sekolah menengah atas
TRANSCRIPT
SEKOLAH MENENGAH ATASLUAR BIASA
Buku Guru
Seni BudayaTunadaksa
KELAS X
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUSDAN LAYANAN KHUSUS DIRJEN DIKDASMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2016
SEKOLAH MENENGAH ATASLUAR BIASA
Buku Guru
Seni BudayaTunadaksa
KELAS X
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUSDAN LAYANAN KHUSUS DIRJEN DIKDASMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2016
Cetakan ke-1, 2016 Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Seni Budaya SMALB - Tunadaksa : Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2016.
xii, 125 hl. : ilus.; 25 cm. Untuk SMALB Kelas X
ISBN 978-602-358-472-7 (jilid lengkap) ISBN 978-602-358-473-4 (jilid I)
I. Bahasa Indonesia – Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta pada kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang – Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Kontributor
PenelaahPenyunting materi
Penyelia Penerbitan
Diterbitkan oleh
: Ulfah Saefatul Mustaqimah, S.Pd.: Drs. Usep Kustiawan, M.Sn.: (tim pengarah)
: Pusat Kurikulum dan Pembelajaran: Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kotak katalog dalam terbitan (KDT)
1
BAGIAN IPETUNJUK UMUM
A. PembelajaranPembelajaran adalah proses interaksi antar peserta
didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Indikator pencapaiann kompetensi adalah perilaku
yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan
KI-4.
1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seseorang peserta didik pada tingkat satuan
kelas. Melalui kompetensi inti, singkronisasi horizontal
berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada
kelas yang sama dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti adalah:
1. Kompetensi inti (KI) 1 untuk kompetensi sikap
spiritual;
2. Kompetensi inti (KI) 2 untuk kompetensi sikap
sosial;
3. Kompetensi inti (KI) 3 untuk kompetensi sikap
pengetahuan;
4. Kompetensi inti (KI) 4 untuk kompetensi sikap
keterampilan.
1
BAGIAN IPETUNJUK UMUM
A. PembelajaranPembelajaran adalah proses interaksi antar peserta
didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Indikator pencapaiann kompetensi adalah perilaku
yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan
KI-4.
1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seseorang peserta didik pada tingkat satuan
kelas. Melalui kompetensi inti, singkronisasi horizontal
berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada
kelas yang sama dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti adalah:
1. Kompetensi inti (KI) 1 untuk kompetensi sikap
spiritual;
2. Kompetensi inti (KI) 2 untuk kompetensi sikap
sosial;
3. Kompetensi inti (KI) 3 untuk kompetensi sikap
pengetahuan;
4. Kompetensi inti (KI) 4 untuk kompetensi sikap
keterampilan.
i
KATA PENGANTAR
Pada tahun pelajaran 2013/2014 Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan Kurikulum
2013 secara terbatas di sekolah umum. Sementara itu,
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 untuk peserta didik
berkebutuhan khusus mulai diterapkan pada tahun
pelajaran 2014/2015.
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 merupakan
kurikulum berbasis kompetensi, di dalamnya dirumuskan
secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Kurikulum ini dikembangkan dan dilaksanakan dengan
mengakomodasi hambatan peserta didik sejak penyusunan
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Silabusnya.
Dengan kurikulum ini, diharapkan dapat mewujudkan
anak berkebutuhan khusus di Indonesia tumbuh dan
berkembang menjadi generasi yang berkarakter, kreatif, dan
produktif. Hal ini sejalan dengan komitmen bersama bahwa
hambatan pada anak berkebutuhan khusus tidak menjadi
halangan untuk menyiapkan mereka untuk menjadi individu
yang mandiri dan berkontribusi bagi pembangunan
masyarakat dan bangsa.
Untuk itu peserta didik diberi peluang untuk mencari
dan memanfaatkan sumber belajar yang ada di
lingkungannya dengan menggunakan pendekatan saintifik
yang berbasis aktivitas. Untuk mewujudkannya, pola
ii
pembelajaran berpusat pada peserta didik secara interaktif
dengan belajar kelompok dan belajar melalui jejaring.
Dalam konteks pembelajaran, guru memegang peranan
yang sangat strategis dalam mendukung pencapaian tujuan
tersebut. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013, di samping
Buku Siswa yang menjadi pegangan belajar peserta didik,
disiapkan pula Buku Guru yang membantu para guru di
sekolah dalam menggunakan Buku Siswa.
Buku Guru ini disusun dengan tujuan mengarahkan
para guru dalam menggunakan Buku Siswa. Namun
demikian, Buku Guru ini juga memberikan keleluasaan pada
guru untuk mengembangkan wawasan, ide, gagasan kreatif,
dan inovasi-inovasi yang dapat mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal dengan mengacu pada kondisi,
kebutuhan, dan muatan lokal. Buku Guru ini lebih bersifat
inspiratif bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
dengan materi sebagaimana tertuang dalam Buku Siswa.
Secara khusus Buku Guru ini dapat dimanfaatkan oleh
para guru yang mengajar peserta didik berkebutuhan yang
menggunakan Kurikulum Pendidikan Khusus baik di
Sekolah Luar Biasa maupun di sekolah umum. Secara luas
Buku Guru ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan peningkatan mutu dan layanan
pendidikan khusus di tanah air.
Penulis menyadari benar bahwa Buku Guru ini belum
sepenuhnya dapat menjadi pedoman para guru dalam
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efesien. Oleh
iii
karena itu, sebagai naskah awal buku ini memerlukan
perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus.
Dengan demikian kritik dan saran sangat penulis harapkan
dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dalam penyusunan buku ini. Mudah-
mudahan karya kecil ini dapat memberikan manfaat
terhadap perkembangan Pendidikan Khusus di Tanah Air.
Amin.
April 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................. iDAFTAR ISI ............................................................. ivBagian I Petunjuk Umum......................................... 1
A. Pembelajaran ................................................ 1
1. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
Silabus ..................................................... 1
2. Tujuan Pembelajaran ................................. 9
3. Materi Pembelajaran .................................. 10
4. Pengalaman Belajar ................................... 11
B. Penilaian Pembelajaran.................................. 14
1. Konsep Penilaian Dalam Pembelajaran....... 14
2. Karakteristik Penilaian Pembelajaran ......... 18
3. Teknik dan Instrumen Penilaian Pembelaja-
ran............................................................. 20
4. Pengolahan Hasil Penilaian dan Pelaporan. 24
C. Remedial ....................................................... 27
1. Prinsip-Prinsip Remedial ............................ 28
2. Pembelajaran Remedial .............................. 29
D. Pengayaan..................................................... 30
1. Prinsip-prinsip Pengayaan.......................... 31
2. Pembelajaran Pengayaan ........................... 32
E. Interaksi dengan Orang Tua .......................... 34
1. Interaksi Secara Langsung ......................... 35
2. Interaksi Secara Tidak Langsung ............... 35
v
Bagian II Petunjuk Khusus ............................. 37A. Kegiatan Pendahuluan ................................... 37
B. Kegiatan Inti .................................................. 38
C. Kegiatan Penutup........................................... 39
BAB I KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI DENGANMEMBENTUK OBJEK FLORA ................ 41A. Pembelajaran ....................................... 42
1. Kompetensi Dasar (KD) .................... 42
2. Indikator.......................................... 42
3. Pengalaman Belajar ......................... 42
4. Media dan Sumber Belajar ............... 42
B. Langkah-langkah Pembelajaran ............ 43
1. Kegiatan Pendahuluan ..................... 43
2. Kegiatan Inti .................................... 43
3. Kegiatan Penutup ............................ 46
C. Penilaian dan Tindak Lanjut ................ 46
1. Penilaian.......................................... 46
2. Tindak Lanjut .................................. 50
D. Interaksi dengan orang Tua ................. 50
BAB II GAMBAR KOMIK ................................. 52Peta Konsep/Materi................................... 52
A. Pembelajaran ....................................... 53
1. Kompetensi Dasar (KD) .................... 53
2. Indikator.......................................... 53
3. Pengalaman Belajar ......................... 53
4. Media dan Sumber Belajar ............... 53
vi
B. Langkah-langkah Pembelajaran............. 53
1. Kegiatan Pendahuluan ..................... 53
2. Kegiatan Inti .................................... 54
3. Kegiatan Penutup............................. 57
C. Penilaian dan Tindak Lanjut................. 57
1. Penilaian .......................................... 57
2. Tindak Lanjut .................................. 61
D. Interaksi dengan orang Tua.................. 61
BAB III LAGU DAERAH SETEMPAT ................. 63Peta Konsep/ Materi .................................. 63
A. Pembelajaran........................................ 64
1. Kompetensi Dasar (KD) .................... 64
2. Indikator .......................................... 64
3. Pengalaman Belajar.......................... 64
4. Media dan Sumber Belajar ............... 64
B. Langkah-langkah Pembelajaran............. 65
1. Kegiatan Pendahuluan ..................... 65
2. Kegiatan Inti .................................... 65
3. Kegiatan Penutup............................. 67
C. Penilaian dan Tindak Lanjut................. 67
1. Penilaian .......................................... 67
2. Tindak Lanjut .................................. 71
D. Interaksi dengan orang Tua.................. 71
BAB IV MUSIK DAERAH SETEMPAT................ 73Peta Konsep/ Materi .................................. 73
vii
A. Pembelajaran ....................................... 74
1. Kompetensi Dasar (KD) .................... 74
2. Indikator.......................................... 74
3. Pengalaman Belajar ......................... 74
4. Media dan Sumber Belajar ............... 74
B. Langkah-langkah Pembelajaran ............ 74
1. Kegiatan Pendahuluan ..................... 74
2. Kegiatan Inti .................................... 74
3. Kegiatan Penutup ............................ 78
C. Penilaian dan Tindak Lanjut ................ 79
1. Penilaian.......................................... 79
2. Tindak Lanjut .................................. 82
D. Interaksi dengan orang Tua ................. 82
BAB V TARI NUSANTARA................................ 84Peta Konsep/ Materi.................................. 84
A. Pembelajaran ....................................... 85
1. Kompetensi Dasar (KD) .................... 85
2. Indikator.......................................... 85
3. Pengalaman Belajar ......................... 85
4. Media dan Sumber Belajar ............... 85
B. Langkah-langkah Pembelajaran ............ 85
1. Kegiatan Pendahuluan ..................... 85
2. Kegiatan Inti .................................... 86
3. Kegiatan Penutup ............................ 89
C. Penilaian dan Tindak Lanjut ................ 89
1. Penilaian.......................................... 89
viii
2. Tindak Lanjut .................................. 92
D. Interaksi dengan orang Tua.................. 93
BAB VI TARI MODERN .................................... 94Peta Konsep/ Materi .................................. 94
A. Pembelajaran........................................ 94
1. Kompetensi Dasar (KD) .................... 94
2. Indikator .......................................... 94
3. Pengalaman Belajar.......................... 94
4. Media dan Sumber Belajar ............... 94
B. Langkah-langkah Pembelajaran............. 94
1. Kegiatan Pendahuluan ..................... 94
2. Kegiatan Inti .................................... 96
3. Kegiatan Penutup............................. 98
C. Penilaian dan Tindak Lanjut................. 99
1. Penilaian .......................................... 99
2. Tindak Lanjut .................................. 103
D. Interaksi dengan orang Tua.................. 104
BAB VII NASKAH DRAMA................................ 105Peta Konsep/ Materi .................................. 105
A. Pembelajaran........................................ 106
1. Kompetensi Dasar (KD) .................... 106
2. Indikator .......................................... 106
3. Pengalaman Belajar.......................... 106
4. Media dan Sumber Belajar ............... 106
B. Langkah-langkah Pembelajaran............. 107
ix
1. Kegiatan Pendahuluan ..................... 107
2. Kegiatan Inti .................................... 107
3. Kegiatan Penutup ............................ 109
C. Penilaian dan Tindak Lanjut ................ 110
1. Penilaian.......................................... 110
2. Tindak Lanjut .................................. 113
D. Interaksi dengan orang Tua ................. 114
GLOSARIUM................................................... 115DAFTAR PUSTAKA ......................................... 119RIWAYAT PENULIS......................................... 124RIWAYAT PENELAAH ..................................... 125
2
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai
kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-
masing mata pelajaran.
Tabel 1.1Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas X Tunadaksa
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerap-
kan, dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan pro-
sedural sesuai dengan
kemampuan anak ber-
kebutuhan khusus ber-
dasarkan rasa ingin-
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi,
seni budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegara-
an, dan peradaban
terkait penyebab feno-
SENI RUPA3.1 Mengenal karya seni tiga
dimensi dengan mem-
bentuk objek flora
3.2 Mengenal teknik meng-
gambar komik
SENI MUSIK3.3 Mengenal lagu daerah
setempat
3.4 Mengenal musik daerah
setempat
SENI TARI3.5 Mengenal tari nusantara
3.6 Mengenal tari modern
2
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai
kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-
masing mata pelajaran.
Tabel 1.1Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas X Tunadaksa
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerap-
kan, dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan pro-
sedural sesuai dengan
kemampuan anak ber-
kebutuhan khusus ber-
dasarkan rasa ingin-
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi,
seni budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegara-
an, dan peradaban
terkait penyebab feno-
SENI RUPA3.1 Mengenal karya seni tiga
dimensi dengan mem-
bentuk objek flora
3.2 Mengenal teknik meng-
gambar komik
SENI MUSIK3.3 Mengenal lagu daerah
setempat
3.4 Mengenal musik daerah
setempat
SENI TARI3.5 Mengenal tari nusantara
3.6 Mengenal tari modern
3
mena dan kejadian,
serta menerapkan pe-
ngetahuan prosedural
pada bidang kajian
yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk me-
mecahkan masalah.
SENI TEATER3.7 Memahami naskah dra-
ma dalam pertunjukkan
teater
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai
dengan kemampuan
anak berkebutuhan
khusus terkait dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,
dan mampu meng-
gunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
SENI RUPA4.1 Membuat Karya seni tiga
dimensi dengan mem-
bentuk obyek flora
4.2 Membuat gambar komik
SENI MUSIK4.3 Menyanyikan lagu daerah
setempat
4.4 Memainkan musik daerah
setempat
SENI TARI4.5 Memperagakan tari
nusantara
4.6 Memperagakan tari
modern
3
mena dan kejadian,
serta menerapkan pe-
ngetahuan prosedural
pada bidang kajian
yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk me-
mecahkan masalah.
SENI TEATER3.7 Memahami naskah dra-
ma dalam pertunjukkan
teater
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai
dengan kemampuan
anak berkebutuhan
khusus terkait dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,
dan mampu meng-
gunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
SENI RUPA4.1 Membuat Karya seni tiga
dimensi dengan mem-
bentuk obyek flora
4.2 Membuat gambar komik
SENI MUSIK4.3 Menyanyikan lagu daerah
setempat
4.4 Memainkan musik daerah
setempat
SENI TARI4.5 Memperagakan tari
nusantara
4.6 Memperagakan tari
modern
4
SENI TEATER4.7 Mempraktekkan naskah
drama dalam pertunjuk-kan teater
Kompetensi Dasar dapat dicapai melalui proses
pembelajaran dan pengembangan pengalaman belajar atas
dasar indikator yang dirumuskan pada setiap Kompetensi
Dasar dari Kompetensi Inti (KI) 3 pada mata pelajaran Seni
Budaya. Berikut ini adalah penjabaran silabus Seni
Budaya kelas X SMALB-D.
Tabel 1.2Silabus Seni Budaya Kelas X SMALB-D
SENI RUPAKompetensi Dasar Materi
PembelajaranKegiatan
Pembelajaran3.1. Mengenal karya
seni tiga dimensidengan memben-tuk objek flora
4.1 Membuat Karyaseni tiga di-mensi denganmembentuk ob-jek flora
• Jenis-jenis karyaseni tiga dimensidengan memben-tuk objek flora
• Pembuatan karyaseni tiga dimensidengan mem-bentuk objek flora
Mengamati karyaseni tiga dimensidengan memben-tuk objek floramelalui berbagaimedia (Majalah,Internet, Hand-phone)
Berdiskusi ten-tang jenis karyaseni tiga dimensidengan memben-tuk objek flora
Mencari danmenggali infor-masi tentangkarya seni tigadimensi denganmembentuk objekflora melalui ber-bagai media (Ma-jalah, Internet,dll)
4
SENI TEATER4.7 Mempraktekkan naskah
drama dalam pertunjuk-kan teater
Kompetensi Dasar dapat dicapai melalui proses
pembelajaran dan pengembangan pengalaman belajar atas
dasar indikator yang dirumuskan pada setiap Kompetensi
Dasar dari Kompetensi Inti (KI) 3 pada mata pelajaran Seni
Budaya. Berikut ini adalah penjabaran silabus Seni
Budaya kelas X SMALB-D.
Tabel 1.2Silabus Seni Budaya Kelas X SMALB-D
SENI RUPAKompetensi Dasar Materi
PembelajaranKegiatan
Pembelajaran3.1. Mengenal karya
seni tiga dimensidengan memben-tuk objek flora
4.1 Membuat Karyaseni tiga di-mensi denganmembentuk ob-jek flora
• Jenis-jenis karyaseni tiga dimensidengan memben-tuk objek flora
• Pembuatan karyaseni tiga dimensidengan mem-bentuk objek flora
Mengamati karyaseni tiga dimensidengan memben-tuk objek floramelalui berbagaimedia (Majalah,Internet, Hand-phone)
Berdiskusi ten-tang jenis karyaseni tiga dimensidengan memben-tuk objek flora
Mencari danmenggali infor-masi tentangkarya seni tigadimensi denganmembentuk objekflora melalui ber-bagai media (Ma-jalah, Internet,dll)
5
Kompetensi Dasar MateriPembelajaran
KegiatanPembelajaran
Membuat karyaseni tiga dimensidengan memben-tuk objek flora
Mempresentasi-kan hasil karyatiga dimensi de-ngan membentukobjek flora
3.2 Mengenal teknikmenggambarkomik
4.2 Membuat gam-bar komik
• Bermacam-macamgambar komik
• Pembuatangambar komik
Mengamati ten-tang karya komikmelalui berbagaimedia (Majalah,Internet, dll)
Berdiskusi ten-tang macam-macam gambarkomik
Mencari danmenggali infor-masi tentang kar-ya komik melaluiberbagai media(Majalah, Inter-net, dll)
Membuat gambarkomik
Mempresentasi-kan hasil karyakomik
SENI MUSIKKompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran3.3 Mengenal lagu
daerah setempat4.3 M e n y a nyikan
lagu daerah se-tempat
Jenis-jenis lagudaerah setempat.
Menyanyikan lagudaerah setempat
Menyaksikan/menyimaksajian lagudaerah setem-pat melaluiberbagai media
5
Kompetensi Dasar MateriPembelajaran
KegiatanPembelajaran
Membuat karyaseni tiga dimensidengan memben-tuk objek flora
Mempresentasi-kan hasil karyatiga dimensi de-ngan membentukobjek flora
3.2 Mengenal teknikmenggambarkomik
4.2 Membuat gam-bar komik
• Bermacam-macamgambar komik
• Pembuatangambar komik
Mengamati ten-tang karya komikmelalui berbagaimedia (Majalah,Internet, dll)
Berdiskusi ten-tang macam-macam gambarkomik
Mencari danmenggali infor-masi tentang kar-ya komik melaluiberbagai media(Majalah, Inter-net, dll)
Membuat gambarkomik
Mempresentasi-kan hasil karyakomik
SENI MUSIKKompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran3.3 Mengenal lagu
daerah setempat4.3 M e n y a nyikan
lagu daerah se-tempat
Jenis-jenis lagudaerah setempat.
Menyanyikan lagudaerah setempat
Menyaksikan/menyimaksajian lagudaerah setem-pat melaluiberbagai media
6
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran KegiatanPembelajaran(Internet,radio, kaset)
Berdiskusitentang jenis-jenis lagudaerah setem-pat
Mengumpul -kan informasitentang jenis-jenis lagudaerah setem-pat denganberbagai sum-ber.
Berlatih me-nyanyikan la-gu daerah se-tempat
Menyanyikanlagu daerahsetempat.
3.4 Mengenal musikdaerah setempat
4.4 Memainkan mu-sik daerah se-tempat
Jenis-jenis musikdaerah setempat
Permainan musikdaerah setempat
Menyaksikan/menyimaksajian musikdaerah setem-pat melaluiberbagai media(Internet,radio, kaset)
Berdiskusitentang musikdaerah setem-pat
Mengumpul -kan informasidari berbagaisumber ten-
6
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran KegiatanPembelajaran(Internet,radio, kaset)
Berdiskusitentang jenis-jenis lagudaerah setem-pat
Mengumpul -kan informasitentang jenis-jenis lagudaerah setem-pat denganberbagai sum-ber.
Berlatih me-nyanyikan la-gu daerah se-tempat
Menyanyikanlagu daerahsetempat.
3.4 Mengenal musikdaerah setempat
4.4 Memainkan mu-sik daerah se-tempat
Jenis-jenis musikdaerah setempat
Permainan musikdaerah setempat
Menyaksikan/menyimaksajian musikdaerah setem-pat melaluiberbagai media(Internet,radio, kaset)
Berdiskusitentang musikdaerah setem-pat
Mengumpul -kan informasidari berbagaisumber ten-
7
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran KegiatanPembelajarantang musikdaerah setem-pat.
