sejarah masuknya langkah tari zapin ke pontianak kalimantan barat
DESCRIPTION
Prodi Seni Tari dan Musik Universitas Tanjung PuraTRANSCRIPT
MAKALAH PENDIDIKAN TARI MELAYU DASAR
SEMESTER 2 REGULER A
FKIP
PRODI SENI TARI DAN MUSIK
REZA NURWIANSYAH
F06112008
SEJARAH MASUKNYA LANGKAH TARI ZAPIN KE PONTIANAK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunianya kita bisa memperoleh kesempatan melanjutkan
sekolah di jenjang perguruan tinggi. Makalah ini ditulis untuk memenuhi
kebutuhan kita akan pengetahuan, pemahaman dan panduan untuk menganalisis
segala hal yang berkaitan dengan langkah tari zapin. Makalah ini di batasi dan
fokuskan dengan masalah sejarah masuknya langkah tari zapin di Pontianak.
Sehingga kita dapat merekam dan mengambil manfaat agar mampu lebih dalam
mengenali potensi tari zapin, dari cara mempelajari dan menarikan, sampai
melestarikan warisan nenek moyang tersebut. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
menganalisis segala hal yang berkaitan dengan tari di sekitar kita, sehingga kita
dapat menjadi manusia yang berkualitas dalam upaya mencapai kesejahteraan diri
maupun memberikan sumbangan terhadap keharmonisan dan kemakmuran rakyat
Indonesia sekarang ini. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.
LATAR BELAKANG
Kata jepin sekilas mirip dengan zapin yang berkembang di Provinsi Riau.
Jika melihat gerakan, pakaian penarinya, musik pengiringnya, serta syair yang
dilantunkan, banyak orang yang berpandangan bahwa tari jepin sama dengan tari
zapin tersebut. Hanya penyebutan dan bahasa saja yang membedakan keduanya. .
Dalam Makalah ini penulis mendeskripsikan tentang Asal-usul langkah jepin di
daerah Pontianak yaitu dari Tari Jepin Lembut merupakan Tari Tradisional
Kalimantan Barat. Salah satu nama tarian langkah jepin yaitu Tari Jepin Lembut
Sambas.
RUMUSAN MASALAH
1.Asal Usul Langkah tari zapin lembut
2.Cara menarikan, aksesoris juga nilai yang terkandung dalam langkah tari zapin
lembut
TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui asal usul dan mendeskripsikan langkah tari zapin lembut
2. Mendeskripsikan cara menarikan, aksesoris yang di pakai juga nilai yang
terkandung dalam langkah tari zapin lembut
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….1
Latar Belakang…………………………………………………………………….2
Rumusan Masalah…………………………………………………………………3
Tujuan Penelitian………………………………………………………………….4
I. Asal Usul Langkah Tari Zapin………………………………………………5
II. Cara menarikan dan nilai – nilai yang terkandung….…………....................6
Kesimpulan………………………………………………………………………..7
TARI ZAPIN LEMBUT SAMBAS
Tari Jepin Lembut adalah tari tradisional Melayu yang berasal dan
berkembang di Kalimantan Barat. Tari ini ditampilkan oleh dua orang laki-laki
penari dengan iringan musik perkusi dan lantunan syair-syair Islami. Alat musik
yang digunakan adalah gambus, gendang, dan ketipung, yang dimainkan dengan
irama padang pasir. Syair-syair Islami yang dilantunkan berisi puji-pujian kepada
Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan kewajiban atau larangan menurut ajaran
Islam.
1. Asal-usul
Tari Jepin merupakan salah satu dari lima kesenian yang hingga saat ini
masih sering dipentaskan oleh masyarakat Kalimantan Barat. Keempat kesenian
lainnya adalah Tanjidor, Tari Dayak, Tari Sambas, dan Barongsai. Tari Jepin
dapat dibedakan menjadi dua kategori besar, yaitu Jepin tradisional dan Jepin
modern (kreasi baru). Tari Jepin tradisional sendiri masih dapat dibagi lagi
menjadi empat jenis, yaitu Jepin Massal, Jepin Tali, Jepin Tembung, dan Jepin
Langkah atau Lembut. Sementara itu, Jepin kreasi modern memiliki kreasi yang
sangat beragam (A. Muin Ikram, 1989/1990; Tim Depdikbud Kalbar, 1988/1989).
