selamat datang dalam kuliah terbuka ini
DESCRIPTION
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini. Kuliah terbuka kali ini berjudul “ Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor ”. Disajikan oleh Sudaryatno Sudirham melalui www.darpublic.com. Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor. diaplikasikan untuk - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
1
Kuliah terbuka kali ini berjudul
“Analisis Rangkaian Listrikdi Kawasan Fasor”
2
4
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
diaplikasikan untuk Rangkaian dengan sinyal sinusoidal dalam keadaan mantap
yang biasa disebut pulaRangkaian Arus Bolak-Balik
Isi Kuliah:
1. Fasor2. Pernyataan Sinyal Sinus dalam Fasor3. Konsep Impedansi4. Hukum dan Kaidah Rangkaian dalam
Fasor5. Teorema Rangkaian dalam Fasor6. Metoda Analisis dalam Fasor7. Sistem Satu Fasa8. Analisis Daya9. Penyediaan Daya10.Sistem Tiga-fasa Seimbang
5
6
FasorMengapa Fasor?
Dalam sesi pertama ini akan dibahas tentang
7
Sebagaimana kita ketahui, analisis rangkaian listrik di kawasan waktu melibatkan operasi diferensial dan integral,
karena hubungan arus-tegangan elemen-elemen adalah
dt
diLv L
L
dt
dvCi C
C
dtiC
v CC1
8
Energi listrik, dengan daya ribuan kilo watt, disalurkan menggunakan bentuk gelombang sinus.
Siaran radio juga dipancarkan dengan menggunakan bentuk gelombang sinus.
Dalam banyak rangkaian, bentuk gelombang sinus sangat luas
digunakan
9
)cos( tAySudut fasa
Frekuensi sudutAmplitudo
Di kawasan waktu bentuk gelombang sinus dinyatakan sebagai
Pekerjaan analisis rangkaian, dimana peubah rangkaiannya berbentuk gelombang sinus, akan sangat dipermudah jika operasi-
operasi diferensial dapat dihindarkan.
Hal ini dapat dicapai dengan menyatakan gelombang sinus ke dalam bentuk fasor
(mentransformasi bentuk sinus ke dalam bentuk fasor)
Bagaimana transformasi itu dilakukan?
10
Dalam matematika ada sebuah fungsi yang turunannya berbentuk sama dengan fungsi itu
sendiri, yaitu
Jika sinyal sinus dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi eksponensial, maka operasi diferensial dan integral akan terhindarkan karena operasi-
operasi matematik ini akan menghasilkan fungsi eksponensial juga
Fungsi Eksponensial
xx
edx
de x
x
Aedx
dAe
11
Pernyataan ke dalam bentuk fasor dari sinyal sinus itu dimungkinkan karena
ada hubungan antara fungsi sinus dan fungsi eksponensial yaitu
xjxe jx sincos
Ini adalah fungsi eksponensial kompleks
Berikut ini kita akan melihat ulang tentang
bilangan kompleks
Ini adalah bagian nyata dari pernyataan fungsi kompleks
Identitas EulerIdentitas ini adalah
Bagian inilah yang digunakan untuk menyatakan sinyal sinus
12
Pengertian Tentang Bilangan Kompleks
012 s
Tinjau Persamaan:
js 1
Akar persamaan adalah:
Ini bilangan khayal (imajiner)
00.5
11.5
22.5
33.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
x
x
Tak ada nilai untuk yang negatifx x
Bilangan Kompleks
13
jbas dengan a dan b adalah bilangan nyata
bagian nyata dari s Re(s) = a
bagian imajiner dari s Im(s) = b
Re (sumbu nyata)
Im(sumbu imajiner)
a
s = a + jbjb
Bilangan kompleks didefinisikan sebagai
Dengan membuat sumbu koordinat yang sumbu mendatarnya menunjukkan bilangan nyata dan sumbu tegaknya menunjukkan bilangan imajiner, maka kita dapat menggambarkan posisi suatu bilangan kompleks
Bidang dengan sumbu koordinat ini disebut
bidang kompleks
14
|S|cosθ = Re (S)
|S| sinθ = Im (S)
θ = tan1(b/a)
22 baS
bagian nyata dari Sbagian imaginer dari S
S : bilangan kompleks
S = |S|cosθ + j|S|sinθ
a Re
Im
S = a + jbjb
(sumbu nyata)
(sumbu imajiner)
Re
Im
S = a + jb
| S
|
jb
a
Dengan demikian suatu bilangan kompleks dapat direpresentasi secara grafis di bidang kompleks sebagai suatu vektor
|S| = nilai mutlak dari S
15
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5Re
Im
4
3
2
1
-1
-2
-3
3 + j4 = 5cos + j5sin
5
Contoh
16
Penjumlahan bilangan kompleks
jbas 1
)()(21 qbjpass
jqps 2
jbas 1
jqps 2
)()(21 qbjpass +
--
Operasi-Operasi Aljabar Bilangan
Kompleks
Pengurangan bilangan kompleks
