pengantar ilmu ekonomi.docx
DESCRIPTION
Teori ADMTRANSCRIPT
PENGANTAR ILMU EKONOMI
A. Kerangka Dasar Dalam Perekonomian
Kegiatan manusia dalam suatu masyarakat bisa diperas menjadi tiga macam
kegiatan:
a. Kegiatan produksi
b. Kegiatan konsumsi
c. Kegiatan pertukaran
Ilmu ekonomi memusatkan perhatiannya pada ketiga proses kegiatan ekonomi
pokok ini beserta pihak-pihak yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan
tersebut.
- Pengerak kegiatan ekonomi
Kebutuhan manusia adalah tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiaan
berproduksi, konsumsi dan tukar-menukar. Kebutuhan manusia timbul dari:
a. Kebutuhan biologis untuk hidup (makanan, minuan dan mungkin juga
pakaian dan tempat tinggal).
b. Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu
sendiri.
c. Lain-lain kebutuhan yang khas masing-masing perorangan.
- Unsur kegiatan produksi
Sumber-sumber ekonomi ini bisa digolongkan menjadi:
a. Sumber-sumber alam
b. Sumber ekonomi yang berupa manusia dan tenaga manusia
c. Sumber-sumber ekonomi buatan manusia
Tersedianya ketiga sumber ekonomi tersebut tidaklah menjamin
timbulnya kegiatan produksi. Kegiatan produksi tidak akan terjadi dengan
sendirinya, meskipun ketiga sumber ekonomi tersebut tersedia berlimpah.
1
- Barang ekonomis dan barang bebas
Barang yang ada bisa digolongkan menjadi dua barang ekonomis dab
barang bebas. Barang ekonomis adalah barang yang tersdia dalam jumlah
yang lebih sedikit daripada jumlah maksimum yang dibutuhkan
masyarakat.barang ekonomis selalu mempunyai harga meskipun tidak selalu
mempunyai harga pasar, sebab ada barang ekonomis yang tidak langsung
diperjualbelikan dipasar, sebab ada barang ekonomis yang tidak langsung
diperjualbelikandi pasar, misalnya barang-barang kolektif. Produksi barang
ekonomis memerlukan sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya. Oleh sebab
itu tidak bisa diperoleh atau diproduksikan dalam jumlah yang tak terbatas.
Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melebihi
kebutuhan manusia, oleh sebab itu ia tidak mempunyaiharga. Udara, sinar,
matahari dan air adalah contoh utama dari barang bebas.
B. Pokok-Pokok Permasalahan dalam Perekonomian
Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
- Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan
mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
Pokok masalah ekonomi :
- Produksi
- Konsumsi
- Distribusi.
- Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau
mengurangi kegunaan suatu benda.
- Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang
dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu
apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
2
1. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what) masalah ini
menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/ jasa yang perlu diproduksi
agar sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.
2. Bagaimana cara memproduksi barang tersebut (how) masalah ini menyangkut
cara berproduksi, yaitu penggunaan teknologi dan pemilihan sumber daya
yang dipakai, serta memilih untuk menggunakan tenaga manusia atau tenaga
mesin.
3. Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (for whom) masalah ini
menyangkut persoalan siapa yang memerlukan barang/jasa, dan siapa saja
yang akan ikut menikmati hasilnya.
Untuk memecahkan ketiga masalah pokok ekonomi di atas dapat dilakukan
dengan berbagai cara, di antaranya kebiasaan dan tradisi, insting, serta komando
(paksaan/perintah).
Sementara itu bagi masyarakat modern, pemecahan masalah mengandalkan
mekanisme harga di pasar. Adapun mekanisme harga itu sendiri adalah proses
yang berjalan atas dasar daya tarik-menarik antara konsumen dengan produsen
yang bertemu di pasar. Gerak harga yang terjadi di pasar akan dapat
memecahkan ketiga masalah pokok ekonomi di masyarakat, dengan jalan sebagai
berikut.
a. Masalah What
Ada dan berapa banyak barang yang akan diproduksi sangat dipengaruhi
oleh permintaan masyarakat. Jika permintaan masyarakat meningkat, maka
harga akan cenderung naik dan produsen memperoleh keuntungan, sehingga
akan memperbesar produksinya. Sebaliknya jika permintaan masyarakat
menurun, maka harga akan cenderung turun, sehingga keuntungannnya sedikit
dan produsen akan mengurangi produksinya.
b. Masalah How
Bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi) yang
tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-barang, tergantung
3
pada gerak harga faktor produksi tersebut. Bila harga faktor produksi naik,
maka produsen akan menghemat penggunaan faktor produksi tersebut dan
menggunakan faktor produksi yang lain. Jadi gerak harga faktor produksi
menentukan kombinasi yang digunakan produsen dalam produksinya.
c. Masalah for Whom
Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, sangat dipengaruhi oleh
distribusi barang tersebut. Barang hasil produksi dijual kepada konsumen.
