sejarah penemuan sel dan mikroskop cahaya

18
A. SEJARAH PENEMUAN SEL DAN MIKROSKOP CAHAYA Biologi sel sering dikenal dengan sitologi, merupakan salah satu cabang biologi yang memusatkan perhatiannya pada gejala kehidupan yang terjadi pada tingkat sel. Kemajuan dalam biologi sel sejalan dengan kemajuan bidang ilmu lain, seperti bidang ilmu fisika dan ilmu kimia. Peranan ilmu pengetahuan terhadap perkembangan biologi sel merupakan kronologi dimana besarnya andil para ahli yang dapat mengetahui awal mulanya struktur serta susunan sel dalam suatu organisme. Permulaan penggunaan mikroskop cahaya didasarkan pada para ahli ilmu pengetahuan alam yang penasaran akan namanya sel. Berikut ini nama-nama para ahli yang menemukan mikroskop cahaya. No Tahun Kejadian 1 590 SM Euclid mengemukakan sifat-sifat reflektif pada permukaan cembung 2 65 Senecca mengungkapkan bahwa bola gelas yang diisi air bisa membantu mata untuk melihat benda yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa 3 1485 Da Vinci merintis pengembangan visualisasi sel 4 1590 Zachary dan Fransis Janssen menemukan pemakaian 2 buah lensa cembung dalam satu tabung 5 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa cembung yang dipasang dalam sebuah tabung timah, berhasil menggunakannya sebagai

Upload: indicha0905

Post on 22-Jun-2015

304 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

A. SEJARAH PENEMUAN SEL DAN MIKROSKOP CAHAYA

Biologi sel sering dikenal dengan sitologi, merupakan salah satu cabang biologi yang

memusatkan perhatiannya pada gejala kehidupan yang terjadi pada tingkat sel. Kemajuan

dalam biologi sel sejalan dengan kemajuan bidang ilmu lain, seperti bidang ilmu fisika

dan ilmu kimia. Peranan ilmu pengetahuan terhadap perkembangan biologi sel merupakan

kronologi dimana besarnya andil para ahli yang dapat mengetahui awal mulanya struktur

serta susunan sel dalam suatu organisme. Permulaan penggunaan mikroskop cahaya

didasarkan pada para ahli ilmu pengetahuan alam yang penasaran akan namanya sel.

Berikut ini nama-nama para ahli yang menemukan mikroskop cahaya.

No Tahun Kejadian

1 590 SM Euclid mengemukakan sifat-sifat reflektif pada permukaan

cembung

2 65 Senecca mengungkapkan bahwa bola gelas yang diisi air bisa

membantu mata untuk melihat benda yang tidak bisa dilihat

dengan mata biasa

3 1485 Da Vinci merintis pengembangan visualisasi sel

4 1590 Zachary dan Fransis Janssen menemukan pemakaian 2 buah

lensa cembung dalam satu tabung

5 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa cembung yang

dipasang dalam sebuah tabung timah, berhasil

menggunakannya sebagai mikroskop untuk pertamakalinya

6 1665 R. Hooke Berhasil menunjukkan sel gabus dengan

menggunakan lensa pembesar

7 1674 Anton van Leeuwenhock berhasil menyusun model

mikroskop dengan fokus pendek

8 1809 J.B Lamarck menyatakan bahwa sel mempunyai fungsi yang

penting

9 1828 R. Brown menyatakan bahwa partikel dalam sel mengalami

gerakan Brown

10 1932 Knoll dan Rusha membuat mikroskop elektron untuk pertama

kalinya

11 1955 Zernike telah mengembangkan mikroskop fase kontras

(dikemukakan oleh Verna dan Agarwal, 1979)

Page 2: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

Perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak hanya sampai dengan penemuan sel

saja, tetapi dari sel yang telah diketahui munculah eksperimen-eksperimen yang

menggunakan sel. Seperti sel yang ditemukan dapat digunakan untuk kloning, transgenik

serta bayi tabung.

