seminar proposal
DESCRIPTION
contoh slide show ppt ujianTRANSCRIPT
SEMINAR PROPOSALPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
PERISTIWA PROKLAMASI INDONESIA
DALAM PELAJARAN IPS
(PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 BLULUKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012)
Oleh:PUJI YULIANIK7108203
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat Penelitian
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari manusia dengan lingkungannya. Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi siswa sehingga pengorganisasian materi atau bahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik dan kebutuhan siswa
Berdasarkan hasil observasi di kelas V SD Negeri 01 Blulukan Karanganyar pada pembelajaran IPS, peran siswa belum dilibatkan secara maksimal. Dalam proses belajar mengajar siswa cenderung pasif dan guru cenderung mendominasi proses belajar mengajar.
A. Latar Belakang Masalah
Lanjutan…Pada saat dilakukan pre test tentang materi peristiwa proklamasi Indonesia nilai rata-rata siswa kelas V yaitu 58, padahal batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 70. Berdasarkan kenyataan tersebut dari 28 siswa kelas V yang mampu mencapai nilai ≥ 70 hanya 11 siswa (39%), sedangkan sisanya 17 siswa memperoleh nilai di bawah KKM tersebut.
Faktor Penyebab:1. Materi mata pelajaran IPS sangat banyak.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru bersifat konvensional.
Alternatif Pemecahan Masalah:Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini dapat di identifikasikan permasalahannya, antara lain sebagai berikut:1. Rendahnya pemahaman konsep materi peristiwa proklamasi
Indonesia yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 01 Blulukan Karanganyar.
2. Rendahnya minat belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Blulukan Karanganyar terhadap materi peristiwa proklamasi Indonesia.
3. Model pembelajaran yang digunakan guru kelas V SD Negeri 01 Blulukan Karanganyar dalam mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi Indonesia kurang inovatif.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya perluasan masalah yang diteliti, maka peneliti memberi pembatasan masalah sebagai berikut:1. Pemahaman konsep IPS khususnya materi
“peristiwa proklamasi Indonesia” kelas V SD Negeri 01 Blulukan Karanganyar.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif yaitu menggunakan tipe Snowball Throwing.
D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian
“Apakah dengan menggunakan model pembelajaran koopertif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan pemahaman konsep peristiwa proklamasi Indonesia dalam pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 01 Blulukan Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012?”.
“Meningkatkan pemahaman konsep peristiwa proklamasi Indonesia dalam pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada siswa kelas V SD Negeri 01 Blulukan Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012”.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Siswa2. Manfaat Praktis
b. Bagi guru
c. Bagi Sekolah
BAB IILANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
F. Hipotesis
A. Kajian Teori
1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
a. Pengertian Model Pembelajaran.b. Model Pembelajaran Kooperatif.c. Ciri-ciri Pembelajaran
Kooperatif.d. Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif.e. Tujuan Model Pembelajaran
Kooperatif.f. Kelebihan dan Kelemahan Model
Pembelajaran Kooperatif.g. Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Snowball Throwing
2. Hakikat Pemahaman Konsep Peristiwa Proklamasi Indonesia pada Pelajaran IPSa. Pengertian Pemahaman
Konsep.b. Hakikat Ilmu Pengetahuan
Sosial.c. Langkah-langkah
Pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing.
d. Ruang Lingkup Materi Peristiwa Proklamasi Indonesia.
1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
a. Pengertian Model PembelajaranModel pembelajaran adalah suatu rancangan atau prosedur belajar yang digunakan sebagai panduan dalam merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Model Pembelajaran KooperatifPembelajaran kooperatif merupakan rancangan atau prosedur belajar yang dilakukan secara berkelompok, di mana setiap siswa saling bekerjasama dan membantu antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan dan tugas yang telah ditentukan.
c. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif- Saling ketergantungan positif
- Tanggung jawab perseorangan- Tatap muka- Komunikasi antar anggota- Evaluasi proses kelompok
d. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah laku guru
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar.
Fase-2
Menyajikan informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok
kooperatif.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi
secara efisien.
Fase-4
Membimbing kelompok belajar dan bekerja.
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase-5
Evaluasi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase-6
Memberikan penghargaan.
Guru mencari cara-cara untuk meghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.
1) Untuk meningkatkan kinerja siswa dalam mengerjakan tugas-tugas akademik.
2)Memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama.
3)Mengajarkan kepada siwa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.
e. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
f. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
1. Siswa menjadi percaya pada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri.2. Mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan
dengan ide temannya.3. Membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar.4. Strategi efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial.5. Menyediakan kesempatan pada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai
ketepatan jawaban itu.6. Strategi yang dapat digunakan secara bersama dengan orang lain seperti pemecahan
masalah.7. Mendorong siswa lemah untuk tetap berbuat, dan membuat siswa pintar
mengidentifikasikan celah-celah dalam pemahamannya.8. Memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya.9. Memberikan kesempatan siswa belajar keterampilan bertanya dan mengomentari suatu
masalah.10. Mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan diskusi.11. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial.12. Menghargai ide orang lain yang dirasa lebih baik.13. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
Sedangkan kelemahan pembelajaran kooperatif, yaitu:1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya segan
mengeluarkan ide, takut dinilai temannya dalam grup.2. Tidak semua siswa secara otomatis memahami dan
menerima philosophy co-operative learning.3. Menghabiskan banyak waktu.4. Meskipun kerjasama sangat penting untuk ketuntasan
belajar siswa, banyak aktivitas kehidupan didasarkan pada usaha individual.
5. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerjasama dengan harmonis.
6. Penilaian terhadap murid sebagai individu menjadi sulit karena tersembunyi di belakang kelompok.
g. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
Model pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Sholeh Hamid (2011: 230) mengemukakan bahwa permainan melempar bola salju adalah salah satu strategi dalam pengajaran yang sangat menarik untuk diberikan kepada siswa, karena sangat menyenangkan dan menantang. Selain, menghibur, permainan ini juga mewajibkan pesertanya untuk menjawab pertanyaan.
2. Hakikat Pemahaman Konsep Peristiwa Proklamasi Indonesia pada Pelajaran IPS
a. Pengertian Pemahaman KonsepTrianto (2010: 7) mengemukakan pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan, dan cara-cara memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting terjadi belajar yang bermakna dan tidak hanya seperti menuang air dalam gelas pada subjek didik. Dalam kondisi demikian faktor kompetensi guru dituntut, dalam arti guru harus mampu meramu wawasan pembelajaran yang lebih menarik dan disukai oleh peserta didik.
b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial1) Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang mempelajari hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan.
2) Tujuan Pendidikan IPS- Memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora.- Memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkunganya.- Memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial tersebut.- Terbina menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
3) Karakteristik Pendidikan IPS SD
a). Materi IPSb). Strategi
Penyampaian Pengajaran IPS
c. Langkah-langkah Pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
Penyampaian Materi Peristiwa Proklamasi Indonesia
Pembentukan Kelompok
Pemilihan Ketua Kelompok
Pemanggilan Ketua Kelompok
Ketua Kelompok menjelaskan materi kepada anggota kelompok
Masing-masing siswa membuat pertanyaan
Pelemparan Bola pertanyaan
Siswa menjawab pertanyaan
Umpan balik
Evaluasi
d. Ruang Lingkup Materi Peristiwa Proklamasi Indonesia
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi disekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, diantaranya:1. Pertemuan di Dalat.2. Menanggapi berita
kekalahan Jepang.3. Peristiwa Renggas
dengklok.4. Perumusan Teks
Proklamasi.5. Detik-detik Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
6. Pembentukan alat kemerdekaan Indonesia.
Tokoh-tokoh penting yang terlibat didalam peristiwa proklamasi Indonesia, diantaranya:1. Ir. Soekarno.2. Drs. Muhammad
Hatta.3. Ahmad Subarjo.4. Sutan Syahrir.5. Laksamana Takasi
Maeda.6. Ibu Fatmawati.
Cara menghargai jasa-jasa tokoh kemerdekaan
B. Penelitian Yang Relevan
Variabel X
1. Fajar Muhafidlul Khasanah (2011) “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 5 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun 2010/2011”.
2. Indah Wahyuningsih (2011) “Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Di SD Negeri Getas 2 Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2010/2011”.
Variabel Y
1. Sarifah Nurhasanah (2010) “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Pemahaman Peristiwa Proklamasi Indonesia Dalam Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Pereng Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010”.
2. Setya Ristanto (2011) “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SD N Brujul 1 Tahun Ajaran 2010/2011”.
C. Kerangka Berpikir
Tindakan Dalam pembelajaran guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
Siklus 1Penjelasan dan pemberian contoh pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
Siklus 2Penjelasan dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan peristiwa proklamasi Indonesia.
Kondisi akhir
Kondisi awal
Guru: pembelajaran bersifat konvensional, belum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
Pemahaman konsep peristiwa proklamasi Indonesia rendah
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di atas, peneliti dapat merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan pemahaman konsep peristiwa proklamasi Indonesia dalam pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 01 Blulukan Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
I. Prosedur Penelitian
B. Subjek Penelitian
D. Sumber Data
F. Validitas Data
H. Indikator Kinerja
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Blulukan yang terletak di wilayah desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Dengan Ibu Endang Mulyati, S.Pd, SD sebagai guru kelas.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012, selama 5 bulan mulai bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2012.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Blulukan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012 pada semester II (genap) yang berjumlah 28 siswa.
14 siswa laki-laki
14 siswa perempuan
B. Subjek Penelitian
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk PenelitianBentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)
2. Strategi PenelitianSehubungan dengan bentuk penelitian yang digunakan maka strategi penelitian yang digunakan berupa strategi model siklus.
Planning Reflecting Acting
Observing
D. Sumber Data
1. Sumber data pokok
(primer)
2. Sumber data
sekunder
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi2. Wawancara3. Tes4. Dokumentasi
F. Validitas Data
1. Triangulasi sumber2. Triangulasi metode
Model teknik pengumpulan data dan analisis data secara interaktif
(Iskandar, 2011:76)
G. Teknik Analisis Data
Penyediaan Data
Display Data
Reduksi Data
Data collection
H. Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya pemahaman konsep Peristiwa Proklamasi Indonesia dalam pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 01 Blulukan Karanganyar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Indikator penelitian ini bersumber dari kurikulum dan silabus KTSP IPS kelas V serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 70.Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil apabila pemahaman konsep siswa secara klasikal memperoleh nilai ≥70 mencapai 65%. Pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila pemahaman konsep siswa secara klasikal memperoleh nilai ≥70 mencapai 80%.
I. Prosedur Penelitian
Identifikasi Masalah
Perencanaan I
PelaksanaanSIKLUS IRefleksi
Pengamatan
Permasalahan Baru Hasil Refleksi
Perbaikan Perencanaan II
Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
Dilanjutkan Ke Siklus Berikut ?
Terimakasih