semangat 18

14
 Infeksi Pneumonia Pada Anak Pendahuluan Pneumonia adalah penyakit infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri; me ru pakan pe ny akit Infeks i Saluran Pe rnapasan Aku t (ISP A) yang pa li ng seri ng menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita. Bakteri penyebab pneumonia yang paling sering adalah strepto coccus pneumoni a (pneu moko kus), emophil us influ en!a tipe b (ib) dan Staphylococcus aureus (S.aureus). "iperkirakan #$% pneumonia pada anak balita &egara  berkembang termasuk Indonesia disebabkan pneumo kokus dan ib. ' "isel ur uh duni a dipe rki rakan ter adi lebi h dari uta kema tia n balita akibat  pneumonia. "i Indonesia menurut sur*ei kes ehatan r umah tangga tahun ++' kematian bayi akibat pneumonia $ per '+++ balita per tahun. Ini berarti baha pneumonia menyebabkan kematian lebih dari '++.+++ balita setiap tahun. ' -er uuk pad a angka ang ka dia tas bia s dimengerti baha par a ahli menyeb utny a  pneumonia sebagai /0he forgotten pandemic1 atau 1abah yang terlupakan1 karena begitu  banyak korban meninggal akibat pneumonia tetapi sangat dikit perhatian yang diberikan kepada masalah pneumonia. 0idak heran bila kontribusinya yang besar terhadap kematian  balita pneumonia dikenal sebagai /pembunuh balita nomor satu1. ' Skenario Seorang anak perempuan berusia tahun dibaa kepuskesmas dengan keluhan sesak nafas seak hari yang lalu. 2eluhan didahului oleh demam naik turun dan batuk pilek seak ' mi nggu yang lla u. Ba tuk di sertai daha k ber ana kuni ng. &afsu makan pa sie n uga menur un. Pada P3 didap ati kesadaran compos mentis, tampak sesak dan reel, tidak ada sian osi s, BB ' 2g, fre kue nsi naf as $$45me nit , denyut nad i '' +45 men it, suhu 67,$89,  pernafasan cuping hidung (:), retraksi intercosta l (:), faring hiperemis, terdapat ronkhi basah halus dan hee!ing pada kedua lapang paru. Anamnesis

Upload: ucok

Post on 10-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lalala

TRANSCRIPT

Page 1: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 1/14

 Infeksi Pneumonia Pada Anak

Pendahuluan

Pneumonia adalah penyakit infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri;

merupakan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang paling sering

menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita. Bakteri penyebab pneumonia yang paling

sering adalah streptococcus pneumonia (pneumokokus), emophilus influen!a tipe b (ib)

dan Staphylococcus aureus (S.aureus). "iperkirakan #$% pneumonia pada anak balita &egara

 berkembang termasuk Indonesia disebabkan pneumokokus dan ib.'

"iseluruh dunia diperkirakan teradi lebih dari uta kematian balita akibat

 pneumonia. "i Indonesia menurut sur*ei kesehatan rumah tangga tahun ++' kematian bayi

akibat pneumonia $ per '+++ balita per tahun. Ini berarti baha pneumonia menyebabkan

kematian lebih dari '++.+++ balita setiap tahun.'

-eruuk pada angkaangka diatas bias dimengerti baha para ahli menyebutnya

 pneumonia sebagai /0he forgotten pandemic1 atau 1abah yang terlupakan1 karena begitu

 banyak korban meninggal akibat pneumonia tetapi sangat dikit perhatian yang diberikan

kepada masalah pneumonia. 0idak heran bila kontribusinya yang besar terhadap kematian

 balita pneumonia dikenal sebagai /pembunuh balita nomor satu1.'

Skenario

Seorang anak perempuan berusia tahun dibaa kepuskesmas dengan keluhan sesak 

nafas seak hari yang lalu. 2eluhan didahului oleh demam naik turun dan batuk pilek seak 

' minggu yang llau. Batuk disertai dahak berana kuning. &afsu makan pasien uga

menurun. Pada P3 didapati kesadaran compos mentis, tampak sesak dan reel, tidak ada

sianosis, BB ' 2g, frekuensi nafas $$45menit, denyut nadi ''+45menit, suhu 67,$89,

 pernafasan cuping hidung (:), retraksi intercostal (:), faring hiperemis, terdapat ronkhi basah

halus dan hee!ing pada kedua lapang paru.

