seminar proposal

33
KESESUAIN KOMPETENSI MEMBUAT SAMBUNGAN KAYU YANG DIBUTUHKAN INDUSTRI MEBEL DENGAN KOMPETENSI MEMBUAT SAMBUNGAN KAYU YANG DIBELAJARKAN di SMK TEKNIK KONSTRUKSI KAYU di KABUPATEN REMBANG OLEH NIAM MUTASHOWIFIN NIM 110521428532 SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2015

Upload: ilham-oktaviawan

Post on 04-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Niam M.

TRANSCRIPT

RENCANA MENDIRIKAN MEBEL CV. KING FURNITURE DI Jl. Jendral Sudirman 11 Kabupaten Rembang

KESESUAIN KOMPETENSI MEMBUAT SAMBUNGAN KAYU YANG DIBUTUHKAN INDUSTRI MEBEL DENGAN KOMPETENSI MEMBUAT SAMBUNGAN KAYU YANG DIBELAJARKAN di SMK TEKNIK KONSTRUKSI KAYU di KABUPATEN REMBANGOLEHNIAM MUTASHOWIFINNIM 110521428532SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIKPROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN2015

pengetahuan dan keterampilan pekerja mebel di Rembang masih rendah khususnya dibidang desain (UMKM Kabupaten Rembang).

BAB 1PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalahbanyak siswa yang belum mengoptimalkan sistem kerja mesin stasioner Table Saw dalam pembuatan konstruksi sambungan (Syahroni, 2012).

Apa saja jenis sambungan kayu yang dibutuhkan industri mebel kayu di Kabupaten Rembang?Apa saja jenis sambungan kayu yang dibelajarkan di SMK Teknik Konstruksi Kayu di Rembang?Bagaimana kesesuaian kompetensi menyambung kayu yang dibutuhkan industri mebel dengan kompetensi yang dibelajarkan di SMK Teknik konstruksi kayu di Kabupaten Rembang ?

B. Rumusan Masalah

Bagi pemerintah Memberi masukan terhadap kebijakan pemerintah terkait pengembangan industri mebel di Kabupaten Rembang.

Bagi Perajin Industri MebelPenelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaksanaan produksi mebel.

3. Bagi SMK Negeri 1 RembangSebagai bahan kajian untuk meningkatkan pengetahuan kepada siswa SMK Negeri 1 Rembang program keahlian teknik konstruksi kayu.

4. Bagi peneliti Dapat meningkatkan ilmu serta memperluas wawasan dalam bidang desain furniture. C. Manfaan Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup dunia usaha/industri yang bergerak dibidang furnitur dan SMK dengan program keahlian teknik konstruksi kayu yang berada di wilayah Kabupaten Rembang. Yang hanya dibatasi pada masalah desain sambungan.D. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Kompetensi menurut Mulyasa (2004:37-38), merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambung-sambung sehingga menjadi satu batang kayupanjang atau mendatar maupun tegak lurus dalam satu bidang dataratau bidang dua dimensi (Nawar Syarif , 2012)Furniture berasal dari bahasa Prancis Fourniture yang artinya perabotan rumah tangga (Haryanto Eko, 2004: 17)Menurut Depkes RI (2002), industri meubel kayu adalah pekerja sektor informal yang menggunakan berbagai jenis kayu sebagai bahan baku/utama alam proses produksinya serta menerapkan cara kerja yang bersifat tradisional.

E. Definisi IstilahBAB IIKajian PustakaA. Kompetensi Menurut E. Mulyasa (2004: 37-38), kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Burke, J. (2005:12) menyatakan bahwa kompetensi merupakan pernyataan kemampuan yang menguraikan hasil yang diharapkan dari profesi yang terkait, atau pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang penting dalam pekerjaan tertentu.Dalam penelitian ini kompetensi berarti pengetahuan, keterampilan dan kemaampuan tenaga kerja untuk menciptakan suatu konstruksi sambungan kayu dengan teknik yang benar.B. MebelMebel kayu adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh barang di permukaannya (Yordanus, 2013)

Baryl (1977: 26) mengatakan bahwa, mebel adalah benda pakai yang dapat dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup manusia, mulai dari duduk, bekerja, makan, bermain dan sebagainya yang memberi kenyamanan dan keindahan bagi para pemakainya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, mebel atau furniture adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan barang/benda.

