seni budaya

8
Asal Mula Tangkuban Perahu Memperkenalkan Dayang Sumbi : Raisyah Tri Anggrayani Tumang : Ardiansyahputra Sangkuriang : Rudi Firmansyah Guru : Anisa Dwi Hidayati Rusa : Nur Azila Dewi : Dwi Rizka Rachmawati Raja Jin : Denis Saputra Prabu Galuga : M. AMIN Pada zaman dahulu kala, di daerah Parahiyangan Jawa Barat ada sebauh kerajaan yang diperintah oleh Prabu Galuga. Ia seorang raja yang gagah perkasa. Umurnya sudah 40 tahun namun ia tidak mempunyai permaisuri, memang dia tidak ingin beristri. Namun ia mempunyai seorang anak bernama Dayang sumbi, anak tersebut ia temukan ketika ia sedang berburu. Dayang sumbi ialah seorang anak yang diturunkan dari daerah kayangan. Sebab Prabu Galuga telah melanggar perintah ayahnya dahulu yang menyuruh Prabu Galuga untuk menikah, namun Prabu Galuga membantah. Prabu Galuga : “Kenapa anakku dayang sumbi belum menikah juga, padahal dia mempunyai wajah yang sangat cantik, tapi.. kenapa ia belum menikah?? Apakah ini sebuah karma bagiku?” Dayang Sumbi : “ Ada apa ayah ?”

Upload: mboh-ga-eroh

Post on 10-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seni budaya

TRANSCRIPT

Asal Mula Tangkuban PerahuMemperkenalkan

Dayang Sumbi : Raisyah Tri Anggrayani

Tumang : Ardiansyahputra

Sangkuriang : Rudi Firmansyah

Guru : Anisa Dwi Hidayati

Rusa : Nur Azila

Dewi : Dwi Rizka Rachmawati

Raja Jin : Denis Saputra

Prabu Galuga : M. AMIN

Pada zaman dahulu kala, di daerah Parahiyangan Jawa Barat ada sebauh kerajaan yang diperintah oleh Prabu Galuga. Ia seorang raja yang gagah perkasa. Umurnya sudah 40 tahun namun ia tidak mempunyai permaisuri, memang dia tidak ingin beristri. Namun ia mempunyai seorang anak bernama Dayang sumbi, anak tersebut ia temukan ketika ia sedang berburu. Dayang sumbi ialah seorang anak yang diturunkan dari daerah kayangan. Sebab Prabu Galuga telah melanggar perintah ayahnya dahulu yang menyuruh Prabu Galuga untuk menikah, namun Prabu Galuga membantah. 

Prabu Galuga   : “Kenapa anakku dayang sumbi belum menikah juga, padahal dia mempunyai wajah yang sangat cantik, tapi.. kenapa ia belum menikah?? Apakah ini sebuah karma bagiku?”

Dayang Sumbi  : “ Ada apa ayah ?”

Prabu Galuga   : “Kau harus segera menikah, Sumbi!”

Dayang Sumbi : “Ampun ayahanda. Hamba belum berminat untuk menikah.”

Prabu Galuga   : “Sumbi, hanya ada dua pilihan bagimu. Mau menikah atau kau  kuasingkan di tepi hutan. Hanya ditemani seekor anjing dan jangan  pernah kembali ke istana, kecuali aku sendiri yang memerintahmu!”

Dayang Sumbi  : “Baiklah aku akan memilih tinggal di tepi  hutan.”

Sesampainya ditepi hutan 

Tumang      : “Sumbi kau tidak usah bersedih saya akan setia menemanimu sampai kau diperintahkan untuk kembali ke kerajaan lagi.”Dayang Sumbi : “(kaget dan heran) benarkah itu suaramu tumang? Apa kau bisa bicara? Oh tumang akhirnya aku punya teman di tengah-tengah kesepian ini.”Tumang      : “Benar Sumbi aku bisa bicara. Aku akan menjadi temanmu selama kamu kesepian. Tapi apa kamu mau berteman dengan seekor anjing sepertiku?”Dayang Sumbi : “Aku tak peduli meskipun kau seekor anjing. Yang penting aku punya  teman sekarang.”     Suatu hari ketika sedang menenun, salah satu benangnya jatuh ke Danau. Ia merasa malas menggambil benang tersebut.

