sekilas tentang kota kupangnusa …...umumnya serta orang portugis dan voc ke teluk kupang adalah...
TRANSCRIPT
SEKILAS TENTANG KOTA KUPANGNUSA TENGGARA TIMUR
SEJARAH KOTA KUPANG
Selayaknya kota-kota di Indonesia, kota Kupang memiliki latar belakang
pembentukannya. Sejarah panjang mengenai perjalanan kota Kupang
tertuang dalam decade-dekade Indonesia awal, masa colonial dan masa
modern.
Kota Indonesia Awal/Tradisional: Masa ini boleh dikatakan masa
terbangunnya kerjasama antara suatu daerah dengan orang luar daerah
dan orang asing. Dikatakan demikian karena pada masa ini, aktivitas
perdagangan antar daerah terjadi serta adanya upaya kerjasama dari
orang asing. Kota kupang yang dikenal sebagai kota cendana menarik
pedagang dari daerah sekitar seperti Alor, Sumba, Larantuka, dan daerah-
daerah Indonesia bagian barat lainnya. Aktivitas ini meramaikan
pelayaran di pelabuhan teluk Kupang. Apalgi teluk Kupang merupakan
area perdagangan cendana dan sembako pada jaman itu. Kondisi ini
membawa perubahan spasial yakni timbul permukiman baru sebagai
tempat tinggal sementara para pedagang yang diatur oleh raja Helong
sebagai pemimpin teluk Kupang.
Masa Kolonial: Kota Kupang menarik perhatian VOC. Tahun 1653, VOC
mendarat di Teluk Kupang. Motivnya melakukan usaha perdagangan.
Kedatangan mereka dipimpin oleh Apolonius Scotte dengan berlayar
menggunakan 3 (tiga) buah kapal. Kehadiran mereka diterima dengan
baik oleh Raja Helong. Raja memberikan sebidang tanah untuk digunakan
sebagai Markas VOC. Kupang pun dijadikan sebagai bandar
perdagangan dan kegiatan pemerintahan VOC/Belanda yang di sebut
Opperhoofd. Tak disangka, penerimaan dan pemberian sebidang tanah
oleh Raja Helong kepada VOC berbuah buruk. VOC mulai menindas,
mengintervensi warga setempat, melakukan pemerasan. Kerajaan yang di
2
pimpin Raja Helong pun tunduk. Mereka mulai berekspansi ke kerajaan
sekitar Teluk Kupang yakni Ambai, Sonabai-Kecil, dan Amarasi
Masa Modern: Setelah Indonesia merdeka melalui Surat Keputusan
Gubernemen 1946, tertanggal 6 Februari 1956 Kota Kupang diserahkan
kepada Swapraja Kupang, yang kemudian dialihkan lagi statusnya pada
tanggal 21 Oktober 1946 dengan bentuk Timor Elland Federate atau
Dewan Raja-Raja Timor dengan Ketua H. A. A. Koroh yang juga sebagai
Raja Amarasi. UU Nomor 64 tahun 1958 Propinsi Sunda Kecil dihapus dan
dibentuk tiga daerah Swatantra, yaitu Daerah Swatantra Tingkat I Bali,
Daerah Swatantra Tingkat I Nusa Tenggara Barat dan Daerah Swatantra
Tingkat I Nusa Tenggara Timur. September 1978, Kota Kupang dinaikkan
statusnya menjadi kota administrasi. Drs.Mesakh Amalo dilantik menjadi
Walikota Administratif yang pertama, dan kemudian digantikan oleh Letkol
Inf. Samuel Kristian Lerik pada tangal 26 Mei 1986 sampai dengan
perubahan status menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang.
