selasa 31 juli 2018 - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/4147/64d35030_jun18...kontrak...

1

Upload: dodieu

Post on 28-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SELASA 31 JULi 2018 - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/4147/64d35030_Jun18...Kontrak PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan akan habis pada 2021 mendatang. Sebagai

SELASA 31 JULi 2018

8

“Blok Rokan, kita siap (kelo-la),” kata Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Jakarta, Senin (30/7).

Kontrak PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan akan habis pada 2021 mendatang. Sebagai kontraktor eksisting, Chevron juga sudah menga-jukan proposal perpanjangan kontrak ke SKK Migas. Chevron mengklaim memiliki teknologi baru yang dapat digunakan di Blok Rokan untuk menggenjot cadangan minyak.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar men-

gatakan, proposal yang masuk dari kedua pihak saat ini tengah dikaji dan diharapkan akhir bulan ini bisa keluar keputusan siapa yang akan mengelola blok migas tersebut.

“Kalau nggak salah besok (31 Juli) akan diumumkan. Doain ya, doain ya,” tandas Nicke.

Pengamat Energi Komaidi Notonegoro memperkirakan pemerintah bisa menghemat de-visa negara hingga US$ 70 miliar jika Blok Rokan dikelola PT Pertamina (Persero). “Produksi ‘crude’ (minyak mentah) Blok Rokan bisa langsung masuk ke

kilang Pertamina sehingga tidak perlu keluar devisa lagi untuk impor ‘crude’,” katanya.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), saat ini Blok Rokan memproduksi “crude” sebesar 207.000 barel per hari (bph). Dengan asumsi harga “crude” US$ 50 per barel, penghematan devisa yang diperoleh selama 20 tahun kontrak bisa mencapai lebih dari US$ 70 miliar.

Sementara itu, peneliti Insti-tute for Development of Eco-nomics and Finance (Indef)

Abra PG Tallatov mengatakan pengelolaan Blok Rokan pas-cahabis kontrak dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 2021, haruslah menjadi momentum pengembalian ke-daulatan energi nasional.

“Menjelang kedaluwarsanya PSC (production sharing con-tract atau kontrak bagi hasil produksi) Chevron di Blok Rokan pada 2021, sudah se-mestinya menjadi momentum pengembalian kedaulatan energi nasional melalui BUMN, Per-tamina,” katanya.

Abra juga mengatakan Blok Rokan merupakan aset yang strategis, karena mampu menghasilkan produksi minyak seki-tar 200 ribu barel per hari atau 25 persen produksi nasional. Oleh karena itu, lan-jutnya, pemerintah mesti memaksimal-kan manfaat Blok Ro-kan bagi kepentingan bangsa dan negara dengan mengelolanya sendiri melalui BUMN.

Hal senada dikemu-kakan pengamat ener-gi Sofyano Zakaria. Dia meminta pemerintah menyerahkan pengelo-laan Blok Rokan, ke Per tamina. “Seper ti halnya Blok Mahakam, Kaltim, pemerintah sehar usnya ngotot tidak memperpanjang Blok Rokan dan selan-jutnya menyerahkan ke BUMN, Pertamina, sebagai wujud memen-uhi amanat Pasal 33 UUD 1945,” katanya.

Pemerintah, lan-jutnya, harus membuk-tikan keperpihakannya kepada kepentingan nasional dengan me-nyerahkan Blok Rokan ke Pertamina. Menu-

rut dia, Chevron sudah 50 tahun mengelola Blok Rokan atau sejak 1971, sehingga sudah cukup tepat dialihkan ke negara melalui Pertamina.

Di samping itu, lanjutnya, Pertamina juga sudah berhasil membuktikan mampu mengelo-la blok terminasi termasuk West Madura Offshore (WMO), Off-shore North West Java (ONWJ) dan Mahakam, dengan baik dan telah memberikan manfaat besar bagi negara.

“Pertamina sudah terbukti dan berpengalaman, jadi sangat layak mengelola Blok Rokan,” kata Direktur Pusat Studi Kebi-jakan Publik (Puskepi).

Sofyano juga mengatakan saat ini produksi minyak dan konden-sat Blok Rokan berkontribusi sekitar 25 persen atau sekitar 200.000 barel per hari dari total produksi minyak nasional sebe-sar 800.000 barel per hari.

Jika produksi Blok Rokan itu dikelola Pertamina, lanjutnya, maka hasil minyak mentahnya bisa masuk ke kilang milik BUMN migas tersebut, sehing-ga akan menekan impor minyak mentah, sekaligus meningkat-kan devisa negara.

