sekelumit kisah sukses para pensiunan post …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · info...

42
SEKAR JAGAD SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST POWER SYNDROME BISAKAH DITANGGULANGI ? Profil usaha pensiunan media informasi dan komunikasi dana pensiun perhutani Edisi No.05 / Mei / I / 2010

Upload: vuongque

Post on 05-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

SEKAR JAGAD

SEKELUMIT KISAH SUKSES

PARA PENSIUNAN

POST POWER SYNDROMEBISAKAH DITANGGULANGI ?

Profil usaha pensiunan

media informasi dan komunikasi dana pensiun perhutani

Edisi No.05 / Mei / I / 2010

Page 2: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Daftar Isi

INTENS - Edisi No.5/Mei/20102 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 �INTENS - Edisi No.5/Mei/20102 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 �

PEMBINADjoko Wijanto

DEWAN REDAKSILesrina Surbakti (Direktur Umum dan Keuangan - Ketua dan Penanggung Jawab)Agus Basuki S. - AnggotaHery M. Kemal - AnggotaHastjarjo B. - AnggotaDjoko Setiawan - AnggotaAdhi Yunantono - Anggota

SEKERTARISFenny Eliza

KEUANGANGhazaly Ohorella

SIRKULASIDwi Haryono, Jumino

KONTRIBUTORSambas Nadiar - DKI dan sekitarnyaSoetrisno Salam - Unit I Jawa TengahAdjidarma - Unit II Jawa TimurTjardana - Unit III Jawa Barat dan Banten

ALAMAT REDAKSIWisma Perhutani, Jl. Vila No.1Gatot Subroto Kav.17-18, Jakarta 129�0Tel. 021-525 4205, 5�7 796�, 526 9990Fax. 021-522 29�8e-mail: [email protected]

KETENTUAN NASKAH

• Isi Naskah yang dikirim agar erat kaitannya dengan masalah pensiunan, beserta kiat-kiat menghadapi masa pensiun.

• Naskah artikel agar ditulis secara populer, panjang naskah maksimum 5 halaman kuarto dengan spasi ganda, disertai foto ilustrasi tulisan yang berkaitan erat dengan topiknya dan lebih diprioritaskan pemuatannya bila dilengkapi dengan copy disket.

• Redaksi berwenang menentukan pemuatannya dan memperbaiki redaksional tanpa mengurangi maknanya.

• Naskah yang tidak dimuat, menjadi arsip redaksi.

• Naskah yang dimuat akan mendapatkan imbalan yang sepantasnya.

PENERBITDana Pensiun Perhutani

DESAIN & PERCETAKANPT. Mukti Karya Persada

ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

MAJALAH INTENSEdi No.5/Mei/ I/2010

PROFIL USAHA PENSIUNANIr. H. Ernan Darmawa Burhan, yang masih terlihat cukup tegap dan

segar di usianya yang ke 71 tahun, di balik sosoknya yang bersaha-

ja beliau selalu mencurahkan segenap kemampuan beliau untuk ke-

maslahatan umat. Berbagai kegiatan sosial dilakukannya mulai aktif

sebagai ketua Himpunan Pensiunan Kehutanan (HPK) Wilayah Jawa

Barat-Banten dan juga sebagai Ketua Yayasan Baiturrahman Garut

yang berkecimpung di bidang kesehatan dan pendidikan.

DARI REDAKSI 3

PROFIL USAHA PENSIUNAN 4 LIPUTAN 9

SEPUTAR DANA PENSIUN 12

ARTIKEL 24

WAWASAN UMUM 35

TANYA JAWAB 41

QUIZ 42

INFO LELAYU 43

PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44

Mengatasi POST POWER SYNDROME

24

Ir. H. Ernan Darmawa Burhan

4

Page 3: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/20102 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 �

Dari Redaksi

INTENS - Edisi No.5/Mei/20102 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 �

Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur kepada Tuhan YME, majalah Intens hadir kembali di hadapan kita. Penerbitan edisi ke 5 tahun 2010 hadir kembali di bulan mei 2010 setelah berakhirnya proses audit laporan Keuangan Ta-hunan oleh Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidayat Harsono, Ade Fatma dan Rekan. Laporan Keuangan Tahun 2009 Dana Pensiun Perhutani mendapatkan opini wajar dalam hal yang material.

Pada edisi kali ini Redaksi menyajikan cerita para pensiunan yang sukses menekuni berbagai kegiatan baik itu kegiatan sosial atau bisnis. Redaksi juga menampilkan berbagai artikel mengenai investasi dengan harapan dapat memperluas wawasan para pensiunan tentang dunia investasi.

Pencapaian kinerja Dana Pensiun Perhutani pada tahun 2009 jauh melebihi dari target yang telah ditetapkan. Atas pencapaian tersebut, Dana Pensiun Perhutani mendapatkan apresiasi tinggi dari Pendiri (Perum Perhutani) khususnya Ibu Upik Rosalina Wasrin sebagai Direktur Utama Perum Per-hutani. Target ROI (Return On Investment) tahun 2009 sesuai Rencana Investasi 2009 yaitu sebesar 11,50% (Rp 5�.812 milyar) dari total investasi rata-rata. Realisasi ROI dalam tahun 2009 mencapai Rp. 188.488 milyar atau �5,40% dari total investasi rata-rata tahun 2009 sebesar Rp 5�2.�84 milyar. Pencapaian ROI 35,40% lebih tinggi 23,90% dari hasil investasi yang ditetapkan dalam Rencana In-vestasi sebesar 11,50%. Total Aktiva Bersih naik dari Rp 478.635 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp 7�5.650 milyar pada tahun 2009. Pencapaian hasil usaha setelah pajak naik dari Rp 27,679 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp 64,�86 milyar pada tahun 2009.

Selanjutnya sesuai dengan pasal 8 ayat 6 Peraturan Dana Pensiun Perhutani, Laporan Tahunan Dana pensiun Perhutani telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Pendiri sebagai pembebasan tanggung jawab pengurus (aquit et de charge) periode tahun 2009.Untuk selanjutnya mari kita berdoa agar investasi Dana Pensiun Perhutani bisa kembali mengalami peningkatan pada tahun 2010 dan seterusnya. Dengan harapan pula agar Pendiri bisa menaikkan nilai manfaat pensiun.

Redaksi

Apresiasi Pendiri atas pencapaian kinerja Dana Pensiun Perhutani tahun 2009

SEKAPUR SIRIH

Page 4: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/20104

Seseorang dikatakan filantropis apabila ia selalu bertindak untuk ke-

pentingan sesama dengan segala kemampuan yang dimilikinya, baik itu

kemampuan fisik, fikiran maupun materi. Sosok tersebut ada pada Ir.

H. Ernan Darmawa Burhan, yang masih terlihat cukup tegap dan segar

di usianya yang ke 71 tahun, di balik sosoknya yang bersahaja beliau

selalu mencurahkan segenap kemampuan beliau untuk kemaslahatan

umat. Berbagai kegiatan sosial dilakukannya mulai aktif sebagai ketua

Himpunan Pensiunan Kehutanan (HPK) Wilayah Jawa Barat-Banten dan

juga sebagai Ketua Yayasan Baiturrahman Garut yang berkecimpung di

bidang kesehatan dan pendidikan. Yayasan Baiturrahman saat ini men-

gelola klinik kesehatan dan Taman Kanak-kanak.

SOSOK RIMBAWAN YANG FILANTROPIS

masa pensiun seorang pegawai harus mempersiapkan suatu keahlian atau usaha yang dapat menghidupinya di masa pensiun. Oleh karena itu, Ir.H. Ernan berharap Perum Perhutani ataupun Dana Pensiun dapat memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para pensiunan atau calon pensiunan. Materi pelatihan bisa mengenai pertanian, pe-ternakan ataupun bidang bisnis lainnya. Ir.H. Ernan mengemukakan bahwa banyak pensiunan yang gagal dalam berusaha karena minimnya keterampilan berwirausaha.

Himpunan Pensiunan Kehutanan (HPK) Wilayah Jawa Barat-Banten yang dipimpin-nya saat ini, beranggotakan dari berbagai instansi kehutanan dan tidak hanya mantan pegawai Perum Perhutani saja. Namun Ir.H. Ernan mengakui bahwa komunikasi lang-sung dengan seluruh peserta kurang bisa tercipta karena keterbatasan pendanaan dan sarana akibat kondisi wilayah geografis Jabar-Banten yang cukup berat. Namun kunjungan ke daerah tiap dua bulan selalu berusaha diadakan serta penerbitan buletin setiap sebulan sekali agar komunikasi tetap terjaga. Pertemuan rutin selalu di adakan di Kantor HPK Wilayah Jabar-Banten setiap sebulan sekali. Pertemuan rutin membahas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para Pensiunan. Bahkan HPK Jabar-

Banten saat ini sedang membahas rintisan kerjasama usaha dengan Perum Perhutani agar dapat menunjang biaya opera-sional organisasi. Berbagai kegiatan rutinpun diadakan mulai dari tauziah yang diadakan sebulan sekali serta wisata perdua bulan sekali.

3 Prinsip Kerja semasa aktif di Perum Perhutani

Di masa aktif sebagai pegawai, Ir.H. Ernan Darmawa Burhan terkenal cukup keras dalam menerapkan kedisiplinan bagi para pegawainya. Sikap kedisiplinan terpatri cukup kuat pada sosok Ir. H. Ernan semenjak beliau menjalani pendidikan strata satu bidang wood technology di Kagawa University, Jepang, dari tahun 1961-1967. Selain kedisplinan, beliau meniru etos

Kepemimpinan di HPK Wilayah Jawa Barat-Banten

Sejak tahun 2005, Ir.H. Ernan menjabat sebagai Ketua HPK Wilayah Jawa Barat-Banten kemudian terpilih kembali pada kepengurusan periode tahun 2010-2015. Sebagai seorang pensiunan Perhutani, beliau merasa cukup prihatin karena masih banyak pensiunan yang menerima uang pensiun dengan nilai rupiah yang tidak sebanding dengan biaya hidup saat ini. Para pensiunan hanya menggantungkan penghasilannya pada uang pensiun. Padahal menurut Ir.H. Ernan, sebelum memasuki

Ir. H. Ernan Darmawa Burhan

Ir. H. Ernan Darmawa Burhan dan isteri

Page 5: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 5

(Persis) Garut. Kegiatan dakwah makin berkembang hingga akhirnya tercetus suatu ide untuk mendirikan lembaga pen-didikan yang bergerak dalam bidang dakwah. Pada tahun 2008 terwujudlah ide tersebut dan terselenggaralah suatu lembaga pendidikan Islam D3 dan Strata 1 yang berkosen-trasi pada bidang dakwah. Dengan dikelola oleh para dosen yang sebagian lulusan Timur Tengah, lembaga pendidi-kan ini berkembang pesat dan telah memiliki ±300 orang mahasiswa dalam jangka waktu dua tahun. Bahkan akan berkembang menjadi universitas Islam satu-satunya di Ga-rut. Melihat kegiatan mesjid dan lembaga pendidikan yang semakin hidup, H. Ernan justru mewakafkan kepemilikannya kepada pengelola mesjid dan lembaga pendidikan dengan harapan agar semakin berkembang dan mandiri.

Melalui yayasan yang dikelolanya, H. Ernan terus aktif di bidang pendidikan. Berasal dari sebuah pemikiran bahwa pendidikan agama harus dimulai sejak dini maka beliau mu-lai mendirikan Lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak.

kerja orang jepang yang mempunya tekad kuat dan gigih dalam bekerja. Berkat kedisiplinan, tekad kuat dan kegigi-han dalam bekerja itulah, Ir.H. Ernan dapat berkarir hingga menjadi Wakil Kepala Unit III Jabar. Beliau sangat bersyu-kur atas pencapaian karirnya tersebut karena meski berlatar belakang pendidikan non forestry namun dapat membukti-kan bahwa dirinya mampu memimpin para forester. Walau-pun cukup keras dalam menerapkan kedisiplinan bagi anak buahnya, Ir.H. Ernan selalu berusaha untuk selalu dekat, mengayomi dan berkomunikasi dengan bawahannya bah-kan tidak segan untuk menginap di rumah Asper guna men-getahui kondisi lapangan. Namun secara pribadi, Ir.H. Ernan juga mengakui mempunyai perasaan bersalah kepada istri dan anak akibat kurang bisa membagi waktu kebersamaan bersama mereka karena mencurahkan lebih banyak tenaga, fikiran dan waktu untuk menangani pekerjaan.

Filantropis sejati

Menjelang masa pensiunnya tiba, Ir.H. Ernan memulai dengan kegiatan sosial dan bisnis. Kegiatan bisnis dilaku-kan dengan mendirikan perumahan di Garut. Namun bisnis tersebut merugi karena berkali-kali ditipu orang, diakuin-ya bahwa penyebab kerugian karena dirinya seringkali ti-dak tega melihat orang kesusahan, hal tersebut menjadi kelemahan dirinya dalam berbisnis sebab dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Seiring dengan kegiatan bisnis, Ir.H. Ernan melaksanakan kegiatan sosial keagamaan. Didasari dengan niat untuk ber-amal jari’ah maka H. Ernan mewujudkannya dengan membangun mes-jid di daerah asalnya, Garut, di tahun 1998. Masjid dina-mai Al Baiturrahman dan diisi dengan bermacam-macam kegiatan dakwah bekerjasama dengan berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam, salah satunya Persatuan Islam

Klinik Baiturrahman, Garut Peserta didik Taman Kanak-kanak Baiturrah-man 3 beserta para guru

Didalam keseharian hidupnya, Ir.H. Ernan selalu memegang

teguh akidah Islam. Beliau ber-sedia untuk mencurahkan segala kemampuan yang dimilikinya den-gan pemikiran bahwa manusia itu

hidup cuma sebentar.

Page 6: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/20106

Antusias masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di Taman Kanak-kanak Baitur-rahman cukup tinggi hal ini terbukti dengan jumlah anak didik yang cukup banyak. Berawal dari rasa keprihati-nan akan keterbatasan pe-nyediaan jasa kesehatan di wilayah asalnya Tarogong, Garut. Dengan yayasan yang dimilikinya, beliau mendirikan klinik kesehatan pada 10 De-sember 2008 yang dinamakan klinik Baiturrahman.

Masyarakat cukup antusias terhadap pelayanan Klinik Baiturrahman

Klinik Baiturrahman secara umum bertujuan untuk mem-berikan pelayanan kesehatan secara profesional, kom-prehensif dan terintegrasi antara seluruh unit pelayanan dengan nuansa Islami untuk memberikan jawaban dan me-menuhi harapan masyarakat. Namun secara khusus, klinik bertujuan memberikan pelayanan kesehatan secara mudah dan terjangkau oleh masyarakat serta memberikan pelayan-an kesehatan dasar sebelum rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Pengelolaan manajemen klinik diserahkan kepada para profesional di bidang kesehatan dan pimpin oleh Direktur Utama dr H. Tenni Sewara Rifa’i M.Kes. Saat ini klinik mempunyai 9 dokter umum, 1 dokter gigi, 12 tena-ga paramedis, 6 perawat kontrol serta 18 karyawan.

Pada mulanya klinik ini hanya menangani pasien rawat ja-lan, namun seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan akan rawat inap semakin mendesak sehingga klinik diper-luas untuk rawat inap. Klinik saat ini telah memiliki fasilitas ruang rawat inap, yang terdiri dari 2 ruang rawat biasa dan 2 ruang rawat paviliun. Pelayanan lainnya yang telah terse-dia antara lain pelayanan IGD, pelayanan pemeriksaan gigi, layanan pemeriksaaan laboratorium, apotek, mushola serta kantin.

