sejarah wahdah

13

Click here to load reader

Upload: ahmad

Post on 11-Jun-2015

645 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

History of Wahdah

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

Menelusuri jejak perjuangan dakwah Wahdah Islamiyah

Awal Mula

Berawal mula dari kondisi dan situasi umat Islam yang serba kompleks menjelang dekade1980-an dan peta politik bangsa yang semakin menunjukan intensitas akomodatifnya, artinyaNegara semakin akomodatif terhadap umat Islam (hubungan antara umat Islam dan negaraamat tegang. Banyak kelompok Islam yang terpojokkan saat itu, menolak asas tunggal dicapsebagai anti-Pancasila)1. Kaum muda Islam Makassar melakukan serangkaian usaha-usahakolektif agar dapat berpartisipasi dalam mendorong perubahan yang mendasar ditubuh umatIslam. Diberbagai tempat, masjid, dan komunitas kecil bergerak secara sendiri-sendiri dalammerespons kebijakan politik rezim yang menerapkan Pancasila sebagai satu-satunya sumberidentitas.

Kaum muda Islam Makassar, terutama yang berafiliasi dengan PII (Pelajar Islam Indonesia),sebagian HMI, serta sebagian lagi kalangan Muhammadiyah menyatakan penolakannyaterhadap Pancasila sebagai asas tunggal. Penolakan tersebut tidak secara kelembagaan, tapihanya elit-elit berpengaruh saja dari komunitas tersebut yang secara tegas menolak asastunggal. Muhammadiyah misalnya, secara kelambagaan tidak menyatakan menolak asastunggal Pancasila, tapi beberapa kadernya memiliki sikap yang berbeda dengan lembaga dansebagian yang berbeda itu tidak lagi bergabung dengan Muhammadiyah dan memilih aktifdibeberapa tempat.

Menurut sebagian kaum muda Islam Makassar, menerima Pancasila sama dengan mengakuinilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sekaligus menghilangkan Islam sebagai sumberidentitas, sumber nilai, dan sumber perjuangan dalam menggerakkan lembaga.

Sementara para aktivis masjid yang menjadi cikal bakal berdirinya Wahdah juga bergolakmengenai isu Pancasila sebagai asas tunggal. Penolakan sebagian jama’ah masjid Ta’mirulMasajid, dimana kaum muda yang menjadi cikal bakal berdirinya Wahdah banyak beraktivitasmerupakan bagian integral dari banyak penolakan regional masyarakat Makassar atas asastunggal. Mereka kala itu masih memperoleh pencerahan dari ulama kharismatik, yaitu KH.Fathul Mu’in, mantan ketua Pimpinan Muhammadiyah Ujung Pandang dan merupakan ulama

1 / 13

Page 2: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

tawadhu dan istiqamah dalam menjalankan perintah agama.

Pelembagaan Aspirasi

“Kejahatan yang terorganisir akan dapat mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir,”adalah dalil yang bersumber dari Khalifah Ali radhiyallahu ‘anhu. Dalam alam pikiran kaummuda kala itu, mengorganisir diri untuk menyebarkan risalah kebenaran hanya akan suksesapabila dilakukan secara terorganisir melalui kerja kolektif. Mengorganisir diri sebagai bagianintegral dari proses penyatuan gagasan dan pikiran dari berbagai eksponen yang memilikikesamaan dalam suatu wadah baru.

Pertemuan, dialog, dan diskusi dilakukan. Mulanya bertemu dan berkumpul dengan nama“Fityatu Ta’mirul Masajid” (Pemuda Remaja Masjid Ta’mirul Masajid), dengan ketuanya UstadzAnshar Amiruddin, wakil Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, dan sekretaris Ustadz MuhammadQasim Saguni serta pengurus lainnya adalah Ustadz Haris Abdurrahman. Kepengurusan inisekalipun atas restu dan legitimasi dari pengurus, imam, dan mayoritas jama’ah masjid Ta’mirulMasajid, namun kepengurusan ini tidak memperoleh semacam restu dari pengurusMuhammadiyah cabang Makassar. Namun dengan kesadaran sendiri, para pengurus lembagabaru ini membekukan lembaga tersebut sebagai penghormatan terhadap pengurusMuhammadiyah agar menghindari tuduhan membuat rumah di dalam rumah orang lain.