Berlatih me-mainkan mu-sik daerah se-tempat
Memainkanmusik daerahsetempat
SENI TARIKompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran3.5 Mengenal tari
nusantara4.5 Memperagakan
tari nusantara
Gerak tari Nu-santara
Peragaan tari Nu-santara
Mengamatigerak tari nu-santara melaluiberbagai media(Internet, Video,handphone)
Bertanya jawabtentang geraktari nusantara
Mencari infor-masi tentanggerak tari nu-santara dariberbagai sum-ber
Berlatih untukperagaan tarinusantara
Memperagakantari nusantara
3.6 Mengenal tarimodern
4.6 Memperagakantari modern
Gerak tari modern Peragaan tari
modern
Mengamati ge-rak tari modernmelalui ber-bagai media(Internet, Video,handphone)
7
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran KegiatanPembelajarantang musikdaerah setem-pat.
Berlatih me-mainkan mu-sik daerah se-tempat
Memainkanmusik daerahsetempat
SENI TARIKompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran3.5 Mengenal tari
nusantara4.5 Memperagakan
tari nusantara
Gerak tari Nu-santara
Peragaan tari Nu-santara
Mengamatigerak tari nu-santara melaluiberbagai media(Internet, Video,handphone)
Bertanya jawabtentang geraktari nusantara
Mencari infor-masi tentanggerak tari nu-santara dariberbagai sum-ber
Berlatih untukperagaan tarinusantara
Memperagakantari nusantara
3.6 Mengenal tarimodern
4.6 Memperagakantari modern
Gerak tari modern Peragaan tari
modern
Mengamati ge-rak tari modernmelalui ber-bagai media(Internet, Video,handphone)
8
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran KegiatanPembelajaran
Bertanya jawabtentang geraktari modern
Mencariinformasi dariberbagaisumber tentanggerak tarimodern
Berlatih geraktari modern
Memperagakantari modern
SENI TEATER
Kompetensi Dasar MateriPembelajaran
KegiatanPembelajaran
3.7M e m a h a m inaskah dramadalam pertun-jukkan teater
4.7Mempraktekkannaskah dramadalam pertun-jukkan teater.
Naskah dramadalam pertun-jukkan teater
Mempraktekanmembuat nas-kah dalam per-tunjukkanteater
M e l a k u k a np e n g a m a -tan naskah dra-ma dalam per-t u n j u k k a nteater melaluiberbagai media(Internet, video,handphone)
Berdiskusi ten-tang naskahdrama dalampertunjukkan -teater
Mencari infor-masi dari ber-bagai sumbertentang naskahdrama dalamp e r g e l a r a nteater.
8
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran KegiatanPembelajaran
Bertanya jawabtentang geraktari modern
Mencariinformasi dariberbagaisumber tentanggerak tarimodern
Berlatih geraktari modern
Memperagakantari modern
SENI TEATER
Kompetensi Dasar MateriPembelajaran
KegiatanPembelajaran
3.7M e m a h a m inaskah dramadalam pertun-jukkan teater
4.7Mempraktekkannaskah dramadalam pertun-jukkan teater.
Naskah dramadalam pertun-jukkan teater
Mempraktekanmembuat nas-kah dalam per-tunjukkanteater
M e l a k u k a np e n g a m a -tan naskah dra-ma dalam per-t u n j u k k a nteater melaluiberbagai media(Internet, video,handphone)
Berdiskusi ten-tang naskahdrama dalampertunjukkan -teater
Mencari infor-masi dari ber-bagai sumbertentang naskahdrama dalamp e r g e l a r a nteater.
9
Kompetensi Dasar MateriPembelajaran
KegiatanPembelajaran
B e r l a t i hadegan dramadalam pertun-jukkan teatersesuai naskah.
Memperagakanadegan dramasesuai dengannaskah dalampertunjukkanteater.
2. Tujuan PembelajaranMata Pelajaran Seni Budaya secara khusus
bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan
rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan
kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara
menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika
dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian
pada peserta didik. Mata pelajaran Seni Budaya
memiliki tujuan khusus, yaitu;
1. menumbuhkembangkan sikap toleransi,
2. menciptakan demokrasi yang beradab,
3. menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat
majemuk,
4. mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan
5. menerapkan teknologi dalam berkreasi
6. menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai
warisan budaya Indonesia
9
Kompetensi Dasar MateriPembelajaran
KegiatanPembelajaran
B e r l a t i hadegan dramadalam pertun-jukkan teatersesuai naskah.
Memperagakanadegan dramasesuai dengannaskah dalampertunjukkanteater.
2. Tujuan PembelajaranMata Pelajaran Seni Budaya secara khusus
bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan
rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan
kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara
menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika
dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian
pada peserta didik. Mata pelajaran Seni Budaya
memiliki tujuan khusus, yaitu;
1. menumbuhkembangkan sikap toleransi,
2. menciptakan demokrasi yang beradab,
3. menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat
majemuk,
4. mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan
5. menerapkan teknologi dalam berkreasi
6. menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai
warisan budaya Indonesia
10
3. Materi PembelajaranRuang lingkup mata pelajaran Seni Budaya bagi anak
tunadaksa meliputi empat aspek seni, yaitu:
a. Seni RupaPembahasan materi dalam seni rupa pada mata
pelajaran Seni Budaya ini meliputi karya seni rupa tiga
dimensi dengan membentuk objek flora, dan proses
pembuatan karya seni rupa tiga dimensi dengan
membentuk objek flora disesuaikan dengan bahan,
media dan teknik dipelajari dan pergelaran seni rupa.
Juga karya seni rupa lain yang akan dibahas yaitu
gambar komik dan pembuatan gambar komik.
b. Seni MusikPembahasan materi dalam seni musik pada mata
pelajaran Seni Budaya ini meliputi lagu daerah,
menyanyikan lagu daerah, musik daerah dan
memainkan musik daerah.
c. Seni TariPembahasan materi dalam seni tari pada mata
pelajaran Seni Budaya ini meliputi tari daerah dan
memperagakan tari daerah, juga mengenal tari modern
dan memperagakan tari modern.
d. Seni TeaterPembahasan materi dalam seni teater pada mata
pelajaran Seni Budaya ini meliputi pemahaman naskah
drama dalam pertunjukkan teater dan mempraktek-
kan naskah drama dalam pertunjukkan teater.
10
3. Materi PembelajaranRuang lingkup mata pelajaran Seni Budaya bagi anak
tunadaksa meliputi empat aspek seni, yaitu:
a. Seni RupaPembahasan materi dalam seni rupa pada mata
pelajaran Seni Budaya ini meliputi karya seni rupa tiga
dimensi dengan membentuk objek flora, dan proses
pembuatan karya seni rupa tiga dimensi dengan
membentuk objek flora disesuaikan dengan bahan,
media dan teknik dipelajari dan pergelaran seni rupa.
Juga karya seni rupa lain yang akan dibahas yaitu
gambar komik dan pembuatan gambar komik.
b. Seni MusikPembahasan materi dalam seni musik pada mata
pelajaran Seni Budaya ini meliputi lagu daerah,
menyanyikan lagu daerah, musik daerah dan
memainkan musik daerah.
c. Seni TariPembahasan materi dalam seni tari pada mata
pelajaran Seni Budaya ini meliputi tari daerah dan
memperagakan tari daerah, juga mengenal tari modern
dan memperagakan tari modern.
d. Seni TeaterPembahasan materi dalam seni teater pada mata
pelajaran Seni Budaya ini meliputi pemahaman naskah
drama dalam pertunjukkan teater dan mempraktek-
kan naskah drama dalam pertunjukkan teater.
11
4. Pengalaman BelajarPengalaman pembelajaran yaitu berbagai aktifitas
siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi baru
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Beberapa hal
yang dapat dilakukan pendidik dalam mengembangkan
pengalaman dalam pembelajaran diantaranya:
a. Memberikan berbagai alternatif tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
b. Menyusun tugas-tugas bersama-sama dengan
siswa.
c. Memberikan informasi tentang kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan.
d. Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar
dan memberikan bimbingan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
e. Membantu siswa dalam menarik kesimpulan.
Peserta didik yang berdasarkan hasil asesmen tidak
mampu menggunakan kurikulum standar pendidikan
khusus, dapat menggunakan program pembelajaran
individual (PPI). Kriterianya ditetapkan secara
individual sesuai karakteristik peserta didik.
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal
pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar. Ketuntasan Belajar diperlukan agar
11
4. Pengalaman BelajarPengalaman pembelajaran yaitu berbagai aktifitas
siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi baru
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Beberapa hal
yang dapat dilakukan pendidik dalam mengembangkan
pengalaman dalam pembelajaran diantaranya:
a. Memberikan berbagai alternatif tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
b. Menyusun tugas-tugas bersama-sama dengan
siswa.
c. Memberikan informasi tentang kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan.
d. Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar
dan memberikan bimbingan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
e. Membantu siswa dalam menarik kesimpulan.
Peserta didik yang berdasarkan hasil asesmen tidak
mampu menggunakan kurikulum standar pendidikan
khusus, dapat menggunakan program pembelajaran
individual (PPI). Kriterianya ditetapkan secara
individual sesuai karakteristik peserta didik.
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal
pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar. Ketuntasan Belajar diperlukan agar
12
guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum
dikuasai secara tuntas.
Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta
didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang
optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat
terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat
merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya
peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal
dan bantuan yang berharga dalam proses
pembelajarannya. Namun ketuntasan belajar minimal
tidak perlu dicantumkan dalam buku rapor, hanya
menjadi catatan guru.
Mata Pelajaran Seni Budaya kelas X SMALB
Tunadaksa ini menyajikan tujuh bab pembahasan yang
dilengkapi dengan format-format penilaian.
Materi pada Buku Siswa akan dibelajarkan selama
satu tahun, disesuaikan dengan kalender pendidikan di
sekolah masing-masing.
Buku guru ini disusun berdasarkan 4 Kompetensi
Inti (KI) yang dijabarkan dalam 14 Kompetensi Dasar
(KD). Desain waktu pembelajaran yang disediakan,
seluruh bab diselesaikan dalam waktu 36 minggu
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran selama 36
minggu dibagi menjadi dua semester, semester pertama
21 minggu sudah termasuk UTS dan UAS dan semester
kedua sebanyak 15 minggu itupun termasuk UTS dan
UKK. Mata pelajaran Seni Budaya termasuk dalam
12
guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum
dikuasai secara tuntas.
Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta
didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang
optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat
terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat
merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya
peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal
dan bantuan yang berharga dalam proses
pembelajarannya. Namun ketuntasan belajar minimal
tidak perlu dicantumkan dalam buku rapor, hanya
menjadi catatan guru.
Mata Pelajaran Seni Budaya kelas X SMALB
Tunadaksa ini menyajikan tujuh bab pembahasan yang
dilengkapi dengan format-format penilaian.
Materi pada Buku Siswa akan dibelajarkan selama
satu tahun, disesuaikan dengan kalender pendidikan di
sekolah masing-masing.
Buku guru ini disusun berdasarkan 4 Kompetensi
Inti (KI) yang dijabarkan dalam 14 Kompetensi Dasar
(KD). Desain waktu pembelajaran yang disediakan,
seluruh bab diselesaikan dalam waktu 36 minggu
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran selama 36
minggu dibagi menjadi dua semester, semester pertama
21 minggu sudah termasuk UTS dan UAS dan semester
kedua sebanyak 15 minggu itupun termasuk UTS dan
UKK. Mata pelajaran Seni Budaya termasuk dalam
13
kelompok B mata pelajaran wajib dengan alokasi waktu
2 jam pelajaran × 45 menit.
Tabel 1.3Penggunaan Buku Peserta Didik
Minggu BAB KetI II III IV V VI VII1 - 4 4 Semester I5 - 8 4
9 UTS10 - 12 313 - 16 417 - 20 4
21 UAS22 - 23 2 Semester II24 - 28 5
29 UTS30 - 35 6
36 UASUntuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan
pembelajaran, pihak pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku teks
pelajaran untuk mata pelajaran Seni Budaya kelas X.
Pada Buku Siswa Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas X
disusun menjadi 7 Bab yaitu:
Bab I : Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Dengan Mem-
bentuk objek flora.
Bab II : Gambar Komik
Bab III : Lagu Daerah Setempat
Bab IV : Musik Daerah Setempat
Bab V : Tari Nusantara
Bab VI : Tari Modern
Bab VII : Naskah Drama
13
kelompok B mata pelajaran wajib dengan alokasi waktu
2 jam pelajaran × 45 menit.
Tabel 1.3Penggunaan Buku Peserta Didik
Minggu BAB KetI II III IV V VI VII1 - 4 4 Semester I5 - 8 4
9 UTS10 - 12 313 - 16 417 - 20 4
21 UAS22 - 23 2 Semester II24 - 28 5
29 UTS30 - 35 6
36 UASUntuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan
pembelajaran, pihak pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku teks
pelajaran untuk mata pelajaran Seni Budaya kelas X.
Pada Buku Siswa Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas X
disusun menjadi 7 Bab yaitu:
Bab I : Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Dengan Mem-
bentuk objek flora.
Bab II : Gambar Komik
Bab III : Lagu Daerah Setempat
Bab IV : Musik Daerah Setempat
Bab V : Tari Nusantara
Bab VI : Tari Modern
Bab VII : Naskah Drama
14
B. Penilaian Pembelajaran1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah
proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah proses
pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik dan
non-autentik.
Penilaian autentika dalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas
pada situasi yang sesungguhnya. Bentuk penilaian
autentik, mencakup penilaian berdasarkan
pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek,
produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja,
serta penilaian diri. Sedangkan bentuk penilaian non-
autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.
Bentuk penilaian hasil belajar oleh pendidik
diuraikan sebagai berikut.
a. Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan
peserta didik selama mengikuti proses
pembelajaran.
14
B. Penilaian Pembelajaran1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah
proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah proses
pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik dan
non-autentik.
Penilaian autentika dalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas
pada situasi yang sesungguhnya. Bentuk penilaian
autentik, mencakup penilaian berdasarkan
pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek,
produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja,
serta penilaian diri. Sedangkan bentuk penilaian non-
autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.
Bentuk penilaian hasil belajar oleh pendidik
diuraikan sebagai berikut.
a. Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan
peserta didik selama mengikuti proses
pembelajaran.
15
b. Tugas lapangan adalah penilaian atas proses dan
hasil pengerjaan tugas yang dilakukan secara
mandiri dan/atau kelompok.
c. Portofolio adalah penilaian berbasis portofolio
merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta
didik termasuk penugasan perseorangan
dan/atau kelompok didalam dan/atau di luar
kelas dalam kurun waktu tertentu.
d. Projek adalah penilaian terhadap suatu tugas
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pelaksanaan, pengolahan data, sampai pelaporan.
e. Produk, penilaian terhadap peserta didik dalam
mengontrol proses, memanfaatkan/ menggunakan
bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja
praktik, kualitas estitika dari produk sebagai hasil
penugasan.
f. Jurnal adalah penilaian terhadap kumpulan
rekaman catatan guru dan/atau tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah.
g. Kerja laboratorium merupakan serangkaian
proses penilaian kegiatan laboratorium/bengkel.
h. Unjuk kerja adalah penilaian yang menuntut
respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas.
i. Penilaian diri adalah teknik penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
15
b. Tugas lapangan adalah penilaian atas proses dan
hasil pengerjaan tugas yang dilakukan secara
mandiri dan/atau kelompok.
c. Portofolio adalah penilaian berbasis portofolio
merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta
didik termasuk penugasan perseorangan
dan/atau kelompok didalam dan/atau di luar
kelas dalam kurun waktu tertentu.
d. Projek adalah penilaian terhadap suatu tugas
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pelaksanaan, pengolahan data, sampai pelaporan.
e. Produk, penilaian terhadap peserta didik dalam
mengontrol proses, memanfaatkan/ menggunakan
bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja
praktik, kualitas estitika dari produk sebagai hasil
penugasan.
f. Jurnal adalah penilaian terhadap kumpulan
rekaman catatan guru dan/atau tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah.
g. Kerja laboratorium merupakan serangkaian
proses penilaian kegiatan laboratorium/bengkel.
h. Unjuk kerja adalah penilaian yang menuntut
respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas.
i. Penilaian diri adalah teknik penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
16
sendiri sebelum ulangan oleh peserta didik secara
reflektif.
j. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik.
k. Ulangan harian merupakan kegiatan yang
dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu subtema.
l. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur semua muatan pembelajaranyang
diselesaikan dalam paruh pertama semester atau
dalam kurun waktu: 8-9 minggu.
m. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Selain penilaian di atas, ada
beberapa jenis penilaian antara lain:
1) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya
disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi
16
sendiri sebelum ulangan oleh peserta didik secara
reflektif.
j. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik.
k. Ulangan harian merupakan kegiatan yang
dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu subtema.
l. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur semua muatan pembelajaranyang
diselesaikan dalam paruh pertama semester atau
dalam kurun waktu: 8-9 minggu.
m. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Selain penilaian di atas, ada
beberapa jenis penilaian antara lain:
1) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya
disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi
17
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi
Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
2) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang
selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
3) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan
pengukuran pencapaian kompetensi yang
diujikan setelah menyelesaikan seluruh
program pembelajaran. Penilaian dilakukan
secara holistik meliputi aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan untuk setiap
jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses) maupun
setelah pembelajaran usai dilaksanakan
(penilaian hasil belajar).
2. Karakteristik Penilaian PembelajaranPenilaian dalam Kurikulum Pendidikan Khusus
2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Belajar Tuntas
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah
peserta didik dapat mencapai kompetensi yang
17
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi
Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
2) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang
selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
3) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan
pengukuran pencapaian kompetensi yang
diujikan setelah menyelesaikan seluruh
program pembelajaran. Penilaian dilakukan
secara holistik meliputi aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan untuk setiap
jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses) maupun
setelah pembelajaran usai dilaksanakan
(penilaian hasil belajar).
2. Karakteristik Penilaian PembelajaranPenilaian dalam Kurikulum Pendidikan Khusus
2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Belajar Tuntas
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah
peserta didik dapat mencapai kompetensi yang
18
ditentukan, asalkan peserta didik mendapat
bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan
yang dibutuhkan.Peserta didik yang belajar lambat
perlu diberi waktu lebih lama untukmateri yang
sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
Untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan
(KI-3 dan KI-4), pesertadidik tidak diperkenankan
mengerjakan pekerjaan atau kompetensiberikutnya,
sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
proseduryang benar dan hasil yang baik.
b. Autentik
Memandang penilaian dan pembelajaran sebagai dua
hal yang salingberkaitan.Penilaian Autentik harus
mencerminkan masalah dunia nyatabukan dunia
sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria
holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian
Autentik tidak hanya mengukur apa yang
diketahuioleh peserta didik, tetapi lebih menekankan
mengukur apa yang dapatdilakukan oleh peserta
didik.
c. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai
penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran
yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar
18
ditentukan, asalkan peserta didik mendapat
bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan
yang dibutuhkan.Peserta didik yang belajar lambat
perlu diberi waktu lebih lama untukmateri yang
sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
Untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan
(KI-3 dan KI-4), pesertadidik tidak diperkenankan
mengerjakan pekerjaan atau kompetensiberikutnya,
sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
proseduryang benar dan hasil yang baik.
b. Autentik
Memandang penilaian dan pembelajaran sebagai dua
hal yang salingberkaitan.Penilaian Autentik harus
mencerminkan masalah dunia nyatabukan dunia
sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria
holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian
Autentik tidak hanya mengukur apa yang
diketahuioleh peserta didik, tetapi lebih menekankan
mengukur apa yang dapatdilakukan oleh peserta
didik.
c. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai
penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran
yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar
19
peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk
penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan
secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, atau
ulangan kenaikan kelas).
d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis,
lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek,
pengamatan, dan penilaian diri.
e. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan
Acuan Kriteria yang merupakan penilaian kemajuan
peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian
kompetensi (KCK) yang ditetapkan. Skor yang
diperoleh dari hasil suatu penilaian baik yang
formatif maupun sumatif seorang peserta didik tidak
dibandingkan dengan skor peserta didik lainnya
namun dibandingkan dengan penguasaan
kompetensi yang dipersyaratkan. Bagi yang belum
berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan
mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan
setelah suatu kegiatan penilaian (bukan di akhir
semester) baik secara individual, kelompok, maupun
kelas. Bagi mereka yang berhasil dapat diberi
program pengayaan sesuai dengan waktu yang
tersedia baik secara individual maupun kelompok.
19
peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk
penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan
secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, atau
ulangan kenaikan kelas).
d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis,
lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek,
pengamatan, dan penilaian diri.
e. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan
Acuan Kriteria yang merupakan penilaian kemajuan
peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian
kompetensi (KCK) yang ditetapkan. Skor yang
diperoleh dari hasil suatu penilaian baik yang
formatif maupun sumatif seorang peserta didik tidak
dibandingkan dengan skor peserta didik lainnya
namun dibandingkan dengan penguasaan
kompetensi yang dipersyaratkan. Bagi yang belum
berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan
mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan
setelah suatu kegiatan penilaian (bukan di akhir
semester) baik secara individual, kelompok, maupun
kelas. Bagi mereka yang berhasil dapat diberi
program pengayaan sesuai dengan waktu yang
tersedia baik secara individual maupun kelompok.
20
Program pengayaan merupakan pendalaman atau
perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
3. Teknik dan Instrumen Penilaian PembelajaranTeknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk
menilai kompetensi pada aspek pengetahuan adalah
sebagai berikut:
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda,
isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Instrumen penugasan sering digunakan pada mata
pelajaran Seni Budaya, khususnya pada
komptensi yang menekankan kepada apresiasi
seni.