Klinik Baiturrahman terus menata dan mengatur sistem perencanaan manajemen yang ada menuju perkemban-gan yang lebih luas. Dalam jangka dekat dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan rawat inap maka klinikpun menyediakan menambah fasilitas tersebut dengan mem-bangun 4 ruang perawatan kelas dan 2 ruang perawatan VIP. Dalam jangka panjang akan membangun fasilitas ru-ang rawat inap berdasar pada 4 macam perawatan yaitu ru-ang rawat inap bagi pasien penyakit dalam, bedah anak dan kebidanan. Sehingga klinik tersebut akan berubah menjadi setingkat/setara rumahsakit tipe D/C.

Menurut Direktur Perawatan Klinik, Iwan Shalahuddin, SKM. M.Kes., salah satu program unggulan adalah “Home Care”.

Program tersebut mengako-modir kebutuhan pelayanan perawatan bagi pasien yang seharusnya rawat inap na-mun karena keterbatasan tempat maka hanya dirawat di rumah. Selanjutnya per-awat akan selalu mengada-kan visit ke rumah hingga pasien sembuh. Program ini cukup mendapatkan apresi-asi dari masyarakat.

Iwan Shalahuddin menge-mukakan bahwa klinik Bait-urrahman mengedepankan

pelayanan ke masyarakat dibanding profit oriented. Oleh se-bab itu selalu ditanamkan kepada segenap para media dan karyawan agar selalu memberikan pelayanan yang terbaik dengan iklas. Bahkan untuk rawat inap, klinik tidak mener-apkan pembayaran deposit seperti di rumah sakit lain, pelay-anan tindakan medis lebih diutamakan. Hal itu merupakan implementasi dari moto pelayanan klinik yaitu “Hari ini tidak boleh ada pasien yang terlantar. Berikanlah pelayanan ter-baik secara profesional, manusiawi serta Islami”

Filosofi hidup

Didalam keseharian hidupnya, Ir.H. Ernan selalu memegang teguh akidah Islam. Beliau bersedia untuk mencurahkan se-gala kemampuan yang dimilikinya dengan pemikiran bahwa manusia itu hidup cuma sebentar. Segala sesuatu yang di-milikinya akan ditinggalkan, oleh sebab itu ia menginginkan agar yang ditinggalkannya dapat berguna bagi kemaslahat-an umat dan sebagai amal jari’ah bagi dirinya. Beliaupun mengutip pepatah, gajah mati meninggalkan gading, hari-mau mati meninggalkan belang dan manusia mati mening-galkan nama.

Page 7: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 7

SEKAR JAGAD

Berkomunikasi dengannya memang tidak pernah membosankan, selalu di-iringi tawanya, katanya orang Jawa orangnya grapyak-semanak. Kok bisa ya tidak pernah masuk hutan lagi? Pada hal sejak lepas dari Fa Hutan UGM tahun 1976 langsung masuk hutan di KPH Ngawi dan sudah malang-melint-ang di Unit I Jateng dan Unit II Jatim, sejawat kita ini mengakhiri kariernya tahun 2006 sebagai Kepala Biro Pengawasan di Unit II Jatim.

Tapi memang Mas Marmo ini seperti banyak teman lain, meskipun sudah puluhan tahun mengabdi di hutan, begitu purna tugas sudah tidak pernah melihat hutan lagi, apalagi masuk. Mungkin disebabkan alih profesi atau kesibukan lainnya hingga tak punya waktu masuk hutan lagi.

Seperti halnya Pak Marmo yang tinggal di Surabaya, sejak 1989 ini, punya kesi-bukan lain yang sulit ditinggalkan. Ta-hun 2005, yang menurutnya terlambat, timbul ide dari Bu Marmo untuk mengisi kesibukan setelah purna tugas kelak, dir-intisnya penjualan batik. “Jenis usaha retail garment batik, baik berupa bahan maupun barang jadi, sutera dan non sutera”, demikian hasil “penelitian” dan yang sudah dijalankan secara kecil-keci-lan dahulunya. Sekarang dilakukan dan diwujudkan dengan volume yang jauh lebih besar, karena prospeknya bagus. Segeralah siasat diatur untuk menyesuai-kan antara barang yang dijual dengan segmen pasar maupun daya beli kon-sumen.

Untuk itu tidak tanggung-tanggung, di-ambillah 2 stand di Pusat Grosir Suraba-ya. Bagi yang belum paham tempat ini, Pusat Grosir Surabaya itu letaknya ber-hadapan dengan Pasar Turi yang terke-nal itu, yang konon sebagai pusat grosir terbesar di Indonesia bagian timur, yang terbakar beberapa tahun lalu dan sam-pai sekarang belum dibangun lagi. Jadi boleh jadi peranan Pasar Turi “diambil alih” Pusat Grosir ini. Walau di Surabaya banyak pusat grosir macam ini. Saat ini alhamdulillah dua stand itu sudah lunas dan jadi milik sendiri. Selain ditangani Ibu Marmo, kegiatan di sana dibantu 2 orang tenaga kerja.

Semua garment yang tersedia disana ber-motif batik, oleh karena itu nama stand ini “Batik Sekar Jagad”, isinya semua motif batik baik dari Pekalongan, Yo-gyakarta, Solo, Madura maupun pusat batik lain. Namun menurut Pak Marmo sampai sekarang peminatnya hampir me-nyukai “motif-motif pesisir”, motif Solo

Ketika ditanya bagaimana pendapatnya tentang kondisi hu-tan sekarang, dibanding dengan dahulu, dijawabnya : ”Ten-tang kondisi hutan sekarang, mohon maaf saya tidak dapat memberikan komentar karena sudah lama tidak masuk hu-tan, yang sering sekarang ini masuk mall ... ha..ha..ha...”, katanya renyah disertai ledakan tawa lepasnya Mas Marmo, Ir. Sumarmo.

Page 8: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/20108

– Yogya kurang diminati pada tempat ini. Rupanya mer-eka suka warna-warni yang ngejreng, yang meriah. Kalau dulu Pak Marmo harus kulakan ke pusat-pusat industri ba-tik itu, kini sudah tidak lagi, justru mereka para produsen yang mengirim kebutuhan toko ini. Selain pembeli eceran, juga banyak yang membeli secara “partai”, borongan yang untuk dijual lagi didaerahnya. Yang menyenangkan kalau pembeli dari Malaysia, mereka itu kantongnya tebal dan melihat semua harga disini itu murah (tapi bukan murahan lho!), karena harga ringgit mereka lebih gede dibanding rupiah kita.

Menurut Pak Marmo, dalam menghadapi masa purna ja-batan bagi teman-teman karyawan, sebaiknya paling tidak 3 tahun menjelang pensiun itu sudah harus mempersiap-kan apa yang akan dilakukan setelah masa purna tugas. Memang menurut teori ada tiga kemungkinan apa yang harus dikerjakan pada masa purna tugas, yakni menikma-ti saja apa adanya, barangkali “sangunya” sudah cukup. Tinggal momong cucu.

Kedua masih meneruskan kariernya dalam bidang yang sama walaupun di tempat lain. Ketiga, ya seperti Pak Marmo ini yang harusnya dipersiapkan jauh hari sebel-umnya atas persetujuan suami dan istri, terutama bidang yang disenangi dan diminati kedua pihak. Bantuan dari perusahaan misalnya diperlukan ntuk bidang permodalan dan pemasaran.

Bapak dan Ibu Sumarmo ini dikaruniai 3 anak, 2 putra dan 1 putri. Yang putri ini bekerja dan tinggal di Singapura, hebatnya sang suami kerjanya malah di Jakarta! Jadi ka-lau ketemu ya pada kalender berwarna merah saja, kata sang Bapak. Si putri ini bekerja di bidang property, inilah dinamika kehidupan. Putra sulung bekerja di Surabaya dan menghaturkan satu cucu untuk Eyang Marmo. Putra yang bungsu masih menyelesaikan S2 nya di Unair dan Insya Allah dalam waktu dekat bisa diselesaikan studinya itu. Semoga. (Adjidarma)

Page 9: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Liputan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 9

Barangkali sampai saat ini masih banyak ang-gota Himpunan Pensiunan Kehutanan (HPK) Jawa Tengah yang belum mengenal dan menge-tahui dimana kantor HPK wilayah Jawa Tengah. Jangankan yang tinggal di seputaran Jawa Ten-gah, yang tinggal di Semarang pun masih ban-yak yang belum tahu dimana lokas/alamatnya apalagi kegiatan HPK Jateng.

Kantor HPK Jawa Tengah, yang beralamat di Ge-dung Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah Sema-rang, Jl Pahlawan no 15, Semarang, hampir tak pernah sepi dari aktivitas pengurusnya. Pengu-rus HPK Wilayah memang hobi berorganisasi sehingga sering mengadakan pertemuan, baik yang resmi maupun tidak. Membahas berbagai masalah terkait pensiunan, terutama mengenai permasalahan kesejahteraan pensiunan yang berhubungan dengan manfaat pensiun, asur-ansi rawat inap, asuransi kematian dan lain-lain. Banyak kasus telah terselesaikan antara lainper-

KegiatanHimpunan Pensiunan Kehutanan (HPK) Jawa Tengah

cepatan penyelesaian penerimaan manfaat pen-siun dari perusahaan asuransi Wana Artha.

HPK Jateng juga memiliki 2 (dua) unit Kelompok Kerja yaitu :

1. Kelompok Kerja Bakti Lingkungan (Pokja PBL).

Pokja PBL merupakan wujud kepedulian Rim-bawan tua terhadap kelestarian lingkungan hidup. Pokja ini sudah bekerjasama dengan Rektor Universitas Negeri Semarang untuk menghijaukan lingkungan kampus. Kegiatan lainnya, bersama Perum Perhutani melaku-kan penghijauan kawasan Bandara Ahmad Yani Semarang dan memberikan bantuan bibit penghijauan kepada masyarakat diseki-tar domisili para anggota HPK. Saat ini Pokja PBL sedang melakukan proses bantuan pem-buatan hutan rakyat di daerah Pekalongan, Purwodadi, dan Boyolali yang mencapai luas hingga lebih dari 200 ha.

Page 10: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Liputan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201010 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 11INTENS - Edisi No.5/Mei/201010 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 11

2. Kelompok Kerja Penggalian Dana (Pokja PPD).

Pokja PPD bertugas mencari sumber-sumber dana baru untuk mendukung aktivitas HPK. Karena dana HPK yang bersumber dari sum-bangan para karyawan Perum Perhutani Unit I Jateng hanya bisa mencukupi kebutuhan operasional rutin, sedangkan untuk kegiatan bina lingkungan dana belum tersedia. Pokja saat ini merintis kerjasama dengan perusa-haan swasta untuk melakukan eksploitasi ba-han galian golongan C di salah satu kawasan hutan Jawa Tengah dan usaha penyaluran bibit penghijauan tanaman produktif.

HPK Wilayah Jateng saat ini sudah memiliki media komunikasi berupa buletin yang terbit setiap bulan. Walaupun dengan format sederhana namun isinya lengkap dan bermanfaat bagi para pensiunan. Bagi para pensiunan yang ingin berkomunikasi dengan kami dapat menghubungi di nomor telepon 024-8413631 psw 332. Pada setiap hari Senin-Kamis, pukul 08.00-13.00 WIB.

Sesungguhnya tidak hanya menanagani masalah rutin tentang kesejahteraan, HPK Jawa Tengah juga memikirkan rumah masa depan bagi para rimbawan, hal ini terbukti dengan telah dimil-ikinya areal tanah pemakaman dengan nama Taman Makam Rimbawan (TMR)di desa ngali-yan, Semarang, Jawa Tengah. HPK Jawa Tengah merupakan satu satunya HPK yang memiliki TMR, yang diresmikan april 2009 oleh Kepala Dinas Kehutanan Jawa tengah. TMR ini direncanakan berkapasitas 4.000 kapling, namun yang telah siap pakai baru 10% yakni 400 kapling. Dan saat ini telah terpesan ±200 kapling. Sesuai tujuan-nya, TMR ini dibangun memang untuk memban-tu Rimbawan khususnya pensiunan.Oleh sebab itu kapling-kaplingnya dijual murah hanya Rp 500.000,-/kapling, biaya kontribusi Rp 5.000/bulan dan biaya pemakaman Rp 750.000 (sudah termasuk batu nisan). Apabila berminat, silah-kan menghubungi pengelola TMR Jawa Tengah di Jl Veteran 48, telp 024-8455212.

Page 11: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201010 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 11

Liputan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201010 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 11

Keberadaan Yayasan Gerontologi Abiyoso di Jawa Timur

Keberadaan Yayasan Gerontologi Abiyoso di Jawa TimurKeberadaan kelompok lansia kerap dipandang sebelah mata. Kehadirannya seolah terlupakan hingga sering termarginalkan. Padahal, perhatian dan kekayaan pen-galaman serta wawasan kehidupan mereka sangat di-perlukan bagi generasi penerusnya. Banyak terdengar, lansia mengeluh diabaikan dari keluarga dan masyara-kat. Keterbatasan fisik dan kemampuan terkadang men-jadi alasan peran lansia diabaikan.Tidak jarang, kehidu-pan mereka seolah hanya menjadi beban bagi generasi berikutnya.

Dukungan sosial dari orang lain sangat berharga dan me-nambah ketentraman hidup para warga Lansia (Lanjut Usia). Tetapi, bukan berarti seorang Lansia hanya tinggal duduk tenang dan berdiam diri. Untuk menjaga kesehatan fisik maupun kejiwaannya, Lansia harus tetap melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna bagi kehidupan. Dalam meningkatkan kualitas hidup warga Lansia diharapkan mampu untuk hidup mandiri, produktif, dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.Berkaca dari

fenomena tersebut, melalui wadah yayasan Gerontologi Abiyoso, mereka ingin menunjukkan bahwa peran mereka belum habis.

Yayasan Gerontologi Abiyoso sudah berdiri 14 tahun, te-patnya 28 Mei 1996. Yayasan ini dibentuk oleh beberapa tokoh masyarakat, cendikiawan dan pejabat Pemerintah Jawa Timur antara lain Mohammad Noer (mantan Gu-bernur Jatim), Prof DR Soeyoenoes, Prof DR Dardiri, dan Gubernur Jatim saat itu Soelarso serta Ketua DPRD Jatim saat itu Trimaryono. Dalam kegiatannya mereka (Lansia, Red) melakukan senam rutin, rekreasi, serta memiliki paguyuban Lansia. Kegiatan seperti itu dianggap sebagai obat paling manjur buat lansia seperti mereka. Dengan tujuan agar mereka dapat berbaur dengan masyarakat, memiliki banyak teman, dan dapat bersosialisasi serta bertukar pikiran. Hingga kini, anggotanya mencapai ±800. Gerontologi itu artinya ilmu, sedangkan Abiyoso itu dalam dunia pewayangan merupakan sosok orang tua yang bijaksana dengan demikian mereka diharapkan sal-ing memberi dukungan dan saling membantu.

