seni budaya

20
SENI BUDAYA SeniPantau halaman ini Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dariilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artismemilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu. DefinisiSunting Alexander Baum Garton Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.Aristoteles Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.Immanuel Kant Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.Ki Hajar Dewantara Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.Leo Tolstoy Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.Sudarmaji Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang. Bentuk SeniSunting Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :

Upload: riza-pahlivi

Post on 17-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

seni budaya

TRANSCRIPT

SENI BUDAYA

SeniPantau halaman ini

Senipada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dariilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi darikreativitasmanusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.

Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individuartismemilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilihmedium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.

DefinisiSunting

Alexander Baum GartonSeni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.AristotelesSeni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.Immanuel KantSeni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.Ki Hajar DewantaraSeni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.Leo TolstoySeni adalah ungkapan perasaan pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.SudarmajiSeni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.

Bentuk SeniSunting

Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu:

Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnyaseni musik,seni suara, danseni sastrasepertipuisidanpantunSeni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnyalukisan,poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukanmusik, pagelaranwayang,film

Seni Rupa Terapan : Pengertian dan Jenis-jenisnya

13.02.00 -No comments

by. Tim Teater Petass

1. Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Seni rupa terapan biasanya tidak dijadikan pajangan atau hiasan rumah. Tetapi lebih dijadikan untuk alat-alat untuk membantuk memenuhi kebutuhan hidup. Contoh karya seni rupa terapan antara lain rumah adat, batik yang dijadikan pakaian, meja, kursi, senjata tradisional, alat transportasi tradisional, dll.

Seni rupa terapan adalah karya seni yang tidak hanya bisa di pandang keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa terapan yaitu karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau benda guna untuk kebutuhan manusia.

Pengertian seni rupa terapan berbeda dengan pengertian seni rupa murni. Perbedaan seni rupa terapan dengan seni rupa murni adalah dari fungsinya. Seni rupa terapan dapat difungsikan sebagai alat kebutuhan sehari-hari sedangkan seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan saja.

Seni rupa terapan terdiri dari 3 kata: seni, rupa, dan terapan. Pengertian seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk dinilai karena masing-masing individu memiliki pandangan seninya masing-masing. Sementara pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan atau seni yang memiliki bentuk. Pengertian terapan adalah digunakan. Jadi, pengertian seni rupa terapan secara harfiah adalah suatu benda seni yang berwujud dan juga digunakan.

2. Sejarah Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan khususnya di Indonesia telah berkembang sejak jaman prasejarah. Dimana saat nenek moyang bangsa Indonesia mulai menggunakan kapak batu dan tulang untuk berburu. Kemudian perkembangan seni rupa terapan semakin pesat seiring dengan ditemukannya teknik peleburan logam untuk membuat berbagai senjata dan perhiasan. Mereka juga telah memulai menghias senjatanya supaya terlihat lebih indah. Selain senjata dan perhiasan, peralatan yang juga dibuat dengan teknik peleburan logam adalah nekara, moko, bejana, dll.

3. Makna Karya Seni Rupa Terapan

Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional. Meliputi apa saja bentuk-bentuk fungsional itu? Segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah.

4. Jenis-Jenis Seni Rupa Terapan

Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :

1. Seni bangunan atau arsitektur berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, tempat ibadah, dan lain-lain.

2. Seni dekorasi. Yaitu seni rupa yang sering digunakan dala menghias sebuah ruangan.

3. Seni ilustrasi yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata pelajaran siswa SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi bacaan mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat di mana-mana, seperti pada buku pelajaran, cerpen dan iklan.

4. Seni kriya terapan. Yaitu karya seni kerajinan yang berfungsi untuk kepentingan praktis.

5. Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.

5. Pembagian Karya Seni Rupa Terapan

Supaya lebih mudah memahami dan mengerti tentang seni rupa terapan, maka seni rupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.