Meski tanpa wadah itu, kaum muda ini tidak patah semangat. Semangat untuk membentuksuatu halaqah, jama’ah, atau wadah (organisasi) dalam lingkungan muda ini sangat kuat.Menurut Qasim Saguni, kaum muda muslim pada waktu itu sangat resah dengan keadaanlembaga-lembaga Islam yang sudah tidak dapat lagi merespons aspirasi umat yangmenghendaki adanya perbaikan tatanan dan struktur sosial. Menurut Muhammad QasimSaguni, untuk merealisasikan ide tersebut, maka dilakukanlah pertemuan-pertemuan berkala.Hingga dalam pertemuan itu nantinya akan melahirkan keputusan bahwa peserta rapatmenyetujui dibentuknya sebuah yayasan yang akan menjadi payung kegiatan dakwah, kegiatansosial, dan kegiatan-kegiatan pengaderan lainnya.

Berdirinya Yayasan Fathul Mu’in

Setelah para penggagasnya menyepakati untuk membentuk sebuah yayasan, maka yayasan

2 / 13

Page 3: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

itu harus diberi nama yang mudah dikenali pihak lain. Muhammad Qasim Saguni menceritakanbahwa penentuan nama yayasan tidak berlangsung alot karena “roh” gerakan yayasan tersebutadalah roh Islam yang telah mereka terima dari berbagai guru dan ulama, terutama dari KH.Fathul Mu’in. Dalam musyawarah tersebut, dihadiri oleh sejumlah orang yang kini menjadipengurus pusat Wahdah, yakni Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Ustadz Muhammad QasimSaguni, dan Ustadz Hidayat Hafidz, muncul nama yayasan yang akan dibentuk tersebut, yaituYayasan Fathul Mu’in Dg Magading. Nama tersebut diambil dari nama sang guru Kyai FathulMu’in Dg Magading. Akhirnya, peserta musyawarah menyepakati nama yayasan dengan namaYayasan Fathul Mu’in, sementara Dg Magading dihilangkan.

Yayasan Fathul Mu’in pada awal berdirinya telah menggunakan Islam sebagai asasnya, meskisecara formal dalam akta notaris tidak dicantumkan. Perlu diketahui, pada masa itu asas Islamtelah “diharamkan” oleh Negara untuk digunakan oleh ormas dan orpol serta kekuatan sosialkemasyarakatan lainnya sebagai asas organisasi. Pengurus Yayasan Fathul Mu’in tidakmencantumkan dalam akta notarisnya asas Islam, namun secara internal Islam menjadi sumberutama kegiatan Yayasan Fathul Mu’in. Yayasan Fathul Mu’in berdiri pada tanggal 18 Juni 1988dengan Akta Notaris no. 20 (Abdullah Ashal, S.H.).

Munculnya Yayasan Wahdah Islamiyah (YWI)

Perubahan nama yayasan dilakukan untuk menghindari kesan sektarian, sebab keberadaanYayasan Fathul Mu’in selalu dikaitkan dengan KH. Fathul Mu’in Dg Magading. Perubahan namaitu juga di dorong oleh semangat dan cita-cita gerakan dakwah Yayasan Fathul Mu’in yangbegitu besar dan universal. Adanya nama ini dirasa perlu untuk dapat menampung semangatdan cita-cita tersebut untuk menegakkan Islam di muka bumi dan mempersatukan kaummuslimin dalam kebenaran.

Dalam musyawarah terpadu yang diadakan di Malino, disepakati untuk mengganti namaYayasan Fathul Mu’in menjadi Yayasan Wahdah Islamiyah. Nama Yayasan Wahdah Islamiyahmenurut Qasim Saguni merupakan sebuah nama yang memiliki makna “persatuan Islam”. Jadidapat disimpulkan bahwa Yayasan Wahdah Islamiyah menggantikan nama Yayasan FathulMu’in dengan beberapa pertimbangan:

“Pertama, Yayasan Fathul Mu’in terkesan sektarian, sebab dikaitkan dengan namaseorang tokoh (Muhammadiyah pen─) yaitu KH. Fathul Mu’in yang merupakan guru yangbanyak mewarnai pemikiran dan semangat dari pendiri-pendiri yayasan tersebut. Kedua,

3 / 13

Page 4: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

diniatkan sebagai lembaga pemersatu umat sehingga umat tidak terkotak-kotak(wawancara dengan Qasim Saguni, 28 November 2004).”

