sekilas ttg olimpiade sains nasional bidang matematika
TRANSCRIPT
1
A. LATAR BELAKANG
Era global memberikan inspirasi positif dalam masyarakat Indonesia, sebagai bagian
dari masyarakat internasional, bahwa masa depan Indonesia sangat memerlukan
kemampuan kompetitif di kalangan pelajar untuk bersaing secara sehat dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah telah memfasilitasi kegiatan -kegiatan yang mengarah pada
kreativitas siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai
lomba, baik yang berskala nasional maupun internasional. Sejak tahun 2002 telah
dimulai kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk siswa SMA/MA yang terdiri dari kompetisi di
bidang Matematika, Fisika Biologi, Kimia dan Informatika/Komputer. Pada tahun 2003 kegiatan OSN ini
dikembangkan sampai ke jenjang SD/MI (Matematika dan IPA) serta SMP/MTs (Matematika, Fisika
dan Biologi). Kemudian pada tahun 2004 juga telah dimulai Olimpiade Astronomi Nasional untuk jenjang
SMP/MTs dan SMA/MA.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Secara umum pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI bertujuan meningkatkan
mutu pendidikan Matematika dan IPA di SD/MI secara komprehensif melalui penumbuhkembangan
budaya belajar, kreativitas dan motivasi meraih prestasi terbaik dengan kompetisi yang sehat serta
menjunjung nilai-nilai sportivitas
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI adalah sebagai berikut:
a) Menyediakan wahana bagi siswa SD/MI untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang
Matematika dan IPA sehingga dapat berkreasi serta melakukan inovasi sesuai kemampuannya
b) Memotivasi siswa SD/MI agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional dan
spiritual berdasarkan norma-norma yang sehat sehingga dapat memacu kemampuan berpikir
nalar
c) Menjaring bibit unggul dan berprestasi sebagai calon peserta International Mathematics and
Science Olympiad (IMSO)
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan pada Olimpiade Sains Nasional adalah:
a) Menciptakan suasana kompetisi yang sehat antarsiswa, antarsekolah dan antarprovinsi di bidang
sains, matematika dan teknologi.
b) Memacu peningkatan mutu pendidikan sains, matematika dan teknologi di semua sekolah.
c) Membangkitkan minat keilmuan, khususnya sains, matematika dan teknologi bagi siswa dan
warga sekolah.
d) Membangun kesadaran di kalangan siswa dan warga sekolah bahwa belajar sains, matematika
dan teknologi dapat menyenangkan dan mengasyikkan.
e) Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa di masa kini dan yang akan datang.
D. MATERI OLIMPIADE SD
Materi soal-soal olimpiade berdasar pada kurikulum SD/MI yang berlaku untuk mata pelajaran
Matematika dan IPA. Selain itu, materi soal bersumber pada buku-buku pelajaran, buku-buku
OLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA & IPA)
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
Baca &
Pahami Seluk Beluknya !
2
penunjang dan bahan lain yang relevan. Materi olimpiade juga mencakup kemampuan
menyelesaikan soal-soal eksperimen untuk IPA atau eksplorasi untuk Matematika, pemahaman
konsep, penalaran, pemecahan masalah, komunikasi dan kreativitas berpikir.
Rincian materi olimpiade antara lain sebagai berikut:
1. Matematika
a) Bilangan
b) Aljabar sederhana
c) Geometri
d) Pengukuran
e) Statistika Dasar
2. IPA
a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya
dengan lingkungan
b) Benda, yang mencakup sifat dan kegunaan benda cair, benda padat dan gas
c) Energi dan perubahannya, yang mencakup gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan
penerapan sains
d) Bumi dan tata surya, yang mencakup tanah, bumi, tata surya dan benda langit lai nnya
E. PESERTA
Peserta olimpiade adalah siswa SD/MI baik negeri maupun swasta yang pada bulan
Agustus/September tahun olimpiade diadakan duduk di kelas V atau VI dan memiliki nilai rapor
Matematika/IPA minimal 7,5 sejak kelas III
F. POLA SELEKSI
Pola seleksi Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI terdiri dari dua jalur, yaitu Jalur A dan
Jalur B. Pola seleksi Jalur A dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi dan diakhiri dengan Olimpiade Sains Nasional. Peraih medali emas dan
perak pada Olimpiade Sains Nasional akan diikutsertakan pada International Mathematics and
Science Olympiad (IMSO). Prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Seleksi tingkat sekolah
Menjadi kewenangan sekolah, dilaksanakan oleh masing -masing sekolah untuk memilih wakil
sekolah tersebut yang akan diikutkan ke seleksi tingkat kecamatan.
