sejarah teori ekonomi.docx

Upload: asrurrodzi

Post on 03-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sejarah ekonomi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1. Latar BelakangAjaran klasik pertama kali dibawa oleh Adam Smith, walaupun ajaran ini tampaknya sederhana, tetapi betul-betul membebani. Hal ini kemudian banyak diikuti, dipelajari, dan dikembangkan oleh murid-murid dan para pengikutnya. Diantaranya begitu banyak murid dan pengikut Adam Smith, ada beberapa orang yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut, antara lain thomas Malthus, David Ricardo, Jean Babtise say, dan John Stuart Mill.Pandangan, pemikiran dan gagasan dari semua tokoh-tokoh ekonomi klasik yang disebutkan diatas mendukung sistem ekonomi pasar, atau liberal atau kapitalis.Sejak awal dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme telah mengundang berbagai reaksi yang kritis dari berbagai pihak. Reaksi tidak hanya dalam bentuk perdebatan secara teoritis, namun juga dalam bentuk gerakan politik.Dari latar belakang diatas kami dari kelompok 3, ingin menjelaskan tentang pengaruh Adam smith terhadap tokoh-tokoh lainnya, serta tentang sosialisme sebelum Marx.Dan kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Yunus yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini.

2. Tujuan pembahasanTujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:a) Untuk memahami pengaruh ajaran Adam Smith terhadap tokoh-tokoh lainnya.b) Untuk memahami pandangan dan pemikiran ekonomi dari aliran sosialisme sebelum Marx.

3. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini ialah sebagai berikut:a) Bagaimana pandangan para tokoh-tokoh klasik lainnya mengenai pemikiran teori ekonomi klasik Adam Smith?b) Apakah pengertian sosialisme atau komunisme?c) Apakah yang dimaksud dengan sosialisme utopis serta sosialisme komunis bersama?

BAB IIPEMBAHASAN(1) Pemikiran Tokoh-Tokoh Klasik LainnyaA. Thomas Robert Maltus (1766-1834)Maltus termasuk salah seorang pengikut Adam Smith, walaupun tidak semuanya sejalan dengan pemikiran Adam Smith. Smith mengatakan bahwa ia optimis, jika kesejahteraan manusia akan selalu meningkat sebagai dampak dari pembagian kerja dan spesialisasi. Sedangkan Maltus merasa pesimis dengan masa depan manusia. Sumber pesimisnya terletak pada bahwa tanah sebagai salah satu faktor produksi yang jumlahnya tetap.Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil pertanian, maltus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi malapetaka (disaster) yang akan menimpa manusia.Dalam Esays on the principle of population (1796) maltus menguraikan bahwa satu-satunya cara untuk menghindar dari malapetaka tersebut adalah dengan melakukan kontrol atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau keluarga berencana (KB). Beberapa jalan keluar yang ia tawarkan ialah menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah anak.

B. David Ricardo (1772-1823)Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memegang peran penting dalam perekonomian. Ide yang berasal dari Smith ini kemudaian dikembangkan menjadi teori harga-harga relatif (theory of relative prices) berdasarkan biaya produksi yaitu biaya labor menjadi unsur utama.Perbedaan antara Smith dan Ricardo hanya dalam penekanan: Smith lebih menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan, sedangkan Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendapatan masyarakat dyantara berbagai golongan dalam masyarakat.Ricardo mengemukakan berbagai teori, antara lain teori sewa tanah, teori nilai kerja, teori upah alami, teori uang dan satu lagi yang paling terkenal adalah teori keuntungan komparatif.Teori sewa tanah, ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur hingga tidak subur sama sekali. Makin rendah tingkat kesuburan tanah, jelas makin tinggi pula biaya rata-rata dan biaya marginal untuk mengolah tanah tersebut. Teori nilai kerja dan upah alami, dia mengatakan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.