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk
menilai kompetensi pada aspek Keterampilan adalah
sebagai berikut:
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut
respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi. Tes praktik sangat umum digunakan
untuk mengukur kompetensi keterampilan dalam
20
Program pengayaan merupakan pendalaman atau
perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
3. Teknik dan Instrumen Penilaian PembelajaranTeknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk
menilai kompetensi pada aspek pengetahuan adalah
sebagai berikut:
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda,
isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Instrumen penugasan sering digunakan pada mata
pelajaran Seni Budaya, khususnya pada
komptensi yang menekankan kepada apresiasi
seni.
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk
menilai kompetensi pada aspek Keterampilan adalah
sebagai berikut:
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut
respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi. Tes praktik sangat umum digunakan
untuk mengukur kompetensi keterampilan dalam
21
mengekspresikan dan berkarya seni.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks)
yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu. Penilaian projek dalam
pembelajaran Seni Budaya dapat dilakukan guru
pada kegiatan pameran atau pergelaran seni,
selain itu juga dapat dalam bentuk membuat
laporan, ulasan atau kritik seni yang
dipresentasikan siswa. Pada penilaian projek
setidaknya ada 3 hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik,
mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
b) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam
pembelajaran.
c) Keaslian
Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek siswa.
Penilaian Projek dilakukan mulai dari
21
mengekspresikan dan berkarya seni.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks)
yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu. Penilaian projek dalam
pembelajaran Seni Budaya dapat dilakukan guru
pada kegiatan pameran atau pergelaran seni,
selain itu juga dapat dalam bentuk membuat
laporan, ulasan atau kritik seni yang
dipresentasikan siswa. Pada penilaian projek
setidaknya ada 3 hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik,
mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
b) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam
pembelajaran.
c) Keaslian
Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek siswa.
Penilaian Projek dilakukan mulai dari
22
perencanaan, proses pengerjaan sampai
dengan akhir projek. Untuk itu perlu
memperhatikan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat juga
menggunakan rating scale dan checklist.
3) Penilaian produk adalah penilaian terhadap
proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan
siswa membuat produk- produk teknologi dan
seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat
dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan
setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian
kemampuan siswa dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan,
dan mendesain produk.
b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi:
penilaian kemampuan siswa dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi:
penilaian produk yang dihasilkan siswa sesuai
kriteria yang ditetapkan.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara
holistik atau analitik.
22
perencanaan, proses pengerjaan sampai
dengan akhir projek. Untuk itu perlu
memperhatikan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat juga
menggunakan rating scale dan checklist.
3) Penilaian produk adalah penilaian terhadap
proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan
siswa membuat produk- produk teknologi dan
seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat
dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan
setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian
kemampuan siswa dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan,
dan mendesain produk.
b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi:
penilaian kemampuan siswa dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi:
penilaian produk yang dihasilkan siswa sesuai
kriteria yang ditetapkan.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara
holistik atau analitik.
23
a) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan
keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal.
b) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek
produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
Tabel 1.4Contoh Penilaian Produk
No. Aspek PenilaianSkor
1 2 3 4
Membuat Karya Tiga Dimensi
1 Perencanaan
2 Proses Pelaksanaan
3 Hasil
4) Penilaian portofolio adalah penilaian yang
dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya siswa dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui
minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas siswa dalam kurun waktu tertentu.
Penilaian portofolio diberikan agar karya
siswa didokumentasikan dengan baik sebagai
pendukung dalam kemampuan menilai
kemampuan diri. Portofolio dalam mata
23
a) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan
keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal.
b) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek
produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
Tabel 1.4Contoh Penilaian Produk
No. Aspek PenilaianSkor
1 2 3 4
Membuat Karya Tiga Dimensi
1 Perencanaan
2 Proses Pelaksanaan
3 Hasil
4) Penilaian portofolio adalah penilaian yang
dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya siswa dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui
minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas siswa dalam kurun waktu tertentu.
Penilaian portofolio diberikan agar karya
siswa didokumentasikan dengan baik sebagai
pendukung dalam kemampuan menilai
kemampuan diri. Portofolio dalam mata
24
pelajaran Seni Budaya dapat berupa
kumpulan hasil karya Seni Rupa atau karya-
karya seni dalam bentuk VCD dan deskripsi
karya seni.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan
portofolio sebagai berikut:
a) masing-masing peserta didik memiliki portofolio
sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar
siswa setiap muatan pelajaran atau setiap
kompetensi.
b) menentukan hasil kerja apa yang perlu
dikumpulkan/disimpan.
c) sewaktu waktu peserta didik diharuskan
membaca catatan guru yang berisi komentar,
masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus
dilakukan peserta didik dalam rangka
memperbaiki hasil kerja dan sikap.
d) peserta didik dengan kesadaran sendiri
menindaklanjuti catatan guru.
e) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang
dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal,
sehingga perkembangan kemajuan belajar
peserta didik dapat terlihat.
4. Pengolahan Hasil Penilaian dan PelaporanPelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh
Pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang
24
pelajaran Seni Budaya dapat berupa
kumpulan hasil karya Seni Rupa atau karya-
karya seni dalam bentuk VCD dan deskripsi
karya seni.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan
portofolio sebagai berikut:
a) masing-masing peserta didik memiliki portofolio
sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar
siswa setiap muatan pelajaran atau setiap
kompetensi.
b) menentukan hasil kerja apa yang perlu
dikumpulkan/disimpan.
c) sewaktu waktu peserta didik diharuskan
membaca catatan guru yang berisi komentar,
masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus
dilakukan peserta didik dalam rangka
memperbaiki hasil kerja dan sikap.
d) peserta didik dengan kesadaran sendiri
menindaklanjuti catatan guru.
e) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang
dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal,
sehingga perkembangan kemajuan belajar
peserta didik dapat terlihat.
4. Pengolahan Hasil Penilaian dan PelaporanPelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh
Pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang
25
dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar siswa serta
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penghitungan nilai capaian kompetensi peserta
didik secara kuantitatif, dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM),
sebagai pertimbangan untuk melakukan program
remedial.
Penghitungan nilai capaian kompetensi peserta
didik dalam satu semester secara kuantitatif, dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung Nilai Ulangan Harian (NUH)
NUH diperoleh dari hasil ulangan harian, yang
dilaksanakan melalui tes tulis, tes lesan, dan
penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru.
2) Menghitung Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS)
NUTS diperoleh dari hasil tes tulis dan/atau
praktek yang dilaksanakan pada tengah semester.
Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh
kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan
saat pelaksanaan UTS.
3) Menghitung Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS)
NUAS diperoleh dari hasil tes tulis dan/atau praktek
yang dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS
mencakup seluruh kompetensi pada semester
tersebut.
25
dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar siswa serta
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penghitungan nilai capaian kompetensi peserta
didik secara kuantitatif, dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM),
sebagai pertimbangan untuk melakukan program
remedial.
Penghitungan nilai capaian kompetensi peserta
didik dalam satu semester secara kuantitatif, dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung Nilai Ulangan Harian (NUH)
NUH diperoleh dari hasil ulangan harian, yang
dilaksanakan melalui tes tulis, tes lesan, dan
penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru.
2) Menghitung Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS)
NUTS diperoleh dari hasil tes tulis dan/atau
praktek yang dilaksanakan pada tengah semester.
Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh
kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan
saat pelaksanaan UTS.
3) Menghitung Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS)
NUAS diperoleh dari hasil tes tulis dan/atau praktek
yang dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS
mencakup seluruh kompetensi pada semester
tersebut.
26
4) Menghitung nilai pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai
Ulangan Harian (NUH), Nilai Ulangan Tengah
Semester (NUTS), dan Nilai Ulangan Akhir Semester
(NUAS).
Penilaian setiap mata pelajaran meliputi
kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan
dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan
menggunakan skala 0-100 dan kompetensi
keterampilan menggunakan skala 25-100 sedangkan
kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik
(SB), Baik (B), Cukup (C) dan Kurang (K), yang dapat
dikonversi ke dalam Predikat A-D, seperti pada tabel di
bawah ini:
26
4) Menghitung nilai pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai
Ulangan Harian (NUH), Nilai Ulangan Tengah
Semester (NUTS), dan Nilai Ulangan Akhir Semester
(NUAS).
Penilaian setiap mata pelajaran meliputi
kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan
dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan
menggunakan skala 0-100 dan kompetensi
keterampilan menggunakan skala 25-100 sedangkan
kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik
(SB), Baik (B), Cukup (C) dan Kurang (K), yang dapat
dikonversi ke dalam Predikat A-D, seperti pada tabel di
bawah ini:
27
Tabel 1.5Nilai Ketuntasan Kompetensi Pengetahuan,
Keterampilan dan Sikap
Predikat Nilai KompetensiPengetahuan Keterampilan Sikap
A 96 – 100 96 – 100 Sangat BaikA- 88 – 95 88 – 95B+ 80 – 87 80 – 87 BaikB 71 – 79 71 – 79B- 63 – 70 63 – 70 CukupC+ 55 – 62 55 – 62
KurangC 46 – 54 46 – 54C- 38 – 46 38 – 46D+ 30 – 37 30 – 37D 0 – 29 25 – 29
Ketuntasan belajar aspek pengetahuan ditetapkan
dengan skor rerata 63 – 70, aspek keterampilan ditetapkan
dengan capaian optimum dengan rerata nilai 63 – 70.
Untuk kompetensi yang belum tuntas, maka dapat
dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum
melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
C. RemedialProgram remedial adalah program pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
kompetensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar
tertentu. Metode yang digunakan dalam pembelajaran
remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
Media belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami
27
Tabel 1.5Nilai Ketuntasan Kompetensi Pengetahuan,
Keterampilan dan Sikap
Predikat Nilai KompetensiPengetahuan Keterampilan Sikap
A 96 – 100 96 – 100 Sangat BaikA- 88 – 95 88 – 95B+ 80 – 87 80 – 87 BaikB 71 – 79 71 – 79B- 63 – 70 63 – 70 CukupC+ 55 – 62 55 – 62
KurangC 46 – 54 46 – 54C- 38 – 46 38 – 46D+ 30 – 37 30 – 37D 0 – 29 25 – 29
Ketuntasan belajar aspek pengetahuan ditetapkan
dengan skor rerata 63 – 70, aspek keterampilan ditetapkan
dengan capaian optimum dengan rerata nilai 63 – 70.
Untuk kompetensi yang belum tuntas, maka dapat
dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum
melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
C. RemedialProgram remedial adalah program pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
kompetensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar
tertentu. Metode yang digunakan dalam pembelajaran
remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
Media belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami
28
kompetensi dasar yang dirasa sulit. Alat evaluasi yang
digunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang
dialami peserta didik.
1. Prinsip-prinsip RemedialPrinsip yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai
pelayanan khusus antara lain:
a. Adaptif, pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai
dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar
masing-masing.
b. Interaktif, Pembelajaran remedial hendaknya
melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif
berinteraksi dengan peserta didik dan selalu
memberikan monitoring dan pengawasan agar
mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya.
c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan
penilaian
d. Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai
metode pembelajaran dan metode penilaian yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik.
e. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
f. Umpan balik berupa informasi yang diberikan
kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya
perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat
menghindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut.
28
kompetensi dasar yang dirasa sulit. Alat evaluasi yang
digunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang
dialami peserta didik.
1. Prinsip-prinsip RemedialPrinsip yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai
pelayanan khusus antara lain:
a. Adaptif, pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai
dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar
masing-masing.
b. Interaktif, Pembelajaran remedial hendaknya
melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif
berinteraksi dengan peserta didik dan selalu
memberikan monitoring dan pengawasan agar
mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya.
c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan
penilaian
d. Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai
metode pembelajaran dan metode penilaian yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik.
e. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
f. Umpan balik berupa informasi yang diberikan
kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya
perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat
menghindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut.
29
g. Pelayanan sepanjang waktu
h. Pembelajaran remedial dilakukan secara
berkesinambungan dan harus selalu tersedia
programnya agar setiap saat peserta didik dapat
2. Pembelajaran RemedialDalam peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian, setiap pendidik hendaknya memperhatikan
prinsip perbedaan individu (kemampuan awal,
kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat,
motivasi belajar, gaya belajar), maka program
pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/ hak anak. Dalam program pembelajaran
remedial guru akan membantu peserta didik, untuk
memahami kesulitan belajar yang dihadapinya,
mngatasi kesulitannya tersebut dengan memperbaiki
cara belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil
belajar yang optimal.
Mengacu pada Peraturan Menteri dan Kebudayaan
No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses: “Hasil
penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk
merencanakan program perbaikan (remedial),
pengayaan (enrichment) atau pelayanan konseling.
Penilaian yang dimaksud adalah tidak terpaku
pada hasil tes (ulangan harian) pada KD tertentu.
Penilaian juga bisa dilakukan ketika proses
29
g. Pelayanan sepanjang waktu
h. Pembelajaran remedial dilakukan secara
berkesinambungan dan harus selalu tersedia
programnya agar setiap saat peserta didik dapat
2. Pembelajaran RemedialDalam peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian, setiap pendidik hendaknya memperhatikan
prinsip perbedaan individu (kemampuan awal,
kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat,
motivasi belajar, gaya belajar), maka program
pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/ hak anak. Dalam program pembelajaran
remedial guru akan membantu peserta didik, untuk
memahami kesulitan belajar yang dihadapinya,
mngatasi kesulitannya tersebut dengan memperbaiki
cara belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil
belajar yang optimal.
Mengacu pada Peraturan Menteri dan Kebudayaan
No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses: “Hasil
penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk
merencanakan program perbaikan (remedial),
pengayaan (enrichment) atau pelayanan konseling.
Penilaian yang dimaksud adalah tidak terpaku
pada hasil tes (ulangan harian) pada KD tertentu.
Penilaian juga bisa dilakukan ketika proses
30
pembelajaran berlangsung (dari aspek pengetahuan,
sikap ataupun keterampilan).
Program pembelajaran remedial dilaksanakan
sampai peserta didik mengusai kompetensi dasar yang
diharapkan (tujuan tercapai). Ketika peserta didik telah
mencapai kompetensi minimalnya (setelah program
pembelajaran remedial dilakukan), maka pembelajaran
remedial tidak perlu dilanjutkan.
Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan
secara individual atau berkelompok. Beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran remedial yaitu:
pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi,
tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya. Setelah
peserta didik mendapatkan perbaikan pembelajaran,
selanjutnya peserta didik perlu menempuh penilaian,
untuk mengatahui apakah peserta didik sudah
menguasai kompetensi dasar yang diharapkan.
D. PengayaanProgram pengayaan ini dapat diartikan pemberian
tambahan atau perluasan pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh kurikulum. Dalam program
pengayaan, media belajar harus betul-betul disiapkan
guru agar dapat memfasilitasi peserta didik untuk
30
pembelajaran berlangsung (dari aspek pengetahuan,
sikap ataupun keterampilan).
Program pembelajaran remedial dilaksanakan
sampai peserta didik mengusai kompetensi dasar yang
diharapkan (tujuan tercapai). Ketika peserta didik telah
mencapai kompetensi minimalnya (setelah program
pembelajaran remedial dilakukan), maka pembelajaran
remedial tidak perlu dilanjutkan.
Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan
secara individual atau berkelompok. Beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran remedial yaitu:
pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi,
tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya. Setelah
peserta didik mendapatkan perbaikan pembelajaran,
selanjutnya peserta didik perlu menempuh penilaian,
untuk mengatahui apakah peserta didik sudah
menguasai kompetensi dasar yang diharapkan.
D. PengayaanProgram pengayaan ini dapat diartikan pemberian
tambahan atau perluasan pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh kurikulum. Dalam program
pengayaan, media belajar harus betul-betul disiapkan
guru agar dapat memfasilitasi peserta didik untuk
31
memperkaya pengetahuan, melatih keterampilan dan
membentuk sikap yang baik.
1. Prinsip-prinsip PengayaanPrinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam program
yaitu:
a. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang
diterapkannya dengan kekhasan peserta didik,
karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan
budaya peserta didik.
b. Kegiatan yang memperkaya
Dalam menyusun materi dan mendesain
pembelajaran pengayaan, kembangkan dengan
kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan
minat, menstimulasi pertanyaan, dan sumber-
sumber yang bervariasi dan memperkaya.
c. Merencanakan metodologi yang luas dan metode
yang lebih bervariasi
Misalnya dengan memberikan project,
pengembangan minat dan aktivitas-aktivitas yang
menstimulasi. Menerapkan informasi terbaru, hasil-
hasil penelitian atau kemajuan program-program
pendidikan terkini.
31
memperkaya pengetahuan, melatih keterampilan dan
membentuk sikap yang baik.
1. Prinsip-prinsip PengayaanPrinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam program
yaitu:
a. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang
diterapkannya dengan kekhasan peserta didik,
karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan
budaya peserta didik.
b. Kegiatan yang memperkaya
Dalam menyusun materi dan mendesain
pembelajaran pengayaan, kembangkan dengan
kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan
minat, menstimulasi pertanyaan, dan sumber-
sumber yang bervariasi dan memperkaya.
c. Merencanakan metodologi yang luas dan metode
yang lebih bervariasi
Misalnya dengan memberikan project,
pengembangan minat dan aktivitas-aktivitas yang
menstimulasi. Menerapkan informasi terbaru, hasil-
hasil penelitian atau kemajuan program-program
pendidikan terkini.
32
2. Pembelajaran PengayaanProgram pengayaan dilakukan sesuai dengan
bahan kajian, muatan pelajaran yang sedang dipelajari,
seperti membaca materi diikuti dengan menulis
laporan, melakukan percobaan dan menjadi tutor
sebaya bagi teman yang memerlukan pembelajaran
remedial.
Guru mengembangkan latihan praktis dan materi
yang sedang dibahas, membuat hasil karya, melakukan
suatu proyek, membahas masalah, atau mengerjakan
permainan yang harus diselesaikan siswa. Apapun
kegiatan yang dipilih guru, hendaknya kegiatan
pengayaan tersebut menyenangkan dan
mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga
mendorong siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar menganut sistem
pembelajaran berbasis aktivitas atau kegiatan, sistem
pembelajaran tuntas serta memperhatikan dan
melayani perbedaan individual peserta didik.
Dengan memperhatikan prinsip perbedaan
individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian,
bakat potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar)
tersebut, maka program pengayaan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan atau hak anak. Guru hanya
memfasilitasi peserta didik untuk memperkaya
32
2. Pembelajaran PengayaanProgram pengayaan dilakukan sesuai dengan
bahan kajian, muatan pelajaran yang sedang dipelajari,
seperti membaca materi diikuti dengan menulis
laporan, melakukan percobaan dan menjadi tutor
sebaya bagi teman yang memerlukan pembelajaran
remedial.
Guru mengembangkan latihan praktis dan materi
yang sedang dibahas, membuat hasil karya, melakukan
suatu proyek, membahas masalah, atau mengerjakan
permainan yang harus diselesaikan siswa. Apapun
kegiatan yang dipilih guru, hendaknya kegiatan
pengayaan tersebut menyenangkan dan
mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga
mendorong siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar menganut sistem
pembelajaran berbasis aktivitas atau kegiatan, sistem
pembelajaran tuntas serta memperhatikan dan
melayani perbedaan individual peserta didik.
Dengan memperhatikan prinsip perbedaan
individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian,
bakat potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar)
tersebut, maka program pengayaan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan atau hak anak. Guru hanya
memfasilitasi peserta didik untuk memperkaya
33
wawasan dan keterampilannya serta mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Program pengayaan dilakukan ketuika peserta
didik teridentifikasi telah melamapu ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh kurikulum. Guru perlu
mengantisipasi dengan menyiapkan program-program
atau aktivitas yang sesuai dengan KD untuk
memfasilitasi peserta didik. Program pengayaan dapat
dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran
atau dilakukan di luar jam pelajaran.
Guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan
memberikan berbagai sumber belajar antara lain:
buku-buku di perpustakaan, majalah, koran, internet,
bahan praktek, demontrasi dll.
Jenis-jenis Program Pengayaan:
a. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD
yang sedang dilakasanakan yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik. Sajian yang
dimaksud contohnya: bisa berupa peristiwa sejarah,
buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara
regular tidak tercakup dalam kurikulum.
b. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta
didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman
dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam
bentuk pembelajaran mandiri.
c. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta
didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi
33
wawasan dan keterampilannya serta mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Program pengayaan dilakukan ketuika peserta
didik teridentifikasi telah melamapu ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh kurikulum. Guru perlu
mengantisipasi dengan menyiapkan program-program
atau aktivitas yang sesuai dengan KD untuk
memfasilitasi peserta didik. Program pengayaan dapat
dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran
atau dilakukan di luar jam pelajaran.
Guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan
memberikan berbagai sumber belajar antara lain:
buku-buku di perpustakaan, majalah, koran, internet,
bahan praktek, demontrasi dll.
Jenis-jenis Program Pengayaan:
a. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD
yang sedang dilakasanakan yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik. Sajian yang
dimaksud contohnya: bisa berupa peristiwa sejarah,
buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara
regular tidak tercakup dalam kurikulum.
b. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta
didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman
dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam
bentuk pembelajaran mandiri.
c. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta
didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi
34
berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pembelajaran pemecahan masalah,
penemuan, proyek dan penelitian ilmiah.
Identifikasi bidang permasalahan yang akan
dikerjakan;
Penentuan fokus masalah/ problem yang akan
dipecahkan;
Penggunaan berbagai sumber;
Pengumpulan berbagai sumber;
Analisis data;
Penyimpulan hasil investigasi.
