ca ra drastis mungkin akan ada perpindahan,” ujarnya.

Sukuk ritel dengan kode SR-008 itu mulai di-ta warkan kepada investor ri tel sejak 19 Februari 2016 sampai 4 Maret 2016. SR-008 pun berhasil me na-rik 48.444 investor dengan to tal penjualan senilai Rp31,5 triliun dengan im bal hasil 8,3%.

Adapun, dana DPK per-bank an keseluruhan pada Januari 2016 menyusut 0,91% menjadi Rp3.599 tri-liun dibandingkan dengan De sember 2015 senilai Rp3.632 triliun.

Suku bunga simpanan ber jangka sampai Januari 2016 pun menunjukkan pe nu runan. Untuk jangka wak tu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan secara berturut-tu-

rut pada Januari berada di level 7,51%, 7,9%, 8,5%, 8,43%, dan 9,06% lebih ren dah dibandingkan De sember yang berada di level 7,6%, 7,99%, 8,54%, 8,47%, dan 9,07%.

TIDAK ADATerkait perpindahan

dana, beberapa bank yang juga agen Sukri me nye but-kan ada sedikit peralihan da na yang tidak terlalu sig nifikan, tetapi ada pula bank agen Sukri yang me-nye butkan tidak ada per-alihan dana.

Sebelumnya, PT Bank Ne gara Indonesia Tbk. dan PT Bank Syariah Mandiri se la ku agen sukuk meng-akui tidak ada peralihan dana DPK ke Sukri.

Achmad Baiquni, Di rektur Utama Bank Negara Indonesia, me nye-but kan perseroan tidak me lihat adanya peralihan dana DPK ke Sukri sejauh ini.

Kemudian, Agus Sudiarto, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, me-nye butkan perseroan ber-ha sil menjual Sukri dengan total nilai Rp700 miliar. “Untuk Bank Syariah Man-di ri tidak ada sama sekali per alihan dana DPK ke Su kri dan semua sukuk itu pun laku terjual,” ujarnya.

Di sisi lain, Roy Arman Arfandy, Direktur Utama PT Bank Permata Tbk., pun menuturkan kalau ada se dikit peralihan dari DPK ke Sukri, tetapi jumlahnya ti dak terlalu signifikan.

“Namun, sebagian dana Sukri juga ada yang fresh fund kok,” ujarnya.

Senada, Parwati Su jau-da ja, Direktur Utama PT OCBC NISP Tbk., me-nga ku adanya peralihan dana pihak ketiga (DPK) ke su kuk ritel. Per se ro an pun mengaku hal itu se-suai dengan ekspektasi dan strategi yang mem-prioritaskan profil risiko na sabah. (Surya Rianto)

DAMPAK SUKUK RITEL

Dana Berpindah Dinilai Tak Signifikan

KEBIJAKAN BATAS SUKU BUNGA

Bisnis/Endang Muchtar

Nasabah meng-ambil uang tunai di ATM salah satu bank di Jakarta, Sabtu (12/3). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengeluarkan kebijakan supervisi terkait batas atas suku bunga deposito atau capping kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dan IV. Bank dengan modal inti antara Rp5 triliun hingga Rp30 triliun diperbolehkan memberikan bunga deposito maksimal 100 basis poin di atas BI Rate.

Ihda Fadila & Annisa Sulistyo Rini [email protected]

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Oto ri tas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tam pu bolon mengatakan, paling tidak rata-rata (average) suku bunga kredit bank didorong untuk mencapai single digit terlebih dahulu hingga dapat me ne-kan bunga kredit seluruh segmen.

Berdasarkan data perkembangan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indo-ne sia, pada Januari 2016, rata-rata suku bu nga kredit perbankan tidak mengalami pe ru bahan. Hingga bulan tersebut, rata-rata suku bunga kredit tercatat masih dou ble digit sebesar 12,83%, relatif tetap di ban dingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, berdasarkan statistik per bankan Indonesia yang dipublikasikan OJK per Desember 2015, rata-rata suku bunga untuk kredit modal kerja ter-ca tat sebesar 12,48%, kredit investasi se be sar 12,12%, sedangkan untuk kredit kon-sum si sebesar 13,88%.