Perkalian bilangan kompleks
))(())(( 21 jqpjbass
Pembagian bilangan kompleks
jqp
jba
s
s
2
1
)()( bpaqjbqap
22
)()(
qp
aqbpjbqap
jqp
jqp
Operasi-Operasi Aljabar Bilangan
Kompleks
17
jbas 1
jqps 2
18
43dan 32 21 jsjs
25
1
25
18
43
)98()126(
43
43
43
32
22
2
1
jj
j
j
j
j
s
s
75)43()32(21 jjjss
11)43()32(21 jjjss
176)98()126(
)43)(32())(( 21
jj
jjss
diketahui:
maka:
Contoh
19
)( js ee
Fungsi eksponensial kompleks didefinisikan sebagai
e adalah fungsi eksponensial riil
sincos je j
Ini identitas Euler
Bentuk sudut siku dan bentuk polar
Jika adalah bilangan kompleks js
)sin(cos
je
ee j
jbaS
)sin(cos22 jbaS
jebaS 22
Dengan identitas Euler ini bilangan komleks yang dituliskan sebagai:
Penulisan bilangan kompleks ini disebut penulisan dalam bentuk sudut siku
dapat dituliskan sebagai:
20
yang juga dapat dituliskan dalam bentuk polar yaitu:
21
|S| = 10 sudut fasa: θ = 0,5 rad S = 10 e j0,5 Bentuk Polar:
8,48,8)48,088,0( 10
)5,0sin5,0(cos 10
jj
jS
Bentuk Sudut Siku
rad 93,03
4tan 1
S = 3 + j4 543 || 22 SBentuk Sudut Siku:
S = 5e j 0,93Bentuk Polar
543 || 22 S
rad 93,03
4tan 1 S
S = 3 j4 Bentuk Sudut Siku:
S = 5e j 0,93Bentuk Polar
Contoha)
b)
c)
22
S = a + jb
S* = a jb
Re
Im
Re
Im
Bilangan kompleks S mempunyai konjugat S*
S* = p + jq
S = p jq
Kompleks Konjugat
Konjugat dari S = a + jb adalah S* = a - jb
Secara grafis, bilangan kompleks dan konjugatnya dijelaskan sebagai berikut:
* atau ||* 2 SS|S|SSS
**2121 SSSS *
*
**
1
1
2
1
S
S
S
S
**2121 SSSS *
Suatu bilangan kompleks dan konjugatnya mempunyai hubungan-hubungan berikut:
23
24
Dalam Bentuk Fasor
Pernyataan Sinyal Sinus
25
Fungsi sinus di kawasan waktu adalah:
)cos( tAv
Mengingat relasi Euler ini maka fungsi sinus bisa dipandang sebagai bagian riil dari suatu bilangan kompleks
sehingga dapat kita tuliskan
Fasor
Sementara itu relasi Euler, memberikan
A e j(t+) = A {cos(t + θ) + j sin(t + θ)}
)( Re)cos( )( tjAetAv
Jika kita tetapkan bahwa memang bagian nyatalah yang kita ambil dari bilangan kompleks, maka penulisan Re tidak diperlukan lagi
hanya amplitudo A dan sudut fasa θ yang diperhatikan karena diketahui sama untuk seluruh sistem
Jika seluruh sistem atau seluruh rangkaian mempunyai nilai yang sama maka ejt bernilai tetap sehingga tak perlu selalu
dituliskan dalam pernyataan fungsi sinus di atas.
)cos( tAv
Inilah yang disebut Fasor
26
Jika pernyataan Re tidak ditulis lagi, dan ejt juga tidak dituliskan, maka sinyal sinus dapat kita tuliskan dalam bentuk eksponensial
kompleks, sebagai
jAeV
Pernyataan tegangan tidak lagi menggunakan huruf kecil tetapi dengan huruf besar cetak tebal dan garis di atasnya, untuk menyatakan bahwa
ini adalah fasor
27
A
Ae j
V
V
dituliskan
sincos jAAAV
a
bbajba 122 tanV
Karena hanya amplitudo dan sudut fasa saja yang diperhatikan maka
Penulisan dan Penggambaran
Fasor
|A|
Im
Rea
jb V
28
Penulisan sinyal sinus dalam bentuk fasor
07,707,7)45sin(10)45cos(10
atau 4510oo
1
o1
jj
V
V
)45500cos(10)( o1 ttv
)30500cos(15)( o2 ttv
5,799,12)30sin(15)30cos(15
atau 3015oo
2
o2
jj
V
V
menjadi:
menjadi:
Pada frekuensi = 500
Contoh
b).
Pada frekuensi = 500
a).
1000cos4)( 1 tti
4)0sin(4)0cos(4
atau 04oo
1
o1
jI
I
)901000cos(3)( o2 tti
3)90sin(3)90cos(3
atau 903oo
2
o2
jj
I
I
menjadi:
menjadi:
Pada frekuensi = 1000
29
b).
a).
Pada frekuensi = 1000
30
Im
Re
Jika AA
A*A
180
180 o
o
A
AAmaka negatif-nya adalah
dan konjugat dari A adalah
jba A
jba *A
jba A Jika
Fasor Negatif dan Fasor
Konjugat
|A|
a
A
|A|
a
jb A
jb *A
31
Perkalian
)( 21 ABBA
)( 212
1
B
A
B
A
B
APembagian
2121
2121
sinsincoscos
sinsincoscos
BAjBA
BAjBA
BA
BA
Penjumlahan dan Pengurangan
2BB1AAJika diketahui :
maka :
Operasi-Operasi
Fasor
32
343004213 jjj III
o1223 9,216 5
4
3tan)3()4(
I
ooo*111 4540 )04()4510( IVS
ooo*222 12045)903()3015( IVS
oo
o
2
22 1205
903
3015
I
VZ
oo
o
1
11 455.2
04
4510
I
VZ
o1 4510 V
o2 3015V
o1 04I
o2 903 I
Diketahui:
maka :
Re
I3
-4
-3
Im216,9o
5
Contoh
33
Kuliah TerbukaAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasor
Sesi 1
Sudaryatno Sudirham