C. Jean Babtise Say (1767-1832) JB Say tokoh perancis yang berasal dari kalangan pengusaha, bukan dari kalangan akademik. Keterkaitannya dengan pengebangan teori-teori juga berlangsung pada waktu ia sudah memasuki usia senja.JB Say sangat memuja pemikiran-pemikiran Smith. Sebagai pendukung yang loyal, ia sangat berjasa dalam menyusun dan melakukan kodifikasi terhadap pemikiran-pemikiran smith Secara sistematis. Hasil kerjanya dirangkum dalam bukunya Trite Deconomire politique contribusi say yang paling besar terhadap aliran klasik ialah pandangannya yang mengatakan bahwa penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri ( supply creates its own demand).Pendapat Say diatas disebut hukum say ( Says law ). Hukum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan. Artinya setiap ada produksi, akan ada pendapatan yang besarnya persis sama dengan nilai produksi tadi.Dengan demikian, dalam keadaan seimbang produksi cenderung menciptakan permintaannya sendiri akan produksi barang yang bersangkutan. Dengan dasar asumsi ini ia mengangggap bahwa peningkatan produksi akan selalu diiringi oleh peningkatan permintaan.Jadi dalam perekonomian yangmenganut pasar persaingan sempurna tak akan pernah terjadi kelebihan penawaran ( Excess supply ) kalapun terjadi sifatnya hanya sementara. Pendapat Say bahwa produksi akan selalu menciptakan permintaannya sendiri dan ini menjadi dasar dalam kebijaksanaan- kebijaksanaan ekonomi. Pada perkembangan kebijaksanaan itu dikritik sebagai pangkal tolak terjadinya depresi besar-besaran pada tahun 1930, hal ini akan diulas pada bab XII pada pemikiran Keynes.

D. John Stuart Mill (1806-1873)Kebanyakan pakar ekonomi sepakat bahwa ajaran klasik mencapai puncaknya ditangan JS mill, bapak dari James Mill, juga seorang pakar ekonomi. Mill yunior (JS Mill) menerima pelajaran tentang ilmu ekonomi langsung dari Mill senior.Oleh bapaknya, Mill dididik dengan disiplin yang sangat tinggi. Mill dikenal sebagai penulis yang sangat berbakat. Reputasinya sebagai penulis tidak dapat diragukan lagi dari awal ia menerbitkan buku pertamanya hingga bukunya yang terakhir yaitu principles of political economy dimaksudkan untuk menjadikan teori ekonomi pada masanya. Dalam kenyataan buku tersebut dapat dikatakan sebagai versi modern dari the wealth of nation adam Smith. Buku tersebut dianggap sebagai apogee dari madzab klasik mulai dari pandangan Smith, Maltus, ricardo dan Say. Dalam buku tersebut Mill mengatakan tidak ada teori orisinil selain dari pemikirannya sendiri. JS mill juga tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah dan tidak menganggap tabu campur tangan pemerintah, lebih jelas mill membolehkan campur tangan pemerintah berupa pengaturan-pengaturan berupa kebijaksanaan yang dapat membawa kearah peningkatan efisiensi yang baik. Dengan begitu, tiap aktifitas ekonomi dapat diarahkan pada yang lebih baik dan pantas. Mill merekomendasikan legislasi untuk melindungi buruh, anak-anak dan memperbaiki kondisi hidup.

(2) SOSIALISME SEBELUM MARX Pada bab-bab sebelumnya pemikiran-pemikiran ekonomi Adam Smith yaitu sebagai tokoh utama mazhab klasik dan diteruskan dengan pemikiran-pemikiran dari tokoh-tokoh klasik lainnya. Semua itu mendukung sistem ekonmi pasar, liberal, kapitali. Awal dikembangkannya ajaran liberalis-kapitalisme tidak mengundang perdebatan secara teoris, melainkan juga dalam betuk gerakan politik. Kaum kapitalis (tahap awal) dieropa, borjuis mulai menguasai Negara, Negara dijadikan sebagai kekuatan dan alat pemaksa untuk mengatur organisasi ekonomi-politik dan masyarakat untuk kepentigan mereka. Kondisi rakyat dibawah kaum borjuis dapat diikuti buku England Green and Pleasant land oleh William blake (1775-1827) yang berisi sindiran sangat pahit tentang akibat-akibat yang ditimbulkan oleh liberalis-kapitalis.Pemikiran ekonomi beraliran sosialisasi secara garis besar dapat dipilih atas 3 kelompok;1.Dari kelompok pemikir sosialisasi sebelum Marx.2.Pandangan Marx dan Engels.3.Kelompok pemikir sosialis sesudah MarxDari kelompok pertama (sosiali sebelum Marx) dapat dibagi atas kelompok pemikir sosialis yang cenderung utopis dan kelompok pemikir yang mencoba merealisasikan gagasan-gagasan mereka dengan membentuk komunitas-komunitas bersama. Akan tetapi sebelum membahas lebih jauh sebaiknya terlebih dahulu dipahami pengertian atau definisi sosialisasi itu sendiri.