Tari Jepin Lembut adalah tari tradisional Melayu yang berasal dari daerah Sambas
dan berkembang di daerah Kalimantan Barat. Tari ini ditampilkan oleh dua orang
laki-laki penari dengan iringan musik perkusi dan lantunan syair-syair Islami. Alat
musik yang digunakan adalah gambus, gendang, dan ketipung yang dimainkan
dengan irama padang pasir. Syair-syair Islami yang dilantunkan berisi puji-pujian
kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan kewajiban atau larangan
menurut ajaran Islam. (Ikram, 1989/1990; Tim Depdikbud Kalbar, 1988/1989).
Masyarakat Kalimantan Barat percaya bahwa tari Jepin Lembut berasal dan
berkembang di Kerajaan Sambas. Tari ini muncul setelah Kerajaan Sambas
memperoleh pengaruh dari ajaran Islam dan berubah menjadi Kesultanan Sambas.
Pada saat itu, tari Jepin Lembut berfungsi sebagai media dakwah, yaitu untuk
mengislamkan keluarga Kerajaan Sambas. Pada mulanya, tari ini hanya
dimainkan oleh keluarga kerajaan untuk menyemarakkan acara-acara seperti
pernikahan, khitanan, atau upacara potong rambut pada saat kelahiran anak.
Namun, tari ini lambat laun mulai dipentaskan oleh masyarakat umum seiring
penyebaran Islam yang semakin luas (Ikram, 1989/1990). Syair-syair Islami yang
mengiringi pementasan tari Jepin Lembut merupakan bagian penting dalam
koreografi tari secara keseluruhan. Dengan adanya syair-syair tersebut, tari Jepin
Lembut tidak hanya berfungsi sebagai seni hiburan semata-mata, melainkan juga
melaksanakan fungsi sebagai media pendidikan agama Islam bagi masyarakat.
Hingga sekarang, kedua fungsi ini masih tetap dilaksanakan walaupun tari Jepin
Lembut sudah jarang dipentaskan karena kalah bersaing dengan acara-acara
televisi.
2. Penari dan Busana Tari
Tari Jepin Lembut ditarikan oleh dua orang laki-laki. Penari Jepin Lembut
biasanya memakai busana khusus yang terdiri dari tiga unsur, yaitu baju teluk
belanga yang terbuat dari kain satin atau kain yang mengkilat, kain tenun Sambas
yang dipakai hingga lutut, dan kopiah berwarna hitam.
3. Musik Pengiring
Tari Jepin Lembut diiringi oleh musik yang dihasilkan dari tiga jenis alat
musik, yaitu sebuah gambus, dua buah ketipung (beruas), dan sebuah gendang
panjang. Ketiga alat musik ini dimainkan oleh tiga orang pemain musik tanpa
henti, sejak awal hingga selesainya seluruh gerakan tari. Dengan demikian, tari
Jepin Lembut hanya membutuhkan lima orang pemain, yaitu dua orang penari dan
tiga orang pemain musik sekaligus pelantun syair. Gambus terbuat dari kayu
leban. Panjangnya lebih kurang 80 cm. Permukaannya ditutup dengan kulit
kambing atau lembu dan mempunyai enam tali (senar) bernada diatonis. Ketipung
(beruas) dibuat dari kayu tak berbubuk yang dilubangi dengan diameter 20 cm dan
panjang 20 cm serta ditutup dengan kulit kambing atau lembu. Adapun gendang
panjang bentuknya hampir mirip dengan ketipung, tetapi panjangnya hanya 60 cm
dan diameternya 20 cm (Ikram, 1989/1990).
4. Ragam Gerak
Tangan dan kaki merupakan anggota badan yang paling banyak bergerak
ketika tari Jepin Lembut dipentaskan. Secara umum, tari Jepin Lembut terdiri dari
tiga gerakan, yaitu berdiri, membungkuk, dan jongkok. Posisi berdiri mencakup
gerakan saat akan memulai tari yang dilanjutkan dengan langkah maju mundur.