Bahan Dasar FurniturBahan baku mebel menurut (Marizar Eddy, 2005) Kayu SolidKayu OlahanPlywoodMDFHDFParticle boardBlockboard

Proses Produksi (Eko Hidayat, 2009)1.Persiapan2. Persiapan BahanYang dimaksud tahap persiapan disini adalah merencanakan kebutuhan bahan, serta membuat gambar kerja dan daftar komponen bahanTahap persiapan bahan disini dimaksudkan agar pekerja bisa memilih bahan yang berkualitas baik untuk digunakan dalam pekerjaan pembuatan mebel. 103.Pengerjaan Konstruksi4. AssemblingDimulai dengan pengetamanan kayu untuk menghasilkan permukaan yang halus dan tentunya bentuk siku, lalu pemotongan pada sisi panjang sebagai ukuran jadi hingga pembuatan macam-macam sambungan sesuai dengan kebutuhan bentuk produk yang akan dibuat.Tahap ini merupakan saat untuk menggabungkan/merakit seluruh komponen yang telah dibuat dan melakukan penyetelan agar seluruh komponen menyatu membentuk konstruksi. 4. Quality Control5. FinishingPekerjaan Quality Control bertujuan untuk menekan tingginya volume produk dengan kualitas rendah.Finishing merupakan tahap akhir pada proses pembuatan furniture. Sebagai langkah penyelesaian ketika semua komponen telah tersambung dengan baik.

C. Sambungan KayuSambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambung-sambung sehingga menjadi satu batang kayu panjang atau mendatar maupun tegak lurus dalam satu bidang dataratau bidang dua dimensi (Nawar Syarif, 2012)

Pengertian Sambungan KayuSambungan kayu adalah sebuah konstruksi untuk menyatukan dua atau lebih batang kayu untuk memenuhi kebutuhan panjang, lebar, atau tinggi tertentu dengan bentuk konstruksi yang sesuai dengan gaya-gaya yang bekerja pada batang tersebut (Supriatna, 2013) Mesin Untuk Menyambung Kayu (Ernst lerch 1974)Table Saw2. Surface Planer / Jointer

3. Thicknesser4. Radial Arm Saw

5. Band Saw6. Mesin Bor Tekan

Peralatan Bantu Untuk Menyambung (Budi Martono, 2008)1. Meteran2. Siku

3. Perusut4. Klem

Peralatan Bantu Untuk Menyambung

KLASIFIKASIKAN KONSTRUKSI BERDASARKAN SIFAT KONSTRUKSINYA (B. Suparto , 1979) Konstruksi antar materi dengan materi secara permanen yang biasa disebut fixed construction.Konstruksi antar materi dengan materi yang dapat dilepas dan sering disebut knockeddown system.Konstruksi antar materi dengan materi yang dapat bergerak.

Pen dan LubangKip/ Parohan Jenis Sambungan KayuMenurut (Tikno, 2008)

DowelVerstek dengan Isian

Ekor Burung TertutupEkor Burung Terbuka

22Konstruksi PakuLidah dan Alur

Syarat-Syarat Menyambung Kayu (Nawar Syarif , 2012) Harus dihindari takikan besar dan dalamHarus memperhatikan sifat-sifat kayuBentuk sambungan dari hubungan konstruksi kayu harus tahan terhadap gaya-gaya yang bekerjaHindari menggunakan kayu yang betul-betul cacatDalam pembuatan pen ukuran ketebalan 1/3 - 1/2 ketebalan kayu

D. Kompetensi Menyambung Kayu(Budi Martono)KonsepKeterampilan PokokKeterampilan tambahanMenyambung KayuMengetamMenyetel a. Kerataan/kelurusan bidang IMengelem b. Kerataan/kelurusan dan kesikuan sisi IIMemasak c. Kesejajaran BidangMenyekrapd. Ketepatan ukuranMenghaluskan MelukisMerusut Memotong dan membelahMotong lurusMotong serongMelubang Kerataan lubangKesikuan lubangMemahat Tabel 2.1 Kompetensi Menyambung Kayu