Dengan dasar tersebut, elite Yayasan Fathul Mu’in merasa perlu untuk membangun suatulembaga yang lebih baik dan rapi sebagai realisasi dari pemahaman tentang doktrin Islambahwa kebenaran akan selalu dikalahkan oleh kesesatan, apabila para penyebar kebenarantidak mengorganisir diri guna mendesain misi dakwah yang memiliki jaringan rapi. Menurutdokumen organisasi, proses perubahan itu dilakukan setelah Yayasan Fathul Mu’in berjalansekitar sepuluh tahun. Yayasan Wahdah Islamiyah didirikan menjadi suatu yayasan baru padatanggal 19 Februari 1998 dengan Akta Notaris no. 059 (Sulprian, S.H.).

Perubahan Wahdah Menjadi Ormas

Perubahan berikutnya masih menggunakan nama yayasan untuk kepentingan pragmatis yaituadanya lembaga pendidikan tinggi. Maka pada tanggal 25 Mei 2000 didirikanlah YayasanPesantren Wahdah Islamiyah dengan Akta Notaris no. 55 (Sulprian, S.H.). Yayasan PesantrenWahdah Islamiyah didirikan untuk mewadahi pesantren tinggi Wahdah Islamiyah yang diberinama STIBA (Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab) yang diasuh 20 alumni UniversitasIslam Madinah Saudi Arabia. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan kader-kader da’I danulama yang memiliki basis ilmu syari’ah yang kuat dan semangat dakwah yang tinggi.

Pada tahun 2002, Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah segera melakukan proses kembaliuntuk menjadi suatu ormas Islam. Proses perubahan ini tidak mengubah nama WahdahIslamiyah, namun hanya mengubah status dari yayasan menjadi ormas.

Pada tahun 2002, melalui Muktamar Wahdah, status Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyahsegera diganti menjadi ormas Islam. Dalam musyawarah besar ke-2 tanggal 1 Safar 1423 H./14 April 2002, para elite Wahdah dari berbagai cabang dan daerah yang berkumpul diMakassar telah menyepakati untuk mengubah istilah yayasan menjadi ormas. Denganpertimbangan dasar yang menjadi acuan, “Lembaga Wahdah Islamiyah adalah organisasidakwah dan kader diharapkan dapat meluas dan berkembang tidak hanya di SulawesiSelatan (Makassar) saja, namun juga di seluruh propinsi di Indonesia. Dan denganwadah yayasan, hal itu sulit diwujudkan karena yayasan tidak diperkenankan memilikicabang (Dokumen Wahdah, 2002).”

4 / 13

Page 5: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

Ormas Wahdah Islamiyah didirikan di Makassar pada tanggal 14 April 2002. KeberadaanWahdah Islamiyah diketahui dan didukung penuh oleh pemerintah pusat hingga daerah yangditandai dengan keluarnya Surat Keterangan Terdaftar pada Kantor Kesatuan Bangsa KotaMakassar No. 220/1092-1/KKB/2002 tanggal 26 Agustus 2002, Surat Keterangan Terdaftarpada Badan Kesatuan Bangsa Propinsi Sulawesi Selatan No. 220/3709-1/BKS-SS, dan SuratTanda Terima Keberadaan Organisasi pada Direktorat Hubungan Kelembagaan Politik DitjenKesatuan Bangsa Depdagri di Jakarta No. 148/D.1/IX/2002.

Wahdah dalam Bab I Anggaran Dasarnya menyebutkan identitas organisasi, dan pada pasal 1disebutkan, “Pertama, organisasi ini bernama Wahdah Islamiyah merupakan kelanjutandari Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah. Kedua, Wahdah Islamiyah didirikan diMakassar pada hari Ahad tanggal 1 Safar 1423 H bertepatan dengan tanggal14 April 2002 M untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Ketiga, organisasi tingkatpusat berkedudukan di tempat kedudukan pimpinan pusatnya serta dapat mendirikancabang-cabang di dalam dan di luar negeri.”

