seminar nasional teknologi terapan 2016 sekolah … sntt 2016 jilid iii... · atas laporan keuangan...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | i
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN 2016
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
“Peran dan Tantangan Pendidikan Vokasi dalam Pengembangan SDM Terampil di Indonesia”
Yogyakarta, 19 November 2016
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN (SNTT 2016)
ii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN (SNTT 2016)
ISBN 978-602-1159-18-7
2016 oleh:
SekolahVokasi
Universitas Gadjah Mada
Hak Publikasi dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
maupun seluruh isi prosiding ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis penerbit.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | iii
SUSUNAN PANITIA
PenanggungJawab
Ir. Hotma Prawoto S., M. T. IP-MD (Direktur Sekolah Vokasi)
Ma’un Budiyanto, S.T., M., T (Wakil Direktur Bidang Penenlitian, Pengabdian Masyarakat, dan
Kerja)
Wikan Sakarinto, S.T., M. Sc., Ph.D. (Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiaan)
Ir. Heru Budi Utomo, M.T. (Wakil Direktur Bidang SDM dan Keuangan)
Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM 2016
1. Paramita Her Astuti, S.E., M.Sc.
2. Rina Widiastuti, S.S., M.A.
3. Nuryati, S.Far., M.P.H
4. Edi Kurniadi, S.T., M.T
5. Ir. F. Eko Wismo Winarto, M.Sc. Ph.D
6. Galih Kusuma Aji, STP., M.Agr
7. M. Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng
8. Budi Sumanto, S. Si., M. Eng
9. Prima Asrama Sejati, S. T., M. Eng
KetuaPanitia
Budi Sumanto, S. Si., M. Eng
Tim Pelaksana
Koordinator Panitia : Joni Iskandar
Sekertaris : Imandini Anggimelya Putri
Bendahara : Shinta Dewi Novitasari
DDD & Editing : Rosmawarda Yunarya
Perlengkapan : Swatika Adjie Hogantara
Acara & Tim Kreatif : Dwi Cahyo Ramadhan
Humas : Lailatul Isnaeni
Akomodasi & Transport : Raka Trialviano Bagus
Eko Afrizal
iv | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
TIM REVIEWER
1. Ir. Prijono Nugroho Djojomartono MSP., Ph.D.
2. Nuryati, MPH
3. Muhammad Arrofiq, S.T., M.T., Ph.D
4. Ir. Lukman Subekti, M.T.
5. Anifuddin Aziz, S.Si., M.Kom
6. Ir. FX. Sukidjo, M.T.
7. Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T.
8. Ir. Soeadgihardo Siswantoro, M.T.
9. Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P
10. Dr. Mohammad Affan Fajar Falah, STP, M.Agr
11. Waluyo, S.S., M.Hum
12. Dr. Endang Soelistyowati, M.Pd.
13. Dr. Soni Warjono., MAFIS.
14. Dr. John Supriyanto., MIM
15. Prof. Tri Widodo, M.Ec., D.ev., Ph.D.
16. Edi Kurniadi, S.T., M.T
17. Agus Kurniawan, ST., MT., PhD
18. Dr. Sc. Adhy Kurniawan, ST.
Alamat Sekretariatan
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jl. Kaliurang km 1, Sekip 1 Yogyakarta
Tlp : (0274) 541020 – 588999
Website :www.sntt.sv.ugm.ac.id
Email : [email protected]
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | v
SAMBUTAN KETUA PANITIA SNTT 2016
Pertama dan yang utama marilah selalu kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan berbagai kenikmatan yang tidak terhingga. Shalamat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umattnya. Kami ucapkan
terima kasih kepada seluruh peserta Seminar Nasional Teknologi Terapan 2016 dan berbagai pihak yang
mendukung terselenggaranya acara ini, terutama pimpinan Sekolah Vokasi UGM, Tim Kepanitiaan, dan
Pihak Sponsor.
SNTT 2016 tidak sekedar acara rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai forum ilmiah media
solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa dengan harapan memberikan kontribusinya atas
sesuai bidang dan keahlian yang dikuasai. Tahun ini SNTT 2016 mengambil tema “Peran dan Tantangan
Pendidikan Vokasi dalam Pengembangan SDM Terampil di Indonesia”. Tema ini merupakan formulasi
(penjabaran) visi besar UGM dalam menguatkan partisipasi pembanguna negeri dan lebih dikenal di
kalangan internasional (mengakar kuat dan menjuang tinggi).
Kedaulatan bangsa berarti kemandirian bangsa. Bangsa yang mampu memenangkan persaingan
global adalah mereka yang memiliki kemandirian dalam segala –segala aspek kehidupan baik budaya,
sains, maupun teknologi. Kemandirian suatu bangsa menunjukkan bahwa bangsa tersebut memiliki visi
dan misi kenegaraan jangka panjang yang terarah dan terencana baik dengan pemimpin yang kuat.
Sumber daya yang memiliki mampu dimanfaatkan secara optimal dantepat, sedangkan permasalahan
atau kekurangan yang ada mampu diselesaikan dengan segera.
Dengan berlakunya kesepatan Asean Economic Community (AEC) tahun 2016, persaingan yang harus
dihadapi di tingkat Negara – Negara ASEAN tidak hanya serbuan produk atau barang semata tetapi
juga jasa, investasi, modal dan tenaga terampil. Karena ASEAN telah menjadi pasar tunggal dan
berbasis produksi tunggal. Untuk itu pendidikan vokasinoal dengan penelitian terapan sebagai motor
pengembangnya, menjadi factor pendorong yang sangat penting dalam menghasilkan tenaga terampil.
Sebagai tulang punggung pencetak tenaga terampil dan ahli jenjang madya, pendidikan vokasi memiliki
peran penting dalam membentuk dan mengembangkan berbagai jenis keahlian yang diakui oleh asosiasi
profesi dan para praktisi. Peran penting tersebut tidakakan terwujud tanpa adanya sinergi anatara
akademis (peneliti) selaku penceta dasar keilmuan dan praktisi selaku pengguna (user) serta asosiasi
profesi yang mem berikan penilaian atas kapabilitas dan kualitas kelulusan. Untuk itu Sekolah Vokasi
UGM sangat konsen atas penyelnggaraan Seminar Nasional Teknologi Terapan 2016 sebagai Forum
yang memawadai berbagai pihak tersebut.