Tidak hanya itu, mereka juga menggelar tasyakuran hari jadi setiap tahun. Kegiatannya pun beragam, mulai memotong tumpeng hingga menyanyikan berbagai lagu asli daerah Jawa Timur. Sementara itu, yayasan ini hingga kini masih eksis melakukan berbagai kegiatan sosial, me-liputi pengobatan gratis yang diadakan tiap tahun serta jalan sehat. Pemberdayaan Lansia betul-betul diharapkan mendapatkan perhatian dari pmerintah dan masyarakat tempat tidak hanya dengan materi saja, namun juga rohani dan kesehatan. Sehingga di usia Lansia, mereka tetap bisa merasakan kebahagiaan serta optimistis dalam menjalani hidupnya.

Page 12: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201012 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 1�INTENS - Edisi No.5/Mei/201012 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 1�

LAPORAN KEUANGANDANA PENSIUN PERHUTANI

28

Lampiran VII. Lampiran Tahunan 2009 Laporan aktiva bersih Dana Pensiun Perhutani Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) Catatan 2009 2008

Aktiva Investasi (nilai wajar) Deposito on call 5 9.250.000.000 12.534.000.000 Deposito berjangka 6 32.625.000.000 40.850.000.000 Sertifikat deposito - - Sertifikat Bank Indonesia - - Saham 7 181.478.295.601 77.742.983.842 Obligasi 8 114.857.569.665 126.497.539.110 Unit penyertaan reksadana 9 153.563.164.033 73.877.075.237 Surat berharga negara 10 113.543.571.991 127.770.207.079 Unit penyertaan investasi kolektif - Penempatan langsung - Surat pengakuan hutang - Tanah - Bangunan - Tanah dan bangunan - Investasi lain yang diperkenankan -

Jumlah investasi 605.317.601.290 459.271.805.268

Aktiva lancar diluar investasi Kas dan bank 12 17.630.645.266 8.612.722.462 Piutang iuran pensiun: 13 - Iuran normal: - Pemberi kerja - - - Peserta - - - Iuran tambahan 103.536.273.724 - Piutang bunga keterlambatan iuran - - Beban dibayar dimuka 13.750.000 2.000.000 Piutang investasi 14 3.390.096.431 2.372.910.512 Piutang hasil investasi 15 4.616.218.639 5.336.040.286 Piutang lain-lain 16 3.936.787.241 3.776.747.679

Jumlah aktiva lancar diluar investasi 133.123.771.301 20.100.420.939

Aktiva operasional (nilai buku) 17 Tanah dan bangunan - - Kendaraan 89.338.550 178.677.086 Peralatan komputer 124.542.436 78.833.371 Peralatan kantor 30.279.922 22.455.896

Jumlah aktiva operasional 244.160.908 279.966.353

Aktiva lain-lain (nilai buku) Pengelolaan dana transaksi saham 18 - - Aktiva operasional yang akan dihapus 19 - -

Jumlah aktiva lain-lain - -

Aktiva tersedia 738.685.533.499 479.652.192.560

Page 13: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201012 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 1�

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201012 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 1�

29

Laporan aktiva bersih (lanjutan) Dana Pensiun Perhutani Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) Catatan 2009 2008

Kewajiban Kewajiban diluar kewajiban aktuaria Hutang manfaat pensiun jatuh tempo - Hutang investasi 22 1.189.248.617 717.132.108 Pendapatan diterima dimuka - Biaya yang masih harus dibayar 23 1.779.373.722 95.850.087 Kewajiban diluar kewajiban aktuaria lain 24 66.521.520 204.673.817

Jumlah kewajiban diluar kewajiban aktuaria 3.035.143.859 1.017.656.012

Aktiva bersih 735.650.389.640 478.634.536.548

30

Lampiran VIII Lampiran Tahunan 2009 Laporan perubahan aktiva bersih Dana Pensiun Perhutani Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) Catatan 2009 2008

Penambahan:

Pendapatan investasi Pendapatan bunga 26 34.393.020.645 37.842.958.844 Dividen 4.518.093.497 4.101.028.710 Sewa - - Laba pelepasan/perolehan investasi 27 34.667.747.078 (2.079.299.013) Pendapatan investasi lainnya -

Jumlah pendapatan investasi 73.578.861.220 39.864.688.541 Peningkatan (penurunan) investasi 21 116.084.786.568 (154.332.418.861) Iuran: Normal:

- Pemberi kerja 21 10.193.301.414 9.925.222.504 - Peserta 21 5.482.075.538 5.773.568.512

Tambahan 21 106.760.208.620 10.361.127.340 Pendapatan lain-lain 34 1.998.224.922 382.995.363 Pengalihan dana dari dana pensiun lain -

Jumlah penambahan 314.097.458.282 (88.024.816.601) Pengurangan:

Beban investasi 28 1.175.133.393 1.446.200.076 Beban operasional 10.015.640.191 11.122.170.183 Beban diluar investasi dan operasional 34 - - Manfaat pensiun 25 45.890.831.606 37.091.687.918 Pengalihan dana ke dana pensiun lain - -

Jumlah pengurangan 57.081.605.190 49.660.058.177

Kenaikan aktiva bersih 257.015.853.092 (137.684.874.778)

Aktiva bersih awal tahun 478.634.536.548 616.319.411.326

Aktiva bersih akhir tahun 735.650.389.640 478.634.536.548

Page 14: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201014 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 15INTENS - Edisi No.5/Mei/201014 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 15

31

Lampiran IX

Lampiran Tahunan 2009 N e r a c a Dana Pensiun Perhutani Per 31 Desember 2009 dan 2008

(Dalam Rupiah) Catatan 2009 2008

Aktiva

Investasi (harga perolehan) Deposito on call 5 9.250.000.000 12.534.000.000 Deposito berjangka 6 32.625.000.000 40.850.000.000 Sertifikat deposito - - Sertifikat Bank Indonesia - - Saham 7 182.202.194.680 139.859.494.805 Obligasi 8 114.436.303.239 126.497.539.110 Unit penyertaan reksadana 9 152.006.458.432 125.042.962.982 Surat berharga pemerintah 10 111.995.257.079 127.770.207.079 Unit penyertaan investasi kolektif - - Penempatan langsung - - Surat pengakuan hutang - - Tanah - - Bangunan - - Tanah dan bangunan, bersih - - Investasi lain yang diperkenankan - -

Jumlah investasi 602.515.213.430 572.554.203.976

Selisih penilaian investasi 11 2.802.387.860 (113.282.398.708)

Aktiva lancar diluar investasi Kas dan bank 12 17.630.645.266 8.612.722.462 Piutang iuran pensiun: 13 - Iuran normal: - Pemberi kerja - - - Peserta - - - Iuran tambahan 103.536.273.724 - Piutang bunga keterlambatan iuran - - Beban dibayar dimuka 13.750.000 2.000.000 Piutang investasi 14 3.390.096.431 2.372.910.512 Piutang hasil investasi 15 4.616.218.639 5.336.040.286 Piutang lain-lain 16 3.936.787.241 3.776.747.679

Jumlah aktiva lancar diluar investasi 133.123.771.301 20.100.420.939

Aktiva operasional 17 Tanah dan bangunan - Kendaraan 770.650.000 770.650.000 Peralatan komputer 236.391.300 434.384.490 Peralatan kantor 236.173.730 216.299.530 Akumulasi penyusutan (999.054.122) (1.141.367.667)

Jumlah aktiva operasional 244.160.908 279.966.353

Page 15: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201014 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 15

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201014 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 15

32

N e r a c a (lanjutan) Dana Pensiun Perhutani Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) Catatan 2009 2008 Aktiva lain-lain Pengelolaan dana transaksi investasi 18 11.880.000.000 10.000.000.000 Cadangan penurunan nilai (11.880.000.000) (10.000.000.000) Aktiva operasional yang akan dihapus 19 528.475.940 244.594.750 Akumulasi penyusutan (528.475.940) (244.594.750)

Jumlah aktiva lain-lain - -

Jumlah aktiva 738.685.533.499 479.652.192.560 Kewajiban Kewajiban aktuaria 20 721.748.430.638 807.007.963.267 Selisih kewajiban aktuaria 21 13.901.959.002 (328.373.426.719) Kewajiban diluar kewajiban aktuaria

Kewajiban diluar kewajiban aktuaria Hutang manfaat pensiun jatuh tempo - - Hutang investasi 22 1.189.248.617 717.132.108 Pendapatan diterima dimuka - - Biaya yang masih harus dibayar 23 1.779.373.722 95.850.087 Kewajiban diluar kewajiban aktuaria lain 24 66.521.520 204.673.817

Jumlah kewajiban diluar kewajiban aktuaria 3.035.143.859 1.017.656.012

Jumlah kewajiban 738.685.533.499 479.652.192.560

Page 16: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201016 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 17INTENS - Edisi No.5/Mei/201016 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 17

33

Lampiran X Lampiran Tahunan 2009 Perhitungan hasil usaha Dana Pensiun Perhutani Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) Catatan 2009 2008

Pendapatan investasi Pendapatan bunga 26 34.393.020.645 37.842.958.844 Dividen 4.518.093.497 4.101.028.710 Sewa - - Laba pelepasan/perolehan investasi 27 34.667.747.078 (2.079.299.013) Pendapatan investasi lainnya - -

Jumlah pendapatan investasi 73.578.861.220 39.864.688.541

Beban investasi 28 Beban transaksi - 1.399.611 Beban manajer investasi 688.008.191 915.092.382 Beban kustodian 487.125.202 529.708.083 Beban investasi lain - -

Jumlah beban investasi 1.175.133.393 1.446.200.076

Hasil usaha investasi 72.403.727.827 38.418.488.465

Beban operasional Beban operasional Gaji karyawan, pengurus dan dewan pengawas 29 7.223.673.700 8.207.981.457 Beban kantor 30 1.791.919.085 1.464.685.781 Beban pemeliharaan - - Beban penyusutan aktiva operasional 31 141.567.645 249.075.240 Beban jasa pihak ketiga 32 244.278.600 336.466.725 Beban operasional lainnya 33 614.201.114 863.960.980

Jumlah beban operasional 10.015.640.191 11.122.170.183

Pendapatan dan beban lain-lain Pendapatan bunga keterlambatan iuran 34 1.351.751.943 - Laba (rugi) penjualan aktiva operasional - - Laba (rugi) penjualan aktiva lain-lain - - Pendapatan lain diluar investasi dan operasional 34 646.472.979 382.995.363 Beban lain diluar investasi dan operasional - -

Jumlah pendapatan dan beban lain-lain 1.998.224.922 382.995.363

Hasil usaha sebelum pajak 64.386.312.558 27.679.313.645 Pajak penghasilan - -

Hasil usaha setelah pajak 64.386.312.558 27.679.313.645

Page 17: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201016 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 17

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201016 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 17

34

Lampiran XI

Lampiran Tahunan 2009 Laporan arus kas Dana Pensiun Perhutani Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah) 2009 2008

Arus kas dari aktivitas investasi

Penerimaan bunga 35.797.429.931 38.368.062.477 Penerimaan dividen 4.518.093.497 4.023.910.510 Pendapatan sewa - - Pendapatan investasi lain - - Pelepasan investasi 1.190.491.450.563 713.375.331.913 Penanaman investasi (1.187.013.619.988) (743.088.684.390) Pembayaran beban investasi (1.313.637.932) (1.493.071.292)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi 42.479.716.071 11.185.549.218

Arus kas dari aktivitas operasional

Pembayaran beban operasional (7.903.321.928) (11.026.052.046) Penjualan aktiva operasional - - Pembelian aktiva operasional (105.762.200) (222.098.000) Penjualan aktiva lain-lain - - Pembelian aktiva lain-lain - - Pendapatan lain diluar investasi 1.998.224.912 382.995.840 Beban lain diluar investasi dan operasional - - Pajak penghasilan (299.425.578) (55.922.491)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasional (6.310.284.794) (10.921.076.697) Arus kas dari aktivitas pendanaan

Penerimaan iuran normal pemberi kerja 13.417.236.310 13.591.752.803 Penerimaan iuran normal peserta 5.482.075.538 5.773.568.512 Penerimaan iuran tambahan - 11.885.026.371 Penerimaan bunga keterlambatan iuran - - Penerimaan bunga pengalihan dana dari DP lain - - Pembayaran bunga pengalihan dana ke DP lain - (38.502.652.458) Pembayaran manfaat pensiun (46.050.820.321) -

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (27.151.508.473) (7.252.304.772)

Kenaikan (penurunan) kas dan bank bersih 9.017.922.804 (6.987.832.251)

Kas dan bank pada awal tahun 8.612.722.462 15.600.554.713

Kas dan bank pada akhir tahun 17.630.645.266 8.612.722.462

Page 18: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201018 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 19INTENS - Edisi No.5/Mei/201018 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 19

Realisasi Hasil Investasi tahun 2009 dibandingkan dengan Rencana yang ditetapkan, sebagai berikut:

Pendapatan investasi dan beban investasi 2008 dan 2009(dalam milyar)

Uraian

2008 2009

Pendapatan/Beban(Rp)

Pendapatan/Beban(Rp)

Proporsi terhadap

Hasil Investasi(%)

Jumlah Investasi(%)

Pendapatan investasi Bunga deposito Bunga obligasi/SUN Jumlah bunga

Dividen Laba (rugi) pelepasan investasi

Jumlah pendapatan investasi

Beban investasi Beban transaksi Beban manajer investasi Beban kustodian

Jumlah beban investasi

Hasil usaha investasi

5,31632,526

113.544 18,76 13.562

37,842 114.858 18,97 12.493

41,010-2,079

41.875 6,92 5.480

43,089 153.563 25,37 23.465

0.0010.9150.529

-0.6880.487

0.000.940.67

0.000.110.07

1,446 1,175 1.61 0.19

38,418 72,404 98.39 11.96

Realisasi Hasil Investasi Tahun 2009(dalam milyar)

No. PortofolioRencanaInvstasi

(%)

Realisasi s/d Desember 2009

Nominal(Rp)

Alokasi(%)

Hasil Investasi(Rp)

1 2 3 4 5 6

1 SUN 15 113.544 18,76 13.562

2 Obligasi 25 114.858 18,97 12.493

3 Deposito 10 41.875 6,92 5.480

4 Reksadana 20 153.563 25,37 23.465

5 Saham 30 181.478 29,98 17.403

Jumlah 100 605.317 100,00 72.404

Rata-rata Investasi 532.384

Realisasi ROI (%) 35,40

Target ROI (%) 11,50

LAPORAN INVESTASI TAHUN 2009

Page 19: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201018 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 19

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201018 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 19

Hasil Usaha Investasi untuk tahun 2009 sebagai berikut :

Hasil investasi yang sudah direalisasi (basis aktual) Rp 72,404 MHasil investasi yang belum direalisasi :Selisih penilaian investasi per 1 Januari 2009 Rp (113,282) MSelisih penilaian investasi per 31Desember 2009 Rp 2,802 M

Penambahan selisih penilaian investasi (SPI) dalam tahun 2009 Rp 116,084 MHasil investasi (Hasil Usaha + SPI) tahun 2009 Rp 118,488 M

LAPORAN DATA KEPESERTAAN TAHUN 2009

No. Unit Kerja

Jumlah (orang)

PensiunanPeserta Aktif

PHT PNS Jumlah1 2 3 4 5 6

1 Unit I Jawa Tengah 4.135 64 4.199 3.196

2 Unit II Jawa Timur 4.058 184 4.2442 3.986

3 Unit III Jawa Barat 2.311 46 2.357 1.031

4 Kantor Direksi 300 72 372 147

JUMLAH 10.804 366 11.170 8.360

Page 20: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201020 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 21INTENS - Edisi No.5/Mei/201020 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 21

KINERJADANA PENSIUN PERHUTANI

TAHUN 2009engan mengamati kondisi pasar modal pada akhir tahun 2008 yang terpuruk cuk-up dalam namun dengan posisi fundamen-

tal emiten Indonesia yang rata-rata cukup bagus maka diperkirakan pasar modal akan bangkit kembali dengan return yang cukup signifikan. Sehu-

bungan dengan hal tersebut, Pengurus dalam upaya pengembangan dana mem-prioritaskan penempatan investasi pada Saham dan Reksadana Saham maupun Campuran serta memperkecil porsi deposi-to yang bunganya cenderung menurun. Dengan merubah porsi portofolio investa-si pada tahun 2009, hasil yang diperoleh dalam tahun tersebut sangat bagus. Total Aktiva Bersih naik dari Rp 478.635 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp 735.650 mi-lyar pada tahun 2009. Hasil usaha setelah pajak naik dari Rp 27,679 milyar pada ta-hun 2008 menjadi Rp 64,386 milyar pada tahun 2009.