E. Interaksi dengan Orang TuaOrang tua memiliki peranan penting dalam
pencapaian keberhasilan pendidikan anak di sekolah,
terlebih lagi orang tua peserta didik berkebutuhan khusus.
Keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama dan utama bagi seorang anak, dari lingkungan
dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia
dilahirkan berkembang menjadi dewasa.
Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam
keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan
berkembangnya watak budi pekerti dan kepribadian tiap-
tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga
inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar
untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.
34
berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pembelajaran pemecahan masalah,
penemuan, proyek dan penelitian ilmiah.
Identifikasi bidang permasalahan yang akan
dikerjakan;
Penentuan fokus masalah/ problem yang akan
dipecahkan;
Penggunaan berbagai sumber;
Pengumpulan berbagai sumber;
Analisis data;
Penyimpulan hasil investigasi.
E. Interaksi dengan Orang TuaOrang tua memiliki peranan penting dalam
pencapaian keberhasilan pendidikan anak di sekolah,
terlebih lagi orang tua peserta didik berkebutuhan khusus.
Keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama dan utama bagi seorang anak, dari lingkungan
dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia
dilahirkan berkembang menjadi dewasa.
Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam
keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan
berkembangnya watak budi pekerti dan kepribadian tiap-
tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga
inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar
untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.
35
Tujuan interaksi orang tua dan sekolah adalah
terciptanya kesamaan pemahaman, terciptanya
keseimbangan pola didik antara di sekolah dan di rumah,
terciptanya hubungan/ interaksi yang efektif bagi peserta
didik dengan orang tua.
1. Interaksi Secara LangsungInteraksi secara langsung, dapat dilakukan
dengan cara antara lain seperti berikut.
a. menghadirkan orang tua/wali siswa ke sekolah
untuk diberikan penjelasan tentang
perkembangan dan atau perilaku anaknya selama
belajar di sekolah,
b. penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang
tua, adalah salah satu bentuk upaya sekolah
untuk memberikan kesempatan kepada guru,
khususnya wali kelas untuk berinteraksi secara
langsung dengan orang tua.
2. Interaksi secara Tidak LangsungInteraksi Secara Tidak Langsung Interaksi secara
tertulis atau tidak langsung dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut ini
a. Komunikasi tertulis antara guru dan orang tua.
b. Meminta orang tua ikut memeriksa dan
menandatangani pekerjaan rumah (PR).
c. Membuka hubungan komunikasi (telepon, sms, e-
35
Tujuan interaksi orang tua dan sekolah adalah
terciptanya kesamaan pemahaman, terciptanya
keseimbangan pola didik antara di sekolah dan di rumah,
terciptanya hubungan/ interaksi yang efektif bagi peserta
didik dengan orang tua.
1. Interaksi Secara LangsungInteraksi secara langsung, dapat dilakukan
dengan cara antara lain seperti berikut.
a. menghadirkan orang tua/wali siswa ke sekolah
untuk diberikan penjelasan tentang
perkembangan dan atau perilaku anaknya selama
belajar di sekolah,
b. penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang
tua, adalah salah satu bentuk upaya sekolah
untuk memberikan kesempatan kepada guru,
khususnya wali kelas untuk berinteraksi secara
langsung dengan orang tua.
2. Interaksi secara Tidak LangsungInteraksi Secara Tidak Langsung Interaksi secara
tertulis atau tidak langsung dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut ini
a. Komunikasi tertulis antara guru dan orang tua.
b. Meminta orang tua ikut memeriksa dan
menandatangani pekerjaan rumah (PR).
c. Membuka hubungan komunikasi (telepon, sms, e-
36
mail, portal guru dan anak.
d. Upaya pemantauan terhadap siswa dalam
mengerjakan tugas individu maupun tugas
kelompok dengan membubuhkan tanda tangan
pada lembar monitoring seperti contoh berikut.
Tabel 1.6Lembar Monitoring dari Sekolah Pada Orang Tua
No. HariTanggal Materi Judul
TugasTanda tangan
Orang Tua Guru1.
2.
3.
4.
5.
Selain itu, kegiatan pekerjaan rumah yang melibatkan
orang tua dengan anak dapat dikombinasikan dengan
kunjungan guru ke rumah.
36
mail, portal guru dan anak.
d. Upaya pemantauan terhadap siswa dalam
mengerjakan tugas individu maupun tugas
kelompok dengan membubuhkan tanda tangan
pada lembar monitoring seperti contoh berikut.
Tabel 1.6Lembar Monitoring dari Sekolah Pada Orang Tua
No. HariTanggal Materi Judul
TugasTanda tangan
Orang Tua Guru1.
2.
3.
4.
5.
Selain itu, kegiatan pekerjaan rumah yang melibatkan
orang tua dengan anak dapat dikombinasikan dengan
kunjungan guru ke rumah.
37
BAGIAN IIPETUNJUK KHUSUS
Pada bagian khusus ini akan menjelaskan mengenai
panduan penggunaan buku guru dalam pelaksanaan
pembelajaran. Materi pada Buku Siswa akan dibelajarkan
selama satu tahun, disesuaikan dengan kalender pendidikan
di sekolah masing-masing.
Kegiatan pembelajaran bagi peserta didik tunadaksa
menurut Kurikulum 2013 adalah peserta didik aktif mencari
bukan lagi peserta didik menerima.
Tahap pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya meliputi:
Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup.
Penjelasan lebih rincinya adalah berikut ini.
A. Kegiatan PendahuluanKegiatan pendahuluan adalah berikut ini.
1. Guru dan peserta didik mengkondisikan suasana
belajar yang menyenangkan.
2. Peserta didik mempersiapkan fisik dan psikisnya
untuk mempersiapkan pembelajaran dengan berdoa,
mengecek kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapihan kelas, kesiapan buku tulis, dan sumber
belajar.
3. Peserta didik menerima motivasi yang membangun
dengan beragam aktivitas.
37
BAGIAN IIPETUNJUK KHUSUS
Pada bagian khusus ini akan menjelaskan mengenai
panduan penggunaan buku guru dalam pelaksanaan
pembelajaran. Materi pada Buku Siswa akan dibelajarkan
selama satu tahun, disesuaikan dengan kalender pendidikan
di sekolah masing-masing.
Kegiatan pembelajaran bagi peserta didik tunadaksa
menurut Kurikulum 2013 adalah peserta didik aktif mencari
bukan lagi peserta didik menerima.
Tahap pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya meliputi:
Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup.
Penjelasan lebih rincinya adalah berikut ini.
A. Kegiatan PendahuluanKegiatan pendahuluan adalah berikut ini.
1. Guru dan peserta didik mengkondisikan suasana
belajar yang menyenangkan.
2. Peserta didik mempersiapkan fisik dan psikisnya
untuk mempersiapkan pembelajaran dengan berdoa,
mengecek kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapihan kelas, kesiapan buku tulis, dan sumber
belajar.
3. Peserta didik menerima motivasi yang membangun
dengan beragam aktivitas.
38
4. Peserta didik mendapat pertanyaan lisan tentang
materi yang akan dipelajari sebagai bentuk apersepsi
guru.
5. Guru dan peserta didik mendiskusikan kompetensi
yang sudah dipelajari dan kompetensi yang
dikembangkan sebelumnya, berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
dalam aktivitas pembelajaran.
6. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi
yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Peserta didik mendapat penjelasan tentang garis
besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
8. Guru menyampaikan lingkup materi dan teknik
penilaian yang akan digunakan selama aktivitas
pembelajaran berlangsung.
B. Kegiatan IntiKegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
38
4. Peserta didik mendapat pertanyaan lisan tentang
materi yang akan dipelajari sebagai bentuk apersepsi
guru.
5. Guru dan peserta didik mendiskusikan kompetensi
yang sudah dipelajari dan kompetensi yang
dikembangkan sebelumnya, berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
dalam aktivitas pembelajaran.
6. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi
yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Peserta didik mendapat penjelasan tentang garis
besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
8. Guru menyampaikan lingkup materi dan teknik
penilaian yang akan digunakan selama aktivitas
pembelajaran berlangsung.
B. Kegiatan IntiKegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
39
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan
perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi
dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia
Tuhan, Jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat
aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum
dalam silabus dan RPP.
Kegiatan inti menggunakan pendekatan yang
disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan
peserta didik. Pendekatan saintifik adalah salah satu
pendekatan yang dapat digunakan guru dalam
mengembangkan aktivitas pembelajaran. Guru diberi
keleluasaan untuk mengembangkan beragam pendekatan
yang sesuai dengan kebutuhan.
Guru juga memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan proses pembelajaran secara bervariasi.
Seluruh aktifitas pembelajaran menggunakan model dan
metode yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik,
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
optimal.
C. Kegiatan PenutupKegiatan penutup adalah berikut ini.
1. Kegiatan guru bersama peserta didika. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan, dengan menjawab pertanyaan ini.
1) Apa yang dialami setelah mempelajari materi?
39
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan
perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi
dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia
Tuhan, Jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat
aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum
dalam silabus dan RPP.
Kegiatan inti menggunakan pendekatan yang
disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan
peserta didik. Pendekatan saintifik adalah salah satu
pendekatan yang dapat digunakan guru dalam
mengembangkan aktivitas pembelajaran. Guru diberi
keleluasaan untuk mengembangkan beragam pendekatan
yang sesuai dengan kebutuhan.
Guru juga memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan proses pembelajaran secara bervariasi.
Seluruh aktifitas pembelajaran menggunakan model dan
metode yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik,
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
optimal.
C. Kegiatan PenutupKegiatan penutup adalah berikut ini.
1. Kegiatan guru bersama peserta didika. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan, dengan menjawab pertanyaan ini.
1) Apa yang dialami setelah mempelajari materi?
40
2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik
dari proses pembelajaran tersebut?
3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari
materi ini bagi kalian?
4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan?
5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian
lakukan agar lebih baik?
6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
40
2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik
dari proses pembelajaran tersebut?
3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari
materi ini bagi kalian?
4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan?
5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian
lakukan agar lebih baik?
6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
41
BAB IKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI DENGAN
MEMBENTUK OBJEK FLORA
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Karya Seni Rupa TigaDimensi Dengan
Membentuk ObjekFlora
Membuat karya senirupa tiga dimensi
dengan membentukobjek flora
Teknik pembuatankarya seni rupa tiga
dimensi denganmembentuk objek flora
Pengertian karya senirupa tiga dimensi
dengan membentukobjek flora
41
BAB IKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI DENGAN
MEMBENTUK OBJEK FLORA
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Karya Seni Rupa TigaDimensi Dengan
Membentuk ObjekFlora
Membuat karya senirupa tiga dimensi
dengan membentukobjek flora
Teknik pembuatankarya seni rupa tiga
dimensi denganmembentuk objek flora
Pengertian karya senirupa tiga dimensi
dengan membentukobjek flora
42
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Mengenal karya seni rupa tiga dimensi dengan
membentuk objek flora
4.1 Membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan
membentuk obyek flora
2. Indikatora. Menjelaskan arti dari karya seni rupa tiga dimensi
b. Menjelaskan arti dari flora
c. Menyebutkan bagian apa saja dari flora yang dapat
digunakan objek karya tiga dimensi
d. Menjelaskan arti dari teknik tempa
e. Menjelaskan arti dari teknik cetak
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
membuat karya seni rupa tiga dimensi yang
membentuk objek flora.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
42
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Mengenal karya seni rupa tiga dimensi dengan
membentuk objek flora
4.1 Membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan
membentuk obyek flora
2. Indikatora. Menjelaskan arti dari karya seni rupa tiga dimensi
b. Menjelaskan arti dari flora
c. Menyebutkan bagian apa saja dari flora yang dapat
digunakan objek karya tiga dimensi
d. Menjelaskan arti dari teknik tempa
e. Menjelaskan arti dari teknik cetak
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
membuat karya seni rupa tiga dimensi yang
membentuk objek flora.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
43
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-11) Mengamati gambar-gambar karya seni rupa tiga
dimensi berbagai objek
2) Membedakan antara karya seni rupa tiga dimensi
dan objek flora
3) Membaca teks bacaan tentang karya seni rupa
tiga dimensi dengan membentuk objek flora
4) Mencari contoh-contoh gambar karya seni rupa
tiga dimensi lainnya.
5) Membuat pertanyaan dan mendiskusikannya
dengan teman sekelas.
6) Mengisi table sesuai dengan pengamatan
7) Menempelkan hasil karya pada tabel yang telah
disediakan.
43
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-11) Mengamati gambar-gambar karya seni rupa tiga
dimensi berbagai objek
2) Membedakan antara karya seni rupa tiga dimensi
dan objek flora
3) Membaca teks bacaan tentang karya seni rupa
tiga dimensi dengan membentuk objek flora
4) Mencari contoh-contoh gambar karya seni rupa
tiga dimensi lainnya.
5) Membuat pertanyaan dan mendiskusikannya
dengan teman sekelas.
6) Mengisi table sesuai dengan pengamatan
7) Menempelkan hasil karya pada tabel yang telah
disediakan.
44
Pertemuan ke-21) Membaca teks bacaan tentang teknik pembuatan
karya seni rupa tiga dimensi dengan membentuk
objek flora.
2) Menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
3) Setelah melakukan pengamatan dilingkungan
sekitar, siswa mendiskusikannya di kelas.
4) Menyimpulkan hasil penemuan.
Pertemuan ke-31) Membaca teks bacaan tentang membuat karya
seni rupa tiga dimensi dengan membentuk objek
flora.
2) Membaca materi cara-cara membuat kerajinan
tangan dari benda-benda limbah.
3) Mencari informasi mengenai barang bekas yang
bisa dijadikan karya yang kreatif.
Setelah mengikuti pembelajaran diatas!
1. Dapatkah kamu menyebutkan teknik-
teknik dalam membuat karya seni rupa
tiga dimensi?
2. Perhatikan kembali benda-benda di
sekitar kamu, tunjukkan benda apa saja
yang termasuk karya seni rupa tiga
dimensi?
44
Pertemuan ke-21) Membaca teks bacaan tentang teknik pembuatan
karya seni rupa tiga dimensi dengan membentuk
objek flora.
2) Menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
3) Setelah melakukan pengamatan dilingkungan
sekitar, siswa mendiskusikannya di kelas.
4) Menyimpulkan hasil penemuan.
Pertemuan ke-31) Membaca teks bacaan tentang membuat karya
seni rupa tiga dimensi dengan membentuk objek
flora.
2) Membaca materi cara-cara membuat kerajinan
tangan dari benda-benda limbah.
3) Mencari informasi mengenai barang bekas yang
bisa dijadikan karya yang kreatif.
Setelah mengikuti pembelajaran diatas!
1. Dapatkah kamu menyebutkan teknik-
teknik dalam membuat karya seni rupa
tiga dimensi?
2. Perhatikan kembali benda-benda di
sekitar kamu, tunjukkan benda apa saja
yang termasuk karya seni rupa tiga
dimensi?
45
4) Berdiskusi tentang karya seni rupa tiga dimensi
apa yang akan dibuat.
5) Menarik kesimpulan benda yang akan dibuat.
6) Mencari informasi tentang benda yang akan
dibuat.
Pertemuan ke-41) Setelah membuat kesimpulan benda apa yang
akan dibuat.
2) Persiapan membuat karya seni rupa tiga dimensi
dengan objek flora
3) Membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan
objek flora.
4) Menceritakan pengalaman setelah membuat
sebuah karya seni rupa tiga dimensi.
5) Mengerjakan uji kompetensi yang ada pada buku
siswa.
Carilah barang-barang bekas atau limbah
yang ada di daerahmu, jangan sampai
mencari yang sulit dicari. Agar benda-benda
tersebut dapat berguna dan mempunyai nilai
keindahan. Namun tema utama nya yaitu
membuat karya tiga dimendi dengan
membentuk objek flora.
45
4) Berdiskusi tentang karya seni rupa tiga dimensi
apa yang akan dibuat.
5) Menarik kesimpulan benda yang akan dibuat.
6) Mencari informasi tentang benda yang akan
dibuat.
Pertemuan ke-41) Setelah membuat kesimpulan benda apa yang
akan dibuat.
2) Persiapan membuat karya seni rupa tiga dimensi
dengan objek flora
3) Membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan
objek flora.
4) Menceritakan pengalaman setelah membuat
sebuah karya seni rupa tiga dimensi.
5) Mengerjakan uji kompetensi yang ada pada buku
siswa.
Carilah barang-barang bekas atau limbah
yang ada di daerahmu, jangan sampai
mencari yang sulit dicari. Agar benda-benda
tersebut dapat berguna dan mempunyai nilai
keindahan. Namun tema utama nya yaitu
membuat karya tiga dimendi dengan
membentuk objek flora.
46
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanI. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Seni rupa yang memiliki panjang, lebar, dan
tinggi atau volume disebut . . .
a. Seni rupa dua dimensi
b. Seni rupa tiga dimensi
c. Seni rupa murni
d. Seni rupa terapan
e. Seni rupa
2. Seni yang pembuatannya dengan
menggunakan teknik ukir adalah . . .
a. Seni patung
b. Seni lukis
c. Seni grafis
d. Seni fotografi
e. Seni meronce
46
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanI. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Seni rupa yang memiliki panjang, lebar, dan
tinggi atau volume disebut . . .
a. Seni rupa dua dimensi
b. Seni rupa tiga dimensi
c. Seni rupa murni
d. Seni rupa terapan
e. Seni rupa
2. Seni yang pembuatannya dengan
menggunakan teknik ukir adalah . . .
a. Seni patung
b. Seni lukis
c. Seni grafis
d. Seni fotografi
e. Seni meronce
47
3. Karya seni yang dibuat hanya untuk dinikmati
nilai keindahannya saja, disebut . . .
a. Karya seni murni
b. Karya seni terapan
c. Karya seni dua dimensi
d. Karya seni tiga dimensi
e. Karya seni
4. Yang tidak termasuk ke dalam teknik dalam
pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yaitu
. . .
a. Teknik menganyam
b. Teknik pahat
c. Teknik merakit
d. Teknik menggambar
e. Teknik membutsir
5. Karya seni yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, disebut...
a. Karya seni murni
b. Karya seni terapan
c. Karya seni dua dimensi
d. Karya seni tiga dimensi
e. Karya seni
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5= ℎ × 10047
3. Karya seni yang dibuat hanya untuk dinikmati
nilai keindahannya saja, disebut . . .
a. Karya seni murni
b. Karya seni terapan
c. Karya seni dua dimensi
d. Karya seni tiga dimensi
e. Karya seni
4. Yang tidak termasuk ke dalam teknik dalam
pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yaitu
. . .
a. Teknik menganyam
b. Teknik pahat
c. Teknik merakit
d. Teknik menggambar
e. Teknik membutsir
5. Karya seni yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, disebut...
a. Karya seni murni
b. Karya seni terapan
c. Karya seni dua dimensi
d. Karya seni tiga dimensi
e. Karya seni
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5= ℎ × 100
48
Kunci Jawaban1. b
2. a
3. a
4. d
5. b
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa arti dari karya seni rupa tiga dimensi?
2. Apa arti dari flora?
3. Bagian apa saja dari flora yang dapat digunakan
objek karya tiga dimensi?
4. Apa arti dari teknik tempa?
5. Apa arti dari teknik cetak?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10= ℎ × 100Kunci Jawaban1. Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni
yang tidak hanya dibatasi sisi, panjang, lebar dan
tinggi, akan tetapi dibatasi juga oleh kedalaman.
2. Flora artinya tumbuh-tumbuhan
3. Bunga, Daun, Batang, ranting dan Akar
48
Kunci Jawaban1. b
2. a
3. a
4. d
5. b
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa arti dari karya seni rupa tiga dimensi?
2. Apa arti dari flora?
3. Bagian apa saja dari flora yang dapat digunakan
objek karya tiga dimensi?
4. Apa arti dari teknik tempa?
5. Apa arti dari teknik cetak?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10= ℎ × 100Kunci Jawaban1. Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni
yang tidak hanya dibatasi sisi, panjang, lebar dan
tinggi, akan tetapi dibatasi juga oleh kedalaman.
2. Flora artinya tumbuh-tumbuhan
3. Bunga, Daun, Batang, ranting dan Akar
49
4. Teknik tempa yaitu teknik yang digunakan untuk
membuat benda-benda dari logam atau teknik
membentuk.
5. Teknik cetak yaitu teknik mencetak yang dibagi ke
dalam dua cara yaitu tuang berulang dan tuang
sekali.
KeterampilanBuatlah karya tiga dimensi dengan membentuk objek
flora!
NO NamaSiswa
Perencanaan Proses Pembuatan Hasil/ProdukJMlSkor
Membuatdesain
Teknikmembuat
Memilihalat kerapihan warna
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 11.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ20 × 100
49
4. Teknik tempa yaitu teknik yang digunakan untuk
membuat benda-benda dari logam atau teknik
membentuk.
5. Teknik cetak yaitu teknik mencetak yang dibagi ke
dalam dua cara yaitu tuang berulang dan tuang
sekali.
KeterampilanBuatlah karya tiga dimensi dengan membentuk objek
flora!
NO NamaSiswa
Perencanaan Proses Pembuatan Hasil/ProdukJMlSkor
Membuatdesain
Teknikmembuat
Memilihalat kerapihan warna
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 11.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ20 × 100
50
2. Tindak LanjutRemediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam membuat karya
tiga dimensi, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, kunjungan ke rumah, atau media sosial lainnya.