Kami harap, kontribusi para peserta seminar dapat turut memujudkan tema yang kami angkat
dari atas. Semoga dengan penyelnggaraan SNTT 2016 ini, perguruan tinggi vokasional dapat lebih
memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa melalui forum diskusi ilmiah
sekaligus menjadi motor penggerak perubahan yang berangkat dari penelitian terapan. Selaku panitia,
kami mohon maaf apabilat erdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyenggaraan seminar kali
ini.
Yogyakarta, 19 November 2016
vi | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
Denah Sekolah Vokasi
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | vii
viii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | ix
DAFTAR ISI
No. Judul Hal.
1. Pemanfaatan Energi Matahari Menjadi Energi Listrik Dengan Efek Seebeck
(Muhammad Arrofiq).
1158
2. Kajian Mortar Dengan Substitusi Pumice (Edi Kurniadi). 1161
3. Pengaruh Variasi Lapisan Horisontal Grafik Normalisasi Sound Pressure Level Pada
Akurasi Metode Pengolahan Grafik Sederhana Untuk Proses Akuisisi Suara Secara
Digital (Esti Puspitaningrum).
1167
4. Geovisualisasi Choropleth Kesiapan Infrastruktur Data Spasial Tingkat Daerah Di
Daerah Istimewa Yogyakarta (Annisa Farida).
1171
5. Kajian Manajemen Resiko Pekerjaan Struktur Bawah Pada Proyek Gedung Bertingkat
(Study Of Risk Management On Sub-Structure Work On Multistoried Building
Project) (Bambang Herumanta).
1175
6. Pengaruh Penambahan Berbagai Pupuk Perangsang Daun Terhadap Kemampuan
Bertunas Minicutting Jati (Eko Prasetyo).
1180
7. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Sebagai Komponen
Fortifikasi Pada Produk Coklat (Sri Wijanarti)
1184
8. Kekuatan Tarik Las Dengan Variasi Luas Bidang Gesek Pada Baja Karbon Rendah St
37 Dengan Metoda Friction Welding (The Welding Tensile Strength With Area
Friction Variation Low Carbon Steel St 37at Friction Welding Method) (Widia
Setiawan)
1188
9. Pemahaman Dan Kesadaran Pajak Pelaku Bisnis E-Commerce (Siti Muslihah) 1192
10. Evaluasi Kemampuan Basisdata Spasial 3d Untuk Menyelesaikan Operasi Spasial
(Waljiyanto)
1196
11. Kendali Kursor Menggunakan Gerakan Kepala Dan Kedipan Mata Sebagai Pengganti
Mouse Konvensional (Budi Sumanto)
1200
12. Ketahanan Terhadap Pengelupasan Pada Perkerasan Lapis Aspal Beton Yang
Menggunakan Mikrokapsul Berisi Biosolar (Heru Budi Utomo)
1204
13. Ekstraksi Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma C4.5 Untuk Pembentukan
Basis Aturan Kerasionalan Pemberian Obat Penghambat Pompa Proton (Anifuddin
Azis)
1209
14. Pengaruh Penambahan Serat Ampas Aren Dengan Alkali Treatment Terhadap Properti
Mekanikal Dan Struktural (Influence Of Bagasse Fiber Treated Using Alkali To
Mechanical And Structural Properties) (Agus Kurniawan)
1213
15. Kajian Spasial Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan Wates Kabupaten Kulon
Progo (Karen Slamet Hardjo)
1217
16. Analisis Unjuk Kerja Sistem Volte Pada Jaringan Seluler Lte (Budi Bayu Murti) 1222
17. Partisipasi Masyarakat Dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Wisata
Pentingsari Yogyakarta (Cerry Surya Pradana)
1226
18. Evaluasi TEVOCS Berdasarkan Kebutuhan Dunia Kerja (Erlin Estiana Yuanti) 1230
19. Hubungan Antara Profit Margin Perputaran Aktiva Dan Return On Asset Perusahaan
Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Sufitri)
1235
20. Integrasi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Untuk Perencanaan Jalur
Kereta Api Bandara Baru Daerah Istimewa Yogyakarta (Integration of Remote Sensing
and GIS for Planning Routes Railway New Yogyakarta Airport) (Taufik Hery
Purwanto)
1239
21. Aplikasi Pemetaan Berbasis Partisipasi Untuk Up-Dating Batas Wilayah
Di Sebagian Desa Sinduadi Kabupaten Sleman (Zuharnen)
1250
22. Analisa Pengaruh Variasi Serangan DDOS Pada Performa Router (Ronald Adrian) 1257
23. Optimalisasi Program Model Kalkulasi Co2 Untuk Pohon Non-Perumahan Di
Kabupaten Sleman, Yogyakarta (Optimalisation Model Calculation Co2 Program For
No-Residence Tree,In Sleman District, Yogyakarta) (Syaukat Ali)
1260
24. Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Kenakalan Dan Perilaku Pacaran 1265
x | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
Remaja Di Smp Muhammadiyah Wates, Kulonprogo (Sumarni)
25. Efektifitas Layanan Puskesmas Wates Sebagai Puskesmas Santun Lanjut Usia (Savitri
Citra Budi)
1270
26. Upaya Peningkatan Kunjungan Pelayanan Pasiean Lansia di Puskesmas Nanggulan
Kabupaten Kulon Progo Berdasarkan Kajian Tipe Tindakan Rasioal dan Teori
Preference (Dina Fitriana)
1274
27. Rancangan Berkas Rekam Medis Dan Tampilan Antarmuka Sistem Informasi Di
Klinik Pratama Rbg Rz Yogyakarta. (Nuryati)
1278
28. Studi Perbandingan Pengendalian Kecepatan Motor Dc Menggunakan Jaringan Syaraf
Tiruan Dan Kendali Pid Konvensional. (Isnan Nur Rifai)
1282
29. Optimalisasi Sistem Pendinginan Mesin Dengan Penggunaan Fan Ekstra Pada Mesin
Bensin Empat Langkah (F.X. Sukidjo)
1286
30. Pengaruh Tingkat Ekonomi Dan Pendidikan Terhadap Peningkatan Kesadaran
Kepemilikan Sertifikat (Achmad Choiruman)
1291
31. Pengaruh Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Pada Hasil Pemeriksaan Auditor
Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. (Sumirah)
1293
32. Potensi Biji Kakao (Theobroma Cacao L.) Berjamur Dari Sebagai Bahan Baku
Alternatif Produk Turunan Kakao (Annie Mufyda Rahmatika)
1298
33. Kinerja Pengering Biji Kakao Menggunakan Efek Rumah Kaca Dengan Packed Bed
Penyimpan Panas (Satria Bhirawa Anoraga)