Konsumen membayar harga barang tersebut dari penghasilannya atas
penggunaan faktor-faktor produksi. Jadi gerak harga barang dan harga faktor
produksi akan menentukan distribusi barang yang dihasilkan.
Di pasar tradisional, mekanisme harga terbentuk karena penjual dan
pembeli secara bersama menentukan harga.
C. Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah
“Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in
searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services,
and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti
perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat
memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan
mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993)
adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical
activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of
goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau
mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
4
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai:
“the various facets of the decision of the decision process by which customers
come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya
konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan
dikonsumsi. jd, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa
yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Bagaimana konsumen mendapatkan kepuasan maksimal? Bagaimana mengetahui
perilaku konsumen secara keseluruhan? Berikut akan diberikan sedikit teori
menurut ilmu ekonomi tentang pertanyaan-pertanyaan di atas.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu
pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve
(ordinal). Berikut sedikit penjelasan tentang pendekan-pendekatan tersebut.
a. Pendekatan Marginal Utiliti
Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan
yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu
satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan
kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang
tertntu. Dalam pendekatan ini digunakan anggapan sebagai berikut:
Utility bisa diukur dengan uang.
Hukum Gossen (The Law of Diminishing Returns) berlaku yang
menyatakan bahwa “Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka
tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang
dikonsumsi akan menurun”.
Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
5
b. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah
pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat
dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Anggapan dalam pendekatan ordinal sebagai berikut:
1. Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu.
2. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Ciri-ciri Indifference Curve sebagai berikut:
Turun dari kiri atas ke kanan bawah. Cembung ke arah origin. Indifference
Curve yang satu dengan lainnya tidak pernah saling memotong. Indifference
Curve yang terletak di sebelah kanan atas menunjukan tingkat keupasan yang
lebih tinggi dan sebaliknya.
a. Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap
peubahan salah satu faktor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih besar
dari satu maka disebut elastis, sedangkan elastisitas kurang dari satu maka
disebut inelastis, dan jika elastisitas lebih sama dengan satu maka disebut
elastisitas tunggal.
b. Harga
Atau bisa disebut juga dengan price elasricity (elastisitas harga) adalah
persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari
perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga ini penting bagi penjual,
sebab ada hubungan antar perubahan harga dengan tingkat penjualan. Dalam
menghitung koefisien elastisitas harga ada dua cara, yaitu: arc elasticity
(elastisitas busur) dan point elasticity (elastisitas titik).
6
c. Silang
Atau bisa disebut sebagai cross elasticity (elastsitas silang) adalah
persentase (%) perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatau barang
sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
d. Pendapatan
Atau bisa disebut juga dengan income elasricity (elastisitas pendapatan)
adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat
dari perubahan pendapatan riil.
D. Perilaku Produsen
Produsen adalah Badan yang membuat suatu yang baik melalui sebuah proses
yang melihatkan bahan baku, komponen,atau rakitan,biasanya ada besar besaran
dengan berbagai operasi yang berbeda dibagi antara pekerja. Umumnya
digunakan secara bergantian dengan prosedur atau pembuat produk dan
konsumen bagi pengguna produk.. Perusahaan atau produsen akan melakukan
Market Information (Informasi Pasar). Informasi Pasar akan sangat penting untuk
suatu perusahaan karena dengan ini perusahaan akan menciptakan produk yang
akan dibutuhkan konsumen. Perusahaan juga akan mencari informasi barang apa
saja yang sekarang lebih dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat
melakukan informasi pasar dan peramalan dengan tepat. tetapi ada juga yang
menyebutkan bahwa Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan
barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau
memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah
konsumen.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah
7
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan
produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk
mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa
dalam jumlah yang mencukupi.
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan.
Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya
menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang
digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical
resources).
E. Mekanisme Harga dan Pasar
- Mekanisme Harga
Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarik-
menarik antara konsumen-konsumen dan produsen-produsen yang bertemu di
pasar. Hasil net dari kekuatan tarik-menarik tersebut adalah terjadinya harga
untuk setiap barang dan untuk setiap faktor produksi. Pada suatu waktu, harga
sesuatu barang mungkin naik karena gaya tarik konsumen, konsumen menjadi
lebih kuat. Sebaliknya harga sesuatu barang turun apabila permintaan para
konsumen melemah.