“Kami mau semuanya [bunga kredit se mua segmen turun]. Setiap bank kan be da-beda, paling tidak awal ini average dulu, secara rata-rata,” ujarnya di Jakarta, pe kan lalu.

Untuk mencapai hal tersebut, Nelson me ngatakan ada faktor eksternal dan in ter nal yang perlu ditekan oleh bank. Fak tor eksternal, yaitu penurunan suku bu nga dana pihak ketiga, sedangkan fak-tor internal, yaitu biaya operasional bank yang dinilai masih terlampau tinggi.

Dari sisi eksternal, lanjut Nelson, pi-hak nya memberikan dorongan melalui ke bijakan supervisi terkait penetapan ba tas atas bunga deposito yang berlaku per Maret 2016. Untuk bank bermodal inti Rp5 triliun—Rp30 triliun (BUKU III), batas atas (caping) bunga deposito di te-tapkan sebesar 100 bps di atas BI Rate, se dangkan bank BUKU IV atau yang ber-mo dal inti di atas Rp30 triliun di te tap kan se besar 75 bps di atas BI Rate.

Selain dari faktor eksternal, Nelson me-nga takan pihaknya pun berupaya men-do rong perbankan untuk menekan beban bia ya internal. “Ini coba kami petakan di ma na peluangnya supaya ini juga turun. Bagai mana kompilasi dari dua itu bisa di-te kan,” katanya.

Saat ini, OJK memang tengah me-nyiapkan insentif bagi bank yang da pat meningkatkan efisiensinya. Ketua De wan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan kebijakan insentif yang bakal keluar dalam bentuk POJK ter sebut salah satunya adalah memberi ke mudahan dalam pembukaan kantor cabang.

PENGAWASSementara itu sejalan dengan ketentuan

caping bunga dana, Nelson mengatakan

OJK bakal mengawasi masing-masing bank untuk dapat segera menyesuaikan de ngan ketentuan baru yang telah di se-pakat i tersebut.

“Tidak ada sanksi, kami mengimbau supa ya bulan berikutnya ada langkah nya ta untuk lakukan sesuai dengan arah-an dari pengawas,” katanya.

Nelson mengatakan meski penurunan ca ping bunga deposito sudah dilakukan, bank memang tidak bisa serta merta me-nu run kan suku bunga kreditnya. Apalagi, sim panan berjangka di perbankan me mi-lik i jangka waktu yang bervariasi.

“Semangatnya akhir tahun ini rata-rata

su dah harus bisa single digit [suku bunga kre dit],” ujarnya.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Per-sero) Tbk. Budi Gunadi Sadikin me-nga takan dengan penurunan ketentuan caping deposito, suku bunga kredit me-mang berpotensi untuk turun kembali, bah kan hingga mencapai single digit.

Pasalnya, dengan ketentuan caping yang baru, biaya dana perseroan ber po-ten si turun hingga mencapai 25 bps—50 bps. “Mandiri ada yang sudah single digit [su ku bunga kredit], kami mau usahakan sam pai akhir tahun bisa turun seperti yang diinginkan,” ujarnya.

OJK memberikan do rong-an melalui kebijakan su-pervisi terkait penetapan ba-tas atas bunga deposito yang berlaku per Maret 2016.

JAKARTA — Penurunan suku bunga kredit hingga single digit dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun

ini, sebagai respons terhadap upaya perbankan untuk menyesuaikan pula biaya-biaya operasionalnya.

FUNGSI INTERMEDIASI BANK

Bunga Murah Diberikan BertahapKredit Modal Kerja 10,67%--16,28%

Kredit Investasi 9,96%--16,30%

Kredit Konsumer 10,96%--19,27%

Perkembangan Suku Bunga Kredit Rupiah Kuartal I/2016Sumber: Survei Perbankan, Bank Indonesia, Januari 2016

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, Investor 14 Maret 2016