seleksi, perencanaan obat di rs, kriteria

Upload: faik-fauzi

Post on 14-Jan-2016

124 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perencanaan yang teliti diperlukan untuk proses asuhan pasien agar mendapat hasil yang optimal. Proses perencanaan menggunakan data dan asesmen awal pasien dan asesmen ulang periodik untuk menetapkan dan menyusun prioritas pengobatan, prosedur, asuhan keperawatan, dan asuhan lain untuk memenuhi kebutuhan pasien. Pasien dan keluarga diikut sertakan dalam proses perencanaan. Rencana asuhan dicantumkan dalam rekam medis pasien. Rencana asuhan dikembangkan dalam waktu 24 jam setelah pasien diterima di rawat inap. Berdasarkan asesmen ulang pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan, maka rencana diperbaharui sesuai dengan perubahan kondisi pasien.

TRANSCRIPT

  • Seleksi, Perencanaan

    Obat di RS, kriteria

    Seleksi dan Formularium

    Dra. Dwi pudjaningsih., MMR., Apt

  • Opening remarks

  • Management Support

  • Policy, Law and Regulation

    UU Kesehatan no 36 tahun 2009: Pasal 98 ayat 2

    setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,

    emmpromosikan dan mengedarkan obat dan bahan

    berkhasiat obat

    Pasal 108 ayat 1

    praktik kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan

  • PP 51/2009 Pekerjaan Kefarmasian

    Pasal 21

    Ayat 1: menyatakan bahwa dalam menjalankan praktek

    kefarmasian, khusunya di Instalasi Farmasi Rumah Sakit,

    maka Apoteker harus menerapkan standar pelayanan

    kefarmasian, selanjutnya dipertajam dengan standar prosedur

    operasional secara tertulis, diperbaharui terus menerus

    sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

    bidang farmasi dan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    Ayat 2 : menyatakan bahwa penyerahan dan pelayanan obat

    berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh apoteker.

  • 8 stars

    Patient

    Life-long learner Researcher

    Communicator

    Teacher

    Decision-maker

    Manager

    Leader

    Pharmacist

    Caregiver

  • 8 dimensions of high performance pharmacy

    Medication preparation & delivery

    Patient care services

    Medication safety

    Medication use policy

    Leadership

    Financial management

    Human resources management

    Education

  • WHO/FIP good pharmacy practice: standards for quality of pharmacy services

    4 peran apoteker individu pasien/masyarakat meracik/menyiapkan, memperoleh, menjamin aman,

    mendistribusikan, cara pakai, melayani dan memusnahkan

    produk obat

    Menyediakan manajemen terapi yang efektif

    Merawat dan meningkatkan kinerja profesional

    Memberikan kontribusi untuk meningkatkan kefektivan sistem

    pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat.

  • Seleksi Obat

    Tujuan:

    Suplai menjadi lebih baik

    Pemakaian obat menjadi lebih rasional

    Harga menjadi terjangkau

    Dampak seleksi obat:

    Kualitas perawatan (quality of care)

    Biaya obat

    Area intervensi paling cost-effective

  • Seleksi Obat

    Menghindari obat tak punya nilai terapeutik

    Mengurangi jumlah-jenis

    Meningkatkan efisiensi obat yang tersedia

    Efisiensi: rasio biaya terhadap efek terapi,

    termasuk resikonya

  • Obat dengan nilai terapeutis yg baik

    Sudah mendapat nomer registrasi

    Dimasukkan dalam kmpedia yang diakui secara nasional dan

    internasional

    Informasi akurat dan berimbang tentang khasiat, kemanan dan

    mutunya

    Apabila ada pertimbangan khusus maka dilakukan kajian tersendiri

  • Jumlah jenis obat dikurangi

    Efek pada biaya pengadaan

    Efek pada biaya transaksi

    Efek pada biaya stock-keeping

    Efek pada kuantifikasi

    Efek pada informasi obat

  • Efisiensi Ketersediaan obt

    Dari sisi kesehatan masyarakat efikasi, keamanan, kualitas baru dilihat biayanya

    Dari sisi ekonomi: efisiensi

    Dari dua sisi pilihan terbaik adalah obat yang sangat efektif dengan harga yang

    murah

    Kriteria efisiensi:

    Obat lebih efektif dengan biaya lebih mahal VS

    Obat kurang efektif dengan biaya lebih murah

  • 16

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL

    POR

    Ketersediaan

    obat

    Ketersediaan

    Obat

  • MPO 1

    Organisasi dan manajemen:

    Penggunaan obat di rumah sakit sesuai dengan undang-undang, dan

    peraturan yang berlaku, dan

    diorganisir untuk memenuhi

    kebutuhan pasien.