Perubahan status menjadi ormas merupakan strategi Wahdah untuk dapat berkembang diberbagai daerah dan sesuai dengan visinya tahun 2015 sudah dapat terbentuk cabangdiseluruh kota besar di Indonesia.

Misi Wahdah di antaranya, pertama, menegakkan syiar Islam dan menyebarkan pemahamanIslam yang benar. Kedua, membangun persatuan umat dan ukhuwah islamiyah yang dilandasisemangat ta’awun (kerjasama) dan tanashuh (saling menasihati). Ketiga, mewujudkaninstansi/lembaga pendidikan dan ekonomi yang islami dan berkualitas. Keempat, membentukgenerasi Islam yang terbimbing oleh ajaran agama dan menjadi pelopor pada berbagai bidanguntuk kemajuan kehidupan umat dan bangsa.

Dalam mukadimah Wahdah dinyatakan suatu persaksian yang memiliki makna yangmendalam, “Bahwa sesungguhnya tujuan utama penciptaan manusia adalah untukberibadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala satu-satunya. Oleh karena itu, risalahIslam diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membebaskanumat manusia dari penghambaan kepada sesama makhluk menujupenghambaan hanya kepada Allah Rabb seluruh makhluk, yaitu Allah subhanahu wata’ala. Dan untuk menjalankan tugas pembebasan tersebut, Allah subhanahu wa ta’alatelah memerintahkan kepada Rasul-Nya serta para pengikut beliau ntuk menapaki jalandakwah dengan penuh hikmah. Hanya saja, dakwah kepada Al-Haq akan dapatdikalahkan oleh dakwah kepada kebatilan jika ia tidak terorganisir dengan rapi…Maka,berdasarkan keyakinan dan kenyataan tersebut, maka kami bersepakat untuk

5 / 13

Page 6: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

membentuk gerakan dakwah yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuaipemahamn As-Salaf Ash-Shaleh (manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah)” (AD/ART Wahdah).

Asas dan landasan organisasi, dalam pasal 2 AD dinyatakan bahwa, “Pertama, organisasi iniberasaskan Islam. Kedua, organisasi ini merupakan gerakan dakwah dan tarbiyah yangbersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman As-Salaf Ash-Shaleh(Manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah).”

Sementara dalam Bab II pasal 3 dinyatakan maksud dan tujuan didirikannya ormas WahdahIslamiyah, “Pertama, mewujudkan dan membina masyarakat yang beriman dan bertakwakepada Allah Azza wa Jalla berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai denganpemahaman As-Salaf Ash-Shaleh (Manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah). Kedua,menegakkan tauhid dan menghidupkan sunnah serta memupuk ukhuwah islamiyahuntuk terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diridhaiAllah Azza wa Jalla.”

Dalam pasal 4 AD Wahdah, disebutkan beberapa usaha yang dilakukan oleh WahdahIslamiyah. Pertama, mendirikan dan memakmurkan masjid serta melaksanakan fungsi masjidsebagai pusat ibadah, pembinaan, dan kebudayaan Islam. Kedua, menghidupkan usahapenyiaran dan pengembangan dakwah islamiyah melalui berbagai media dan lapangan sertausaha-usaha pendidikan latihan tenaga juru dakwah. Ketiga, mendirikan dan membinasarana-sarana pendidikan agama dan umum yang islami dalam berbagai jurusan danjenjangnya, baik dalam bentuk formal maupun non formal. Keempat, melakukankegiatan-kegiatan sosial berupa penyantunan kaum dhuafa, fakir miskin, dan anak yatim-piatu.Melayani dan membina kesejahteraan masyarakat serta melestarikan lingkungan hidup.Kelima, mendirikan dan mengembangkan usaha-usaha dalam bidang ekonomi seperti lembagakeuangan Islam, pertanian, perkebunan, industri, pelayanan jasa, dan usaha-usaha lain yanghalal menurut Islam yang di dalamnya tercermin ajaran-ajaran Islam guna memenuhikebutuhan anggota khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Keenam, mendirikanlembaga-lembaga dan badan-badan usaha lain serta melakukan kerjasama denganlembaga-lembaga usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.