1302
34. Efektivitas Pemungutan Pajak Bumi Bangunan Oleh Dppka Kabupaten Kulon Progo.
(Herman Legowo)
1306
35. Implementasinya Bridging system Di Puskesmas Gondokusuman 2 Kota Yogyakarta.
(Nur Rokhman)
1310
36. Pengembangan Alternatif Metode Evaluasi Tingkat Pelayanan Trotoar Terkait Dengan
Karekteristik Area (Nursyamsu Hidayat)
1315
37. Karakteristik Papan Partikel Dari Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Dan Mendong
(Agus Ngadianto)
1320
38. Peningkatan Ketahanan Aus Blok Rem Metalik Kereta Api. (Lilik Dwi Setyana) 1326
39. Penerapan Integrasi Deteksi Plagiarisme Berbasis Kutipan (Citation-Based) Dan
Algoritma Kang Untuk Tugas Akhir Mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Mada (Umar Taufiq)
1331
40. Peran Teknik Dan Manajemen Kemasan Untuk Gula Kelapa Tradisional Kulonprogo
Selama Rantai Pasok (Wildan Fajar Bachtiar)
1335
41. Pengaruh Modifikasi Ruang Bakar Pada Tungku Kayu Bakar Tradisionalterhadap
Efisiensi (Soeadgihardo Siswantoro)
1339
42. Sejarah Penerbangan Militer Sebagai Daya Tarik Wisata : Suatu Perspektif Dari
Koleksi Pesawat Kombatan Museum Pusat Tni Au Dirgantara Mandala
Yogyakarta. (Pitaya)
1344
43. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda Akses Di Bandara
Internasional Juanda (Wiryanta)
1349
44. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Penyusun Papan Partikel
(Dian Sestining Ayu)
1355
45. Efektivitas Pembimbingan Klinik Dalam Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Program
Studi Kebidanan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. (Diah Wulandari)
1362
46. Pengaruh Pemberian Asupan Sari Kurma Pada Ibu Inpartu Terhadap Lama Persalinan
Kala I Fase Aktif Di Yogyakarta. (Diah Wulandari)
1382
47. Evaluasi Intensitas Konsumsi Energi Listrik Di Laboratorium Program Diploma
Teknik Elektro Sekolah Vokasi Ugm Yogyakarta. (Ma’un Budiyanto)
1386
48. Perancangan Mekanisme Sweeper Kendaraan Penyedot Debu Vulkanik Dan Sampah
(Wikan Sakarinto)
1390
49. Rancang Bangun Generator Thermoakustik Untuk Mendukung Kinerja Tangki
Penyimpan Energi Termal Stratifikasi (Sugiyanto)
1393
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | xi
50. Pemetaan Destinasi Dan Model Atraksi Wisata Ziarah (Pilgrimage Tourism) Berbasis
Heritage Di Gereja Candi Ganjuran Bantul Dan Goa Maria Sendangsono Kulonprogo
(Fahmi Prihantoro)
1399
51. Pengembangan Aplikasi Berbasis Android Untuk Informasi Ketersediaan Kamar
Rawat Inap Pada Rumah Sakit Se-Kabupaten Kebumen (Andi Dharmawan)
1407
52. Efektifitas Packaging Strategy Produk Lokal Yogyakarta Terhadap Perilaku Pembelian
(Fitri Damayanti Berutu)
1411
53. Akurasi Injector Laser Gun Sebagai Inovasi Alat Medis Veteriner Pada Terapi Hewan
Liar (Dela Ria Nesti)
1415
54. Pengaruh Promosi Berbasis Edukasi Konsumen Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli
Pada Sereal Umbi Garut “Oriflakes (Diklusari Isnarosi Norsita)
1418
55. Pengaruh Variasi Nilai “Scale Parameter” Dalam Metode Segmentasi Pada Akurasi
Batas Kelas Bentuklahan Multi-Skala (The Influence Of “Scale Parameter” Values In
Supervised Segmentation Method To The Accuracy Level Of Multi-Scale Landform
Classification) (Warsini Handayani)
1423
56. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penolakan Klaim BPJS Di Rumah Sakit Pku
Muhammadiyah Yogyakarta (Rita Dian Pratiwi)
1429
57. Karakteristik Beton Serat Bambu Dan Serat Rotan Dengan Substitusi Fly Ash Untuk
Mengganti Sebagian Semen Pada Beberapa Merk Semen (Fathi Basewed)
1435
58. Pembuatan Dan Kalibrasi Alat Ukur Daya Hantar Listrik Pada Medium Larutan
Berbasis Arduino Uno (Trias Prima Satya)
1441
59. Pemanfaatan Data Pengamatan Gnss Stasiun Sugar (Sumatran Gps Array) Dan Ina-
Cors (Indonesian Continously Operating Reference Station) Untuk Estimasi Nilai Dan
Pola Regangan Tektonik Dalam Bentuk Grid Di Patahan Sumatra Tahun 2012-2013
(Gondang Riyadi)
1445
60. Pengaruh Pusat Kegiatan Ekonomi (Central Business District) Terhadap Nilai Tanah
Di Yogyakarta (Wahyu Hidayati)
1451
61. Pengaruh Pad Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Pemda (Neni Pancawati) 1457
62. Penentuan Kecepatan Pergerakan Sesar Opak Segmen Sgy Dengan Data Pengamatan
Gps (Muhammad Iqbal Taftazani)
1462
63. Respon Hidrologis Daerah Tangkapan Air (Dta) Panaraban Terhadap Hujan (Prasetyo
Nugroho)
1466
64. Penalaran Komputer Berbasis Kasus Untuk Pemilihan Jurusan Di Sekolah Menengah
Atas (Sma) (Sri Mulyana)
1469
65. Desain Basis Data Pada Sistem Manajemen Proyek (Studi Kasus Akasacara Film)
(Anindita Suryarasmi)
1474
66. Analisis Walkability Di Kota Magelang Menggunakan Citra Satelit Worldview-2
(Prima Widayani)
1477
67. Pengembangan SDM Dalam Peningkatan Daya Saing Kinerja Dengan Pendekatan
Budget Allocation (Mahardhika Berliandaldo)
1483
68. Simulasi Numerik Pengaruh Sudut Deflektor Terhadap Performansi Vertical Axis
Marine Current Turbine Tipe Darrieus - Savonius Hybrid (Priyo Agus Setiawan)
1487
69. Implementasi Sistem Seleksi Kinerja Pegawai Negeri Khususnya Tenaga Pengajar
Terbaik Menggunakan Metode K-Means Clustering Pada Politeknik Negeri Samarinda
(Bedi Suprapty)
1491
70. Program Publik Arsip Bisnis: Strategi Peningkatan Pemanfaatan Arsip Bisnis Untuk
Mengembangkan Industri Lokal Di Yogyakarta (Lillyana Mulya)
1493
71. Analisis Tingkat Kelayakan Pendirian Perusahaan Penjamin Kredit Daerah Di Daerah
Istimewa Yogyakarta (Fahmy Radhi)
1497
72. Analisis Kesempatan Kerja Sektoral Di Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Dengan Pendekatan Pertumbuhan Sektor Basis (Ike Yuli
Andjani)
1506
73. Peran Pemerintah Daerah Kulon Progo Dalam Pembangunan Ekonomi Pariwisata :
Pariwisata Berbasis Alam (Anggi Rahajeng)
1511
74. Klasifikasi Tingkat Usia Berdasar Karakteristik Suara Manusia Menggunakan
Anfis(Human Voice Classification Base Age Level Using Anfis ) (Nur Sulistyawati)
1520
xii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
75.