5.1. Pembagian Seni rupa Terapan Berdasarkan Fungsi

Karya seni rupa terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut.

1. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan-www.teaterpetass.com), yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.

2. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan-www.teaterpetass.com), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.

5.2. Pembagian Seni rupa Terapan Berdasarkan Wujudnya

Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.

2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.

5.3. Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Bentuknya

Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami membaginya dalam empat kategori:

a. Rumah adat

b. Senjata Tradisional

c. Transportasi Tradisional

d. Seni Kriya

6. Contoh Seni Rupa Terapan

Di bawah ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah Indonesia:

6.1. Arsitektur

Candi borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan Jawa Tengah yang luar biasa, masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang ada di Indonesia seperti rumah adat dan pada tempat ibadah.

Karya seni rupa Arsitektur di Indonesia begitu beragam dan banyak jenisnya, mulai dari masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan arsitektur masa lampau, modern, maupun tradisional.

6.2. Poster

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.

6.3. Keramik

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (www.teaterpetass.com).

6.4. Baju / Pakaian

Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen yang mempunyai perlambang atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.

Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sementara busana adat Bali menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dll. Busana adat Bali digunakan ketika ada upacara adat, ada proses persembahyangan, Purnama, Tilem, dan di beberapa acara resmi di Bali.

Ciri khas pakaian adat Nusantara adalah menggunakan batik. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian dengan pewarnaan yang menggunakan malam. Batik juga merupakan salah satu warisan UNESCO.

7. Daerah-Daerah Pengrajin Seni Rupa Terapan di Indonesia

Pada hakikatnya seni rupa terbagi menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.(www.teaterpetass.com)Karya seni rupa murni adalah karya seni rupa yang diciptakan untuk memenuhi kepuasan batin senimannya dan tidak memiliki tujuan praktis. Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Namun dengan keanekaragaman suku dan budayanya banyak melahirkan bermacam-macam carak karya yang berupa seni murni ataupun seni pakai. Adapun daerah-daerah di wilayah Nusantara yang menghasilkan karya seni rupa terapan, antara lain :

1. Batik terdapat di daerah perajin Solo, Yogya, Pekalongan, Madura.

2. Keramik terdapat di daerah perajin Kasongan, Yogyakarta.

3. Anyaman terdapat di daerah perajin hampir di seluruh Nusantara.

4. Tenun ikat terdapat di daerah perajin Sumba, Sumbawa, Flores, Jepara

5. Ukir kayu terdapat di daerah perajin Jepara, Bali, Asmat (Papua)

6. Perak terdapat di daerah perajin Kota Gede, Yogyakarta.

7. Kuningan terdapat di daerah perajin Juwana, Jawa Tengah.

8. Ukir batu terdapat di daerah perajin Muntilan, Magelang, dan Bali.

9. Kulit terdapat di daerah perajin Cibaduyut, Tunggulangin, Surabaya.

PENYAJIAN KARYA SENI MUSIK

Konsep:

Penyajian karya seni musik pada umumnya melalui tahap penciptaan, penulisan partitur, latihan dan penyajian/konser.Tentunya banyak hal yang harus diperhatikan diantaranya : Teori dasar seni musik, Notasi Musik, Teknik Vokal dan instrument

Prinsip:

Jenis dan simbol penyajian karya musik

Jenis Penyajian karya musik ada tiga macam.

Penyajian musik vocal adalah sajian musik yang hanya menampilkan suara manuasia saja, seperti Accapella, Nasyid, Paduan suara dsb.

Penyajian Musik Instrumental adalah sajian musik yang hanya menampilkan permainan alat musik saja (instrumental).

Penyajian musik campuran memadukan keduanya antara vocal dan instrumental

Simbol penyajian karya musik:

Merupakan perlambang/makna dari penyajian karya musik

No.

Jenis Karya (nama)

Bentuk Penyajian

Makna/Simbul

1.