Anamnesis

Page 2: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 2/14

Pada anamnesis kasus pneumonia dapat ditanyakan identitas, keluhan utama, riayat

 penyakit sekarang (PS), riayat penyakit dahulu (P"), riayat penyakit keluarga (P2)

riayat persalinan ibu, riayat perkembangan anak dan riayat sosial ekonomi pasien.

Pada anamnesis identitas cermati alamat untuk tahu apakah anak tinggal di daerah

 berpolusi atau tidak. Pada anamnesis 2< tanyakan apakah anak terdapat batuk5sesa 5demam.

Pada anamnesis PS tanyakan, apakah sebelumnya anak tersedak. Pada anamnesis P2 

tanyakan adakah keluarga yang mengalami sakit serupa. Pada anamnesis P" tanyakan

apakah pernah mengalami sakit serupa atau riayat asma dan alergi, cermati ada tidaknya

gastroesofageal refluks (tanyakan apakah pernah heartburn, sering mual5muntah). Pada

anamnesis riayat persalinan cermati apakah anak lahir BB= (berat badan bayi lahir 

rendah), apakah ada kelainan anatomi baaan. Pada anamnesis riayat perkembangan

tanyakan apakah anak minum ASI eksklusif dan apakah anak rutin imunisasi. Pada riayat

sosial > ekonomi tanyakan apakah anak tinggal di rumah yang sempit atau tidak.6 

Pemeriksaan fisik 

Pemeriksaan pada pneumonia umumnya dilakukan dengan cara 00? (tandatanda *ital),

inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pada 00? biasanya didapatkan suhu subfebril atau

tinggi, takikardi, dan peningkatan frekuensi nafas. Pada inspeksi harus diperhatikan bentuk 

thoraks dan pergerakannya, keadaan sela iga (pada pneumonia sela iga akan

mencekeung5retraksi). Selain itu uga yang bisa kita inspeksi adalah apakah pasien

mengalami sesak napas, batukbatuk atau sianosis dan uga melihat apakah napas pasien

cepat atau lambat. Pada palpasi thoraks anterior dan posterior pasien, raba sela iga

(normal, mencembung5mencekung) dan melakukan pemeriksaan *okal fremitus pada thoraks

anterior dan posterior. Pada perkusi pemeriksa mengetuk dinding dada dan mendengar 

hasilnya apakah pekak (adanya massa tumor5cairan), hipersonor (pada emfisema), redup

(adanya infiltrate), dan timpani (pada penyakit pneumothorak). Pada auskultasi pemeriksa

mendengarkan suara paruparu. ilangnya suara nafas normal, adanya suara retak, atau

 peningkatan suara bisikan (hispered pectorylo@ui) dapat mengenali daerah pada paru yang

keras dan yang penuh cairan yang dinamakan konsolidasi.

Pemeriksaan penunjang

• ambaran radiologis

Page 3: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 3/14

3oto toraks (PA5lateral) merupakan pemeriksaan penunang utama untuk menegakkan

diagnosis. ambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan air 

 broncogram, penyebab bronkogenik dan interstisial serta gambaran ka*iti. 3oto toraks saa

tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia, hanya merupakan petunuk ke

arah diagnosis etiologi, misalnya gambaran pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh

Steptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa sering memperlihatkan infiltrat bilateral

atau gambaran bronkopneumonia sedangkan 2lebsiela pneumonia sering menunukkan

konsolidasi yang teradi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus.C

• Pemeriksaan mikrobiologis

Pada pneumonia anak, pemeriksaan mikrobiologis tidak rutin dilakukan, kecuali pada

 pneumonia berat yang raat inap. Spesimen pemeriksaan ini berasal dari usap tenggorok,

sekret nasofaring, bilasan bronkus, darah, pungsi pleura, atau aspirasi paru . Spesimen dari

saluran napas atas kurang bermanfaat untuk kultur dan ui serologis karena tingginya

 pre*alens kolonisasi bakteri.