  • Review tahunan meliputi

    Text TextManajemen Obat

    Efektif dan Efisien

    Seleksi

    Perencanaan dan

    Pengadaan

    Penerimaan,

    penyimpananan,

    pendistribusian, retur,

    pemusnahan

    Dispensing:

    -transcribing,(pemesanan,

    peresepan, pencatatan)

    - persiapan

    - penyerahan dan

    - pemberian informasi,

    edukasi dan konseling

    Monitoring

    - Efek obat

    - Efek samping obat

    - Kesalahan obat

    - Near misses

    - KTD

    -perubahan formularium

    sbg hasil monitoring

    - edukasi yang perlu

    diidentifikasi

    Evaluasi

    - EPO

    - Review/tahun

    Rekomendasi

    Praktek berbasis

    bukti

  • MPO 2

    Obat dengan cara seleksi yang benar, digunakan untuk peresepan atau pemesanan

    ada di stok atau siap tersedia.

    MPO 2.1

    Ada metode untuk mengawasi daftar obat yang tersedia dan penggunaan obat di rumah sakit

    MPO 2.2

    Rumah sakit dapat segera memperoleh obat yang tidak ada dalam stok atau normal tersedia di rumah

    sakit atau sewaktu-waktu bilamana farmasi tutup

  • Maksud dan Tujuan MPO 2

    Setiap rumah sakit harus menetapkan obat mana yang harus tersedia untuk

    diresepkan dan dipesan praktisi kesehatan oleh praktisi kesehatan.

    Keputusan ddidasarkan pada misi rumah sakit, kebutuhan pasien, dan jenis

    pelayanan yang disiapkan.

    Rumah sakit mengembangkan suatu daftar (formularium) dari semua obat

    yang tersedia di stok atau sudah tersedia dari sumber luar. Dalam beberapa

    kasus, undnag-undang atau peraturan bisa menentukan obat dalam daftar

    atau sumber obat tersebut.

    Pemilihan obat adalah proses kerja sama/kolaboratif yang

    mempertimbangkan baik kebutuhan dan keselamatan pasien maupun

    kondisi ekonomisnya

    Kadang-kadang terjadi kekosongan obat karena terlambat pengiriman,

    secara nasional atau sebab lain yang tidak diantisipasi

    Ada proses pemberitahuan kepada penulis resep dan saran substitusinya.

  • SASARAN III; Peningkatan Keamana Obat yang

    perlu Diwaspadai (High Allert Drug)

    Standar: rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan

    untuk memperbaiki/meningkatkan kemanan obat-obat

    yang perlu diwaspadai.

    Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert

    medications) adalah obat yang persentasenya tinggi dalam

    menyebabkan terjadinya kesalahan/error dan/atau

    kejadian sentinel (sentinel event), obat yang beresiko tinggi

    menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse

    outcome), demikian juga obatobat yang tampak mirip

    ucapan mirip (nama obat, rupa mirip ucapan

    mirip/NORUM, atau look alike-sound alike atau LASA)

  • Seleksi dan Pengadaan

    Text PengadaanManajemen Obat

    Efektif dan Efisien

    Seleksi

    Perencanaan

    Penerimaan,

    penyimpananan,

    penditribusian, retur,

    pemusnahanDispensing:

    -transcribing,(pemesanan,

    peresepan, pencatatan)

    - persiapan

    - penyerahan dan

    - pemberian informasi,

    edukasi dan konseling

    Monitoring

    - Efek obat

    - Efek samping obat

    - Kesalahan obat

    - Near misses

    - KTD

    Evaluasi

    - EPO

    - Review/tahun

    Rekomendasi

    Praktek berbasis

    bukti

    Kriteria Seleksi

    KFT

    Direktur

    Draft Formularium

    FORMULARIUM

    RUTIN

    NON RUTIN MOU DG LUAR

    TERENCANA MKI

  • Seleksi

    Seleksi : adalah proses pemilihan obat-obat yangakan digunakan di rumah sakit.