Hasil investasi mencapai 35,40% dari real-isasi rata-rata investasi tahun 2009 sebe-sar Rp 532.384 milyar, lebih tinggi 23,90% dari hasil investasi yang ditetapkan dalam Rencana Investasi sebesar 11,50%. Target ROI (Return On Investment) tahun 2009 sesuai Rencana Investasi 2009 yaitu sebe-sar 11,50% (Rp 53.812 milyar) dari total investasi rata-rata. Realisasi ROI dalam tahun 2009 mencapai Rp. 188.488 milyar atau 35,40% dari total investasi rata-rata tahun 2009 sebesar Rp 532.384 milyar. Pencapaian ROI 35,40% jauh melebihi Rencana investasi sebesar 11,50%. Perbandingan antara Pendapatan dan Be-ban Investasi dapat dilihat pada diagram berikut:

Laporan keuangan dan Laporan Investasi tahun 2009 telah diaudit oleh Kantor Akun-tan Publik Paul Hadiwinata, Hidayat Har-sono, Ade Fatma dan Rekan sebagaimana laporan No.PHHAAF/023/TS/SB/2010 dan Laporan No. PHHAAF/024/TS/SB/2010 masing¬-masing tanggal 5 Februari 2010, dengan opini wajar dalam semua hal yang material dengan pokok-pokok sebagai berikut (Laporan Keuangan dan Laporan Investasi Tahun 2009 secara lengkap seb-agaimana lampiran no. VII-XIII ):

a. Total Aktiva Bersih akhir tahun = Rp 735.650 milyarb. Kenaikan Aktiva Bersih = Rp 257.015 milyarc. Aktiva Bersih awal tahun = Rp 478.634 milyard. Posisi Neraca = Rp 738.685 milyare. Hasil Usaha Investasi = Rp 72.403 milyarf. Hasil Usaha setelah pajak = Rp 64.386 milyarg. ROI = 35,40%h. ROA = 30,49%

Posisi Aktiva Bersih per 31 Desember 2009 mencapai sebesar Rp.735.650 milyar atau 153.69% dibandingkan dengan 31 Desember 2008 yang berjumlah sebesar Rp.478.635 milyar.

Total Aset dan kewajiban per 31 Desember 2009 mencapai sebesar Rp.738 milyar atau naik sebesar Rp 259.033 (154.00%) dibandingkan dengan 31 Desember 2008 yang sebesar Rp.479 milyar. Realisasi Hasil Usaha sampai dengan bulan Desember tahun 2009 mencapai sebesar Rp.64,386 milyar atau 294% dibandingkan dengan rencana tahun 2009 sebesar Rp.21,859 milyar. Dibandingkan dengan Hasil Usaha tahun 2008 sebesar Rp.27,680 milyar atau Hasil Usaha tahun 2009 naik sebesar 232%. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan investasi sebesar Rp 33.713 milyar (83%) terutama dari saham dan reksadana.

D

Diagram 1.Pendapatan investasi, beban in-vestasi dan hasil usaha investasi

Diagram 1.Pendapatan investa-si, beban investasi dan hasil usaha in-vestasi

Page 21: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201020 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 21

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201020 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 21

Dana Pensiun Perhutani sering menerima surat dari Para Pensiunan, yang meng-hendaki untuk diadakan perubahan ahli waris yaitu Isteri.

Perubahan dimaksud karena Para Pen-siunan melaksanakan pernihakan lagi karena perceraian atau isteri meninggal dunia.

Perlu diketahui bahwa sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Perhutani (Perse-ro) Nomor : 856/Kpts/Dir/2001 tanggal 11 Desember 2001, tentang Peraturan Dana Pensiun Dari Dana Pensiun Per-hutani yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP-285/KM.6/2002 tanggal 18 Nopem-ber 2002.

Didalam Ketentuan Umum, Arti Istilah Pasal 1 ayat (11) berbunyi bahwa yang dimaksud dengan Janda/Duda adalah is-teri/suami yang sah dari Peserta/Pensi-unan yang meninggal dunia yang telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta berhenti bekerja atau Pensiun atau meninggal dunia.

Keputusan Pensiun yang dikeluarkan oleh Pendiri (Kantor Unit atau Direksi Perum

Perhutani) menyebutkan bahwa ybs pensiun terhitung mulai tanggal, gaji (PhDp), ahli waris (isteri/suami/anak), alamat, dll. Berdasarkan data terse-but, Dana Pensiun akan mencocokkan dengan Data Base Kepesertaan yang ada di Dana Pensiun Perhutani apabila tidak cocok langsung dilakukan kon-firmasi, selanjutnya akan dilakukan perhitungan Manfaat Pensiun, kemu-dian Dana Pensiun akan mengeluar-kan Keputusan Pembayaran Manfaat Pensiun.

Keputusan Pembayaran Manfaat Pen-siun yang dikeluarkan oleh Pengurus, mempunyai dasar hukum Keputusan Pensiun yang dikeluarkan oleh Pendiri (Kantor Unit atau Direksi Perum Per-hutani) sehingga apabila ada per-mintaan perubahan dalam Keputusan Pensiun yang dikeluarkan oleh Pendiri, maka seharusnya atas perintah dari Pendiri (Kantor Unit atau Direksi Pe-rum Perhutani) dan dituangkan dalam Keputusan atau mencabut Keputusan Pensiun Pendiri yang dikeluarkan. Keputusan Pengurus Dana Pensiun Perhutani tentang Pembayaran Man-faat Pensiun bisa dilakukan perubahan apabila :

1. Keputusan Pensiun yang dikeluar-kan oleh Pendiri (Kantor Unit atau Di-reksi Perum Perhutani) ada kesalahan atau perubahan, dan dilakukan pen-cabutan Keputusan dimaksud, untuk selanjutnya Pengurus Dana Pensiun Perhutani akan mengeluarkan Kepu-tusan baru sesuai dengan perubahan-nya.

2. Kesalahan pada penulisan Nama, NIP/NPP, Ahli Waris, Alamat, dll yang tidak sesuai dengan Keputusan dari Pendiri, akan dikeluarkan Keputusan baru dari Pengurus Dana Pensiun Per-hutani.

3. Permintaan perubahan nomor rek-ening Bank atau alamat dari Pensiunan atau Unit Kerja Perhutani, tidak perlu dilakukan perubahan Keputusan Pen-gurus Dana Pensiun Perhutani.

4. Pensiunan telah meninggal dunia, segera dilaporkan ke Pengurus Dana Pensiun dan selanjutnya akan dikelu-arkan Keputusan Pembayaran Manfaat Pensiun Janda/Duda, atau Yatim apa-bila Janda/Duda telah meninggal du-nia sebelumnya.

PENGAJUANPERUBAHAN AHLI WARIS :

ARAHAN INVESTASI DANA PENSIUNDalam berinvestasi Dana Pensiun Perhutani (DPPHT) tidak boleh menyimpang dari ara-han Direksi Perum Perhutani selaku Pendiri DPPHT, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan No. 218/Kpts/Dir/2009 tanggal 13 Mei 2009 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Perhutani.Penetapan Arahan Investasi ini dilakukan dengan mengacu kepada aturan perundan-gan yang berlaku, dengan memperhatikan perkembangan situasi ekonomi serta kondisi pasar uang dan pasar modal dan faktor-faktor ekonomi makro lainnya

Instrumen Investasi

Jenis investasi (instrumen investasi) yang dapat dipilih oleh DPPHT dalam Arahan Investasi tidak boleh meny-impang dari Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 199/KMK.010/2008 yang efektif berlaku terhitung mulai tanggal 1 Januari 2009.Adapun jenis investasi dan batasan penempatan maksimum dapat dilihat pada tabel berikut :Perlu diketahui jenis/instrumen investasi ini mengalami penambahan yang sebelumnya hanya 13 jenis menjadi 16 jenis. Penambahan tersebut meliputi (1) Tabungan pada Bank, (2) Sukuk yang tercatat di Bursa, (3) Unit Penyer-taan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks, (4) Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas, (5) Reksa Dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek, (6) Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset.

Page 22: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201022 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 2�INTENS - Edisi No.5/Mei/201022 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 2�

Batasan InvestasiDisamping jenis investasi tersebut diatas dalam berinvestasi masih juga harus memperhatikan ba-tasan maksimal proporsi kekay-aan DPPHT yang dapat ditempat-kan untuk setiap jenis investasi dan batasan maksimum proporsi kekayaan DPPHT yang dapat di-tempatkan pada satu pihak.Investasi Dana Pensiun yang bo-leh ditanamkan pada satu pi-hak maksimum 20% (dua puluh per seratus) dari total investasi Dana Pensiun; kecuali penempa-tan langsung pada Saham & Su-rat Pengakuan Utang maksimum 10% (sepuluh per seratus)Investasi kekayaan Dana Pensiun yang ditanamkan dalam bentuk Deposito Berjangka, Deposito On Call dan Sertifikat Deposito hanya dapat ditempatkan pada :a. Bank di Indonesia;b. Bank tidak terafiliasi dengan Pendiri, Dewan Pengawas dan Pengurus;Seluruh investasi Dana Pensiun yang ditempatkan pada semua Pihak yang dalam tahun buku terakhir mengalami kerugian atau mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, tidak boleh melebihi 35% (tiga puluh lima per seratus) dari total investasi Dana Pen-siun.

Kekayaan DPPHTKekayaan Dana Pensiun terdiri dari :a. Kekayaan yang dikategorikan sebagai investasi;b. Kekayaan yang dikategorikan sebagai bukan investa-si, termasuk :- kas dan rekening giro;- piutang yang diperkenankan berdasarkan Undang- undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaan nya;- peralatan kantor dan peralatan lainnya;- biaya dibayar dimuka.

Target Investasi (Arahan Investasi)Total investasi rata-rata tahun yang akan datang meru-pakan hasil penjumlahan dari posisi investasi akhir ta-hun berjalan dengan rata-rata iuran normal tahun yang akan datang, rata-rata iuran tambahan tahun yang akan datang, dan rata-rata hasil pengembangan dana tahun yang akan dating, dikurangi rata-rata Manfaat Pensiun dan rata-rata biaya operasional.Hasil investasi kekayaan Dana Pensiun dalam 1 (satu) tahun sekurang-kurangnya sebesar 11,00% (sebelas per seratus) dari total investasi rata-rata, setelah dikurangi biaya investasi.

Nilai InvestasiNilai dari tiap jenis investasi dihitung sebagai berikut :(1) Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan :

- Nilai perolehan setelah amortisasi premi atau dis konto. Dalam hal dikelompokkan sebagai surat ber harga yang dimiliki hingga jatuh tempo- Nilai wajar. Dalam hal dikelompokkan sebagai surat berharga yang diperdagangkan atau tersedia untuk dijual.- Nilai tunai. Dalam hal dikelompokkan sebagai surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.(2) Tabungan pada Bank berdasar nilai nominal;(3) Deposito Berjangka dan Deposito On Call, berdasarkan nilai nominal;(4) Sertifikat Deposito pada Bank dan Sertifikat Bank Indonesia berdasar nilai tunai(5) Saham yang tercatat di Bursa Efek, berdasarkan nilai pasar(6) Obigasi yang tercatat di Bursa Efek dan Sukuk , berdasar : - Nilai Perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto, dalam hal dikelompokkan sebagai obligasi yang memiliki hingga jatuh tempo. - Nilai Wajar, dalam hal dikelompokkan sebagai obligasi yang diperdagangkan atau tersedia untuk dijual.(7) Unit Penyertaan Reksadana dari : - Reksa Dana Pasar Uang; Reksa Dana Pendapatan tetap;Reksa Dana Campuran; dan Reksa Dana Saham; berdasar nilai aktiva bersih - Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks; berdasar nilai aktiva bersih - Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas;berdasar nilai aktiva bersih - Reksa Dana yang unit penyertaannya diperdagang kan di Bursa Efek;berdasar nilai aktiva bersih(8) Efek Beragun aset dari Kontrak Investasi Kolektif Efek

MAKSI-MUM

80%80%80%80%20%20%60%60%60%

60%

5%5%5%5%5%5%5%

15%15%

Page 23: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201022 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 2�

Seputar Dana Pensiun

INTENS - Edisi No.5/Mei/201022 INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 2�

Beragun Aset (KIK-EBA) berdasar : - Nilai Perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto, dalam hal dikelompokkan sebagai surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo;atau - Nilai Wajar, dalam hal dikelompokkan sebagai surat berharga yang diperdagangkan atau tersedia untuk dijual(9) Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasar nilai aktiva bersih(10) Kontrak Opsi saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasar nilai pasar(11) Penempatan Langsung pada Saham, berdasar Metode Ekuitas atau nilai yang ditetapkan Penilai Independen yang terdaftar pada instansi berwenang.(12) Tanah, dan/atau Bangunan berdasar nilai yang ditetapkan oleh Penilai Independen yang terdaftar pada instansi berwenang

Obyek-obyek investasi yang dilarang :(1) Penempatan Deposito Berjangka pada Bank Perkreditan Rakyat (B.P.R.)(2) Penempatan Langsung pada Saham di badan usaha yang tidak memperoleh keuntungan dalam 3 (tiga) tahun terakhir atau badan usaha yang dalam 3 (tiga) tahun terakhir pernah mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajibannya.

Hal-Hal yang perlu diperhatikan sebagai tindak lanjut Penetapan Arahan Investasi Pengurus :(1) Pengurus wajib menyusun rencana investasi tahunan, yang memuat sekurang-kurangnya : a. Rencana komposisi jenis investasi; b. Perkiraan tingkat hasil investasi untuk masing- masing jenis investasi; c. Pertimbangan yang mendasari rencana komposisi jenis investasi yang dipilih.(2) Rencana investasi harus merupakan penjabaran dari arahan investasi serta mencerminkan penerapan prinsip-prinsip penyebaran risiko dan keputusan investasi yang obyektif. (3) Rencana investasi harus disampaikan kepada Dewan Pengawas selambat-lambatnya bulan Nopember.(4) Rencana investasi hanya akan berlaku setelah sekurang-kurangnya mendapat persetujuan Dewan Pengawas.