2ultur sputum umumnya memerlukan kurang lebih dua sampai tiga hari, adi sebagian besar 

dari sputum digunakan untuk konfirmasi antibiotika yang sudah diberikan dan sensitif 

terhadap infeksi itu. Pada contoh darah dapat dikultur dengan cara yang sama untuk mencari

infeksi dalam darah(kultur darah). Setiap bakteri yang teridentifikasi kemudian di ui untuk 

melihat antibiotik mana yang paling efektif. C

• Pemeriksaan darah

Pada pneumonia *irus atau mikoplasma, umunya leukosit normal atau sedikit

meningkat, tidak lebih dari +.+++5mm6 dengan predominan limfosit. Pada pneumonia

 bakteri didapatkan leukositosis antara '$.+++C+.+++5mm6 dengan predominan sel

 polimorfonuklear khususnya granulosit. =eukositosis hebat (6+.+++5mm6) hampir selalu

menunukkan pneumonia bakteri. Adanya leukopenia (D$.+++5mm6) menunukkan prognosis

yang buruk. 2adangkadang terdapat anemia ringan dan peningkatan =E". &amun, secara

umum, hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan =E" tidak dapat membedakan infeksi

*irus dan bakteri secara pasti.C

• 0es Serologi

<i serologis untuk deteksi antigen dan antibodi untuk bakteri tipik memiliki

sensiti*itas dan spesifisitas rendah. Pada deteksi infeksi bakteri atipik, peningkatan antibodi

Ig- dan Ig dapat mengkonfirmasi diagnosis.

0es serologi darah yang spesifik untuk bakteri lain (-ycoplasma,=egionella,dan

Page 4: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 4/14

9hlamydophila) dan tes urine untuk antigen =egionella yang tersedia. Sekresi dari

 pernapasan dapat uga dicoba untuk menunukan *irus seperti influen!a,*irus syncyal

respiratory dan adeno*irus.C

Anatomi

"idalam suatu mekanisme respirasi atau bernafas setiap manusia menarik nafas dan

memasukan udara. <dara yang masuk tentunya tidak langsung mencapai kedaerah tuuan

utamanya melainkan melalui beberapa tempat. Beberapa tempat yang dilalui oleh udara

tersebut adalah sebagai berikutF $,G,#

') Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

<dara dari luar akan masuk leat rongga hidung (ca*um nasalis). ongga hidung

 berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenar minyak (kelenar sebasea) dan kelenar 

keringat (kelenar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk 

leat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat uga rambut pendek dan tebal yang berfungsi

menyaring partikel kotoran dalam ukuran lebih kecil yang masuk bersama udara. Huga

terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara

yang masuk.

) Faring (enggorokan)

<dara dari rongga hidung masuk ke faring. 3aring merupakan percabangan saluran,

yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan

(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring

(tekak) tempat terletaknya pita suara (pita *ocalis). -asuknya udara melalui faring akan

menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.  

6) !erongkongan (rakea)

0enggorokan berupa pipa yang panangnya '+ cm, terletak sebagian di leher dan

sebagian di rongga dada (torak). "inding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin

tulang raan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Siliasilia ini berfungsi menyaring

 bendabenda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

C) Ca"ang#$a"ang !erongkongan (%ronkus)0enggorokan (trakea) bercabang menadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan

Page 5: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 5/14

 bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang raan

 bronkus bentuknya tidak teratur. Bronkus bercabangcabang lagi menadi bronkiolus. Stelah

keluar dari daerah bronki inilah mulai teradinya pertukaran udara.  

&) %ronkiolus

Bronkiolus, yaitu alan nafas intralobular berdiameter $ mm atau kurang, tidak 

memiliki tualng raan atau kelenar dalam mukosanya5hanya terdapat sebaran sel goblet di

dalam epitel segmen aal. Pada bronkiolus yang besar, epitelnya adalah epitel bertingkat

silindris bersilia, yang masik memendek dan makin sederhana sampai menadi epitel epitel

selapis silindris bersilia atau selapun kuboid pada bronkiolus terminalis yang lebih kecil.

Epitel bronkiolus terminalis uga mengandung sel clara. Selsel ini, yan tidak memiliki silia,

memiliki granul sekretori di dalam aspeknya dan diketahui menyekresi protein yang

melindungi lapisan bronkiolus terhadap polutan oksidatif dan implamasi.  Bronkiolus

terminalis becabang menadi atau lebih bronkiolus respiratorius yang berfungsi sebagai

daerah peralihan antara bagian konduksi dan bagian respirasi dari system pernapasan.

-ukosa bronkiolus repiratorius secara structural identik dengan mukosa bronkiolus

terminalis kecuali dindingnya yang diselingi oleh banyak al*eolus tempat teradinya

 pertukaran gas. Bagaia bronkiolus respiratorius dilapisi oleh epitel kuboid bersilia dan sel

clara, tetapi pada tepi muara al*eolus, epitel bronkiolus menyatu dengan selsel al*eolus

gepeng (sel al*eolus tipe '). -akin ke distal di sepanang bronkiolus ini, umlah al*eolusnya

makin banyakdan arak di antaranya makin pendek.