1. Kloning

Kloning adalah suatu cara atau teknik yang menggunakan sel somatik makhluk

hidup untuk membentuk turunan baru baik dari satu induk maupun dua induk yang

turunannya memiliki materi genetik yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun

penampakannya yang prosesnya merupakan suatu bentuk reproduksi aseksual. Ada tiga

macam kloning, yaitu kloning pada tumbuhan, hewan dan manusia.

Kloning pada tumbuhan bisa disebut juga dengan kultur jaringan. Sedangkan

kloning pada hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan organisme hewan dibentuk

dari satu sel yang diambil dari organisme induknya dan secara genetika membentuk

individu baru yang identik sama. Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa

bereproduksi adalah seekor domba yang dinamakan Dolly. Dolly ditemukan oleh Ian

Wilmut dan kawan-kawanya di Skotlandia pada tahun 1997.

2. Bayi tabung

Kloning pada manusia, tidak memiliki perbedaan yang begitu jauh dengan bayi

tabung. Dalam proses ini, sperma sang suami dicampur ke dalam telur sang istri dengan

proses in vitro di dalam tabung kaca. Setelah sperma tumbuh menjadi embrio, embrio

tersebut ditanamkan kembali ke dalam tubuh si ibu, atau perempuan lain yang menjadi

’ibu tumpang’. Bayi yang lahir secara biologis merupakan anak suami-istri tadi, walaupun

dilahirkan dari rahim perempuan lain. Penemu bayi tabung ialah Robert Geoffrey

Edwards. Bersama Steptoe, ia berhasil menemukan bayi tabung pada tahun 1978 setelah

100 percobaan gagal. Bayi tabung pertama bernama Louise Brown yang lahir pada

tanggal 25 Juli 1978 lewat operasi caesar.

3. Transgenik

Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau memiliki gen asing

dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk hidup lainnya.Penggabungan gen asing

ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya

pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu

rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan

kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami.

Page 3: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

Cara pembuatan tanaman transgenik adalah gen yang telah diisolasi dan kemudian

dimasukkan ke dalam sel tanaman. Melalui suatu sistem tertentu, sel tanaman yang

membawa gen tersebut dapat dipisahkan dari sel tanaman yang tidak membawa gen.

Tanaman pembawa gen ini kemudian ditumbuhkan secara normal. Tanaman inilah yang

disebut sebagai tanaman transgenik karena ada gen asing yang telah dipindahkan dari

makhluk hidup lain ke tanaman tersebut. Beberapa contoh tanaman transgenik yang

dikembangkan di dunia tertera pada tabel di bawah ini.

Jenis tanaman

Sifat yang telah dimodifikasi

Modifikasi Foto

PadiMengandung provitamin A (beta-karotena) dalam

jumlah tinggi.[15]

Gen dari tumbuhan narsis, jagung, dan bakteri Erwinia disisipkan pada

kromosom padi.

Jagung, kapas,

kentang

Tahan (resisten) terhadap hama.[16]

Gen toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis ditransfer ke dalam

tanaman.

B. TEORI SEL

Sebelum teori sel, terdapat teori asal mula kehidupan. Teori yang dikemukakan oleh

Aristoteles yaitu generatio spontanea, yaitu bahwa kehidupan terjadi begitu saja atau

terjadi secara spontan. Bahwa pada awalnya makhluk hidup berasal dari benda mati yang

dapat hidup secara spontan. Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya.

Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad.Aristoteles (384-322 SM),

adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Sebenarnya dia

mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama

seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan.

Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.

Sel merupakan unit kehidupan terkecil. Kata sel berasal dari bahasa inggris, yaitu

Cell yang artinya kotak kecil. Bahasa ini muncul berdasarkan pengamatan dari penemu sel

itu sendiri yaitu Robert Hooke. Hooke ketika mengamati sayatan tipis gabus tumbuahan.

Ia melihat adanya ruang kecil yang banyak tanpa isi/kosong dengan menggunakan

mikoskop buatannya sendiri. Ia meyakini bahwa kotak kecil yang kosong disebabkan

karena sudah mati.

Page 4: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teori sel mulai berkembang baik ketika

masa itu, sehingga struktur-struktur dari sel yang terkecil sudah banyak diketahui.

