SupriyadiSupriyadi

Dental Radiology DepartmentDental Radiology Department

RADILOGI

Adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penggunaan energi pengion dan bentuk energi lainnya (non pengion) dalam bidang diagnostik, imajing dan terapi.

WILHELM CONRAD ROENTGEN

ahli fisika dari jerman orang pertama penemu sinar roentgen th 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katode. Sinar fluoresensi timbul dari kristal Barium Platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Sinar yang timbul SINAR BARU atau SINAR X.

Dikemudian hari SINAR ROENTGEN sebagai penghargaan untuk penemunya

HENRI BECQUEREL (Prancis)

th 1896 menemukan unsur uranium yang mempunyai sifat yang hapir sama dengan sinar X.

MARIE DAN PIERRE CURIE (Polandia)

menemukan unsur Thorium pada awal 1896; pada akhir 1896 suami istri tersebut menemukan unsur ketiga yang dinamakan Polonium (untuk menghormati Polandia negara asalnya.

• W.C Roentgen menrima nobel th 1901,

• Marie – Curie menrima nobel th 1904.

• Pada th 1911 Marie – Curie sekali lagi menrima nobel satu-satunya penerima nobel 2 kali.

TANGGAPAN ATAS PENEMUAN SINAR X

Surat kabar di London :sinar baru tsb tidak sopan karena seakan menelanjangi orang yang diperiksa menyerukan membakar semua karya Roentgen dan menghukum mati penemunya

Suatu Perusahaan di London: Iklan penjualan celana dan rok tahan sinar X

Di New Jersey USA: dikeluarkan UU pelarangan penggunaan sinar X pada kacamata opera

lambat laun hilang oleh limpahan pujian akibat manfaat dari sinar X tersebut

PENYELIDIKAN WC ROENTGEN SELANJUTNYA

ditemukan semua sifat sinar X (kimia dan fisika) kecuali sifat biologinya baru diketahui beberapa tahun kemudian sewaktu terlihat bahwa kulit bisa menjdi berwarna akibat penyinaran Roentgen.

Sejak ini banyak ilmuwan yang menaruh harapan bahwa sinar ini juga dpt dipakai untuk terapi.

pada saat itu masih belum terpikir bahwa sinar ini dapat membahayakan dan merusak sel hidup baru diketahui pd dasawarsa I dan ke-2 abad 20 karena banyak ahli radiologi dan pionir pemakai sinar X yg menjadi korban.

diabadikan dalam buku ”Ehrenbuch der Roentgenologen und Radiologen aller Nationen” tahun 1959 di Munich

Dr Max Hermann Knoch (Belanda)

ahli radiologi yang bekerja di Indonesia salah satu korban sinar mengalami nekrosis pada kedua tangannya hingga sampai salah satunya diamputasi, pada th 1928 meninggal krn terjadi metastase luas di paru-parunya.

Beliau pernah bekerja sebagai dokter tentara di Jakarta dan ahli radilogi di RS tentara di Surabaya.

Juliot-curie (1897-1956)

anak dan menantu Marie – Curie meninggal akibat leukemia setelah bertahun-tahun bekerja dengan sinar radioaktif.

tahun 1898 : penggunaan alat Roentgen pertama oleh Tentara Belanda pada perang di Aceh dan Lombok

Awal abad 20 : Sinar X digunakan di RS tentara dan RS pendidikan dokter di Jakarta dan Surabaya

SEJARAH PENGGUNAAN SINAR X DI IDONESIA

Prof.B.J Van der Plaats sebelum PD ke-2 di FK Jakarta telah mulai melakukan radioterapi selain radiodiagnostik.Pada masa pendudukan Jepang, beliau diinternir

AHLI-AHLI RADIOLOGI DI INDONESIA

R.M Notokworoalumni FK universitas Leiden Belanda 1912; bekerja di Semarang, lalu pada masa Jepang dipindah ke Surabaya. Th 1944 beliau meninggal secara misterius.

WZ Johannes

Pada tahun 1895, yaitu bersamaan dg tahun ditemukannya sinar X, di pulau Rote NTT dilahirkan seeorang bayi yang mempunyai nama depan mirip Roentgen, yaitu Wilhelmus Zacharias Johannes yang dikemudian hari sebagian besar masa hidupnya berkecimping dibidang radiologi.

pernah bertugas di RS Semarang dan di Sumatra.Selama perang kemerdekaan beliau bertugas di bagian radiologi RSUP Jakarta.

Akhir th 20-an, WZ Johannes jatuh sakit (ankilosis sendi kaki) beliau sering diperiksa dg sinar X. Sejak inilah beliau tertarik dengan radiologi. Setelah sembuh, beliau diterima menjadi asisten Prof.B.J Van der Plaats yang kala itu memimpin radiologi. Pada Tahun 1939 beliau mendapat brevert ahli radiolgi dari Prof.B.J Van der Plaats.

WZ Johannes pernah mjd dekan FK UI dan presiden UI dikukuhkan sbg gurubesar bidang radiologi FK UI tahun 1946.

Pada th 1952, Prof Johannes mendapat tugas mempelajari perkembangan radiologi di eropa. Keberagkatannya diantar staf bagian radiologi al: dr.Syahriar Rasad, Ny Sri Handoyo dan alm Aris Hutahuruk. Beliau meinggal dalam tugasnya pada September tahun 1952.

Prof Johannes adalah tokoh radiologi Indonesia kaliber internasional.

Pada th 1968 beliau dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan oleh pemerintah, dan pada th 1978 jenazah beliau dipindahkan dari Jati Petamburan ke Kalibata.

Prof Johannes adalah bapak radiologi indonesia. Beliau adalah pendiri Sekolah Asisten Roentgen pada th 1952. Beliau juga yang mendahului pembentukan organisasi ahli radiologi yaitu seksi radiologi pada IDI th 1952 sebelum adanya ikatan ahli radiologi Indonesia (IKARI).