sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

26
presenta si Sejarah Kelompok 4

Upload: f-edi-nugroho

Post on 02-Jul-2015

2.526 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

presentasiSejarah

Kelompok 4

Page 2: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

presentasiSejarah

Kelompok 4

Page 3: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

KELOMPOK 2

1. Febrian edi inugroho (04)

2.Sugeng Widodo

3. Ulfa rohmah

4. Yulia safitri

Page 4: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Menu utama

1. Pertem puran medan

area2. Pertempuran 5 hari di

semarang

Page 5: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Pertempuran Medan Area

Page 6: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Tanggal 27 Agustus 1945 rakyat Medan baru mendengar

berita proklamasi yang dibawa oleh Mr. Teuku Moh Hassan sebagai

Gubernur Sumatera. Menanggapi berita proklamasi tersebut, para

pemuda dibawah pimpinan Achmad membentuk barisan Pemuda

Indonesia.

Pendaratan Sekutu di kota Medan terjadi pada tanggal 9

Oktober 1945 dibawah pimpinan T.E.D Kelly. Awalnya mereka diterima

secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara sehubungan dengan

tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara

Belanda).Pendaratan tentara sekutu (Inggris) ini di ikuti oleh pasukan

NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan.

Kedatangan tentara sekutu dan NICA ternyata memacing berbagai

insiden. Sebuah insiden terjadi di hotel Jalan Bali, Medan pada

tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu seorang penghuni hotel (pasukan

NICA) merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang

dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para

pemuda.

Page 7: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap

hotel yang banyak dihuni pasukan NICA. Pada tanggal 13

Oktober 1945 pemuda dan TKR bertempur melawan Sekutu

dan NICA. Kemudian pada tanggal 1 Desember 1945 Inggris

mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia agar

menyerahkan senjata kepada Sekutu. Ultimatum ini tidak

pernah dihiraukan. Pada tanggal 15 Desember 1945 Sekutu

memasang papan yang bertuliskan � Fixed Boundaries Medan

Area� ( batas resmi wilayah Medan) diberbagai pinggiran kota

Medan. Tindakan Sekutu itu merupakan tantangan bagi para

pemuda.

Page 8: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Operasi-operasi militer Inggris semakin intensif

dilaksanakan. Pada tanggal 10 desember 1945, Sekutu dan

NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota

Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban di kedua

belah pihak. Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil

menduduki kota Medan. dan kantor gubernur terpaksa

dipindahkan ke kantor walikota. Markas Divisi II TKR

dipindahkan pula ke Pematang Siantar. Demikian pula Laskar-

laskar Pemuda memindahkan markasnya masing-masing ke

luar kota Medan untuk mengadakan konsolidasi. Pasukan

laskar masih bertempur tanpa adanya kesatuan komando,

maupun koordinasi. Lambat laun mereka menyadari

kelemahan ini setelah beberapa kali menderita kerugian.

Page 9: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Atas perakasa Dewan Pertahanan Daerah, maka

diundang para komandan laskar untuk berunding di Tebing

Tinggi selama 2 hari pada tanggal 8-10 Agustus 1946 untuk

membahas masalah perjuangan. Akhirnya mereka sepakat

membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area

(KRLMA). Konsekuensinya dari pembentukan komando ini,

Laskar-laskar dibebaskan dari organisasi induknya masing-

masing. Kapten Nip Karim dipilih sebagai Komandan dan

Marzuki Lubis sebagai Kepala Staf. Markas Komando berada

di Two Rivers.KRLMA terdiri dari 5 batalyon dan 1 kompi

istimewa dengan pembagian wilayah dan tanggung jawab

pasti. KRLMA terus mengadakan serangan terhadap Sekutu

diwilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatera terjadi

perlawanan rakayat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda.

Pertempuran itu terjadi di Pandang, Bukit tinggi dan Aceh.

Page 10: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Atas prakarsa pimpinan Divisi Gajah 10 Oktober 1946 disetujui

untuk mengadakan serangan bersama. Sasaran yang akan direbut di

Medan Timur adalah Kampung Sukarame, Sungai Kerah. Di Medan

barat ialah Padang Bulan, Petisah, Jalan Pringgan, sedangkan di

Medan selatan adalah kota Matsum yang akan jadi sasarannya.

rencana gerakan ditentukan, pasukan akan bergerak sepanjang jalan

Medan-Belawan.