Dalam Bab VII pasal 28 mengenai Tafsir Lambang dan Bendera dinyatakan beberapa pokokpikiran yang berhubungan dengan lambang dan bendera. Pertama, secara umum lambangorganisasi Wahdah Islamiyah bermakna penegakan nilai-nilai Islam dalam masyarakat denganjalan dakwah, tarbiyah islamiyah (pembinaan Islam), dan mencetak kader-kader da’I dan ulamayang menyebarkan nilai-nilai Islam dengan mengambil masjid sebagai titik tolak sekaligus pusatpembinaan. Kedua, secara

6 / 13

Page 7: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

khusus bentuk Wahdah Islamiyah memiliki arti sebagai berikut: a). Bola Dunia menunjukkan cita-cita organisasi yaitu terwujudnya nilai-nilai Islam di seluruh bumiini, b). Menara Masjid berarti titik tolak sekaligus pusat pembinaan organisasi adalah di masjid.Menara masjid juga menunjukkan ketinggian cita-cita, c). Tulisan Arab yang artinya ilmu, amal,dakwah, dan tarbiyah merupakan syi’ar organisasi yang menunjukkan kegiatan utamaorganisasi adalah menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, menyebarkan dakwah ke masyarakat,menarbiyah/membina mereka dengan suatu pola pembinaan (tarbiyah islamiyah) yang benar,universal, integral, dan berkesinambungan untuk mencetak kader-kader yang memilikikeseriusan dan kesungguhan (mujahadah) dalam mengamalkan Islam di seluruh aspekkehidupannya. Ketiga, warna lambang organisasi merupakan kombinasi antara a). hijau berarti kesejukan, b). biruberarti keteguhan dan ketegaran, c). kuning berarti kejayaan, d). merah berarti keberanian dandinamisasi, e). hitam berarti perekat, dan f). cokelat berarti kesetiaan.

Kelembagaan Wahdah Islamiyah

Struktur kelembagaan Wahdah yang nampak dewasa ini menunjukkan adanya akomodasi atasmakna doktrin Islam dan akomodasi atas kehendak sosial yang berkembang dalammasyarakat. Tuntutan idealisme keyakinan dengan desakan sosial yang muncul darimasyarakat dapat berkompromi secara sehat dalam lembaga Wahdah. Struktur akomodatif itudapat ditemukan dalam susunan berikut.

Pertama, Dewan Syura. Wadah ini berfungsi untuk memberikan pemikiran-pemikiran kepadapimpinan harian Wahdah. Dalam pasal 7 ART tentang Dewan Syura disebutkan bahwa DewanSyura adalah lembaga yang memiliki fungsi pertimbangan, pengawasan serta perencanaanstrategis organisasi. Sementara anggota dan jumlah keanggotaan disebut dalam ayat 2-3.Anggota-anggota dan ketua Dewan Syura adalah kader organisasi yang terdiri dari unsur-unsursenior, para pakar, dan tokoh. Jumlah anggota Dewan Syura sedikitnya tujuh orang yang dipiliholeh muktamar dan disahkan oleh pimpinan muktamar. Untuk mengatur jalannya lembaga,Dewan Syura bersidang sedikitnya sekali dalam tiga bulan dengan tugas dan wewenang antaralain, 1). Memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap program kerja organisasi dananggaran pendapatan dan belanja tahunan yang diajukan oleh pimpinan pusat, 2).Mendengarkan dan memberikan penilaian laporan tahunan pimpinan pusat, 3). Memberikanpertimbangan kepada pimpinan pusat dalam menetapkan peraturan-peraturan dankebijakan-kebijakan organisasi lainnya yang bersifat strategis, 4). Melakukan pengawasanterhadap pelaksanaan tugas pimpinan pusat, 5). Memberikan laporan tahunan ke SidangMajelis Organisasi. Susunan Dewan Syura terdiri atas ketua, sekretaris, anggota.