76.
77.
78.
79.
Efektifitas Jaminan Kesehatan Nasional Dalam Program Kesehatan Ibu Dan Anak Di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta Tahun 2016 (Mumtihana M)
Analisa Kerusakan Swing Device Pada Unit Excavator Zaxis 200 Di CV. Hartono Jl. Melingkar Ringroad Utara Yogyakarta (Surojo)
Penerapan Pelindung Tebing Dengan Metode Bioengineering Di Sungai Belik, Kabupaten Sleman (Adhy Kurniawan)
Hubungan Sosial Ekonomi Terhadap Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Depresi Pada Tenaga Kerja Wanita PT. Putra Patria Adikarsa Kulon Progo (Hadianto. I)
Implementasi Sistem Seleksi Kinerja Pegawai Negeri Khususnya Tenaga Pengajar
Terbaik Menggunakan Metode K-Means Clustering Pada Politeknik Negeri Samarinda
(Bedi Suprapty)Prototipe Lampu Penerangan Jalan Otomatis Menggunakan Sensor Ldr Berbasis Mikrokontroler (Vivi Tri Widyaningrum)
1527
1533
1540
1544
1549
1554
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | 1445
PEMANFAATAN DATA PENGAMATAN GNSS STASIUN SUGAR
(SUMATRAN GPS ARRAY) DAN INA-CORS (INDONESIAN
CONTINOUSLY OPERATING REFERENCE STATION) UNTUK
ESTIMASI NILAI DAN POLA REGANGAN TEKTONIK DALAM
BENTUK GRID DI PATAHAN SUMATRA TAHUN 2012-2013
Gondang Riyadi dan Anindya Sricandra Prasidya Prodi Teknik Geomatika, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi, UGM
Jl. Grafika No.2, Kompleks Kampus UGM, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Email: [email protected]
ABSTRAK
Patahan Sumatra merupakan patahan geser yang terbentuk akibat Penunjaman miring antara lempeng
Eurasia dan Indo-Australia. Pada tahun 2012-2013, zona patahan dan subduksi ini banyak menyebabkan
terjadinya gempa bumi. Hal ini menunjukkan perlunya pemantauan aktifitas tektonik melalui nilai regangan
tektonik di wilayah tersebut. Nilai regangan ini menunjukkan penambahan/pengurangan panjang suatu
benda akibat adanya gaya yang bekerja. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dan analisis nilai dan
pola regangan tektonik di Patahan Sumatra pada tahun 2012-2013. Penelitian ini menggunakan gabungan
data stasiun permanen GPS Ina-CORS (Indonesian Continously Operating Reference Station) dan SUGAR
(Sumatran GPS Array) pada kurun waktu 2012-2013. Pemakaian dua sumber data ini bertujuan untuk
mendapat estimasi regangan yang lebih rapat. Pengolahan data GPS menggunakan perangkat lunak ilmiah
GAMIT/GLOBK. Estimasi koordinat final dan kecepatan pergeseran stasiun dilakukan dengan modul
GLOBK. Perhitungan regangan dalam bentuk grid-grid dilakukan dengan metode Modified Least Square
(MLS) memakai program grid_strain. Analisis hasil dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya dan model regangan global. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis,
diketahui masih aktifnya struktur Patahan Sumatra dan subduksi lempeng tektonik Eurasia dan Indo-
Australia. Secara umum terdapat tiga wilayah yang memiliki nilai regangan yang seragam. Pada bagian
utara, terdapat regangan ekstensi dan kompresi dengan nilai yang cukup besar yaitu -1.72x10-7 s.d. 3,56x10-
7. Pada bagian tengah, terdapat dominasi regangan kompresi sebesar -3,331x10-8 s.d. -1,11x10-7. Pada
bagian selatan, terdapat regangan ekstensi dan kompresi dalam nilai yang kecil, yaitu sebesar -7,98x10-8
s.d. 2,11x10-7. Nilai regangan yang besar menunjukkan tingginya aktifitas tektonik di wilayah tersebut,
sedangkan nilai regangan yang kecil menunjukkan aktifitas tektotonik cukup rendah di wilayah tersebut.
Kata Kunci : P a t a h a n S u m a t r a , R e g a n g a n T e k t o n i k , E s k t e n s i , K o m p r e s i
I. PENDAHULUAN
Patahan Sumatra merupakan patahan geser yang
terbentuk akibat penunjaman miring antara subduksi
lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia (Sieh
dan Natawidjaja, 2000). Zona patahan ini sangat aktif
melepaskan energi setiap tahunnya (Setyonegoro, dkk,
2012). Hal ini menyebabkan banyak terjadinya kejadian
gempa bumi pada wilayah Pulau Sumatra. Menurut
catatan dari BMKG (2013) sepanjang tahun 2012-2013,
terjadi beberapa gempa besar yang magnitud-nya lebih
dari 6,0 Skala Richter dan lebih dari 100 gempa yang
magnitude-nya lebih dai 5,0 SR. Banyaknya kejadian
gempa pada tahun tersebut menunjukkan perlunya
upaya pemantauan lempeng tektonik.