Vokal

Solo, Duet, Trio, Vokal Group, Paduan Suara

Kedamaian, Keagungan, Kemegahan

2.

Instrumental

Solo, Duet, Trio, Kwartet, Orkestra, Band

Melambangkan kebersamaan dan harmonisasi bunyi

3.

Campuran

Band, Orkestra, Ensambel

Melambangkan kebersamaan dan harmonisasi bunyi

Nilai estetika pada penyajian karya musik

Kemampuan dalam mempersepsi, memahami, menanggapi, merefleksi, menganalisis, dan mengevaluasi penyajian karya musik.

Alat dan media memiliki banyak variasi dan macamnya. Alat dan media dapat berupa alat music melodis, harmonis maupun ritmis bahkan elektronik. Setiap alat dan media tersebut memiliki karakter yang berbeda

Teknik dalam penyajian karya musik dapat dimulai dengan cara yang sangat sederhana dan mudah dilakukan. Mulailah dengan latihan individual (untuk sajian bersama) kemudian latihan bersama ditambah dengan alat musik agar dapat menyatukan harmonisasi bunyi.

Prosedur:

Langkah-langkah membuat penyajian karya musik

Sajian musik ensambel sederhana untuk penampilan di kelas.

Pilih terlebih dahulu lagu-lagu yang akan ditampilkan dari jenis tertentu.

Buat partitur untuk tiap bagian/pemain dengan menggunakan notasi balok/angka

Lakukan latihan masing-masing terlebih dahulu dengan partitur yang sudah dibuat

Selanjutnya latihan bersama untuk menyatukan harmonisasi bunyi serta adanya saling koreksi terhadap kesalahan diantara para pemain yang akan tampil.

UNSUR KOMPOSISI TARI

Apabila kita melihat sebuah tarian baik jenis tradisional atau non

tradisional, banyak unsur-unsur yang dapat dikenali dan terlihat oleh mata

(visual). Pada dasarnya sebuah tarian tidak hanya terdiri-dari susunan

gerak yang telah mengalami proses stilisasi atau distorsi atau penggarapan

dari aspek tenaga, ruang dan waktu, namun terdapat juga unsur-unsur lain

yang disusun sedemikian rupa hingga menjadi sebuah komposisi yang

disebut dengan tari. Unsur-unsur itu, adalah: desain lantai, desain atas,

desain musik, desain dramatik, tema, tata rias/busana dan tata rambut, serta

tata pentas, disebut dengan unsur komposisi tari .

Dalam jenis tari tradisional yang berasal dari suatu komunitaskomunitasmasyarakat

etnik, unsur-unsur tersebut dibangun dan disusun sesuai

dengan nilai-nilai dan corak tradisional yang mewarnai kehidupan

masyarakatnya, serta sesuai dengan kepentingan-kepentingan ( fungsi tari)

dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga pola gerak, rias, busana,

perlengkapan tari, musik, tempat pementasan mencerminkan ciri khas dari

budaya setempat dan adat masyarakat yang memiliki tarian itu.