Penemu – penemu dengan pendapatnya yaitu sebagai berikut:

Nehemiah Grew (1641-1712), seorang dokter dari Inggris mempelajari struktur-

struktur mikroskopis sel tumbuhan.

Robert Brown (1773-1858) seorang berkebangsaan Scotlandia menemukan nukleus

di dalam sel tumbuhan. Ia mengemukakan konsep yang menyatakan bahwa sel yang

bernukleus merupakan kesatuan dasar semua makhluk hidup yang berarti bahwa inti

sel merupakan bagian terpenting dari sel. Ia juga menemukan gerak protoplasma yang

acak yang dinamakan dengan "Gerak Brown".

Mathias J. Scleiden (1804-1881) seorang ahli Botani Jerman dan Theodor Schwann

(1810-1882) mempelajari struktur-struktur mikroskopis dari berbagai tumbuhan dan

hewan. Mereka menemukan struktur yang sama dari sayatan tubuh hewan maupun

tumbuhan yang semuanya terstruktur dari sel. Maka muncul teori yang menyatakan

bahwa sel merupakan unit struktural terkecil makhluk hidup.

Johannes Purkinje (1787-1869) seorang berkebangsaan Cekoslowakia berpendapat

bahwa isi suatu sel adalah protoplasma. Protoplasma merupakan bahan embrional dari

sel yang berupa gelatin yang dia namakan dengan sarcode.

Felix Durjadin (1815-1887) berpendapat bahwa sel terdiri dari cairan yang disebut

protoplasma.

Rudolf Virchow (1821-1902) seorang berkebangsaan Jerman berpendapat bahwa

omnis cellula ex cellulae (sel berasal dari sel sebelumnya).

Max Schultze (1825-1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar

fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Sehingga

lahirlah teori bahwa sel merupakan unit fungsional kehidupan. 

Edmund B. Wilson (1856-1939) seorang ahli sitologi dari Amerika berpendapat

bahwa sel merupakan unit kehidupan terkecil, dalam bukunya yang berjudul "The

Cell in Development and Heredity".

Thomas Hunt Morgen (1933) menemukan peran kromosom dalam sifat-sifat

keturunan.

Hans Krebs (1953) seorang ahli biokimia Jerman yang menemukan bahwa glukosa

secara perlahan dipecah di dalam mitokondria sel dengan suatu siklus yang

dinamakan 'siklus Krebs.

Page 5: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

Walter Flemming dan Eduard Strasburger mengamati pembelahan-pembelahan sel

sehubungan dengan proses reproduksi sel sehingga muncul teori sel yang menyatakan

bahwa sel sebagai unit reproduksi makhluk hidup.

Dari teori-teori sel tersebut dapat kita simpulkan bahwa

Sel merupakan unit struktural, fungsional,dan reproduksi hereditas makhluk hidup.

Mempunyai artian bahwa satu sel sudah mmewakili suatu sistem kehidupan, sel telah

mampu menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup,mulai dari respirasi hingga reproduksi. Sel

juga sebagia unit hereditas karena dalam sel terdapat DNA yang kita tahu merupakan unit

pembawa genetik.

C. CARA MEMPELAJARI SEL

Teknik analisis instrumental

Pada teknik ini ada dua sifat sel yang menjadi dasar pengembangan yaitu:

a. Ukuran sel yang sangat kecil (mikroskop)

Sel mempunyai ukuran yang sangat kecil. Oleh karena itu, diperlukan alat yang

dapat digunakan untuk membesarkan objek, yaitu mikroskop. Setiap jenis

mikroskop mempunyai kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing.

Contohnya yaitu pada mikroskop elektron. Mikroskop elektron mampu untuk

mengenal bagian sel sampai dengan pada tingkat molekul, tetapi mikroskop ini tidak

dapat digunakan untuk mempelajari sel hidup karena ukuran sel yang terlalu tebal.

b. Sifat sel yang tembus cahaya

Mengenai sifat sel yang tembus cahaya ini maka diperlukan alat yang dapat

meningkatkan kontras. Sifat sel yang tembus cahaya diakibatkan karena di dalam sel

terdapat sitoplasma (cairan sel). Seperti yang diketahui air itu dapat ditembus oleh

cahaya, oleh karena itu, apabila selnya kering, sifat kontrasnya meningkat. Salah

satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan sifat kontras pada sel yaitu dengan

cara pewarnaan.