Guru juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
50
2. Tindak LanjutRemediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam membuat karya
tiga dimensi, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, kunjungan ke rumah, atau media sosial lainnya.
Guru juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
51
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
51
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
52
BAB IIGAMBAR KOMIK
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
PengertianGambar Komik
GambarKomik
MembuatGambarKomik
Macam-MacamGambar Komik
52
BAB IIGAMBAR KOMIK
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
PengertianGambar Komik
GambarKomik
MembuatGambarKomik
Macam-MacamGambar Komik
53
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Mengenal teknik menggambar komik
4.2 Membuat gambar komik
2. Indikatora. Menjelaskan arti dari gambar
b. Menjelaskan arti dari proporsi
c. Menyebutkan macam-macam gambar komik
d. Menjelaskan dasar pembuatan gambar wajah dalam
komik
e. Menjelaskan maksud dari manga
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
membuat gambar komik.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
53
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Mengenal teknik menggambar komik
4.2 Membuat gambar komik
2. Indikatora. Menjelaskan arti dari gambar
b. Menjelaskan arti dari proporsi
c. Menyebutkan macam-macam gambar komik
d. Menjelaskan dasar pembuatan gambar wajah dalam
komik
e. Menjelaskan maksud dari manga
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
membuat gambar komik.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
54
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran yang
berkaitan dengan gambar komik.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke 51) Mencari contoh macam-macam gambar pada
komik dari internet, media cetak, buku dan lain-
lain.
2) Menuliskan hasil penemuan pada tabel yang telah
disediakan.
3) Membaca teks bacaan tentang gambar komik
meliputi penentuan karakter, penentuan watak,
menuangkan dalam gambar meliputi penentuan
proporsi, ekspresi wajah, eksyen, frame, dan style.
4) Menanyakan materi yang tidak dimengerti setelah
membaca teks bacaan tentang gambar komik.
5) Diskusikan bersama teman.
Pertemuan ke 61) Membaca teks bacaan mengenai macam-macam
gambar komik.
2) Membedakan ciri khas komik Jepang dan komik
Amerika.
54
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran yang
berkaitan dengan gambar komik.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke 51) Mencari contoh macam-macam gambar pada
komik dari internet, media cetak, buku dan lain-
lain.
2) Menuliskan hasil penemuan pada tabel yang telah
disediakan.
3) Membaca teks bacaan tentang gambar komik
meliputi penentuan karakter, penentuan watak,
menuangkan dalam gambar meliputi penentuan
proporsi, ekspresi wajah, eksyen, frame, dan style.
4) Menanyakan materi yang tidak dimengerti setelah
membaca teks bacaan tentang gambar komik.
5) Diskusikan bersama teman.
Pertemuan ke 61) Membaca teks bacaan mengenai macam-macam
gambar komik.
2) Membedakan ciri khas komik Jepang dan komik
Amerika.
55
3) Menanyakan hal-hal yang tidak difahami.
4) Melakukan diskusi bersama teman sekelas.
5) Menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Pertemuan ke-71) Membaca teks bacaan tentang membuat gambar
komik.
2) Belajar menggambar kepala, mata, hidung, mulut,
telinga dan rambut.
3) Melakukan latihan secara terus menerus sampai
menghasilkan karya yang mengesankan.
4) Belajar menggambar pola dari gambar komik.
Terdapat tiga pola gambar yang akan dipelajari
yaitu gambar wajah yang tampak dari depan,
gambar wajah yang tampak dari ¾ depan dan
gambar wajah yang nampak dari samping.
5) Mencari informasi mengenai pembuatan gambar
komik dari sumber lain.
Setelah kamu membaca materi yang
berkaitan dengan komik, tanyakan pada
gurumu apabila ada hal-hal yang tidak
dimengerti.
Diskusikan juga bersama temanmu.
55
3) Menanyakan hal-hal yang tidak difahami.
4) Melakukan diskusi bersama teman sekelas.
5) Menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Pertemuan ke-71) Membaca teks bacaan tentang membuat gambar
komik.
2) Belajar menggambar kepala, mata, hidung, mulut,
telinga dan rambut.
3) Melakukan latihan secara terus menerus sampai
menghasilkan karya yang mengesankan.
4) Belajar menggambar pola dari gambar komik.
Terdapat tiga pola gambar yang akan dipelajari
yaitu gambar wajah yang tampak dari depan,
gambar wajah yang tampak dari ¾ depan dan
gambar wajah yang nampak dari samping.
5) Mencari informasi mengenai pembuatan gambar
komik dari sumber lain.
Setelah kamu membaca materi yang
berkaitan dengan komik, tanyakan pada
gurumu apabila ada hal-hal yang tidak
dimengerti.
Diskusikan juga bersama temanmu.
56
Pertemuan ke-81) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
menggambar komik.
2) Lakukanlah latihan secara rutin, agar tangan
terbiasa dalam menggambar.
3) Membuat gambar komik yang sempurna dan
pakailah pewarna.
4) Mengerjakan ujian kompetensi
Untuk anak yang mengalami kesulitan dalam
menggerakan motorik tang bisa dengan
motorik yang lain atau pekerjaannya
diperingan, misalnya hanya mewarnai
gambar. Disesuaikan saja dengan kebutuhan
peserta didik.
Persiapkanlah kertas dan pensil yang
nyaman untuk digunakan dalam
menggambar.
Kemudian berlatih terlebih dahulu
membuat kepala, mata, hidung, telinga,
mulut dan rambut. Selanjutnya membuat
gambar wajah tampak dari depan, tamppak
¾ dan tampak dari samping. Sesuaikan
dengan tahapan-tahapan yang kamu
temukan dan pelajari.
56
Pertemuan ke-81) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
menggambar komik.
2) Lakukanlah latihan secara rutin, agar tangan
terbiasa dalam menggambar.
3) Membuat gambar komik yang sempurna dan
pakailah pewarna.
4) Mengerjakan ujian kompetensi
Untuk anak yang mengalami kesulitan dalam
menggerakan motorik tang bisa dengan
motorik yang lain atau pekerjaannya
diperingan, misalnya hanya mewarnai
gambar. Disesuaikan saja dengan kebutuhan
peserta didik.
Persiapkanlah kertas dan pensil yang
nyaman untuk digunakan dalam
menggambar.
Kemudian berlatih terlebih dahulu
membuat kepala, mata, hidung, telinga,
mulut dan rambut. Selanjutnya membuat
gambar wajah tampak dari depan, tamppak
¾ dan tampak dari samping. Sesuaikan
dengan tahapan-tahapan yang kamu
temukan dan pelajari.
57
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah jawaban yang paling benar!
1. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk,
kecuali . . .
a. Strip dalam koran
b. Kata-kata saja
c. Dimuat dalam majalah
d. Buku komik
e. Tulisan saja
2. Ekspresi wajah yang muncul dalam karater
tokoh komik, kecuali . . .
a. Senang
b. Sedih
c. Marah
d. Belanja
e. Kesal
57
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah jawaban yang paling benar!
1. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk,
kecuali . . .
a. Strip dalam koran
b. Kata-kata saja
c. Dimuat dalam majalah
d. Buku komik
e. Tulisan saja
2. Ekspresi wajah yang muncul dalam karater
tokoh komik, kecuali . . .
a. Senang
b. Sedih
c. Marah
d. Belanja
e. Kesal
58
3. Perpaduan antara emosi wajah dan porsi sebuah
tokoh komik yang ditambah dengan gerakan
yaitu . . .
a. Frame
b. Eksyen
c. Style
d. Proporsi
e. Gaya
4. Ciri-ciri komik manga kecuali . . .
a. Memiliki mata yang sangat lonjong dan besar
b. Kebanyakan dicetak dengan warna hitam
putih
c. Gambar karakter terlihat sangat halus
d. Dicetak dengan tinta warna
e. Memiliki rambut yang acak namun teratur
5. Ciri-ciri komik Amerika kecuali . . .
a. Mata terlihat nyata menyerupai manusia
b. Gambar karater terlihat lebih kasar
c. Tebal satu buah komik bisa lebih dari 100
halaman
d. Dicetak dengan tinta warna
e. Cerita yang terbatas
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 10058
3. Perpaduan antara emosi wajah dan porsi sebuah
tokoh komik yang ditambah dengan gerakan
yaitu . . .
a. Frame
b. Eksyen
c. Style
d. Proporsi
e. Gaya
4. Ciri-ciri komik manga kecuali . . .
a. Memiliki mata yang sangat lonjong dan besar
b. Kebanyakan dicetak dengan warna hitam
putih
c. Gambar karakter terlihat sangat halus
d. Dicetak dengan tinta warna
e. Memiliki rambut yang acak namun teratur
5. Ciri-ciri komik Amerika kecuali . . .
a. Mata terlihat nyata menyerupai manusia
b. Gambar karater terlihat lebih kasar
c. Tebal satu buah komik bisa lebih dari 100
halaman
d. Dicetak dengan tinta warna
e. Cerita yang terbatas
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100
59
Kunci Jawaban1. b
2. d
3. b
4. c
5. c
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah arti dari gambar?
2. Apakah arti proporsi?
3. Apa saja macam-macam gambar komik?
4. Apakah yang menjadi dasar pembuatan gambar
wajah dalam komik?
5. Apakah yang dimaksud dengan manga?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Gambar yaitu tiruan barang (orang, binatang,
tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan
coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan
sebagainya.
59
Kunci Jawaban1. b
2. d
3. b
4. c
5. c
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah arti dari gambar?
2. Apakah arti proporsi?
3. Apa saja macam-macam gambar komik?
4. Apakah yang menjadi dasar pembuatan gambar
wajah dalam komik?
5. Apakah yang dimaksud dengan manga?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Gambar yaitu tiruan barang (orang, binatang,
tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan
coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan
sebagainya.
60
2. Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan
harmonis antara bagian-bagian benda yang menjadi
objek model gambar yang diamati.
3. Komik manga dan comic
4. Sifat atau karakter tokoh
5. Manga adalah gambar komik Jepang
KeterampilanBuatlah gambar komik
NO NamaSiswa
Perencanaan Proses Pembuatan Hasil/Produk JMlSkor
Membuatdesain
Teknikmembuat
Memilihalat kerapihan warna
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.2.3.4.5.
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ20 × 100
60
2. Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan
harmonis antara bagian-bagian benda yang menjadi
objek model gambar yang diamati.
3. Komik manga dan comic
4. Sifat atau karakter tokoh
5. Manga adalah gambar komik Jepang
KeterampilanBuatlah gambar komik
NO NamaSiswa
Perencanaan Proses Pembuatan Hasil/Produk JMlSkor
Membuatdesain
Teknikmembuat
Memilihalat kerapihan warna
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.2.3.4.5.
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ20 × 100
61
2. Tindak LanjutRemediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam membuat karya
tiga dimensi, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, kunjungan ke rumah, atau media sosial lainnya.
Guru juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
61
2. Tindak LanjutRemediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam membuat karya
tiga dimensi, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, kunjungan ke rumah, atau media sosial lainnya.
Guru juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
62
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
62
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
63
BAB IIILAGU DAERAH SETEMPAT
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Lagu DaerahDaerah
Setempat
PengertianLagu Daerah
Setempat
Contoh LaguDaerah
Setempat
Jenis-JenisLagu Daerah
Setempat
MenyanyikanLagu Daerah
Setempat
63
BAB IIILAGU DAERAH SETEMPAT
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Lagu DaerahDaerah
Setempat
PengertianLagu Daerah
Setempat
Contoh LaguDaerah
Setempat
Jenis-JenisLagu Daerah
Setempat
MenyanyikanLagu Daerah
Setempat
64
A. PembelajaranA. Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Mengenal lagu daerah setempat
4.3 Menyanyikan lagu daerah setempat
B. Indikatora. Menjelaskan pengertian lagu daerah
b. Menyebutkan dua jenis lagu daerah setempat
menurut sifat keberasalnnya
c. Menyebutkan tiga jenis lagu daerah setempat Jawa
Tengah.
d. Menyebutkan tiga jenis lagu daerah setempat
Kalimantan.
e. Menyebutkan dua jenis lagu daerah setempat Papua.
C. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
menyanyikan lagu daerah setempat.
D. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran.
64
A. PembelajaranA. Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Mengenal lagu daerah setempat
4.3 Menyanyikan lagu daerah setempat
B. Indikatora. Menjelaskan pengertian lagu daerah
b. Menyebutkan dua jenis lagu daerah setempat
menurut sifat keberasalnnya
c. Menyebutkan tiga jenis lagu daerah setempat Jawa
Tengah.
d. Menyebutkan tiga jenis lagu daerah setempat
Kalimantan.
e. Menyebutkan dua jenis lagu daerah setempat Papua.
C. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
menyanyikan lagu daerah setempat.
D. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran.
65
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-101) Melakukan tanya jawab dengan guru.
2) Menuliskan hasil pemikiran mengenai lagu daerah
setempat yang diketahui sebelum belajar.
3) Menuliskan hasil pengamatan dalam tabel yang
telah disediakan
4) Membaca teks bacaan tentang lagu daerah
setempat.
5) Membaca teks bacaan tentang jenis-jenis lagu
daerah setempat.
6) Mencari dari berbagai sumber materi yang
berkaitan dengan lagu daerah setempat.
7) Menuliskan hasil penemuan dari media elektronik,
internet dan media cetak.
8) Isilah pada tabel ysng telah disediakan
9) Menanyakan hal-hal yang tidak difahami.
65
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-101) Melakukan tanya jawab dengan guru.
2) Menuliskan hasil pemikiran mengenai lagu daerah
setempat yang diketahui sebelum belajar.
3) Menuliskan hasil pengamatan dalam tabel yang
telah disediakan
4) Membaca teks bacaan tentang lagu daerah
setempat.
5) Membaca teks bacaan tentang jenis-jenis lagu
daerah setempat.
6) Mencari dari berbagai sumber materi yang
berkaitan dengan lagu daerah setempat.
7) Menuliskan hasil penemuan dari media elektronik,
internet dan media cetak.
8) Isilah pada tabel ysng telah disediakan
9) Menanyakan hal-hal yang tidak difahami.
66
10) Melakukan diskusi bersama teman sekelas.
11) Menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Pertemuan ke-111) Membaca teks bacaan tentang contoh-contoh lagu
daerah sekitar.
2) Belajar menyanyikan lagu-lagu dari berbagai
daerah sekitar.
3) Menyanyikan lagu daerah bersama-sama
4) Diskusi menanyakan hal-hal yang tidak difahami
5) Diskusikan bersama dengan teman sekelas
6) Menarik kesimpulan dari hasil diskusi
Pertemuan ke-121) Membaca materi tentang menyanyikan lagu
daerah
2) Membaca materi yang berkaitan dengan teknik
vokal dalam bernyanyi.
3) Melakukan latihan pernafasan, artikulasi, dan
intonasi.
4) Mencari informasi mengenai lagu daerah sesuai
dengan tempat tinggal.
Setelah membaca materi tentang lagu daerah,
boleh bertanya pada gurumu tentang materi yang
tidak dimengerti. Kemudian diskusikan juga
bersama dengan teman-teman sekelasmu.
66
10) Melakukan diskusi bersama teman sekelas.
11) Menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Pertemuan ke-111) Membaca teks bacaan tentang contoh-contoh lagu
daerah sekitar.
2) Belajar menyanyikan lagu-lagu dari berbagai
daerah sekitar.
3) Menyanyikan lagu daerah bersama-sama
4) Diskusi menanyakan hal-hal yang tidak difahami
5) Diskusikan bersama dengan teman sekelas
6) Menarik kesimpulan dari hasil diskusi
Pertemuan ke-121) Membaca materi tentang menyanyikan lagu
daerah
2) Membaca materi yang berkaitan dengan teknik
vokal dalam bernyanyi.
3) Melakukan latihan pernafasan, artikulasi, dan
intonasi.
4) Mencari informasi mengenai lagu daerah sesuai
dengan tempat tinggal.
Setelah membaca materi tentang lagu daerah,
boleh bertanya pada gurumu tentang materi yang
tidak dimengerti. Kemudian diskusikan juga
bersama dengan teman-teman sekelasmu.
67
5) Diskusi menanyakan hal-hal yang tidak difahami.
6) Berlatih menyanyikan lagu daerah setempat
secara rutin.
7) Menyanyikan lagu dari daerah masing-masing
sesuai tempat tinggal.
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah salah satu jawaban yang benar!1. Menurut sifat dan keberasalannya lagu daerah
dibedakan menjadi . . .
a. Lagu klasik dan lagu rakyat
b. Lagu pop dan lagu rakyat
c. Lagu klasik dan lagu dangdut
d. Lagu klasik dan lagu kroncong
e. Lagu kroncong dan lagu kontemporer
67
5) Diskusi menanyakan hal-hal yang tidak difahami.
6) Berlatih menyanyikan lagu daerah setempat
secara rutin.
7) Menyanyikan lagu dari daerah masing-masing
sesuai tempat tinggal.
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah salah satu jawaban yang benar!1. Menurut sifat dan keberasalannya lagu daerah
dibedakan menjadi . . .
a. Lagu klasik dan lagu rakyat
b. Lagu pop dan lagu rakyat
c. Lagu klasik dan lagu dangdut
d. Lagu klasik dan lagu kroncong
e. Lagu kroncong dan lagu kontemporer
68
2. Lagu yang dikembangkan di ibu kota kerajaan
atau kesultanan disebut . . .
a. Lagu dangdut
b. Lagu rakyat
c. Lagu jaz
d. Lagu kroncong
e. Lagu rakyat
3. Judul lagu daerah yang berasal dari daerah
Kalimantan yaitu . . .
a. Bubuy bulan
b. Apuse
c. Bungong Jeumpa
d. Ampar-ampar pisang
e. Sue Ora Jamu
4. Dondong Opo Salak merupakan lagu daerah
yang berasal dari . . .
a. Jawa Barat
b. Kalimantan
c. Sumatera
d. Sulawesi
e. Jawa Tengah
5. Pilihlah gaya yang tidak termasuk dalam gaya
pembawaan lagu daerah . . .
a. Gaya bebasb. Gaya individualc. Gaya lokal
d. Gaya kelompok
e. Gaya periodikal
68
2. Lagu yang dikembangkan di ibu kota kerajaan
atau kesultanan disebut . . .
a. Lagu dangdut
b. Lagu rakyat
c. Lagu jaz
d. Lagu kroncong
e. Lagu rakyat
3. Judul lagu daerah yang berasal dari daerah
Kalimantan yaitu . . .
a. Bubuy bulan
b. Apuse
c. Bungong Jeumpa
d. Ampar-ampar pisang
e. Sue Ora Jamu
4. Dondong Opo Salak merupakan lagu daerah
yang berasal dari . . .
a. Jawa Barat
b. Kalimantan
c. Sumatera
d. Sulawesi
e. Jawa Tengah
5. Pilihlah gaya yang tidak termasuk dalam gaya
pembawaan lagu daerah . . .
a. Gaya bebasb. Gaya individualc. Gaya lokal
d. Gaya kelompok
e. Gaya periodikal
69
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100Kunci Jawaban1. a
2. b
3. d
4. e
5. a
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah pengertian lagu daerah?
2. Sebutkan dua jenis lagu daerah menurut sifat
keberasalannya?
3. Sebutkan 3 lagu daerah yang berasal dari daerah
Jawa Tengah!
4. Sebutkanlah 3 lagu daerah yang berasal dari daerah
Kalimantan!
5. Sebutkanlah 2 lagu daerah yang berasal dari daerah
Papua?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 10069
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100Kunci Jawaban1. a
2. b
3. d
4. e
5. a
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah pengertian lagu daerah?
2. Sebutkan dua jenis lagu daerah menurut sifat
keberasalannya?
3. Sebutkan 3 lagu daerah yang berasal dari daerah
Jawa Tengah!
4. Sebutkanlah 3 lagu daerah yang berasal dari daerah
Kalimantan!
5. Sebutkanlah 2 lagu daerah yang berasal dari daerah
Papua?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100
70
Kunci Jawaban1. Lagu daerah adalah jenis lagu yang ide
penciptaannya berdasarkan atas budaya dan adat
istiadat dari satu daerah tertentu.
2. Lagu rakyat dan lagu klasik
3. Prau Layar, Lir Ilir, Gambang Suling
4. Ampar-Ampar Pisang, Saputangan Babuncu Ampat,
Cik-Cik Periook
5. Apuse, Yamko Rambe Yamko
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Menyanyikan Lagu
Daerah
Nama Peserta DidikKeterampilan yang dinilai Jml
NilaiMateriVokal Teknik Penampilan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ12 × 100
70
Kunci Jawaban1. Lagu daerah adalah jenis lagu yang ide
penciptaannya berdasarkan atas budaya dan adat
istiadat dari satu daerah tertentu.