A. Pengertian Sosialisasi/KomunismeSosialisasi mempunyai banyak arti. Istilah sosialisasi selain digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi. Bisa juga digunakan untuk menunjukkan aliran falsafah,idiologi,ajaran-ajaran atau gerakan. John Stuart Mill dalam buku-buku teks mengenai perkembangan ekonomi selalu dimasukkan kedalam aliran klasik liberalis-kapitalisme, pada akhir hayatnya ia menyabut dirinya sebagai seorang sosialisasi. Yang dimaksud oleh Sosialisme oleh Mill ialah kegiatan menolong orang-orang yang tak beruntumg dan tertindas. Kegiatan ini dilakukan dengan sedikit mungkin bergantung dari bantuan pemerintah.Sementara itu beberapa orang mengartikan bahwa sosialisme sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahanya paling kurang bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat. Pemerintah juga sebagai pihak-pihak yang menasionalisasikan industri-industri besar.Dari uraian diatas jelas bahwa pada awalnya sosialisme dimaksudkan untuk menunjukkan sistem pemilikan dan sumber-sumber produksi (selain labor) secara kolektif(Whitteker, 1960)Kata sosialisme sering dipakai bergantian dengan istilah komunisme. Antara sosialisme dengan komunisme tidak banyak perbedaan. Bahkan Mark sering menggunkan kedua istilah tersebut secara bergantian untuk menjelaskan hal yang sama. Meskipun kedua hal tersebut sering dibedakan oleh pakar-pakar lain.Sejak revolusi Bolshevik tahun 1917, istilah Sosialisme sering digantikan dengan komunisme. Menurut Brinton (1981), sosialisme menggambarkan pergeseran milik swasta ke pemerintahan yang berlangsung secara perlahan-lahan melalui prosedur peraturan pemerintah dengan memberikan kompensasi pada pemilik-pemilik swasta. Sementara komunisme merupakan peralihan pemilikan dari swasta ke pemerintah tersebut digambarkan terjadi secara cepat dan ravolusioner, dilakukan secara paksa dan tanpa kompensasi. Walaupun tujuan sosialisme itu sangat berbeda. Kata komunisme secara historis sering digunakan untuk menggambarkan sistem-sistem sosial.Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah rasa kebersamaan atau kolektivitas. Salah satu bentuk kolektivitisme yang ekstern adalah komunisme. Komunisme dapat dikatakan sebagai bentuk sistem paling ekstrim diantara golongan kiri sosialis sebab untuk mencapai masyarakat komunis yang dicita-citakan diperoleh melalui suatu revolusi.Perekonomian yang didasarkan atas sistem yang segala sesuatunya serba dikomando ini sering disebut sistem Perekonomian Komando. Begitu juga karna salah sistem komunis Negara merupakan penguasa mutlak, Perekonomian komunis disebut Sistem Ekonomi Totaliter. Istilah lain yang sering digunakan adalah Anarkis/Aliran sosialisme sebelum Marx (yang lebih sering bersifat Utopis) sering dimasukkan kedalam sosialis, sedangkkan sosial sosialisme yang dikembangkan Marx digolongkan kedalam Marxisme. Disebut Marxsisme karena jasa Marx sangat besar dalam mengembangkan dan memopulerkan aliran sosialis-komunis.Walaupun pengertian tentang sosialisme beragam dapat dikatakan bahwa pandangan dari tiap-tiap aliran didasarkan pada ajaran Marx dan Engels pada intinya sama-sama melihat, mempertanyakan dan membahas mengapa dan bagaimana pola produksi kapitalis telah mengubah formasi sosial-ekonomi masyarakat kapitalis. Namun yang trjadi justru proses pemiskinan (pauperization), proses penyengsaraan (immiserization) keadaan keterbelakangan (under-development) serta makin banyak dan berkambangnya jumlah tentara cadangan industry, dan bukannya proses pembangunan atau kemajuan.