Pemantauan tektonik sangat diperlukan guna
mengamati pergerakan lempeng tektonik, memodelkan
zonasi resiko gempa bumi dan memprediksi pergerakan
lempeng tektonik di masa mendatang. Pemantauan
tektonik dapat dilakukan melalui pengamatan kontinyu
terhadap satelit navigasi oleh stasiun permanen GPS
(Abidin, 2006). Di Indonesia, Badan Informasi
Geospasial (BIG) telah membangun lebih dari 118
stasiun permanen kontinyu GPS yang disebut dengan
Ina-CORS (Aditya, dkk, 2014). Terdapat sekitar 21
stasiun ditempatkan di Pulau Sumatra. Selain itu LIPI
bekerjasama dengan California Institute Of Technology
(CalTech) Tectonics Observatory (TO) juga
membangun 40 stasiun permanen kontinyu GPS di
Pulau Sumatra yang bernama Sumatran GPS Aray
(SUGAR) (McLoughin, dkk, 2011).
Gabungan data pengamatan dari Ina-CORS dan
SUGAR potensial digunakan dalam pemantauan
perilaku lempeng tektonik, khususnya untuk
mengestimasi regangan tektonik dalam bentuk grid di
Pulau Sumatra. Hal ini dikarenakan sebaran data untuk
estimasi regangan tektonik menjadi lebih rapat,
sehingga pola regangan semakin realistis. Dalam
penelitian ini dilakukan perhitungan dan visualisasi pola
regangan tektonik dalam bentuk grid-grid di wilayah
Patahan Sumatra pada tahun 2012-2013 dengan
memanfaatkan kombinasi data Ina-CORS dan SUGAR.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
dan menganalisis nilai dan pola regangan tektonik di
Patahan Sumatra pada tahun 2012-2013.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan, disusun metodologi untuk mencapai
tujuan penelitian ini. Metodologi penelitian terdiri atas
Persiapan Data, Pengolahan Data GPS, Perhitungan
Regangan Tektonik, dan Analisis Hasil. Penjelasan
rincinya pada subbab berikut.
1446 |Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
A. Persiapan Data
Dalam penelitian ini, data utama yang diolah adalah
data RINEX observasi (*.YYo) 14 stasiun Ina-CORS
dan 11 stasiun SUGAR dalam kurun waktu tahun 2012
sampai 2013. Rincian stasiun yang diolah disajikan
pada Tabel 1.
TABEL 1. Rincian Data Penelitian
Data lain yang diperlukan adalah data RINEX
observasi minimum 9 stasiun IGS yang memiliki doy
(day of year) yang sama dengan data utama. Kemudian
data lain yang diolah adalah data broadcast
ephemerides(*.YYn), precise ephemerides (*.sp3), dan
H-Files global. Data pendukung pengolahan antara lain
: File pemodelan atmosfer (atmdisp_cm.2013_333),
file gelombang pasang-surut laut (otl_FES2004.grid),
file pemodelan cuaca (vmf1grid.2013).
Pada tahap awal, data GPS disediakan 8 hari pada
setiap bulannya. Dari 25 stasiun Ina-CORS dan
SUGAR yang dipakai untuk pengolahan ada 20 stasiun.
Beberapa stasiun yang tidak terpakai dikarenakan data
hanya tersedia dalam jumlah sedikit dalam kurun waktu
dua tahun. Selanjutnya data disusun dalam projek
pengolahan GAMIT, projek disusun untuk pengolahan
1 bulan folder dinamai dengan /blnn dan /mtnn. Notasi
nn adalah bilangan bulan.
B. Pengolahan Data GPS
Pengolahan Data GPS dilakukan dengan perangkat
lunak ilmiah GAMIT/GLOBK. Data GPS yang telah
disusun dalam projek pengolahann selanjutnya diolah
per doy secara loose-constraint dengan hitung kuadrat
terkecil metode parameter berbobot dalam modul
GAMIT. H-Files keluaran GAMIT ini kemudian
dievaluasi nilai fract dan postfit nrms-nya. Nilai postfit
nrms merupakan akar dari perbandingan varian
aposteori dan varian apriori untuk unit bobot tertentu.
Fract merupakan hasil perbandingan antara nilai adjust
dan nilai formal. Kriteria evaluasinya adalah nilai
postfit nrms < 0,25 dan fract < 10.
H-Files keluaran GAMIT yang berisi matriks
varian-kovarian dari data koordinat stasiun, parameter
rotasi bumi, parameter orbit, dan koordinat hasil
pengukuran lapangan dipakai untuk perhitungan posisi
berbasis Kalman Filtering secara tight-constraint
dalam dua tahapan daily processing dan global
processing menggunakan modul GLOBK. Hasil
keluaran daily processing dengan GLOBK ini adalah
plot time series sedangkan hasil dari pengolahan global
processing adalah koordinat final masing-masing
stasiun. Dalam pengolahan GLOBK ini data
dikombinasi dari bulanan menjadi satu tahun. Hasil
koordinat berupa koordinat pada tahun 2012 dan 2013.
Selanjutnya perhitungan kecepatan pergeseran stasiun
antar tahun diperoleh dari penggabungan pengolahan
antar tahun dengan GLOBK.
C. Perhitungan Regangan dengan grid_strain
Data kecepatan pergeseran antar tahun ini
selanjutnya dipakai untuk perhitungan regangan dalam
bentuk grid dengan perangkat lunak grid_strain.