2. Lagu rakyat dan lagu klasik
3. Prau Layar, Lir Ilir, Gambang Suling
4. Ampar-Ampar Pisang, Saputangan Babuncu Ampat,
Cik-Cik Periook
5. Apuse, Yamko Rambe Yamko
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Menyanyikan Lagu
Daerah
Nama Peserta DidikKeterampilan yang dinilai Jml
NilaiMateriVokal Teknik Penampilan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ12 × 100
71
2. Tindak LanjutRemediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam Menyanyikan lagu
daerah setempatnya, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
71
2. Tindak LanjutRemediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam Menyanyikan lagu
daerah setempatnya, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
72
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
72
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
73
BAB IVMUSIK DAERAH
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Pengertian MusikDaerah Setempat
MusikDaerah
Setempat
Memainkan MusikDaerah Setempat
Fungsi MusikDaerah Setempat
Keunikan MusikDaerah Setempat
73
BAB IVMUSIK DAERAH
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Pengertian MusikDaerah Setempat
MusikDaerah
Setempat
Memainkan MusikDaerah Setempat
Fungsi MusikDaerah Setempat
Keunikan MusikDaerah Setempat
74
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Mengenal musik daerah setempat
4.4 Menyanyikan musik daerah setempat
2. Indikatora. Menjelaskan perkembangan musik d aerah
b. Menjelaskan cara mengenali musik daerah
c. Menyebutkan salah satu alat musik dari daerah
Jawa Barat
d. Menyebutkan daerah asal alat musik kulintang
e. Menyebutkan salah satu alat musik dari daerah NTT
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
memainkan musik daerah.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
74
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Mengenal musik daerah setempat
4.4 Menyanyikan musik daerah setempat
2. Indikatora. Menjelaskan perkembangan musik d aerah
b. Menjelaskan cara mengenali musik daerah
c. Menyebutkan salah satu alat musik dari daerah
Jawa Barat
d. Menyebutkan daerah asal alat musik kulintang
e. Menyebutkan salah satu alat musik dari daerah NTT
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
memainkan musik daerah.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
75
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-131) Mengamati gambar-gambar alat musik daerah
2) Menuliskan hasil pengamatan pada tabel yang
telah disediakan.
3) Membaca teks bacaan tentang pengertian musik
daerah setempat.
4) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
5) Melakukan diskusi bersama teman sekelas
Pertemuan ke-141) Membaca teks bacaan tentang keunikan musik
daerah setempat.
2) Mencari informasi dari berbagai sumber.
3) Peserta didik ditanya mengenai musik pengantar
tidur yang pernah orang tua dendangkan.
4) Menyanyikan lagu pengantar tidur.
5) Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti
6) Melakukan diskusi bersama teman sekelas.
7) menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
75
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-131) Mengamati gambar-gambar alat musik daerah
2) Menuliskan hasil pengamatan pada tabel yang
telah disediakan.
3) Membaca teks bacaan tentang pengertian musik
daerah setempat.
4) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
5) Melakukan diskusi bersama teman sekelas
Pertemuan ke-141) Membaca teks bacaan tentang keunikan musik
daerah setempat.
2) Mencari informasi dari berbagai sumber.
3) Peserta didik ditanya mengenai musik pengantar
tidur yang pernah orang tua dendangkan.
4) Menyanyikan lagu pengantar tidur.
5) Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti
6) Melakukan diskusi bersama teman sekelas.
7) menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
76
Pertemuan ke-151) Membaca teks bacaan tentang fungsi musik
daerah setempat.
2) Menjelaskan fungsi musik daerah setempat
sebagai sarana upacara, pengiring tari, media
komunikasi, media komunikasi, media bermain,
media penerangan dan komunikasi dan iringan
pertunjukan.
3) Menyebutkan contoh musik tradisional yang
memiliki fungsi khusus di masyarakat sekitar
tempat tinggal.
4) Diskusikan bersama dengan teman sekelasmu.
Pertemuan ke-161) Membaca teks bacaan tentang memainkan musik
daerah setempat.
2) Menjelaskan beberapa contoh musik daerah
setempat di Indonesia.
Mencari informasi akurat dari masyarakat
setempat. Agar informasi yang di dapat teruji
keasliannya. Mulai dari perlengkapan yang
dipakai ketika bermain musik sampai
perilaku yang harus dijaga. Hal tersebut
haruslah dapat menambah wawasanmu.
76
Pertemuan ke-151) Membaca teks bacaan tentang fungsi musik
daerah setempat.
2) Menjelaskan fungsi musik daerah setempat
sebagai sarana upacara, pengiring tari, media
komunikasi, media komunikasi, media bermain,
media penerangan dan komunikasi dan iringan
pertunjukan.
3) Menyebutkan contoh musik tradisional yang
memiliki fungsi khusus di masyarakat sekitar
tempat tinggal.
4) Diskusikan bersama dengan teman sekelasmu.
Pertemuan ke-161) Membaca teks bacaan tentang memainkan musik
daerah setempat.
2) Menjelaskan beberapa contoh musik daerah
setempat di Indonesia.
Mencari informasi akurat dari masyarakat
setempat. Agar informasi yang di dapat teruji
keasliannya. Mulai dari perlengkapan yang
dipakai ketika bermain musik sampai
perilaku yang harus dijaga. Hal tersebut
haruslah dapat menambah wawasanmu.
77
3) Menggali informasi mengenai cara memainkan
musik daerah setempat sesuai dengan tempat
tinggal.
4) Belajar memainkan musik daerah setempat
menggunakan alat musik daerah setempat sesuai
daerah masing-masing.
5) Mainkanlah musik daerah yang telah kamu
pelajari dengan menggunakan alat musik daerah
setempat.
6) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
memainkan alat musik daerah setempat.
7) Lakukanlah latihan secara rutin, agar terampil
dalam bermain alat musik.
8) Memainkan alat musik disertai dengan
menyanyikan lagu daerah setempat.
Menyiapkan perlengkapan yang harus selalu
ada dalam setiap menampilkan musik daerah
setempat. Berdasarkan hasil pencarian
informamsi pada pembahasan sebelumnya.
77
3) Menggali informasi mengenai cara memainkan
musik daerah setempat sesuai dengan tempat
tinggal.
4) Belajar memainkan musik daerah setempat
menggunakan alat musik daerah setempat sesuai
daerah masing-masing.
5) Mainkanlah musik daerah yang telah kamu
pelajari dengan menggunakan alat musik daerah
setempat.
6) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
memainkan alat musik daerah setempat.
7) Lakukanlah latihan secara rutin, agar terampil
dalam bermain alat musik.
8) Memainkan alat musik disertai dengan
menyanyikan lagu daerah setempat.
Menyiapkan perlengkapan yang harus selalu
ada dalam setiap menampilkan musik daerah
setempat. Berdasarkan hasil pencarian
informamsi pada pembahasan sebelumnya.
78
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
Tidak semua anak mampu memainkan alat
musik. Namun diharapkan anak mengenal
alat musik daerahnya dan mampu
memainkan secara sederhana. Dalam hal ini
guru berfungsi sebagai fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran.
78
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
Tidak semua anak mampu memainkan alat
musik. Namun diharapkan anak mengenal
alat musik daerahnya dan mampu
memainkan secara sederhana. Dalam hal ini
guru berfungsi sebagai fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran.
79
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah salah satu jawaban yang benar!1. Musik daerah biasa berkembang secara turun
temurun dan disampaikan secara . . .
a. Tertulis
b. Terstruktur
c. Oral
d. Berkesinambungan
e. Terekam
2. Alat musik dari daerah Nusa Tenggara Timur
yaitu. . .
a. Sasando
b. Telempong
c. Panting
d. Angklung
e. Tagoni
3. Yang bukan merupakan fungsi musik daerah
yaitu . . .
a. Sarana Upacara Adat
b. Media bermain
c. Media Komunikasi
d. Sarana hura-hura
e. Iringan pertunjukan
4. Alat musik yang berasal dari Jawa Barat yaitu...
a. Sasando
79
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah salah satu jawaban yang benar!1. Musik daerah biasa berkembang secara turun
temurun dan disampaikan secara . . .
a. Tertulis
b. Terstruktur
c. Oral
d. Berkesinambungan
e. Terekam
2. Alat musik dari daerah Nusa Tenggara Timur
yaitu. . .
a. Sasando
b. Telempong
c. Panting
d. Angklung
e. Tagoni
3. Yang bukan merupakan fungsi musik daerah
yaitu . . .
a. Sarana Upacara Adat
b. Media bermain
c. Media Komunikasi
d. Sarana hura-hura
e. Iringan pertunjukan
4. Alat musik yang berasal dari Jawa Barat yaitu...
a. Sasando
80
b. Panting
c. Gamelan degung
d. Kulintang
e. Gambus
5. Telempong merupakan alat musik dari daerah . .
a. Sumatera utara
b. Sulawesi Selatan
c. Sumatera Barat
d. Jawa Barat
e. Nusa Tenggara Timur
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100Kunci Jawaban1. c
2. a
3. d
4. c
5. c
Isilah titik-titik di bawah ini!1. Musik daerah berkembang di masyarakat sesuai
dengan . . .
2. Kita dapat mengenali musik daerah melalui . . .
80
b. Panting
c. Gamelan degung
d. Kulintang
e. Gambus
5. Telempong merupakan alat musik dari daerah . .
a. Sumatera utara
b. Sulawesi Selatan
c. Sumatera Barat
d. Jawa Barat
e. Nusa Tenggara Timur
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100Kunci Jawaban1. c
2. a
3. d
4. c
5. c
Isilah titik-titik di bawah ini!1. Musik daerah berkembang di masyarakat sesuai
dengan . . .
2. Kita dapat mengenali musik daerah melalui . . .
81
3. Salah satu alat musik dari daerah Jawa Barat yaitu.
. .
4. Kulintang adalah alat musik dari daerah . . .
5. Alat musik dari daerah NTT yaitu . . .
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Aturan-aturan daerah setempat
2. Alat yang digunakan dalam penyajiannya
3. Angklung
4. Sulawesi selatan
5. Sasando
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Memainkan musik
daerah setempat
NamaPesertaDidik
Keterampilan yang dinilai
Nada Irama Tempo DinamikaKeahlianmeainkanalat musik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
81
3. Salah satu alat musik dari daerah Jawa Barat yaitu.
. .
4. Kulintang adalah alat musik dari daerah . . .
5. Alat musik dari daerah NTT yaitu . . .
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Aturan-aturan daerah setempat
2. Alat yang digunakan dalam penyajiannya
3. Angklung
4. Sulawesi selatan
5. Sasando
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Memainkan musik
daerah setempat
NamaPesertaDidik
Keterampilan yang dinilai
Nada Irama Tempo DinamikaKeahlianmeainkanalat musik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
82
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ20 × 1002. Tindak Lanjut
Remediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam membuat karya
tiga dimensi, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
82
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ20 × 1002. Tindak Lanjut
Remediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam membuat karya
tiga dimensi, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
83
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
83
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
84
BAB VTARI NUSANTARA
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Mengenal TariNusantara
MemperagakanTari Nusantara
Pengertian TariNusantara
Jenis-JenisTari Nusantara
Fungsi TariNusantara
Gerak 1
Gerak 2
Gerak 3
Gerak 4
Gerak 5 & 6
Gerak 7 & 8
TariNusantara
84
BAB VTARI NUSANTARA
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Mengenal TariNusantara
MemperagakanTari Nusantara
Pengertian TariNusantara
Jenis-JenisTari Nusantara
Fungsi TariNusantara
Gerak 1
Gerak 2
Gerak 3
Gerak 4
Gerak 5 & 6
Gerak 7 & 8
TariNusantara
85
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Mengenal tari nusantara
4.5 Memperagakan tari nusantara
2. Indikator Menjelaskan pengertian tari nusantara
Menyebutkan jenis-jenis tarian nusantara menurut
corak garapannya.
Menjelaskan pengertian tari kreasi
Menjelskan pengertian tari tradisional
Menyebutkan 3 fungsi dari tari nusantara
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
memperagakan tari Nusantara.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
85
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Mengenal tari nusantara
4.5 Memperagakan tari nusantara
2. Indikator Menjelaskan pengertian tari nusantara
Menyebutkan jenis-jenis tarian nusantara menurut
corak garapannya.
Menjelaskan pengertian tari kreasi
Menjelskan pengertian tari tradisional
Menyebutkan 3 fungsi dari tari nusantara
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
memperagakan tari Nusantara.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
86
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-171) Menjawab pertanyaan yang ada pada buku.
2) Mengamati gambar tari-tari Nusantara
3) Menyebutkan nama-nama tarian yang sudah
diamati
4) Mebaca teks bacaan mengenal tari nusantara
5) Mendiskusikan materi yang belum difahami.
6) Mencari informasi dari berbagai sumber baik
media cetak, internet atau media elektronik.
Pertemuan ke-181) Membaca teks bacaan tentang fungsi tari
nusantara
2) Mencari informasi tentang fungsi tarian nusantara
3) Menanyakan hal yang tidak dimengerti
4) Diskusi dengan teman sekelas
Pertemuan ke-191) Membaca teks bacaan tentang jenis-jenis tari
nusantara
86
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-171) Menjawab pertanyaan yang ada pada buku.
2) Mengamati gambar tari-tari Nusantara
3) Menyebutkan nama-nama tarian yang sudah
diamati
4) Mebaca teks bacaan mengenal tari nusantara
5) Mendiskusikan materi yang belum difahami.
6) Mencari informasi dari berbagai sumber baik
media cetak, internet atau media elektronik.
Pertemuan ke-181) Membaca teks bacaan tentang fungsi tari
nusantara
2) Mencari informasi tentang fungsi tarian nusantara
3) Menanyakan hal yang tidak dimengerti
4) Diskusi dengan teman sekelas
Pertemuan ke-191) Membaca teks bacaan tentang jenis-jenis tari
nusantara
87
2) Mencari informasi dari media cetak, media
elektronik dan internet.
3) Berdiskusi dengan teman sekelas
4) Menyimpulkan hasil diskusi
Pertemuan ke-171) Mencari gambar-gambar tarian nusantara dari
internet, media cetak atau media elektornik.
2) Berdiskusi mengenai gambar yang sesuai dengan
instruksi guru.
3) Membuat kliping tentang tari tradisional dan tari
kreasi.
4) Sertakan keterangan disamping gambar tulisan
asal daerah tarian tersebut, jumlah penari, dan
termasuk tari tradisional atau tari kreasi.
Pertemuan ke-221) Membaca teks bacaan tentang memperagakan tari
Nusantara
2) Belajar melakukan pola dasar gerakan tari dari
daerah masing-masing atau tari yang mudah
untuk dibelajarkan.
Kliping dibuat perorangan dengan mencari
bahan dari media cetak dan elektronik.
Gambar dibubuhi keterangan agar
membedakan penggolongannya.
87
2) Mencari informasi dari media cetak, media
elektronik dan internet.
3) Berdiskusi dengan teman sekelas
4) Menyimpulkan hasil diskusi
Pertemuan ke-171) Mencari gambar-gambar tarian nusantara dari
internet, media cetak atau media elektornik.
2) Berdiskusi mengenai gambar yang sesuai dengan
instruksi guru.
3) Membuat kliping tentang tari tradisional dan tari
kreasi.
4) Sertakan keterangan disamping gambar tulisan
asal daerah tarian tersebut, jumlah penari, dan
termasuk tari tradisional atau tari kreasi.
Pertemuan ke-221) Membaca teks bacaan tentang memperagakan tari
Nusantara
2) Belajar melakukan pola dasar gerakan tari dari
daerah masing-masing atau tari yang mudah
untuk dibelajarkan.
Kliping dibuat perorangan dengan mencari
bahan dari media cetak dan elektronik.
Gambar dibubuhi keterangan agar
membedakan penggolongannya.
88
3) Mencari informasi mengenai tarian yang akan
dibelajarkan.
4) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
belajar menari.
5) Lakukanlah latihan secara rutin
Pertemuan ke-231) Mencari informasi tentang tarian daerah mulai
dari pola dasar dan gerakan-gerakannya.
2) Melakukan gerakan tarian sesuai dengan daerah
tempat tinggal.
3) Menceritakan kesulitan setelah melakukan
gerakan tari.
4) Mengerjakan soal ujian kompetensi
Dalam kegiatan menari ini, tidak akan semua
siswa tunadaksa mampu melakukan. Akan
tetapi guru dapat mencari aktifitas pengganti
yang lebih dibutuhkan oleh peserta didik.
Misalnya siswa hanya belajar menggerakan
tangan atau menggerakan kaki. Atau
menggerakan tangan mengikuti irama. Karena
jenis anak tunadaksa yang beragam sehingga
seorang pendidik akan menyesuaikan
keterampilan yang dibutuhkan.
88
3) Mencari informasi mengenai tarian yang akan
dibelajarkan.
4) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
belajar menari.
5) Lakukanlah latihan secara rutin
Pertemuan ke-231) Mencari informasi tentang tarian daerah mulai
dari pola dasar dan gerakan-gerakannya.
2) Melakukan gerakan tarian sesuai dengan daerah
tempat tinggal.
3) Menceritakan kesulitan setelah melakukan
gerakan tari.
4) Mengerjakan soal ujian kompetensi
Dalam kegiatan menari ini, tidak akan semua
siswa tunadaksa mampu melakukan. Akan
tetapi guru dapat mencari aktifitas pengganti
yang lebih dibutuhkan oleh peserta didik.
Misalnya siswa hanya belajar menggerakan
tangan atau menggerakan kaki. Atau
menggerakan tangan mengikuti irama. Karena
jenis anak tunadaksa yang beragam sehingga
seorang pendidik akan menyesuaikan
keterampilan yang dibutuhkan.
89
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah jawaban di bawah ini dengan tepat!1. Sebuah tarian yang berasal dari Aceh yaitu...
a. Jaipong
b. Kecak
c. Saman
d. Pendet
e. Perang
2. Yang bukan bagian dari jenis tari menurut
koreografinya yaitu...
a. Tari tunggal
b. Tari berpasangan
c. Tari kelompok
d. Tari kontemporer
e. Tari kolosal
89
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah jawaban di bawah ini dengan tepat!1. Sebuah tarian yang berasal dari Aceh yaitu...
a. Jaipong
b. Kecak
c. Saman
d. Pendet
e. Perang
2. Yang bukan bagian dari jenis tari menurut
koreografinya yaitu...
a. Tari tunggal
b. Tari berpasangan
c. Tari kelompok
d. Tari kontemporer
e. Tari kolosal
90
3. Tarian yang dalam penyajiannya
mengungkapkan pola-pola tradisi yang sudah
ada, disebut...
a. Tari klasik
b. Tari tradisional
c. Tari modern
d. Tari kreasi
e. Tari kontemporer
4. Nama tari yang berasal dari daerah Papua yaitu
adalah...
a. Tari klana
b. Tari trunajaya
c. Tari perang
d. Tari kecak
e. Tari panji emirang
5. Tari jaipong atau jaipongan berasal dari daerah...
a. Sumatera Barat
b. Irian Jaya
c. Jawa Barat
d. NTB
e. DKI Jakarta
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 10090
3. Tarian yang dalam penyajiannya
mengungkapkan pola-pola tradisi yang sudah
ada, disebut...
a. Tari klasik
b. Tari tradisional
c. Tari modern
d. Tari kreasi
e. Tari kontemporer
4. Nama tari yang berasal dari daerah Papua yaitu
adalah...
a. Tari klana
b. Tari trunajaya
c. Tari perang
d. Tari kecak
e. Tari panji emirang
5. Tari jaipong atau jaipongan berasal dari daerah...
a. Sumatera Barat
b. Irian Jaya
c. Jawa Barat
d. NTB
e. DKI Jakarta
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100
91
Kunci Jawaban1. c
2. d
3. b
4. c
5. c
Jawablah pertanyaan di bawah ini!1. Apakah pengertian dari tarian nusantara?
2. Sebutkan jenis-jenis tarian nusantara menurut
corak garapannya!
3. Apakah pengertian tarian kreasi?
4. Apakah pengertian tari tradisional?
5. Sebutkan 3 fungsi dari tari nusantara?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Tari nusantara adalah tarian yang lahir dan
berakar dari budaya daerah nusantara.
2. Tari tradisional dan tari kreasi baru
3. Tari kreasi adalah tarian yang dalam
penyajiannya mengungkapkan pola-pola tradisi
yang sudah ada.
91
Kunci Jawaban1. c
2. d
3. b
4. c
5. c
Jawablah pertanyaan di bawah ini!1. Apakah pengertian dari tarian nusantara?
2. Sebutkan jenis-jenis tarian nusantara menurut
corak garapannya!
3. Apakah pengertian tarian kreasi?
4. Apakah pengertian tari tradisional?
5. Sebutkan 3 fungsi dari tari nusantara?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Tari nusantara adalah tarian yang lahir dan
berakar dari budaya daerah nusantara.
2. Tari tradisional dan tari kreasi baru
3. Tari kreasi adalah tarian yang dalam
penyajiannya mengungkapkan pola-pola tradisi
yang sudah ada.
92
4. Tari tradisional yaitu tari yang mengalami
perjalanan sejarah yang cukup panjang dan
bertumpu pada pola-pola tradisi.
5. Upacara adat, tontonan atau pertunjukan, dan
iklan
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Memperagakan
Tari usantara
NamaPesertaDidik
Keterampilan yang dinilai
TahapanMenari
KesesuaianGerakan Kekompakan Keluwesan
Kesesuaiandenganmusik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang= ℎ20 × 1002. Tindak Lanjut
Remediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
92
4. Tari tradisional yaitu tari yang mengalami
perjalanan sejarah yang cukup panjang dan
bertumpu pada pola-pola tradisi.
5. Upacara adat, tontonan atau pertunjukan, dan
iklan
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Memperagakan
Tari usantara
NamaPesertaDidik
Keterampilan yang dinilai
TahapanMenari
KesesuaianGerakan Kekompakan Keluwesan
Kesesuaiandenganmusik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang= ℎ20 × 1002. Tindak Lanjut
Remediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
93
b. Jika siswa masih kesulitan dalam materi yang
sedang dipelajari, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik. Pengawasan orang tua di rumah lebih
banyak dibanding dengan pengawasan pendidik di
sekolah. Permasalahan yang dialami peserta didik di
sekolah ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan
dengan pendidik agar solusinya dapat ditemukan
bersama-sama.