Hari "H" ditentukan tgl 27 Oktober 1946 pada jam 20.00,

sasaran pertama Meda timur dan Medan selatan. Tepat pada hari "H",

Batalyon A Resimen Laskar rakyat di bawah Bahar bergerak

menduduki Pasar Tiga bagian Kampung Sukarame, sedangkan

Batalyon B menuju ke kota Matsum dan menduduki Jalan Mahkamah

dan Jalan Utama. Di Medan barat Batalyon 2 Resimen lasykar rakyat

dan pasukan Ilyas Malik bergerak menduduki jalan Pringgan, kuburan

China dan Jalan Binjei.

Page 11: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Inggris telah menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada

Belanda. Pada saat sebagian pasukan Inggris bersiap-siap untuk

ditarik dan digantikan oleh pasukan Belanda, pasukan kita menyerang

mereka. Gerakan-gerakan batalyon-batalyon Resimen Lasykar Rakyat

Medan Area rupanya tercium oleh pihak Inggris/Belanda. Daerah

Medan selatan dihujani dengan tembakan mortir. Pasukan kita

membalas tembakan dan berhasil mengehentikannya.

Sementara itu Inggris menyerang seluruh Medan selatan.

Pertempuran jarak dekat berkobar di dalam kota. Pada keesokan

harinya kota Matsum bagian timur diserang kembali. Pasukan Inggris

yang berada di Jalan Ismailiah berhasil dipukul mundur.

Sementara pertempuran berlangsung, keluar perintah pada 3

November 1946 gencetan senjata diadakan dalam rangka penarikan

pasukan Inggris dan pada gencatan senjata itu dilakukan, digunakan

untuk berunding menentukan garis demarkasi. Pendudukan Inggris

secara resmi diserahkan kepada Belanda pada tanggal 15 November

1946.

Page 12: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Tiga hari setelah Inggris meninggalkan kota Medan, Belanda mulai

melanggar gencatan senjata. Di pulau Brayan pada tanggal 21 November,

Belanda merampas harta benda penduduk, dan pada hari berikutnya Belanda

membuat persoalan lagi dengan menembaki pos-pos pasukan Laskar di Stasiun

Mabar, juga Padang Bulan ditembaki.

Pihak Laskar membalas. Kolonel Schalten ditembak ketika meliwati di

depan pos Lasykar. Belanda membalas dengan serangan besar-besaran di

pelosok kota. Angkatan Udara Belanda melakukan pengeboman, sementara itu

di front Medan selatan di Jalan Mahkamah kita mendapat tekanan berat, tapi di

Sukarame gerakan pasukan Belanda dapat dihentikan.

Pada tanggal 1 Desember 1946 pasukan kita mulai menembakkan

mortir ke sasaran pangkalan Udara Polonia dan Sungai Mati. Keesokan harinya

Belanda menyerang kembali daerah belakang kota. Kampung Besar, Mabar, Deli

Tua, Pancur Bata dan Padang Bulan ditembaki dan di bom. Tentu tujuannya

adalah memotong bantuan logistik bagi pasukan yang berada di kota. Tapi

walaupun demikian, moral pasukan kita makin tinggi berkat kemenangan yang

dicapai.

Page 13: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Karena merasa terdesak, Belanda meminta kepada Pimpinan RI agar

tembak menembak dihentikan dengan dalih untuk memastikan garis demarkasi

yang membatasi wilayah kekuasaan masing-masing. Dengan adanya demarkasi

baru, pasukan-pasukan yang berhasil merebut tempat-tempat di dalam kota,

terpaksa ditarik mundur.

Selagi kita akan mengadakan konsolidasi di Two Rivers, Tanjung

Morawa, Binjai dan Tembung, mereka diserang oleh Belanda. Pertempuran

berjalan sepanjang malam. Serangan Belanda pada tanggal 30 Desember 1946

ini benar-benar melumpuhkan kekuatan laskar kita. Daerah kedudukan laskar

satu demi satu jatuh ke tangan Belanda. Dalam serangan Belanda berhasil

menguasai Sungai Sikambing, sehingga dapat menerobos ke segala arah.

Perkembangan perjuangan di Medan menarik perhatian Panglima

Komandemen Sumatera. Ia menilai bahwa perjuangan yang dilakukan oleh

Resimen Lasykar Rakyat Medan Area, ialah karena kebijakan sendiri.

Komandemen memutuskan membentuk komando baru, yang dipimpin oleh

Letkol Sucipto. Serah terima komando dilakukan pada tanggal 24 Januari 1947

di Tanjung Morawa. Sejak itu pasukan-pasukan TRI memasuki Front Medan

Area, termasuk bantuan dari Aceh yang bergabung dalam Resimen Istimewa

Medan Area.