Sebagai contoh dalam tari tradisional jenis tari rakyat. Desain gerak,

desain lantai, desain atas, tata rias busana, musik, tempat menari

dipersiapkan dan dalam tari itu disusun sedemikian rupa, walaupun

hasilnya terkesan sederhana dan tidak rumit. Biasanya penyelenggaraan

tari untuk tujuan upacara adat, upacara agama atau untuk tujuan ikatan

kebersamaan warga, maka tempat pementasan tari biasanya sesuai dengan

tujuan upacara tersebut. Hal tersebut sangat berbeda dengan tari klasik dan

jenis tari untuk tujuan pertunjukan. Dalam tari klasik pola gerak, desain

lantai, desain atas, tata rias, busana, musik, perlengkapan, pementasan

bahkan tema tarinyapun, disusun berdasarkan pola-pola koreografi yang

lebih artistik, sehingga hasilnya terkesan rumit, taat kepada aturan-aturan

yang harus dipatuhi yang terkait dengan aturan-aturan yang berlaku dalam

tatanan kehidupan orang istana. Sedangkan tari untuk untuk seni

pertunjukan yang merupakan ungkapan individual yang biasanya dalam

proses penciptaannya, lebih banyak memiliki kebebasan dalam

mengekplorasi semua unsur tari, sehingga memungkinkan pada

pencapaian kualitas artistik maupun estetis dari aspek unsur-unsur tari itu

sangat maksimal. Menurut La Mery (1965: 17-108), unsur-unsur komposisi

tari, sebagai berikut:

1. Desain lantai atau floor design adalah garis-garis di lantai yang dilalui

oleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari

kelompok. Garis-garis lantai dibentuk dari garis lurus dan garis lengkung.

Garis lurus dapat menghasilkan bentuk garis diagonal, segitiga, sig-sag, V

atau V terbalik, T atau T terbalik, dan garis lengkung dapat menghasilkan

bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan dan

sebagainya

179

2. Desain atas atau air desaign

Adalah desain yang dibuat oleh anggota badan, berada di atas lantai.

Desain ini dilihat dari arah penonton. Menurut La Mery (1965: 22-39) ada

bermacam-macam yaitu desain: datar, dalam, vertikal, horisontal, kontras,

murni, statis, lurus, lengkung, bersudut, spiral, tinggi, medium, rendah,

terlukis, lanjutan, tertunda, simetris, dan asimetris.

3. Desain musik

Desain musik adalah pola ritmik dalam sebuah tari. Pola ritmik di

dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi,

gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang

sesuai dengan frase musik.

1. Desain dramatik

Desain dramatik adalah tahap-tahap emosional untuk mencapai

klimaks dalam sebuah tari. Tahap tahap emosional ini perlu ada dalam

sebuah tari agar tarian itu menjadi manarik dan tidak terkesan monoton.

Melalui tahapan ini penonton akan dapat merasakan perbedaan tari bagian

awal, kemudian semakin naik mencapai suatu puncak yang paling menarik,

yang disebut dengan klimaks, berikutnya penonton merasakan mulai ada

penurusan menuju akhir dari sebuah tarian. Kilmaks merupakan puncak

kekuatan emosional dalam sebuah tari dapat dicapai dengan cara

mempercepat tempo, memperluas jangkauan gerak, menambah jumlah

penari, menanbah dimankika gerak atau justru berhenti sama sekali atau

dengan cara-cara lain yang intinya berbeda dan khas dari bagian tari

sebelumnya dan sesudahnya. Dua jenis desain dalam tari adalah desain

kerucut ganda dan desain kerucut tunggal.

2. Dinamika

Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya

variasi-variasi di dalam tari tersebut . Dinamika di dalam tari memberikan

kesan bahwa tarian itu menarik, tidak membosankan dan tidak monoton.

Dinamika di dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi-variasi dalam

penggunaan tenaga dalam gerak, tempo, tinggi rendah (level), pergantian

posisi penari serta perubahan suasana.

3. Tema

Tema adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dari

imajinasi manusia, harapan dan kehendak manusia, benda-benda disekitar

kita, peristiwa-peristiwa yang pernah atau sedang terjadi, kegiatan kerja,

perilaku binatang, cerita rakyat, cerita kepahlawanan, legenda, dan

sebagainya

4. Tata rias, tata rambut dan tata busana tari

Adalah rias wajah, tata rambut (hairdo) dan busana yang dirancang

dan dipakai khusus oleh penari untuk keperluan pementasan tari. Rias

wajah untuk keperluan pementasan tari dikenal tiga jenis, yaitu: (a) rias

wajah korektif, yaitu rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian-bagian

wajah yang kurang sempurna, (b) rias wajah karakter, yaitu rias untuk tujuan

menggambarkan dan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari, dan (c)

rias wajah fantasi, yaitu rias wajah untuk tujuan mewujudkan angan-angan

180

atau imajinasi, misalnya untuk mewujudkan sosok putri bunga, rias wakah

dibuat menyerupai bentuk bunga.