Perhitungan regangan dalam grid_strain dilakukan
dengan pendekatan Modified Least Square (MLS)
(Teza, dkk, 2008). Persamaan pendekatannya sebagai
berikut :
…............(1)
................(2)
Dalam hal ini,
( , ) : selisih koordinat X dan Y antara EP
dengan titik yang diestimasi nilai regangannya
: elemen gradien pergeseran
( ) : komponen kecepatan pada titik yang diestimasi regangannya
: komponen data kecepatan pergeseran hasil observasi
MLS pada prinsipnya sama dengan hitung perataan pada umumnya, perbedaannya ada pada penerapan faktor pembobotan yang diadopsi dari Shen, dkk (1996)
pada hitungan. Faktor pembobotan berguna untuk mereduksi kontribusi EP (Experimenal Point) yang jauh dari titik grid. Fungsi penskalaan yang tepat dan faktor skala (d0) dikenalkan dalam metode ini. Dalam faktor pembobotan ini terdapat dua besaran yang perlu diketahui, yakni adalah dn dan d0. Notasi dn
menunjukkan jarak antara EP ke-n dengan titik grid yang akan dihitung nilai regangannya. Matriks bobot P dikalikan dengan sebuah fungsi penskalaan
sehingga memperoleh matriks P’ untuk mereduksi kontribusi EP yang jauh dari titik grid pada proses estimasi nilai regangan.
Hasil akhir berupa nilai regangan ekstensi (emax), kompresi (emin), dan arah regangan (principal directions). Nilai ini diperoleh dari persamaan berikut
L = ε + ω................................................................(3)
(II.1)
Adapun matriks L, ε dan ω disajikan pada persamaan berikut:
𝐿 = [𝜕
𝜕
𝜕
𝜕
𝑉
𝑉
𝑥
𝑥
𝑦
𝑥
𝜕
𝜕
𝜕
𝜕
𝑉
𝑉
𝑦
𝑦
𝑦
𝑥
] =
[𝐿𝑥𝑥 𝐿𝑥𝑦
𝐿𝑦𝑥 𝐿𝑦𝑦]................................................................(4)
(II.2)
𝜀 = [
𝜕𝑉𝑥
𝜕𝑥
1
2(
𝜕𝑉𝑥
𝜕𝑦+
𝜕𝑉𝑦
𝜕𝑥)
1
2(
𝜕𝑉𝑥
𝜕𝑦+
𝜕𝑉𝑦
𝜕𝑥)
𝜕𝑉𝑦
𝜕𝑦
] =
[𝑦𝑥 𝑦𝑦𝑒
𝑒𝑥𝑥 𝑒𝑒𝑥𝑦
]..................................................................(5)
(II.3)
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | 1447
𝜔 = [0
1
2(
𝜕𝑉𝑥
𝜕𝑦−
𝜕𝑉𝑦
𝜕𝑥)
−1
2(
𝜕𝑉𝑥
𝜕𝑦+
𝜕𝑉𝑦
𝜕𝑥) 0
] =
[0 𝜔
−𝜔 0]….................................................................(6)
(II.4)
Matriks ε adalah tensor regangan, sedangkan ω
adalah elemen rotasi tensor pergeseran L.
D. Analisis Hasil
Pada tahap akhir, dilakukan analisis hasil
pengolahan regangan denga membandingkannya
terhadap penelitan sebelumnya (Bock, dkk, 2003 dan
Prasidya, 2015) dan dengan regangan global untuk
mengetahui kesinambungan hasil nilai dan pola
regangannya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini antara lain : hasil pengolahan
data GPS dengan GAMIT yang dievaluasi dari nilai
postfit nrms dan nilai fract, plot time series setiap
stasiun, koordinat final stasiun per tahun, nilai
kecepatan pergeseran stasiun antar tahun, dan regangan
tektonik tiap stasiun per tahun. Masing-masing hasil
tersebut dijelaskan pada sub-bab berikut.
A. Hasil Pengolahan dengan GAMIT
Hasil keluaran pengolahan GAMIT salah satunya
adalah H-Files. H-Files ini dapat dipakai pada
pengolahan lanjutan dengan GLOBK bila kriteria
terpenuhi, yakni nilai fract < 10 dan nilai postfit nrms <
2,5. Dua nilai yang diperoleh dari Q-Files tipe “a” ini
dievaluasi pada pengolahan per tahun. Nilai fract dan
postfit nrms pada pengolahan tahun 2012 berturut-turut
ditunjukkan pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Gambar 2. Nilai Fract Pengolahan Data Tahun 2012
Secara umum kisaran nilai fract tahun 2012 kurang
dari 10 untuk masing-masing projek pengolahannya
seperti terlihat pada Gambar 2. Sedangkan pada hasil
pengolahan tahun 2013 didapati bahwa secara umum
nilai fract pada masing-masing projeknya juga kurang
dari 10. Hal ini menunjukkan tidak ada nilai adjust yang
janggal pada hitungan yang dilakukan (Herring, dkk,
2006). Adapun nilai postfit nrms pengolahan data tahun
2012 secara umum pada setiap projek pengolahannya
kurang dari 0,25. Sedangkan pada pengolahan data
tahun 2013 secara umum nilai postfit nrms nya kurang
dari 0,195. Hal ini menunjukkan cycle slips telah
dihilangkan dan tidak ada kesalahan pemodelan pada
pengolahan data (Anonim, 2000). Dua kriteria
pengolahan GAMIT telah dipenuhi dalam pengolahan
ini, sehingga H-Files keluaran GAMIT bisa dipakai
untuk pengolahan lanjutan untuk memperoleh koordinat
final dengan GLOBK.
B. Plot Time Series Koordinat Stasiun Per Tahun
H-Files hasil keluaran GAMIT diolah secara harian
dengan modul GLRED/GLOBK untuk memperoleh
kepresisian koordinat harian dalam kurun waktu tertentu
(misal 1 tahun). Hasil keluaran berupa plot time series
setiap stasiun pada tiap komponen koordinat toposentrik
(North, East, Up) beserta simpangan bakunya. Plot time
series yang presisi, nilai wrms-nya adalah ≤ 10 mm,
karena konsistensi koordinat sangat baik pada suatu
kurun waktu. Lompatan tiba-tiba satu posisi bisa
diidentifikasi sebagai outliers sehingga perlu
dihilangkan sebelum pengolahan. Adapun perubahan
posisi secara tiba-tiba (ditunjukkan dengan loncatan
grafik) kemudian diikuti posisi yang stabil setelahnya
adalah bisa diidentifikasi sebagai kejadian gempa bila
sudah dipastikan tidak ada pemindahan alat. Contoh
hasil plot time series stasiun JMBI pada komponen
North disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Plot time series komponen North stasiun
JMBI
Gambar 4 memperlihatkan bahwa stasiun JMBI
memiliki kepresisian koordinat yang baik karena nilai
wrms < 10 mm. Selanjutnya pada setiap stasiun
dilakukan evaluasi nilai wrms seperti ditunjukkan
Gambar 5. Hasil yang didapat, pada setiap stasiun di
tahun 2012 dan 2013 memiliki nilai wrms yang secara
umum < 10 pada komponen N,E,U nya. Dalam hal ini,
hanya beberapa titik saja yang memiliki wrms > 10 mm.