Page 14: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Dalam waktu 3 minggu Komando Medan Area (KMA) mengadakan

konsolidasi, disusun rencana serangan baru terhadap kota Medan. Kekuatannya

sekitar 5 batalyon dengan pembagian sasaran yang tepat. Hari "H" ditentukan

15 Februari 1947 dan jam "j" adalah pukul 06.00. Sayang karena kesalahan

komunikasi serangan ini tidak dilakukan secara serentak, tapi walaupun

demikian serangan umum ini berhasil membuat Belanda kalang kabut

sepanjang malam. Karena tidak memiliki senjata berat, jalannya pertempuran

tidak berobah. menjelang subuh pasukan kita mundur ke Mariendal. Serangan

umum 15 Februari 1947 ini adalah serangan besar terakhir yang dilancarkan

oleh pejoang-pejoang di Medan Area.

Sampai menjelang Agresi Militer ke I Belanda, yang mana pasukan RI

di Medan Area berjumlah yang riel sebesar 7 batalyon dan tetap pada

kedudukan semula yang membagi Front Medan Area atas beberapa sektor, ialah

Medan timur, Medan selatan, Medan barat dan Medan utara. Dan begitu pula

membagi Medan atas 4 sektor yang sama, dan dengan demikian mereka

langsung berhadapan dengan pasukan kita.

Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda ke I, Belanda melancarkan

serangannya terhadap pasukan RI ke semua sektor. Perlawanan terhadap

Belanda hampir 1 minggu, dan setelah itu pasukan-pasukan RI mengundurkan

diri dari Medan Area.

Page 15: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di

Semarang adalah serangkaian pertempuran antara rakyat

Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang.

Pertempuran ini adalah perlawanan terhebat rakyat

Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi(bedakan

dengan Peristiwa 10 November - perlawanan terhebat rakyat

Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda).

Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945

(walau kenyataannya suasana sudah mulai memanas

sebelumnya) dan berakhir tanggal 20 Oktober 1945.

2. Pertempuran 5 hari di

semarang

Page 16: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia

Pada 1 Maret 1942, tentara jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh

hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda

menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki

oleh Jepang.

Page 17: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.Mengenai pertempuran lima hari di Semarang ini, ada beberapa tokoh yang terlbat adalah sbb :1.dr. Kariadi

dr. Kariadi adalah dokter yang akan mengecek cadangan air minum di daerah Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga merupakan Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara.

2.Mr. Wongsonegoro Gubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.

3.Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza Sidharta Tokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.

4.Mayor Kido Pimpinan Batalion Kido Butai yang berpusat di Jatingaleh.

5.drg. Soenarti Istri dr. kariadi

6.Kasman SingodimejoPerwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.

7.Jenderal Nakamura Jenderal yang ditangkap oleh TKR di Magelang

Page 18: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Perjuangan Pemuda Semarang

Berita Proklamasi dari Jakarta akhirnya sampai ke

Semarang. Seperti kota-kota lain, di Semarang pun rakyat

khususnya pemuda berusaha untuk melucuti senjata Tentara

Jepang Kidobutai yang bermarkas di Jatingaleh. Pada tanggal 13

Oktober, suasana semakin mencekam, Tentara Jepang semakin

terdesak. Tanggal 14 Oktober, Mayor Kido menolak penyerahan

senjata sama sekali. Para pemuda pun marah dan rakyat mulai

bergerak sendiri-sendiri. Aula Rumah Sakit Purusara dijadikan

markas perjuangan. Para pemuda rumah sakit pun tidak tinggal

diam dan ikut aktif dalam upaya menghadapi Jepang. Sementara

itu taktik perjuangan pemuda menggunakan taktik gerilya.

Page 19: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Sumber Air Minum Diracuni

Setelah pernyataan Mayor Kido, Pada Minggu, 14

Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit

mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil

Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita

sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore

harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan

kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul

18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan

serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi

istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum

bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama.

Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke

markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara

Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun

menjadi gelisah.

Page 20: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Dr. Kariadi Terbunuh

Selepas Magrib, ada telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang

memberitahukan agar dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera

memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter

Kariadi kemudian dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana.

Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di

beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr.

Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan

yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus

menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga

Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam

perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi

dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang

menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat

dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah,

keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat

diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.

Kejadian ini merupakan penyulut utama Perang Lima Hari di Semarang.