B.Sosialisme UtopisPlato dapat dianggap sebagai pendukung atau bahkan pendiri ajaran sosialisme. Dilihat dari bukunya Respublika, plato mengenggap bahwa Negara akan baik kalau dipimpin dan diperintah oleh orang-orang baik serta negarawan-negarawan ulung, yang disaring secara ketat seluruh anggota masyarakat. Untuk memperoleh itu plato menyarankan agar edidikan diatur oleh Negara. Sistem pemerintah yang dianjurkan oleh plato adalah berbentuk totaliterisme, sepenuhnya dikendalikan dan dipimpin oleh sekelompok orang terpandaidan terpilh. Tokoh Sosialis utopis yang paling terkenal adalah Sir Thomas More (1478-1535). Bahkan istilah Sosialis Utopis diberikan karena More pernah menulis tentang sebuah Negara impian dalam tulisannya yang sangat terkenal: Utopia. Dituls pertama kali dalam bahasa Latin di Belgia tahun 1516 dan diterjemahkan kedalam bahasa inggris tahun 1551. Buku tersebut mejelaskan bahwa disebuah pulau khayal yaitu utopia, yang dapat juga ditafsirkan sebagai sebuah Negara, semua milik merupakan milik bersama. Semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama. Makann serta segala kebutuhan lainnya disediakan bersama-sama pula.Masyarakat dianjurkan untuk hidup sederhana. Toleransi hidup bermasyarakat ditanamkan . Pemerintah dijalankan secara demokratisdan pimpinan untuk seumur hidup adalah hasilpemilihan rakyat.Dari gambaran Negara Utopia sebagaimana dijelaskan diatas, tidk sulit ditebak bahwa tulisan Thomas More juga dapat digolongkan sebagai Penganut sosialisme/komunisme.Namun jika ditelusuri dari latar belakang penulisannya,yang dimaksud More sesungguhnya yaitu menyindir kehidupan sosial-ekonomi masyarakat inggris pada abad ke-XVI,Pada masa itu perbandingan antara yang kaya dengan yang miskin sangat mencolok. Kaum buruh bekerja sangat keras dalam waktu lama sehingga tidak memungkinkan mereka untuk meningkatkan pendidikn, dan melakukan kegiatan sosial lainnya. Buku-buku lain yang senada dengan Utopia More cukup banyak antara lain: Tomasso Campanella(1568-1639), Francisco Bakon(1560-1626), dan James Harrington. Tomasso Campanela dari itali, menulis buku berjudul Civitas Solis, yang berarty kota matahari (City Of TheSun). Buku ini dianggap sangat mirip dengan republika yang ditulis oleh plato. Francis Bakon judul buku new atlantis, atau Nova Atlantis 1626. James Harrington ranangan berjuduloceanpada tahun 1656.Buku-buku Utopi banyak mempengaruhi pemikir-pemikir sosialis. Misal Come De Saint Simon (1760-1825), sangat dipengaruhi oleh Francis Bakon melalui bukunya New Atlantis. Melalui karya-karyanya, Saint Simon seorang bangsawan pra-revolusi Prancis, dipandang sbagai salah seorang pemikir ulung sosialis. Ia merasa bahwa sistem produksi dalam suatu organisasi sosial sangat penting artinya.