G) Alveolus

Al*eolus merupakan penonolan (e*aginasi) mirip kantong di bronkiolus

respiratorius, duktus al*eolaris, dan sakus al*eolaris. Al*eoli bertanggung aab atas

terbentunya struktur brongga di paru. Setiap dinding terletak diantara al*eolu yang

 bersebelahan dan karenya di sebut sebagai septum atau dinding interal*eolar. Satu septum

terdiri atas lapis epitel gepeng tipis, dengan kapiler, fibroblast, serat elastin dan retikulin,

matriks dan sel aringan ikat di antara kedua lapisan tersebut. 

#) Paru#paru (Pulmo)

Paruparu terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh

otototot intercostalis e4ternus dan internus pada rusuk dan di bagian baah dibatasi oleh

diafragma yang berotot kuat. ?ena, arteri, dan ner*us intercostalis uga ikut memparsarafi

 bagian rongga dada ini. Paruparu ada dua bagian yaitu paruparu kanan (pulmo dekster)

yang terdiri atas 6 lobus dan paruparu kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas lobus. Paru

 paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang

Page 6: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 6/14

langsung menyelaputi paruparu disebut pleura dalam (pleura *isceralis) dan selaput yang

menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura

 parietalis). Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang

 berfungsi sebagai pelumas paruparu. 9airan pleura berasal dari plasma darah yang masuk 

secara eksudasi. "inding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan !at!at lain. Paru

 paru tersusun oleh bronkiolus, al*eolus, aringan elastik, dan pembuluh darah.  Paruparu

 berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk 

 pertukaran gas. "i dalam paruparu, bronkiolus bercabangcabang halus dengan diameter '

mm, dindingnya makin menipis ika dibanding dengan bronkus. Bronkiolus tidak mempunyi

tulang raan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian uung mempunyai

epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia.

Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (al*eolus).Al*eolus terdapat pada uung akhir 

 bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa

atau mirip sarang taon. Jleh karena al*eolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara

kapiler darah maka memungkinkan teradinya difusi gas pernapasan.

'iagnosis !erja

Pneumonia

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai aringan paruparu (al*eoli)

 biasanya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri, yang ditandai oleh geala klinis batuk,

demam tinggi dan disertai adanya napas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian baah ke

dalam. "alam pelaksanaan Pemberantasan Penyakit ISPA (PISPA) semua bentuk pneumonia

 baik pneumonia maupun bronchopneumonia disebut pneumonia.

  Pneumonia merupakan penyakit batuk pilek disertai napas sesak atau napas cepat.

 &apas sesak ditandai dengan dinding dada baah tertarik ke dalam, sedangkan napas cepat

diketahui dengan menghitung tarikan napas dalam satu menit. <ntuk balita umur tahun

sampai $ tahun tarikan napasnya C+ kali atau lebih dalam satu menit, balita umur bulan

sampai tahun tarikan napasnya $+ kali atau lebih per menit, dan umur kurang dari bulan

tarikan napasnya G+ kali atau lebih per menit.

'iagnosis %anding

%ronkitis Akut

Kalaupun diagnosis bronkitis akut sering dibuat, namun pada anakanak keadaan ini

Page 7: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 7/14

mungkin tidak diumpai sebagai uud klinis tersendiri. Bronkitis merupakan akibat beberapa

keadaan lain saluran pernapasan atas dan baah, dan trakea biasanya terlibat. Bronkitis akut

 biasanya didahukui oleh infeksi pernapasan atas. Infeksi sekunder biasanya diakibatkan oleh

Streptococcus pneumoniae, -ora4ella catarrhalis, . influen!ae dapat teradi. asnya pada

anak ialah datang dengan batus sering, tidak produkktif dan timbuknya relatif bertahap, mulai

6 hari setelah rhinitis.