2. Seleksi tingkat kecamatan
a) Seleksi dilaksanakan secara swakelola dan swadana oleh Cabang Dinas Pendidikan
Kecamatan
b) Bila Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan tidak ada maka seleksi dilaksanakan oleh Kelompok
Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) untuk SD
c) Seleksi adalah siswa/siswi SD/MI negeri maupun swasta yang pada bulan
Agustus/September tahun olimpiade tersebut diadakan duduk di kelas V atau kelas VI dan
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
i. Untuk peserta Olimpiade Matematika, nilai rapor mata pelajaran Matematika sejak
kelas III SD minimal 7,5
ii. Untuk peserta Olimpiade IPA, nilai rapor mata pelajaran IPA sejak kelas III SD
minimal 7,5
iii. Memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran Matematika atau IPA
iv. Diusulkan oleh sekolah dan gugus di wilayahnya dengan suatu surat keputusan
d) Seleksi pada tingkat ini bersifat administratif dengan ketentuan peserta terbaik adalah
peserta yang memiliki nilai rata-rata tertinggi untuk masing-masing mata pelajaran
(Matematika atau IPA) sejak kelas III SD. Untuk beberapa kecamatan di beberapa daerah
3
sudah mulai berinisiatif dengan mengadakan seleksi tertulis dalam bentuk tes (tidak hanya
administratif) yang diharapkan akan lebih tepat dalam menjaring bibit yang potensial.
e) Bila terdapat beberapa siswa yang memenuhi kondisi pada butir (d), pertimbangan
berikutnya adalah penguasaan bahasa Inggris dan minat siswa terhadap masing-masing mata
pelajaran
f) Seleksi tingkat kecamatan menentukan masing -masing tiga orang siswa tiap mata pelajaran
(Matematika dan IPA) untuk dikirim pada seleksi tingkat kabupaten/kota .
g) Seleksi tingkat kecamatan harus selesai pada minggu ke-3 bulan Mei
3. Seleksi tingkat kabupaten/kota
a) Seleksi tingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan
dana dekonsentrasi (APBN)
b) Peserta seleksi tingkat kabupaten/kota adalah tiga orang peserta terbaik bidang
Matematika dan tiga orang peserta terbaik bidang IPA hasil seleksi tingkat kecamatan
c) Seleksi dilakukan dengan tes tertulis
d) Seleksi tingkat kabupaten/kota menentukan masing-masing tiga orang siswa terbaik pada
tiap mata pelajaran (Matematika dan IPA) untuk dikirim pada seleksi tingkat provinsi
e) Seleksi tingkat kabupaten/kota harus selesai pada minggu ke -3 bulan Juni
f) Bila memungkinkan, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan calon peserta
seleksi tingkat provinsi dari kabupaten/kota masing-masing
4. Seleksi tingkat provinsi
a) Seleksi tingkat provinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi bekerja sama dengan
perguruan tinggi yang ada di wilayah setempat
b) Peserta seleksi tingkat provinsi adalah tiga orang peserta terbaik bidang Matematika dan
tiga orang peserta terbaik bidang IPA hasil seleksi tingkat kabupaten/kota
c) Seleksi dilakukan dengan tes tertulis dan praktek. Tes praktek adalah eksperimen untuk
mata pelajaran IPA dan eksplorasi untuk mata pelajaran Matematika
d) Sebagian soal tes tertulis maupun praktek menggunakan bahasa Inggris
e) Seleksi tingkat provinsi menentukan masing-masing tiga orang siswa tiap mata pelajaran
(Matematika dan IPA) untuk dikirim pada Olimpiade Sains Nasional
f) Seleksi tingkat provinsi harus sudah selesai pada minggu ke-3 bulan Juli
g) Dinas Pendidikan Provinsi melakukan pembinaan terhadap calon peserta Olimpiade Sains
Nasional dari provinsi masing-masing guna membekali materi, strategi dan teknik maupun
bahasa Inggris dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade.
5. Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI
Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI diadakan setiap bulan September. Tes dilaksanakan
dalam dua hari dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a) Hari Pertama
Semua peserta menyelesaikan soal-soal teori dalam bentuk isian singkat dan uraian
b) Hari Kedua
Untuk bidang Matematika peserta menyelesaikan soal-soal jenis eksplorasi
Untuk bidang IPA peserta menyelesaikan soal-soal eksperimen
Sebagian soal, baik untuk soal isian singkat dan uraian Matematika dan IPA serta
eksplorasi/eksperimen, menggunakan bahasa Inggris. Tim juri Olimpiade Sains Nasional
melakukan penilaian terhadap jawaban seluruh peserta olimpiade dengan aturan yang telah
ditetapkan. Jawaban soal dan teknik penilaian tim juri diberitahukan kepada ketua tim atau
4
pendamping masing-masing provinsi setelah pelaksanaan tes secara keseluruhan selesai.