Perkembangan Kota Administratif Kupang sangat pesat selama kurang
lebih 18 tahun, baik dibidang fisik maupun non fisik. Kedudukan Kota
Administratif Kupang sebagai ibukota Pro pinsi Nusa Tenggara Timur
merupakan pusat pengembangan wilayah Nusa Tenggara Timur. Untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat,
maka rakyat dan pemerintah Kota Administratif Kupang mengusulkan Kota
Administratif menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang, dan disetujui
oleh DPR dengan disahkannya RUU Nomor 5 tahun 1996 tentang
Pembentukan Kotamdya Daerah Tingkat II Kupang menjadi Undang-
Undang pada tanggal 20 Maret 1996. Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Kupang diresmikan oleh Mendagri RI. Moh.Yogi SM pada tanggal
25 April 1996. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999,
maka Kotamadya Kupang berubah menjadi Kota Kupang. Pertumbuhan
penduduk baik oleh faktor urbanisasi maupun kelahiran adalah salah satu
pemicu perkembangan kota Kupang. Faktor pendidikan contohnya
keberadaan fasilitas pendidikan tinggi (kampus) favorit se- NTT
berkonsentrasi di Kupang, Gerbang transportasi Laut untuk
3
menghubungkan pulau Timor dan sekitarnya, Transportasi udara (sebagian
besar melalui Kupang) untuk menghubungi daratan NTT dengan daerah
lain di Indonesia.
Adapun beberapa hal yang dapat ditarik bahwa, perkembangan kota
kupang dipengaruhi oleh:
Perdagangan: salah satu pengembaraan para pedagang dari sekitaran
Kota Kupang pada khususnya dan Indonesia bagian Barat pada
umumnya serta orang Portugis dan VOC ke Teluk Kupang adalah
melakukan perdagangan. Aktivitas perdagangan membawa perubahan
dalam kota tradisional Teluk Kupang. Masyarakat tidak lagi homogen,
adanya interaksi antra pendatang dengan masyarakat asli sehingga
mendatangkan kebaruan bagi masyarakat Teluk Kupang, timbulnya
tempat tinggal baru oleh aktivitas perdagangan.
Kepemimpinan: kepemimpinan dalam konteks ini adalah loyalitas
pemimpin wilayah terhadap pendatang. Raja Helong menghibahkan
sebidang tanah untuk Orang Portugis dan VOC untuk dijadikan markas.
Tumbuh permukiman baru dan aktivitas baru.
Peperangan/Perebutan kekuasaan wilayah: VOC berhasil melumpuhkan
kekuasaan Raja Helong dan Portugis yang sudah lama berkuasa.
Kekuasaan VOC membawa perkembangan baru bagi Teluk Kupang, di
mana, sarana transportasi di bangun (Bandara Penfui), sarana jalan,
gedung pemerintahan (residen).
Letak geografis: kota Kupang yang terletak dipesisir pantai menjadi
strategis sebagai armada perdagangan dan aksesibilitas dalam
melanggengkan kekuasaan bagi para penjajah. Faktor ini yang menjadi
pertimbangan Penjajah Jepang menduduki Kupang pada tahun 1942.
Fungsi Kota: fungsi kota memicu perkembangan suatu kota. Kupang
berstatus daerah Swantara pada zaman Belanda, zaman kemerdekaann
sebagai Ibukota Provinsi NTT (pemerintahan), kota pendidikan Provinsi NTT,
gerbang utama transportasi NTT (bandara) sejak dahulu kala. Tentu faktor-
4
faktor demikian memicu pembangunan fisik, sosial dan ekonomi kota,
sehingga membangkitkan perkembangan kota.
LUAS WILAYAH, JULUKAN KOTA
Kota kupang memiliki luas wilayah sebesar 160,34 km2. Apabila dibandingkan
dengan luas kota/kabupaten lainnya di NTT. Kota kupang adalah daerah
yang luas wilayahnya paling kecil yaitu 0,34% dari luas wilayah NTT (47.349,90
km2). Kota Kupang sering dijuluki sebagai Kota Karang. Konon, julukan ini
disebabkan oleh kondisi geografis kota Kupang dipenuhi oleh Batu Karang.
Sedangkan, untuk kedamaian dan kenyamanan warga, kota kupang di juluki
Kota Kasih.
Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Apabila dilihat dari kelompok umur, penduduk kota Kupang per 2013
diidominasi oleh penduduk dengan kelompok umur 20-24 (umur pendidikan
tinggi) tahun dengan jumlah 54.241 jiwa. Kondisi ini dapat dipahami sebagai
karena, kota Kupang adalah salah satu daerah tujuan pendidikan tinggi untuk
wilayah provinsi NTT. Namun, dari segi jenis kelamin, penduduk kota Kupang
per 2013 didominasi oleh kaum lelaki dengan jumlah 192.996 jiwa. Terpaut
sedikit dengan jumlah penduduk perempuan yakni 185.429 jiwa. Kondisi ini
meningkat dari tahun 2012 yakni 187.619 (laki-laki) dan 177.729 (perempuan).