Pada saat penyakit memburuk penderita biasanya dapat terganggu oleh suara siulan

selama rspirasi, nyeri dada, dan kadangkadang oleh napas pendek. Batuk proksimal atau rasa

mencekik pada saat sekresi tekadang disertai muntah. "alam beberapahari batuk menadi

 produktif dan sputum berubah arnadari ernih menadi purulen. "alam $'+ hari batuk 

mulai menghilang dan mukus mulai encer dan badan mulai sangat malaise. 0andatanda fisik 

 ber*ariasi menurut umur dan stadium penyakit. Pada anak yang gi!inya baik komplikasinya

sedikit, sedangkan pada anak yang malnutrisi komplikasinya bisa berupa, otitis, sinusitis dan

 pneumonia. 0idak ada terapi spesifik sebagian besar sembuh tanpa pengobatan apapun. Anak 

dengan serangan bronkitis akut berulang perlu die*aluasi dengan cermat untuk kemungkinan

anomali saluran pernapasan, benda asing, bronkiektasia, alergi, sinusitis, kistik fibrosis.7

%ronkiolitis

Bronkiolitis akut teradi akibat obstruksi saluran pernapasan kecil penyakit ini teradi

 pada usia tahun pertama dengan insiden memuncak pada usia G bulan. Penyakit ini paling

sering mengakibatkan anak harus raat inap. Bronkiolitis ditandai dengan adanya obstruksi

 bronkiolus yang disebabkan oleh edema dan kumpulan mucus serta kumpulan puinpuing

seluler dan oleh in*asi oleh bagianbagian bronkus yang lebih kecil oleh *irus sehingga

teradi penebalan pada dinding bronkiolus. Penebalan sesedikit apapun pada pronkiolus pada

 bayi dapat sangat mempengaruhi aliran udara. Anak mulamula menderita infeksi ringan

saluran napas atas disertai dengan ingus dan bersin. eala ini biasanya berakhir beberapa

hari.dan dapat disertai dengan penurunan nafsu makan. "an demam 67,$6Lo9.

 perkembangan kegaatan biasanya disertai dengan batuk proksimal, dispnea, dan iritabilitas.

 Peralana fase yang paling kritis selama C7# am pertama setelah batuk dan dispnea.

Pada fase ini anak akan merasa sangat sakit, sedangkan pada bayi akan mengalami apnea.

Sesudah periode kritis biasanya penyembuhan teradi sangat cepat. &amun dapat uga

menyebabkan kematian yang merupakan akibat dari serangan apnea yang lama, asidosis

respiratorik yang berat yang tidak terkompensasi, atau dehidrasi akibat kehilangan penguapan

air dan takipnea serta ketidak mampuan minum cairan. 2omplikasi bakteri seperti

 bronkopneumonia dan otitis media tidak la!im teradi. <ntuk penanganan penderita biasanya

Page 8: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 8/14

diletakan atau ditempatkan pada ruangan yang udaranya telah dilembabkan. iba*irin

(*ira!ol), suatu agen anti*irus yang tersedia untuk pengobatan akibat infeksi *irus S?.

Antibiotic tidak mempunyai nilai terapeutik kecuali penderita ada pneumonia bakteri.

2ortikosteroid tidak bermanfaat dan dapat membahayakan pada keadaan tertentu. Biasanya

obatobatan bronkodilatator biasanya digunakan pada terapi empiric. 2arena obstruksi teradi

 pada tingkat bronkiolus, trakeostomi tidak bermanfaat dan menimbulkan resiko yang besar 

 pada penderita yang akut. Beberapa penderita kondisinya dapat memburuk dapat dengan

cepat menadi kegagalan pernapasan, sehingga memerlukan bantuan *entilasi.7

u"erkulosis Paru

0uberkulosis paru adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan

oleh bakteri -ycobacterium tuberculosis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat

kuat sehingga memerlukan aktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering

menginfeksi organ paruparu (L+%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Penderita yang

terinfeksi biasanya akan mengalami demam subfebris yang berlangsung lama, biasanya

dirasakan malam hari disertai keringat malam. 2adangkadang serangan demam seperti

influen!a dan bersifat hilang timbul. eala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan,

 batukbatuk selama lebih dari 6 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak 

(malaise), dan lemah. eala lain antara lain dahak bercampur darah5batuk darah, sesak nafas

dan rasa nyeri pada dada, demam5meriang lebih dari sebulan, berkeringat pada malam hari

tanpa penyebab yang elas, badan lemah dan lesu, nafsu makan menurun dan teradi

 penurunan berat badan.

tiologi

Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri,

*irus, mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan *irus) dan proto!oa.L

'. Bakteri

Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saa, dari bayi sampai usia

lanut. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah

Streptococcus pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu

 pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera

memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan. Balita yang terinfeksi

Page 9: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 9/14

 pneumonia akan panas tinggi, berkeringat, napas terengahengah dan denyut

 antungnya meningkat cepat.

. ?irus

Setengah dari keadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh *irus. ?irus

yang tersering menyebabkan pneumonia adalah espiratory Syncial ?irus (S?).