Dewan Pengawas :(1) Dewan Pengawas menilai rencana investasi yang disusun oleh Pengurus dan memberikan persetujuannya atas rencana investasi yang diajukan oleh Pengurus selambat-lambatnya akhir bulan Desember.(2) Dalam hal Dewan Pengawas belum memberikan persetujuan atas rencana investasi sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam butir 1, maka dianggap Dewan Pengawas telah menyetujui rencana investasi tersebut.(3) Dewan Pengawas wajib melakukan pengawasan terhadap pengelolaan investasi Dana Pensiun dan

melaporkan hasil pengawasannya kepada Pendiri setiap tahun.

Pelaporan :(1) Pengurus wajib menyampaikan laporan kepada Pendiri dan Dewan Pengawas mengenai perkembangan portofolio investasi Dana Pensiun dan hasilnya setiap 6 (enam) bulan sekali, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan berikutnya.(2) Pendiri dan Dewan Pengawas sewaktu-waktu dapat meminta laporan posisi investasi Dana Pensiun kepada Pengurus.(3) Pengurus wajib menyampaikan laporan hasil pemeriksaan Akuntan Publik mengenai perkembangan portofolio investasi Dana Pensiun dan hasilnya kepada Menteri paling lambat setiap akhir bulan Mei tahun berikutnya.

Likuiditas :(1) Pengurus harus menjaga likuiditas minimum portofolio investasi Dana Pensiun dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.(2) Likuiditas minimum sebagaimana dimaksud dalam butir 1 ditetapkan sekurang-kurangnya 1% (satu per seratus) dari total investasi.

Pihak Ketiga : (1) Pihak Ketiga atau Tenaga Ahli yang boleh digunakan oleh Pengurus dalam membantu mengelola kekayaan Dana Pensiun harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memiliki ijin dari Instansi yang berwenang b. Memiliki pengalaman dalam bidang Pengelolaan Investasi (2) Pengelolaan investasi Dana Pensiun yang dilakukan oleh Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak boleh menyimpang dari Keputusan Menteri Keuangan 199/KMK.010/2008 tanggal 5 Desember 2008 dan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No: PER-01/BL/2009 tanggal 15 Januari 2009 serta peraturan perundangan yang berlaku di bidang Dana Pensiun.

Penutup Arahan Investasi sewaktu-waktu dapat diubah oleh Pendiri dan perubahan tersebut harus dilaporkan ke-pada Menteri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal perubahan.

Page 24: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201024

POST POWER SYNDROME,

BISAKAH DITANGGULANGI ?Oleh : Soewarsa Sasraprawira

Post-power syndrome, adalah gejala yang terjadi di mana pen-gidap yang bersangkutan hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya (karirnya, kepandaiannya, kecerdasannya, atau hal yang lain), dan seakan-akan tidak bisa menerima realita yang ada saat ini.

Pada acara silaturakhim suatu pesta pernikahan di Manggala Wanabakti, seorang mantan Dirut (pensiunan) menghampiri seorang

mantan anak buahnya (pensiunan). Dia bertanya : “ Hai, setua ini kamu masih kelihatan awet muda. Apa sih jamune ?” . “ Terima

kasih Pak, Bapak bisa saja menyenangkan orang lain “, jawab si mantan anak buah. “ Tenan lho. Jamune apa?” tukas sang man-

tan Dirut. “ Ah gampang saja kok Pak. Saya pakai falsafah penjual dedak keliling waktu di Cianjur dulu.”. “Apa kuwi “, desak sang

mantan Dirut. “Begini Pak. Kalau penjual dedak melayani pembelian dedak, kan dia takar pakai literan. Selesai menakar dia selalu

tepuk-tepuk kedua tangannya membuang sisa dedak yang melekat di tangannya.. Jadi dia selalu bertepuk tangan manakala selesai

“transaksi” dengan pembeli. Baik itu untungnya besar, kecil bahkan merugi. Untung atau rugi selalu bertepuk tangan. Nah, saya tiru

perilaku sang penjual dedak itu. Jadi dalam keadaan apapun kita harus selalu senang, menerimakan keadaan atau dengan kata lain

selalu berpikir positif ”, jelas si mantan anak buah. “ Kurang ajar kamu. Tiwas dak rungoke tenanan “, gumam sang mantan Dirut.

sambil nyengir meninggalkan “sang penjual dedak “. Pertemuan dua orang pensiunan selesai dan……. pesta pernikahanpun usai

sudah. Para tamu bubar masing-masing dengan tujuan dan kepentingannya sendiri.

Itu adalah sekelumit pengalaman seorang pensiunan yang kehidupannya dalam keadaan tenang, tenteram dan menerima keadaan

sesuai taqdir Illahi serta tidak mengenal istilah “Post power syndrome”.

Page 25: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 25

Tidak setiap orang mengenal istilah “Post power syndrome”.

Istilah itu adalah suatu reaksi psikis dalam bentuk sekumpu-

lan simptom penyakit maupun kerusakan fungsi-fungsi jas-

mani dan mental.

Post-power syndrome, adalah gejala yang terjadi di mana

pengidap yang bersangkutan hidup dalam bayang-bayang

kebesaran masa lalunya (karirnya, kepandaiannya, kecer-

dasannya, atau hal yang lain), dan seakan-akan tidak bisa

menerima realita yang ada saat ini. Pengidap syndrome ini

selalu ingin mengungkapkan dan membanggakan akan ke-

berhasilan atau kesuksesan ( berdasarkan perasaannya )

pada masa lalunya kepada rekan-rekan sekitarnya. Dengan

kata lain dapat disimpulkan bahwa pengidap “penyakit”

tersebut merupakan orang yang sudah tidak bekerja, sudah

pensiun, tidak menjabat atau tidak berkuasa lagi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya post-power

syndrome. Pensiun , adalah salah satu dari faktor tersebut.

Bila orang yang baru mengalami pensiun tidak bisa meneri-

ma keadaan bahwa tenaganya sudah tidak dipakai lagi, wa-

laupun menurutnya dirinya masih bisa memberi sumbangan

yang berarti kepada perusahaan, post-power syndrome akan

dengan mudah menyerang. Terlebih lagi apabila ternyata

usianya yang sudah termasuk usia kurang produktif dan dito-

lak ketika melamar di perusahaan lain, post-power syndrome

akan menyerangnya secara lebih parah.

Tanda-tanda penyakit ini pada dasarnya disebabkan oleh

POST POWER SYNDROMEPOST POWER SYNDROMEPOST POWER SYNDROME

banyaknya stress atau depresi, rasa kecewa, kecemasan dan

ketakutan yang mengganggu fungsi-fungsi organik dan psikis.

Hal tersebut bisa menimbulkan berbagai macam penyakit,

dan kerusakan jasmani yang berkembang / meluas.

Gejala psikis dan fisik yang sering tampak antara lain pem-

urung, kehilangan gairah hidup dan sikap serta perilakunya

cenderung negatif. Ada kalanya dia menjadi cepat tersing-

gung, gelisah, pemarah dan lain-lain. Kondisi fisik dan psikis

sedemikian ini jika tidak bisa diantisipasi oleh yang bersang-

kutan sendiri, bahkan juga tidak bisa diperingan dengan jasa

psikiatris, keadaannya akan menjadi semakin parah, dan be-

rakibat bisa memperpendek umur penderitanya.

Sebaliknya manakala kita selalu menjaga hati dan pikiran kita

dalam melakukan tugas benar-benar sebagai suatu pengab-

dian total kepada Allah SWT, kepada bangsa dan Negara serta

kepada keluarga ( bukan hanya sekedar melampiaskan nafsu

keduniawian, kekayaan, penghargaan dan kekuasaan ), maka

pada saat menjalani purna tugas, kita akan merasa terbebas

sepenuhnya dari beban selama melakukan tugas kedinasan

, Insya Allah kita ada dalam keadaan selamat dan bahagia

sampai di akhir masa pengabdian.

Terapi untuk memperingan gejala-gejala sindrom pensiun

ini, dan untuk memperoleh kembali kesehatan jasmani serta

kesejahteraan jiwa yang mengarah pada integrasi struktur

kepribadian, antara lain dapat disarankan melakukan pola

kehidupan sebagai berikut:

1. Mau menerima semua kondisi baru, yaitu masa

pensiun tersebut dengan segala perasaan tulus-

ikhlas / legowo, karena semua pengalaman dari

kegiatan semasa jabatan

masa lalu sudah lewat dan harus dilupakan

2. Berupaya sekuatnya untuk menyesuaikan diri lebih

baik lagi terhadap tuntutan serta perubahan situasi

dan kondisi baru yang pastinya akan penuh

tantangan yang harus dihadapinya dengan penuh

ketabahan dan rasa tawakal.

Page 26: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201026

POST POWER SYNDROMEPOST POWER

SYNDROME

POST POWER SYNDROME

�. Para pensiunan dituntut harus lebih sabar, pasrah,

menerima takdir yang telah digariskan Allah SWT

dan tidak lagi bermimpi yang bukan-bukan, namun

hendaknya masih bisa menyisihkan waktu dan

tenaganya sesuai kemampuan untuk bersosialisasi

dengan lingkungannya. Mengisi waktu dengan

hal hal positif untuk membunuh kejenuhan hidup

antara lain banyak bersilaturakhim dengan sesama,

berkebun, membaca buku-buku atau artikel-artikel

yang bermanfaat , mendalami.masalah keagamaan.

Untuk pembaca muslim upayakan menguasai teknik

melakukan shalat khusyu seperti yang diajarkan a.l.

oleh Ustadz Abu Sangkan. Sebab dengan cara

berwudhu dan shalat yang benar membawa dampak

positif untuk terpeliharanya kebugaran dan

kesehatan. Shalat yang khusyu dan benar memberi

bukti bisa menyembuhkan penyakit fisik maupun

psikis.

4. Hidup jangan membanding-bandingkan keadaan

dengan orang lain. Demikian itu mrupakan

perbuatan sia-sia, bahkan hanya akan melipat

gandakan perasaan sedih serta kecewa yang

mendalam.

5. Menjauhkan diri dari ambisi-ambisi keinginan

berkuasa, atau nafsu untuk memiliki sesuatu yang

lebih, karena dambaan para pensiunan dalam

menikmati sisa hidupnya hanyalah ketenangan,

kedamaian dan kesejukan hati.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi siapa saja yang akan

menjalani masa pensiun bahkan bagi yang sedang menjalani

masa pensiunnya.

Page 27: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 27

SEKELUMIT KISAH SUKSES

PARA PENSIUNAN

Tak seorang pun ingin hari tuanya sengsara dan bergantung pada orang

lain. Untuk mencapai kondisi tersebut, tiap orang harus punya perencanaan

pensiun yang matang. Bagaimana mempersiapkannya? Sekali Anda me-

mutuskan menghadapi uang yang Anda miliki, Anda juga harus mengam-

bil tindakan-tindakan yang sesuai un-tuk menciptakan kebebasan finansial. (Suze Orman, penulis buku 9 Langkah

Menuju Kekayaan Sejati).

Page 28: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/201028

“Pensiun? Soal itu jangan dibahas sekarang deh. Saya masih muda, baru 30 tahun. Saya masih kuat bekerja. Nanti kalau sudah menjelang 50 tahun, barulah bicara soal pensiun.” Kata-kata ini sering terdengar di kalangan anak muda beru-sia di bawah 35 tahun. Mereka seperti alergi membicarakan pensiun karena merasa masih punya banyak waktu. Padahal, merencanakan pensiun sejak usia muda merupakan langkah tepat menuju hari tua yang sejahtera. Bondan Winarno, misalnya, merencanakan pensiun di usia 50 tahun. Host acara Wisata Kuliner di TransTV ini bertekad pada usia tersebut tidak lagi bekerja di kantor secara formal dan membawahkan banyak orang. Namun, harapan man-tan Pemred Sinar Harapan ini untuk pensiun tepat di usia 50 tahun gagal. Ia baru bisa meletakkan semua aktivitasnya menjelang umur 54 tahun. Setelah itu, kelahiran Surabaya, 1950, ini memilih kegiatan yang merupakan hobinya sejak lama: berburu tempat makan enak. Di beberapa perusahaan, usia pensiun ditetapkan 55-65 ta-hun. Demikian pula pegawai pemerintahan (pegawai negeri sipil/PNS), umumnya memasuki masa pensiun di usia 55 ta-hun. Bagi wirausaha, ceritanya lain lagi. Banyak pengusaha yang memilih tetap aktif menjalankan bisnis kendati usianya telah senja. Berbeda dari PNS yang dipastikan menerima uang pensiun setelah tidak lagi bekerja, karyawan di peru-sahaan swasta belum tentu memperolehnya. Sebagaimana diketahui, tidak banyak perusahaan swasta di Indonesia yang mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun. Di sinilah pentingnya merancang program pensiun mandiri, yang didasarkan pada tujuan dan kebutuhan Anda di masa mendatang.Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia, Mi-chael Tjandra Tjoajadi, berpendapat, jangan sampai kualitas hidup menurun ketika memasuki masa pensiun. Sehubungan dengan itu, jumlah tabungan yang harus disiapkan disesuai-kan dengan biaya hidup saat ini ditambah inflasi. “Kalau biaya hidup saya saat ini Rp 10 juta, berarti jumlah tabungan saya nanti harus bisa memberi return sebesar Rp 10 juta/bulan,” tuturnya. Menurut Elvyn, persiapan yang baik menuju masa pensiun dimulai dari perencanaan mengenai apa yang ingin dilaku-kan seseorang setelah masa pensiun nanti. “Apakah ingin mengembangkan hobi, aktif di lembaga sosial, mengajar atau apa pun yang tidak berfokus kepada uang,” ujarnya. Tentu saja, kita berharap, di masa pensiun sudah mencapai kebe-basan finansial, sehingga bisa mengerjakan kegiatan yang dulu tidak sempat dilakukan karena sibuk bekerja atau alasan lain. Untuk itu, Taufik menjelaskan, ada dua langkah yang harus diperhatikan ketika seseorang merencanakan pensiun. Perta-ma, mesti disadari bahwa masa pensiun harus bisa dinikmati dan menyenangkan. Kedua, dalam perencanaan pensiun harus membuat daf-tar aktivitas apa yang ingin dilakukan selama masa pensiun.