7 / 13

Page 8: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

Kedua, Dewan Syariah. Wadah ini menghimpun para asatidzah (ustadz) yang memilikikapabilitas ilmu syar’I yang berfungsi sebagai tempat konsultasi syariah atau hal-hal yangberkaitan dengan syariat. Dalam pasal 8 ART Wahdah disebutkan fungsi dan tugas DewanSyariah, yaitu lembaga yang memiliki fungsi pertimbangan, pengawasan, dan penetapankebijakan syar’iyyah (ayat1). Mengenai keanggotaan dewan ini disebutkan bahwaanggota-anggota dan ketua Dewan Syari’ah adalah kader organisasi yang berbasis ilmu syar’Idalam berbagai disiplin keilmuan, dan memiliki pengetahuan hukum-hukum Islam yangmemadai (ayat 2). Dan anggota-anggota Dewan Syariah dipilih oleh muktamar dengan jumlahyang disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh pimpinan muktamar (ayat 3). Dewan inidiberi tugas untuk melakukan sidang-sidang oganisasi yang lebih sering daripada DewanSyura. Dalam ayat 4 disebutkan bahwa Dewan Syariah bersidang sedikitnya sekali dalamsebulan. Dewan Syariah mempunyai tugas dan kewajiban untuk 1). Menjaga kemurnianorganisasi dari segala bentuk penyimpangan syar’I, 2). Memberikan bimbingan, pengayoman,dan transformasi nilai-nilai Islam kepada anggota, dan memberikan peran aktif dalam amarma’ruf nahi munkar, 3). Mengawasi jalannya aktivitas yang berlangsung dalam organisasi, 4).Memberikan laporan tahunan kepada Sidang Majelis Organisasi.

Dewan Syariah memiliki sejumlah hak dan wewenang seperti disebutkan dalam ayat 5 pasal 8bahwa Dewan Syariah mempunyai hak dan kewajiban, 1). Memberikan penilaian ataumembatalkan segala keputusan pimpinan pusat yang bertentangan dengan syariat, 2).Memberikan masukan dan nasehat kepada pimpinan pusat baik diminta atau tidak, 3).Mendengarkan laporan tahunan pimpinan pusat, 4). Menyampaikan fatwa yang berhubungandengan masalah-masalah syar’iyyah, 5). Menetapkan kebijakan-kebijakan syar’iyyah yangdapat mengikat organisasi.

Tugas dan kewenangan dewan ini lebih banyak bersifat pengawasan terhadap kinerja pimpinanWahdah dan berpotensi mem-veto kebijakan pimpinan harian Wahdah apabila kebijakan itudianggap tidak memenuhi kaidah syariat. Dalam hal tertentu, dewan ini berfungsi sebagaistruktur yang memberikan fatwa-fatwa agama kepada anggota dan umat.

Ketiga, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lembaga ini memiliki tugas sebagai pemeriksakeuangan disetiap lembaga tinggi dan departemen ormas ini. Dalam pasal 9 ART disebutkanbahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga yang berfungsi mengawasi danmemeriksa keuangan dan kekayaaan organisasi (ayat 1). Sementara anggota dan ketua BadanPemeriksa Keuangan adalah kader organisasi yang memiliki keahlian di bidangkeuangan/akuntansi. Anggota-anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh muktamardengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh pimpinan muktamar(ayat 2-3). Dalam setiap tahun badan ini diharuskan memberikan laporan dalam Sidang Majelis

8 / 13

Page 9: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

Organisasi (ayat 4).

Badan Pemeriksa Keuangan mempunyai tugas dan wewenang untuk 1). Melakukanpengawasan terhadap seluruh aktivitas keuangan dan kekayaan organisasi, 2). Melakukanpemeriksaan terhadap dugaan terjadinya penyimpangan keuangan organisasi dan melaporkanhasil temuan tersebut kepada Sidang Majelis Organisasi untuk diambil keputusannya (ayat 6).

Keempat, Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah. Lembaga ini mempunyai tugas dan fungsisebagai pelaksana seluruh program kerja yang telah disahkan dalam Mukernas yang diadakansetiap tahun.

Dalam pasal 6 ayat 1 dan 2 ART tentang Pimpinan Pusat ditegaskan tentang KepemimpinanWahdah tingkat pusat, bahwa Pimpinan Pusat adalah badan pelaksana organisasi tingkat pusatyang terdiri dari ketua umum sebagai pimpinan tertinggi organisasi. Ketua umum pimpinanpusat dipilih melalui muktamar dan disahkan oleh pimpinan muktamar. Unsur pimpinan pusatdipilih oleh ketua umum terpilih yang dibantu ketua Dewan Syura, ketua Dewan Syariah, danketua BPK.