    Obat Esensial Nasional adalah obat yang penting dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang ada di Indonesia

    Formularium adalah kumpulan informasi rinci dan komprehensif dari daftar obat-obat yang sudah diseleksi, beserta

    bagaimana cara peresepan dan dispensing yang rasional, yang akan

    digunakan di rumah sakit

    Fornas formularium nasional adalah daftar obat-obat yang dapat digunakan oleh semua pelayanan

    kesehatan di Indonesia

  • Advantage of Limited List medicine Supply:

    Easier procurement, storage, and distribution Lower stock Better quality assurance Easier dispensing

    Prescribing : Training more focus and more easier More experience with fewer medicine No irrational treatment alternative available Focused medicine information Better recognition of ADR

    Cost: Lower prices more competition

    Patient Use: Focus education effort Reduces confusion and increased adherence to treatment Improved medicine availability

  • Langkah Pendukung Penggunaan Obat Rasional

    (POR)

    Daftar Penyakit yang Umum Terjadi

    Pemilihan Pengobatan Standar

    Dengan Obat dan Non Obat

    Daftar Obat

    Suplai Obat

    - pengadaan

    - distribusi

    -produksi

    Penggunaan Obat

    Rasional

    - pelatihan

    -supervisi

    -monitoring

    Informasi Obat

    DOEN

    FORMULARIUM RS

    PENINGKATAN:

    - KETERSEDIAAN OBAT

    - PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

    - PEDOMAN PENGOBATAN

    DASAR

    - PEDOMAN PENGOBATAN

    BERDASAR GEJALA

  • Panitia/Komite Farmasi & Terapi

  • KOMITE/PANITIA FARMASI DAN TERAPI

    Organisasi K/PFT Ketua : Dokter ahli farmakologi klinik Dokter yang dipilih Apoteker ???

    Sekretaris: Apoteker mengapa ??

    Anggota: Dokter Apoteker Perawat Tenaga kesehatan lain

  • Peran K/PFT

    Menasehati staf medik, manajemen, maupun farmasi dalam hal obat.

    Mengembangkan kebijakan obat dan SOP

    Evaluasi dan seleksi obat formularium, beserta revisinya.

    Menilai penggunaan untuk mengidentifikasi terjadinya masalah potensial.

  • Lanjutan..

    Mempromosikan dan mengendalikan penggunaan obat yang rational dengan jalan intevensi yang efektif ( pendidikan, manajerial, regulasi )

    Mengelola terjadinya ADR Mengelola medication errors

  • K/PFT

  • Faktor Kriteria Seleksi obat Pemilihan bukan sekedar menentukan yang terbaik tetapi

    harus menyesuaikan dengan permasalahan kesehatan di pelayanan kesehatan tersebut, Relevan dengan pola penyakit yang ada

    Tetapkan efikasi dan keamanan

    Kinerja obat yang dinyatakan dengan bukti nyata

    Memiliki kualitas termasuk bioavailability dan stabilitas

    Cost-benefit ratio dalam total treatment

    Obat yang sudah dikenal dengan farmakokinetika yang baik

    Dalam bentuk single compounds

    Discount

    Kesinambungan distribusi

  • Standarisasi Obat (2)

    Dengan jalan melakukan kesepakatan bersama diantara para penentu penggunaan obat antara lain adalah para praktisi tenaga kesehatan dan kebijakannya ditentukan oleh Direktur.

    Standarisasi obat penting mengingat dengan standarisasi akan diperoleh daftar obat apa saja yang akan digunakan di rumah sakit.

    Penentuan obat akan berakibat pada pendapatan rumah sakit.

    Hasil standarisasi berupa daftar obat yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit akhirnya menjadi bahan pembuatan formularium.