C. SOSIALISME KOMUNITAS BERSAMATulisan-tulisan Plato, Tomasso Campanella, Francis Bacon, dan James Harrington bersifat utopis, hanya menghayalkan bentuk suatu komunitas ideal. Di lain pihak, ada tokoh-tokoh sosialis yang merealisasikan cita-cita mereka dalam kenyataan. Di antaranya adalah Rober Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837), dan Louis Blanc (1811-1882).Salah satunya adalah Owen, ide-idenya tentang gerakan sosialis dapat dilihat dari bukunya The New View Of Sosiety (1816). Owen juga memperjuangkan peran pemerintah dalam pembangunan desa-desa komunal berdasarkan asas koperasi. Untuk merealisasikan idenya, ia mendirikan sebuah percontohan di New Harmony, Indian, Amerika Serikat. Saying percontohan-percontohan tersebut tidak ada yang bertahan lama. Charles Fourier adalah pengikut ajaran Saint Simon, yang banyak hal juga banyak kesamaannya dengan Owen. Perbedaannya, kalau Owen mendirikan komunitas berdasarkan asas koperasi dalam sebuah parallelogram, Fourier mendirikanphalanges, atau phalanx. Phalanx merupakan suatu unit komunitas yang terdiri dari sejumlah orang, sekitar 810 orang, 1000 orang, atau 1620 orang (Whittaker 1960).Tokoh terakhir yang merealisir cita-citanya dengan membentuk sebuah komunitas bersama adalah Louis Blac. Seperti halnya Robert Owen, Louis Blanc juga seorang penggagas koperasi. Namun, blanc hanya khusus untuk koperasi produk yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota, ia memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk memiliki perusahaan. Akan tetapi, koperasi yang didirikan Louis Blac tersebut dalam kenyataannya tidak berhasil karena beberapa hal. Factor-faktor itu antara lain karena oposisi dari beberapa kapitalis; karena kekurangan modal; tidak kuat mengikuti persaingan dalam system liberal kapitalis; serta kelemahan-kelemahan dalam mengelolaDapat dikatakan bahwa ide-ide para pemikir sosialis, seperti telah disinggung diatas, kebanyakan masih bersifat utopis, bersifat angan-angan. Kalaupun memang ada yang merealisasikan angan-angan mereka dengan mendirikan komune-komune seperti Owen, Fourier dan Louis Blanc dan sebagainya kebanyakan segera layu sebelum berkembang.

BAB IIIPENUTUP1. KesimpulanDari materi yang dibahas dapat disimpulkan bahwa: Teori klasik Adam Smith memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap tokoh- tokoh lainnya. Ini dibuktikan dengan banyaknya took-tokoh yang mengikuti, mempelajari dan mengembangkannya. Seperti Thomas Robert, Malthus. Walaupun dia juga mengikuti ajaran Adam Smith tetapi dia juga masih memiliki perbedaan pandangan tentang masa depan manusia.a) Jean Baptiste Say mengagumi pemikiran Smith sebagai pendahulu yang loyal. Ia sangat berjasa dalam menyusun dan melakukan kodivikasi terhadap pemikiran-pemikiran Smith secara sistematis. JB Say sangat membantu dalam memahami pemikiran-pemikiran Smih dalam buku The Wealth Of Nations yang bahasanya sulit diterima oleh orang awam.b) JS Mill mendukung teori Smith. Karena dalam teori Adam Smith menganggap tabu campur tangan pemerintah sedangkan dalam pandangan JS Mill sudah melonggarkan dan juga tidak terlalu kaku serta membolehkan campur tangan pemerintah yang berupa peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan ang dapat membawa kearah peningkatan efisiensi yang lebih baik. Sosialisme memiliki banyak arti bisa menunjukkan sistem ekonomi, selain itu juga bisa menunjukkan falsafah, ideology, cita-cita, ajaran atau gerakan. Sosialisme juga diarikan sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak yang dipercaya oleh seluruh warga masyarakat. Sosialisme utopis memiliki arti bahwa pemikiran tersebut bersifat angan-angan saja. Idealismenya memang tinggi tetapi teoritis atau praktis tidak bisa direalisasikan. Sosialisme komunitas bersama suatu kelompok atau komunitas yang merealisasikan tokoh-tokoh sosialisme utopis.

11