Posisi membungkuk adalah saat melangkah maju yang dilanjutkan dengan
gerakan serong kiri dan kanan lalu mundur dan berbalik. Posisi jongkok
mencakup gerakan tahtim (penutup) yang dilakukan pada saat tarian akan
selesai.Ada tari Jepin yang terdiri dari empat, lima, atau sembilan ragam gerakan.
Jumlah tersebut terkadang dapat berkurang atau bahkan lebih. Hal itu tergantung
pada tujuan dan waktu pementasan. Adapun untuk tari Jepin Lembut hanya
terdapat empat ragam gerakan, yaitu nyiur melambai, mandayung, simpul pakis
(simpul paku), dan tahtim.
a. Gerakan Nyiur Melambai
Gerakan pertama
Hitungan ke-1, kaki kanan melangkah ke depan sambil serong ke kanan.
Tangan kiri diayun lurus ke depan dan tangan kanan lurus ke belakang
sejajar bahu. Posisi jari mengepal dan mengentak serta posisi kaki
menjinjit.
Hitungan ke-2, kaki kiri menapak sementara kaki kanan mengikuti tangan
kiri diayun ke belakang. Tangan kanan diayun ke depan dengan posisi jari
mengepal dan mengentak.
Hitungan ke-3, mengulang kembali gerakan seperti pada hitungan ke-1
dan ke-2. Gerakan ini terus diulangi hingga hitungan ke-8.
Gerakan kedua
Hitungan ke-1, kaki kiri menapak sambil tangan kanan diayun ke depan
sementara posisi jari mengepal sambil mengentak.
Hitungan ke-2, kaki kanan melangkah mundur dengan agak serong ke kiri.
Tangan kanan berada di samping badan selanjutnya ditarik ke belakang
kurang lebih 25 derajat. Badan serong ke kiri kira-kira 45 derajat dan
tangan kiri diayun ke depan badan dan diangkat kira-kira 45 derajat.
Hitungan ke-3, kaki kiri menjinjit arah 45 derajat.
Hitungan ke-4, kaki kiri dientak ke depan.
Hitungan ke-5, mengulang kembali gerakan seperti pada hitungan ke-1-4.
Gerakan ini terus diulang hingga hitungan ke-8.
b. Gerakan Gerak Mendayung
Gerakan pertama
Hitungan ke-1, kaki kanan melangkah sambil serong ke kanan dan tangan
kanan berada di depan.
Hitungan ke-2, kaki kanan melangkah dengan sedikit serong ke kanan dan
tangan kiri berada di depan.
Hitungan ke-3, gerakan sama seperti hitungan ke-1.
Hitungan ke-4, kaki kanan menjinjit dan mengentak tanah atau lantai.
Tangan diangkat sejajar dengan bahu sambil jari mengepal dan disentak.
Hitungan ke-5, kaki kanan menapak sementara tangan kanan di depan dan
tangan kiri ke belakang badan.
Hitungan ke-6, kaki kiri melangkah mundur ke arah kanan sambil badan
menghadap samping dan tangan kanan diayun ke depan sementara tangan
kiri diayun di depan dada.
Hitungan ke-7, kaki kanan melangkah di tempat sementara tangan kanan
di samping badan dan tangan kiri di depan dada.
Hitungan ke-8, kaki kiri berdiri di atas tumit sementara tangan kanan tetap
di samping badan. Selanjutnya tangan kiri disentak ke belakang sambil
diikuti badan dan kepala.
Gerakan kedua mengulang gerakan pertama dari hitungan ke-1-8 dengan
badan menghadap ke depan.
Gerakan ketiga mengulang gerakan pertama dari hitungan ke-1-8 dengan
badan menghadap ke belakang.
Gerakan keempat mengulang gerakan kedua dan ketiga sekali lagi
Gerakan kelima mengulang gerakan pertama dan kedua menghadap ke
depan.
c. Gerakan Simpul Pakis
Gerakan pertama
Hitungan ke-1, kaki kanan melangkah dengan sedikit serong ke kanan
sementara tangan kiri di depan dan tangan kanan di belakang.