  • Standarisasi

    Tentukan manufaktur yang memenuhi persyaratan sesuai kriteria seleksi

    Sosialisasi standarisasi obat

    Matrix manufaktur berdasar kriteria seleksi

    Tentukan cut of point

    Tarik kesimpulan

    Formularium

  • Seleksi

    Supply: Easier procurement, storage,

    and distribution Lower stock Better quality assurance Easier dispensing

    Prescribing : Training more focus and more

    easier More experience with fewer

    medicine No irrational treatment

    alternative available Focused medicine information Better recognition of ADR

    Cost: Lower prices more

    competition

    Patient Use: Focus education effort Reduces confusion and

    increased adherence to treatment

    Improved medicine availability

  • Seleksi

    Melakukan tinjauan terhadap masalah-masalah kesehatan yang

    sering terjadi.

    Mengidentifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis.

    Menentukan kriteria seleksi obat.

    Melakukan standarisasi obat sesuai kriteria seleksi obat dalam

    rangka memutuskan macam-macam obat yang akan digunakan di

    rumah sakit.

    Menjaga dan memperbaharui standar obat dan formularium yang

    berlaku pada pereode tertentu.

  • Definisi

    Formularium adalah daftar yang selalu update obat dan informasi yang terkait, yang menjadi rujukan dokter dalam

    menentukan keputusan terapi, apoteker, atau tenaga

    kesehatan lain yang mempunyai kewenangan untuk

    mendiagnosa, menentukan profilaksis, atau memberi terapi

    penyakit dan promosi kesehatan.

    Termasuk dalam formularium adalah:

    Daftar obat dan alat kesehatan

    Kebijakan penggunaan obat

    Tambahan informasi obat,

    Tolok ukur pendukung keputusan

    Pedoman organisasi

  • Lanjutan..

    Sistem formularium adalah proses berkelanjutan dari keberlangsungan organisasi kesehatan dalam menetapkan kebijakan

    mengenai penggunaan obat, terapi, obat sebagai produk dan

    identifikasinya, yang paling sesuai secara medis dan cost-effective

    untuk memberikan pelayanan terbaik, bagi populasi pasien.

    Sistem formularium digunakan di:

    Rumah sakit

    Fasilitas pelayanan akut

    Home care

    Fasilitas pelayanan jangka panjang seperti asuransi2, medicare, medicaid,

    Organisasi pengelola pelayanan

  • Perkembangan Formularium

    Sistem Formularium sekarang:

    Dipertimbangkan sebagai tolok ukur penting dalam organisasi kesehatan

    Formularium berkembang dari daftar obat menjadi:

    Sistem yang komprehensif dari kebijakan penggunaan obat yang dimaksudkan untuk

    menjamin penggunaan obat yang aman, sesuai,

    dan cost-effective pada pelayanan pasien

    Penanggung jawab sistem formularium adalah PFT

  • Strategi Manajemen Penggunaan Obat

    Obat generik

    Penukaran terapi

    Strategi pedoman penggunaan

    Pedoman praktek klinis

    Penggunaan obat diluar indikasi

    Penelitian obat

    Proses EPO

  • Menggabungkan isu keselamatan pasien dengan proses pembuatan keputusan

    EPO efek samping, isu saat peracikan, potensial sound alike look alike, dosis saat pemakaian obat identifikasi resiko

    Penelitian FMEA

    Peninjauan kejadian obat, kejadian nyaris cedera, buat rekomendasi

    Peningkatan mutu

    Tinjauan kebijakan potensial isu resiko

    Teknik mengurangi kesalahan aman misal dg barcode

    Pembuatan laporan patient safety kebijakan pengurangan kejadian

  • Formularium

    Sistem formularium :

    Multidisipliner

    Pemilihan evidence-based

    Penggunaan obat outcome terbaik dan meminimalkan potensiak resiko dan biaya bagi pasien

    EPO sbg peningkatan mutu terus menerus di semua step

    Penggunaan obat kompleks, dan proses berbahaya, memerlukan evaluasi yang tetap

    Terapkan tolok ukur dan proses yg sesuai untuk obat efektif dan aman

    Tenaga kesehatan menggabungkan kegiatan sehari-hari dg kebijakan penggunaan obat obat digunakan sesuai dan aman

    Gunakan teknologi mendukungnya

    Komunikasikan kegiatan berkait penggunaan obat sbg tantangan tetap tujuan RS

  • Formularium

    Langkah ketiga adalah penetapan formularium yaitu buku yang berisi daftar obat yang memuat informasi nama generik, indikasi penggunaan, kekuatan, bentuk sediaan, posologi, toksikologi, jadwal pemberian, kontraindikasi, efek samping, dosis regimen, yang direkomendasikan dan informasi penting yang harus diberikan kepada pasien.