93
b. Jika siswa masih kesulitan dalam materi yang
sedang dipelajari, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik. Pengawasan orang tua di rumah lebih
banyak dibanding dengan pengawasan pendidik di
sekolah. Permasalahan yang dialami peserta didik di
sekolah ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan
dengan pendidik agar solusinya dapat ditemukan
bersama-sama.
94
BAB VITARI MODERN
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Tari
Modern
Mengenal TariModern
MemperagakanTari Modern
Jenis-JenisTari Modern
94
BAB VITARI MODERN
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Tari
Modern
Mengenal TariModern
MemperagakanTari Modern
Jenis-JenisTari Modern
95
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Mengenal tari modern
4.6 Memperagakan tari modern
2. Indikatora. Menjelaskan arti sederhana dari tari modern
b. Menyebutkan jenis tari modern
c. Menyebutkankan tiga ciri tari modern
d. Menyebutkan nama tari modern sesuai gambar
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
memperagakan tari modern.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
95
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Mengenal tari modern
4.6 Memperagakan tari modern
2. Indikatora. Menjelaskan arti sederhana dari tari modern
b. Menyebutkan jenis tari modern
c. Menyebutkankan tiga ciri tari modern
d. Menyebutkan nama tari modern sesuai gambar
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
memperagakan tari modern.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
96
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Pada kegiatan apersepsi ini diharapkan dapat
menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran
yang akan diajarkan.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-241) Menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.
2) Mengamati gambar yang ada pada buku siswa.
3) Menyebutkan nama-nama tari yang ada pada
gambar.
4) Melakukan diskusi mengenai gambar-gambar
yang telah diamati.
Pertemuan ke-251) Membaca teks bacaan tentang pengenalan tari
modern meliputi pengertian tari modern dan ciri-
ciri tari modern.
2) Berdiskusi dengan teman sekelas mengenai materi
yang tidak dimengerti dan menanyakannya
kepada guru.
3) Menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
96
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Pada kegiatan apersepsi ini diharapkan dapat
menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran
yang akan diajarkan.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-241) Menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.
2) Mengamati gambar yang ada pada buku siswa.
3) Menyebutkan nama-nama tari yang ada pada
gambar.
4) Melakukan diskusi mengenai gambar-gambar
yang telah diamati.
Pertemuan ke-251) Membaca teks bacaan tentang pengenalan tari
modern meliputi pengertian tari modern dan ciri-
ciri tari modern.
2) Berdiskusi dengan teman sekelas mengenai materi
yang tidak dimengerti dan menanyakannya
kepada guru.
3) Menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
97
Pertemuan ke-261) Membaca teks bacaan tentang jenis-jenis tari
modern
2) Mencari informasi dari media cetak, media
elektronik dan internet mengenai jenis-jenis tari
modern dan perkembangannya.
3) Berdiskusi dengan teman sekelas.
4) Menyimpulkan hasil diskusi.
Pertemuan ke-271) Membaca teks bacaan tentang memperagakan tari
modern.
2) Melakukan pemanasan sebelum latihan tari
modern.
3) Mencari informasi mengenai memperagakan tari
modern.
4) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
memperagakan tari modern.
5) Lakukanlah latihan secara rutin, agar terbiasa
melakukan gerakan-gerakan dalam tari modern.
6) Memperagakan tari modern.
97
Pertemuan ke-261) Membaca teks bacaan tentang jenis-jenis tari
modern
2) Mencari informasi dari media cetak, media
elektronik dan internet mengenai jenis-jenis tari
modern dan perkembangannya.
3) Berdiskusi dengan teman sekelas.
4) Menyimpulkan hasil diskusi.
Pertemuan ke-271) Membaca teks bacaan tentang memperagakan tari
modern.
2) Melakukan pemanasan sebelum latihan tari
modern.
3) Mencari informasi mengenai memperagakan tari
modern.
4) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
memperagakan tari modern.
5) Lakukanlah latihan secara rutin, agar terbiasa
melakukan gerakan-gerakan dalam tari modern.
6) Memperagakan tari modern.
98
Pertemuan ke-281) Melakukan persiapan sebelum ujian kompetensi.
2) Pelaksanaan ujian kompetensi
3) Menceritakan kesulitan dalam melakukan ujian
keterampilan
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
Tari modern ini harus dengan bimbingan
guru. Apabila anak yang memiliki
hambatan pada tangan maka gerakan
yang dioptimalkan yaitu pada kaki.
Apabila pada kaki mengalami hambatan
maka yang dioptimalkan gerakan tangan.
Gerakan yang diperagakan hanya gerakan
yang tidak akan membahayakan siswa.
Disesuaikan dengan kebutuhan siswa,
apabila dirasa tidak perlu tidak usah
diberikan diganti saja dengan kegiatan
yang lebih berarti.
98
Pertemuan ke-281) Melakukan persiapan sebelum ujian kompetensi.
2) Pelaksanaan ujian kompetensi
3) Menceritakan kesulitan dalam melakukan ujian
keterampilan
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
Tari modern ini harus dengan bimbingan
guru. Apabila anak yang memiliki
hambatan pada tangan maka gerakan
yang dioptimalkan yaitu pada kaki.
Apabila pada kaki mengalami hambatan
maka yang dioptimalkan gerakan tangan.
Gerakan yang diperagakan hanya gerakan
yang tidak akan membahayakan siswa.
Disesuaikan dengan kebutuhan siswa,
apabila dirasa tidak perlu tidak usah
diberikan diganti saja dengan kegiatan
yang lebih berarti.
99
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah salah satu jawaban yang benar!1. Sebuah teknik tarian yang menghasilkan ilusi
penari ditarik ke belakang ketika untuk berjalan
maju, disebut
a. Blood-Elf
b. Moonwalk Dance
c. The Robot Dance
d. Hip hop
e. Breakdance
2. Yang bukan ciri tari modern yaitu...
a. Kepuasan batin
b. Terpaku
c. Penggarapan yang kreatif
d. Tuntutan keasyikan
e. Solidaritas
3. Tarian yang dikembangkan dari tari yang sudah
ada dan dari pengalaman-pengalaman yang
menginginkan kebebasan, disebut...
a. Tari klasik
b. Tari tradisional
c. Tari modern
99
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah salah satu jawaban yang benar!1. Sebuah teknik tarian yang menghasilkan ilusi
penari ditarik ke belakang ketika untuk berjalan
maju, disebut
a. Blood-Elf
b. Moonwalk Dance
c. The Robot Dance
d. Hip hop
e. Breakdance
2. Yang bukan ciri tari modern yaitu...
a. Kepuasan batin
b. Terpaku
c. Penggarapan yang kreatif
d. Tuntutan keasyikan
e. Solidaritas
3. Tarian yang dikembangkan dari tari yang sudah
ada dan dari pengalaman-pengalaman yang
menginginkan kebebasan, disebut...
a. Tari klasik
b. Tari tradisional
c. Tari modern
100
d. Tari kontemporer
e. Tari kreasi
4. Tari modern biasanya digemari hanya untuk...
a. Selamnya
b. Musiman
c. Tahunan
d. Mingguan
e. Harian
5. Iringan lagu untuk tarian breakdance kecuali...
a. Rap
b. Hip-Hop
c. Remix
d. Klasik
e. R&B
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100Kunci Jawaban1. b
2. b
3. c
4. b
5. d
100
d. Tari kontemporer
e. Tari kreasi
4. Tari modern biasanya digemari hanya untuk...
a. Selamnya
b. Musiman
c. Tahunan
d. Mingguan
e. Harian
5. Iringan lagu untuk tarian breakdance kecuali...
a. Rap
b. Hip-Hop
c. Remix
d. Klasik
e. R&B
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100Kunci Jawaban1. b
2. b
3. c
4. b
5. d
101
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa arti sederhana dari tari modern?
2. Ada berapa jenis tari yang ada pada materi?
Sebutkan?
3. Sebutkan tiga ciri tari modern?
4. Sebutkan nama tari modern pada gambar di bawah
ini!
5. Sebutkan nama tari modern pada gambar di bawah
ini!
101
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa arti sederhana dari tari modern?
2. Ada berapa jenis tari yang ada pada materi?
Sebutkan?
3. Sebutkan tiga ciri tari modern?
4. Sebutkan nama tari modern pada gambar di bawah
ini!
5. Sebutkan nama tari modern pada gambar di bawah
ini!
102
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Tari modern yaitu jenis tarian yang merupakan
perkembangan dari seni tari yang sudah ada dan
dikembangkanterbentuk dan berkembang sejak dari
awal abad 20.
2. Ada 5. Breakdance, robot dance, Moonwalk dance,
Blood elf, dan Hip Hop
3. Penggarapan yang kreatif, kepuasan batin, bobot
kreatif
4. Breakdance
5. Blood elf
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Mempraktekan tari
modern
NamaPesertaDidik
Keterampilan yang dinilai
Kreatifitas Kerumitangerakan
Kesesuaiandenganmusik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
102
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Tari modern yaitu jenis tarian yang merupakan
perkembangan dari seni tari yang sudah ada dan
dikembangkanterbentuk dan berkembang sejak dari
awal abad 20.
2. Ada 5. Breakdance, robot dance, Moonwalk dance,
Blood elf, dan Hip Hop
3. Penggarapan yang kreatif, kepuasan batin, bobot
kreatif
4. Breakdance
5. Blood elf
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Mempraktekan tari
modern
NamaPesertaDidik
Keterampilan yang dinilai
Kreatifitas Kerumitangerakan
Kesesuaiandenganmusik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
103
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ12 × 1002. Tindak Lanjut
Remediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam memperagakan
tari modern, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain.
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
103
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ12 × 1002. Tindak Lanjut
Remediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
b. Jika siswa masih kesulitan dalam memperagakan
tari modern, maka guru memberi bimbingan
langsung atau mengganti dengan yang lain.
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
104
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
104
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
105
BAB VIINASKAH DRAMA
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Naskah Drama
Mengenal Naskah
Drama dalam
Pertunjukan Teater
Memperagakan
Membuat Naskah
Drama dalam
Pertunjukan Teater
105
BAB VIINASKAH DRAMA
Peta Konsep/MateriPeta konsep disediakan untuk mengetahui sebaran konsep
dari materi yang akan dipelajari.
Naskah Drama
Mengenal Naskah
Drama dalam
Pertunjukan Teater
Memperagakan
Membuat Naskah
Drama dalam
Pertunjukan Teater
106
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.7 Memahami naskah drama dalam pertunjukan
teater
4.7 Mempraktekan naskah drama dalam pertunjukan
teater
2. Indikatora. Menjelaskan pengertian drama dalam arti luas
b. Menjelaskan pengertian naskah drama
c. Menjelaskan pengertian drama komedi
d. menyebutkan ciri-ciri naskah drama
e. menyebutkan bagi tokoh drama yang berkarakter
baik
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
mempraktekan membuat naskah drama dalam
pertunjukan teater.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
106
A. Pembelajaran1. Kompetensi Dasar (KD)
3.7 Memahami naskah drama dalam pertunjukan
teater
4.7 Mempraktekan naskah drama dalam pertunjukan
teater
2. Indikatora. Menjelaskan pengertian drama dalam arti luas
b. Menjelaskan pengertian naskah drama
c. Menjelaskan pengertian drama komedi
d. menyebutkan ciri-ciri naskah drama
e. menyebutkan bagi tokoh drama yang berkarakter
baik
3. Pengalaman BelajarSetelah mengamati, membaca teks bacaan, dan
mencari informasi, siswa mampu memahami,
menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-soal dan
mempraktekan membuat naskah drama dalam
pertunjukan teater.
4. Media/Alat Bantu dan Sumber BelajarBuku siswa, media elektronik, internet dan sumber-
sumber lain yang menunjang pembelajaran
107
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-301) Menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.
2) Mengamati gambar drama yang ada pada televisi.
3) Mengisi tabel format hasil pengamatan.
4) Membaca teks bacaan tentang pengertian drama
teater
5) Menanyakan materi yang tidak dimengerti.
6) Melakukan diskusi bersama teman sekelas.
Pertemuan ke-311) Membaca teks bacaan tentang jenis-jenis teater
berdasarkan penyajian kisahnya
2) Mencari informasi dari berbagai media dan dari
pertunjukan yang diselenggarakan.
3) Berdiskusi dengan teman sekelas
107
B. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik;
3) Guru melakukan apersepsi untuk menarik
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Kegiatan IntiPertemuan ke-301) Menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.
2) Mengamati gambar drama yang ada pada televisi.
3) Mengisi tabel format hasil pengamatan.
4) Membaca teks bacaan tentang pengertian drama
teater
5) Menanyakan materi yang tidak dimengerti.
6) Melakukan diskusi bersama teman sekelas.
Pertemuan ke-311) Membaca teks bacaan tentang jenis-jenis teater
berdasarkan penyajian kisahnya
2) Mencari informasi dari berbagai media dan dari
pertunjukan yang diselenggarakan.
3) Berdiskusi dengan teman sekelas
108
4) Menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Pertemuan ke-321) Membaca teks bacaan tentang unsur-unsur
drama.
2) Berdiskusi tentang drama teater yang pernah
ditonton
3) Apabila belum pernah menonton drama dalam
pergelaran teater di panggung. Maka dapat
menonton dari DVD atau VCD
4) Ceritakan pengalamanmu setelah menonton
drama dalam pergelaran teater.
Pertemuan ke-331) Membaca teks bacaan tentang memperagakan
membuat naskah drama dalam pertunjukan
teater.
2) Berdiskusi dengan teman mengenai kesulitan
dalam persiapan sebelum membuat naskah drama
untuk pergelaran teater.
Informasi yang di dapat dijadikan referensi
dalam membuat naskah drama untuk
pertunjukan teater. Buatlah semudah
mungkin dan dapat dimengerti.
108
4) Menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Pertemuan ke-321) Membaca teks bacaan tentang unsur-unsur
drama.
2) Berdiskusi tentang drama teater yang pernah
ditonton
3) Apabila belum pernah menonton drama dalam
pergelaran teater di panggung. Maka dapat
menonton dari DVD atau VCD
4) Ceritakan pengalamanmu setelah menonton
drama dalam pergelaran teater.
Pertemuan ke-331) Membaca teks bacaan tentang memperagakan
membuat naskah drama dalam pertunjukan
teater.
2) Berdiskusi dengan teman mengenai kesulitan
dalam persiapan sebelum membuat naskah drama
untuk pergelaran teater.
Informasi yang di dapat dijadikan referensi
dalam membuat naskah drama untuk
pertunjukan teater. Buatlah semudah
mungkin dan dapat dimengerti.
109
Pertemuan ke-341) Membaca contoh naskah drama yang ada pada
buku siswa.
2) Mencari informasi mengenai pembuatan naskah
drama untuk pergelaran teater.
3) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
menulis nasakah drama.
4) Lakukanlah latihan secara rutin.
5) Memperagakan membuat naskah drama dalam
pertunjukan teater.
Pertemuan ke-351) Melakukan persiapan sebelum ujian kompetensi.
2) Pelaksanaan ujian kompetensi
3) Menceritakan kesulitan yang dihadapi saat uji an
keterampilan.
4) Diskusikan bersama teman sekelas
5) Menyimpulkan hasil diskusi
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
109
Pertemuan ke-341) Membaca contoh naskah drama yang ada pada
buku siswa.
2) Mencari informasi mengenai pembuatan naskah
drama untuk pergelaran teater.
3) Berdiskusi tentang kesulitan yang ditemui dalam
menulis nasakah drama.
4) Lakukanlah latihan secara rutin.
5) Memperagakan membuat naskah drama dalam
pertunjukan teater.
Pertemuan ke-351) Melakukan persiapan sebelum ujian kompetensi.
2) Pelaksanaan ujian kompetensi
3) Menceritakan kesulitan yang dihadapi saat uji an
keterampilan.
4) Diskusikan bersama teman sekelas
5) Menyimpulkan hasil diskusi
c. Kegiatan Penutup1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan
bersama-sama dengan siswa
2) Melakukan refleksi
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan di
rumah/PR
4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk
berdoa
110
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah salah satu jawaban yang benar!1. Dalam naskah drama, dialognya tidak harus
menggunakan kalimat . . .
a. Asli
b. Tidak asli
c. Langsung
d. Tidak langsung
e. Sangat langsung
2. Petunjuk dalam naskah drama yaitu ditandai
dengan...
a. Tanda petik
b. Tanda kurung
c. Tanda seru
d. Tanda tanya
e. Tanda koma
3. Struktur dramatika dalam naskah harus sesuai
dengan...
a. Tema
b. Watak
c. Alur cerita
d. Amanat
e. Tokoh
4. Drama yang merupakan perpaduan dari drama
tragedi dan komedi yaitu . . .
110
C. Penilaian dan Tindak Lanjut1. Penilaian
a. Aspek PengetahuanPilihlah salah satu jawaban yang benar!1. Dalam naskah drama, dialognya tidak harus
menggunakan kalimat . . .
a. Asli
b. Tidak asli
c. Langsung
d. Tidak langsung
e. Sangat langsung
2. Petunjuk dalam naskah drama yaitu ditandai
dengan...
a. Tanda petik
b. Tanda kurung
c. Tanda seru
d. Tanda tanya
e. Tanda koma
3. Struktur dramatika dalam naskah harus sesuai
dengan...
a. Tema
b. Watak
c. Alur cerita
d. Amanat
e. Tokoh
4. Drama yang merupakan perpaduan dari drama
tragedi dan komedi yaitu . . .
111
a. Tragekomedi
b. Melodrama
c. Komedi
d. Sendratari
e. Komedi
5. Gambaran tempat, waktu, serta situasi yang
terjadi dalam kisah drama yang berlangsung
disebut . . .
a. Lokasi
b. Latar
c. Tema
d. Watak
e. Tokoh
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100Kunci Jawaban1. c
2. b
3. c
4. a
5. b
111
a. Tragekomedi
b. Melodrama
c. Komedi
d. Sendratari
e. Komedi
5. Gambaran tempat, waktu, serta situasi yang
terjadi dalam kisah drama yang berlangsung
disebut . . .
a. Lokasi
b. Latar
c. Tema
d. Watak
e. Tokoh
Kriteria Penilaian PGa. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 1
b. Skor maksimal adalah 5
c. = × 100Kunci Jawaban1. c
2. b
3. c
4. a
5. b
112
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa pengertian drama dalam arti luas?
2. Apa pengertian naskah drama?
3. Apa pengertian drama komedi?
4. Sebutkanlah ciri-ciri naskah drama?
5. Apa sebutan bagi tokoh drama yang berkarakter
baik?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Drama dalam arti luas adalah semua bentuk
tontonan atau pertunjukkan yang mengandung
cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di
depan khalayak umum.
2. Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita
yang harus dimainkan agar menjadi sebuah drama.
3. Drama komedi merupakan drama yang bercerita
tentang komedi yang penuh kelucuan.
4. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh
dan juga narator, dialog drama tidak menggunakan
tanda petik, naskah drama dilengkapi dengan
petunjuk khusus, bahasa yang mudah, mengandung
112
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa pengertian drama dalam arti luas?
2. Apa pengertian naskah drama?
3. Apa pengertian drama komedi?
4. Sebutkanlah ciri-ciri naskah drama?
5. Apa sebutan bagi tokoh drama yang berkarakter
baik?
Kriteria Penilaian essaya. Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2
b. Skor maksimal adalah 10
c. = × 100Kunci Jawaban1. Drama dalam arti luas adalah semua bentuk
tontonan atau pertunjukkan yang mengandung
cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di
depan khalayak umum.
2. Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita
yang harus dimainkan agar menjadi sebuah drama.
3. Drama komedi merupakan drama yang bercerita
tentang komedi yang penuh kelucuan.
4. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh
dan juga narator, dialog drama tidak menggunakan
tanda petik, naskah drama dilengkapi dengan
petunjuk khusus, bahasa yang mudah, mengandung
113
makna baik dan buruk, dan struktur dramatik
naskah harus berdasarkan alur cerita.
5. Protagonis
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Memperagakan
Naskah Drama dalam pertunjukan teater
NamaPesertaDidik
Keterampilan yang dinilaiGaya
membacadialog
Ekspresi Penjiwaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ12 × 1002. Tindak Lanjut
Remediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
113
makna baik dan buruk, dan struktur dramatik
naskah harus berdasarkan alur cerita.
5. Protagonis
KeterampilanFormat Instrumen penilaian Praktik Memperagakan
Naskah Drama dalam pertunjukan teater
NamaPesertaDidik
Keterampilan yang dinilaiGaya
membacadialog
Ekspresi Penjiwaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
= ℎ12 × 1002. Tindak Lanjut
Remediala. Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal
dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu
menyerap kurang dari KKM.
114
b. Jika siswa masih kesulitan dalam memperagakan
naskah drama dalam pertunjukan teater, maka guru
memberi bimbingan langsung atau mengganti
dengan yang lain.
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
114
b. Jika siswa masih kesulitan dalam memperagakan
naskah drama dalam pertunjukan teater, maka guru
memberi bimbingan langsung atau mengganti
dengan yang lain.
PengayaanApabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa
diberikan pengayaan dengan memperdalam dan
memperluas materi serta keterampilan. Guru juga
dapat meminta peserta didik untuk mencari materi
pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang
dipelajari.
D. Interaksi Orang TuaInteraksi dan komunikasi dengan orang tua mengenai
pembelajaran merupakan hal penting yang tidak boleh
dilupakan. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi
telepon, media sosial, atau kunjungan ke rumah. Guru
juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja
peserta didik. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan peserta didik, dan bentuk
apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik.
Pengawasan orang tua di rumah lebih banyak
dibanding dengan pengawasan pendidik di sekolah.
Permasalahan yang dialami peserta didik di sekolah
ataupun di rumah, sebaiknya dikomunikasikan dengan
115
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
115
pendidik agar solusinya dapat ditemukann bersama-sama.
Hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan perasaan
nyaman pada peserta didik ketika berada di sekolah
ataupun di rumah.
116
GLOSARIUM
Artikulasi : Gerakan otot-otot bicara yang
digunakan untuk berbicara;
kejelasan pengucapan.
Dimensi : Ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas,
dsb).
Dialog : Percakapan dua orang atau lebih
(dalam sandiwara, cerita, dsb.);
Karya tulis yg disajikan dalam
bentuk percakapan antara dua tokoh
atau lebih.
Ekspresi : Pengungkapan atau proses
menyatakan (yaitu memperlihatkan
atau menyatakan maksud, gagasan,
perasaan, dsb); Pandangan air muka
yg memperlihatkan perasaan
seseorang.
Intonasi : Lagu kalimat; ketepatan penyajian
tinggi rendah nada (dari seorang
penyanyi).
Karakter : Tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lainnya;
watak.
Khas : Khusus atau teristimewa
116
GLOSARIUM
Artikulasi : Gerakan otot-otot bicara yang
digunakan untuk berbicara;
kejelasan pengucapan.
Dimensi : Ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas,
dsb).
Dialog : Percakapan dua orang atau lebih
(dalam sandiwara, cerita, dsb.);
Karya tulis yg disajikan dalam
bentuk percakapan antara dua tokoh
atau lebih.
Ekspresi : Pengungkapan atau proses
menyatakan (yaitu memperlihatkan
atau menyatakan maksud, gagasan,
perasaan, dsb); Pandangan air muka
yg memperlihatkan perasaan
seseorang.
Intonasi : Lagu kalimat; ketepatan penyajian
tinggi rendah nada (dari seorang
penyanyi).
Karakter : Tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lainnya;
watak.
Khas : Khusus atau teristimewa
117
Kreasi : Ciptaan buah pikiran atau
kecerdasan akal manusia.
Melodi : Susunan rangkaian tiga nada atau
lebih dulu musik yang terdengar
berurutan secara logis serta berirama
dan mengungkapkan suatu gagasan.
Nusantara : Sebutan (nama) bagi seluruh wilayah
kepulauan Indonesia.
Partitur : Bentuk tertulis atau tercetak pada
komposisi musik.
Pentatonik : Not musik yg terdiri atas lima nada
(seperti pada gamelan)
Pola : Motif, corak, ragam bentuk
Rap : percakapan tunggal atau monolog
yang dilakukan secara berirama
dengan diiringi musik
Remix : Suatu bentuk lagu alternatif yang
telah diubah ke bentuk lain berbeda
genre tapi tetap dalam satu
rangkaian nada dan biasanya
memasukan unsur elektronik musik.
Syair : Puisi lama yg tiap-tiap bait terdiri
atas empat larik (baris) yang berakhir
dengan bunyi yang sama
Tala (ditala) : Laras atau kesesuaian nada
117
Kreasi : Ciptaan buah pikiran atau
kecerdasan akal manusia.
Melodi : Susunan rangkaian tiga nada atau
lebih dulu musik yang terdengar
berurutan secara logis serta berirama
dan mengungkapkan suatu gagasan.
Nusantara : Sebutan (nama) bagi seluruh wilayah
kepulauan Indonesia.
Partitur : Bentuk tertulis atau tercetak pada
komposisi musik.
Pentatonik : Not musik yg terdiri atas lima nada
(seperti pada gamelan)
Pola : Motif, corak, ragam bentuk
Rap : percakapan tunggal atau monolog
yang dilakukan secara berirama
dengan diiringi musik
Remix : Suatu bentuk lagu alternatif yang
telah diubah ke bentuk lain berbeda
genre tapi tetap dalam satu
rangkaian nada dan biasanya
memasukan unsur elektronik musik.
Syair : Puisi lama yg tiap-tiap bait terdiri
atas empat larik (baris) yang berakhir
dengan bunyi yang sama
Tala (ditala) : Laras atau kesesuaian nada
118
Unsur : Bagian terkecil dari suatu benda;
bagian benda yg tidak dapat dibagi-
bagi lagi dengan proses kimia; bahan
asal; zat asal; elemen.
Versi : Anggapan tentang sesuatu dari
seseorang atau suatu sudut
pandang.
Watak : Sifat batin manusia yang
mempengaruhi segenap pikiran dan
tingkah laku; budi pekerti; tabiat.
118
Unsur : Bagian terkecil dari suatu benda;
bagian benda yg tidak dapat dibagi-
bagi lagi dengan proses kimia; bahan
asal; zat asal; elemen.
Versi : Anggapan tentang sesuatu dari
seseorang atau suatu sudut
pandang.
Watak : Sifat batin manusia yang
mempengaruhi segenap pikiran dan
tingkah laku; budi pekerti; tabiat.
119
DAFTAR PUSTAKA
Bandem, I Made & Sal Murgiyanto, 1996. Teater DaerahIndonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Bayuarisantika. Bab V Kelas XI Seni Budaya. [Online]Tersedia: http://www.slideshare.net/mobile/Bayu-arisantika/bab-v-42385363. [20 Mei 2016]
Brahim, 1968. Drama dalam Pendidikan. Jakarta: GunungAgung.
Dwi Arini, Sri Hermawati. dkk. 2008. Seni Budaya Untuk SMK.Jakarta : Kemdikbud
Duadhil. 2014. Macam-macam Tari Nusantara. [Online]Tersedia: http://duodhil.blogspot.co.id/macam-macam-tari-nusantara.html/m=1. [17 Mei 2016]
Hamzah, Adjib A,. 1971. Pengantar Bermain Drama. Bandung:CV Rosda.
Holt, Claire. 1967. Art in Indonesia: Continuities and Change.Ithaca, New York: Cornell University Press.jugaterjemahannya oleh R.M. Soedarsono. 2000. MelacakJejak Perkembangan Seni di Indonesia. Bandung:MSPI.
Latifah, Diah dan Harry Sulastianto. 1993. Buku PedomanSeni SMA. Bandung: Ganeca Exact.
Nalitari. 2015. Semua Orang Bisa Menari di Nalitari. [Online]Tersedia: http://nalitari.org/2015/08/30/semua-orang-bisa-menari-di-nalitari/foto oleh kompas/FerganataIndraRiatmo. [18 Mei 2016]
Nurhadiat, Dedi. 1996. Seni Rupa untuk Kelas 1 SMU. Jakarta:Intermasa.
119
DAFTAR PUSTAKA
Bandem, I Made & Sal Murgiyanto, 1996. Teater DaerahIndonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Bayuarisantika. Bab V Kelas XI Seni Budaya. [Online]Tersedia: http://www.slideshare.net/mobile/Bayu-arisantika/bab-v-42385363. [20 Mei 2016]
Brahim, 1968. Drama dalam Pendidikan. Jakarta: GunungAgung.
Dwi Arini, Sri Hermawati. dkk. 2008. Seni Budaya Untuk SMK.Jakarta : Kemdikbud
Duadhil. 2014. Macam-macam Tari Nusantara. [Online]Tersedia: http://duodhil.blogspot.co.id/macam-macam-tari-nusantara.html/m=1. [17 Mei 2016]
Hamzah, Adjib A,. 1971. Pengantar Bermain Drama. Bandung:CV Rosda.
Holt, Claire. 1967. Art in Indonesia: Continuities and Change.Ithaca, New York: Cornell University Press.jugaterjemahannya oleh R.M. Soedarsono. 2000. MelacakJejak Perkembangan Seni di Indonesia. Bandung:MSPI.
Latifah, Diah dan Harry Sulastianto. 1993. Buku PedomanSeni SMA. Bandung: Ganeca Exact.
Nalitari. 2015. Semua Orang Bisa Menari di Nalitari. [Online]Tersedia: http://nalitari.org/2015/08/30/semua-orang-bisa-menari-di-nalitari/foto oleh kompas/FerganataIndraRiatmo. [18 Mei 2016]
Nurhadiat, Dedi. 1996. Seni Rupa untuk Kelas 1 SMU. Jakarta:Intermasa.
120
NN. 2014. Tarian Perang Papua. [Online] Tersedia: http://ke-budayaanindonesia.net/kebudayaan/898/tarianperang-Papua. [17 Mei 2016]
Oemarjati, Boen S,. 1971. Bentuk Lakon dalam SastraIndonesia. Jakarta: P.T. Gunung Agung.
Pengembangan Profesi Pendidik, Tim. 2014. Materi PelatihanGuru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014.Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 40 Tahun 2014 tentang KerangkaDasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah AtasLuar Biasa. Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang StandarProses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang StandarPenilaian Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Permendiknas Nomor 32 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi GuruPendidikan Khusus.
Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku TeksPelajaran dan Buku Panduan Guru untuk PendidikanDasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaranpada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian HasilBelajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar danMenengah.
Permendikbud Nomor 105 Tahun 2014 tentang PendampinganPelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan dasardan Menengah.
120
NN. 2014. Tarian Perang Papua. [Online] Tersedia: http://ke-budayaanindonesia.net/kebudayaan/898/tarianperang-Papua. [17 Mei 2016]
Oemarjati, Boen S,. 1971. Bentuk Lakon dalam SastraIndonesia. Jakarta: P.T. Gunung Agung.
Pengembangan Profesi Pendidik, Tim. 2014. Materi PelatihanGuru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014.Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 40 Tahun 2014 tentang KerangkaDasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah AtasLuar Biasa. Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang StandarProses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang StandarPenilaian Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Permendiknas Nomor 32 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi GuruPendidikan Khusus.
Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku TeksPelajaran dan Buku Panduan Guru untuk PendidikanDasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaranpada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian HasilBelajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar danMenengah.
Permendikbud Nomor 105 Tahun 2014 tentang PendampinganPelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan dasardan Menengah.
121
Permendikbud Nomor 157 Tahun 2014 tentang EvaluasiKurikulum Pendidikan Khusus.
Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang StandarKompetensi Lulusan Pendidikan dasar danMenengah.
Purnomo, Eko. dkk. 2014. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII,Jakarta :Pusat Kurikulum dan Perbukuan BalitbangKemdikbud.
Purnomo, Wahyu dan Fasih Subagyo. 2010. TerampilBermusik Untuk SMP/MTS, Jakarta: PusatPerbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Rasma, Bli Nyoman. 2015. Galeri Foto-foto Tarian BaliTerlengkap. [Online] Tersedia:http://pemuda_bali.blogspot.co.id/2015/01/galeri-foto-foto-tarian-bali-terlengkap.html?m=1. [18 Mei2016]
Rimas. 2013. Teknik Dasar Menggambar Manga. [Online]Tersedia: http://j-cul.com/teknik-dasar-menggambar-manga/. [17 Mei 2016]
Senseno, 2016. Mastering Manga – Tutorial Lengkap.Surabaya: Genta Group Production.
Soeteja, Zakaria. dkk. 2014. Seni Budaya SMA/MAK/SMKKelas X, Jakarta: Pusat Kurikulum dan PerbukuanBalitbang Kemdikbud.
Suhernawan, Rahmat dan Rizal Ardhya Nugraha. 2010. SeniTeater Untuk SMP/MTs Kelas VII, VIII, IX, Jakarta:Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Suryahadi, A. Agung. 2008. Seni Rupa Menjadi Sensitif,Kreatif, Apresiatif dan Produktif Jilid 1 untuk SMK,Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan, Direktorat Jenderal ManajemenPendidikan Dasar dan Menengah, DepartemenPendidikan Nasional.
121
Permendikbud Nomor 157 Tahun 2014 tentang EvaluasiKurikulum Pendidikan Khusus.
Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang StandarKompetensi Lulusan Pendidikan dasar danMenengah.
Purnomo, Eko. dkk. 2014. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII,Jakarta :Pusat Kurikulum dan Perbukuan BalitbangKemdikbud.
Purnomo, Wahyu dan Fasih Subagyo. 2010. TerampilBermusik Untuk SMP/MTS, Jakarta: PusatPerbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Rasma, Bli Nyoman. 2015. Galeri Foto-foto Tarian BaliTerlengkap. [Online] Tersedia:http://pemuda_bali.blogspot.co.id/2015/01/galeri-foto-foto-tarian-bali-terlengkap.html?m=1. [18 Mei2016]
Rimas. 2013. Teknik Dasar Menggambar Manga. [Online]Tersedia: http://j-cul.com/teknik-dasar-menggambar-manga/. [17 Mei 2016]
Senseno, 2016. Mastering Manga – Tutorial Lengkap.Surabaya: Genta Group Production.
Soeteja, Zakaria. dkk. 2014. Seni Budaya SMA/MAK/SMKKelas X, Jakarta: Pusat Kurikulum dan PerbukuanBalitbang Kemdikbud.
Suhernawan, Rahmat dan Rizal Ardhya Nugraha. 2010. SeniTeater Untuk SMP/MTs Kelas VII, VIII, IX, Jakarta:Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Suryahadi, A. Agung. 2008. Seni Rupa Menjadi Sensitif,Kreatif, Apresiatif dan Produktif Jilid 1 untuk SMK,Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan, Direktorat Jenderal ManajemenPendidikan Dasar dan Menengah, DepartemenPendidikan Nasional.
122
Susanto, Mikke. 2011. DIKSI RUPA, Kumpulan Istilah danGerakan Seni Rupa (Edisi II), Yogyakarta: DictiArtLab, Yogyakarta&Jagad Art Space Bali.
Syafig, Muhammad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik,Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Themajesticpanda. [Online] Tersedia: http://www.tumblr.com/search/moon%20walk%gift
Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tim Abdi Guru. 2005. Kesenian untuk SMP kelas IX. Demak:PT. Gelora Aksara Pratama.
Uzuharosuke. 2012. Menggambar Anime dan Manga. [Online]Tersedia: uzuharosuke.blogspot.co.id/2012/03/04.[17 Mei 2016]
Wartono, Teguh. 1984. Pengantar Pendidikan Seni Rupa.Yogyakarta: Kanisius
Wikihow. Cara Melakukan “Moonwalk”. [Online] Tersedia:http://id.m.wikihow.com/Melakukan-%22moonwalk%22. [17 Mei 2016]
Winata, Ade. 2014. Kritik Seni Rupa. Semarang: Jurusan SeniRupa Fakultas Bahasa dan Seni UniversitasSemarang.
Yaladriya, Raras. 2014. Alat-alat Musik Indonesia. [Online]Tersedia: http://tradisionalindonesia.blogspot.co.id/2014/08/alat-alat-musik-indonesia.html?m=1. [19Mei 2016]
Dokumen Wikipedia. [Online] Tersedia:http://www.wikipedia.org. [21 Mei 2016]
Dokumen Google. [Online] Tersedia: http://www.google.com.[21 Mei 2016]
122
Susanto, Mikke. 2011. DIKSI RUPA, Kumpulan Istilah danGerakan Seni Rupa (Edisi II), Yogyakarta: DictiArtLab, Yogyakarta&Jagad Art Space Bali.
Syafig, Muhammad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik,Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Themajesticpanda. [Online] Tersedia: http://www.tumblr.com/search/moon%20walk%gift
Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tim Abdi Guru. 2005. Kesenian untuk SMP kelas IX. Demak:PT. Gelora Aksara Pratama.
Uzuharosuke. 2012. Menggambar Anime dan Manga. [Online]Tersedia: uzuharosuke.blogspot.co.id/2012/03/04.[17 Mei 2016]
Wartono, Teguh. 1984. Pengantar Pendidikan Seni Rupa.Yogyakarta: Kanisius
Wikihow. Cara Melakukan “Moonwalk”. [Online] Tersedia:http://id.m.wikihow.com/Melakukan-%22moonwalk%22. [17 Mei 2016]
Winata, Ade. 2014. Kritik Seni Rupa. Semarang: Jurusan SeniRupa Fakultas Bahasa dan Seni UniversitasSemarang.
Yaladriya, Raras. 2014. Alat-alat Musik Indonesia. [Online]Tersedia: http://tradisionalindonesia.blogspot.co.id/2014/08/alat-alat-musik-indonesia.html?m=1. [19Mei 2016]
Dokumen Wikipedia. [Online] Tersedia:http://www.wikipedia.org. [21 Mei 2016]
Dokumen Google. [Online] Tersedia: http://www.google.com.[21 Mei 2016]
123
Dokumen Bahan Membuat. [Online] Tersedia:http://www.bahanmembuat.com [21 Mei 2016]
Dokumen beecomics. [Online] Tersedia:http://beecomics.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Dragonart. [Online] Tersedia: http://dragonart.com[21 Mei 2016]
Dokumen IndonesiaIndonesia. [Online] Tersedia:http://indonesiaindonesia.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://qizz234.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia: http://not-angka-lagu.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://wawanberfikir.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://hadisutrisno.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://hedyprasetyo.files.wordpress.com [21 Mei2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://notangka_pianilaguku.blogspot.com [21 Mei2016]
123
Dokumen Bahan Membuat. [Online] Tersedia:http://www.bahanmembuat.com [21 Mei 2016]
Dokumen beecomics. [Online] Tersedia:http://beecomics.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Dragonart. [Online] Tersedia: http://dragonart.com[21 Mei 2016]
Dokumen IndonesiaIndonesia. [Online] Tersedia:http://indonesiaindonesia.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://qizz234.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia: http://not-angka-lagu.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://wawanberfikir.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://hadisutrisno.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://hedyprasetyo.files.wordpress.com [21 Mei2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia:http://notangka_pianilaguku.blogspot.com [21 Mei2016]
124
RIWAYAT PENULIS
Penulis bernama lengkap Ulfah
Saefatul Mustaqimah lahir di Ciamis pada
tanggal 27 Oktober 1990. Penulis
beragama Islam dan status pernikahan
sudah menikah dengan Aas Suhada.
Penulis mengawali pendidikan di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahussalam,
lulus pada tahun 2003. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahussalam
(MTs Negeri Cijeungjing), lulus pada tahun 2006. Pada tahun
2009 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 2 Ciamis. Sejak tahun 2009 penulis
masuk perguruan tinggi di Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus
spesialisasi anak tunadaksa dan lulus tahun 2013.
124
RIWAYAT PENULIS
Penulis bernama lengkap Ulfah
Saefatul Mustaqimah lahir di Ciamis pada
tanggal 27 Oktober 1990. Penulis
beragama Islam dan status pernikahan
sudah menikah dengan Aas Suhada.
Penulis mengawali pendidikan di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahussalam,
lulus pada tahun 2003. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahussalam
(MTs Negeri Cijeungjing), lulus pada tahun 2006. Pada tahun
2009 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 2 Ciamis. Sejak tahun 2009 penulis
masuk perguruan tinggi di Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus
spesialisasi anak tunadaksa dan lulus tahun 2013.
125
RIWAYAT PENELAAH
Drs. Usep Kustiawan, M.Sn. lahir di
Bandung, 10 Mei 1962. Latar belakang
pendidikan seni rupa diawali dari
Diploma II/DII Tahun 1984, Diploma
III/DIII Tahun 1985, dan Sarjana
Pendidikan/S1 Tahun 1987 dari Jurusan
Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung.
Sementara Magister Seni diraihnya dari
Program Sudi Seni Murni Institut Teknologi Bandung pada
Tahun 1996. Mengajar Seni Rupa sejak tahun 2009 di
Universitas Negeri Malang hingga sekarang sebagai Dosen
Seni Rupa di Jurusan PLB FIP Universitas Negeri Malang.
Buku-buku yang ditulisnya, antara lain: Produksi Media Grafis
(1990), Produksi Media Sederhana (1991), Produksi Media Foto
(1993), Proses Pembuatan Kain Ikat Tradisional (1994), Media
Pembelajaran (2006), KESENIAN Materi Bidang Bidang Studi
SLTP (2007), Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia
Dini (2011), Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus
(2011), Sumber dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
(2013), Pengembangan Pembelajaran Seni SD (2014), Media
Pembelajaran Sekolah Inklusif (2014), Pengembangan Materi
Pembelajaran Seni Sekolah Dasar (2015), Media Pembelajaran
Anak Berkebutuhan Khusus (2015), Media Pembelajaran
Sekolah Inklusif (2015), Seni Budaya PAUD Inklusif (2015),
Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (2016).
125
RIWAYAT PENELAAH
Drs. Usep Kustiawan, M.Sn. lahir di
Bandung, 10 Mei 1962. Latar belakang
pendidikan seni rupa diawali dari
Diploma II/DII Tahun 1984, Diploma
III/DIII Tahun 1985, dan Sarjana
Pendidikan/S1 Tahun 1987 dari Jurusan
Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung.
Sementara Magister Seni diraihnya dari
Program Sudi Seni Murni Institut Teknologi Bandung pada
Tahun 1996. Mengajar Seni Rupa sejak tahun 2009 di
Universitas Negeri Malang hingga sekarang sebagai Dosen
Seni Rupa di Jurusan PLB FIP Universitas Negeri Malang.
Buku-buku yang ditulisnya, antara lain: Produksi Media Grafis
(1990), Produksi Media Sederhana (1991), Produksi Media Foto
(1993), Proses Pembuatan Kain Ikat Tradisional (1994), Media
Pembelajaran (2006), KESENIAN Materi Bidang Bidang Studi
SLTP (2007), Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia
Dini (2011), Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus
(2011), Sumber dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
(2013), Pengembangan Pembelajaran Seni SD (2014), Media
Pembelajaran Sekolah Inklusif (2014), Pengembangan Materi
Pembelajaran Seni Sekolah Dasar (2015), Media Pembelajaran
Anak Berkebutuhan Khusus (2015), Media Pembelajaran
Sekolah Inklusif (2015), Seni Budaya PAUD Inklusif (2015),
Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (2016).