Hitungan ke-2, kaki kiri melangkah ke depan kaki kanan selanjutnya
badan diputar menghadap ke belakang diiringi tangan kanan dan kiri
sambil mengepal. Kemudian kaki kanan berputar di tempat disusul dengan
entakan dari pergelangan tangan.
Hitungan ke-3, kaki kanan menapak sementara kaki kiri menjinjit. Tangan
kiri diayun ke depan sambil memiringkan badan.
Hitungan ke-4, kaki kiri menapak sementara kaki kanan berdiri di atas
tumit. Tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang. Badan
dicondongkan ke depan sambil pergelangan tangan mengentak.
Hitungan ke-5, mengulang gerakan pada hitungan ke-3.
Hitungan ke-6, menyentuhkan ujung jari kaki kiri ke tanah atau lantai
(posisi telapak berdiri) sementara tangan kanan diayun ke depan dan
tangan kiri ke belakang.
Hitungan ke-7, kaki kiri menapak sementara tangan kanan diayun ke
depan dan tangan kiri ke belakang.
Hitungan ke-8, kaki kanan melangkah ke samping sejajar dengan kaki kiri
sementara kedua tangan berada di samping badan.
Gerakan kedua
Hitungan ke-1, kaki kiri melangkah ke samping kiri sementara kaki kanan
digerakkan ke belakang dengan ujung ibu jari menyentuh tanah atau lantai
(posisi telapak kaki berdiri) dan tangan kiri didorong ke samping kiri.
Hitungan ke-2, kaki kiri menapak sementara kaki kanan menjinjit. Tangan
kiri mengikuti badan dengan diayun ke kiri dan tangan kanan diayun ke
kanan badan.
Hitungan ke-3, badan digoyang ke kanan sementara kaki menjinjit.
Tangan kanan mengikuti arah badan kanan dan tangan kiri ke arah badan
kiri.
Hitungan ke-4, badan digoyang ke kiri sementara kaki kanan menjinjit.
Tangan kiri diayun ke kiri badan dan tangan kanan ke kanan badan.
Hitungan ke-5, badan digoyang ke kanan sementara kaki kiri menjinjit.
Tangan kanan diayun ke arah kanan badan dan tangan kiri ke arah kiri
badan.
Hitungan ke-6, kaki kanan menapak sementara kaki kiri menjinjit. Tangan
kanan diayun ke sisi kanan badan dan tangan kiri ke sisi kiri.
Hitungan ke-7, kaki kiri menapak sementara kaki kanan menjinjit. Tangan
kiri diayun ke sisi kiri badan dan tangan kanan ke sisi kanan.
Hitungan ke-8, kaki kanan menapak sementara kaki kiri menjinjit. Tangan
kanan diayun ke sisi kanan badan dan tangan kiri ke sisi kiri.
Gerakan ketiga
Hitungan ke-1, kaki kiri melangkah dengan sedikit serong ke kiri,
sementara tangan kanan di depan dan tangan kiri di belakang badan.
Hitungan ke-2, kaki kanan melangkah dengan sedikit serong kiri,
sementara kaki kiri menjinjit. Tangan kiri diayun ke depan dan tangan
kanan ke belakang badan.
Hitungan ke-3, kaki kiri menapak sementara kaki kanan berdiri di atas
tumit. Tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang badan.
Hitungan ke-4, kaki kiri berdiri di atas tumit sementara kaki kanan
menapak. Tangan kiri diayun ke depan dan tangan kanan ke belakang
badan.
Hitungan ke-5, mengulang gerakan pada hitungan ke-3 dan ke-4.
Hitungan ke-6, sama dengan hitungan ke-5.
Hitungan ke-7, ujung jari kaki kiri disentuhkan ke tanah atau lantai,
sementara tangan kanan diayun ke depan dan tangan kiri ke belakang.
Hitungan ke-8, kaki kiri menapak sementara tangan kanan diayun ke
depan dan tangan kiri ke belakang.