Secara umum hasil pengolahan telah presisi.
Gambar 5. Nilai wrms pengolahan data tahun 2013
C. Nilai Koordinat Stasiun Per Tahun
Pengolahan harian kemudian dilanjutkan menjadi
pengolahan gabungan secara global yang terikat dengan
suatu kerangka acuan (ITRF2008) dengan modul
GLOBK. Hasil koordinat stasiun beserta simpangan
bakunya pada tahun 2012 disajikan pada Tabel 2
berikut.
1448 |Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
TABEL 2. Koordinat Kartesian Stasiun Tahun 2012
Tabel 2 menunjukkan koordinat stasiun pada tahun
2012 dalam sistem koordinat kartesian 3D. Secara
umum, simpangan baku setiap stasiun pada setiap
komponennya kurang dari 4 mm. Sedangkan pada tahun
2013, koordinat stasiun dihasilkan memiliki ketelitian
yang kurang dari 6 mm seperti ditunjukkan pada Tabel
3. Nilai simpangan baku koordinat yang cukup kecil ini
menunjukkan kualitas hasil pengolahan GLOBK telah
baik.
TABEL 3. Koordinat Kartesian Stasiun Tahun 2013
D. Nilai Kecepatan Pergeseran Stasiun
Nilai koordinat pada dua tahun yang berbeda hasil
dari pengolahan GLOBK pada tahap sebelumnya
kemudian dipakai dalam perhitungan kecepatan
pergeseran berbasis Kalman Filtering juga dengan
modul GLOBK. Hasil plot nilai kecepatan pergeseran
dalam sistem koordinat toposentrik setiap stasiun
disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Kecepatan Pergeseran Stasiun 2012-2013
Pada Gambar 6, terlihat bahwa nilai kecepatan
pergeseran stasiun berkisar antara 8 – 58 mm/tahun,
kecuali pada stasiun UMLH yang nilai kecepatannya
hingga 110 mm/tahun. Hal ini dimungkinkan karena
data yang tersedia pada stasiun tersebut hanya sedikit
pada tiap tahunnya, sedangkan kepresisiannya rendah,
serta terdapat banyak gempa di wilayah tersebut
sehingga posisi stasiun tersebut kurang stabil
dibandingkan stasiun lainnya. Secara umum pola arah
kecepatan mengarah ke timur laut, sedangkan stasiun
pada sisi timur Pulau Sumatra (terletak di timur Patahan
Sumatra) mengarah ke tenggara. Hal ini menunjukkan
aktifnya struktur right-lateral strike slip fault di Pulau
Sumatra (Prasidya, 2015). Nilai dan Pola kecepatan
pergeseran ini secara umum masih linier dengan
penelitian sebelumnya oleh Bock, dkk. (2003) dan
Prasidya (2015). Nilai kecepatan secara umum telah
baik dengan nilai simpangan baku kecepatan yang kecil
(ditunjukkan dengan elips pada ujung vektor
kecepatan). Data kecepatan pergeseran setiap stasiun ini
kemudian dipakai dalam perhitungan regangan tektonik
pada tahap selanjutnya.
E. Nilai dan Pola Regangan Tektonik
Nilai regangan tektonik hasil perhitungan dengan
grid_strain terdiri atas regangan ekstensi (emin),
kompresi (emax) dan arah (principal directions) pada
setiap grid berukuran 36 km x 36 km. Nilai ini diperoleh
dari persamaan 4 s.d. 6. Nilai kompresi disimbolkan
dengan panah mengarah ke dalam, sedangkan ekstensi
disimbolkan dengan panah biru mengarah keluar. Plot
hasil regangan tektonik dalam bentuk grid pada kurun
waktu 2012-2013 disajikan pada Gambar 7.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | 1449
Gambar 7. Regangan Tektonik dalam Bentuk Grid
tahun 2012-2013
Pada Gambar 7 terlihat bahwa terdapat tiga wilayah
dengan pola regangan yang seragam (dibatasi poligon
Biru, Merah, Kuning, dan Hijau). Pada poligon biru
antara stasiun MEUL-UMLH-LHMI di Sumatra bagian
Utara terdapat regangan ekstensi orientasi timur laut –
barat daya (NE-SW) dan kompresi orientasi barat laut-
tenggara (NW-SE) dengan nilai antara -1,72 x 10-7 s.d.
3,56 x 10-7. Pada wilayah antara stasiun SAMP-NIAS-
TDAL-CAIR-ABGS-TIKU (poligon merah) terdapat
regangan kompresi NE-SW sebesar -3,331x10-8 s.d. -
1,11x10-7. Kompresi terbesar ada pada wilayah ini. Pada
wilayah antara stasiun CPAR-CPDG-CSEL-LNNG-
MKMK-LAIS (poligon kuning) terdapat ekstensi NE-
SW sebesar -7,98x10-8 s.d. 2,11x10-7. Sedangkan
wilayah antara stasiun JMBI-CBKL-MNNA-PALE
(poligon hijau) terdapat regangan ekstensi dan kompresi
dengan nilai yang hampir sama kecilnya.
Berdasarkan hasil tersebut, diketahui wilayah
Sumatra bagian utara terlihat memiliki regangan
tektonik yang besar. Hal ini menunjukkan aktifitas
tektonik pada wilayah tersebut cukup besar. Data
kegempaan di wilayah ini juga menunjukkan banyak
terjadi gempa besar di wilayah tersebut di darat maupun
laut. Sedangkan pada wilayah antara SAMP-TIKU
nampakUU teridentifikasi aktifitas penunjaman
lempeng tektonik Eurasia yang menunjam mengarah ke
timur laut terhadap Indo-Autralia. Dominasi nilai
kompresi arah NE-SW menunjukkan hal tersebut. Pada
wilayah selatan terdapat nilai kompresi dan ekstensi
yang hampir sama, hal ini menunjukkan aktifitas
tektonik yang cukup rendah, meskipun demikian
regangan ekstensi teridentifikasi juga pada wilayah ini.
