seni budaya
DESCRIPTION
Seni Budaya di IndonesiaTRANSCRIPT
Nama Kelompok 6 :
1. Hikmah Nursyahbani
2. Winda Widhya Sari
3. Rahmah Wijayanti
4. Muhammad Farhan Athaya
5. Tito Teliwinanto
6. Arif Rizki Agung Supriyatna
SMP Negeri 200 Jakarta Utara 14140
a. Lukisan Cat Minyak (Oil Painting)
Lukisan Cat Minyak (oil painting) adalah lukisan yang
menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang
dilarutkan/dicampur dengan minyak (lijn oil). Media yang
digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau
kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau
pisau palet. Lukisan tersebut karya dari Leonardo Da Vinci.
b. Lukisan Cat Air (Water Colour)
Lukisan cat air yaitu seni lukisan yang menggunakan pigmen
dengan pelarut air yang bersifat transparan. Permukaan
lukisan cat air juga bisa bervariasi dan biasanya
menggunakan bahan kertas, papyrus, plastik, kulit, kain,
kayu, atau kanvas. Secara umum, lukisan cat air banyak
digunakan karena seni lukisan ini memiliki sifat transparans.
Adapun hasil dari karya lukisan cat air biasanya bersifat
sangat ekspresif atau tidak sangat impresif, tergantung
teknik para pelukis yang menggunakannya. Lukisan cat air
juga mempunyai kelebihan yaitu tidak berbau, mudah
dibersihkan, dan mudah kering. Lukisan tersebut karya dari
Cak Kandar.
c. Lukisan Pastel (Oil Pastel)
Lukisan pastel ( oil pastel ) adalah lukisan yang
menggunakan butiran pigmen warna yang telah di
padatkan seperti batang kapur. Cara melukisnya adalah
dengan menggoreskan batangan ke atas permukaan kertas
bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak
tekstur yang tidak rata. Lukisan tersebut karya dari Edvard
Monch.
d. Lukisan Arang (Conte)
Lukisan yang biasannya menggunakan sisa
zat – zat pohon dan warna lukisan ini hanya
warna hitam dan lukisan ini disebut dengan
lukisan purba. Arang (conte) dapat
menghasilkan lukisan yang berkesan gelap
terang. Pengaturan nuansa bentuk dan
cahaya sangat menonjol dari lukisan ini.
Lukisan arang tidak hanya berwarna hitam, dewasa ini banyak dipakai warna-warna yang
lain seperti merah bata, biru, coklat, krem, dan hijau. Cara penggunaannya biasanya
digosok menggunakan kaps atau kuas. Lukisan tersebut karya dari Gil Vicente.
e. Lukisan Al-Fresco
Lukisan Al-fresco termasuk jenis lukisan dinding
(mural). Al-Fresco sendiri mengandung arti fresh
atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan
teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih
dalam keadaan basah, kemudian dilapisi dengan
“lepa”. Lukisan ini berkembang pada zaman
Renaisance yang dilukiskan pada dinding gereja.
Contoh : Lukisan yang dibuat pada permukaan wet
lime. Lukisan tersebut karya dari Heidi Malott.
f. Lukisan Al-Secco
Lapisan dinding yang sudah kering,
warna / cat yang digunakan diramu
dengan emulagi telur. Media yang
digunakan untuk lukisan Al Secco sama
dengan lukisan Al-Fresco, namun
lukisan Al Secco dilukis setelah
temboknya telah kering. Contohnya
lukisan Leonardo Da Vinci berjudul The Last Super menghiasi gereja St. Maria Delle
Grazie di Milan (Italia).
g. Lukisan Tempera
Lukisan yang sedang trend untuk saat ini. Lukisan
ini mempunyai keistimewaan sendiri, walaupun
terkesan tidak mempunyai bentuk baku, tetapi
sebenarnya ia mempunyai arti tersendiri.
Keistimewaan lainnya adalah lukisan Abstrak ini
dapat di gantung dengan berbagai arah (bentuk
vertikal atau horizontal) tanpa mengurangi makna
dari lukisan tersebut. Lukisan tersebut karya dari
Jen Delyth.
h. Lukisan Azalejo
Lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel
potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai
dengan pola gambar. Teknik ini dulu banyak
dipakai dalam kesenian Islam. Lukisan tersebut
karya dari siswa SMP Negeri 3 Sumbawa.
i. Lukisan Mozaik
Lukisan yang menggunakan teknik menempel pecahan
kaca, porselen, butir mineral, batu berwarna atau biji-
bijian yang disusun sesuai pola gambar. Biasanya
dilukiskan pada dinding bangunan, lantai dan langit-langit.
Teknik lukisan ini banyak ditemukan di Tiongkok, mesir
kuno, yunani, romawi, india, juga dikembangkan di
Indonesia. Lukisan tersebut karya dari Suryatmin, S. IP,
BA.
j. Lukisan Intersia
Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya
bahan yang ditempelkan berupa kayu tipis atau kulit kayu
pada papan yang diberi warna-warni. Lukisan ini banyak
ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan Swiss. Lukisan
tersebut karya dari Nakwah.
k. Lukisan Kolase (Collage)
Lukisan yang menggunakan tehnik tempel, patri, las, ikat,
renda, jahit, dan jalin. Tema dan corak yang digunakan
untuk membuat lukisan ini berfariasi. Media yang
digunkan bisa barang bekas seperti onderdil mesin, limbah
papan, kulit kayu, kerang, kain perca, bulu binatang dan
serat. Lukisan tersebut karya dari Toni Trisilo.
l. Lukisan Kaca (Glass Painting)
Lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca
yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah.
Kaca- kaca tersebut dibentuk dan ditempelan sesuai
dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam.
Lukisan kaca kaca berkembang pada jaman ghotic di eropa
dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja katolik.
Lukisan tersebut karya dari Toto Sunu.
m. Lukisan Batik (Batik Painting)
Lukisan dengan menggunakan media bahan, pemrosesan
dan pewarnaan seperti halnya pada pembuatan batik.
Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan
membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada
bahan dan alat yanf digunakan. Jika membuat batik pada
kain diperlukan kain, lilin cair, dan canting, sedangan
membuat lukisan batik diperluan kain,dan cat berupa
napthol dn indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif
dibandingkan dengan batik yang dibuat menggunakan
canting. Lukisan tersebut karya dari Asdinur.