Bisa jadi, Anda ingin mengembangkan minat yang lama ter-pendam karena sebelumnya tak punya waktu luang untuk menekuni. Ambil contoh, Tjan Swie Yong. Mantan Presdir PT Honda As-tra Manufacturing dan PT Federal Motor ini sekarang hobi menulis di berbagai milis, salah satunya milis Apa Kabar yang anggotanya senang berbicara tentang pluralisme dan humanisme. Dia juga lebih sering bermain golf, bahkan bisa sampai tiga kali seminggu. Apa pun pilihan Anda ketika pensiun, sebaiknya diperhitung-kan sejak sekarang. Yang jelas, besarnya kebutuhan saat pensiun bagi setiap orang tentu berbeda-beda. Namun, um-umnya biaya hidup di masa pensiun tidak lebih dari 60% pen-geluaran sewaktu produktif. Dari sana dapat diproyeksikan pengeluaran per bulan yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas di kala pensiun tiba. Setelah dikalkulasi selama 15-20 tahun dengan menambah faktor inflasi 10%-12%, akan diperoleh sejumlah angka yang dibutuhkan. Angka ini bisa menjadi rujukan bagi Anda men-genai berapa persen dari pendapatan saat ini yang harus di-sisihkan per bulan hingga pensiun tiba. Hanya saja, dalam eksekusinya sering ada hambatan. Problemnya, menurut Taufik, karena tidak realistis dalam merencanakan aktivitas. Sering terjadi, kegiatan yang dipilih di luar kemampuan. Di samping itu, “Mereka tidak disiplin dalam menyisihkan pendapatan ke pos dana pensiun,” katanya tandas. Jika tidak bisa mencapai kondisi pensiun ideal, Taufik menyarankan, paling tidak 70%-nya bisa dipenuhi. “Ini agar kualitas hidup kita tidak menurun drastis. Selain itu, ini juga berfungsi un-tuk menangkal post power syndrome,” ujarnya. Ada baiknya pula, seseorang yang telah pensiun memiliki passive income (pendapatan pasif). Beberapa aktivitas, seperti mengajar, menjadi pembicara di seminar, atau berbisnis, bisa men-datangkan uang sehingga Anda memperoleh penghasilan tambahan untuk meningkatkan jumlah tabungan atau me-nutup pengeluaran. Djoko Santoso Moeljono bisa menjadi contoh. Pria yang per-nah menjabat Dirut BRI periode 199�-2000 ini sampai seka-rang masih mengajar di berbagai bank, seperti Bank Tabun-gan Negara dan Bank Nasional Indonesia. “Maaf ya, bukan saya sombong. Tiga jam mengajar saya dibayar Rp 20 juta di luar pajak,” ungkapnya. Djoko membenarkan, frekuensi permintaan mengajar di perbankan tidak datang setiap hari. Bila yang mengundang adalah perusahaan multinasional, ia berani mematok imbalan US$ 2.000-3.500 selama tiga jam mengajar. Mantan Dirut PT Garuda Indonesia M. Soeparno lain lagi. Ia memilih berwirausaha ketika memasuki masa pensiun. Diakuinya, uang pensiunan dari Garuda yang besarnya kurang dari Rp 10 juta tidak cukup untuk memenuhi kebu-tuhan hidupnya. Namun, dengan memiliki beberapa perusa-haan yang dibangunnya setelah pensiun, Soeparno mem

Page 29: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Profil usaha pensiunan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 29

peroleh tambahan pendapatan sekitar Rp 500 juta sebulan. Di luar bisnis, ayah tiga anak ini juga mendirikan panti asuhan bernama Media Kasih di Ciledug, Jakarta; lembaga swadaya masyarakat (LSM) Masyarakat Peduli Angkatan Udara Komer-sil; dan JARIAHS Foundation. Anugerah Pekerti juga tidak risau saat mengisi waktu setelah pensiun dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan M a n a j e m e n (LPPM). Sejak 1997 ia menjadi advisor sekaligus pengurus LSM World Vision I nte r n at i o n a l . Selain itu, juga masih dipercaya menjadi komisa-ris di beberapa p e r u s a h a a n , seperti PT Astra Otopart Tbk., PT Samudera Indo-nesia Tbk., ang-gota Dewan Riset Nasional, dan Penasihat Tim Olimpiade Fisika Indonesia. Kendati berbagai aktivitas dalam pemaparan di atas terkesan mendatangkan uang dalam jumlah lumayan besar, perlu di-garisbawahi bahwa tujuan utamanya bukan untuk mencari uang. Semua aktivitas tersebut ditekankan untuk memberi kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat dan lingkun-gan. Yang pasti, aktivitas di masa pensiun tidak dapat dilakukan dengan baik bila Anda tidak menyiapkan diri. Karena itu, se-lain melakukan perencanaan finansial sejak dini dengan me-nyisihkan sebagian pendapatan untuk investasi, perencanaan nonfinansial juga patut diperhatikan. Lagi-lagi, Djoko bisa jadi contoh menarik. Setahun sebelum pensiun pada umur 60 ta-hun, lelaki kelahiran Jakarta, 24 Desember 1940 ini memper-siapkan diri untuk melanjutkan kuliah S-� Psikologi Industri di Universitas Gadjah Mada. “Saya sudah mulai tes TOEFL dan tes IQ, sehingga ketika tahun 2000 saya pensiun, saya sudah memenuhi persyaratan untuk mengambil kuliah doktor,” kat-anya mantap. Selain kuliah lagi, cara lain yang dapat dilakukan dalam rangka mempersiapkan pensiun di antaranya adalah bergabung dengan organisasi sosial, membangun jejaring, atau mengikuti kursus/pelatihan.

Sementara itu, bagi yang menekuni bidang tertentu seperti atlet dan artis, Taufik mengingatkan bahwa masa produktif mereka relatif pendek. Karena itu, selagi berada di puncak kejayaan, orang-orang di kelompok ini harus menyadari pent-

ingnya menabung dan berinvestasi. Mantan atlet lari sprint, Purnomo, barangkali bisa dijadikan panutan. Di sela-sela ketatnya jadwal latihan, ia rela menyisihkan waktunya un-tuk kuliah di Perbanas. Di saat kawan sesama atlet lebih me-milih istirahat atau bercengkerama setelah seharian berlatih, Purnomo justru berkutat dengan diktat kuliah. Ia mengaku sempat dijuluki sombong oleh rekan-rekannya sesama atlet Pelatnas karena jarang bergaul.

Kendati demiki-an, julukan terse-but tidak meris-aukan hatinya. Ia sadar betul bah-wa pendidikan tinggi bisa men-jadi bekal di saat pensiun. Dan, benar. Sekalipun sudah tidak men-jadi atlet nasional lagi, kehidupan Purnomo dan ke-luarganya tetap tercukupi. Ia sempat bekerja sebagai staf pro-mosi Bank Da-gang Negara pada

198�-9�. Setelah mundur dari posisi Asisten Manajer Pema-saran sepatu Nike yang digelutinya selama 10 tahun (1993-200�), Purnomo memutuskan mengelola bisnis media luar ruang. Bersama mitranya, Julius O. Ruslan, Purnomo mampu mengangkat Leveleight Media -- nama usahanya -- menjadi pemain lima besar di pasar media luar ruang.

Page 30: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010

Artikel

�0

Sungguh menyenangkan mem-baca kisah profil deretan orang-orang yang tetap atau bahkan kian bersinar di masa pensiun. Dan memang demikianlah idealnya. Masa pensiun bukanlah berakh-irnya era berkarya. Justru, mem-buka peluang lahirnya second life, kehidupan yang tak kehilangan arti, tapi mungkin malah lebih bermakna dalam aktivitas dan peran masing-masing. Misalnya Bondan Winarno yang kini turut membuat wisata kuliner menjadi kian populer di tengah keragaman budaya pop.

Memang sejatinya banyak peran yang bisa dimainkan buat mereka yang ingin hidupnya tetap menyenangkan dan bermakna di masa pensiun, tanpa diikat formalitas dan struk-tur organisasional seperti saat masih ber-gabung dalam sebuah institusi bisnis atau pemerintahan. Peran ini, dari yang bersifat menghibur diri sendiri atau keluarga hingga yang berkarya di area filantropis ( orang yang memanfaatkan segala kemampuan-nya untuk berkontribusi maksimal kepada manusia dan lingkungan sekitar guna ke-hidupan yang lebih baik). Sejumlah mantan eksekutif pun mengaku punya banyak keg-iatan bermakna selepas pensiun, yang um-umnya bertujuan seragam: melayani dan berbagi kepada sesama, baik berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman, waktu, maupun dana.

Khusus untuk peran di area yang bersifat filantropis, merujuk pada persoalan yang muncul di masyarakat, sungguh banyak hal yang bisa diterjuni. Misalnya pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup adalah dua di antara area yang bisa dimasukkan dalam agenda. Dan faktanya, banyak eksekutif yang memang menggeluti dunia pendidikan di masa pensiunnya. Entah itu mendirikan yayasan yang membantu dunia pendidikan, atau terjun sebagai dosen.

Sebelum membicarakan peran yang bisa di-mainkan, bagi Palgunadi T. Setiawan, man-tan VP Senior Environment Affairs PT Astra International, yang perlu dimiliki siapa pun adalah pemahaman tentang hal itu. Buat Pal, sebetulnya tidak ada istilah pensiun. Yang ada adalah pemanfaatan diri yang ber-langsung kontinyu dan konsisten (mind set). Makin terampil manusia, akan makin bert-ambah pengetahuannya, makin sadar akan peran sosialnya, makin memahami konsep diri, dan makin termotivasi untuk terus hid-up. Orang yang seperti ini tidak ada istilah pensiun, melainkan pemanfaatan diri yang berguna bagi orang lain. Menurut Palgunadi, pilihan aktivitas pascapensiun akan bergan-tung pada konsep diri yang dikembangkan seseorang. Apa yang akan dilakukan, dan apa yang terbaik bisa diberikan, kuncinya semua ada di konsep diri. Jika sudah mene-mukan konsep dirinya, seseorang akan men-guraikan semua pengalaman berikut pen-getahuannya, dengan melakukan apa yang terbaik. Ia mencontohkan kakaknya, Su-toro, mantan Dirut Krakatau Steel. Dia tahu bahwa keterampilannya adalah melukis. Keterampilannya tersebut dia manfaatkan untuk melukis, memamerkan, dan menjual hasil lukisannya. Hasil jualan lukisannya itu bisa dia gunakan untuk modal, ikut seminar, sumbangan, dan lain-lain.

Konsep diri. Itu yang pertama. Bagi Tanadi Santoso, pembicara publik masalah pema-saran, strategi, dan inovasi, hal yang laik diperhatikan ketika akan memilih peran apa yang ingin dimainkan adalah skill. Lihat ke-mampuan, misalnya, ada yang memiliki ke-mampuan tentang corporate merger, pilihan aktivitasnya bisa mengajar atau jadi dosen mengingat dunia pendidikan di Indonesia masih sangat jauh antara teori dan realitasi. Atau, mantan eksekutif yang memahami

manajemen organisasi perusahaan bisa di-dorong untuk terjun ke dunia sosial (insti-tusi sosial) yang sangat minim pengalaman manajerialnya. Jadi adalah penting untuk memiliki dua hal di atas sebelum memilih peran apa yang akan dimainkan. Skill set dan mind set.

Menambahkan dua hal di atas, buat Andri Wongso, salah satu motivator papan atas di negeri ini, ada unsur yang tak boleh dilu-pakan: passion. Kalau passion-nya mengajar, jadilah dosen, ceramah di perusahaan-pe-rusahaan, bimbing pengusaha yang muda-muda itu, jadi advisor. Kalau passion-nya sosial, bentuk yayasan kalau ada modal. Jika tidak ada, koordinasikan uang sumbangan dari para kolega, salurkan ke tempat yang membutuhkan. Bagaimana kalau passion-nya bisnis? Ciptakan bisnis yang fokusnya memberi kesejahteraan kepada orang ban-yak, apakah karyawannya, atau konsumen-nya, atau keluarganya. Dengan kata lain, tak ubahnya menjadi social entrepreneur.

Kendati pilihan untuk menjalankan peran terbuka lebar, bagi Wongso, peran yang menurutnya benar adalah yang bisa mem-beri manfaat sebesar-besarnya bagi ma-syarakat dalam bidang dan bentuk apa pun. Repotnya, dari pengalamannya bergaul den-gan banyak orang dan dengan beragam latar belakang, ternyata tak sedikit yang bingung. Ada yang punya ketakutan menjelang masa pensiun, yang benar adalah ketika eksekutif mendekati masa pensiun, dia harus berpikir apa selanjutnya yang bisa dikontribusikan kepada masyarakat.

Hambatan dalam menjalankan aktivitas pascapensiun adalah karena keliru memak-nai kehidupan ini. Berpikir bahwa hidup dan kerjanya sekadar mengumpulkan uang. Ti-

Peran PensiunanAgar Makin BermaknaSaat Pensiun

Page 31: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Artikel

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 �1

Sebagai mantan politisi terkemuka, kiprah lelaki kelahiran 1948 ini sungguh beragam. Kini, ia menjabat Presiden Current TV, Chair-man Generation Investment Management, penasihat Google Inc., dan yang membuat-nya kian terkenal adalah sebagai Chairman Alliance for Climate Protection. Di pelbagai penjuru dunia, Al Gore memberi ceramah tentang pemanasan global. Di bawah kepe-mimpinannya, salah satu organisasi yang digelutinya, Save Our Selves, mengelola konser Live Earth sebagai upaya meningkat-kan awareness terhadap perubahan iklim global.

Pemanasan global memang menjadi pusat perhatian Al Gore. Dan ia mendapat peng-hormatan yang sangat luar biasa. Februari 2007, misalnya, orang sampai berebutan agar bisa mendengarkan ceramahnya sepu-tar pemanasan global di Universitas Toron-to. Untuk semua ilmu yang ia bagikan ini, ia dibayar US$ 100 ribu (sekitar Rp 900 juta) se-tiap ceramah. Sebagai informasi, hingga An Inconvenient Truth diluncurkan Mei 2006, sedikitnya sudah 1.000 kali ia mempresen-tasikan makalah tentang pemanasan global dan perubahan iklim. Entah berapa puluh lagi ceramah yang ia berikan setelah itu. Dengan uang yang diraihnya, Al Gore banyak berbuat agar masyarakat global sadar be-tapa rusaknya alam sehingga sedini mung-kin menggerakkan perlindungan lingkun-gan serta pengurangan emisi. Dan dengan reputasi yang dibangunnya, ia menggalang kepedulian ini kepada banyak pihak, ter-masuk para pengusaha besar. Pada Global Warming Awareness Month, Februari 2007, contohnya. Di situ ia menggandeng bos Grup Virgin yang nyentrik, Richard Branson, meluncurkan Virgin Earth Challenge, sebuah kompetisi yang menawarkan hadiah US$ 25 juta bagi individu atau organisasi yang dapat mendesain produk pengurang polusi di at-mosfer.

Al Gore memang inspiratif. Hanya saja, yang perlu diketahui, minatnya pada perlindun-gan lingkungan tidak datang begitu saja. Konsep diri, pola pikir, skill dan passion-nya terbangun sejak lama. Saat duduk di Kon-gres, ia telah mensponsori dengar pendapat seputar sampah beracun pada 1978-79. Ia juga mensponsori dengar pendapat tentang pemanasan global di awal 1980-an. Akhir 1990-an, ia juga aktif mendorong Protokol Kyoto yang akhirnya ditentang Senat AS. Penentangan yang kelak juga diterimanya dalam bentuk sinisme sejumlah ilmuwan tatkala ia kian aktif menyuarakan bahaya

dak berusaha membangkitkan kualitas diri, ilmu, pengalaman, dan nilai-nilainya, se-hingga setelah pensiun stres, tidak berkem-bang, negative thinker karena tidak ada kekuatan yang bisa dikembangkan lagi. Tentang peran yang bisa memberi manfaat bagi orang banyak, buat Irwan Rei, Dirut PT Multi Talent Indonesia, karena implikasinya dapat menimbulkan efek bola salju. Untuk pebisnis sukses, misalnya. Akumulasi pen-galaman, ilmu, dan kebijaksanaan yang dibangun puluhan tahun dan demikian berharga, menurutnya, bisa diteruskan kepada generasi yang lebih muda melalui pelayanan pendidikan. Cara seperti ini me-miliki implikasi luas karena akan banyak orang mendapat kesempatan belajar seka-ligus menghindari kesalahan yang tak perlu. Proses belajarnya akan lebih cepat.