-eskipun *irus*irus ini kebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas,

 pada balita gangguan ini bisa memicu pneumonia. 0etapi pada umumnya

sebagian besar pneumonia enis ini tidak berat dan sembuh dalam aktu singkat.

 &amun bila infeksi teradi bersamaan dengan *irus influen!a, gangguan bisa berat

dan kadang menyebabkan kematian.

6. -ikoplasma

-ikoplasma adalah agen terkecil di alam bebas yang menyebabkan penyakit pada

manusia. -ikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai *irus maupun bakteri,

meski memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanya

 berderaat ringan dan tersebar luas. -ikoplasma menyerang segala enis usia,

tetapi paling sering pada anak pria remaa dan usia muda. Angka kematian sangat

rendah, bahkan uga pada yang tidak diobati.

C. Proto!oa

Pneumonia yang disebabkan oleh proto!oa sering disebut pneumonia

 pneumosistis. 0ermasuk golongan ini adalah Pneumocystitis 9arinii Pneumonia

(P9P). Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada bayi yang prematur.

Peralanan penyakitnya dapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa

 bulan, tetapi uga dapat cepat dalam hitungan hari. "iagnosis pasti ditegakkan

 ika ditemukan P. 9arinii pada aringan paru atau spesimen yang berasal dari paru.

pidemologi

2eadian pneumonia pada balita di dunia teradi di '$ negara dan Indonesia

menduduki urutan keenam dengan insidensi per tahunnya sekitar G uta (<&I9E35KJ,

++G). Pada tahun ++', S2& menyebutkan ,G% kematian bayi dan ,7% kematian balita

di Indonesia disebabkan oleh penyakit respiratori terutama pneumonia.

Propinsi &0B, menurut "epkes I tahun ++7, menduduki urutan pertama keadian

 pneumonia anak di Indonesia. Maitu sekitar $G,G%. "i Propinsi &0B, "inkes Propinsi &0B

melaporkan baha umlah keadian pneumonia pada tahun ++# sebanyak $$.#$ kasus

dimana lebih dari #+% tersebar di empat kabupaten5kota yaitu 'C.C# kasus ($,$%) di

2abupaten =ombok Barat, L.7## kasus ('#,#%) di 2abupaten =ombok 0imur, L.77 kasus

('#,G%) di 2ota -ataram, dan L.#C' kasus ('#,C%) di 2abupaten =ombok 0engah.'+

Page 10: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 10/14

Patofisiologi

Paru memiliki beberapa mekanisme pertahanan yang efektif yang diperlukan karena

sistem respiratori selalu terpaan dengan udara lingkungan yang sering kali terpolusi serta

mengandung iritan, patogen, dan alergen. Sistem pertahanan organ respiratorik terdiri dari

tiga unsur, yaitu refleks batuk yang bergantung pada integritas saluran respiratori, otototot

 pernapasan, dan pusat kontrol pernapasan di sistem saraf pusat.

Pneumonia teradi ika mekanisme pertahanan paru mengalami gangguan sehingga

kuman patogen dapat mencapai saluran napas bagian baah. Agenagen mikroba yang

menyebabkan pneumonia memiliki tiga bentuk transmisi primerF (') aspirasi sekret yang

 berisi mikroorganisme patogen yang telah berkolonisasi pada orofaring, () infeksi aerosol

yang infeksius, dan (6) penyebaran hematogen dari bagian ekstrapulmonal. Aspirasi dan

inhalasi agenagen infeksius adalah dua cara tersering yang menyebabkan pneumonia,

sementara penyebaran secara hematogen lebih arang teradi.Setelah mencapai al*eoli, maka

mikroorganisme patogen akan menimbulkan respon khas yang terdiri dari empat tahap

 berurutan, yaitu'+

1. Stadium 2ongesti (C ' am pertama)F eksudat serosa masuk ke dalam al*eoli melalui

 pembuluh darah yang berdilatasi dan bocor.

2. Stadium epatisasi merah (C7am berikutnya)F paru tampak merah dan bergranula karena

selsel darah merah, fibrin, dan leukosit P-& mengisial*eoli.

3. Stadium epatisasi kelabu (6 sampai 7 hari)F paru tampak kelabu karenaleukosit dan fibrin

mengalami konsolidasi di dalam al*eoli yang terserang.