Pimpinan Pusat berwenang untuk, pertama, menentukan kebijakan operasional organisasiditingkat pusat sesuai dengan pedoman dasar, keputusan musyawarah, dan rapat tingkatnasional serta peraturan organisasi lainnya. Kedua, membentuk lembaga/badan yang dianggapperlu. Ketiga, menetapkan peraturan operasional organisasi setelah mendengarkanpertimbangan Dewan Syura dan Dewan Syariah. Keempat, mengesahkan komposisi danpersonalia pimpinan cabang (ayat 3).

Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah berkewajiban untuk, a). Memberikan pertanggungjawabanpada muktamar, b). Melaksanakan koordinasi organisasi tingkat nasional, c). Melaksanakanketentuan dan kebijakan organisasi sesuai dengan pedoman dasar, keputusan musyawarahdan rapat tingkat nasional serta peraturan organisasi lainnya, d). Memberikan laporan tahunanpada Sidang Majelis Organisasi (ayat 4).

Unsur pimpinan pusat adalah ketua umum, sekretaris jenderal, ketua-ketua bidang, wakilsekretaris jenderal, bendahara umum, wakil bendahara serta dilengkapi oleh ketuadepartemen/lembaga/badan akan ditetapkan oleh ketua terpilih, demikian pula dengan

9 / 13

Page 10: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

ketua-ketua biro (ayat 5).

Sementara struktur kelembagaan pada tingkat dibawahnya, yaitu cabang Wahdah yang telahberdiri di berbagai daerah. Dalam pasal 10 ART ayat 3 disebutkan bahwa pimpinan cabangberwenang menentukan kebijakan operasional organisasi ditingkat cabang sesuai denganpedoman dasar, keputusan musyawarah dan rapat tingkat nasional maupun cabang sertaperaturan organisasi lainnya. Pimpinan cabang memiliki kewajiban antara lain, a).Melaksanakan program umum organisasi di tingkat cabang, b). Melaksanakan koordinasiorganisasi di tingkat cabang, c). Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasisesuai dengan pedoman dasar, keputusan musyawarah dan rapat tingkat pusat maupuncabang serta peraturan organisasi lainnya, d). Memberikan pertanggunngjawaban kepadaMusyawarah Cabang.

Kegiatan Wahdah Islamiyah

Pembinaan Generasi Muda

Perhatian Wahdah pada pembinaan generasi muda merupakan bagian integral dari desaingerakan ini untuk menciptakan sumber daya manusia demi kepentingan dakwah masa depan.Prototipe generasi muda yang diproduksi oleh Wahdah adalah generasi muda denganpemahaman akan nilai-nilai akidah dan tauhid yang benar. Dengan kebenaran memahamidoktrin tauhid dan akidah Islam dengan baik sajalah yang akan membebaskan umat danbangsa ini dari belenggu kehidupan global yang semakin mengokohkan hegemoni nilai-nilaikapitalis dengan budaya materialisme, konsumerisme, dan hedonisme.

Pencerahan Umat Melalui Dakwah

Untuk meningkatkan nilai keimanan dan ketakwaan dikalangan umat, Wahdah membentukdepartemen khusus yang diberi tugas untuk melakukan pembinaan kepada umat. Departemenyang dimaksud adalah Departemen Dakwah dan Kaderisasi. Departemen ini mencakupkegiatan dakwah dan kaderisasi dengan menangani kegiatan-kegiatan di antaranya sebagaiberikut, pertama, penanganan khutbah Jum’at di masjid-masjid. Kedua, penanganan ta’limsyar’i. Ketiga, penanganan majelis ta’lim. Keempat, pembinaan kelompok kajian Islam.

10 / 13

Page 11: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

Peran Sosial Keumatan Wahdah

Lembaga Pendidikan

Untuk mengelola pendidikan, maka Wahdah membentuk Departemen Pendidikan. Lembagapendidikan yang dimiliki oleh Wahdah mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruantinggi. Lembaga pendidikan Wahdah antara lain, pertama, Taman Kanak-Kanak (TK) IslamTerpadu Wihdatul Ummah. Kedua, Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu Wihdatul Ummah.Ketiga, SLTP Islam Terpadu Wahdah Islamiyah. Keempat, SMU Islam Terpadu WahdahIslamiyah. Kelima, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an. Keenam, Pesantren Tadribut Du’at.