Ekstensi ini menunjukkan adanya perubahan posisi
stasiun yang saling menjauh antara bagian timur dan
barat bagian selatan Pulau Sumatra. Perubahan posisi
saling menjauh ini menunjukkan aktifnya Patahan
Sumatra di wilayah ini.
F. Analisis Nilai dan Pola Regangan Tektonik
Berdasarkan hasil perbandingan dengan penelitian
Bock, dkk (2003) terdapat kemiripan pola rengan di
lepas pantai barat Sumatra dekat stasiun NIAS-TDAL
yakni regangan kompresi. Pada wilayah selatan sama-
sama terdapat regangan ekstensi.
Adapun jika dibandingkan dengan penelitian
Prasidya (2015), terdapat kemiripan pola antara CPDG-
SAMP yakni regangan kompresi dan terdapat kemiripan
pada wilayah selatan dimana regangan ekstensi terjadi
dalam nilai yang kecil.
Adapun hasil perbandingan dengan model regangan
global, kemiripan hampir sama dengan dua
perbandingan sebelumnya. Hal ini menunjukkan masih
terjadi kesinambungan pola regangan tektonik di
wilayah Patahan Sumatra. Hanya saja terjadi perubahan
pola regangan tektonik di wilayah utara Patahan
Sumatra yang menunjukkan sangat bervariasinya
aktifitas tektonik di wilayah ini.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap pola
regangan tektonik hasil penelitian ini dapat disimpulkan
beberapa hal, yakni :
1. Aktifitas subduksi lempeng tektonik Eurasia
terhadap Indo-Australia dan aktifitas patahan
Sumatra teridentifikasi dengan pola regangan
tektonik.
2. Nilai dan pola regangan tektonik memiliki
beberapa kesamaan dengan dua penelitian
sebelumnya (Bock, dkk., 2003 dan Prasidya, 2015)
dan model regangan global.
3. Nilai regangan di bagian utara Patahan Sumatra
(antara stasiun MEUL-UMLH-LHMI) didominasi
ekstensi dan kompresi sebesar : -1.72x10-7 s.d.
3,56x10-7.
4. Nilai regangan di bagian tengah Patahan Sumatra
(antara stasiun TIKU s.d. SAMP) didominasi
kompresi miring NE-SW sebesar : -3,331x10-8 s.d.
-1,11x10-7. Kompresi terbesar pada wilayah ini.
5. Nilai regangan di bagian selatan Patahan Sumatra
(didominasi antara stasiun LAIS s.d. CPAR)
ekstensi miring NE-SW sebesar : -7,98x10-8 s.d.
2,11x10-7. Ekstensi terbesar pada wilayah ini.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih disampaikan penulis kepada Dr.
T. Aris Sunantyo atas data pengamatan Ina-CORS yang
dipakai dalam penelitian ini, serta pada Hilmiyati
Ulinnuha dan Asri Ria Affriani atas bantuannya dalam
pengolahan data GPS dengan GAMIT/GLOBK.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Abidin, H.Z., 1995, Penentuan Posisi dengan GPS
dan Aplikasinya, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
[2] Aditiya, A., Efendi, J., dan Syafii, A., 2014,
InaCORS : Infrastructure of GNSS CORS in
Indonesia, FIG Congress 2014 Engaging the
Challenges, Enhancing the Relevance, Kuala
Lumpur, Malaysia, 16 – 21 Juni 2014.
[3] Anonim, 2000, Documentation for the GAMIT GPS
Analysis Software, Department of Earth,
Atmospheric, and Planetary Sciences
Massachusetts Institute of Technology and
Scripps Institution of Oceanography University
of California at San Diego.
[4] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), 2013,
http://inatews.bmkg.go.id/new/query_gmpqc.ph
p. Diakses 10 April 2015.
[5] Bock, Y., L. Prawirodirdjo, J.F. Genrich, C.W.
1450 |Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016
Stevens, R. Mc.Caffrey, C. Subarya, S.S.O
Puntodewo, dan E. Calais, 2003, Crustal Motion
in Indonesia from Global Positioning System
Measurements, Journal of Geophysical
Research, VoL. 108, No. B8, 2367,
doi:10.1029/2001JB000324, 2003.
[6] Herring, T.A., R.W. King, dan R. McClusky, 2006,
Introduction to GAMIT/GLOBK, Department of
Earth, Atmospheric, and Planetary Sciences
Massachusetts Institute of Technology.
[7] McLoughlin, Ian Vince, Kai Juan Wong, and Su Lim
Tan. "Data collection, communications and
processing in the Sumatran GPS array
(SuGAr)." Proc. Int. Conf. Wireless Networking.
2011.
[8] Prasidya, A.S., 2015, Analisis Regangan 2D
Lempeng Tektonik di Patahan Sumatra
Berdasarkan Data Pengamatan GNSS Tahun
2010 Sampai 2013, Tesis Prodi S-2 Teknik
Geomatika, Program Pascasarjana, FT-UGM,
Yogyakarta.
[9] Setyonegoro, W., B. Sunardi, Sulastri, J. Nugraha,
dan P. Susilanto, 2012, Analisis Deformasi
Gempa Mentawai Tahun 2010 Berdasarkan
Data Pengamatan GPS Kontinyu Tahun 2010-
2011, Jurnal Geofisika Vol. 13 No. 2.
[10]Shen, Z.K., D.D. Jackson, dan B.X. Ge., 1996,
Crustal Deformation across and Beyond the Los
Angeles Basin from Geodetic Measurements,
Journal of Geophysical Research, Vol.101, No.
B12, December 10, 1996.
[11]Sieh, K. dan Natawidjaja, D., 2000, Neotectonics of
the Sumatran Fault, Indonesia, Journal of
Geophysical Research, Vol. 105, No. B12, Pages
28.295-28,326, Desember 2000.
[12] Teza, G., Pesci, A., dan Galgaro, A., 2008,
Grid_Strain and Grid_Strain3 : Software
Packages for Strain Field Computation in 2D
and 3D Environments, Journal Computers &
Geosciences Elsevier 34 (2008) 1142-1153.