D. MIKROSKOP

Mikroskop dibagi menjadi 4 macam yang terdiri dari:

1. Mikroskop fluoresensi

2. Mikroskop sinar X

3. Mikroskop cahaya biasa

Page 6: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

Sumber cahaya yang digunakan pada mikroskop cahaya yaitu cahaya

(lampu/matahari).

Fungsi dari bagian-bagian mikroskop cahaya antara lain:

a. Lensa okuler

yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk

membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.

b. Lensa objektif

Lensa ini berada dekat pada objek yang di amati. Lensa objektif membentuk

bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver

untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

c. Tabung Mikroskop

Tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif

dengan lensa okuler.

d. Makrometer (Pemutar Kasar)

Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

e. Mikrometer (Pemutar Halus)

Fungsinya yaitu untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat,

dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

f. Revolver

Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara

memutarnya.

g. Reflektor

Page 7: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor

ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui

lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar

digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang

cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk

mengumpulkan cahaya.

h. Diafragma

Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

i. Kondensor

kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat

putar dan di naik turunkan.

j. Meja Mikroskop

Berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

k. Penjepit kaca

penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak

mudah bergeser.

l. Lengan Mikroskop

berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

m. Kaki Mikroskop

berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)

untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Mekanisme kerja pada mikroskop cahaya yaitu:

Mula-mula cahaya yang masuk melalui lensa kondensor difokuskan menjadi suatu

berkas cahaya yang menembus objek menuju lensa pembesar sampai dapat dilihat oleh

mata. Preparat mikroskop dapat digeser-geser mendekati atau menjauhi lensa objektif

sehingga mendapat bayangan dengan fokus yang terbaik. Hasil bayangan yang dihasilkan

ditentukan oleh kemampuan pembesaran masing-masing lensa pembesar. Nilai perbesaran

bayangan didapatkan dengan mengalikan kemampuan perbesaran lensa okuler dengan

kemampuan perbesaran dari lensa obyektif.

4. Mikroskop elektron

Mikroskop elektron adalah mikroskop yang sumber cahayanya yaitu berasal

dari elektron. Ada 4 macam mikroskop elektron yaitu:

a. Mikroskop Transmisi Elektron (TEM)

Page 8: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

Tranmission Electrone Microscopy adalah mikroskop yang menggunakan

elektron yang dapat menembus spesimen sehingga dihasilkan pencitraan.

b. Mikroskop Pemindai Transmisi Elektron (STEM)

Scanning Transmission Electrone Microscope adalah hasil pengembangan

dari TEM.

c. Mikroskop Pemindai Elektron (SEM)

Scanning Electrone Microscopy adalah mikroskop yang menggunakan

elektron yang dihamburkan atau dipancarkan oleh permukaan spesimen.

Mikroskop ini dapat mengahsilkan citra 3 dimensi, tetapi untuk resolusinya

masih kalah dengan STEM.

d. Mikroskop Elektron Pemindai Lingkungan (ESEM)

Environmental Scanning Electrone Microscope adalah pengembangan dari

SEM. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati obyek pengamatan yang

tidak memenuhi persyaratan baik untuk STEM maupun SEM. Dengan

teknologi ESEM dimungkinkan bagi seorang peneliti untuk meneliti

sebuah objek yang berada pada lingkungan di bawah yang menyerupai gas

yang bertekanan rendah. Dalam dunia nyata telah dihasilkan film yang

dibuat dengan mikroskop ESEM.