Adapun, statistic ketenagakerjaan kota kupang dalam kurun waktu 2012 dan
2013 menunjukan tingkat partisipasi angkatan kerja menurun pada tahun 2013,
demikian juga tingkat kkesempatan kerja, pekerja di sector primer serta tersier
mengalami degradasi. Angka pengangguran meningkat pada tahun 2013,
yang memilih bekerja pada sector sekunder juga meningkat. Lebih jelas dapat
dilihat pada tabel ii dibawah ini.
5
Kelompok Umur L P Total
00-04 19.914 19.085 38.999
05-09 19.544 18.205 37.748
10-14 17.133 16.033 33.166
15-19 20.593 21.370 41.963
20-24 28.139 26.103 54.241
25-29 20.069 19.305 39.374
30-34 15.398 15.143 30.540
35-39 12.527 12.702 25.229
40-44 11.207 10.957 22.164
45-49 9.699 8.648 18.348
50-54 7.407 6.087 13.494
55-59 4.421 4.000 8.421
60-64 2.714 2.724 5.438
65-69 1.909 1.890 3.799
70-74 1.191 1.485 2.676
75+ 1.132 1.693 2.824
Total 192.996 185.429 378.425
11n
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Pada table dibawah ini, akan ditunjukan PDRB kota Kupang berdasarkan
harga berlaku dan harga constant 2000 berdasarkan sector (primer, sekunder
dan tersier). Ditinjau dari kedua model harga tersebut, pendapatan regioanal
Kota kupang berasal dari sector tersier yakni perdagangan, pengangkutan,
komunikasi, keuangan dan jasa-jasa (struktur ekonomi). Walaupun tahun
tertentu mengalami penurunan. Tetapi sector terebut tetap sebagai
penyumbang terbesar pada pendapatan kota Kupang. Secara jelas, dapat
dilihat pada table iii dan iv berikut.
Uraian 2012 2013
TPAK (%)* 56,94 56,21
Tingkat
Pengangguran
Terbuka(%)*
8,38 9,05
Tingkat
Kesempatan
Kerja (%)*
91,62 90,95
UMR (000 Rp)** 925 1.050
Bekerja di Sektor
Primer (%)*
4,93 4,21
Bekerja di Sektor
Sekunder (%)*
10,38 11,8
Bekerja
di Sektor Tersier (%)*
84,69 83,99
Sumber:
http://kupangkota.bps.go.id/index.php/sosial-
dan-kependudukan/54-statistik-ketenagakerjaan
i. Penduduk Kota Menurut kelompok Umur 2013 ii. Statistik Ketenagakerjaan Kota Kupang
Sumber:http://kupangkota.bps.go.id/index.php/sosial-
dan-kependudukan/48-penduduk-kota-menurut-
kelompok-umur-2013
6
iii. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menururt
Kelompok Sektor Tahun 2011-2013
Juta Rupiah Juta Rupiah
iv. PDRB Atas Dasar Harga Konstant 2000
Menururt Kelompok Sektor Tahun 2011-
2013
Sumber: http://kupangkota.bps.go.id/publikasi
7
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
v. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang
Tahun 2011-2013
Tabel v dan vi diatas menggambarkan laju pertumbuhan ekonomi kota
kupang dan perbandingannya dengan Provinsi NTT. Tabel v menunjukan
percepatan yang cukup berarti pada tahun 2012, walaupun sedikit lambat
bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (tahun 2011). Dan pada
tahun 2013 mengalami percepatan yakni 7, 58%. Sedangkan, apabila
dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT (table vi), Kota
Kupang selalu lebih cepat. Pada tahun 2013 laju pertumbuhan ekonomi Kota
Kupang sebesar 7,58% dan Provinsi NTT hanya sebesar 5,56%.