Tata rambut untuk keperluan pementasan tari juga bermacammacam.

Dalam tari tradisional, model tata rambut sesuai dengan adat dan

gaya tata rambut daerah masing-masing, sedangkan tata rambut untuk tari

non trasional biasanya disesuaian dengan konsep tari.

Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang

khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif bahan untuk pembuatan

busana tari bermacam-macam, dapat terbuat dari kain, kertas, plastik,

daun atau apa saja yang ada disekitar kita yang dapat dimanfatkan untuk

bahan busana tari. Dalam tari tradisional pada umumnya desain busana tari

tidak jauh berbeda dengan busana adat setempat. Fungsi busana dalam tari

tradional (klasik bukan hanya untuk keindahan, untuk penutup tubuh, namun

juga untuk memperjelas karakter tokoh dan karakter tari yang sedang

diperankan oleh penari.

5. Tata Pentas

Adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari, tata

pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik namun

juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan

konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat bendabenda

dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting.

Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal

dengan istilah panggung yang meiliki 2 jenis, yaitu jenis panggung tertutup

dan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosscenium, cirinya

para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang.

Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan

auditorium. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat

terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk

arena, pendhopo, di halaman Pura, di halaman rumah atau dilapangan.

Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penati dapat dilihat dari berbagai

arah pandang.

6. Tata Lampu

Tata lampu adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluan

pementasan tari yang fungsinya untuk penerangan, penciptaan suasan atau

untuk memperjelas peristiwa pada suatu adegan. Sumber cahaya untuk

keperluan pementasan tari bermacam-macam, diantaranya berasal dari

obor, lilin dan listrik. Dengan teknologi komputer tata lampu dapat diprogram

dalam hal gelap terang, warna maupun komposisi cahaya sesuai dengan

kebutuhan konsep tari.

7. Tata Suara

Adalah seperangkat alat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musik

untuk iringan tari. Tata suara ini menjadi bagian dari unsur komposisi tari

bila tarian menggunakan musik iringan tari dengan media rekaman, sehingga

tata suara memerlukan pengaturan khusus dari pemutar suara, misalnya dari

alat tape recorder, CD player, MP 3, Synthesizer dan alat pemutar suara

181

lainnya. Namun bila musik iringan tari menggunakan alat musik yang

langusng dimainkan, pengaturan tata suara menjadi tidak begitu penting.

UNSUR PEMBENTUKAN TEATER

Dalam khasanahteater dewasaini dapat disimpulkan unsur utama teater adalah naskah lakon, sutradara, pemain, dan penonton. Tanpa keempat unsur tersebut pertunjukan teater tidak bisadiwujudkan. Untuk mendukung unsur pokok tersebut diperlukan unsur tata artistik yang memberikan keindahan dan mempertegas naskah lakon yang dipentaskan.

1.Naskah Lakon

Naskah lakon sebagaimana karya sastra lain, pada dasarnya mempunyai struktur yang jelas, yaitu tema, plot, setting, dan tokoh. Akan tetapi, naskah lakon yang khussus dipersiapkan untuk dipentaskan mempunyai struktur lain yang spesifik. Yaitu eksposisi (pemaparan), komplikasi, klimaks, anti klimaks atau resolusi, dan konkalusi (catastrophe). Kelima bagian tersebut pada perkembangan kemudian tidak diterafkan secara kau, tetapi lebih bersifat fungsionalistik.

2 2.Sustradara

Di Indonesia penanggung proses transformasi naskah lakon ke bentuk pemanggungan adalah sutradara yang merupakan pimpinan utama kerja kolektif sebuah teater. Baik buruknya pementasan teater ditentukan oleh kerja sutradara, meskipun unsur unsur lannya juga berperan tetapi masih berada di bawah kewewenangan sutradara.