Yang ditekankan adalah bagaimana hubungan antara jumlah barang yang
mau dibeli atau dijual, dan harga barang itu, apa yang menyebabkan
perubahan harga, dan bagaimana reaksi pembeli dan penjual bila ada
perubahan harga. Dengan bantuan pengertian ini, diharapkan dapat lebih
memahami bagaimana cara keerja sistem harga dan pasar dalam memecahkan
masalah pokok ekonomi.
8
Sejarah mekanisme harga yang adil
Mekanisme harga yang adil ternyata juga mendapat perhatian dari banyak
pihak pemikir dunia dimanapun. Namun, ternyata para sarjana muslim telah
jauh mendahului para pemikir barat dalm menganlisis harga dan mekanisme
pasar. Schumpeter menyatakan bahwa hingga sebelum pertengahan abad ke-
18 tidak terdapat laporan yang jelas tentang pemikiran harga dan mekanisme
pasar. Kalupun dapt ditemukan pemikiran tentang harga pada masa-masa itu,
namun pendekatan yang digunakan adalah etika dan hukum, bukan
pendekatan ekonomi.
Penulis Jerman Rudolf Kaulla menyatakan, “Konsep tentang justum
pretium (harga yang adil) mula-mula dilaksanakan di Roma, dengan latar
belakang pentingnya menempatkan aturan khusus untuk memberi petunjuk
dalam kasus-kasus yang dihadapi hakim, di mana dengan tatanan itu dia
menetapkan nilai dari sebuah barang dagangan atau jasa. Pernyataan ini hanya
menggambarkan sebagian dari bagaimana cara harga dibentuk dengan
pertimbangan etika dan hukum. Pada masa itu etika merupakan bagian dari
filsafat sehingga doktrin tentang harga juga bagian dari sistem filsafat itu.
Dalam operasionalnya, penciptaan harga harus memanfaatkan otoritas
penguasa melalui pendekatan hukum. Untuk mencapai harga yang adil maka
penguasa pada akhirnya seringkali mengeluarkan kebijakan penetapan harga.
Harga dibentuk lebih dengan pertimbangan keadilan daripada pertimbangan
ekonomi.
Ilmuwan pada abad pertengahan yang pemikirannya tentang harga
banyak menjadi pijakan pemikiran di masa berikutnya adalah St Thomas
Aquinas. Tanpa secara eksplisit menjelaskan definisi harga yang adil Aquinas
menyatakan, “sangat berdosa mempraktekkan penipuan terhadap tujuan
penjualan sesuatu melebihi dari harga yang adil, karena itu sama dengan
mencurangi tetangganya agar menderita kerugian. Aquinas mengutip
pernyataan Cicero: “seluruh muslihat, tentu saja, tidak bisa dieliminasi dari
9
perjanjian, hingga penjual tak bisa memaksa seseorang untuk menawar
dengan harga lebih tinggi. Juga, tak bisa pembeli memaksa untuk membeli
dengan harga yang lebih rendah”. Ia juga menyatakan, “harga yang adil itu
akan menjadi salah satu hal yang tak hanya dimasukkan dalam perhitungan
nilai barang yang dijual, juga bisa mendatangkan kerugian bagi penjual. Dan
juga, suatu barang bisa dibolehkan secara hukum dijual lebih tinggi ketimbang
nilainya sendiri, meskipun nilainya tak lebih dibanding harga dari
pemiliknya”. Dari beberapa pernyataan ini nampak jelas pendekatan etika dan
hukum yang digunakan oleh Aquinas dalam menganalisis harga.