Standart KompetensiKompetensi DasarIndikator Membuat Sambungan Kayu Mendeskripsikan pembuatan sambungan dan hubungan kayuMacam-macam sambungan dan hubungan kayu diidentifikasi dengan benar.Langkah - langkah pembuatan sambungan dan hubungan kayu dilakukan dengan benar.Melukis pembuatan sambungan dan hubungan kayuMacam-macam sambungan dan hubungan kayu dilukis pada benda kerja dengan benar.Langkah - langkah melukis pembuatan sambungan dan hubungan kayu pada benda kerja dilakukan dengan benar.Peralatan pembuat lukisan pada benda kerja digunakan dengan benar.Memotong dan membelah kayuPersyaratan K3 penggunaan peralatan dipahami dan dipatuhi. Perlengkapan pelindung diri yang memadai dipilih, pas dan/atau siap digunakan.Peralatan pemotong dan pembelah dipilih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.Peralatan pemotong dan pembelah diperiksa kehandalannya dan keamanannya dan adanya kerusakan dilaporkan kepada pengawas.Peralatan pemegang bahan atau landasan kerja untuk pengetrapan jenis pekerjaan yang sesuai dengan perelatan yang digunakan dipilih.Mengetam kayuPersyaratan K3 penggunaan peralatan dipahami dan dipatuhi. Perlengkapan pelindung diri yang memadai dipilih, pas dan/atau siap digunakan.Peralatan pengetam kayu dipilih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.Peralatan pengetam kayu diperiksa kehandalannya dan keamanannya dan adanya kerusakan dilaporkan kepada pengawas.Peralatan pemegang bahan atau landasan kerja untuk pengetrapan jenis pekerjaan yang sesuai dengan peralatan yang digunakan dipilih.Membuat sambungan kayuMacam-macam sambungan kayu dipahami dengan baik.Pembuatan pekerjaan sambungan kayu dilakukan dengan benar.Merakit sambungan dan hubungan kayu.Pengetauan merakit sambungan dan hubungan kayu dapat dipahami dengan baik.Uraian langkah kerja pemberesan pekerjaan dapat dipahami dengan baik.D. Pembelajaran Kompetensi Membuat Sambungan Kayu di SMK Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu

A. Rancangan PenelitianBAB IIIMETODE PENELITIAN

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kesesuaian kompetensi teknik menyambung kayu yang diterapkan industri mebel di Rembang dengan kompetensi teknik menyambung kayu yang dibelajarkan di SMK Teknik Konstruksi Kayu

B. Alur PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII program keahlian Teknik konstruksi kayu SMK Negeri 1 Rembang yang berjumlah 30 siswa dan perajin mebel kayu yang berada dalam sentra industri mebel di Kabupaten Rembang yang berjumlah 428 perajin.C. Subyek Penelitian1. Populasi Penelitian2. Sampel PenelitianPeneliti menggunakan teknik sampling purposive untuk menentukan industri mebel mana yang layak untuk dijadikan sampel penelitian dari total populasi yang berjumlah 428 perajin tersebut, dengan pertimbangan persyaratan industri mebel yang memiliki lebih dari 5 pekerja dan proses produksinya sudah menggunakan mesin stasioner. Dari persyaratan tersebut ternyata yang layak untuk dijadikan sampel berjumlah 200 perajin

Teknik Simple Random Sampling ini dipergunakan untuk mengambil sampel secara acak. Peneliti menetapkan besarnya sampel yang diambil adalah 15% dari total jumlah 200 perajin tersebut yaitu didapatkan hasil sebanyak 30 responden.

Kuesioner atau angketObservasi

D. Pengumpulan Data

Penyusunan AngketPengembangan IstrumenBentuk dan Penilaian AngketSkala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert

E. Instrumen Penelitian.Tabel 3.2 Bentuk dan Penilaian AngketNo. Alternatif JawabanSkor Item1Sangat Setuju/Sangat Sesuai42Setuju/Sesuai33Kurang Setuju/Kurang Sesuai24Tidak Setuju/Tidak Sesuai1

F. Teknik Analisa DataUji Coba InstumenUji Validitas InstrumenUji validitas digunakan rumus korelasi product momentUji Reliabilitas Instrumendigunakan rumus Alpha CronbachAnalisa Data1) Analisis Deskriptif PersentaseTabel 3.2 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase (Riduan, 2004)No.PersentaseKriteria175%-100%Sangat Sesuai2 50%-75%Sesuai325%-50%Cukup Sesuai41%-25%Kurang Sesuai

TERIMAKASIH....