Selanjutnya ketua tim atau pendamping diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban dan
teknik penilaian tim juri dalam forum moderasi. Tanggapan terhadap jawaban dan teknik
penilaian didasarkan pada kaidah keilmuan yang ada dan yang lazim digunakan dalam forum-
forum ilmiah.
Pola seleksi Jalur B adalah pola seleksi khusus karena peserta yang mengikuti pola seleksi jalur
ini tidak diarahkan untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional, tetapi 5 langsung diarahkan untuk
mengikuti International Mathematics and Science Olympiad (IMSO). Seleksi Jalur B diadakan
langsung melalui seleksi tingkat provinsi . Peserta yang terpilih akan langsung dibina dalam
beberapa tahap pembinaan (termasuk seleksi pada tiap tahap) untuk menghadapi IMSO.
6. RAMBU-RAMBU SELEKSI
Direktorat Pembinaan TK dan SD telah membuat rambu-rambu yang digunakan untuk
mengadakan seleksi Olimpiade Matematika dan IPA tingkat kabupaten/kota dan tingkat
provinsi.
A. Rambu-rambu seleksi Olimpiade Matematika tingkat kabupaten/kota
Set soal Matematika I (waktu 60 menit)
Sesuai materi Matematika SD kelas 4, 5 dan 6
Terdiri dari soal isian singkat
Memuat soal Matematika dalam bahasa Inggris (maksimal 5 soal)
Set soal Matematika II (waktu 90 menit)
Sesuai materi Matematika SD kelas 4, 5 dan 6, ditambah dengan soal
pengembangan
Terdiri dari soal uraian singkat dan eksplorasi (minimal 3 soal)
Memuat soal Matematika dalam bahasa Inggris (maksimal 5 soal)
B. Rambu-rambu seleksi Olimpiade IPA tingkat KABUPATEN/KOTA
Set soal IPA I (waktu 90 menit)
Sesuai materi IPA SD kelas 4 dan 5
Terdiri dari soal pilihan ganda dan isian singkat
Memuat soal IPA dalam bahasa Inggris (maksimal 4 soal)
Memuat soal (isian singkat/uraian) yang berhubungan dengan percobaan IPA
(minimal 5 soal percobaan)
Set soal IPA II (waktu 60 menit)
Sesuai materi IPA SD kelas 6 semester 1, ditambah dengan soal pengembangan
Terdiri dari soal pilihan ganda dan isian singkat
Memuat soal IPA dalam
bahasa Inggris (maksimal 2 soal)
Memuat soal (isian singkat/uraian) yang berhubungan dengan percobaan IPA
(minimal 5 soal percobaan)
C. Rambu-rambu seleksi Olimpiade Matematika tingkat PROVINSI
Set soal I (waktu 60 menit)
Sesuai materi Matematika SD kelas 4, 5 dan 6
Terdiri dari soal isian singkat
Memuat soal Matematika dalam bahasa Inggris (maksimal 5 soal)
5
Set soal II (waktu 90 menit)
Sesuai materi Matematika SD kelas 4, 5 dan 6, ditambah dengan soal
pengembangan
Terdiri dari soal uraian singkat dan eksplorasi (minimal 3 soal)
Memuat soal Matematika dalam bahasa Inggris (maksimal 5 soal)
D. Rambu-rambu seleksi Olimpiade IPA tingkat PROVINSI
Set soal IPA I (waktu 90 menit)
Sesuai materi IPA SD kelas 4 dan 5
Terdiri dari soal pilihan ganda dan isian singkat
Memuat soal IPA dalam bahasa Inggris (maksimal 4 soal)
Memuat soal (isian singkat/uraian) yang berhubungan dengan percobaan IPA
(minimal 5 soal percobaan)
Set soal IPA II (waktu 60 menit)
Sesuai materi IPA SD kelas 6 semester 1, ditambah dengan soal pengembangan
Terdiri dari soal pilihan ganda dan isian singkat
Memuat soal IPA dalam bahasa Inggris (maksimal 2 soal)
Memuat soal (isian singkat/uraian) yang berhubungan dengan percobaan IPA
(minimal 5 soal percobaan)
7. DISTRIBUSI MEDALI DAN PENGHARGAAN
Distribusi medali dan penghargaan bagi pemenang Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI
adalah sebagai berikut:
a) Untuk masing-masing mata pelajaran disediakan 5 medali emas, 10 medali perak dan 15
medali perunggu.