Menurut Harymawan (1993) Ada beberapa tife sutradara dalam menjalankan penyutradaraannya, sebagai berikut.

a.Sutradara Konseptor. Ia menentukan pokokpenapsiran dan menyarankan konsep penapsirannyakepada pemain. Pemain dibiarkan mengembangkan konsep itu secara kreatip, tetapi juga terikat kepada pokok penapsiran.

b.Sutradara dikator. Ia mengharapkan pemain dicetak seperti dirinya sendiri, tidak ada konsep penapsiran dua arah ia mendambakan seni sebagai dinrinya, sementara pemain dibentuk menjadi robot robot yang tetap buta tuli.

c.Sutradara koordinator. la menetapkan diri sebagai pengarah atau polisi lalu luntas yang mengoodinasikan pemain dengan konsep pokok penapsirannya.

d.Sutradara penertalis. La bertindak sebagaiguru atau suhu mengamalkan ilmu bersamaan dengan mengasuh batin para anggotanya. Teater disamakan dengan padepokan sehingga pemain adalah cantrik yang harus setia kepada sutradara.

3 3.Pemain

Pemain adalah alat memeragakan tokoh, tetapi bukan sekedar alat yang harus tundauk kepada naskah. Pemain wewenang membuat refleksi dari naskah melalui dirinya. Agar bisa mereflesikan tokoh sesuatu yang hidup, pemain dituntut menghapal aspek aspek pemeranan yang dilatihkan secara khussus, yaitu jasmani (tubuh/fisik), rohani (jiwa/emosi) dan intelektual. Memindahkan naskah lakon ke atas panggung melalui pemain tidak sederhana mengucapkan kata kata yang didalam naskah lakon atau sekedar memperagakan keinginana penulis melainkan proses pemindahan mempunyai

karekterisasi tersendiri, yaitu harus menghidupkan bahasa kata (tulis) menjadi bahasa pentas (lisan).

4.Penonton

Tujuan terahir sesuatu pementasan lakon adalah penonton. Respon penonton atas lakon menjadi suatu respon melingkar, antara penonton dan pementasan. Banyak sutradara yang kurang memerhatikan penonton dan menganggapnya sebagai konsumsi yang bisa menerima begitu saja apa yang disungguhkan sehingga tterjadi sesuatu kegagalan dalam pementasan penonton sebagai penyebabnya karena mereka tidak mengerti atau kurang terdidik memahami sebuah pementasan.

5 4.Tata Artistik

Tata Artistik merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari teater. Pertunjukan teater menjadi tidak utuh tanpa adanya tata artistik yang mendukungnya. Unsur astistik di sini meliputi tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata busana, tata music yang membantu pementasan menjadi sempurna sebagai pertunjukan.

a.Tata Panggung adalah pengaturan pemandangan di panggung selama pemantasan berlangsung. Tujuannya tidak sekedar pemainan bisa dilihat penonton tetapi juga menghidupkan pameran dan panggung.

b.Tata Cahaya atau lampu pengatur pencahayaan di daerah sekitar panggung yang pungsinya menghidupkan pemain yang suasanya lakon yang dibawakan yang sehingga suasana istimewa.

c.Tata Musik adalah pengaturan music yang mengiringi pementasan teater yang bergune memberi untuk memberi penekanan pada suasana pemain dan mengiringi pergantian babak dan adegan. Tata suara adalah pengaturan keluaran suara yang dihasilkan dari berbagai sumber bunyi, seperti suara ator, efek suasana, dan musik. Tata surya diperlukan untuk menghasilkan harmoni. Tata rias dan tata busana adalah pengaturan rias dan busana yang dikenakan pemain. Gunanya untuk menonjol watak peran yang dimainkan, dan bentuk fisik pemain bisa terlihat jelas penonton.