  • Format Formularium

    Sampul luar dengan judul Formularium Obat nama RS, tahun berlaku, dan nomor edisi

    Daftar isi

    Sambutan

    Kata Pengantar

    SK KFT dan Pemberlakuan Formularium

    Petunjuk penggunaan formularium

  • Lanjutan.

    Informasi tentang kebijakan dan prosedur RS tentang obat

    Monografi obat

    Informasi khusus

    Lampiran (formulir, indeks kelas terapi obat, indeks nama obat)

  • Formularium

    Informasi pendahuluan Ucapan terima kasih kepada kontributor penyusun formularium

    List of abbreviation

    Pendahuluan, cara penggunaan buku, SK pengesahan

    Informasi dasar obat Nama generik Macam sediaan dan kekuatan

    Indikasi utama

    Farmakologi

    Kontra indikasi

    Perhatian untuk pemakaian ttt

    Efek samping

    Dosis

    Instruksi dan perhatian

    Interaksi obat

  • Manfaat Penggunaan Formularium

    Meningkatkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di RS

    Merupakan edukasi bagi nakes tentang terapi obat rasional

    Memberi rasio manfaat-biaya yang teringgi, bukan hanya mencari harga obat murah

    Memudahkan nakes memilih obat

    Memuat sejumlah batasan pemilihan terapi obat

    Pengelolaan obat lebih efektif dan efisien

  • Penyusunan Pedoman Terapi

    Pengkajian pola penyakit

    Penetapan peringkat penyakit terbanyak tiap kelompok penyakit

    Penetapan penyakit, gejala, penyebab, dan golongan farmakologi yg mendukung

    Dibuat tabel sub kelompok penyakit dan golongan farmakologi obat

    Penetapan nama obat yg diperlukan dalam tiap golongan farmakologi

  • Treatment Guideline

    Orientasi pada penyakit

    Informasi mengenai cara penentuan diagnosa,

    Pilihan pengobatan dengan obat dan non obat,

    List alternatif pengobatan, dengan indikasi kapan digunakan

    Informasi perbedaan harga

    Kontra indikasi dan efek samping

  • Sistem Formularium

    Evaluasi penggunaan obat

    Penilaian

    Pemilihan obat

    Penggunaan obat non formularium

  • Evaluasi Obat formularium

    Evaluasi yang Evidence-Based

    Tipe meninjau drug

    Elemen dokumen evaluasi obat

    Penilaian secara farmakoekonomi

    Pengecualian dari formularium

    Subformularium

  • Revisi Formularium

    Langkah keempat adalah melakukan revisi formularium minimal setiap satu tahun satu kali, sehingga formularium ini dinilai sebagai sesuatu yang selalu up to date dengan perkembangan jaman

  • Manajemen Sistem Formularium

    Pelayanan kesehatan harus mengembangkan, memelihara, dan menerapkan proses manajemen formularium

    Kebijakan spesifik dari EPO:

    Bgmn penambahan dan pengurangan obat di formuarium

    Bgmn mencari dasar penambahan dan pengurangan dari EPO

    Proses mengembangkan, menerapkan, dan monitoring pedoman EPO

    Metode yang menjamin peresepan , distirbusi, administrasi, dan monitoring yang aman

    Proses menggunakan obat nonformularium

  • Lanjutan..

    Lanjutan Metode seleksi dari obat yang spesifik cocok dg

    pabriknya

    Proses mengelola kekurangan obat

    Proses pengembangan organisasi yang spesifik yg megurus perencanaan EPO

    Kebijakan terkait proses spesifik dari penggunaan obat (perencanaan, pengadaan,distribusi, pemakaian dan monitoring)

    Proses sosialisasi kebijakan penggunaan obat dan bgmn pengguna sudah terdidik terkait proses