Sebenarnya, juga terdapat ilmuwan yang telah menganalisis harga dari
sisi ekonomi sebelum Aquinas, yaitu Albertus Magnus (1193-1280). Ia
berpendapat, “dua barang dagangan sama dalam nilainya dan nilai tukarnya
akan menjadi adil bila dalam produksinya menunjukkan persamaan biaya
buruh dan pengeluaran lainnya”. Sayang, Magnus tidak memberi definisi yang
rinci tentang biaya ini, kecuali hanya menekankan pada evaluasi atau conditio
atau status sosial : adil, sebagai hasil kerja perorangan tergantung pada
kelasnya, jadi pada nilai dari jasa-jasanya
Pendapat yang lebih jelas berasal dari pemikir Inggris, Dun Scotus (1265-
1308). Menurutnya, harga itu harus meliputi biaya yang dikeluarkan oleh
pedagang dalam pembelian, pengangkutan, penyimpanan dan kompensasinya
untuk industri, buruh dan biaya yang terkandung dalam barang dagangan itu
sampai ke pasar. Dalam pandangan Scotus, harga yang adil adalah salah satu
faktor yang mendorong seseorang mampu memenuhi kebutuhan keluarganya
secara layak. Pemikirannya tentang mekanisme harga relatif tidak memadai
jika dibandingkan dengan pemikiran Ibnu Taimiyyah yang notabene hidup
kurang lebih 300 tahun sebelumnya. Penjelasannya lebih condong
berhubungan dengan teori kuantitas uang daripada teori mekanisme harga,
sebagaimana dikutip oleh Schumpeter, “Membedakan nilai dalam penggunaan
dan dalam pertukaran (pretium eminens), ia (Pufendort) menyebutkan bahwa
10
yang terakhir ditentukan oleh kelangkaan atau keberlimpahan barang dan
uang secara relatif. Harga pasar kemudian cenderung menuju pada biaya-
biaya yang secara normal harus diadakan dalam produksi”. Penghargaan
terhadap teori kuantitas uang sendiri sebenarnya banyak diberikan kepada
ilmuwan Perancis Jean Bodin.
Harga yang adil dan berbagai cara pembentukannya tetap mendapat
perhatian besar hingga kini. Para pemikir klasik banyak memberi perhatian
atas harga yang adil ini. Adam Smith, yang disebut bapak ilmu ekonomi,
barangkali adalah pemikir yang paling baik dalam penjelasannya tentang
harga dari sisi ekonomi. Ia mengedepankan analisisnya tentang kekuatan
permintaan dan penawaran dalam pembentukan harga yang alamiah (natural
price). Menurutnya kekuatan tarik menarik kekuatan pasar secara bebas akan
menghasilkan harga yang paling adil, baik bagi produsen maupun konsumen.
- Pengertian mekanisme pasar
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk
terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang(jumlah yang
ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Teori ekonomi standar
mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain free market bisa
saja menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika
pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara efisien dan
optimal. Dalam beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja secara
optimal pada beberapa sumber daya alam.
Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat
dilakukan paling tidak melalui 2 jenis mekanisme. Yaitu melalui mekanisme
pasar dan mekanisme birokrasi. Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan,
mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat mendorong
pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga bisa
terjadi dalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan
11
karena adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa
inilah (beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme
birokrasi.
Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun
menjadi berbeda-beda. Kadang-kadang harga yang terbentuk di pasar bisa
menyebabkan kerugian bagi konsumen atau bahkan kerugian bagi produsen
juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam batas-batas tertentu terkadang perlu
melakukan intervensi dalam pembentukan harga dengan tujuan harga yang
terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun produsen. Hal yang
biasanya dilakukan pemerintah antara lain adalah: penentuan harga eceran
tertinggi, penentuan harga eceran terendah, penetapan pajak, serta pemberian
subsidi
Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang
dibuat pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena
mekanisme pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi.
Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan
fungsi negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali
mekanisme pasar. Walaupun dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi
utama diserahkan kepada mekanisme pasar, namun pada beberapa kasus
tertentu pemerintah tetap harus campur tangan untuk menghindari kekacauan
dalam bidang ekonomi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arief. Budiman, 1995, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta, PT. Gramedia Pustakan Utama.
Irawan, M. Suparmoko, 1995, Ekonomika Pembangunan, Edisi 5 Cetakan ke empat, Yogyakarta, Penerbit BPFE.
Lincoln. Arsyad, 1999, Ekonomi Pembangunan, Edisi 4 Cetakan Pertama, Yogyakarta, Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Michael P. Todaro, 2000, Economic Development, Seventh Edition, Ney York University, Addison Mesley.
Mudrajad Kuncoro, 1997, Ekonomi Pembangunan, Teori, masalah dan kebijakan, Cetakan pertama, Unit penerbitan dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Sumitro. Djoyohadikusumo, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Cetakan pertama, Penerbit PT. Pustaka LP3ES, Jakarta
Boediono, 1992, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu ekonomi, Edisi 1, Cetakan Ke 5, BPFE, Jogyakarta.
Wold Bank, 2000, The Quality of Growth, Kualitas Pertumbuhan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
George Soule, 1994, Pemikiran Para Pakar Ekonomi Terkemuka, terjemahan T. Gilarso, , cetakan Pertama, Penerbit Kanisius, Jogyakarta.
13
RESUME
PENGANTAR ILMU EKONOMI
OLEH :
MUH. ARIANTO209 301 078
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAKIDENDE
UNAAHA
2013
14