sekber redd+ adakan pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut berbasis masyarakat
DESCRIPTION
Palangka Raya, Kamis, 12 Juli 2012–Upaya Sekber (Sekretariat Bersama) REDD+ memperkuat kapasitas masyarakat Kalteng menanggulangi kebakaran melalui kegiatan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Berbasis Masyarakat atau Community Based Forest Fire Management (CBFFM) berlanjut pada pekan ini melalui kegiatan pelatihan komunitas di 5 Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah.TRANSCRIPT
![Page 1: Sekber REDD+ Adakan Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Berbasis Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022073123/568bdd5c1a28ab2034b5871d/html5/thumbnails/1.jpg)
SekretariatBersama REDD+
Provinsi Kalimantan Tengah
SIARAN PERS:
SEKBER REDD+ ADAKAN PELATIHAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN
LAHAN GAMBUT BERBASIS MASYARAKAT DI 5 KABUPATEN/KOTA KALIMANTAN
TENGAH
Palangka Raya, Kamis, 12 Juli 2012–Upaya Sekber (Sekretariat Bersama) REDD+ memperkuat kapasitas masyarakat
Kalteng menanggulangi kebakaran melalui kegiatan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Berbasis
Masyarakat atau Community Based Forest Fire Management (CBFFM) berlanjut pada pekan ini melalui kegiatan
pelatihan komunitas di 5 Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah. Sebelumnya pegawai dinas dari lima abupaten/kota
mendapat pelatihan untuk menjadi pelatih dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut. Kini giliran
perwakilan masyarakat dari 5 kabupaten yang sama mendapatkan pelatihan sebagai anggota Tim Serbu Api (TSA).
Pelatihan dari Sekber REDD+ Kalteng ini mendapat sambutan dan dukungan dari Gubernur Kalteng, Agustin Teras
Narang.
Pelatihan penanggulangan kebakaran berbasis masyarakat atau Community Based Forest Fire Management (CBFM)
yang akan berlangsung Jumat hingga Senin, 13-16 Juli 2012 ini menyasar kabupaten dan kota yang daerahnya dinilai
paling rawan kebakaran berdasarkan analisa time series dari Manggala Agni Palangka Raya dalam 12 tahun terakhir.
Hingga awal Juli 2012 Manggala Agni Palangkaraya mendata adanya titik panas (hot spot) sebanyak 477 titik yang
tersebar di beberapa Kabupaten/Kota, seperti Palangkaraya, Kota Waringin Timur, Katingan, Pulang Pisau dan Kapuas.
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari 3 desa di 3 kecamatan dengan hot spot tertinggi pada masing-masing
kota/kabupaten. Masing-masing desa mengutus 10 orang peserta, termasuk Kepala Desa, sehingga total peserta
pelatihan di tiap kabupaten sebanyak 30 orang.
Tujuan pelatihan ini adalah memperkuat kelembagaan Tim Serbu Api (TSA) yang telah dibentuk di tiap
Kabupaten/Kota. Seandainya suatu daerah peserta pelatihan ini belum memiliki lembaga Tim Serbu Api, maka setelah
pelatihan ini diharapkan daerah tersebut membentuk Tim Serbu Api dengan melibatkan masyarakat pada tingkat
desa. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang saat pembukaan Pelatihan
untuk Pelatih (ToT) di TC REDD+ Palangka Raya pada 2 Juli 2012 yang diselenggarakan oleh Sekber REDD+. “Partisipasi
masyarakat merupakan faktor kunci dalam penanggulangan kebakaran hutan di Kalimantan Tengah. Karena itu, upaya
memperkuat kemampuan masyarakat tersebut patut didukung,” kata Gubernur Kalimantan Tengah dalam sambutan
pembukaan ToT CBFM.
Rangkaian pelatihan CBFM ini dipersiapkan Sekber REDD+ Kalteng secara serius dengan melibatkan masyarakat.
Sebelum rangkaian pelatihan untuk masyarakat di 5 Kabupaten/Kota ini, Sekber REDD+ telah mengadakan Pelatihan
untuk Pelatih (ToT) kepada peserta dari Badan Lingkungan Hidup, DInas Kehutanan, Dinas Kesehatan, Manggala Agni,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Damang dari masing-masing Kabupaten/Kota. Para peserta ToT inilah
yang kemudian menjadi pelatih pada pelatihan penanggulangan kebakaran berbasis masyarakat di masing-masing
kabupaten/kota. Modul pelatihan CBFM ini disusun dengan melibatkan tokoh kunci masyarakat dan pemerintah
Kalteng. Berbagai tokoh kunci itu diantaranya berasal dari kalangan intelektual dari Universitas Palangka Raya,
Pusdiklat Kehutanan di Bogor, Manggala Agni Kalimantan Tengah, BPBD Kalimantan Tengah, Dinas Kehutanan
Kalimantan Tengah, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, organisasi masyarakat sipil (CSO), dan pihak terkait lainnya.
![Page 2: Sekber REDD+ Adakan Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Berbasis Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022073123/568bdd5c1a28ab2034b5871d/html5/thumbnails/2.jpg)
SekretariatBersama REDD+
Provinsi Kalimantan Tengah
Kepala Sekber REDD+ Mursid Marsono, menjelaskan bahwa Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan
Gambut Berbasis Masyarakat atau CBFM ini merupakan salah satu kegiatan KOMDA REDD+ Kalimantan Tengah
bekerjasama dengan Satgas REDD+ dalam rangka mengurangi emisi dari deforestasi (kerusakan hutan) dan degradasi
fungsi hutan serta merupakan bagian dari pelaksanaan komitmen untuk mendukung perwujudan Provinsi Kalimantan
Tengah sebagai Provinsi Percontohan REDD+ di Indonesia. “Pada akhirnya REDD+ dan semua program konservasi
lingkungan lainnya harus membawa manfaat bagi masyarakat Kalteng sendiri,” tandas Mursid Marsono.
Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Emanuel Migo Hp. 081218341911 E-mail: [email protected] Catatan: Sekretariat Bersama (Sekber) REDD+ Kalimantan Tengah adalah organisasi pelaksana program percontohan REDD+ di Kalimantan Tengah, terdiri dari KOMDA REDD+ Provinsi Kalimantan Tengah dan SATGAS Persiapan Kelambagaan REDD+. Wadah ini dibentuk dalam rangka mendukung pelaksanaan Kalimantan Tengah sebagai Provinsi Percontohan REDD+ di Indonesia. KOMDA REDD+ Kalimantan Tengah dipimpin oleh Gubernur Kalimantan Tengah. Sedangkan Satgas REDD+ dipimpin oleh Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto. Sementara itu, Sekber REDD+ Kalimantan Tengah dikoordinir secara bersama oleh Kepala BHL Provinsi Kalimantan Tengah Mursid Marsono (wakil dari KOMDA REDD+) dan Bambang Irawan Wibisono (wakil dari Satgas REDD+).