Gerakan keempat mengulangi gerakan a, b, dan c. Namun, jika pada
hitungan ke-1 gerakan pertama kaki kanan melangkah dengan sedikit
serong ke kanan, maka pada gerakan keempat ini gerakan pada hitungan
tersebut diganti serong ke kiri.
Gerakan kelima adalah salam penutup (tahtim), yaitu mengulangi gerakan
Nyiur Melambai yang bagian kedua.
5. Proses Pementasan Tari
Proses pementasan tari Jepin Lembut secara sepintas tampak sederhana.
Namun, dalam prakteknya ternyata sulit. Secara umum, terdapat enam tahap
pementasan tari Jepin Lembut, yaitu:
Penari maju ke depan menghadap penonton dengan posisi berdiri.
Gambus mulai dipetik dengan nada intro terlebih dahulu.
Ketipung dan gendang mulai dibunyikan.
Setelah musik pengiring berbunyi, penari masuk ke panggung dan
memberi hormat dengan menundukkan kepala.
Penari mulai menari sesuai dengan gerakan dalam ragam gerak dengan
iringan musik tanpa henti.
Setelah semua gerakan tari diperagakan, tari Jepin Lembut diakhiri dengan
gerakan tahtim (penutup). Setelah itu, penari berdiri seperti pada saat
memulai tari, lalu memberi hormat kepada penonton dan meninggalkan
pangggung.
6. Nilai-nilai
Pementasan tari Jepin Lembut mengandung beberapa nilai budaya yang
diyakini oleh masyarakat Sambas. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut.
Pendidikan agama. Nilai ini jelas sekali terlihat dari syair-syair Islami
yang disenandungkan untuk mengiringi gerakan tari. Syair-syair yang
berisi tentang puji-pujian terhadap kebesaran Allah SWT, Nabi
Muhammad SAW, kewajiban dan larangan dalam ajaran Islam, dan lain-
lain, bertujuan mendidik masyarakat agar selalu mengingat dan
mengamalkan ajaran agama. Hal ini juga selaras dengan tujuan awal dari
lahirnya tari Jepin Lembut yang memang ditujukan untuk membantu
penyebaran agama Islam melalui kesenian.
Hiburan. Tari Jepin Lembut menampilkan gerakan yang indah dan alunan
musik yang gembira. Dengan menonton pementasan tari Jepin Lembut,
masyarakat Kalimantan Barat akan merasa terhibur dan sejenak
melupakan masalah-masalah yang dihadapi serta dapat meringankan beban
meskipun tidak menyelesaikannya.
Pelestarian budaya. Tari Jepin Lembut merupakan tari tradisional yang
keberadaaannya hampir punah. Oleh karena itu, pementasan tari Jepin
Lembut secara berkala, bahkan dijadikan pentas tahunan jika memang
dimungkinkan, tentu saja dapat melestarikan kreasi budaya ini.
Seni. Sisi seni tari Jepin Lembut timbul dari adanya unsur gerak, musik,
pakaian, musik pengiring, dan syair-syair yang dilantunkan. Unsur-unsur
ini bersatu padu sehingga membentuk sebuah harmoni indah yang
terwujud dalam pentas tari Jepin Lembut. Unsur-unsur seni pula yang
membuat tari Jepin Lembut menyenangkan dan menarik untuk ditonton.
Olahraga. Nilai ini tampak sekali dari gerakan-gerakan tari Jepin Lembut
yang memerlukan kesiapan fisik penarinya. Kekuatan, ketahanan, dan
kelenturan tubuh penari sangat diperlukan untuk melakukan ragam gerak
tari Jepin Lembut yang rinci dan penuh semangat. Keringat terkadang
mengucur deras dari tubuh penarinya.
KESIMPULAN
Provinsi Kalimantan Barat dan tari Jepin Lembut adalah dua identitas yang
menarik. Keduanya saling melengkapi dan mengisi. Tari Jepin Lembut, melalui
syair-syair Islami yang mengiringi pementasannya, merupakan salah satu media
dakwah yang mengingatkan pemilik dan penikmatnya pada kebesaran Tuhan.
Fungsi didaktis yang ditampilkan secara menghibur ini menjadikan tari Jepin
Lembut harus dijaga agar tetap lestari.