SEKTOR KEUANGAN DAN PERBANKAN
persen
vi. Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kota Kupang dan Provinsi NTT Tahun 2011-2013
Sumber:
http://kupangkota.bps.go.id/publikasi
8
Terbagi atas 3 kelompok kegiatan yakni usaha perbankan dan moneter,
lembaga keuangan bukan bank, jasa penunjang keuangan dan usaha
persewaan bangunan dan tanah serta jasa perusahaan.
vii. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang
dari sector keuangan dan perbankan, Tahun 2011-2013
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Pembangunan manusia adalah proses untuk mempperluas pilihan bagi
penduduk. Penduduk adalah tujuan utama dari setiap pembangunan.
Terdapat 4 hal pokok yang diperhatiakan sehingga tercapainya
pembangunan manusia yang baik dan berkualitas adalah prosuktivitas,
pemerataan, kesinambungan dan pemberdayaan (UNDP,1995)1. IPM sekaligus
menggambarkan komponen yakni angka melek huruf dan rata-rata lama
sekolah mengukur capaian pembangunan di bidang pendidikan, dan
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang
dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran perkapita sebagai pendekatan
1 http://irullazyboy.blogspot.com/2012/12/indeks-pembangunan-manusia.html[diakses 23/12/2014]
Sumber: http://kupangkota.bps.go.id/publikasi
9
pendapatan yang mewakili capaian pembanguna untuk hidup layak. Oleh
sebab itu, untuk mengetahui IPM kota Kupang dan NTT pada umumnya dapat
dilihat pada table viii dibawah ini.
viii. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Nusa Tenggara Timur
Tahun 2009 - 2012
No. Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01 Sumba Barat 62,90 63,85 64,23 64,88
02 Sumba Timur 61,41 61,80 62,50 63,33
03 Kupang 65,58 66,00 66,74 67,21
04
Timor Tengah
Selatan 65,28 65,93 66,22 66,61
05
Timor Tengah
Utara 66,95 67,49 67,88 68,57
06 Belu 63,91 64,34 64,72 65,52
07 Alor 68,16 68,48 68,93 69,35
08 Lembata 67,15 67,66 68,05 68,69
09 Flores Timur 67,77 68,18 68,70 69,19
10 Sikka 67,29 67,87 68,13 68,74
11 Ende 66,59 67,11 67,49 68,08
12 Ngada 69,01 69,45 70,13 70,63
13 Manggarai 66,83 67,16 67,76 68,3
14 Rote Ndao 65,80 66,18 66,57 67,1
15 Manggarai Barat 64,91 65,33 65,57 66,84
16
Sumba Barat
Daya 60,54 60,99 61,35 61,7
17 Sumba Tengah 59,84 60,80 61,04 62,48
18 Nagekeo 65,97 66,31 66,52 67,23
19 Manggarai Timur 65,02 65,92 66,47 67,06
20 Sabu Raijua 54,53 55,54 56,16 57,12
21 Kota Kupang 76,94 77,31 77,73 78,37
NUSA TENGGARA TIMUR: 66,60 67,26 67,62 68,82
Catatan : *) Angka Sementara
Sumber: http://kupangkota.bps.go.id/index.php/subjek-statistik/34-indeks-pembangunan-manusia-ipm-di-
NTT,
Tabel diatas menunjukan, kota kupang memiliki Indeks Pembangunan
Manusia yang paling tinggi dibandingkan dengan 21 kabupaten lainnya.
Bahkan apabila dibandingkan dengan IPM provinsi NTT, Kota Kupang masih
mengungguli. Hal ini menggambarkan bahwa, kualitas manusia kota Kupang
sangat bagus apabila dibandingkan dengan kota atau kabupaten lain di NTT.
10
POLITIK DAN BUDAYA KOTA
Politik
Jumlah Anggota Legislatif Hasil Pemilu
Tahun 2009
Budaya
Kota Kupang adalah kota yang multietnis, suku dan agama. Suku-suku
tersebut adalah suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil
suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon. Suku asli kota Kupang adalah
suku Amarasi. Untuk agama, kota kupang didominasi oleh agama Kristen
Tabel disamping sekilang
menggambarkan iklim politik
dan partai yang bersaing di
wilayah politik Kota Kupang.