4. Stadium esolusi (# sampai '' hari)F Eksudat mengalami lisis dandireabsorpsi oleh makrofag

sehingga aringan kembali pada strukturnya semula.

anifestasi !linis

Sebagian besar gambaran klinis pneumonia pada anak berkisar antara ringan hingga

sedang, sehingga dapat berobat alan saa. anya sebagian kecil yang berat, mengancam

kehidupan, dan mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan peraatan di S.

eala infeksi umum seperti demam, sakit kepala, gelisah, malaise* penurunan napsu

makan, dan keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare. eala gangguan

Page 11: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 11/14

respiratori seperti batuk, sesak napas, retraksi dada,takipnea, napas cuping hidung, air hunger,

merintih, sianosis.

Penatalaksanaan

-edika mentosa

1. Antibiotik 

"iagnosis etiologi pneumonia sangat sulit untuk dilakukan, sehingga pemberian antibiotik 

diberikan secara empirik sesuai dengan pola kuman tersering yaitu Streptococcus pneumonia

dan . influen!a. Pemberian antibiotik sesuai kelompok umur. <ntuk umur dibaah 6 bulan

diberikan golongan penisilin dan aminoglikosida. <ntuk usia N 6 bulan, pilihan utama adalah

ampisilin dipadu dengan kloramfenikol. Bila keadaan pasien berat atau terdapat empiema,

antibiotik adalah golongan sefalosporin. Antibiotik parenteral diberikan sampai C7# am

setelah panas turun, dilanutkan dengan pemberian per oral selama # > '+ hari. Bila diduga

 penyebab pneumonia adalah S.aureus, kloksasilin dapat segera diberikan. Bila alergi terhadap

 penisilin dapat diberikan cefa!olin, klindamisin, atau *ancomycin. =ama pengobatan untuk 

Stafilokokus adalah 6 > C minggu.'+

2. 0atalaksana raat inap

Penatalaksanaan bergantung pada usia anak dan keadaan klinis (klinisberatnya pneumonia).

Sebagian besar pneumonia pada anak usia 6 bulan$ tahun disebabkan infeksi *irus. Jleh

karena itu pada anak usia tersebut apabila anak tampak sakit ringan, tidak demam, dapat

diobati dengan raat alan. &amun apabila tidak perbaikan dalam C7 am atau terdapat

 perburukan, anak harus segera dibaa ke rumah sakit. Penanganan yang dilakukan di rumah

sakit adalah sebagai berikut F'+

1. Pemberian oksigen (J) bila saturasi oksigen DL% (terutama pneumonia berat5sangat

 berat)

2. Antipiretik5 penurun panas. Penurun panas yang biasa diberikan adalah paracetamol

dan ibuprofen.

3. Pemberian antibiotik. Pada pneumonia sedangberat antibiotik diberikan melalui

infus. Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan pola kuman di setiap rumah sakit.

4. Pemberian cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Pada pneumonia ringan dan

anak bisa minum, cairan dapat diberikan melalui oral (minum) dan pada pneumonia

sedang sampai berat atau anak susah minum atau diperlukan antibiotik infus maka di

Page 12: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 12/14

 perlukan untuk pemasangan infuse.

 &onmedika mentosa''

• Penatalaksanaan yang dilakukan adalah untuk mengatur diet pasien anak pneumonia yang

memberikan makanan yang memenuhi gi!i seimbang. Selain itu diet uga berfungsi

meningkatkan berat badan sehingga status gi!i pasien meningkat menadi status gi!i yang

 baik. Satu lagi tuuan diet pasien pneumonia yakni meningkatkan berat badan sehingga status

gi!i pasien meningkatkan daya tahan tubuh, dengan kata lain penerapan diet pasien

 pneumonia memegang peranan penting dalam mendukung proses penyembuhannya. <ntuk 

itu, sebisa mungkin setiap pasien pneumonia harus menalankan terapi diet untuk 

mempercepat proses penyembuhannya.

• 0erapi diet yang diterapkan untuk pasien pneumonia memiliki beberapa syarat. Beberapa

syarat diet pneumonia yang harus dialani di antaranya yaitu pemenuhan energy yang

diberikan sesuai dengan kebutuhan '++ mg5kg BBI (berat badan ideal). Selain itu uga

ditambah dengan faktor stress + %. 2emudian syarat lain ada;ah pemenuhan protein '$%

dari kebutuhan energy total. "isamping pemenuhan kebutuhan nutrisi pokok seperti energy,

 protein, lemak dan karbohidrat. Pasien pneumonia uga harus memenuhi kebutuhan *itamin

serta mineralnya.