Mekanisme kerja pada mikroskop elektron:

Mikroskop elektron mempunyai sebuah filamen yang terletak dibagian atas sebuah

kolom. Filamen ini bertindak sebagai katoda. Filamen apabila dipanaskan akan

Page 9: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

menghasilkan elektron. Elektron-elektron dapat terpencar karena terbentur dengan

molekul-molekul udara yang terdapat pada kolom. Oleh karena itu, udara harus dipompa

keluar agar kolom menjadi vacum. Elektron-elektron dari ruang vacum itu, dipercepat

oleh anoda yang ada di sekitarnya sehingga membentuk berkas elektron yang membencar

ke dasar kolom. Berkas-berkas elektron tersebut kemudian difokuskan oleh kumparan-

kumparan magnetik yang berada di sepanjang kolom. Kumparan magnetik ini fungsinya

seperti lensa obyektif yang ada pada mikroskop cahaya. Selanjutnya kumparan

menciptakan pencitraan spesimen yang ditempatkan di kolom vacum. Pencitraan tersebut

diperbesar ke layar.

Cara Mempelajari Sel dengan Fraksionasi Sel

Menurut Campbell (2002), semua organism terdiri atas sel. Setiap organism

tersusun atas salah satu dari dua jenis sel, yaitu Prokariotik atau Eukariotik. Sel memiliki

fungsi yang berbeda-beda, tergantung dari  struktur dan ukurannya . Untuk mempelajari

sel digunakan teknik fraksionasi. Teknik fraksionasi sel merupakan pemisahan sel

menjadi beberapa bagian untuk mempelajari fungsi dari organel-organel utama sel

tersebut . Alat yang digunakan untuk memfraksionasi sel adalah sentrifuge.

Gambar.Ultrasentrifuge Beckmann

Fraksionasi sel dapat pula diartikan sebagai suatu proses pemisahan bagian organel sel dengan pendekatan biokimiawi untuk mempelajari fungsi utama dari organel sel tersebut.

Page 10: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

Gambar.Alat Sentrifugasi

Fraksionasi sel digunakan untuk mengisolasi (memfraksionasi) komponen –

komponen sel berdasarkan ukuran dan densitasnya. Dibawah ini akan diuraikan secara

singkat teknik fraksionasi sel, sebagai berikut :

Pertama – tama, sel dihomogenisasi dalam blender agar pecah. Campuran yang dihasilkan

(homogenate sel) kemudian disentrifugasi pada berbagai kecepatan dan durasi untuk

memfraksionasi komponen – komponen sel, sehingga membentuk serangkaian pellet,

yang tertutupi di bagian atasnya oleh homogenate yang tersisa (supernatan).

Dalam percobaan awal, peniliti menggunakan mikroskopi untuk mengidentifikasi organel

dalam setiap pellet dan metode biokimiawi untuk menentukan fungsi metabolic organel

tersebut. Identifikasi ini menjadi dasar metode fraksionasi sel, memungkinkan peneliti

masa kini mengetahui fraksi sel mana yang harus dikumpulkan untuk mengisolasi dan

mempelajari organel tertentu.

Gambar. Contoh Fraksionasi Sel

Aplikasi Fraksionasi

1. Metode fraksionasi saat ini banyak diaplikasikan dalam pemurnian DNA genomik.2. Teknik fraksionasi sel ini juga dapat diterapkan dalam mempelajari fisiologis dari

organel sel yakni organel berupa ribosom.3. Isolasi DNA genom total dari sel bakteri terdiri dari beberapa tahap yaitu:

Page 11: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

Kultivasi sel dalam media yang sesuai Pemecahan dinding sel Ekstraksi DNA genom Purifikasi DNA

Perkembangan biologi sel mempengaruhi perkembangan ilmu-ilmu lain,

diantaranya:

1.    Perkembangan Biologi Sel dan Genetika

Dengan adanya penemuan Vircow tentang “omnis cella a cella” berarti sel

mempunyai kemampuan untuk berkembang biak sehingga menghasilkan sel baru yang

sama dengan induknya dan ada faktor yang diturunkan induk pada anaknya yang terdapat

pada sel kelamin. Menurut Wilson, sifat menurunakan muncul sebagai akibat adanya

kontinuitas genetic sel melalui pembelahan. H, Fold dan Strassburger mengemukakan

bahwa inti sel merupakan tempat adanya faktor yang diturunkan, kemudian Roux

menemukan benang kromatin pada inti yang mengandung kromosom, yang menurut

Weissman mengandung unit-unit tertentu sebagai substansi yang diturunkan.