“Artinya, kalau dikelola Per-tamina, maka Blok Rokan akan makin meningkatkan ketahanan energi nasional,” katanya. Di samping itu, tambahnya, Per-tamina bisa semakin berkem-bang dan menjadi salah satu perusahaan migas dunia.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan rata-rata produksi Blok Rokan per 30 Juni 2018 tercatat se-banyak 207.000 bph. Hingga pekan lalu, rata-rata produksi meningkat tipis menjadi 211.000 bph. “Hingga minggu lalu, sekitar 211.000 bopd,” kata Wisnu. Diperkirakan hingga akhir tahun, Blok Rokan mam-pu menghasilkan produksi 205.000-206.000 bph. (ant)

Oleh Euis Rita Hartati

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyatakan siap apabila dipercaya pemerintah untuk mengelola blok migas Rokan, Riau. Sejumlah pihak pun mendesak pemerintah agar menyerahkan pengelolaan blok migas terbesar di Indonesia tersebut yang saat ini masih dikelola PT Chevron Pacific Indonesia.

JAKARTA - PT Shell Indonesia menyiapkan program khusus yang memberikan banyak keuntungan bagi pel-anggan dalam rangka memberikan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas.

“Kami berupaya untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan terus memberikan nilai tambah terhadap produk BBM Shell yang mereka beli dan meluncurkan program-program menarik untuk menghar-gai loyalitas mereka,” jelas Direktur Retail Shell Indonesia Wahyu Indrawanto di Jakarta, Senin (30/7).

Untuk program Agustus, Shell mempersiapkan hadiah langsung untuk pembelian jenis BBM tertentu bagi pel-anggan yang bergabung dalam program loyalitas Shell ClubSmart, baik itu bagi pengguna sepeda motor maupun mobil. Selain menawarkan hadiah langsung, ada juga berbagai grand prize menarik yang dapat dimenangkan termasuk paket liburan gratis ke Eropa. Sebelumnya pada Juni, terdapat promo Shell V-Power X BMW Motorsport die cast dengan hadiah grand prize 1 unit mobil mewah dan gratis bahan bakar Shell selama 1 tahun untuk 30 pemenang.

Menurut Indra, program promo tersebut diluncurkan untuk menjaga loyalitas pelanggan dan menarik minat masyarakat menikmati kualitas BBM dan pelayanan Shell. Keuntungan tambahan lainnya yang diberikan adalah dengan keanggotaan Shell ClubSmart, pelanggan menda-patkan poin yang dapat ditukarkan sebagai potongan untuk pembelian bahan bakar Shell dan juga bisa mendapatkan layanan darurat derek kendaraan (untuk mobil) dan per-lindungan asuransi kecelakaan diri. (es)

JAKARTA – PT PLN (Persero) mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera berka-pasitas 2×20 Mega Watt (MW). Pembangkit yang meng-gunakan regasifikasi Liquid Natural Gas (LNG) dengan moda transportasi trucking pertama kali di Indonesia ini dapat menghemat biaya energi primer sebesar Rp 70 miliar per tahun. Penggunaan LNG juga dapat menurunkan biaya pokok produksi (BPP) pembangkit sebesar 38%.

Metode suplai LNG dengan sistem ini merupakan salah satu terobosan untuk meraih wilayah terpencil yang tidak terjangkau pipa. PLTG yang berlokasi di Jalan Poros Samarinda-Bontang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur telah beroperasi sejak 2009 dan dalam masa terse-but menggunakan minyak sebagai bahan bakar.

Penyaluran LNG perdana ini disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto, Komite BPH Migas Jugi Prajogio, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon, serta SVP Engineering Oper-ation and Technology Development PT Pertamina Tanudji, Senin (30/7), di lokasi PLTG Sambera, Kutai Kartanegara.

“Beroperasinya fasilitas ini semakin memperkuat pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat Kalim-antan Timur khususnya di Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong yang menjangkau 20.000 kepala keluarga,” kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Su-prateka dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/7).

Made menerangkan kerjasama ini juga merupakan sinergi BUMN antara PLN dengan PT Pertamina melalui anak usahanya, yakni PT Pertagas Niaga (PTGN) dimana sumbernya tersebut berasal dari kilang LNG milik PT Badak. Kontrak pembelian LNG ini memiliki jangka waktu 5 tahun dengan skema Build, Operate, Transfer (BOT) dalam penyimpanan dan regasifikasi LNG. Selain itu, PTGN juga akan menyediakan fasilitas pengisian skala kecil sehingga dapat dikirimkan dengan moda transportasi trucking ke PLTG Sambera. (rap)

langgeng
Rectangle
langgeng
Typewriter
31 Juli 2018, Investor Daily|Hal.8