b) Selain medali, juga disediakan penghargaan berupa The Best Theory, The Best Exploration dan Absolute Winner untuk Matematika serta The Best Theory, The Best
Experiment dan Absolute Winner untuk IPA
c) Peserta peraih medali emas dan perak untuk masing-masing mata pelajaran selanjutnya
dibina di tingkat nasional dan mengikuti seleksi untuk menjadi anggota Tim Indonesia pada
International Mathematics and Science Olympiad (IMSO)
8. STRATEGI BELAJAR SISWA MENGHADAPI OLIMPIADE
Strategi belajar yang sebaiknya dilakukan oleh siswa untuk menghadapi
olimpiade matematika, di antaranya adalah:
a. Tahu manfaat dan tujuan
b. Membiasakan diri untuk berpikir kreatif
c. Membiasakan untuk berpikir sistematis, terstruktur dan logis dalam
memecahkan masalah
d. Membiasakan untuk memahami dan tidak hanya mengingat
e. Mengembangkan kemampuan berpikir, kemampuan bernalar, kemampuan
memecahkan masalah dan kemampuan berkomunikasi
f. Aktif bertanya ke guru ataupun pembina
g. Aktif mencari materi olimpiade dari berbagai sumber belajar (buku-buku
referensi dan internet)
h. Pada tahap yang lebih lanjut siswa harus mempunyai kemampuan untuk transfer of learning yaitu kemampuan untuk mengembangkan hal-hal yang pernah dipelajari untuk menghadapi
situasi yang baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya
6
i. Pada akhirnya siswa diharapkan untuk dapat “berpikir dan bekerja matematika” ( thinking and working mathematically)
9. PERAN GURU DALAM PEMBINAAN OLIMPIADE
Peran guru dalam mengoptimalkan potensi matematika yang dimiliki oleh siswanya melalui
pembinaan olimpiade adalah:
a. Menanamkan konsep dasar matematika yang benar
b. Menanamkan sikap dan kebiasaan untuk berpikir kreatif, sistematis, terstruktur, logis,
mengembangkan kemampuan bernalar, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
berkomunikasi dan kemampuan menghubungkan -hubungkan
c. Mengidentifikasi siswa yang potensial dan memelihara serta mengoptimalkan potensi siswa
tersebut
d. Menjalin hubungan dan komunikasi yang lebih baik dengan siswa
e. Memotivasi siswa untuk terus meningkatkan kepercayaan diri dan usaha pantang menyerah
dalam menghadapi problem masalah ttg materi soal
10. PERAN SEKOLAH DAN ORANGTUA DALAM PEMBINAAN OLIMPIADE
Salah satu sumber kekuatan penting dalam pembinaan Olimpiade guna mewujudkan kesuksesan
akademik adalah adanya kerjasama penting antara pihak Sekolah dengan Orangtua
(Komite/POMG/dsb) diantaranya:
a. Membangun dan menerapkan Visi dan Misi Akademik secara bersama-sama.
b. Membangun kekuatan manajerial, yang meliputi:
Mengerti akan sistem kompetisi
Membentuk tim pembinaan olimpiade (penjadwalan, pembinaan, dsb)
Membuat dan mengalokasikan Anggaran khusus untuk pembinaan kompetisi
Komitmen bersama dengan sepenuh hati dan bertanggungjawab
c. Bagi Orangtua, diperlukan usaha pengorbanan maksimal termasuk dukungan finansial untuk
memberikan yang terbaik bagi putra/putrinya seperti memperbanyak sumber bacaan (buku,
artikel, internet, CD dsb), menambah porsi jam belajar dengan bimbingan dari Guru yang
berpengalaman termasuk menambah jam belajar bahasa inggris, rajin aktif dalam berbagai
lomba dan sebagainya.
d. Bagi pihak Sekolah, perlu memberikan fasilitas sarana dan seperti tersedianya sumber
bacaan olimpiade dari luar/ dalam negeri, perlengkapan multimedia (CD Interaktif, laptop,
infocus, dsb) untuk menunjang akademik siswa-siswi yang berbakat.
Sumber Referensi:
Depdiknas – Dit TK dan SD (2004). Olimpiade Matematika dan IPA SD Tingkat Nasional dan Asean.
Jakarta: Direktorat TK dan SD.
Depdiknas. Direktorat TK/SD (2005). Soal Olimpiade Matematika SD Tingkat Nasional. Jakarta:
Direktorat TK dan SD .
Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah
Dasar. Jakarta: Depdiknas
Wiworo, 2004. Olimpiade Matematika dan IPA Tingkat SD dan Madrasah Ibtidaiyah. Yogyakarta : PPPG
Matematika