Peran Sosial dan Kesehatan Umat Wahdah

Departemen Sosial

Departemen Sosial PP Wahdah mengelola beberapa lembaga sosial yang langsung menyentuhmasyarakat seperti, 1). Tim Penanggulangan Musibah (TPM) Wahdah Islamiyah. Lembagasosial ini terbagi dalam dua divisi, yaitu Divisi Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Alam,kemudian Divisi Penyelenggaraan Jenazah, 2). Unit Pelayanan Ambulance, 3). ProgramSumbangan 3B (Baju Bekas Berkualitas).

Departemen Kesehatan dan Lingkungan Hidup

Departemen ini didukung tenaga medis professional (dokter umum, dokter spesialis, perawat,bidan, dan apoteker). Fasilitas-fasilitas kesehatan yang dikelola oleh Departemen KesehatanWahdah Islamiyah adalah, 1). Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) Wihdatul Ummah.Lembaga kesehatan ini memberi pelayanan berupa, a). Persalinan, b). Pemeriksaan kesehatanbagi ibu hamil, c). Pemeriksaan umum kesehatan wanita, d). Pelayanan KB sesuai syari’ah.Sedangkan pelayanan untuk anak meliputi, a). Pemeriksaan umum kesehatan anak-anak, b).Imunisasi dan konsultasi gizi, c). khitan.

11 / 13

Page 12: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

Selain itu, departemen ini mengelola Ruqyah Syar’iyyah As-Syifa. Klinik ini merupakan klinikpengobatan alternatif yang mengobati pasien-pasien yang terkena gangguan jin dan penyakityang tidak terdeteksi medis.

LAZIS (Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah)

Lembaga ini berfungsi menghimpun berbagai dana dari masyarakat, anggota jama’ah ataudonator setiap bulannya sekaligus menyebarkannya kepada yang berhak menerima.

LP2KS (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga Sakinah)

Lembaga ini berfungsi sebagai penyelenggara pernikahan bagi jama’ah. Mempertemukanikhwan dan akhwat yang akan menikah :). Dan sebagai tempat konsultasi masalah keluargasakinah.

LWP2 (Lembaga Wakaf Pembangunan dan Pengembangan)

Lembaga ini bertugas mencari tanah wakaf yang akan dibangunkan masjid dengan anggaran100 persen dari para donator.

Departemen Informasi dan Komunikasi (INFOKOM)

Departemen ini memiliki empat divisi kerja yang terdiri, 1). Divisi Radio 102,7 FM, 2). DivisiPenerbitan. Divisi ini menayangkan buku-buku yang telah diterbitkan seperti buku KesurupanJin, khutbah Idul Fitri dan Idul Adha, Jurnal Islam Al-Bashirah, dsb., 3). Divisi Tasjilat,menayangkan beberapa gambar kaset dan cd serta merekam ceramah-ceramah, 4). DivisiPeliputan, 5). Divisi Website. Divisi ini yang mengelola situs www.wahdah.or.id

12 / 13

Page 13: Sejarah Wahdah

Sekilas Tentang Wahdah Islamiyah

Written by Andi RahmantoFriday, 26 December 2008 12:53

Kegiatan di Bidang Ekonomi

Kegiatan Wahdah di bidang Ekonomi dapat tergambar melalui departemen-departemen yangdimilikinya, di antaranya:

Departemen Pengembangan Usaha

Departemen ini merupakan penyangga ekonomi umat. Lembaga ini yang berfungsi sebagaiwadah berpikir dan mengembangkan usaha baru yang layak. Usaha yang dirintis di antaranya,1). Bursa Ukhuwah Agency (toko buku dan distributor), 2). Apotek Wahdah Farma, 3). PraktikDokter Berkelompok, 4). Wahdah Cellular, 5). Baitul Mal wat Tamwir (BMT) Al-Amin

Demikianlah sekilas tentang Wahdah Islamiyah. Wallahu a’lam.

Sumber:

Dirangkum dari buku Sejarah Wahdah Islamiyah karya Syarifuddin Jurdi. Diterbitkan olehKreasi Wacana tahun 2007.

1 = http://alfanalfian.multiply.com/journal/item/145/POLEMIK_ASAS_TUNGGAL

 

13 / 13