Nampak, Parti Kolkar dan
PDIP bersaing dalam
kancah legislative. Diikuti
oleh Partai Demokrat.
Kekuatan Parpol di Kota
Kupang tidak selalu mutlak
dalam pertarungan
perpolitikan, artinya jalur
indepeden mempunyai
peluang besar merebut
simpati rakyat, terbukti
dengan orang nomor 1 dan
2 sekarang berasal dari jalur
non partai yang berhasil
mengalahkan calon-calon
dari calon Walkot dan
Wawalkot yang diusung
parpol.
Sumber: http://kupangkota.bps.go.id/publikasi/2014
11
Protestan. Namun, kelima agama yang diakui oleh Negara Indonesia
terdapat di Kota Kupang. Terlepas dari keragaman suku dan agama yang
ada, penduduk Kota Kupang akan menyebut diri mereka sebagai "Beta orang
Kupang"2.
KERJASAMA EKONOMI ANTAR DAERAH
Kerjasama yang dirintis oleh perintah Kota Kupang adalah kerjasama segitiga
dengan Negara tetangga. Sesuai dengan letak geografisnya, Kupang cukup
strategis, kerena berbatasan langsung dengan Timor leste dan Australia.
Kondisi ini dimanfaatkan untuk menjadi peluang kerjasama segitiga
pertumbuhan untuk meningkatkan daya saing ekonomi wilayah sehingga
mampu meningkatkan investasi swasta, BUMN dan kegiatan pembangunan
pemerintah.
Gambar
2 http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kupang. Diakses 23/12/2014
Sumber: http://bkpm-nttprov.web.id/rencana-kerjasama-pertumbuhan-ekonomi-
kupang-dili-darwin/
12
INFRASTRUKTUR
Transportasi
Jaringan transportasi yang terdapat di kota Kupang cukup lengkap,
mencakup jaringan transportasi yang menghubungkan Kota Kupang dengan
daerah lain di dalam dan di luar Provinsi NTT, serta dunia internasional.
Pelabuhan udara El Tari dan pelabuhan laut Tenau di Kota Kupang memiliki
peran ekonomi yang tidak hanya penting bagi Kota Kupang, tetapi juga
seluruh kawasan NTT. Sekarang pelabuhan Tenau akan dikembangkan
menjadi pelabuhan internasional, baik untuk pelabuhan penumpang maupun
barang. Untuk transportasi darat, kota Kupang memiliki lima buah terminal
(Oebobo, Kota Lama, Belo, Maulai II, Alak) untuk melayani moda transportasi
dalam dan luarr kota.
Keuangan
Sebagai pusat bisnis untuk taraf provinsi, keberadaan lembaga keuangan dan
lembaga non keuangan sangat penting. Terdapat enam bank nasional yang
beroperasi di Kota Kupang yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI),
Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Danamon, dan Bank
Internasional Indonesia (BII). Selain itu terdapat bank daerah sepeprti Bank NTT
yang berpusat di Kupang. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan lain-lain.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN PEREKONOMIAN KOTA
Kekuatan
Kota Kupang sebagai pusat perkonomian dan pemerintahan Provinsi NTT
adalah peluang yang cukup besar dalam menunjang perekonomian kota.
Kekuatan yang telah ada khususnya pada sector tersier diharapkan dapat
ditingkatkan. Seperti perdagangan, komunikasi, perbankan dan persewaan
dan jasa-jasa. Namun dengan catatan dibutuhkan manajeman yang baik
13
dan handal sehingga kota tetap menjadi kota yang nyaman dan aman bagi
warganya.
Kelemahan
Kelemahan Kupang, terletaka pada aspek ketersediaan lahan dan regulasi.
Seperti masalah lahan dengan adanya kepemilikan ganda. Hal ini
menyulitkan investor untuk berani berinvestasi. Selain itu, terletak pada
masalah adat setempat. Kelekatan pada adat mengakibatkan penduduk
setempat enggan untuk bermatapencaharian pada sector perdagangan
dan lebih banyak memilih menjadi PNS3.
3 http://www.smeru.or.id/report/research/iklimusahakupang/iklimusahakupang_ind.pdf. Diakses
23/12/2014