Tiga hal di atas (konsep diri atau mind set, skill dan passion) adalah fondasi untuk menjalankan peran yang akan dipilih. Na-mun, bagi Palgunadi, satu hal prinsipiil yang perlu diingat oleh mereka yang kini belum memasuki masa pensiun adalah menjaga integritas dan nilai-nilai etis. Dalam bahasa Anugerah Pekerti, mantan Dirut LPPM yang kini aktif di World Vision, membuat jejaring kejujuran. Hal tersebut akan sangat ber-manfaat dan terasa ketika seseorang ingin melakukan inisiatif saat pensiun, yang ber-hubungan dengan orang lain. Integritas yang dipupuk sejak lama akan membuat orang lain menaruh kepercayaan sehingga membuat inisiatif bisa berjalan relatif cepat dan mudah karena orang lain siap mem-bantu. Misalnya Al Gore, ia tidak akan sulit mengumpulkan dana, orang, dan infrastruk-tur karena semua orang mengenal dengan baik siapa itu Al Gore.

Bergeser ke mancanegara, Albert Arnold Gore Jr. memang contoh yang apik sepu-tar orang-orang yang setelah tak menjabat malah kian berkibar dan berkontribusi besar bagi masyarakat. Selain Mohammad Yunus dari Bangladesh, Al Gore adalah sosok yang kini paling sering disebut di pelbagai media massa. Pasalnya, selepas kekalahan yang menyakitkan dari George W. Bush, pria per-lente ini tak kehilangan pengaruhnya, justru malah kian didengar. Di samping aktivitas lainnya, Al mengambil jalur aktivitas per-lindungan lingkungan, menyuarakan bahaya pemanasan global. Film dokumenternya, An Inconvenient Truth, yang memaparkan kehancuran alam akibat perilaku manusia, tahun lalu diganjar Oscar sebagai film doku-menter terbaik.

pemanasan global.

Kegigihan Al di dunia lingkungan turut men-ginspirasi Bill Clinton. Selepas masa kepres-idenannya, Clinton membuat Clinton Global Initiatives, yang mengajak banyak pihak un-tuk aktif mendukung suksesnya Millenium Development Goals. Untuk mengenal lebih jauh langkah Clinton, masuklah ke clinton-globalinitiative.org. Jauh sebelum Clinton, Jimmy Carter lewat Carter Foundation-nya juga aktif memantau pelaksanaan pemilu dan proses demokratisasi di sejumlah neg-ara berkembang.

Menariknya, di negara-negara berkembang, langkah-langkah yang ditempuh untuk me-mainkan peran yang bisa bermanfaat bagi masyarakat justru banyak ditempuh lewat jalur politik. Entah mengapa politik begitu dipercaya sebagai keniscayaan yang bisa menyelesaikan banyak masalah sehingga jabatan politik atau partai politik menjadi pilihan. Alhasil, bukan cerita baru betapa tak sedikit mantan presiden yang ingin kem-bali berkuasa. Atau mantan eksekutif swasta yang tertarik bermain politik.

Tentu saja, itu pilihan dan hak asasi tiap individu. Namun, belajar dari Al Gore, dan menyaksikan di Indonesia ini betapa masih banyak persoalan yang membutuhkan kon-tribusi orang-orang yang memiliki jaringan dan sumber daya yang banyak, tentunya jalur politik bukan pilihan absolut. Membagi ilmu lewat yayasan pendidikan dan sosial, atau menjadi social entrepreneur, adalah sedikit peran yang bisa dimainkan, tapi den-gan implikasi yang besar. Second life adalah pilihan untuk menjadi lebih baik, biasa saja, atau lebih buruk dibanding masa sebelum-nya.

Page 32: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010

Artikel

�2

Mengapa Lansia harus berekreasi, berwisata, sekaligus berolahraga? Mereka perlu selingan dalam kehidupan sehari-harinya, biar tidak jenuh, barangkali juga perlu nostalgia, perlu menambah pengetahuan, perlu meng-aktualisasikan diri dan sebagainya. Jadi wajar kalau mereka sewaktu-waktu meninggalkan rumah dengan segala macam kesibukannya untuk sekedar mengganti rutinitas. Mereka perlu memperoleh kesempatan mengembangkan atau ”menguji” kekuatan dan kemampuan mereka. Masih sejauh mana. Lansia butuh juga pendidikan, mencari hiburan secara umum dan masih banyak yang lain, misalnya kegiatan seni, olahraga, kesehatan, bina mental sprititual dan kegiatan sosial lainnya.

Yang menjadi tanda tanya besar, tersediakah fasilitas untuk itu, minimal sesuai kemampuan ”tenaga dan nafasnya”? Akankah hanya rekreasi ke mal-mal itu? Memelihara kebugaran disana? Umumnya dana tentu tidak mencukupi. Menurut penuturan beberapa teman Lansia, mereka lebih cenderung kembali ke alam, ke habitatnya, ke hutan – gunung, tepi-tepi pantai. Ini menurut teman-teman yang kini tinggal di kota.Sebenarnya tempat dia bekerja, mengabdi mendarmakan baktinya (tentu saja Perhutani) mempunyai fasilitas Wana Wisata atau sekarang disebut Eko Wisata / Ecotourism itu yang juga memperhatikan konservasi ling-

WISATA LANSIA,MENGAPA TIDAK?

Page 33: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Artikel

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 ��

kungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Singkat kata bentuk atau jenis pariwisata yang menunjang upaya pelestarian lingkungan dan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat se-tempat. Namun, sejauh manakah Lansia pada um-umnya dan para pensiunan yang bergabung maupun yang tidak aktif di HPK bisa mengaksesnya, baik secara individu, keluarga / family group tour atau bersama rombongan / group tour. Baik yang bersifat ekskursi atau kunjungan kurang dari 24 jam atau kalau perlu Safari, ya perlu perencanaan dan persiapan matang mengingat berbagai kendala berkaitan dengan usia dan kesehatannya.

Mengakses disini dimaksudkan dengan 2 (dua) macam tujuan, baik menikmati maupun adanya kesempatan menjadi bagian dari kegiatan ini, misalnya guide/ pemandu di tempat tertentu pada tempat obyek wisata itu. Dengan pengalaman dan ”dikuasainya” tempat dia bekerja puluhan tahun lalu, tentu dia bisa menjelaskan secara menarik dan komplit obyek wi-sata itu. Dengan demikian, sekaligus dia bisa mengak-tualisasikan diri dan menambah kocek serta kepuasan diri. Kiranya mereka para ”Pak Broto” dalam serian sinetron LOSMEN beberapa tahun lalu masih bisa meneruskan pengabdiannya sebagai pelaku sejarah, paling tidak di tempat itu. Dia tentulah bisa mem-bandingkan bagaimana keadaan sekarang seperti yang dilihat dengan keadaan masa lalu. Para pensiunan yang menguasai seperti ini kita yakini masih ada wa-lau mungkin terbatas ”stocknya”. Di samping sebagai ”penduduk” setempat, dia pun bisa ikut menggerakkan masyarakat untuk melengkapi fasilitas menyediakan makanan, minuman, kebersihan, bahkan mungkin juga homestay, sekaligus ikut juga mengawasi pelestarian lingkungannya selaku Rimbawan sejati. Jadi sekaligus menjadi penggerak penambah penghasilan masyarakat setempat, sesuai cita-cita ecotourism tadi.’

Kedua, bagaimana mereka bisa sekali waktu ikut me-manfaatkan 4� macam tempat wana wisata di Jawa Timur misalnya, dan tentu dengan obyek wisata alam yang antara lain berupa keindahan alam, air panas, air terjun, jalan setapak, api abadi, pantai pasir putih, kolam renang dan aneka permainan. Apakah mereka mendapat diskon atau malah gratisan setelah menun-jukan KTA nya (Kartu Anggota HPK) untuk menikmati

obyek-obyek itu, bagaimana dengan ”maminnya” (makan minum) dan tentu untuk sekedar obat-obatan, mestinya harus tersedia. Karena Yang Kung dan Yang Ti (Kakek-Nenek) mudah ke serang angin! Kemudian adakah ”jogging track” yang tersedia dan cukup aman bagi mereka? Agar mereka disana dapat mengukur kemampuan otot dan nafasnya!

Industri sebagai Obyek Wisata

Selain obyek di atas, barangkali ada baiknya diper-timbangkan pula memanfaatkan industri Perum Per-hutani sebagai obyek wisata dengan pertimbangan nostalgia bagi lansia dan unsur pendidikan bagi anak muda, anak sekolah. Seperti halnya beberapa pabrik gula di Jawa Timur pada waktu tertentu membuka diri untuk wisata, baik manca negara dan juga domestik. Biasanya yang manca negara para Eyang sepuh yang berkunjung juga mengenang masa lalunya atau masa jaya kakeknya di pabrik itu. PT Kereta Api juga membu-ka diri, seperti di KPH Cepu. PGT, pabrik Minyak Kayu Putih dan dan Pabrik Lak yang hanya satu-satunya dan terletak di Probolinggo itu tentu merupakan obyek yang menarik, asal kita pandai-pandai saja mempro-mosikan / mensosialisasikan. Nostalgia bagi para Lan-sia dan obyek pendidikan bagi generasi muda kalau dikemas cukup bersih, aman, penjelasan cukup me-narik dan kalalu perlu disediakan cenderamata yang menarik dan khas! Sebab umumnya obyek wisata itu menarik kalau ada sumber daya yang menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih. Adanya ak-sesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjungi, ad-anya ciri khusus / spesifik yang bersifat langka, jadinya lebih pada pelayanan pada mereka yang mempunyai minat khusus! Bagaimana menurut pendapat Anda? (Adjidarma)

Page 34: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010

Artikel

�4

Seringkali masyarakat dibikin bingung oleh berbagai macam jenis investasi, salah satunya adalah reksadana. Intens akan memaparkan mengenai seluk beluk dan bagaimana berinvestasi reksadana. Tulisan akan di buat 2 (dua) seri. Seri pertama akan membahas mengenai pemahaman reksadana sedangkan seri kedua akan mem-bahas mengenai bagaimana berinvestasi di reksadana.

SERIAL INVESTASI REKSADANA (1)

MENGENAL REKSADANAReksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obli-gasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam por-tofolio Efek oleh Manajer Investasi.”

Page 35: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Artikel

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 �5

Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:

1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi

2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi; dan

�. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor.

Reksadana muncul sebagai solusi agar pemodal tak lagi kesulitan dalam berinvestasi. Kesulitan berupa dana yang mepet, keterba-tasan pengetahuan dan informasi, kurangnya waktu dan tenaga untuk memonitor portofolio, dan risiko-risiko lain dapat diatasi dengan reksadana. Pada reksadana, manajemen investasi men-gelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam “Nilai Aktiva Bersih” (NAB) reksadana tersebut.

Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi terse-but wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak tera-filiasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan ad-ministratur.

Jenis-jenis Reksadana

1. Reksadana Pendapatan Tetap. Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.

2. Reksadana Saham. Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.

�. Reksadana Campuran. Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alo-kasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.

4. Reksadana Pasar Uang. Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hu-tang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.

Nilai Aktiva Bersih (NAB)

NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolok ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit pe-nyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah sa-ham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.

Manfaat Reksadana

Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya se-bagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:

1. Dikelola oleh manajemen profesional Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahlian-nya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umum-nya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

2. Diversifikasi investasi Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat meng-hilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvesta-sikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.

�. Transparansi informasi Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga peme-gang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, bi-aya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib men-gumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Inves-tor dapat memonitor perkembangan investasinya secara ru-tin.

4. Likuiditas yang tinggi Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen in-vestasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit

Page 36: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010

Artikel

�6

Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat mas-ing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor men-gelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

5. Biaya Rendah Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan in-vestasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya tran-saksi.

6. Barrier to entry rendahSiapapun bisa memulai berinvestasi reksadana as low as Rp 1 juta saja.Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apa-bila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

Risiko Investasi Reksa Dana

Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.

1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan

Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofo-lio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, ter-jadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.

2. Risiko Likuiditas Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investa-si tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jum-lah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor reksadana untuk melaku-kan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau ob-ligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dili-kuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.

�. Risiko Pasar Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instru

men investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondi-si bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis.

Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan men-gakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Pe-nyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.

4. Risiko Default Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang mener-apkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.

Exchange Traded Fund

Exchange traded fund (ETF) adalah sebuah reksadana yang merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka dimana unit pe-nyertaannya dapat diperdagangkan di bursa.

ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka, dan ETF ini biasanya adalah merupakan rek-sadana yang mengacu kepada indeks saham.

ETF ini lebih efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat ini, dimana reksadana senantiasa menerbit-kan unit penyertaan baru setiap harinya dan membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat berharga yang merupakan aset reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan langsung di bur-sa setiap hari (menyerupai reksadana tertutup, dimana tidak ada dapat dijual kembali kepada manajer investasi).

Di Indonesia, ETF ini disebut “Reksadana berbentuk kontrak in-vestasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek”, dan pada hari senin tanggal 4 Desember 2006, Badan Pen-gawas Pasar Modal (Bapepam) telah menerbitkan suatu aturan baru yaitu peraturan nomor IV.B.� tentang “Reksadana berben-tuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperda-gangkan di Bursa Efek.

Page 37: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Artikel

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 �7

PAJAK ATAS MANFAAT PENSIUN

Tahun 2009 Undang-Undang Pajak Pajak ditandai dengan adanya ketentuan perpajakan baru, yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan. Dari berita yang dimuat di media massa, kita mendengar adanya masyarakat yang merasa senang karena dapat bepergian ke luar negeri tanpa membayar fis-kal. Namun di sisi lain, ada yang mengeluh karena harus membayar Rp 2.500.000,- untuk biaya fiskal keluar negeri yang sebelumnya sebesar Rp 1 juta. Berita lain adalah pengenaan tambahan pajak penghasilan sebesar 20 % bagi pegawai atau mereka yang belum atau tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), di mana tam-bahan pajak ini akan menjadi beban dari penerima penghasilan sehingga pegawai yang tidak memiliki NPWP akan menerima peng-hasilan yang berkurang.Bagaimana dengan pengenaan pajak bagi para pensiunan, khususnya pensiunan non-PNS yang sudah menerima manfaat pensiun bulanan atau mereka yang akan memasuki masa pensiun? Tulisan berikut akan membahas beberapa masalah yang timbul berkaitan dengan ketentuan perpajakan yang baru tersebut.NPWP adalah nomor yang diberikan kepa-da Wajib Pajak sebagai sarana administratip per-pajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam memenuhi hak dan ke-wajiban perpajakan. Pada dasarnya, memiliki NPWP merupakan kewajiban bagi seluruh warga negara, tak terkecuali para pensiunan. Memang ada persepsi yang kurang me-nyenangkan, di mana bila dengan memiliki NPWP, kita mempun-yai kewajiban untuk menyampaikan SPT ke kantor pajak walaupun penghasilannya nihil. Setiap tahun harus menyerahkan Surat Pem-beritahuan (SPT) yang cara mengisinya pun masih kurang dipahami, belum lagi kewajiban untuk melengkapi data-data perpajakannya.

Dengan adanya ketentuan tentang kewajiban memiliki NPWP, tentunya semua warga negara harus memilikinya tak terke-cuali pensiunan. Nah, bagi pensiunan yang penghasilannya di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), tentunya ke-wajibannya menjadi nihil. Berikut ini adalah besaran PTKP setahun:

- Wajib Pajak Rp 15.840.000,- - Jika Menikah (istri) Rp 1.�20.000,- - Tanggungan (maks �) Rp 1.�20.000,-/orang

Pengurang penghasilan lainnya adalah biaya pensiun yaitu sebesar Rp �.000.000,- setahun.