• -encegah sebisa mungkin agar anak tidak terlalu kelelahan bermain dan menangis

karena akan merangsang refleks batuk.

• -encegah sebisa mungkin agar anak sementara aktu tidak langsung terpapar udara

yang terkontaminasi seperti asap polusi.

-emperhatikan kebersihan rumah dan lingkungan.

!omplikasi

2omplikasi pneumonia pada anak meliputi empiema torasis, perikarditis purulenta,

 pneumotoraks atau infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis prulenta.Empiema torasis

merupakan komplikasi tersering yang teradi pada pneumonia bakteri, curiga ke arah ini

apabila terdapat demam persisten meskipun sedang diberiantibiotik, ditemukan tanda klinis

dan gambaran foto dada yang mendukung yaituadanya cairan pada satu atau kedua sisi dada.

"ilaporkan uga mengenai komplikasi miokarditis (tekanan sistolik kanan meningkat,

kreatinin kinase meningkat, dan gagal antung) yang cukup tinggi pada seri pneumonia anak 

 berusia C

Page 13: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 13/14

 bulan. Jleh karena miokarditis merupakankeadaan yang fatal, maka dianurkan untuk 

melakukan deteksi dengan teknik nonin*asif seperti E2, ekokardiografi, dan pemeriksaan

en!im.'+

Prognosis

"engan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat di turunkan

sampai kurang dari '%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang

terlambat menunukkan mortalitas yang lebih tinggi.'

!esimpulan

Pneumonia adalah suatu proses peradangan di mana terdapat konsolidasi yang

disebabkan pengisian rongga al*eoli oleh eksudat. Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri,

*irus, amur, ataupun benda asing lain yang masuk ke saluran nafas. eala klinis pneumonia

menunukkan adanya batuk bersputum dan persisten, sesak nafas, nyeri dada, demam

subfebril, retraksi sela iga, nafas cepat, dan takipneu. Pneumonia dapat dikelompokan

menadi beberapa kelompok, berdasarkan umur, geala dan epidemiologi, bakteri penyebab,

dan predileksi infeksi. Pengobatan pneumonia dapat dengan pemberian antibiotika intra*ena

maupun oral misal penisilin, antibiotik golongan fluorokuinolon, dan golongan sefalosporin.

'aftar pustaka

'. -isnadiarly. Penyakit Infeksi Saluran &apas Pneumonia Pada Anak Balita, Jrang

"easa, <sia =anut. Ed. '. HakartaF Pustaka Jbor Populer ; ++7. h. G#

2. ardodisastro ". -enuu seni ilmu 2edokteran. ' st  ed. Hakarta F P0. ramedia

Pustaka <tama; ++G. h.'#

6. Staff Ilmu 2esehatan Anak 32<I. Ilmu 2esehatan Anak. Hilid 6. HakartaF Bagian

Ilmu 2esehatan 32<I.h. '7'C6

4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Hakarta. E9. ++6.h.GG##

5. Snell S. Anatomi klinik untuk mahasisa kedokteran. Ed. G. HakartaF E9;

++G.h.7#'++

G. unardi S. Anatomi Sistem Pernapasan. HakartaF Penerbit 32<I; ++# F67G

7. Prober 9B. &elson Ilmu 2esehatan Anak. Edisi '$F HakartaF Penerbit Buku

2edokteran; +'.7767C, 'C767G

Page 14: semangat 18

7/18/2019 semangat 18

http://slidepdf.com/reader/full/semangat-18 14/14

7. "ahlan, O. ++G. Buku Aar Ilmu Penyakit "alam, Pulmonologi. Pusat Penerbitan

"epartemen Ilmu Penyakit "alam 3akultas kedokteran <ni*ersitas Indonesia.

Hakarta

L.ahaoe, &astini.&.++7.Buku Aar espirologi,Edisi '.Hakarta F I"AI &elson. +++.

Ilmu 2esehatan Anak, Edisi '$,?olume .Hakarta FE9.

'+. -isnadiarly. Penyakit Infeksi Saluran &apas Pneumonia. HakartaF Mayasan Jbor 

Indonesia;+'+.h.'C

''. <&I9E3.KJ. Pneumonia 0he 3orgotten 2iller Jf 9hildren. &e MorkF <&I9E3;

++G. h. 6+

'. Behrman E, ?aughan ?9, 'LL, &elson Ilmu 2esehatan Anak, Bagian II, Edisi ',

Penerbit E9, Hakarta, halF G'#G7.