Dayang Sumbi : “Siapa yang mau mengambilkan benangku ia akan aku jadikan suami.”Tumang           : “Ini benangmu Sumbi.”Dayang Sumbi   : “Tumang bukan engkau yang kumaksud. Dewi bagaimana ini?”Dewi            : “Dayang Sumbi kau adalah bidadari. Bidadari pantang menjilat ludahnya sendiri, lagi pula si Tumang memang jodohmu. Sesungguhnya anjing itu adalah jelmaan dewa.”  Dayang sumbi pun akhirnya menikah dengan si Tumang. Waktu pun terus berlalu. Dayang sumbi pun di karuniai anak laki-laki yang tampan. ia di berinama Sangkuriang. Tak terasa Sangkuriang tumbuh besar dan pandai berburu. suatu hari sangkuriang hendak berburu

Dayang Sumbi : “Nak, bawakan ibu daging Rusa yah?” Sangkuriang     : “Ya bu.”        Lewatlah seekor  RusaRusa : “tumang, apakah itu anak mu ?”Tumang             : “ Benar bu dia adalah sangkuriang.”Rusa : “Berarti kau sudah menikah?, siapa istrimu?”.Tumang : “Istriku bernama dayang sumbi bu, ia dibuang ayahnya di tengah hutan karena ia tidak menuruti kemauan ayahnya.”

Rusa : “Dayang sumbi? Aku sering melihatnya di tengah hutan, ia sangat cantik sekali.”Tumang : “Terima kasih bu.” Rusa         : “Aku ingin memeluk dan berbicara dengan cucuku tapi apalah daya ini dia tak mungkin percaya terhadap ucapanku.” Tumang : “maafkan tumang bu, tumang tidak bisa berbuat apa-apa. Ibu sebaiknya lekas pergi dari sini,karena sangkuriang sedang berburu rusa.”Rusa : “Tapi tumang ibu masih kangen denganmu, ingin sekali ibu melihat istrimu.”Tumang : “Tapi bu.. cepat pergi bu, sebelum sangkuriang melihat ibu.”Rusa : “Baiklah, ibu akan pergi, jaga dirimu baik-baik ya.”Sangkuriang     : “Tumang! Cepat gigit rusa itu sebelum dia kabur!, Hei Tumang apa kau tidak dengar kataku! Cepat gigit rusa itu!” Tumang hanya terdiam kaku.

Sangkuriang memanah dan anak panah itu meleset dari rusa tersebut karena rusa itu sudah lari jauh. dan anak panahitu mengarah pada si tumang. Kemudian ia menyembeli si tumang. Sesampainya dirumah daging itupun di masak, dan di makan Bersama-sama. Dayang sumbi : " Sangkuriang, kemana Si tumang ??Sangkuriang : “ Bu anjing itu sudah berani melawan perintahku. Tadi aku menyuruh dia menyerang Rusa, namun dia malah terdiam kaku. Anak panahku malah mengarah ke arah dia buDayang sumbi : " Apaaaaa..  si tumang kau bunuh !!            PROOOKKK, PRAAAK, PREEEK. Dayang sumbi memukili kepala Sangkuriang dengan kotak pensil.  Dayang Sumbi     : “Pergi kau dari hadapanku! Dasar anak kurang ajar!”Sangkuriang     : “Baik aku akan pergi bu dan tidak akan kembali lagi !!   Ia tak tahu kemana ia akan pergi, perlahan-lahan menyusuri hutan. Tiba-tiba ia pingsan, lalu datanglah seorang petapa yang sakti.Guru                : “wahai anak muda, Siapa namamu nak? Mengapa kau tergeletak ditengah- tengah hutan?”(membangunkan sangkuriang)Sangkuriang  : “Emm..aku tak tahu siapa namaku. Dimana aku?.” Guru                : “Wah. Sepertinya kau hilang ingatan. Maukah kau menjadi salah satu muridku?” Sangkuriang  : “Baik guru.”  

Guru                : “Dan sekarang aku akan memberimu nama Jaka Galih.”