Demikian pula halnya tentang pengenaan pajak bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pen-

siun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP). Bagi pensiunan yang manfaat pensiunnya diatas PTKP, pada umumnya pajak atas manfaat pensiun telah dipotong oleh Dana Pen-siun sehingga para pensiunan dapat meminta bukti setor pajak ke Dana Pensiun masing-masing.

Tarif PajakPasal 17 UU Nomor �6 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan mene-tapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak sebagai berikut:

No Besaran Penghasilan tarif

1 s/d Rp 50.000.000,- 5% 2 Rp 50.000.001 – Rp 250.000.000 15% � Rp 250.000.001- Rp 500.000.000 25% 4 Diatas Rp 500.000.000 �0%

Tarif diatas berlaku progresif

Bagi peserta program pensiun yang hendak me-ngambil manfaat pensiun sekaligus, sejak tahun 2009 telah mengikuti ketentuan yang diatur dalam PP Nomor 68 Tahun 2009 sebagai berikut:No Besaran Penghasilan tarif

1 s/d Rp 50.000.000,- 0% 2 Diatas Rp 50.000.000 5%

Pemerintah melakukan penyesuaian terhadap ketentuan mengenai tarif PPh Pasal 21 atas penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua dan jaminan hari tua yang se-belumnya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 149 Tahun 2000. Dengan berlakunya PP Nomor 68 Tahun 2009 ini, maka PP Nomor 149 Tahun 2000 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Beri-kut ini adalah intisari dari PP Nomor 68 Tahun 2009 mengenai Tarif PPH 21 Atas Penghasilan Berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, dan Jaminan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus.

Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai berupa Uang Pe-sangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua, maka dikenai pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat final. Penghasilan berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjan-gan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua tersebut dianggap dibayarkan sekaligus dalam hal sebagian atau seluruh pembayarannya dilaku-kan dalam jangka waktu paling lama 2 tahun kalender.

Page 38: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010

Artikel

�8

Pembayaran uang pesangon kepada pegawai dapat dilakukan secara langsung oleh pemberi kerja, ataupun dialihkan kepada pengelola dana pesangon tenaga kerja. Jika pemberi kerja men-galihkan uang pesangon secara sekaligus kepada pengelola dana pesangon tenaga kerja, maka pegawai dianggap telah menerima haknya atas pesangon. Sementara, jika pemberi kerja mengalih-kan uang pesangon secara bertahap/berkala, maka pegawai diang-gap belum menerima haknya atas uang pesangon. Kemudian jika terjadi pengalihan Uang Manfaat Pensiun kepada perusahaan asuransi jiwa dengan cara Dana Pensiun membeli anuitas seumur hidup, maka pegawai dianggap telah menerima hak atas Uang Manfaat Pensiun yang dibayarkan secara sekaligus.

Bagi pegawai yang akan segera memasuki masa pensiun, kewa-jiban untuk memiliki NPWP tidak bisa di-tawar lagi karena bila ti-dak memiliki, akan dikenakan pajak yang lebih tinggi dan khusus dalam PPIP, pajak atas uang pensiun menjadi beban peserta, seb-agaimana diatur dalam ketentuan perpajakan yang baru.

Contoh Perhitungan1. Amir penerima Manfaat Pensiun Bulanan. Peng-hasilan bruto adalah Rp 2.000.000,-dan berstatus Nikah mempunyai tanggungan 2 orang. Perhitungannya adalah seb-agai berikut: - Manfaat Pensiun(MP) (2jtx12bulan) Rp 24.000.000,- - biaya pensiun (5% dari MP, maksRp 2.400.000,- setahun ) (Rp 1.200.000,-) - dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). - Wajib Pajak Rp 15.840.000,- - Jika Menikah (istri) Rp 1.�20.000,- - Tanggungan (maks �) Rp 1.�20.000,-/orang (Rp 19.800.000,-) Penghasilan Kena Pajak Rp �.000.000,-

Pajak Terutang (Penghasilan Kena Pajak x Tarif) - Rp �.000.000,- x 5% Rp 150.000,-

2. Umar hendak mengambil Manfaat Pensiun sekaligus (MPS) sejumlah Rp 85.000.000,-. Perhitungan pajak terutangnya adalah: - Pajak Terutang (Penghasilan x tarif progresif) - Rp 50 juta pertama x 0% Rp 0,- - Rp �5 juta kedua x 5% Rp 1.750.000,- Rp 1.750.000,-

Dengan adanya ketentuan tentang kewajiban memiliki NPWP, tentunya semua warga negara harus memilikinya tak terke-cuali pensiunan. Nah, bagi pensiunan yang penghasilannya di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), tentunya ke-wajibannya menjadi nihil. Berikut ini adalah besaran PTKP setahun:

- Wajib Pajak Rp 15.840.000,- - Jika Menikah (istri) Rp 1.�20.000,- - Tanggungan (maks �) Rp 1.�20.000,-/orang

Pengurang penghasilan lainnya adalah biaya pensiun yaitu sebesar

Rp �.000.000,- setahun.

Demikian pula halnya tentang pengenaan pajak bagi Dana Pensi-un yang menyelenggarakan Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP). Bagi pensiunan yang man-faat pensiunnya diatas PTKP, pada umumnya pajak atas manfaat pensiun telah dipotong oleh Dana Pen-siun sehingga para pensi-unan dapat meminta bukti setor pajak ke Dana Pensiun masing-masing.

Tarif PajakPasal 17 UU Nomor �6 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak sebagai berikut:

No Besaran Penghasilan tarif

1 s/d Rp 50.000.000,- 5% 2 Rp 50.000.001 – Rp 250.000.000 15% � Rp 250.000.001- Rp 500.000.000 25% 4 Diatas Rp 500.000.000 �0%

Tarif diatas berlaku progresif

Bagi peserta program pensiun yang hendak me-ngambil manfaat pensiun sekaligus, sejak tahun 2009 telah mengikuti ketentuan yang diatur dalam PP Nomor 68 Tahun 2009 sebagai berikut:No Besaran Penghasilan tarif

1 s/d Rp 50.000.000,- 0% 2 Diatas Rp 50.000.000 5%Pemerintah melakukan penyesuaian terhadap ketentuan menge-nai tarif PPh Pasal 21 atas penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua dan jaminan hari tua yang sebelumnya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 149 Tahun 2000. Dengan berlakunya PP Nomor 68 Tahun 2009 ini, maka PP Nomor 149 Tahun 2000 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Berikut ini adalah intisari dari PP Nomor 68 Tahun 2009 mengenai Tarif PPH 21 Atas Penghasilan Berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, dan Jaminan Hari Tua yang Dibayarkan Sekaligus.

Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua, maka dikenai pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat final. Penghasilan berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua tersebut di-anggap dibayarkan sekaligus dalam hal sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 ta-hun kalender.

Pembayaran uang pesangon kepada pegawai dapat dilakukan secara langsung oleh pemberi kerja, ataupun dialihkan kepada pengelola dana pesangon tenaga kerja. Jika pemberi kerja men-galihkan uang pesangon secara sekaligus kepada pengelola dana pesangon tenaga kerja, maka pegawai dianggap telah menerima haknya atas pesangon. Sementara, jika pemberi kerja mengali-hkan uang pesangon secara bertahap/berkala, maka pegawai di-anggap belum menerima haknya atas uang pesangon. Kemudian jika terjadi pengalihan Uang Manfaat Pensiun kepada perusahaan asuransi jiwa dengan cara Dana Pensiun membeli anuitas seumur hidup, maka pegawai dianggap telah menerima hak atas Uang Manfaat Pensiun yang dibayarkan secara sekaligus.

Page 39: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Artikel

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 �9

Bagi pegawai yang akan segera memasuki masa pensiun, kewajiban untuk memiliki NPWP tidak bisa di-tawar lagi karena bila tidak me-miliki, akan dikenakan pajak yang lebih tinggi dan khusus dalam PPIP, pajak atas uang pensiun menjadi beban peserta, sebagaimana diatur dalam ketentuan perpajakan yang baru.

Contoh Perhitungan1. Amir penerima Manfaat Pensiun Bulanan. Peng-hasilan bruto adalah Rp 2.000.000,-dan berstatus Nikah mempunyai tanggungan 2 orang. Perhitungannya adalah seb-agai berikut: - Manfaat Pensiun(MP) (2jtx12bulan) Rp 24.000.000,- - biaya pensiun (5% dari MP, maksRp 2.400.000,- setahun ) (Rp 1.200.000,-) - dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). - Wajib Pajak Rp 15.840.000,- - Jika Menikah (istri) Rp 1.�20.000,- - Tanggungan (maks �) Rp 1.�20.000,-/orang (Rp 19.800.000,-) Penghasilan Kena Pajak Rp �.000.000,-

Pajak Terutang (Penghasilan Kena Pajak x Tarif) - Rp �.000.000,- x 5% Rp 150.000,-

2. Umar hendak mengambil Manfaat Pensiun sekaligus (MPS) se-jumlah Rp 85.000.000,-. Perhitungan pajak terutangnya adalah: - Pajak Terutang (Penghasilan x tarif progresif) - Rp 50 juta pertama x 0% Rp 0,- - Rp �5 juta kedua x 5% Rp 1.750.000,- Rp 1.750.000,-

Tanya Jawab Seputar Dana Pensiun

1. Tanya : Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun? Jawab : Dana Pensiun adalah sebuah badan hukum yang mengelola dan men- jalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Sedangkan yang dimaksud dengan Manfaat Pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan lepada peserta yang telah memasuki usia pensiun sesuai dengan cara yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.

2. Tanya : Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun Pemberi Kerja? Jawab : Dana Pensiun Pemberi Kerja, disingkat DPPK, adalah Dana Pensiun yang di- bentuk orang atau badan yang mem- pekerjakan karyawan, selaku pendiri dari Dana Pensiun, untuk menyelenggara- kan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai Peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja.

3. Tanya : Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan? Jawab : Dana Pensiun Lembaga Keuangan, disingkat DPLK, adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh Bank Umum atau Perusahaan Asuransi Jiwa untuk me- nyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Dari pengertian ini, maka yang dapat mendirikan DPLK hanya bank umum atau perusahaan asuransi jiwa.

4. Tanya : Apa yang dimaksud dengan Peraturan Dana Pensiun? Jawab : Peraturan Dana Pensiun (PDP) adalah peraturan yang berisi ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaran program pensiun; PDP ini dapat disetarakan dengan Anggaran Dasar pada Perseroan Terbatas (PT), karena PDP merupakan dasar penyelenggaraan dan pengelolaan Dana Pensiun, baik DPPK maupun DPLK.

5. Tanya : Apa yang dimaksud dengan Program Pensiun? Jawab : Program Pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta; dikenal adanya 2 jenis Program Pensiun yaitu: a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), yaitu program pensiun yang man faatnya diterapkan dalam PDP atau program pensiun lain yang bukan

Page 40: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010

Artikel

40

merupakan Program Pensiun Iuran Pasti; b. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) adalah program pensiun yang iuran- nya ditetapkan dalam PDP, dan seluruh iuran serta hasil pengem- bangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.

6. Tanya : Apa yang dimaksud dengan Pendiri Dana Pensiun dan Mitra Pendiri Dana Pensiun? Jawab : a. Yang dimaksud dengan Pendiri Dana Pensiun adalah orang atau badan yang membentuk DPPK; khusus untuk DPLK hanya dapat didirikan oleh bank umum atau perusahaan asuransi jiwa. b. Mitra Pendiri adalah pemberi kerja yang ikut serta dalam suatu DPPK untuk kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya.

7. Tanya : Apa yang dimaksud dengan Manfaat Pensiun dan siapa saja yang menerima Manfaat Pensiun? Jawab : Manfaat Pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada pe- serta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP), yang berhak menerima Manfaat Pensiun adalah : a. Peserta Program Pensiun estela ber- hak atas Manfaat Pensiun sesuai dengan ketentuan dalam PDP; b. Janda / Duda, yaitu istri / suami yang sah dari Peserta atau pension- an meninggal dunia, yang telah ter- daftar pada Dana Pensiun sebelum peserta meninggal dunia atau pensiun. c. Anak, yaitu semua anak yang sah dari Peserta atau pensionan, yang telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum peserta meninggal dunia atau pensiun, sesuai dengan ke- tentuan dalam PDP.

8. Tanya : Apa yang dimaksud dengan Iuran Normal? Jawab : Iuran Normal adalah iuran yang di- perlukan dalam satu tahun mendanai bagian dari nilai sekarang Manfaat Pensiun yang dialokasikan pada tahun yang bersangkutan yang dihitung ber- dasarkan jumlah yang lebih besar di antara jumlah iuran Peserta yang ditetapkan dalam PDP, dan bagian dari nilai sekarang Manfaat Pensiun dialokasikan pada tahun yang ber- sangkutan, sesuai dengan metode perhitungan actuaría yang dipergunakan.

BERHADIAHKUISPada edisi kali ini, Redaksi mengadakan Kuis Berhadiah dengan penjelasan sebagai berikut :

- Yang berhak mengikuti kuis ini adalah para pembaca majalah INTENS.- Pengurus dan Karyawan Dana Pensiun Perhutani tidak berhak mengikuti kuis tersebut.- Kirim jawaban yang benar ke alamat redaksi majalah INTENS : Wisma Perhutani, Jl. Villa no. 1 / Gatot Subroto Kav. 17-18, Jakarta Selatan – 12930- Pengiriman jawaban paling lambat diterima redaksi tanggal 30 Juni 2010.- Jawaban yang benar akan diundi dihadapan Direksi Dana Pensiun Perhutani dan diambil 2 (dua) orang pemenang dengan hadiah sebesar @ Rp. 500.000,- yang akan diihubungi lewat surat atau telpon.- Kepada para pembaca yang mengikuti kuis ini, agar mencantumkan nama, alamat yang jelas dan nomor telpon / HP yang bisa dihubungi.

Pertanyaan :

1. Pada tahun 2009, DPPHT mengalami prestasi yang cukup bagus. Berapa ROI yang dicapai pada tahun 2009? a. 11,5 % b. 23,11 % c. 35,40 %

2. Apakah yang dimaksud dengan Reksadana Pendapatan Tetap? a. Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dalam bentuk obligasi / efek bersifat hutang. b. Reksadana yang melakukan investasi se-kurang-kurangnya 80% dalam bentuk efek bersifat ekuitas. c. Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan kedalam ketiga reksadan lainnya. d. Reksadan yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.

3. Apa saja tiga prinsip kerja Ir. Hernan D.B.? a. Korupsi, kolusi, dan nepotisme. b. Disiplin, gigih dan tekad yang kuat. c. Kinerja kerja yang kurang baik, rajin dan tepat waktu.

4. Berapa besar jumlah pajak bila Manfaat Sekaligus yang diterima sebesar Rp.85.000.000,-? a. 4,25 juta b. 8,5 juta c. 1,75 juta

5. Berapa kenaikan Aktiva Bersih DPPHT tahun 2009 dibandingkan tahun 2008? a. 735,65 milyar b. 478,63 milyar c. 257,02 milyar

Page 41: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan

Artikel

INTENS - Edisi No.5/Mei/2010 41

LELAYU

Page 42: SEKELUMIT KISAH SUKSES PARA PENSIUNAN POST …dapenperhutani.com/pdf/majalahintens2.pdf · INFO LELAYU 43 PENERIMA MANFAAT PENSIUN 44 Mengatasi POST POWER SYNDROME 24 Ir. H. Ernan