Page 21: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Kronologis

Sekitar pukul 3.00 WIB, 15 Oktober 1945, Mayor Kido memerintahkan

sekitar 1.000 tentaranya untuk melakukan penyerangan ke pusat Kota Semarang.

Sementara itu, berita gugurnya dr. Kariadi yang dengan cepat tersebar, menyulut

kemarahan warga Semarang. Hari berikutnya, pertempuran meluas ke berbagai

penjuru kota. Korban berjatuhan di mana-mana. Pada 17 Oktober 1945, tentara

Jepang meminta gencatan senjata, namun diam-diam mereka melakukan

serangan ke berbagai kampung. Pada 19 Oktober 1945, pertempuran terus

terjadi di berbagai penjuru Kota Semarang. Pertempuran ini berlangsung lima

hari dan memakan korban 2.000 orang Indonesia dan 850 orang Jepang. Di

antara yang gugur, termasuk dr. Kariadi dan delapan karyawan RS Purusara.

Berdasarkan kejadiannya, kronologis pertempuran lima hari di

Semarang dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. 7 oktober : pemuda Semarang berusaha melucuti senjata Tentara Jepang di

Jatingaleh. Sementara di saat yang sama, pimpinan Jepang dan pemuda

berunding mengenai penyerahan senjata.

Page 22: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

2. 13 oktober: suasana semakin menegang dan Jepang semakin terdesak.

3. 14 oktober : Mayor Kido menolak penyerahan senjata. Pukul 06.30,

Aula RS Purusara dijadikan markas perjuangan dan pemuda mencegat

serta memeriksa mobil Jepang yang lewat. Mereka juga menyita sedan

milik Kampetai. Sore harinya, pemuda menjebloskan Tentara Jepang ke

Penjara Bulu namun pukul 18.00 Jepang melancarkan serangan

mendadak kepada delapan polisi istimewa yang menjaga Resevoir

Siranda di Candi. Kedelapan Polisi itu disiksa dan sore itu juga tersiatr

kabar kalau Jepang menebar racun dalam reservoir tersebut. Selepas

Maghrib, dr. Kariadi memutuskan untuk segera memeriksa reservoir itu

namun istrinya, drg. Sonarti, mencoba mencegahnya karena ia

berpendapat bahwa suasana sedang sangat berbahaya namun tidak

berhasil. Sayangnya, dalam perjalanan dr. Kariadi dan beberapa tentara

pelajar, mereka ditembak secara keji. Dr. kariadi sempat dibawa ke

rumah sakit sekitar namun tidak dapat diselamatkan. Selain kejadian di

atas, pada hari itu juga terjadi pemberontakan 4.000 tentara Jepang di

Cepiring.

Page 23: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

4. 15 oktober : pukul 03.00, Mayor Kido menyuruh 1.000 tentara untuk

melakukan penyerangan ke pusat kota mendengar berita

penangjkapann Jenderal Nakamura dan berita gugurnya dr. Kariadi

menyulut kemarahan warga Semarang. Di Semarang juga terjadi

penangkapan Mr. Wongsonegoro, Dr. Sukaryo, dan Sudanco Mirza

Sidharta.

5. 16 oktober : pertempuran terus berlanjut

6. 17 oktober : Jepang berunding dengan Mr. Wongsonegoro

7. 18 oktober : Ada perundingan gencatan senjata oleh KAsman

Singodimejo dan Jenderal Nakamura. Dalam perundingan ini, Jepang

ingin agar senjata yang direbut segera dikembalikan bila tidak Jepang

akan meloakukan pengeboman pada tanggal 19 oktober 1945 pukul

10.00.

8. 19 oktober : Pukul 07.45, kedatangan Sekutu di pelabuhan Semarang

dengan kapal HMS Glenry mempercepat perdamaian antara Jepang

dan rakyat sehingga perang berakhir.

Page 24: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Peringatan

Untuk memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang,

dibangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan. Tugu Muda ini

dibangun pada tanggal 10 November 1950. Diresmikan oleh presiden

Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Bangunan ini terletak di

kawasan yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari

pertempuran di Semarang, yaitu di Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl.

Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan lawang sewu. Selain

pembangunan Tugu Muda, Nama dr. Kariadi diabadikan sebagai

nama salah satu rumah sakit di Semarang.

Page 25: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Semoga kita dapat

mengambil manfaat dari presentasi ini

Semoga ilmu yang kita

dapat dari materi ini dapat

bermanfaat

bagi kita di dunia & akhirat

Page 26: sejarah --> perang medan area & pertempuran 5 hari di semarang

Wassalamualaikum.Wr.Wb