Hukum dasar tentang genetika telah dikemukakan Mendel pada tahun 1865,

namun perubahan dalam sel ditemukan Correns, Tschermack dan De Vries puluhan tahun

kemudian. Kemudian dapat pula dijelaskan bagaimana terjadinya proses pembelahan

meiosis dimana dalam sel kelamin hanya terdapat kromosom yang haploid.

2.    Perkembangan Biologi Sel dan Fisiologi

Pada mulanya penelitian tentang sel hanya pada sel-sel mati untuk melihat bagian-

bagian sel yang ada. Tahun 1899 penelitian dilakukan untuk mempelajari sel-sel hidup

dan gerakan yang terjadi di dalamnya. Pada aklhir abad XIX, Overton mengemukakan

bahwa membrane sel merupakan selaput tipis yang terdiri dari bahan lipid. Dengan

penemuan ini berkembang pengetahuan tentang pewarnaan sel dan aktivitas yang terjadi

pada membran sel. Harisson (1909) menunjukkan bahwa sel saraf embrio dapat tumbuh

dan berkembang secara invitro. Dengan penemuan ini berkembanglah kultur sel/kultur

jaringan.

Penemuan baru di bidang biologi sel antara lain ditemukannya struktur/susunan

membrane sel, sifat membran, transport aktif melalui membran, reaksi sel terhadap

rangsang, dasar mekanisme perangsangan dan kontraksi, nutrisisel, pertumbuhan sel,

sekresi sel dan aktivitas sel lainnya. 

Page 12: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

3.    Perkembangan Biologi Sel dan Biokimia

Penelitian biokimiawi yang dilakukan Fisher dan Hofmeister (1902) mendapatkan

bahwa molekul protein mengandung asam amino yang terikat pada ikatan peptid.

Miescher (1869) dan Kossel (1891) berhasil mengisolasi asam nucleus yang diduga

memegang peranan penting pada sintesis protein dan pembelahan. Ostwald yang

mengemukakan bahwa enzim adalah satu kesatuan molekul yang digunakan oleh sel

untuk berbagai macam transformasi energi yang diperlukan dalam memelihara aktivitas

kehidupan sel.

Wieland (1903) dan Wargburg (1908) menyelidiki proses terjadinya oksidasi sel

dan Altmann menemukan hubungan antara mitokondria dan proses oksidasi sel. Batelli

dan Stern (1912) serta Wargburg (1913) menemukan bahwa enzim pernafasan terdapat

partikel dalam sitoplasma. Mekanisme tentang oksidasi dalam sel ini kemudian

disempurnakan dandijelaskan oleh Kellin (1934). Perkembangan dalam sitokimia

didapatkan dengan cara-cara isolasi mitokondria, kloroplas, nukleus, kompleksgolgi,

partikel-partikel mitotik dan komponen lain dalam sel.

KESIMPULAN

Sejarah sel merupakan dimana awal mula perkembangan-perkembangan ilmu lain.

Sejarah penemuan sel banyak melibatkan andil para ilmuan dalam mengetahuai apa yang

disebut dengan sel. Dari penemuan sel itulah ilmu seperti transgenik, bayi tabungndan

kloning dapat dikembangkan.

Sel merupakan unit struktural, fungsional,dan reproduksi hereditas makhluk hidup.

Mempunyai artian bahwa satu sel sudah mmewakili suatu sistem kehidupan, sel telah

mampu menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup,mulai dari respirasi hingga reproduksi. Sel

juga sebagia unit hereditas karena dalam sel terdapat DNA yang kita tahu merupakan unit

pembawa genetik.

Untuk mempelajari sel dapat dilakukan dengan teknik instrumental dan pendekatan

disiplin ilmu yang lain. Teknik instrumental dilakukan dengan bantuan mikroskop. Mulai

dari mikroskop cahaya yaang sederhana hingga mikroskop elektron. Perkembangan

mikroskop ini juga mempengaruhi perkembangan teori sel ataupun informasi tentang sel.

Disiplin ilmu yang lain contohnya biokimia, genetikadan fisiologi.

Page 13: Sejarah Penemuan Sel Dan Mikroskop Cahaya

DAFTAR PUSTAKA