          12 tahun berlalu.  Guru                : “Sudah saatnya kau mengamalkan ilmu kepada masyarakatyang telah ku ajarkan!”Sangkuriang : “Baik guru. Saya akan berpetualang untuk membantu masyarakat.”Guru                : “Pesanku janganlah kau berjalan ke arah selatan.” Sangkuriang  : “Kenapa saya tidak boleh berjalan ke arah selatan guru?” Guru                : “Sudahlah turuti saja nasihatku. Supaya kau tidak ditimpa nasib yang sial.” Sangkuriang  : “Saya akan mengingat pesanmu guru.”    Ia segera meninggalkan gurunya, dan pergi mengembara. Seperti yang di katakan gurunya, bahwa harus berjalan ke arah utara namun sangkuriang berjalan ke arah selatan. Ia lupa dengan perkataan gurunya. Dan ia melihat seorang Gadis, lalu mereka berkenalanSangkuriang        : “Siapa namamu nona?”Dayang Sumbi : “Nama saya dayang sumbi tuan. Dan siapa nama Tuan?”Sangkuriang         : “Nama saya Jaka Galih. Bolehkah saya mengantarkan nona pulang?”         Di dalam perjalanan, ketika mereka sedang bercengkrama, tiba-tiba... Dayang sumbi   : “Aku rasa ada bekas luka di kepalamu ?” Sangkurian : “Benarkah?” Dayang Sumbi  : “Benar. Bisakah kau ceritakan sebab luka mu itu??      Tiba-tiba Sangkuriang sedikit teringat masa lalunya. Sangkuriang menceritakan bekas lukanya ketika ia dipukul Ibunya Dayang Sumbi ketika ia berusia 7 tahun. Lalu dayang sumbi ingat bahwa sangkuriang adalah anaknya.Dayang Sumbi     : “Kalau begitu kau adalah anakku. Kau adalah anakku

sangkuriang.” Sangkuriang      : “Tidak mungkin! Jangan cari-cari alasan! Meskipun namamu dengan nama ibuku sama, tapi kau tidak mungkin ibuku.” Dayang Sumbi   : “Tapi aku ini ibumu nak.” Sangkuriang      : “Tidak mungkin kau ibuku. Ibuku pastilah sudah berusia lanjut dan tidak secantik dirimu.” Dayang Sumbi   : “Aku adalah keturunan bidadari, dan aku tidak akan tua.” Sangkuriang      : “Aku tidak percaya dengan ucapanmu itu.” Dayang Sumbi   : “Oh dewi bagaimana ini? Tolonglah aku. Dia adalah

                                   anakku dewi.” Sangkuriang     : “Kau harus menjadi istriku!” Dayang Sumbi   : “Baiklah aku mau menikah denganmu, tapi kau harus                               membuatkanku sebuah telaga di pucuk gunung.” Sangkuriang      : “Cuma telaga? Jangan kuatir akan kubuatkan.” (jawabnya                              dengan mantap) Dayang Sumbi   : “Bukan hanya itu tapi dengan sebuah perahu besar. Dan                              semua itu harus kau kerjakan dalam tempo semalam saja.                              Sebelum ayam berkokok semua harus sudah selesai.” Sangkuriang      : “jangan kuatir. Apapun permintaanmu akan kuturuti.”                        Sangkuriang segera memanggil raja jin.Raja Jin            : “Ada apa tuanku?”Sangkuriang     : “Cepat kau bantu aku membuat telaga dan perahu besar.” Raja Jin            : “Mengapa aku harus membantumu? Aku capek tuan, kenapa harus aku?”.Sangkuriang : “Turuti saja perintahku!!”.Raja Jin : “Siipp.. boy.” 

Dayang sumbi mengetahui bahwa sangkuriang, mempunyai niat jahat. Maka dayang sumbi memanggil dewi untuk membantunya.Dayang Sumbi : “Oh dewi gagalkanlah kerja jin dan sangkuriang. Tolong buatkanayam-ayam berkokok.Dewi : “baiklah sumbi.                                Ayam jantan pun berkokok. Sangkuriang  : “Hei raja jin ayo lanjutkan kerjamu!”Raja Jin            : “Maaf tuan, hamba harus pergi karena hari telah pagi.”               Sangkuriang menghampiri dayang sumbi.Sangkuriang  : “Kau curang! Pasti kau menggunakan kekuatan dewi untuk menggagalkan ini.”(sambil menendang perahu)              

Seketika perahu itu berubah menjadi gunung. Yang diberi nama gunung Tangkuban Perahu, namun dalam sekejap sangkuriang memegang tangan dayang sumbi.“BBLLAARR” tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat. Tubuh dayang sumbimenghilang.dia diselamatkan oleh dewi kekayangan.    Begitulah cerita Asal muasal Dari sebuah Gunung Tangkuban Perahu.